PASIEN HIPOSPADIA
Kasus :
An. Laki-laki usia 6 tahun dibawa ke RS karena BAK tidak lancar dan tidak
memancar. Dari hasil diagnosa medis anak mengalami hipospadia dan akan
direncanakan untuk program operasi. Perawat melakukan pengkajian
didapatkan hasil mengatakan cemas menghadapi operasi dan terlihat gelisah.
Setelah dilakukan operasi perawat melakukan pengkajian ulang didapatkan
hasil terdapat Luka post op. Sepanjang penis, dari scrotum sampai glans
penis, dan melingkar sepanjang glans (± 5 cm), letak meaatus uretra di penis.
An. mengatakan merasakan nyeri didaerah sekitar penis, dengan skala 7, nyeri
tiba-tiba berlangsung sekitar 2 menit, an. terlihat meringis, dan tampak
berhati-hati ketika merubah posisi. Terpasang prosedur invasi kateter
Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
Imunisasi
Ibu menyatakan rutin membawa anaknya untuk imunisasi di bidan.
Imunisasi Sudah/belum Umur (bulan)
Hepatitis √ (4x) 0, 2, 3, 4
DPT √ (3x) 2, 3, 4
Polio √ (3x) 2, 3, 4
Campak √ (1x) 9
Imunisasi lainnya - -
Riwayat Pertumbuhan
Umur tengkurap : 4 bulan
Umur duduk : 8 bulan
Umur mengoceh : 8 bulan
Umur bicara : 12 bulan
Umur berjalan : 17 bulan
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keluarga seperti
hipertensi, diabetes, atau penyakit genetic lainnya.
No Symptom Etiologi Problem
1 DS : Pasien mengatakan Prosedur Ansietas
cemas menghadapi operasi pembedahan
DO : Pasien terlihat
gelisah
2 DS : Pasien mengatakan Agen Nyeri Akut
nyeri setelah dilakukan pencedera fisik
operasi
P : pasien mengalami nyeri
saat diam dan merubah
posisi
Q : nyeri seperti di tusuk
benda tajam karena pasien
selalu meringis
R : nyeri pada daerah
sekitar penis
S : skala nyeri 7
T : nyeri tiba-tiba
berlangsung sekitar 2
menit
DO
- Terdapat luka bedah pada
penis dan terbalut kassa
steril.
- Pasien tampak menahan
nyeri
Perilaku disukai
3 5
gelisah 4. Anjurkan berdoa,
Perilaku
3 5 berdzikir, ibadah
tegang
Pola
3 5 sesuai yang dianut
tidur
5. Anjurkan keluarga
untuk
menenangkan
anaknya hingga
perasaannya
menjadi tenang
Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
berhubungan keperawatan 3 x 24 jam (Kode SIKI : I.08238)
dengan Agen pada pasien An. L dengan 1. Kaji tingkat nyeri
pencedera fisik nyeri akut dapat teratasi secara
dengan kriteria komprehensif
hasil : 2. Kaji tanda-tanda
Tingkat Nyeri (Kode SLKI vital
: L.08066) 3. Berikan posisi
Indikator Awal Akhir yang nyaman
Keluhan 2 5 4. Ajarkan terapi
nyeri non farmakologi
Meringis 2 5 (napas dalam,
Kesulitan 2 5 Mendengakan
tidur musik)
5. Kolaborasi
pemberian
analgetik
Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Infeksi
keperawatan 3 x 24 jam pada (kode SIKI : I.14539)
pasien An. L dengan resiko 1. Kaji tanda-tanda
infeksi dapat teratasi dengan vital
kriteria hasil : 2. Kaji luka post
Resiko infeksi (Kode SLKI : operasi meliputi
L.14128) kebersihan dan
1. Tidak ada tanda- tanda-tanda infeksi
tanda inflamasi
3. Lakukan
(rubor, kalor, dolor)
2. Suhu dalam batas perawatan luka
normal (36,5-
dengan prinsip
37,50C)
3. Melakukan strategi steril
kontrol risiko 4. Anjurkan keluarga
Indikator Awal Akhir untuk menjaga
Tidak ada 3 5 area post operasi
tanda- tetap bersih dan
tanda kering
inflamasi 5. Kolaborasi
Suhu 3 5 pemberian
dalam antibiotic
batas
normal
Melakukan 3 5
strategi
kontrol
risiko
5. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Diagnosa 1 : Ansietas berhubungan dengan Prosedur pembedahan
IMPLEMENTASI EVALUASI
29 Januari 2020 1. S : Pasien menyatakan masih
1. 15.00 Mengidentifikasi masalah merasa cemas karena akan
yang dialami diakukan tindakan operasi
2. 15.05 Menciptakan ruangan 2. O:
yang tenang dan nyaman a. RR: 24 kali/menit
3. 15.05 Menganjurkan b. Nadi: 96 kali/menit
mendengarkan musik c. Pasien masih tampak cemas
yang disukai 3. A: Cemas belum teratasi
4. 15.10 Menganjurkan berdoa, indikator Awal Tujuan Akhir
berdzikir, ibadah sesuai Perilaku 3 4 5
yang dianut gelisah
5. 15.10 Menganjurkan keluarga Perilaku 3 4 5
untuk menenangkan tegang
anaknya hingga Pola 3 4 5
perasaannya menjadi tidur
tenang
1. P: Lanjutkan intervensi
a. Ciptakan ruangan yang
tenang dan nyaman
b. Anjurkan mendengarkan
musik yang disukai
c. Anjurkan berdoa,
berdzikir, ibadah sesuai
yang dianut
d. Anjurkan keluarga untuk
menenangkan anaknya
hingga perasaannya
menjadi tenang
30 Januari 2020 1. S : Pasien menyatakan sudah
1. 07.30 Menciptakan ruangan yang tidak cemas
tenang dan nyaman 2. O:
2. 07.30 Menganjurkan a. RR: 24 kali/menit
mendengarkan musik yang b. Nadi: 96 kali/menit
disukai c. Pasien tampak sudah tenang
3. 07.35 Menganjurkan berdoa, 3. A: Cemas sudah teratasi
berdzikir, ibadah sesuai Indikator Awal Tujuan Akhir
yang dianut
Perilaku 3 5 5
4. 07.35 Menganjurkan keluarga
gelisah
untuk menenangkan
Perilaku 3 5 5
anaknya hingga
tegang
perasaannya menjadi
Pola 3 5 5
tenang
tidur
4. P : Intervensi dihentikan
Diagnosa 2 : Nyeri Akut berhubungan dengan Agen pencedera fisik
IMPLEMENTASI EVALUASI
30 Januari 1. S: Pasien menyatakan masih
1. 17.00 Mengkaji tingkat merasakan nyeri dengan skala
nyeri secara 7 pada rentang 1-10
komprehensif P : pasien mengalami
2. 17.00 Mengkaji tanda- nyeri saat diam dan
tanda vital merubah posisi
3. 17.00 Memberikan posisi Q : nyeri seperti di tusuk
yang nyaman benda tajam karena
4. 17.30 Mengajarkan terapi pasien selalu meringis
non farmakologi R : nyeri pada daerah
(napas dalam, sekitar penis
Mendengakan S : skala nyeri 7
musik) T : nyeri tiba-tiba
5. 17.30 Kolaborasi berlangsung sekitar 2
pemberian menit
analgetik 2. O:
- RR: 24 kali/menit
- Nadi: 96 kali/menit
- Pasien masih tampak
menahan nyeri
3. A: Nyeri belum teratasi
Indikator Awal Tujuan Akhir
Keluhan 2 2 5
nyeri
Meringis 2 2 5
Kesulitan 2 2 5
tidur
4. P: Lanjutkan intervensi
a. Kaji tingkat nyeri
a. Kaji tanda-tanda vital
b. Ajarkan teknik napas dalam
4. P: Lanjutkan intervensi
a. Kaji tingkat nyeri
b. Kaji tanda-tanda vital
c. Ajarkan teknik napas dalam
d. Kelola pemberian Novalgin
2x 300 mg
1 Febuari 2020 1. S: Pasien menyatakan sudah tidak
1. Mengkaji tingkat nyeri merasakan nyeri
secara komperhensif P : pasien sudah tidah nyeri
2. Mengkaji tanda-tanda vital pada saat merubah posisi
3. Memberikan posisi yang Q : pasien sudah tidak meringis
nyaman R : sudah nyeri pada daerah
4. Mengajarkan terapi non penis
farmakologi (napas dalam, S : skala nyeri 0
Mendengakan musik T : sudah tidak nyeri tiba-tiba
5. Kolaborasi pemberian
Novalgin 2x 300 mg 2. O:
a. RR: 24 kali/menit
b. Nadi: 96 kali/menit
c. Pasien sudah tidak nyeri
3. A: Nyeri sudah teratasi
Indikator Awal Tujuan Akhir
Keluhan 2 5 5
nyeri
Meringis 2 5 5
Kesulitan 2 5 5
tidur
4. P : Intervensi dihentikan