Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PENDEKATAN STRATEGI DAN TEKNIK PENGELOLAAN KELAS


Disusum untuk memenuhi tugas mata kuliah pengelolaan kelas

Dosen Pengampuh : Muhammad Afifullah Rifa’i, B.Sc.,M.Ed.,Ph.d

Nama Kelompok:

RAUDLATUL JANNAH (22201015001)

YOPPI SAFITRA (22201015032)

CHUSNIATUS SA’ADAH (22201015016)

ATSANI ZUHRO FA’IZAH (22201015023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

TAHUN AJARAN 2023-2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW. yang telah
menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang
sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
mata kuliah Pengelolaan kelas yang diampu oleh Bapak Muhammad Afifullah Rifa’i
B.Sc.,M.Ed.,Ph.ddengan judul “PENDEKATAN STRATEGI DAN TEKNIK
PENGELOLAAN KELAs”. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini
berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini
masih banyak terdapat kekurangannya.

Malang, 10 Oktober 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL….......………………………………………………...…………..i

KATA PENGANTAR ....................................................................................................ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar
Belakang ............................................................................................................1

B. Rumusan
Masalah .......................................................................................................1

C.
Tujuan .........................................................................................................................1

BAB II

PEMBAHASAN

A. jenis-jenis pendekatan pengelolaan kelas..................................................................2

B. Strategi Dalam Pengelolaan kelas ………….............................................................2

C. Strategi Dalam Menciptakan Iklim Pembelajaran……..………………………….…


3

D. Teknik Dalam Pengelolaan Kelas


…………………………………………………..5

BAB III

PENUTUP

iii
A.
Kesimpulan .................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................7

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Mengelola kelas
merupakan suatu
kegiatan yang kompleks.
Guru yang
C. sudah berpengalaman
maupun guru pemula
sering sering kali
menemukan
D. berbagai masalah
terkait dengan
pengelolaan kelas. Hal
seperti itu sangatlah
E. wajar, karena yang
dihadapi oleh guru
1
dalam mengelola kelas
bukan hanya
F. sarana fisik,
melainkan pula peserta
didik yang
multikarakteristik.
Tentunya
G. masalah tersebut tidak
dapat dihindari oleh
seorang guru, tidak
mungkin pula
H. seorang guru
memaksakan
kepadapeserta didiknya
untuk memiliki pemikiran

2
I. dan keinginan atas
kemauan yang sama.
Sehingga permasalahan
pokok dalam
J. mengelola kelas
adalah peserta didik itu
sendiri. Oleh sebab itu,
diperlukan
K. berbagai langkah
pendekatan yang tepat
dalam kegiatan
manajemen kelas dan
L. setiap guru sebagai
seorang manajer kelas
dituntut untuk dapat
memahami serta
3
M. menguasai berbagai
pendekatan tersebut.
N. Mengelola kelas
merupakan suatu
kegiatan yang kompleks.
Guru yang
O. sudah berpengalaman
maupun guru pemula
sering sering kali
menemukan
P. berbagai masalah
terkait dengan
pengelolaan kelas. Hal
seperti itu sangatlah
Q. wajar, karena yang
dihadapi oleh guru
4
dalam mengelola kelas
bukan hanya
R. sarana fisik,
melainkan pula peserta
didik yang
multikarakteristik.
Tentunya
S. masalah tersebut tidak
dapat dihindari oleh
seorang guru, tidak
mungkin pula
T. seorang guru
memaksakan
kepadapeserta didiknya
untuk memiliki pemikiran

5
U. dan keinginan atas
kemauan yang sama.
Sehingga permasalahan
pokok dalam
V. mengelola kelas
adalah peserta didik itu
sendiri. Oleh sebab itu,
diperlukan
W. berbagai langkah
pendekatan yang tepat
dalam kegiatan
manajemen kelas dan
X. setiap guru sebagai
seorang manajer kelas
dituntut untuk dapat
memahami serta
6
Y. menguasai berbagai
pendekatan tersebut.
Sekolah adalah tempat belajar bagi siswa, dan tugas guru adalah
sebagian besar terjadi dalam kelas yakni membelajarkan siswa dengan
menyediakan kondisi belajar yang optimal. Kondisi belajar yang optimal
dicapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta
mengendalikanya dalam situasi yang menyenangkan untuk mencapai tujuan
pelajaran. Dalam kelas segala aspek pembelajaran bertemu dan berproses, guru
dengan segala kemampuannya, murid dengan segala latar belakang dan
potensinya, kurikulum dengan segala komponennya, metode dengan segala
pendekatannya, media dengan segala perangkatnya, materi serta sumber
pelajaran dengan segala pokok bahasannya bertemu dan berinteraksi di dalam
kelas.

Oleh karena itu, selayaknya kelas dimanajemeni secara baik dan


professional. Kegiatan guru di dalam kelas meliputi dua hal pokok, yaitu
mengajar dan mengelola kelas. Kegiatan mengajar dimaksudkan secara
langsung menggiatkan siswa mencapai tujuan seperti menelaah kebutuhan
siswa, menyusun rencana pelajaran, menyajikan bahan pelajaran kepada siswa,
mengajukan pertanyaan kepada siswa, menilai kemajuan siswa adalah contoh-
contoh kegiatan mengajar. Kegiatan mengelola kelas bermaksud menciptakan
dan mempertahankan suasana (kondisi) kelas agar kegiatan mengajar itu dapat
berlangsung secara efektif dan efisien. Memberi ganjaran dengan segera,
mengembangkan hubungan yang baik antara guru dan siswa, mengembangkan
aturan permainan dalam kegiatan kelompok adalah contoh-contoh kegiatan
mengelola kelas.

7
B. Rumusan Masalah

1. Sebutkan Jenis-jenis pendekatan dalam pengegolaan kelas ?


2. Bagaimana strategi dalam pengelolaan kelas?
3. Bagaimana strategi dalam menciptakan iklim pembelajaran?
4. Bagaimana Teknik dalam pengelolaan kelas?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari Pendekatan Kekuasaan, Pendekatan


Ancaman, Pendekatan Kebebasan, Pendekatan resep, Pendekatan
Pengajaran, Pendekatan Sosio-emosional, Pendekatan Perubahan Tingkah
Laku, Pendekatan Kerja Kelompok, dan Pendekatan Elestik atau Pluralistik.
2. Untuk mengetahui berbagai macam strategi pengelolaan kelas dalam
meningkatkan proses belajar pada peserta didik.
3. Untuk mengetahui teknik apa saja yang dapat digunakan dalam pengelolaan
kelas.

8
BAB II

PEMBAHASAN

A . Jenis-jenis pendekatan dalam pengegolaan kelas

Pengelolaan kelas (classroom management) berdasarkan pendekatannya menurut


weber (1977) diklasifikasikan kedalam tiga pengertian, yaitu berdasarkan pendekatan
otoriter (autorityapproach), pendekatan permisif (permissive approach) dan pendekatan
modifikasi tingkah laku. Berikut dijelaskan pengertian masing-masing pendekartan
tersebut, Pertama, berdasarkan pendekatan otoriter (authority approach) pengelolaan kelas
adalah kegiatan guru untuk mengontrol tingkah laku siswa, guru berperan menciptakan dan
memelihara aturan kelas melalui penerapan disiplin secara ketat (weber) Kedua,
pendekatan permisif mengartikan pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan oleh
guru untuk memberi kebebasan kepada siswa untuk melakukan berbagai aktifitas sesuai
dengan yang mereka inginkan.

Dan fungsi guru adalah bagaimana menciptakan kondisi siswa merasa aman untuk
melakukan aktifitas di dalam kelas. Ketiga, pendekatan modifikasi tingkah laku.
Pendekatan ini didasarkan pada pengelolaan kelas merupakan proses perubahan tingkah
laku, jadi pengelolaan kelas merupakan upaya untuk mengembangkan dan memfasilitasi
perubahan prilku yang bersifat positif dari siswa dan dan berusaha semaksimal mungkin
mencegah munculnya atau memperbaiki prilaku negative yang dilakukan oleh siswa.

Adapun macam-macam Pendekatan-Pendekatan lainya:

1. Pendekatan Kekuasaan

Pendekatan kekuasaan seperti yang diuraikan oleh Djamarah (2006: 179)


guru menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas. Kedisiplinan
adalah kekuatan yang menuntut murid untuk mentaatinya. Di dalam kelas ada
kekuasaan dan norma yang mengikat untuk ditaati anggota kelas.

2. Pendekatan Pengajaran

Pendekatan pengajaran, pendekatan ini didasarkan atas suatu anggapan


bahwa dalam perencanaan dan pelaksanaannya akan mencegah munculnya masalah
tingkah laku murid dan memecahkan masalah itu bila tidak bisa dicegah.

9
3. Pendekatan Kerja Kelompok

Pendekatan kerja kelompok, dalam pendekatan ini guru menciptakan


kondisi – kondisi yang memungkinkan kelompok yang produktif, selain itu guru
juga harus dapat menjaga kondisi itu agar tetap baik.

4. Pendekatan elektis atau pluralistic

Ketiga pendekatan tersebut oleh guru digabungkan digunakan untuk


mengelola kelas. Sehingga tercipta pendekatan elektis atau pluralistic. Menurut
Djamarah, Pendekatan elektis yaitu guru kelas memilih berbagai pendekatan
tersebut berdasarkan situasi yang dihadapi dalam suatu situasi mungkin
dipergunakan salah satu dan dalam situasi yang lain mungkin mengkombinasikan
ketiga pendekatan tersebut.

Pendekatan elektis (electic approach) ini menekankan pada potensialitas,


kreatifitas, dan inisiatif wali atau guru kelas dalam memilih berbagai pendekatan
tersebut berdasarkan situasi yang dihadapinya. Penggunaan pendekatan itu dalam
suatu situasi mungkin dipergunakan salah satu dan dalam situasi lain mungkin
harus mengkombinasikan dan atau ketiga pendekatan tersebut. Pendekatan elektis
disebut juga pendekatan pluralistik, yaitu pengelolaan kelas yang berusaha
menggunakan berbagai macam pendekatan yang memiliki potensi untuk dapat
menciptakan dan mempertahankan suatu kondisi memungkinkan proses belajar
mengajar berjalan efektif dan efisien. Guru memilih dan menggabungkan secara
bebas pendekatan tersebut sesuai dengan kemampuan dan selama maksud dan
penggunaannnya untuk pengelolaan kelas disini adalah suatu set (rumpun) kegiatan
guru untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang memberi
kemungkinan proses belajar mengajar berjalan secara efektif dan efisien.

Selain ketiga pendekatan yang disebutkan diatas menurut pendapat lain ada
yang mengatakan adanya pendekatan ancaman, pendekaran resep, pendekatan
perubahan tingkah laku, pendekatan kebebasan, dan Pendekatan sosio-emosional

10
a. Pendekatan Ancaman

Dari pendekatan ancaman atau intimidasi ini, pengelolaan kelas


adalah juga sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik.
Tetapi dalam mengontrol tingkah laku anak didik dilakukan dengan cara
memberi ancaman, misalnya melarang, ejekan, sindiran, dan memaksa.

b. Pendekatan Resep

Pendekatan resep (cook book) ini dilakukan dengan memberi satu


daftar yang dapat menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh
dikerjakan oleh guru dalam mereaksi semua masalah atau situasi yang
terjadi di kelas. Dalam daftar itu digambarkan tahap demi tahap apa yang
harus dikerjakan oleh guru. Peranan guru hanyalah mengikuti petunjuk
seperti yang tertulis dalam resep

c. Pendekatan Perubahan Tingkah Laku

Sesuai dengan namanya, pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu


proses untuk mengubah tingkah laku anak didik. Peranan guru adalah
mengembangkan tingkah laku anak didik yang baik, dan mencegah tingkah
laku yang kurang baik. Pendekatan berdasarkan perubahan tingkah laku
(behavior modification approach) ini bertolak dari sudut pandangan
psikologi behavioral.Program atau kegiatan yang yang mengakibatkan
timbulnya tingkah laku yang kurang baik, harus diusahakan
menghindarinya sebagai penguatan negatif yang pada suatu saat akan hilang
dari tingkah laku murid atau guru yang menjadi anggota kelasnya. Untuk
itu, menurut pendekatan tingkah laku yang baik atau positif harus
dirangsang dengan memberikan pujian atau hadiah yang menimbulkan
perasaan senang atau puas. Sebaliknya, tingkah laku yang kurang baik
dalam melaksanakan program kelas diberi sanksi atau hukuman yang akan
menimbulkan perasaan tidak puas dan pada gilirannya tingkah laku tersebut
akan dihindari.

11
d. Pendekatan Kebebasan Pengelolaan

diartikan secara suatu proses untuk membantu anak didik agar


merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan dimana saja.
Peranan guru adalah mengusahakan semaksimal mungkin kebebasan anak
didik.

e. Pendekatan Sosio-Emosional

Pendekatan sosio-emosional akan tercapai secarta maksimal apabila


hubungan antar pribadi yang baik berkembang di dalam kelas. Hubungan
tersebut meliputi hubungan antara guru dan murid serta hubungan antar
murid. Didalam hal ini guru merupakan kunci pengembangan hubungan
tersebut. Oleh karena itu seharusnya guru mengembangkan iklim kelas yang
baik melalui pemeliharaan hubungan antar pribadi di kelas. Untuk
terrciptanya hubungan guru dengan murid yang positif, sikap mengerti dan
sikap ngayomi atau sikap melindungi.

Dalam hal ini, Carl A. Rogers mengemukakan pentingnya sikap


tulus dari guru (realness, genuiness, congruence); menerima dan
menghargai peserta didik sebagai manusia (acceptance, prizing, caring,
trust) dan mengerti dari sudut pandangan peserta didik sendiri (emphatic
understanding).

B. Strategi Dalam Pengelolaan kelas

Strategi menjadi salah satu cara yang cukup penting dan sering dilakukan oleh
seorang pimpinan, seorang pebisnis, suatu organisasi, dan masih banyak lagi. Ada
beberapa strategi dalam pengelolaan kelas yaitu:

a. Pembentukan Aturan dan Prosedur:

Salah satu langkah awal dalam pengelolaan kelas yang efektif adalah
membangun aturan dan prosedur yang jelas. Aturan ini harus didiskusikan bersama
dengan siswa dan harus mencakup aspek-aspek seperti kedisiplinan, penggunaan

12
teknologi, tata tertib kelas, serta partisipasi aktif dalam pembelajaran. Dengan
memiliki aturan yang jelas, siswa akan memiliki panduan yang jelas tentang apa
yang diharapkan dari mereka, dan ini membantu menciptakan lingkungan yang
terstruktur dan teratur.

b.Membangun Hubungan dengan Siswa

Penting untuk membangun hubungan yang positif dan saling


percaya dengan siswa. Strategi ini melibatkan pendekatan yang empatik,
mendengarkan dengan seksama, dan menghargai keragaman dalam kelas.
Guru harus menunjukkan minat dan perhatian pada siswa, serta
menghormati perbedaan individu mereka. Dengan membangun hubungan
yang baik, siswa akan merasa lebih nyaman untuk berpartisipasi, bertanya,
dan berbagi pemikiran mereka.

c.Mengelola Waktu dengan Efektif

Waktu adalah aset berharga dalam pengelolaan kelas. Guru harus


memiliki rencana pembelajaran yang terstruktur dan mengatur waktu
dengan efektif. Ini melibatkan menetapkan batasan waktu untuk setiap
kegiatan, memastikan transisi yang mulus antara topik pembelajaran, dan
mengoptimalkan waktu belajar dengan strategi pembelajaran yang
bervariasi. Penggunaan teknologi dapat membantu dalam mengelola waktu
dengan lebih efisien, seperti penggunaan aplikasi pengatur waktu atau
penggunaan perangkat lunak kelas yang memudahkan berlangsungnya
materi.

d. Menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif

Pembelajaran yang aktif dan berbasis masalah mendorong


partisipasi siswa yang aktif dan keterlibatan mereka dalam proses
pembelajaran. Guru dapat menggunakan strategi seperti diskusi kelompok,
proyek berbasis tim, simulasi, atau penugasan yang melibatkan pemecahan
masalah nyata. Dengan melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran,
mereka akan memiliki kesempatan untuk menerapkan pengetahuan dan

13
keterampilan mereka, meningkatkan pemahaman, dan mengembangkan
keterampilan kritis.

C. Bagaimana strategi dalam menciptaan Iklim Pembelajaran

Agar pelaksanaan pembelajaran di kelas berlangsung dengan lancar dan efektif,


maka pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah, staf dan guru melakukan upaya berupa:

(a) petugas tatib selalu mengantisipasi berkeliling di lingkungan sekolah


untuk mengontrol tempat-tempat yang rawan,

(b) waka kesiswaan mengadakan razia di dalam kelas dengan dibantu


petugas tatib dan guru pembimbing,

(c) dalam mengajar guru berusaha memahami karakter siswa,

(d) guru berusaha menciptakan suasana pembelajaran yang demokratis,

(e) guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang kesulitan


pelajaran atau masalah lainnya, dan

(f) guru berusaha menciptakan kemudahan siswa dalam mempelajari


pelajaran eksak. Dengan strategi seperti diatas, maka iklim di lingkungan
SMA, memungkinkan terciptanya lingkungan belajar yang kondusif
sehingga siswa merasa senang dan betah berada di sekolah selama jam
efektif kegiatan belajar mengajar, bahkan hingga sore hari untuk mengikuti
kegiatan tambahan.

D.Teknik Dalam Pengelolaan Kelas

Teknik yang Digunakan dalam Pengelolaan Kelas Adapun teknik-tekniknya


sebagai berikut

1. Teknik mendekati. Bila seorang siswa mulai bertingkah, satu teknik yang
biasanya efektif yaitu teknik mendekatinya.

2. Teknik memberikan isyarat. Apabila siswa berbuat penakalan kecil, guru dapat
memberikan isyarat bahwa ia sedang diawasi isyarat tersebut dapat berupa petikan
jari, pandangan tajam, atau lambaian tangan.

14
3. Teknik mengadakan humor. Jika insiden itu kecil, setidaknya guru memandang
efek saja, dengan melihatnya secara humoristis, guru akan dapat mempertahankan
suasana baik, serta memberikan peringatan kepada si pelanggar bahwa ia tahu
tentang apa yang akanterjadi.

4. Teknik tidak mengacuhkan. Untuk menerapkan cara ini guru harus lues dan tidak
perlu menghukum setiap pelanggaran yang diketahuinya. Dalam kasus-kasus
tertentu, tidak mengacuhkan kenakalan justru dapat membawa siswa untuk di
perhatikan.

5. Teknik menghimbau. Kadang-kadang guru sering mengatakan, “harap tenang”.


Ucapan tersebut adakalanya membawa hasil; siswa memperhatikannya. Tetapi
apabila himbauan sering digunakan mereka cenderung untuk tidak menggubrisnya.
6. Dalam pengelolaan kelas, guru juga bisa melakukan:

pengorganisasian kelas, melakukan kegiatan komunikasi, kegiatan monitoring dan


seperti apa ketika menyampaikan pembelajarannya.

a. Pengorganisasian kelas, antara lain:

1) Mengatur tempat duduk, sehingga memudahkan siswa


memandang ataupun berpindah.

2) Membuat jadwal harian dan mendiskusikannya.

3) Siswa diberi janji sampai guru memaparkan secara jelas kegiatan


yang akan datang.

4) Mendorong siswa untuk bertanggung jawab dalam belajar untuk


tidak mengerjakan tugas-tugas siswa lainnya.

5) Menetapkan kegiatan rutin untuk mengumpulkan pekerjaan


rumah

6) Melakukan kompetisi kelompok untung merangsang transisi


yang lebih banyak lagi.

15
b. Kegiatan komunikasi

Dalam kegiatan komunikasi ini dapat berupa Sending skills,


keterampilan-keterampilan yang disampaikan kepada siswa, sseperti:
melakukan perjanjian dengan segera, berbicara langsung dengan siswa,
berbicara dengan santun. Dan juga dapat berupa Receiving skills, bentuk
keterampilan yang diterimakan kepada siswa yang terdiri dari: tidak menilai
apa yang didengar tetapi bersifat empatik, agar membuat pendengar jelas
upayakan aktif dan reflektif dalam mendengar, lakukan tatap muka dan
selalu memperhatikan informasi nonverbal, sarankan kepemimpinan yang
kuat dengan menggunakan gesture, ekspresi wajah dan gerakan badan.

c. Kegiatan monitoring

1) Tangani secara tenang dan cepat apabila terdapat perilaku siswa


yang mengganggu di kelas.

2) Ingatkan kembali kepada siswa tentang prosedur dan aturan


kelas.

3) Ciptakan agar siswa patuh terhadap prosedur dan aturan kelas.

4) Berikan penjelasan terhadap siswa bahwa akibat gangguan


tersebut akan Strategi Pengelolaan Kelas Dalam Proses Pembelajaran 11
Jurnal Pendidikan Pedagogik, Vol. 03 No. 01 Desember 2015 mendapatkan
konsekuensi khusus.

5) Lakukan konsekuensi untuk kelainan perilaku siswa secara


konsisten.

6) Adakalanya terdapat satu atau dua siswa yang mengganggu


kelas, upayakan siswa lainnya tetap fokus terhadap tugas. Dalam
menyampaikan pembelajaran, guru biasanya melibatkan siswa dalam
menilai pekerjaannya maupun kegiatan pembelajaran, mengajukan
pertanyaan dan berikan waktu untuk berpikir sebelum disuruh menjawab,

16
serta memberikan semangat, ciptakan antisipasi dan lakukan berbagai
kegiatan yang meningkatkan minat dan motivasi siswa.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengelolaan kelas (classroom manajement) adalah serangkaian tindakan yang
dilakukan pembelajar dalam upaya menciptakan kondisi lingkungan pembelajaran
yang positif dan produktif agar proses belajar mengajar agar dapat berjalan sesuai
dengan tujuannya. Dengan kata lain, pengelolaan kelas adalah upaya memberdayakan
potensi kelas melalui seperangkat keterampilan pembelajar intuk menciptakan iklim
pembelajaran yang kondusif, positif, dan produktif dan mengendalikannya jika terjadi
gangguan dalam pembelajaran untuk mengoptimalisasi proses pembelajaran sehingga
dapat diperoleh hasil yang memuaskan. Pengelolaan kelas merupakan hal yang sangat
penting dimana keberhasilan dalm proses belajar mengajar dipengaruhi oleh
keberhasilan dalam pengelolaan kelas, dimana guru, murid sarana dan prasarana
merupakan hal yang menunjang keberhasilan tersebut.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://www.mandandi.com/2019/01/pengelolaan-kelas.html

https://id.search.yahoo.com/search?
fr=mcafee&type=E210ID885G0&p=pengertian+tehnik+pengelolaan+kelas

https://id.search.yahoo.com/search?
fr=mcafee&type=E210ID885G0&p=teknik+dalam+pengelolaan+kelas
id.search.yahoo.com/search?
fr=mcafee&type=E210ID885G0&p=strategi+dalam+menciptakan+iklim+pembelaja
ran
Arikunto, Suharsimi. 1992. Pengelolaan kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif.
Jakarta: Rajawali.
Burhanuddinn dkk., 2003. Manajemen Pendidikan. Malang: Universitas Negeri Malang.
DePorter, Bobbi. Mark Reardon dan Sarah Singer-Nourie. 1999. Quantum
TeachingMempraktikkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas. Bandung: Kaifa.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Nawawi, Hadari. 1989. Organisasi Sekolah dan Pengelolaaan Kelas S ebagai Lembaga
Pendidikan. Jakarta: Haji Masagung.

18

Anda mungkin juga menyukai