Anda di halaman 1dari 22

MATERI AJAR KD 3.

2 PPKn SMA KELAS XI

SISTEM DAN DINAMIKA DEMOKRASI


PANCASILA DI INDONESIA

OLEH
FINATARISA HADRIANTI, S.Pd
BIDANG STUDI PPKn

PPG DALAM JABATAN ANGKATAN IV


UNIVERSITAS PGRI MADIUN
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga Materi Ajar PPKn
Kelas XI “Sistem dan Dinamika Demokrasi Pancasila di Indonesia” ini dapat terselesaikan.
Sebagai salah satu tugas PPG dalam jabatan Angkatan IV Tahun 2021 Universitas PGRI
Madiun. Dalam materi ajar ini penyusun menyajikan materi ajar agar pembelajaran dapat
berjalan dengan baik.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan, bantuan,
dukungan, dan bimbingan, sehingga materi ajar ini dapat terselesaikan. Terimakasih atas kerja
keras dan masukan berharganya dan semoga materi ajar ini bermanfaat.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa materi ajar ini masih memerlukan masukan dan
kritikan, maka dengan tangan terbuka dan hati yang lapang, penulis sangat menerima adanya
kritik dan saran konstruktif untuk meningkatkan kualitas penulisan materi ajar PPKn ini, dengan
harapan materi ajar ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya. Amiin

Denpasar, 23 September 2021

Finatarisa Hadrianti, S.Pd

2
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat
Penerapan Demokrasi Pancasila di Indonesia dimulai sejak meredupnya Orde Lama
lalu digantikan oleh Orde Baru. Ajat Sudrajat melalui tulisannya bertajuk “Demokrasi
Pancasila dalam Perspektif Sejarah” (2015) mengungkapkan, dasar-dasar konstitusional
demokrasi di Indonesia sudah ada dan berlaku jauh sebelum tahun 1965, tetapi istilah
Demokrasi Pancasila baru dipopulerkan sesudah lahirnya Orde Baru setelah tahun 1968.
Pada hakikatnya rumusan Demokrasi Pancasila tercantum dalam sila ke-4 Pancasila,
yaitu “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.

2. Relevansi
Pancasila sebagai ideologi dan acuan sistem demokrasi di Indonesia. Sebuah Negara
apabila hendak menjadi sesuatu yang ideal, maka dalam penyelenggaraannya harus
mencurahkan kebaikan pada rakyat secara keseluruhan. Menurut Abraham Licoln,
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Indonesia
telah membangun sistem politik demokrasi sejak menyatakan kemerdekaannya pada 17
Agustus 1945. Sejak awal kemerdekaan, berbagai hal berkenaan dengan hubungan
Negara dan masyarakat telah diatur dalam UUD NRI tahun 1945.

3. Petunjuk Belajar
Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, perhatikanlah beberapa hal
beikut :
a. Pahami terlebih dahulu mengenai capaian pembelajaran dan peta konsep yang tersedia
b. Lakukan kajian permulaan terhadap materi Demokrasi Pancasila
c. Keberhasilan proses pembelajaran ini bergantung pada kesungguhan peserta didik
dalam mengerjakan latihan, untuk itu berlatihlah secara mandiri atau berkelompok
dengan teman sekelas.
d. Bila menemukan kesulitan, berdiskusilah dengan teman sekelas atau bertanya pada
guru yang mengampu mata pelajaran PPKn

3
e. Selamat belajar, semoga sukses dan berhasil

B. INTI
1. Capaian Belajar
Kompetensi Inti

KI.2 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI.2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
KI.4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator

1.2 Menghargai nilai-nilai pengabdian 1.2.1Mensyukuri akan kebesaran Tuhan


kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam atas rahmatnya untuk mempelajari
berdemokrasi Pancasila sesuai PPKn sehingga menghargai nilai-
Undang-undang Dasar Negara nilai pengabdian kepada Tuhan
Republik Indonesia Tahun 1945 Yang Maha Esa dalam berdemokrasi

4
Pancasila sesuai Undang-undang
Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945

2.2 Mengembangkan nilai-nilai praksis 2.2.1 Memiliki tanggung jawab dalam


demokrasi Pancasila sesuai dengan melaksanakan tugas-tugas dalam
Undang-undang Dasar Negara mengembangkan nilai-nilai praksis
Republik Indonesia Tahun 1945 demokrasi Pancasila sesuai dengan
Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945

2.2.2 Melakukan perbuatan yang


menjunjung tinggi toleransi dalam
mengembangkan nilai-nilai praksis
demokrasi Pancasila sesuai dengan
Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945

2.2.3 Melakukan disiplin tinggi dalam


Mengembangkan nilai-nilai praksis
demokrasi Pancasila sesuai dengan
Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
3.2 Mengkreasikan sistem dan dinamika 3.2.1 Menganalisis hakikat demokrasi
demokrasi Pancasila sesuai dengan
3.2.2 Menganalisis dinamika penerapan
Undang-undang Dasar Negara
demokrasi di Indonesia
Republik Indonesia Tahun 1945
3.2.3 Menganalisis membangun
kehidupan yang demokratis di
Indonesia.

5
4.2 Mendemonstrasikan hasil analisis 4.2.1 Menganalisis dan membandingkan
tentang sistem dan dinamika sistem dan dinamika demokrasi
demokrasi Pancasila sesuai dengan Pancasila dalam berbagai kurun
Undang-undang Dasar Negara waktu.
Republik Indonesia Tahun 1945 4.2.2 Menyajikan hasil analisis tentang
sistem dan dinamika demokrasi
Pancasila

2. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini, siswa dapat :
a. Mensyukuri akan kebesaran Tuhan atas rahmatnya untuk mempelajari PPKn
sehingga menghargai nilai-nilai pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam
berdemokrasi Pancasila sesuai Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
b. Memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas dalam mengembangkan
nilai-nilai praksis demokrasi Pancasila sesuai dengan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
c. Melakukan perbuatan yang menjunjung tinggi toleransi dalam mengembangkan
nilai-nilai praksis demokrasi Pancasila sesuai dengan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
d. Melakukan disiplin tinggi dalam Mengembangkan nilai-nilai praksis demokrasi
Pancasila sesuai dengan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945
e. Menganalisis hakikat demokrasi
f. Menganalisis dinamika penerapan demokrasi di Indonesia.
g. Menganalisis membangun kehidupan yang demokratis di Indonesia
h. Menganalisis dan membandingkan sistem dan dinamikademokrasi Pancasila dalam
berbagai kurun waktu
i. Menyajikan hasil analisis tentang sistem dan dinamikademokrasi Pancasila

6
3. Uraian Materi

Pengertian Demokrasi
Hakikat Demokrasi
Asas-asas Pokok Demokrasi

Prinsip-Prinsip Demokrasi

Demokrasi Pancasila

Dinamika Penerapan
Demokrasi Pancasila
Dinamika
Sistem dan Penerapan
Dinamika Demokrasi Pemilu sebagai
Demokrasi Pancasila di Penerapan
Pancasila Indonesia Demokrasi Pancasila

Pelaksanaan Demokrasi
Membangun Pancasila dalam
Kehidupan Kehidupan Sehari-hari
yang
Demokrasi di Menampilkan Perilaku
Indonesia Budaya Demokrasi
dalam Kehidupan
Sehari-hari

a. Hakikat Demokrasi
1) Pengertian Demokrasi
Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, secara etimologi demokrasi
berasal dari kata demos dan kratein yaitu demos artinya rakyat dan kratein berarti
pemerintah. Ini berarti kekuasaan pemerintahan tertinggi berada ditangan rakyat,
atau pemerintahan rakyat. Menurut Abraham Lincoln, demokrasi adalah
pemerintahan yang berasal dari, oleh dan untuk rakyat.
Demokrasi juga memiliki dua pengertian yaitu demokrasi dalam arti sempit
yang hanya meliputi bidang politik saja, dimana dalam sistem pemerintahannya
7
hanya membicarakan sistem pemerintahan yang mencakup tentang pengertian
pengakuan hak azasi manusia. Sedangkan pengertian demokrasi dalam arti luas
meliputi pengertian dalam arti sempit yaitu bidang politik yang ditambah dalam
bidang ekonomi dan sosial.
2) Asas-Asas Pokok Demokrasi
Asas-asas pokok demokrasi yaitu :
a) Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan-
pemilihan wakil-wakil rakyat untuk lembaga perwakilan secara langsung.
b) Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan
pemerintah untuk melindungi hak-hak asasi manusia.
3) Prinsip-Prinsip Demokrasi

Gambar 1. Suasana sidang DPR.


Berdasarkan prinsip demokrasi,
kedaulatan ada di tangan rakyat.
Dalam batas tertentu, kedaulatan
rakyat dipercayakan pada wakil
rakyat di MPR (DPR/DPD) dan
DPRD
Sumber : kompas.com

Adapun prinsip-prinsip demokrasi sebagai berikut :


a) Keterlibatan warga dalam penetapan keputusan politik
b) Persamaan (kesetaraan) diantara warga-warga
c) Kebebasan atau kemerdekaan yang diakui dan digunakan oleh warga Negara
d) Supremasi hukum
e) Pemilu berkala

Menurut Reymond Gettel, untuk tegaknya demokrasi harus berdasarkan


prinsip-prinsip berikut :
a) Bentuk pemerintahan harus didukung oleh persetujuan umum.
b) Hukum yang berlaku dibuat oleh wakil-wakil rakyat yang dipilih melalui
referendum yang luas atau melakukan pemilu.

8
c) Kepala Negara dipilih langsung melalui pemilu dan bertanggung jawab pada
dewan legislatif.
d) Hak-hak pilih aktif diberikan kepada semua warga yang dinyatakan telah
memenuhi syarat sebagai pemilih atas dasar kesederajatan.

b. Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila di Indonesia


1) Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang berdasarkan paham
kekeluargaan dan gotong royong yang ditujukan untuk kesejahteraan rakyat, yang
mengandung :
a) Unsur-unsur kesadaran religious
b) Kebenaran dan kecintaan berlandaskan budi pekerti luhur serta kepribadian
Indonesia
c) Keseimbangan hubungan antara individu dengan masyarakat dan hubungan
manusia dengan Tuhan baik lahir maupun batin

Demokrasi Pancasila mengandung enam aspek sebagai berikut :


a) Aspek formal, aspek yang mempersoalkan proses dan cara rakyat menunjuk
wakil-wakilnya dalam badan-badan perwakilan rakyat.
b) Aspek material, aspek yang mengemukakan gambaran manusia dan mengakui
harkat dan martabat manusia serta menjamin terwujudnya masyarakat
Indonesia sesuai dengan harkat dan martabat tersebut.
c) Aspek normatif, aspek yang mengungkapkan seperangkat norma atau kaidah
yang membimbing dan menjadi criteria pencapaian tujuan
d) Aspek optatif, aspek mengetengahkan tujuan dan keinginan yang hendak
dicapai.
e) Aspek organisasi, aspek yang mempersoalkan organisasi sebagai wadah
pelaksanaan Demokrasi Pancasila di mana wadah tersebut harus cocok dengan
tujuan yang ingin dicapai.

9
f) Aspek kejiwaan, semangat para penyelenggara negara untuk menerapkan asas-
asas Pancasila dalam praktik peyelenggaraan negara.

2) Dinamika penerapan Demokrasi Pancasila


Dalam perjalanan menerapkan demokrasi sebagai sistem pemerintahan,
tentunya Indonesia mengalami banyak pergolakan dan perubahan. Pada satu masa
demokrasi ternyata tidak benar-benar diterapkan, di masa lain terjadi reformasi
yang menjunjung tinggi demokrasi. Berikut perkembangan pelaksaan demokrasi di
Indonesia.
No Periode Perkembangan Demokrasi Indonesia
1. Awal Kemerdekaan 1. Berlaku demokrasi dengan system presidensial
(UUD 1945) : 18 dengan kekuasaan presiden sangat luas, karena
Agustus 1945 – 27 belum terbentuknya lembaga-lembaga negara.
Desember 1949 2. Sebelum terbentuknya MPR dan DPR, segala
kekuasaan legislative ada di KNIP.
3. Melalui maklumat Wakil Presiden,
dimungkinkan terbentuknya sejumlah partai
politik yang kemudian menjadi peletak dasar
bagi sistem kepartaian di Indonesia untuk masa-
masa selanjutnya dalam sejarah kehidupan
politik Indonesia.
2. Konstitusi RIS 1949 : Berlaku demokrasi dengan system parlementer dan
27 Desember 1949 – 17 cabinet parlementer (quasi parlementer). Meskipun
Agustus 1950 telah mengangkat perdana menteri dan membentuk
cabinet, tetapi presiden masih ikut campur dalam
pemerintahan karena adanya mosi tidak percaya
dari parlemen terhadap cabinet.
3. UUDS 1950 : 17 1. Berlaku demokrasi dengan sistem parlementer
Agustus 1950 – 5 Juli (demokrasi liberal) dengan sistem multipartai,
1959 sekalipun amanat pembukaan UUDS 1950

10
sesungguhnya menganut Demokrasi Pancasila.
2. Sistem parlementer yang berlaku adalah sistem
parlementer semua (quasi parlementer), karena
dalam pembukaan cabinet kekuasaan presiden
masih dominan.
3. Terjadinya pergantian cabinet sebanyak 7 kali,
akibat mosi tidak percaya dari parlemen (DPR).
4. Berlangsungnya pemilu legislatif pada 29
September 1955 dan 15 Desember 1955 untuk
memilih anggota konstituante secara multipartai
dengan sistem perwakilan berimbang (sistem
proporsional)
4. Masa Orde Lama : 5 Semenjak diberlakukannya kembali UUD 1945
Juli 1959 – 11 Maret dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli
1966 1959, maka berlakulah kembali Demokrasi
Pancasila. Berlakunya Demokrasi Pancasila tidak
berlangsung lama, karena semenjak pemerintahan
Orde Lama yang berkuasa dari April 1965 – 10
Maret 1966 berlaku Demokrasi Terpimpin
berdasar Tap. MPRS. No. VIII/MPRS/1965.
Selama pelaksanaan Demokrasi Terpimpin,
kecendrungan semua keputusan hanya ada pada
Pemimpin Besar Revolusi (PBR) yang dikepalai
oleh Presiden. Sehingga berakibat rusaknya
tatanan kekuasaan negara. Misalnya, DPR dapat
dibubarkan, sementara ketua MA dan MPRS
menjadi Mentri Koordinator (Menko), Pemimpin
partai politik yang berbeda haluan banyak yang
ditangkapi.
5. Masa Orde Baru : 11 Semenjak di keluarkannya Surat Perintah 11

11
Maret 1966 – 21 Mei Maret 1966, mulailah berlakunya masa Orde Baru,
1998 pada masa berlakunya Orde Baru, Demokrasi
Pancasila mulai berlaku lagi dengan wacana secara
murni dan konsekwen. Paham demokrasi
berdasarkan atas kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan, dilaksanakan dengan rahmat Tuhan
Yang Maha Esa, serta dengan menjunjung tinggi
kemanusiaan yang adil dan beradab, dan selalu
memelihara persatuan Indonesia untuk
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Pelaksanaan Demokrasi Pancasila belumlah
sesuai dengan jiwa dan semangat yang terdapat
dalam ciri-ciri umum Demokrasi Pancasila. Hal
tersebut karena Presiden begitu dominan baik
dalam sufra maupun dalam infra strutur politik.
Sufra struktur politik berarti kekuasaan lembaga
negara, sedangkan infra strutur politik berarti
kekuatan masyarakat berupa golongan dan
kelompok dan partai politik. Akibatnya banyak
terjadi manipulasi politik seperti kebulatan tekad
atas nama rakyat untuk memilih presiden di MPR.
Hal semacam inilah yang menumbuh suburkan
praktik KKN di Indonesia, sehingga negara
Indonesia terjerumus dalam berbagai krisis multi
dimensi yang berkepanjangan
6. Era Reformasi : Setelah tumbangnya rezim orde baru melalui
Amandemen UUD NRI suatu perjuangan mahasiswa yang didukung oleh
Tahun 1945 : 21 Mei segenap komponen bangsa pada awal Mei 1998,
1998 - sekarang maka penerapan Demokrasi Pancasila yang
dilandasi semangat reformasi, dimana paham
demokrasi berdasar atas kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dilaksanakan
dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, serta

12
dengan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang
adil dan beradab, selalu memelihara persatuan
Indonesia dan untuk mewujudkan suatu keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pelaksanaan Demokrasi Pancasila pada masa
reformasi telah banyak memberi ruang gerak
kepada parpol dan komponen bangsa lainnya
termasuk lembaga permusyawaratan rakyat dan
perwakilan rakyat mengawasi dan mengontrol
pemerintah secara kritis, sehingga dua kepala
negara tidak dapat melaksanakan tugasnya sampai
akhir masa jabatanya selama lima tahun karena
dianggap menyimpang dari garis reformasi

3) Pemilu sebagai Penerapan Demokrasi Pancasila

Gambar 2. Pemilu merupakan salah satu


bentuk keterlibatan warga dalam
demokrasi. Masyarakat memilih secara
langsung wakil rakyat yang diharapkan
dapan menyalurkan aspirasi rakyat.

Sumber : kabarbisnis.com

Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam NKRI yang


berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945. Asas pemilu berdasarkan UU
No. 12 Tahun 2003 jo UU No. 10 Tahun 2008 adalah langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur dan adil. Makna pemilu dikaitkan dengan prinsip demokrasi
Pancasila sebagai berikut.
No Makna Pemilu bila Dikaitkan dengan Prinsip-Prinsip Demokrasi
1. Pemilu merupakan pelaksanaan demokrasi Pancasila yang konkret dan nyata
2. Pemilu merupakan sarana demokrasi
3. Pemilu merupakan aktivitas pemilihan anggota badan perwakilan rakyat
13
dengan cara-cara yang sudah ditentukan oleh UU
4. Pemilu adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat
5. Pemilu adalah pelaksanaan hak politik warga negara RI yang berdasarkan
asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil
6. Pemilu merupakan satu sarana yang penggunaannya tidak boleh
mengakibatkan rusaknya sendi-sendi demokrasi, tetapi harus menjamin
suksesnya perjuangan reformasi dan suksesnya pembangunan nasional serta
tetap lestarinya Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945

Ketentuan yang mengatur tentang penyelenggara adalah UU No. 12 Tahun


2007. Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara pemilu yang bersifat
nasional, tetap, dan mandiri. Penyelenggara pemilu adalah lembaga yang
menyelenggarakan pemilu untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta kepala
daerah dan wakil kepala daerah. Struktur organisasi penyelenggara pemilu terdiri
dari KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota.

c. Membangun Kehidupan yang Demokrasi di Indonesia


1) Pelaksanaan Demokrasi Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Pelaksanaan Demokrasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, tiada lain
merupakan wujud nyata dari pelaksanaan demokrasi dalam kehidupan keluarga,
masyarakat, dalam lembaga atau organisasi non formal atau kemasyarakatan
sampai pada lembaga atau organisasi formal atau lembaga negara.
Adapun tata cara musyawarah dalam berbagai kehidupan harus mengandung
prinsip-prinsip sebagai berikut :
a) Musyawarah bersumber pada paham kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
b) Setiap putusan yang diambil harus selalu dapat dipertanggungjawabkan dan
tidak bertentangan dengan UUD 1945 dan Pancasila

14
c) Setiap peserta musyawarah memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam
menyampaikan pendapatnya
d) Hasil setiap musyawarah atau putusan baik berdasarkan musyawarah mufakat
ataupun dengan suara terbanyak harus diterima dan dilaksanakan dengan itikad
baik
e) Apabila cara musyawarah mufakat mengalami jalan buntu, maka putusan dapat
dilakukan dengan suara terbanyak (vooting)
Setiap peserta musyawarah hendaknya menyadari bahwa yang menjadi
tugas utamanya bukanlah kehadiran dan persetujuannya dalam bermusyawarah,
melainkan tanggung jawabnya dalam melaksanakan setiap hasil keputusan. Dalam
setiap bermusyawarah bukan hanya setuju dalam pengambilan keputusan, namun
keaktifannya berbicara dalam menyumbangkan saran, sanggahan dan pendapatnya
dalam musyawarah.
Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam setiap pengambilan keputusan
sebagai berikut :
1. legowo atau lapang dada, setiap peserta musyawarah harus sadar menerima
dan melaksanakan keputusan musyawarah dengan sepenuh hati
2. religius, setiap hasil musyawarah itu harus dapat dipertanggungjawabkan
secara moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa
3. tenggang rasa, dalam bermusyawarah setiap peserta harus mau mendengarkan
dan menghormati setiap pembicara walaupun kurang berkenan dalam hati
4. keadilan, setiap hasil musyawarah harus betul-betul menjadi keputusan
bersama walaupun dengan suara terbanyak
5. kemanusiaan, hasil keputusan tetap menjunjung tinggi harkat martabat manusia

2) Menampilkan Perilaku Budaya Demokrasi dalam Kehidupan Sehari-hari


Warga negara yang demokratis, bukan hanya menikmati kecerdasan dan
dijamin hak-hak asasinya, tetapi harus mampu bertanggungjawab membangun
masa depan demokrasi yang cerah dan handal. Oleh karena itu, setiap warga
negara perlu menunjukkan perilaku demokratis yang akan mendukung tegaknya

15
prinsip-prinsip demokrasi dalam sebuah sistem yang berlandaskan pada budaya
demokrasi.
Setiap warga negara Indonesia diharapkan menunjukkan sikap positif dalam
pengembangan nilai-nilai perilaku budaya Demokrasi Pancasila. Berikut ini
merupakan sikap positif warga negara dalam perilaku budaya demokrasi di
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari :
a) melaksanakan hak pilih (memilih dan dipilih) dalam pemilu dan menjauhkan
diri dari sifat golput (golongan putih artinya tidak ikut memilih dalam pemilu)
b) menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan
c) menyukseskan pemilu yang luberjurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur
dan adil)
d) mentaati hukum
e) setiap keputusan diambil dengan musyawarah mufakat untuk kepentingan
bersama
f) saling mendukung setiap usaha pembelaan negara
g) saling menghormati kebebasan memeluk agama dan beribadah sesuai agama
dan kepercayaan-Nya itu

4. Tugas Mandiri
Carilah berbagai contoh kehidupan demokrasi dalam kehidupan sehari-hari.
No. Penerapan Demokrasi Contoh Nyata dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Penerapan demokrasi di 1.
lingkungan keluarga 2.
3.
4.
5.
2. Penerapan demokrasi di 1.
lingkungan sekolah 2.
3.
4.

16
5.
3. Penerapan demokrasi di 1.
lingkungan masyarakat 2.
3.
4.
5.
4. Penerapan demokrasi di 1.
kehidupan bernegara 2.
3.
4.
5.

5. Tugas Kelompok
Buatlah enam kelompok diskusi secara heterogen. Tiap kelompok mendiskusikan
hal-hal berikut.
1) Bagaimana penerapan prinsip-prinsip yang dilakukan dalam demokrasi Indonesia?
2) Bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia setelah kemerdekaan?
3) Bagaimana penerapan sikap demokrasi yang diterapkan pada masa orde baru?
4) Menurut pendapat kalian, apakah proses demokrasi pascareformasi menjadi lebih
baik?
Setelah keenam kelompok diskusi tersebut terbentuk, susunlah tiga pasang kelompok
diskusi. Setiap pasang kelompok diskusi membahas kembali bahan diskusi yang telah
didiskusikan dalam kelompok masing-masing. Setiap kelompok mendapat tugas untuk
mempresentasikan jawaban atas 2 pertanyaan diskusi. Misalnya, kelompok A
mempresentasikan jawaban pertanyaan 1 dan 2. Sementara itu kelompok B
mempresentasikan jawaban pertanyaan 3 dan 4. Ketika salah seorang dari masing-masing
kelompok diskusi mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, siswa yang lain
mendengarkan dengan cermat, mengajukan pertanyaan dan dapat mengungkapkan hal
yang berbeda.

17
C. PENUTUP
1. Rangkuman
a. Demokrasi berarti kekuasaan di tangan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
b. Negara demokrasi dimaknai sebagai Negara yang menganut bentuk atau mekanisme
sistem pemerintahan dengan mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga
negara) atas negara.
c. Criteria yang dapat digunakan untuk menentukan situasi demokrasi dalam kehidupan
masyarakat suatu Negara antara lain kekuasaan, keadilan, kesejahteraan, peradaban,
afeksi, keamanan dan kebebasan.
d. Periode perkembangan demokrasi yang pernah dilaksanakan di Indonesia antara lain
demokrasi Liberal (17 Agustus1950-5 Juli 1959), demokrasi terpimpin (5 Juli 1959-
1965) dan demokrasi di era reformasi.
e. Perilaku demokrasi yang perlu dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari antara
lain menjunjung tinggi persamaan, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban,
membudayakan sikap bijak dan adil, membiasakan musyawarah dan mufakat dalam
mengambil keputusan, serta mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional.

2. EVALUASI
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.
1. Pemerintahan yang baik dan demokratis adalah pemerintahan yang berorientasi pada
kepentingan rakyat. Dalam rangka menciptakan hal tersebut salah satu cara yang
dapat dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah….
a. Bekerjasama dengan masyarakat yang hanya membrikan keuntunga kepada
pemerintah
b. Melaksanakan program yang berpihak kepada kepentinga pemerintah dan
kelompoknya
c. Melaksanakan program yang berorientasi pada kesejahtraan rakyat
d. Selalu mendengarkan keluhan rakyat
e. Melaksanakan program dan kepentingan pemerintah

18
2. Penerapan demokrasi di Indonesia merupakan implementasi demokrasi yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila yang tercermin dengan adanya kebebasan pers
yang bertanggung jawab dan adanya peningkatan partisipasi warga negara dalam
kehidupan politik nasional. Berdasarkan ilustrasi tersebut pentingnya penerapan
demokrasi yang berkeadilan sosial adalah dalam rangka ....
a. Membatasi partisipasi masyarakat atau rakyat karena para penguasa sering merasa
terganggu kekuasaannya
b. Ketidakmampuan melaksanakan mandat yang diberikan rakyat kepada penguasa
dalam menjalankan pemerintahan
c. Memungkinkan setiap kebudayaan dapat berkembang karena negara demokrasi
menghormati kebebasan berekspresi
d. Kontrol sosial yang dilakukan sekelompok masyarakat terhadap
golongan/kelompoknya masing-masing
e. Terciptanya kebebasan masyarakat dalam mengemukakan pendapat tapi tetap
dalam kontrol pemerintah yang berkuasa
3. Di dalam sila ke empat Pancasila kita menjumpai rumusan Demokrasi Pancasila
yaitu : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan. Rumusan sila ke empat ini diliputi oleh sila pertama,
ke dua dan ke tiga dan meliputi sila ke lima, ini berarti sila-sila Pancasila merupakan
satu kesatuan yang bulat dan utuh . Di bawah ini yang tidak termasuk dalam prinsip
demokrasi Pancasila adalah ….
a. Menerima dan melaksanakan keputusan yang sesuai dengan kehendak sendiri
b. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia
c. Keseimbangan antara hak dan kewajiban
d. Terwujudnya keadilan sosial
e. Musyawarah mufakat
4. Pemerintahaan Indonesia selalu berdasarkan UUD dan secara tegas dalam
Pembukaan dan pasalnya mengatur tentang pemerintahan demokrasi. Pada masa
pemerintahan di bawah UUD Sementara1950, Indonesia menerapkan demokrasi …
a. Pancasila

19
b. Libral parlementer
c. Libral pdesidensial
d. Rakyat
e. Terpimpin
5. Pemerintahan yang baik dan demokratis adalah pemerintahan yang berorientasi pada
kepentingan rakyat. Dalam rangka menciptakan hal tersebut salah satu cara yang
dapat dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah….
a. Bekerjasama dengan masyarakat yang hanya membrikan keuntunga kepada
pemerintah
b. Melaksanakan program yang berpihak kepada kepentinga pemerintah dan
kelompoknya
c. Melaksanakan program yang berorientasi pada kesejahtraan rakyat
d. Selalu mendengarkan keluhan rakyat
e. Melaksanakan program dan kepentingan pemerintah
6. Perhatikan beberapa pernyataan berikut ini :
1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat
2. Mempertahankan pendapat sampai dapat diterima peserta musyawarah.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
4. Adanya semangat kekeluargaan
5. Adanya akal sehat dan hatinurani yang luhur
Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut di atas. Sistem politik demokrasi
Pancasila yang menghargai nilai-nilai musyawarah oleh karena itu kita perlu
mengetahui tata cara aturan bermusyawarah. Tata cara aturan musyawarah dapat
ditunjukkan pada nomor ....
a. 1, 2, 3, 5
b. 2, 3, 4, 5
c. 1, 3, 4, 5
d. 1, 2, 4, 5
e. 1, 2, 3, 4

20
7. Mereka yang tidak menggunakan hak pilihnya dalam pelaksanaan pemilu disebut
dengan ….
a. Golput
b. Pembelot
c. Penghianat
d. Oposisi
e. Disosiatif
8. Sejak pemilihan langsung Presiden dan Wakil Presiden dilaksanakan, ini berarti hak
azasi warga negara telah
a. Menjadi sangat demokratis
b. Menjadi bingung memilihnya
c. Menjadi tertekan karena praktik uang
d. Menjadi sulit menentukan pilihan
e. Menghabiskan banyak uang negara
9. Hubungan pemilihan umum dengan demokrasi sebagai berikut : ….
a. Pemilu sebagai sarana demokrasi
b. Pemilu mengawali pelaksanaan demokrasi
c. Demokrasi menjamin bersihnya pemilu
d. Demokrasi berlangsung tanpa pemilihan umum
e. Pemilihan umum dapat berlangsung tanpa demokrasi
10. Dalam sistem politik demokrasi Pancasila keinginan rakyat dapat disalurkan dalam
lembaga sufra struktur politik yang paling tepat di bawah ini adalah ….
a. Presiden
b. Mahkamah Agung
c. Badan Pemeriksa Keuangan
d. Mahkamah Konstitusi
e. Dewan Perwakilan Rakyat

21
DAFTAR PUSTAKA

Tim GMPP Kewarganegaraan. 2020. Buku Penunjang Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan SMA/SMK Kelas XI. Denpasar : Fascom Grafi
Dwi Winarno. 2019. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA Kelas XI. Bogor :
Quadra
https://www.kompas.com/suasanasidangDPR
https://www.google.com/suasanapemilihanumum

22

Anda mungkin juga menyukai