Anda di halaman 1dari 4

RESUSITASI CAIRAN PADA PASIEN

LUKA BAKAR
( Keperawatan Kegawatdaruratan )

No. Dokumen /2019 No. Revisi 01 Halaman 1/3


STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
PROSEDUR Direktur Poltekkes Kemenkes Pontianak
OPERASIONAL

Didik Haryadi, S.Gz, M.Si


NIP. 197112311992031010
PENGERTIAN Resusitasi cairan adalah proses perggantian cairan tubuh saat pasien dalam kondisi kritis dan
kehilangan terlalu banyak cairan baik dalam bentuk air maupun darah,dan dilakukan berupa
pemasangan cairan infus (NS dan RL ) yang di tandai dengan adanya syok hipovolemik antara
lain perdarahan,diare atau muntah yang menyebabkan dehidrasi.sepsis dan luka bakar.
TUJUAN 1. Menggantikan kehilangan cairan tubuh yang bersifat akut atau ekspensi cepat dari cairan
intravaskuler.
2. Memperbaiki perfusi jaringan.
INDIKASI 1. Pada pasien yang tidak mampu untuk makan dan minum cukup cairan untuk mengganti
kehilangan cairan yang normal terjadi.
2. Pada pasien yang perlu koreksi keseimbangan cairan, jumlah, dan komposisi elektrolit.
3. Pada pasien yang perlu nutrisi intravena karena usus
KONTRA 1. Pasien dengan gagal jantung
INDIKASI 2. Pasien dengan gagal ginjal
PERSIAPAN ALAT PEMASANGAN INFUS ALAT PEMASANGAN URIN
1. Alat pelindung diri (masker, sarung tangan, scort) KATETER
2. Infus set 1. Bak instrumen berisi kassa steril
3. IV chateter ukuran 18/ 20 7 buah, Kom 2 buah, pinset
4. Cairan resusitasi chirurgis 2 buah
5. Infus dressing 2. Sarung tangan steril 1 pasang
3. Sarung tangan bersih 1 pasang
6. Alkohol swab
4. Korentang set
7. Plester 5. Bengkok
8. Tourniquet 6. Nacl 0,9%
9. Penghangat cairan ( Jika di perlukan) 7. Kateter urine sesuai ukuran
10. Gunting verban 8. Urin bag
11. Perlak dan pengalas 9. Bethadine
12. Bengkok 10. Spuit 20 cc
11. Aquadest
12. Jelly
Oksigen dan kanul oksigen 13. Perlak dan pengalas
Tensimeter , termometer, stetoskop 14.
Pulse oxymeter
PROSEDUR
KERJA
( KALIMAT
KERJA )

RUMUS PERHITUNGAN RESUSITASI CAIRAN

RUMUS PERHITUNGAN RESUSITASI CAIRAN DENGAN TANPA SYOK ( BAXTER )


Kebutuhan cairan dewasa
2-4 ml kristaloid x BB (Kg)x luas luka bakar (%)
Keterangan:
1. Setengah cairan diberikan dalam 8 jam pertama
2. Setengah cairan diberikan dalam 16 jam selanjutnya
3. Pemberian untuk 24 jam pertama

Kebutuhan cairan anak-anak


3-4 ml kristaloid x BB (kg) x luas kuka bakar (%) + maintanance glukosa 5% ditambah 20 mmol
Kcl dalam larutan saline 0,45%

RUMUS PERHITUNGAN RESUSITASI CAIRAN DENGAN SYOK


Kebutuhan cairan = 3 {25% (70% x BB )}ml
Keterangan:
1. 25% adalah jumlah minimal kehilangan cairan tubuh yang dapat menimbulkan gejala
syok
2. 70% adalah volume total cairan tubuh
3. Jika resusitasi menggunakan cairan kristaloid, diperlukan 3 kali jumlah cairan yg
diperlukan
4. Cairan diberikan ˂ 4 jam pertama

CAIRAN MAINTENANCE DEWASA


0,3 – 0,5 ml x kg bb x % luka bakar (24 jam)

CAIRAN MAINTENANCE ANAK-ANAK


10 kg pertama : 100 ml/kg BB
10 kg kedua : 50ml/kg BB
10 kg ketiga : 20 ml/kg BB

1 cc = 20 tetes makro
1 cc = 60 tetes mikro
PENILAIAN YA TIDAK
1. Jelaskan prosedur yg akan dilakukan.
2. Lakukan Hand Hygiene sebelum kontak dengan pasien.
3. Menggunakan alat pelindung diri (masker, sarung tangan, scort).
4. Cek kesadaran klien, pantau patensi jalan nafas pasien, evaluasi nadi
apikal, karotis dan femoral.
5. Pantau TTV dan lakukan pemantauan jantung
6. Berikan oksigen jika di perlukan
7. Nilai berapa luas luka
8. Hitung kebutuhan cairan
9. Siapkan alat guna pemasangan IV chateter dan Urin chateter
10. Pasang IV chateter dan pasang cairan infus
11. Pasang Urin chateter
12. Pantau cairan masuk dan haluaran / jam
13. Evaluasi pemberian cairan
- Peningkatan Mean Arterial Pressure.
- Denyut jantung normal.
- Perfusi jaringan membaik
- Pantau sirkulasi renal
Dewasa 0,5 cc / kg bb/ jam
Anak 1 cc / kg bb/ jam
Bayi 2 cc / kg bb/ jam
14. Bereskan/merapihkan alat-alat yang telah digunakan ketika tindakan.
15. Lakukan Hand Hygiene.
16. Berpamitan dengan klien.
17. Dokumentasikan kegiatan dalam lembar catatan keperawatan.

Catatan: pemberian Nacl 0,9% dalam jangka panjang tidak dianjurkan


karena dapat menyebabkan asidosis hiperkloremik.
UNIT TERKAIT 1. Perry, Anne Griffin dkk : Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar. Edisi 5. EGC.
Jakarta. 2005
2. Bryant, Ruth A and Nix, Denise P. Acute & Chronic Wounds Current Management
Concepts. Third Edition. Elsevier. USA. 2007
3. Kozier, Erb, dkk. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Volume 2. Edisi 7. EGC.Jakarta.
2011
4. Pusponegoro. D Aryono, Buku Panduan Basic Trauma Life Support and Cardiac Life
Suport, Edisi 6, 2015
Keterangan :
K = Kompeten (nilai 2)
TK = Tidak Kompeten (nilai 1)
TD = Tidak dilakukan (nilai 0)

PENILAIAN PENGUJI

Jumlah item X bobot nilai Pontianak,………………….


------------------------------ X 100
Total Skor

= (…………………………..)

Anda mungkin juga menyukai