Anda di halaman 1dari 17

PANDUAN

PRAKTIKUM

KEPERAWATAN
MEDIKAL
BEDAH II

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN D III


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
TA. 2020/2021

Page 1 Page 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan

karunia-Nya sehingga modul praktikum Keperawatan Medikal Bedah II (KMB II) dapat

disusun.

Buku panduan ini adalah sebagai acuan mahasiswa selama melaksanakan praktikum

dilaboraturium institusi. Modul praktikum ini sekaligus sebagai lembar penilaian bagi

mahasiswa untuk menilai ketrampilan dalam lingkup keperawatan terutama keperawatan

medikal bedah.

Kami menyadari bahwa modul praktikum Keperawatan Medikal Bedah II ini masih jauh

dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan yang

akan datang.

Purwokerto , September 2020


Penyusun

(Ns. Agus Santosa, S.Kep., M.Kep)

[Type text] Page 2


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………. 1


KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….. 2
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. 3
PERATURAN/TATA TERTIB ……………………………………………………….. 4

SISTEM PERKEMIHAN
1. Pemasangan Kateter Urin ……………………………………………………………. 5
2. Menghitung balace cairan……………………………………………………………. 6
SISTEM ENDOKRIN
3. Pemeriksaan Kadar Gula Darah ……………………………………………………... 9
4. Penyuntikan Insulin ………………………………………………….......................... 10
5. Perawatan Luka Gangren …………………………………………………………… 11
SYSTEM INTEGUMEN
6. Perawatan Luka Bakar……...........................................…………………………....... 12
SYSTEM PERSYARAFAN
7. Pemeriksaan GCS .......................................................…………….…….................... 13
SYSTEM MUSKULOSKLETAL
8. Pemasangan Traksi ………………………………………………………………….. 14
9. Pemasangan GIPS………………………………………………………………….. 15
PERAWATAN PERIOPERATIF
10. Hecting up……………………………………………………………………………. 16
PERAWATAN ISOLASI
11. Universal Precaution…………………………………………………………………. 17

[Type text] Page 3


PERATURAN / TATA TERTIB
1. Mahasiswa harus meyiapkan peralatan sesuai dengan penuntun belajar 1 hari sebelum
proses praktikum agar ketika jadwalnya praktikum alat- alat sudah siap pakai

2. Mahasiswa harus meyiapkan ruangan di lab 1 hari sebelum proses praktikum agar tidak
terjadi tabrakan ruangan dengan kelompok lain

3. Mahaiswa diwajibkan membawa buku panduan saat proses praktikum

4. Mahasiswa tiap kelompok bertanggung jawab untuk mengembalikan alat yang dipinjam

5. Mahasiswa masuk 15 menit sebelum proses praktikum berlangsung

6. Mahasiswa harus hadir 100% saat praktikum

[Type text] Page 4


PEMASANGAN KATETER URIN
DAFTAR TILIK STÁNDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMASANGAN KATETER URIN
No. ASPEK YANG DINILAI Bobot 0 1 2
A Persiapan Alat
1. Bak instrumen steril berisi : Pinset anatomis, Kassa, Kapas 5
2. Kateter sesuai ukuran
3. Sarung tangan steril 2 pasang
4. Spuit 10 cc dan Aquades
5. Jelly Pelumas
6. Urine Bag
7. Plaster dan gunting
8. Perlak dan pengalas/selimut mandi
9. Bak berisi air hangat
10. Bengkok
B Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi data 1
2. Mencuci tangan 1
3. Mempersiapkan alat 1
C Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 1
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien 1
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan 1
D Tahap Kerja
1. Menjaga privacy 2
2. Menyiapkan pasien dengan posisi dorsal recumbent (wanita), supinasi (laki-laki) 3
dan melepaskan pakaian bawah
3. Memasang perlak, pengalas dan selimut mandi 2
4. Memakai sarung tangan 3
5. Membersihkan genetalia (vulva hygine pada wanita, penis hygine pada laki-laki) 3
dengan air hangat
6. Mengganti sarung tangan steril 4
7. Memberi pelumas pada ujung kateter 3
8. Memasukan kateter pada uretra dengan cara: 5
Pada laki-laki pegang penis dengan tangan non dominan ke atas dengan sudut 90 0
lalu masukkan kateter perlahan-lahan sepanjang 15-23 cm atau sampai urin keluar
Pada wanita buka labiya mayora dan minora dengan tangan non dominan lalu
masukkan ujung kateter ke meatus uretra sepanjang 5-7,5 cm atau sampai urin
keluar
9. Menyambungkan kateter dengan urin bag 2
10. Mengisi balon dengan aquadest sesuai ukuran (10cc) 2
11. Memfixasi kateter ke arah perut/paha 2
12. Menggantung urin bag 2
13. Membereskan alat, melepas pengalas dan sarung tangan 2
E Tahap Terminasi
1. Merapikan pasien 1
2. Berpamitan dengan klien 1
3. Mencuci tangan 1
4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1
Total 50
Keterangan:
0: Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1: Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai urutan
2: Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar

[Type text] Page 5


PENILAIAN BALANCE CAIRAN
A. Pengertian
Penilaian balance cairan adalah suatu tindakan untuk mengukur dan menghitungan
keseimbangan cairan yang masuk dan keluar dari tubuh.
B. Komponen Penilaian
1. Intake Cairan
Intake cairan pada pasien dapat melalui bebagai macam, diantaranya yaitu dari air
minum, air dari makan, cairan infus, obat, dan air hasil metabolism oksidatif.
Rata-rata intake cairan perhari yaitu :
 Air minum : 1500 - 2500 ml
 Air dari makanan : 750 ml
 Air hasil metabolism oksidatif : sekitar 300 ml atau 5 cc/kgBB/hari
2. Output Cairan
Kehilangan caiaran tubuh melalui beberapa rute (proses) yaitu :
 Urine
Dalam kondisi normal output urine sekitar 1-2 cc/kgBB/jam
 IWL (Invisible Water Loss)
IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit. Melalui kulit dengan mekanisme
difusi dan paru-paru melaui proses pernafasan. Bila terjadi kenaikan suhu
tubuh maka IWL dapat meningkat.
 Pada orang dewasa : IWL = 10-15 cc/kgBB/hari
 Pada anak-anak : IWL = 30-umur th cc/kgBB/hari
 Bila ada kenaikan suhu : IWL = 200 (suhu tubuh sekarang sampai 36,8oC)
 Feces
Pengeluaran air melalui feces berkisar antara 100-200 mL per hari, yangdiatur
melalui mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon)

[Type text] Page 6


DAFTAR TILIK STÁNDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENILAIAN BALANCE CAIRAN
NILAI
No. ASPEK YANG DINILAI BOBOT
0 1 2
A ALAT
1. Alat tulis 1
2. Gelas ukur urine/urine bag 1
B Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada 1
2. Mencuci tangan 1
3. Membawa alat ke dekat pasien dengan benar 1
C Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 1
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada 1
keluarga/klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan 1
D Tahap Kerja
1. Menghitung in take oral (minum) 4
2. Menghitung in take oral (makan) 3
3. Menghitung in take parenteral 3
4. Menentukan cairan metabolism 4
5. Menghitung out put urine 3
6. Menghitung out put feces 3
7. Menghitung out put abnormal (muntah, drain, perdarahan 3
dll)
8. Menghitung out put IWL 4
9. Menghitung balance cairan 10
E Tahap Terminasi
1. Merapikan pasien 1
2. Berpamitan dengan klien 1
3. Membereskan alat-alat 1
4. Mencuci tangan 1
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1
Total 50
Keterangan:
0: Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1: Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai urutan
2: Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar

[Type text] Page 7


Form Penghitungan Balance Cairan
Input cairan: Air (makan+Minum) = ......cc
Cairan Infus = ......cc
Therapi injeksi =......cc
Air Metabolisme = ......cc (Hitung AM= 5 cc/kgBB/hari)
Total =......cc
Output cairan: Urine = ......cc
Feses = .....cc (kondisi normal 1 BAB
feses=100-200cc)
Muntah/perdarahan cairan = .....cc
drainage luka/cairan NGT
IWL (Insensible Water = .....cc (hitung IWL=10-15
Loss) cc/kgBB/hari)

Total =......cc
Balance Input- Output =......cc -......cc
cairan:
=......cc

[Type text] Page 8


PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH
DAFTAR TILIK STÁNDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH
NILAI
No. LANGKAH-LANGKAH BOBOT
0 1 2
A Alat dan Bahan
1. Glukometer 5
2. Kapas alcohol
3. Lanset
4. Pengalas
5. Kapas
6. Plester
7. Sarung tangan
B Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi data/program pengobatan klien 1
2. Mencuci tangan 1
3. Menempatkan dan mempersiapkan alat di dekat pasien 2
dengan benar
C Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 1
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada 2
keluarga/klien 1
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
D Tahap Kerja
1. Mengatur posisi klien 3
2. Memasang pengalas di bawah jari klien yang akan di 3
punksi
3. Memakai handscon 3
4. Memilih jari yang akan di tusuk untuk pengambilan darah 4
5. Mendesinfeksi area yang akan di tusuk dengan kapas 3
alcohol
6. Menyuntik jari dengan menggunakan lancet, lalu teteskan 5
darah secukupnya pada stick glucometer
7. Membaca dan mencatat hasil gula darah 5
8. Menutup luka suntikan dengan menggunakan kapas dan 3
plester
9. Melepas sarung tangan 3
E Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan 1
2. Berpamitan dengan klien 1
3. Membereskan alat-alat 1
4. Mencuci tangan 1
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1
Total 50
Keterangan:
0: Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1: Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai urutan
2: Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar

[Type text] Page 9


PENYUNTIKAN INSULIN
DAFTAR TILIK STÁNDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYUNTIKAN INSULIN
NILAI
No. ASPEK YANG DINILAI BOBOT
0 1 2
A ALAT
1. Spuit insulin / insulin pen 5
2. Vial insulin
3. Kapas alkohol
4. Handscoen
B Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi program pengobatan klien 1
2. Mencuci tangan 1
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar 1
C Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 1
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien 1
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan 1
D Tahap Kerja
1. Memakai handscoen bersih. 2
2. Persiapkan insulin 10
Pada vial insulin
 Megambil vial insulin dan tipe insulin yang sesuai dengan
kebutuhan
 Ambil dosis yang diperlukan untuk klien (berdasarkan daftar obat
klien/instruksi medik).
Pada insulin pen
 Pemeriksa apakah Insulin pen berisi tipe insulin yang sesuai dengan
kebutuhan
 Mengganti jarum pada insulin pen dengan jarum yang baru.
 Memasang cap insulin pen sehingga angka nol (0) terletak sejajar
dengan indikator dosis.
 Memegang insulin pen secara horizontal dan menggerakkan insulin
pen (bagian cap) sesuai dosis yang telah ditentukan sehingga
indicator dosis sejajar dengan jumlah dosis insulin yang akan
diberikan kepada klien.
 Skala pada cap : 0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18 unit (setiap rasa
”klik” yang dirasakan perawat saat memutar cap insulin pen
menandakan 2 unit insulin telah tersedia).
3. Memilih lokasi suntikan (paling efektif pada abdomen) 5
4. Mendesinfeksi area penyuntikan dengan kapas alcohol 4
5. Mencubit kulit tempat area penyuntikan dengan tangan yang non 5
dominan.
6. Menyuntikkan insulin secara subcutan dengan tangan yang domin 3
secara lembut dan perlahan.
7. Mencabut jarum dengan cepat dan tenekanan pada area penyuntikan 3
dengan menggunakan kapas alkohol.
8. Membuang spuit dan melepas sarung tangan 2
E Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan 1
2. Berpamitan dengan klien 1
3. Membereskan alat-alat 1
4. Mencuci tangan 1
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1
Total 50
Keterangan:
0: Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1: Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai urutan
2: Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar

[Type text] Page 10


PERAWATAN LUKA GANGREN
DAFTAR TILIK STÁNDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PERAWATAN LUKA GANGREN
NILAI
No. ASPEK YANG DINILAI BOBOT
0 1 2
A ALAT
1. Bak instrumen yang berisi: Pinset anatomi, Pin set sirugis 2buah, 5
Gunting debridment, Kasa steril, Kom 3 buah
2. Sarung tangan
3. Gunting plester
4. Plester
5. Alkohol
6. Betadin/disinfektan lain
7. NaCl 0,9 %
8. Bengkok 2 buah : 1 berisi cairan desinfektan
9. Verband
10. Obat luka sesuai kebutuhan
B Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi program pengobatan klien 1
2. Mencuci tangan 1
3. Mempersiapkan alat dan menempatkan alat di dekat pasien 1
C Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 1
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien 1
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan 1
D Tahap Kerja
1. Menjaga privacy pasien 2
2. Mengatur posisi klien sehingga luka dapat terlihat jelas 2
3. Memakai sarung tangan 2
4. Membasahi plester dengan alkohol dan membuka dengan 3
menggunakan pinset sirugis
5. Membuka balutan lapisan terluar dan membersihkan sekitar 3
luka dan bekas plester
6. Membuka balutan lapisan dalam 3
7. Menekan tepi luka (sepanjang luka) untuk mengeluarkan pus 4
8. Melakukan debridmen 4
9. Membersihkan luka dengan menggunakan cairan NaCl 0,9% 5
10. Melakukan kompres desinfektan dan tutup dengan kasa 3
11. Memasang plester atau veband 2
12. Merapikan pasien 1
E Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan 1
2. Berpamitan dengan klien 1
3. Membereskan alat-alat 1
4. Mencuci tangan 1
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1
Total 50
Keterangan:
0: Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1: Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai urutan
2: Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar

[Type text] Page 11


PERAWATAN LUKA BAKAR
DAFTAR TILIK STÁNDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PERAWATAN LUKA BAKAR
NILAI
No. ASPEK YANG DINILAI BOBOT
0 1 2
A ALAT
1. Bak instrumen yang berisi: Pinset anatomi, Pinset chirurgis, 5
Gunting debridemant, Kassa steril, Kom: 3 buah
2. Spuit 5 cc atau 10 cc
3. Sarung tangan
4. Gunting plester
5. Plester
6. Disenfektan
7. NaCl 0,9%
8. Bengkok: 2 buah, 1 buah berisi larutan disenfektan
9. Verband
10. Obat luka sesuai kebutuhan
B Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada 1
2. Mencuci tangan 1
3. Mempersiapkan alat dan menempatkan alat di dekat pasien 1
C Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 1
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien 1
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
1
D Tahap Kerja
1. Menjaga privasi pasien. 2
2. Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat jelas. 3
3. Memakai sarung tangan. 2
4. Membuka balutan dengan hati-hati bila sulit basahi dengan 3
NaCl.
5. Membersihkan luka dengan menggunakan NaCl. 4
5
6. Melakukan debridement bila terdapat jaringan nekrotik (bila ada
bulla jangan dipecah tapi dihisap dengan spuit steril).
3
7. Mengeringkan luka dengan menggunakan kassa steril.
4
8. Memberikan obat topikal sesuai order pada luka.
9. Mentup luka dengan dressing khusus luka bakar (bila ada) atau 3
menggunakan kassa steril
10. Memasang verband dan diplester. 3
11. Merapikan pasien. 2
E Tahap Terminasi
1. Merapikan pasien 1
2. Berpamitan dengan klien 1
3. Membereskan alat-alat 1
4. Mencuci tangan 1
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1
Total 50
Keterangan:
0: Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1: Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai urutan
2: Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar

[Type text] Page 12


PEMERIKSAAN GCS
DAFTAR TILIK STÁNDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMERIKSAAN GCS
NILAI
No. ASPEK YANG DINILAI BOBOT
0 1 2
A ALAT
Kertas dan Alat tulis 1
B Tahap Pra Interaksi
4. Melakukan verifikasi data 1
5. Mencuci tangan 1
6. Mempersiapkan alat 1
C Tahap Orientasi
Disatukan dengan fase kerja
D Tahap Kerja
1. Melakukan uji pembukaan mata 10
 Memberikan salam pada pasien kemudian amati
kemampuan pasien berespon terhadap salam perawat
 Jika pasien belum dapat membuka mata, lakukan
rangsangan nyeri dengan mencubit pada ibu jari kaki
dan kuku jari
 Jika pasien belum dapat membuka mata lakukan
kombinasi rangsang dengan rangsang suara dan
rangsang nyeri
2. Melakukan uji verbal respon 10
 Menanyakan pada pasien tentang waktu, tempat saat ini,
nama keluarganya yang disamping (orang yang
sebelumnya sudah dikenal), amati kemampuan pasien
dalam orientasi dan respon verbal pasien
3. Melakukan uji motorik respon 10
 Anjurkan pasien menggangkat tangan atau kakinya,
amati : kemampuan pasien mengikuti perintah
 Jika pasien tidak dapat mengikuti perintah lakukan
rangsngan sensori pada lengan
 Jika pasien tidak dapat merasakan rangsangan tersebut,
lakukan rangsangan nyeri dengan mencubit pad ibu jari,
amati pergerakan pasien
4. Menyimpulkan hasil pemeriksaan 11
E Tahap Terminasi
6. Merapikan pasien 1
7. Berpamitan dengan klien 1
8. Membereskan alat-alat 1
9. Mencuci tangan 1
10. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1
Total 50
Keterangan:
0: Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1: Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai urutan
2: Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar

[Type text] Page 13


PEMASANGAN TRAKSI
DAFTAR TILIK STÁNDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMASANGAN SKIN TRAKSI
NILAI
No. ASPEK YANG DINILAI BOBOT
0 1 2
A ALAT
1. Pisau cukur 5
2. Skin traksi kit (Katrol, perban elastis, perekat)
3. Gunting
4. Pemberat/beban
B Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada 1
2. Mencuci tangan 1
3. Membawa alat ke dekat pasien dengan benar 1
C Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 1
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada 1
keluarga/klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan 1
D Tahap Kerja
1. Posisikan bagian kaki klien yang akan dilakukan traksi dan 5
sokong atau pasang bantal di bawah kaki
2. Cukur bulu rambut dengan menggunakan pisau cukur 5
3. Pasang perekat pada kedua bagian kulit kaki 6
4. Pasang katrol, berikan jarak beberapa centi dari telapak 6
kaki
5. Pasang perban elastis pada kaki secara memutar dari bawah 6
ke atas
6. Pasang pemberat/beban 6
E Tahap Terminasi
1. Merapikan pasien 1
2. Berpamitan dengan klien 1
3. Membereskan alat-alat 1
4. Mencuci tangan 1
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1
Total 50
Keterangan:
0: Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1: Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai urutan
2: Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar

[Type text] Page 14


PEMASANGAN GIPS/BIDAI
DAFTAR TILIK STÁNDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMASANGAN GIPS/BIDAI
NILAI
No. ASPEK YANG DINILAI BOBOT
0 1 2
A ALAT
1. Spalk 5
2. Kasa
3. Kapas
4. Plester
B Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada 1
2. Mencuci tangan 1
3. Membawa alat ke dekat pasien dengan benar 1
C Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 1
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada 1
keluarga/klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan 1
D Tahap Kerja
1. Memeriksa bagian tubuh yang akan dibidai 7
2. Memilih dan mempersiapkan bidai yang sudah dibalut 8
dengan kasa / kapas
3. Melakukan pembidaian melewati dua sendi, dimulai dari 10
atas sampai bagian bawah yang patah, Pembidaian tidak
terlalu kendor dan kencang
4. Cek nadi perifer (bila nadi tidak teraba, kendorkan sedikit 9
bidai)
E Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan 1
2. Berpamitan dengan klien 1
3. Membereskan alat-alat 1
4. Mencuci tangan 1
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1
Total 50
Keterangan:
0: Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1: Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai urutan
2: Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar

[Type text] Page 15


HECTING UP
DAFTAR TILIK STÁNDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HECTING UP
NILAI
No. ASPEK YANG DINILAI BOBOT
0 1 2
A ALAT
1. Set angkat jahitan steril (pinset anatomis, kasa steril, dan lidi 5
kapas)
2. Kasa steril tambahan atau bantalan penutup (kalau perlu).
3. Handscoen
4. Kapas alkohol
5. Bengkok
6. Korentang steril
7. Kantong plastik tempat sampah
8. Perlak/pengalas
B Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada 1
2. Mencuci tangan 1
3. Mempersiapkan alat dan Membawa alat ke dekat pasien dengan 1
benar
C Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 1
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien 1
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan 1
D Tahap Kerja
1. Menjaga privasi klien 2
2. Meletakkan perlak dibawah luka. 2
3. Mengatur posisi yang nyaman dan tepat untuk perawatan luka. 2
4. Memakai handscoen 2
5. Membuka plester dan membuka balutan secara hati-hati, bila 3
susah basahi plester dengan alcohol
6. Membersihkan luka dengan NaCl 3
7. Memegang vinset anatomis dengan tangan yang tidak dominan 3
dan gunting pada tangan yang dominan.
8. Mengangkat simpul benang dengan vinset dan memasukkan 4
ujung gunting disela-sela antara benang dengan kulit.
9. Menggunting benang jahitan dan tarik secara perlahan-lahan. 3
10. Menggunting sisa benang yang ada dengan prosedur yang sama 3
satu-persatu, sambil diobservasi adanya luka jahitan yang masih
belum tertutup.
11. Membersihkan luka kembali dengan cairan NaCl dan berikan 3
antiseptic/bethadine.
12. Menutup luka dengan kasa steril, lalu fiksasi dengan plester. 2
13. Melepaskan handscoen 2
E Tahap Terminasi
1. Merapikan pasien 1
2. Berpamitan dengan klien 1
3. Membereskan alat-alat 1
4. Mencuci tangan 1
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1
Total 50
Keterangan:
0: Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1: Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai urutan
2: Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar

[Type text] Page 16


UNIVERSAL PRECAUTION
DAFTAR TILIK STÁNDAR OPERASIONAL PROSEDUR
UNIVERSAL PRECAUTION
NILAI
No. LANGKAH-LANGKAH BOBOT
0 1 2
A. Alat dan Bahan A 5
1. Sarung tangan
2. Masker
3. Penutup kepala
4. Kacamata
5. Gaun pelindung
6. Sepatu/pelindung kaki
B. Tahap Kerja
1. Siapkan peralatan 5
2. Lepaskan jam tangan, dan cincin 5
3. Cuci tangan 5
4. Gunakan masker 5
5. Gunakan penutup kepala 5
6. Gunakan kacamata pelindung 5
7. Gunakan gaun 5
8. Gunakan sarung tangan 5
9. Gunakan sepatu/pelindung kaki 5
Total 50
Keterangan:
0: Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
1: Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai urutan
2: Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar

[Type text] Page 17

Anda mungkin juga menyukai