Anda di halaman 1dari 43

Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 1

Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang digunakan sebagai pedoman bangsa
Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tertuang tujuan bangsa Indonesia pada alenia
ke-4 yaitu, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 juga terdapat susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan serta Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan ketentuan
yaitu Indonesia salah satu negara yang melaksanakan system demokrasi, dasar pelaksanaan
system demokrasi di Indonesia adalahPasal 1 Ayat 1 yang berbunyi Negara Indonesia ialah
Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik dan pelaksanaan demokrasi Pancasila, pada
intinya dilandasi sila Pancasila khususnya sila ke 4. Dengan adanya pasal tersebut diharapkan
masyarakat Indonesia bisa lebih memahami dan mengerti tentang hukum serta menaati
hukum sesuai aturan hukum yang berlaku di Indonesia. Pasal-pasal tersebut dibuat oleh
lembaga yang berwenang yang bersifat memaksa dan mengatur yang berlaku bagi seluruh
warga negara Indonesia. Hal tersebut dibuat untuk mejadikan masyarakat yang berbangsa dan
bernegara sesuai dengan Pancasila dan Undnag-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945.

Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 2

1. Penjelasan Bagi Peserta Didik


Peserta didik memperhatikan penjelasan dari guru mengenai materi yang ada
pada modul
Setelah penjelasan selesai dari suatu materi, siswa menjawab soal yang ada
dengan benar
Setelah selesai, peserta didik melanjutkan materi selanjutnya dan menjawab
soal-soal yang ada
2. Penjelasan Bagi Guru
Sebelum menggunakan modul, sebaiknya guru mempelajari seluruh materi
yang ada
Setelah mempelajari materi yang ada, guru menyuruh peserta didik untuk
mengerjakan soal di poin tugas dan soal-soal lainnya.

Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 3

Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C memiliki sikap,


pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut :

Tabel 1.1 Standar Kopetensi Kelulusan


SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C
Dimensi
Sikap

Kualifikasi Kemampuan
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap

orang

beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan


bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
Pengetahuan

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,


dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

Keterampilan

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan


kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara
mandiri.

Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 4

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.

Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 5

1.3 Menghargai nilai-nilai pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam
berdemokrasi Pancasila sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945.
2.3 Mengembangkan nilai-nilai praksis demokrasi Pancasila sesuai Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3.3 Menganalisis perkembangan demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
4.3 Mendemonstrasikan hasil analisis tentang sistem dan dinamika demokrasi
Pancasila sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945.

1.2.1 Menunjukkan perilaku beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
ajaran agama yang dianut.
1.2.2 Menunjukkan perilaku bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
ajaran agama yang dianut.
1.2.3 Menunjukkan perilaku bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
ajaran agama yang dianut.
2.2.1 Menunjukkan sikap toleransi terhadap sesama.
2.2.2 Menunjukkan sikap kerjasama terhadap sesama.
2.2.3 Menunjukkan sikap peduli terhadap sesama.
3.2.1 Memahami hakikat demokrasi pancasila
3.2.2 Menjelaskan sistem demokrasi pancasila sesuai dengan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia.
Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 6

3.2.3 Menganalisis sistem demokrasi pancasila sesuai dengan Undang-Undang Dasar


Negara Republik Indonesia.
3.2.4 Menjelaskan dinamika demokrasi Pancasila sesuai dengan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia.
3.2.5 Menganalisis dinamika demokrasi Pancasila sesuai dengan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia.
4.2.1 Menelaah hasil analisis tentang sistem demokrasi Pancasila sesuai dengan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
4.2.2 Meyaji hasil analisis tentang sistem demokrasi Pancasila sesuai dengan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
4.2.4 Menelaah hasil analisis tentang dinamika demokrasi Pancasila sesuai dengan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
4.2.5 Menyaji hasil analisis tentang dinamika demokrasi Pancasila sesuai dengan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
4.2.6 Mempresentasikan hasil analisis tentang sistem dan dinamika demokrasi
Pancasila sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945.

Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 7

Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 8

a. Tujuan
1.2.1.1 Menunjukkan perilaku beriman kepada Tuhan Yang Maha
Esa sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
2.2.1.1Menunjukkan sikap toleransi terhadap sesama.
3.2.6.1Memahami hakikat demokrasi pancasila
4.2.1.1 Menelaah hasil analisis tentang sistem demokrasi Pancasila
sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945.

b.Uraian Materi
Secara umum, demokrasi adalah suatu sistem kenegaraan yang dimana sistem
pemerintahan sebuah negara berupaya untuk mewujudkan kedaulatan rakyat atas negara serta
memiliki hak yang setara dalam mengambil keputusan untuk mengubah hidup mereka. Bisa
dikatakan, dalam demokrasi yang menjadi nomor satu dalam sebuah negara adalah rakyat.
Kegiatan demokrasi dapat kita lihat di negara kita sendiri, Indonesia. Demokrasi berasal dari
Bahasa Yunani yang diutarakan di Athena Kuno pada abad ke-5 SM, dan diambil dari kata
demos dan kratos, yang artinya rakyat dan kekuasaan.
Demokrasi yang digunakan di Indonesia adalah demokrasi Pancasila. Dan pengertian
dari demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang pelaksanaannya mengutamakan asas
musyawarah mufakat untuk kepentingan bersama (seluruh rakyat) yang bersumber pada
kepribadian dan juga falsafah hidupa Indonesia. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang
ideologinya terdapat dalam Pancasila, oleh karena itu setiap sila yang terdapat dalam
Pancasila harus diaplikasikan dalam kehidupan setiap rakyatnya sehari-hari untuk menunjang
kemajuan negara kita. Pancasila sendiri dikemukakan oleh Ir. Soekarno dalam sidang
BPUPKI pada 1 Juni 1945 yang pada akhirnya hingga saat ini tanggal 1 Juni ditetapkan
sebagai hari lahirnya Pancasila.
Kita adalah rakyat Indonesia yang tak bisa terpisahkan dengan bumi pertiwi. Dimana
kita sebagai generasi muda wajib menjunjug tinggi nasionalisme yang didukung dengan
sikap-sikap positif dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Yang pada akhirnya
Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 9

tujuan dari semuanya itu adalah untuk kebaikan diri kita semua dan kemajuan serta
kesejahteraan bangsa Indonesia. Dan itu merupakan salah satu tujuan sederhana yang manfaat
luar biasa bagi kehidupan bangsa Indonesia. Untuk lebih jelasnya, kami bahas dibawah,
semoga dapat membantu Anda menyelesaikan makalah Pancasila.

Sumber : Asefts63.wordpress.com
Gambar 1.1 Perwujudan Demokrasu di Lingkungan Masyarakat

Pengertian Demokrasi Pancasila Menurut Para Ahli


Selain pengertian secara umum demokrasi Pancasila, terdapat pula pengertian menurut
para ahli yang mengemukakan pendapatnya untuk mendefinisikan pengertian demokrasi
Pancasila. Macam-macam pengertian demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut..
Profesor Dardji Darmo Diharjo: Menurut Prof. Dardji Darmo Diharjo, bahwa
pengertian demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber dari
kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia, yang perwujudannya seperti dalam
ketentuan-ketentuan Pembukaan UUD 1945.
GBHN Tahun 1978 dan Tahun 1983: Menurut Gari Besar Haluan Negara Tahun
1978 dan Tahun 1983 yang menetapkan bahwa pembangunan politik diarahkan untuk
lebih memantapkan perwujudan demokrasi Pancasila. Dalam rangka memantapkan
stabiltias politik dinamis serta pelaksanaan mekanisme Pancasila, maka diperlukan
pemantapan kehidupan kosntitusional kehidupan demokrasi dan tegaknya hukum.
Kansil: Pengertian demokrasi Pancasila menurut Kansil adalah kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan, yang
merupakan sila keempat dari dasar Negara Pancasila seperti yang tercantum dalam
alinea ke 4 Pembukaan UUD 1945.
Prof. Notonegoro: Menurutnya, pengertian demokrasi Pancasila adalah kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang
ber-Ketuhanan YME, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang
mempersatukan Indonesia, dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ensiklopedia Indonesia: Pengertian demokrasi Pancasila bahwa Pancasila meliputi
bidang-bidang politik, sosial dan ekonomi, serta yang dalam penyelesaian masalahModul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 10

masalah nasional yang berusaha sejauh mungkin menempuh jalan permusyawaratan


untuk mencapai mufakat.

Indonesia adalah Negara yang menganut sistem


demokrasi. Namun demokrasi di tanah air berbeda dengan
sistem demokrasi di Negara-negara Barat yang menganut
Demokrasi Liberal, namun kita mengenal Demokrasi
Pancasila. Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang
mengutamakan musyawarah mufakat tanpa oposisi yang
disebut dengan demokrasi Terpimpin. Prinsip dalam
demokrasi Pancasila sedikit berbeda dengan prinsip
demokrasi secara universal.

Sumber : Dokumen kemendikbud


Gambar 1.2 Burung Garuda Pancasila
Ciri demokrasi Pancasila
pemerintah dijalankan berdasarkan konstitusi
adanya pemilu secara berkesinambungan
adanya peran-peran kelompok kepentingan
adanya penghargaan atas HAM serta perlindungan hak minoritas.
demokrasi Pancasila merupakan kompetisi berbagai ide dan cara untuk menyelesaikan
masalah.
ide-ide yang paling baik akan diterima, bukan berdasarkan suara terbanyak.

Sumber :
Masoedabidin.wordpress.com
Gambar 1.3 Perwujudan
Demokrasi di Lingkungan
Masyarakat

Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi konstitusional dengan mekanisme kedaulatan


rakyat dalam penyelenggaraan negara dan penyelengaraan pemerintahan berdasarkan
konstitusi yaitu Undang-undang Dasar 1945. Sebagai demokrasi pancasila terikat dengan
UUD 1945 dan pelaksanaannya harus sesuai dengan UUD 1945.
Prinsip pokok demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Perlindungan terhadap hak asasi manusia
2. Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah
Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 11

3. Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan


yang merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan
lain contoh Presiden, BPK, DPR atau lainnya
4. adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi untuk
menyalurkan aspirasi rakyat
5. Pelaksanaan Pemilihan Umum
6. Kedaulatan adalah ditangan
rakyat dan dilaksanakan menurut
Undang-Undang Dasar (pasal 1 ayat 2
UUD 1945)
7. Keseimbangan
Salah satu pilar demokrasi adalah
antara hak dan kewajiban
8. Pelaksanaan kebebasan yang
prinsip trias politica yang membagi
bertanggung
jawab secara moral
ketiga kekuasaan politik negara
kepada Tuhan YME, diri sendiri,
(eksekutif, judikatif dan legislatif)
masyarakat, dannegara ataupun orang
untuk diwujudkan dalam tiga jenis
lain
lembaga negara yang saling lepas
9. Menjunjung tinggi tujuan dan
(independen) dan berada dalam
cita-cita nasional
peringkat yang sejajar satu sama
10. Pemerintahan berdasarkan
hukum, dalam penjelasan UUD 1945
lain. Kesejajaran dan independensi
dikatakan:
ketiga jenis lembaga negara ini
Indonesia ialah negara
diperlukan agar ketiga lembaga
berdasarkan hukum (rechtstaat) dan
negara ini bisa saling mengawasi dan
tidak berdasarkan kekuasaan belaka
saling mengontrol berdasarkan
(machtstaat)
prinsip checks and balances
pemerintah berdasar
(pengawasan dan perimbangan).
atas sistem konstitusi (hukum dasar)
tidak bersifat absolutisme (kekuasaan
tidak terbatas)
kekuasaan yang tertinggi berada di tangan rakyat.

Info Kewarganegaraan

Dalam sistem pemerintahan demokrasi pancasila terdapat tujuh sendi pokok yang
menjadi landasan, yaitu:
1. Indonesia ialah negara yang berdasarkan hukum
2. Seluruh tindakan apapun harus dilandasi oleh hukum. Persamaan kedudukan dalam
hukum bagi semua warga negara harus tercermin di dalamnya.
3. Indonesia menganut sistem konstitusional
4. Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional (hukum dasar) dan tidak bersifat
absolutisme (kekuasaan yang mutlak tidak terbatas). Sistem konstitusional ini lebih
menegaskan bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugasnya dikendalikan atau
dibatasi oleh ketentuan konstitusi.
5. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai pemegang kekuasaan negara yang
tertinggi
6. Seperti dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945, bahwa (kekuasaan negara tertinggi) ada di
tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR. Dengan demikian, MPR adalah
lembaga negara tertinggi sebagai penjelmaan seluruh rakyat Indonesia. Sebagai
pemegang kekuasaan negara yang tertinggi MPR mempunyai tugas pokok,
yaitu:Menetapkan UUD, Menetapkan GBHN, dan Memilih dan mengangkat presiden
dan wakil presiden
Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 12

7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas, Kepala Negara tidak bertanggung jawab
kepada DPR, tetapi ia bukan diktator, artinya kekuasaan tidak tak terbatas. Ia harus
memperhatikan sungguh-sungguh suara DPR. Kedudukan DPR kuat karena tidak
dapat dibubarkan oleh presiden dan semua anggota DPR merangkap menjadi anggota
MPR. DPR sejajar dengan presiden.

Info
Kewarganegaraan

Penerapan demokrasi di Indonesia


didasari oleh sila Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan
dalam
permusyawaratan/perwakilan
yang dijiwai oleh sila:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa;
2. Kemanusian yang Adil dan
Beradab;
3. Persatuan Indonesia;
4. Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat

Adapun fungsi demokrasi Pancasila


adalah sebagai berikut:
1. Menjamin adanya keikutsertaan
rakyat dalam kehidupan bernegara,
misalkan:Ikut menyukseskan Pemilu Ikut
menyukseskan pembangunan dan Ikut duduk
dalam badan perwakilan/permusyawaratan.
2. Menjamin tetap tegaknya negara RI
3. Menjamin tetap tegaknya negara
kesatuan RI yang mempergunakan sistem
konstitusional
4. Menjamin tetap tegaknya hukum
yang bersumber pada Pancasila
5. Menjamin adanya hubungan yang
selaras, serasi dan seimbang antara lembaga
negara
6. Menjamin adanya pemerintahan
yang bertanggung jawab.

c. Rangkuman
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, begitulah
pemahaman yang paling sederhana tentang demokrasi, yang diketahui oleh hampir semua
orang. Berbicara tentang demokrasi tidak akan luput dengan kekuasaan, dimana demokrasi
adalah sistem manajemen kekuasaan yang menjunjung tinggi martabat manusia. Sistem
demokrasi, warga sebagai pelaku utama mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di
dalam mengatur pemerintahan. Selain itu demokrasi adalah keputusan berdasarkan suara
terbanyak. Selain itu demokrasi sistem pilarnya adalah kebebasan (liberalisme), aturan
hukum, dan menghormati HAM. Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai
berikut :
1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik
langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
2. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
3. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
4. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga
perwakilan rakyat.

Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 13

d.Tugas/Lembar Kegiatan Siswa


Pengantar
Demokrasi yang digunakan di Indonesia adalah demokrasi Pancasila. Dan pengertian dari
demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang pelaksanaannya mengutamakan asas
musyawarah mufakat untuk kepentingan bersama (seluruh rakyat) yang bersumber pada
kepribadian dan juga falsafah hidupa Indonesia.
Tujuan
Siswa mampu menganalisis tentang hakikat demokrasi pancasila yang ada di Indonesia.
Langkah Kegiatan
1. Bentuklah kelompok belajar yang terdiri atas lima orang.
2. Analisislah mengenai hakikat demokrasi
3. Hasil pengamatan kalian dilaporkan secara tertulis.
4. Informasikan hasil diskusi yang kalian peroleh di depan kelas.
Tagihan
Tayangan presentasi dan paper dengan tema mengenai hakikat demokrasi

Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 14

e. Tes Formatif
1. Tokoh yang mengemukakan pendapat tentang -->Democracy is government of the
people, by the people and for the people.
Tokoh yang dimaksud adalah ...
A. Abraham Lincoln
B. Henry Mayo
C. Solly Lubis
D. Philipe C. Schmitter
E. Robert Dahl
2. Secara etimologi demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos berarti dan
Kratos/ cratein berarti
A. Individu dan pemerintahan
B. Rakyat dan pengawasan
C. Rakyat dan pemerintahan
D. Pemerintahan dan pengawasan
E. Pengawasan dan rakyat
3. Indonesia salah satu negara yang melaksanakan system demokrasi, dasar pelaksanaan
system demokrasi di Indonesia adalah
A. Pasal 2 Ayat 1
B. Pasal 2 Ayat 2
C. Pasal 1 Ayat 1
D. Pasal 1 Ayat 2
E. Pasal 1 Ayat 3
4. Pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung oleh rakyat dilakukan pertama
kali oleh bangsa Indonesia pada tahun ...
A. 1955
B. 1971
C. 1999
D. 2004
E. 2009
5. Dilihat dari kehendak penyaluran rakyat maka demokrasi terdiri dari
A. Demokrasi terpimpin dan liberal
B. Demokrasi langsung dan tidak langsung
C. Demokrasi pancasila dan partisipasi
D. Demokrasi formal dan material
E. Demokrasi klasik dan modern

Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 15

a. Tujuan
1.2.2.1 Menunjukkan perilaku bersyukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
2.2.2.1 Menunjukkan sikap kerjasama terhadap sesama.
3.2.2.1 Menjelaskan sistem demokrasi pancasila sesuai dengan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
3.2.3.1 Menganalisis sistem demokrasi pancasila sesuai dengan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
4.2.2.1 Meyaji hasil analisis tentang sistem demokrasi Pancasila
sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945.

b. Uraian Materi
Landasan formal dari periode republik indonesia III ialah pancasila, UUD 45 serta
ketetapan-ketetapan MPRS. Sedangkan sistem demokrasi pancasila menurut prinsip-prinsip
yang terkandung didalam batang tubuh UUD 45 berdasarkan tujuh sendi pokok, yaitu sebagai
berikut:
1.

Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum


Negara indonesia bedasarkan hukum, tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka. Hal ini
mengandung arti bahwa baik pemerintah maupun lembaga-lembaga lain dalam melaksanakan
tindakan apapun harus dilandasi dengan hukum dan tindakanya terhadap rakyat harus ada
landasan hukumnya.

2.

Indonesia menganut sitem konstitusional


Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional (hukum dasar) dan tidak bersifat
absolutisme (kekuasaan yang mutlak tidak terbatas). Sistem konstitusional ini lebih
Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 16

menegaskan bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugasnya dikendalikan atau dibatasi


oleh ketentuan konstitusi, disamping oleh ketentuan hukum yang lainnya yang merupakan
pokok konstitusi, seperti TAP MPR dan undang-undang.
3.

Majlis permusyawaratan rakyat (MPR) sebagai pemegang kekuasan rakyat tertinggi


Seperti telah disebutkan pada pasal 1 ayat 2 UUD 1945 pada halaman terdahulu,bahwa
(kekuasaan negara tertinggi) ada ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR.
Dengan demikian, MPR adalah lembaga tertinggi sebagai penjelmaan seluruh rakyat
indonedia.

4.

Presiden adalah penyelenggaraan pemerintah yang tinggi dibawah majlis permusyawaratan


rakyat(MPR)
Di bawah MPR, presiden ialah penyelenggara pemerintah negara tertinggi. Presiden
selain diangkat oleh majlis juga harus tunduk dan bertanggung jawab kepada majlis.

5.

Pengawas dewan perwakilan rakyat (DPR)


Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi DPR mengawasi pelaksanaan
mandat (kekuasaan pemerintah) yang dipegang oleh presiden dan DPR harus saling
bekerjasama dalam pembentukan undang-undang termasuk APBN.

6.

Menteri negara adalah pembantu presiden, mentri negara tidak bertanggung jawab terhadap
DPR
Presiden memiliki kewenangan untuk mengangkat dan memberhentikan menteri negara.
Menteri ini tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi kepada presiden. Berdasarkan hal
tersebut, berarti sistem kabinet kita adalah kepresidenan/presidentil.

7.

Kekuasaan negara tidak tak terbatas


Kepala negara tidak bertanggunag jawab kepada DPR, tetapi ia bukan diktator, artinya
kekuasaan tidak tak terbatas. Ia harus memperhatikan sungguh-sungguh suara DPR.

Sumber :
aridwinugrahani.wordpress.com
Gambar 1.4 Perwujudan Demokrasi
di Lingkungan Sekolah

Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 17

Prinsip-Prinsip Demokrasi
Demokrasi sebagai sistem politik yang saat ini dianut oleh sebagian besar negara
di dunia tentu saja memiliki prinsip-prinsip yang berbeda dengan sistem yang
lain. Henry B. Mayo sebagaimana dikutip oleh Miriam Budiardjo dalam bukunya
yang berjudul Dasar-dasar Ilmu Politik (2008:118-119)mengungkapkan prinsip
dari demokrasi yang akan mewujudkan suatu sistem politik yang demokratis.
Adapun prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah :
a. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga.
b. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat
yang sedang berubah.
c. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur.
d. Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum.
e. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman.
f. Menjamin tegaknya keadilan.
Kemudian, menurut menurut Alamudi sebagaimana dikutip oleh Sri Wuryan
dan Syaifullah dalam bukunya yang berjudul Ilmu Kewarganegaraan (2008:84),
suatu negara dapat disebut berbudaya demokrasi apabila memiliki soko guru
demokrasi sebagai berikut:
a. Kedaulatan rakyat.
b. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah.
c. Kekuasaan mayoritas.
d. Hak-hak minoritas.
e. Jaminan hak-hak asasi manusia.
f. Pemilihan yang bebas dan jujur.
g. Persamaan di depan hukum.
h. Proses hukum yang wajar.
i. Pembatasan pemerintahan secara konstitusional.
j. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik.
k. Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama dan mufakat
Prinsip-prinsip demokrasi yang diuraikan di atas sesungguhnya merupakan
nilai-nilai yang diperlukan untuk mengembangkan suatu bentuk pemerintahan
yang demokratis. Berdasarkan prinsip-prinsip inilah, sebuah pemerintahan yang
demokratis dapat ditegakkan. Sebaliknya tanpa prinsip-prinsip tersebut, bentuk
pemerintah yang demokratis akan sulit ditegakkan.
Prinsip-Prinsip Demokrasi Pancasila
Pada bagian sebelumnya, kalian telah mempelajari prinsip-prinsip demokrasi
secara umum. Nah, bagaimana dengan prinsip demokrasi yang dilaksanakan
di Indonesia? Ahmad Sanusi dalam tulisannya yang berjudul Memberdayakan
Masyarakat dalam Pelaksanaan 10 Pilar Demokrasi (2006: 193-205), mengutarakan
10 pilar demokrasi konstitusional Indonesia menurut Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu:
a. Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa. Artinya, seluk beluk
sistem serta perilaku dalam menyelenggarakan kenegaraan RI harus taat asas,
Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 18

konsisten, atau sesuai dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah dasar Ketuhanan


Yang Maha Esa.
b. Demokrasi dengan kecerdasan. Artinya, mengatur dan menyelenggarakan
demokrasi menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 itu bukan dengan kekuatan naluri, kekuatan otot, atau kekuatan massa
semata-mata. Pelaksanaan demokrasi itu justru lebih menuntut kecerdasan
rohaniah, kecerdasan aqliyah, kecerdasan rasional, dan kecerdasan emosional.
c. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat. Artinya, Kekuasaan tertinggi
ada di tangan rakyat. Secara prinsip, rakyatlah yang memiliki/memegang
kedaulatan itu. Dalam batas-batas tertentu kedaulatan rakyat itu dipercayakan
kepada wakil-wakil rakyat di MPR (DPR/DPD) dan DPRD.
d. Demokrasi dengan rule of law. Hal ini mempunyai empat makna penting.
Pertama, kekuasaan negara Republik Indonesia itu harus mengandung,
melindungi, serta mengembangkan kebenaran hukum (legal truth) bukan
demokrasi ugal-ugalan, demokrasi dagelan, atau demokrasi manipulatif.
Kedua, kekuasaan negara itu memberikan keadilan hukum (legal justice)
bukan demokrasi yang terbatas pada keadilan formal dan pura-pura.
Ketiga, kekuasaan negara itu menjamin kepastian hukum (legal security)
bukan demokrasi yang membiarkan kesemrawutan atau anarki. Keempat,
kekuasaan negara itu mengembangkan manfaat atau kepentingan hukum
(legal interest), seperti kedamaian dan pembangunan, bukan demokrasi yang
justru mempopulerkan ftnah dan hujatan atau menciptakan perpecahan,
permusuhan, dan kerusakan.

Sumber : gresnews.com
Gambar 1.5 Peradilan yang merdeka
merupakan perwujudan dari prinsipprinsip Demokrasi Pancasila

e. Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara. Artinya, demokrasi


menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
bukan saja mengakui kekuasaan negara Republik Indonesia yang tidak tak
Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 19

terbatas secara hukum, melainkan juga demokrasi itu dikuatkan dengan


pemisahan kekuasaan negara dan diserahkan kepada badan-badan negara
yang bertanggung jawab. Jadi demokrasi menurut Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengenal semacam pembagian dan
pemisahan kekuasaan (division and separation of power), dengan sistem
pengawasan dan perimbangan (check and balances).
f. Demokrasi dengan hak asasi manusia, Artinya, demokrasi menurut
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengakui
hak asasi manusia yang tujuannya bukan saja menghormati hak-hak asas
tersebut, melainkan terlebih-lebih untuk meningkatkan martabat dan derajat
manusia seutuhnya.
g. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka. Artinya, demokrasi menurut
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menghendaki
diberlakukannya sistem pengadilan yang merdeka (independen) yang
memberi peluang seluas-luasnya kepada semua pihak yang berkepentingan
untuk mencari dan menemukan hukum yang seadil-adilnya. Di muka
pengadilan yang merdeka itu penggugat dengan pengacaranya, penuntut
umum dan terdakwa dengan pengacaranya mempunyai hak yang sama untuk
mengajukan konsiderans (pertimbangan), dalil-dalil, fakta-fakta, saksi, alat
pembuktian, dan petitumnya.
h. Demokrasi dengan otonomi daerah. Artinya, otonomi daerah merupakan
pembatasan terhadap kekuasaan negara, khususnya kekuasaan legislatif dan
eksekutif di tingkat pusat, dan lebih khusus lagi pembatasan atas kekuasaan
Presiden. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
secara jelas memerintahkan dibentuknya daerah-daerah otonom pada propinsi
dan kabupaten/kota. Dengan Peraturan Pemerintah, daerah-daerah otonom
itu dibangun dan disiapkan untuk mampu mengatur dan menyelenggarakan
urusan-urusan pemerintahan sebagai urusan rumah tangganya sendiri yang
diserahkan oleh Pemerintah Pusat kepadanya.
i. Demokrasi dengan kemakmuran. Artinya, demokrasi itu bukan hanya
soal kebebasan dan hak, bukan hanya soal kewajiban dan tanggung jawab,
bukan pula hanya soal mengorganisir kedaulatan rakyat atau pembagian
kekuasaan kenegaraan. Demokrasi itu bukan pula hanya soal otonomi daerah
dan keadilan hukum. Sebab bersamaan dengan itu semua, demokrasi menurut
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 itu ternyata
ditujukan untuk membangun negara kemakmuran (welfare state) oleh dan
untuk sebesar-besarnya rakyat Indonesia.
j. Demokrasi yang berkeadilan sosial. Artinya, Demokrasi menurut UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menggariskan keadilan
sosial di antara berbagai kelompok, golongan, dan lapisan masyarakat. Tidak ada golongan,
lapisan, kelompok, satuan, atau organisasi yang jadi anak emas, yang diberi berbagai
keistimewaan atau hak-hak khusus.

Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 20

Penanaman Kesadaran
Berkonstitusi
Inti dari demokrasi adalah kedaulatan
rakyat, artinya rakyat mempunyai
kekuasaan penuh untuk mengelola
Negara, sehingga kemajuan sebuah
Negara merupakan tanggung jawab
selruh rakyatanya. Oleh karena itu,
dalam negara demokratis, setiap rakyat
atau warga negara berkewajiban untuk:
1. menghargai dan menjunjung tinggi
hukum;
2. menjunjung tinggi ideologi dan
konstitusi negara;
3. mengutamakan kepentingan negara
4. ikut serta dalam berbagai bentuk
kegiatan politik;
5. mengisi kemerdekaan dan aktif
dalam pembangunan.

Demokrasi Pancasila
mengandung beberapa nilai moral
yang bersumber dari Pancasila,
yaitu:
a. Persamaan bagi seluruh rakyat
Indonesia.
b. Keseimbangan antara hak dan
kewajiban.
c. Pelaksanaan kebebasan yang
dipertanggungjawabkan secara
moral kepada Tuhan Yang Maha
Esa, diri sendiri dan orang lain.
d. Mewujudkan rasa keadilan
sosial.
e. Pengambilan keputusan dengan
musyawarah mufakat.
f. Mengutamakan persatuan
nasional dan kekeluargaan.
g. Menjunjung tinggi tujuan dan
cita-cita nasional.

c. Rangkuman
Demokrasi secara umum merupakan system pemerintahan yang segenap rakyat turut serta
memerintah dengan perantara wakil-wakilnya. Namun ada juga yang menyatakan suatu
system politik yang dimana kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakilwakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang
didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminya
kebebasan politik. Dalam demokrasi kebijakan rakyat menjadi prioritas suatu sistem, di
Indonesia sistem demokrasi yang digunakan adalah demokrasi pancasila dengan
mengedepankan adanya prinsip musyawarah. Dengan bermusyawarah diharapkan dapat
memuaskan semua pihak yang berbeda pendapat, suatu harapan yang sebenarnya sangat sulit
dapat diwujudkan dalam praktek berbangsa dan bernegara.

Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 21

d.Tugas/Lembar Kegiatan Siswa


Pengantar
Prinsip-prinsip demokrasi merupakan nilai-nilai yang diperlukan untuk
mengembangkan suatu bentuk pemerintahan yang demokratis. Berdasarkan prinsip-prinsip
tersebut tidak dapat di hindari sebuah pemerintahan yang demokratis dapat ditegakkan.
Sebaliknya tanpa prinsip-prinsip tersebut, bentuk pemerintah yang demokratis akan sulit
ditegakkan.
Tujuan
Siswa mampu menganalisis tentang prinsip-prinsip demokrasi yang ada di sekitar lingkungan
mereka dan mudah dalam memahami tentang prinsip demokrasi.
Langkah Kegiatan
1. Bentuklah kelompok belajar yang terdiri atas lima orang.
2. Lakukanlah pengamatan terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip demokrasi di
sekolah kalian baik dalam pergaulan antara siswa dengan siswa, siswa dengan
guru/kepala sekolah, guru dengan guru atau guru dengan kepala sekolah.
3. Hasil pengamatan kalian dilaporkan secara tertulis dalam bentuk sebuah
artikel.
4. Informasikan nilai yang kalian peroleh di depan kelas
Tagihan
Artikel pengamatan terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip demokrasi di
sekolah kalian baik dalam pergaulan antara siswa dengan siswa, siswa dengan
guru/kepala sekolah, guru dengan guru atau guru dengan kepala sekolah.

Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 22

e. Tes Formatif
1. Dalam sistem demokrasi, pemerintah dituntut untuk transparan. Pernyataan ini sesuai
dengan prinsip-prinsip demokrasi yaitu ...
A. Konstitusionalisme
B. Pembuatan hukum
C. Peradilan yang independence
D. Perlindungan hak minoritas
E. Hak publik untuk tahu
2. Berikut ini adalah prinsip-prinsip demokrasi kecuali
A. Adanya perlindungan HAM secara yuridis konstitusional
B. Adanya kebebasan berpendapat
C. Adanya kebebasan berorgansasi
D. Adanya kebebasan melakukan money politic
E. Adanya pendidikan politik warga negara
3. Dalam sistem demokrasi, pemerintah dituntut untuk transparan. Pernyataan ini sesuai
dengan prinsip-prinsip demokrasi yaitu ...
A. Konstitusionalisme
B. Pembuatan hukum
C. Peradilan yang independence
D. Perlindungan hak minoritas
E. Hak publik untuk tahu
4. Perilaku di bawah ini yang mencerminkan aktivitas masyarakat dalam menegakkan
prinsip demokrasi adalah .
a. Tidak mau menerima kekalahan dalam pemilu
b. Menyelesaikan tugas ronda malam kalau mau
c. Musyawarah dalam menyelesaikan masalah
d. Bersama-sama dalam melakukan penyuapan
e. Mendahulukan hak dari pada kewajiban
5. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1. Keterlibatan warga Negara hanya dalam pemilu
2. Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat
3. Keterlibatan warga Negara dalam pembuatan keputusan politik
4. Tingkat persamaan tertentu diantara warga Negara
5. Suatu system perwakilan
Dari pernyataan di atas yang merupakan prinsip-prinsip budaya demokrasi secara
universal ditunjukkan nomor .
a. 1, 2, 3
b. 1, 3, 4
c. 1, 4, 5
d. 2, 3, 4
e. 3, 4, 5

Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 23

a. Tujuan
1.2.3.1 Menunjukkan perilaku bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
2.2.3.1
Menunjukkan sikap peduli terhadap sesama.
3.2.4.1 Menjelaskan dinamika demokrasi Pancasila sesuai dengan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
2.2.1.1
Menganalisis dinamika demokrasi Pancasila sesuai
dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
4.2.4.1 Menelaah hasil analisis tentang dinamika demokrasi
Pancasila sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945.
4.2.5.1 Menyaji hasil analisis tentang dinamika demokrasi
Pancasila sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945.
4.2.6.1 Mempresentasikan hasil analisis tentang sistem dan
dinamika demokrasi Pancasila sesuai dengan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.

b. Uraian Materi
Pelaksanaan demokrasi di Indonesia dari masa ke masa tidaklah sama mengingat
undang-undang dasar yang berlaku pun berganti-ganti. Pergantian Undang-Undang Dasar
menyebabkan pergantian sistem pemerintahan. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan
demokrasi di Indonesia. Kita perlu menengok ke sejarah perkembangan sistem demokrasi di
Indonesia, periode 1945-1949. Pada masa periode ini berlaku sistem demokrasi Pancasila
dengan kabinet presidential, dan pada tahun itu juga pemerintah mengeluarkan maklumat dan
mengakibatkan sistem demokrasi diganti dengan demokrasi liberal dengan kabinet
Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 24

parlementer. Pada tahun 1949-1950, lahirlah Negara RIS dengan konsep demokrasi liberal
yang masih berlaku. Memasuki periode tahun 1950-1959 pemerintah Indonesia
melaksanakan pemerintahan dengan sistem yang belum mengalami perubahan yakni
demokrasi liberal dengan kabinet parlementer ala Eropa barat, khususnya Belanda.
Di awal tahun 1959-1966 pemerintah Indonesia melaksanakan demokrasi terpimpin,
akan tetapi karena adanya penafsiran yang salah terhadap demokrasi terpimpin, terjadi
berbagai penyimpangan terhadap UUD 1945. Penyimpangan-penyimpangan tersebut antara
lain MPRS dan DPR tunduk kepada presiden, pengkatan presiden seumur hidup, terjadinya
pembelokan politik luar negeri yang bebas dan aktif ke arah politik yang condong ke
komunis. Pada periode 1966 lahirlah orde baru yang ingin melaksanakan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945. Secara ideologi dan konstitutional asas demokrasi
mencerminkan wajah demokrasi Indonesia yang bersumber tata nilai sosial budaya bangsa.
Dalam demokrasi Indonesia secara filosofis mencita citakan negara demokrasi yang
bersifat anti feodalisme dan imperialisme. Menurut pemikiran Gusdur demokrasi landasannya
adalah keadilan, dalam arti luasnya adalah peluang kepada semua orang, dan berarti juga
otonomi atau kemandirian dari orang yang bersangkutan untuk mengatur hidupnya, sesuai
dengan apa yang dia ingini. Jadi masalah keadilan menjadi penting, dalam arti dia
mempunyai hak untuk menentukan sendiri jalan hidupnya, tetapi harus dihormati haknya dan
harus diberi peluang dan kemudahan serta pertolongan untuk mencapai itu. Demokrasi
Indonesia berjalan dengan sangat panjang dan dinamis, Berdasarkan pengalaman Indonesia
sendiri, upaya membangun demokrasi yang kita lakukan sekarang ini adalah yang kedua
sejak kemerdekaan. Sehingga bisa dikatakan sisitem demokrasi di Indonesia masih mencari
jati diri yang sebenarnya. Untuk lebih memahami demokrasi di Indonesia kita akan
membahas dinamika demokrasi yang terjadi di Indonesia.
a. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode 1945-1949
Kalau kita mengikuti risalah sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia, maka kita akan melihat begitu besarnya komitmen para pendiri bangsa ini untuk
mewujudkan demokrasi politik di Indonesia. Muhammad Yamin dengan beraninya
memasukkan asas peri kerakyatan dalam usulan dasar negara Indonesia merdeka, dan
Ir.Soekarno dengan penuh keyakinan memasukkan asas mufakat atau demokrasi dalam
usulannya tentang dasar negara Indonesia merdeka yang kemudian diberi nama Pancasila.
Keyakinan mereka yang sangat besar tersebut timbul karena dipengaruhi oleh latar belakang
pendidikan mereka. Mereka percaya bahwa demokrasi bukan merupakan sesuatu yang hanya
terbatas pada komitmen, tetapi juga merupakan sesuatu yang perlu diwujudkan. Pada masa
pemerintahan revolusi kemerdekaan ini (1945 - 1949), pelaksanaan demokrasi baru terbatas
pada berfungsinya pers yang mendukung revolusi kemerdekaan. Sedangkan elemen-elemen
demokrasi yang lain belum sepenuhnya terwujud, karena situasi dan kondisi yang tidak
memungkinkan. Hal ini dikarenakan pemerintah harus memusatkan seluruh energinya
bersama-sama rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan dan menjaga kedaulatan negara,
agar negara kesatuan tetap hidup. Partai-partai politik tumbuh dan berkembang dengan cepat.
Tetapi fungsinya yang paling utama adalah ikut serta memenangkan revolusi kemerdekaan
dengan menanamkan kesadaran untuk bernegara serta menanamkan semangat anti
penjajahan. Karena keadaan yang tidak mengizinkan, Pemilihan Umum belum dapat
dilaksanakan sekalipun hal itu telah menjadi salah agenda politik utama. Meskipun tidak
Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 25

banyak catatan sejarah yang menyangkut perkembangan demokrasi pada periode ini, akan
tetapi pada periode tersebut telah diletakkan hal- hal mendasar bagi perkembangan demokrasi
di Indonesia untuk masa selanjutnya. Pertama, pemberian hak-hak politik secara menyeluruh.
Para pembentuk negara, sudah sejak semula, mempunyai komitmen yang sangat besar
terhadap demokrasi, sehingga begitu kita menyatakan kemerdekaan dari pemerintah kolonial
Belanda, semua warga negara yang sudah dianggap dewasa memiliki hak politik yang sama,
tanpa ada diskriminasi yang bersumber dari ras, agama, suku dan kedaerahan. Kedua,
presiden yang secara konstitusional ada kemungkinan untuk menjadi seorang diktator,dibatasi
kekuasaanya ketika Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dibentuk untuk menggantikan
parlemen. Ketiga, dengan maklumat Wakil Presiden, maka dimungkinkan terbentuknya
sejumlah partai politik yang kemudian menjadi peletak dasar bagi sistem kepartaian di
Indonesia untuk masa-masa selanjutnya dalam sejarah kehidupan politik kita.
b. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode 1949-1959
Periode kedua pemerintahan negara Indonesia merdeka berlangsung dalam rentang
waktu antara tahun 1949 sampai 1959. Pada periode ini terjadi dua kali pergantian undangundang dasar. Pertama, pergantian UUD 1945 dengan Konstitusi RIS pada rentang waktu 27
Desember 1949 sampai dengan 17 Agutus 1950. Dalam rentang waktu ini, bentuk Negara
kita berubah dari kesatuan menjadi serikat, system pemerintahan juga berubah daripresidensil
menjadi quasi parlementer. Kedua, pergantian Konstitusi RIS dengan Undang-Undang Dasar
Sementara 1950 pada rentang waktu 17 Agutus 1950 sampai dengan 5 Juli 1959. Periode
pemerintahan ini bentuk negara kembali berubah menjadi negara kesatuan dan sistem
pemerintahan menganut system parlementer. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pada periode 1949 sampai dengan 1959, negara kita menganut demokrasi parlementer.Masa
demokrasi parlementer merupakan masa kejayaan demokrasi di Indonesia, karena hampir
semua elemen demokrasi dapat kita temukan perwujudannya dalam kehidupan politik di
Indonesia. Pertama, lembaga perwakilan rakyat atau parlemen memainkan peranan yang
sangat tinggi dalam proses politik yang berjalan. Perwujudan kekuasaan parlemen ini
diperlihatkan dengan adanya sejumlah mosi tidak percaya kepada pihak pemerintah yang
mengakibatkan kabinet harus meletakan jabatannya, meskipun pemerintahannya baru
berjalan beberapa bulan, seperti yang terjadi kepada Ir. Djuanda Kartawidjaja yang
diberhentikan dengan mosi tidak percaya dari parlemen. Kedua, akuntabilitas
(pertanggungjawaban) pemegang jabatan dan politisi pada umumnya sangat tinggi. Hal ini
dapat terjadi karena berfungsinya parlemen dan juga sejumlah media massa sebagai alat
kontrol sosial. Sejumlah kasus jatuhnya kebinet dalam periode ini merupakan contoh konkret
dari tingginya akuntabilitas tersebut.Ketiga, kehidupan kepartaian boleh dikatakan
memperoleh peluang yang sebesar-besarnya untuk berkembang secara maksimal. Dalam
periode ini, Indonesia menganut sistem multipartai. Pada periode ini, hampir 40 partai politik
terbentuk dengan tingkat otonomi yang sangat tinggi dalam proses rekruitmen, baik
pengurus atau pimpinan partainya maupun para pendukungnya. Campur tangan pemerintah
dalam hal rekruitmen boleh dikatakan tidak ada sama sekali. Sehingga setiap partai bebas
memilih ketua dan segenap anggota pengurusnya.Keempat, sekalipun Pemilihan Umum
hanya dilaksanakan satu kali yaitu pada 1955, tetapi Pemilihan Umum tersebut benar-benar
dilaksanakan dengan prinsip demokrasi. Kompetisi antar partai politik berjalan sangat
Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 26

intensif dan fair, serta yang tidak kalah pentingnya adalah setiap pemilih dapat menggunakan
hak pilihnya dengan bebas tanpa ada tekan atau rasa takut. Kelima, masyarakat pada
umumnya dapat merasakan bahwa hak-hak dasar mereka tidak dikurangi sama sekali,
sekalipun tidak semua warga negara dapat memanfatkannya dengan maksimal. Hak untuk
berserikat dan berkumpul dapat diwujudkan dengan jelas, dengan terbentuknya sejumlah
partai politik dan organisasi peserta Pemilihan Umum. Kebebasan pers juga dirasakan dengan
baik. Demikian juga dengan kebesan berpendapat. Masyarakat mampu melakukannya tanpa
ada rasa takut untuk menghadapi resiko, sekalipun mengkritik pemerintah dengan keras.
Sebagai contoh adalah yang dilakukan oleh Dr. Halim mantan Perdana Menteri yang
menyampaikan surat terbuka dan mengeluarkan semua isi hatinya dengan kritikan yang
sangat tajam terhadap sejumlah langkah yang dilakukan Presiden Soekarno. Surat tersebut
tertanggal 27 Mei 1955. Petikan isi surat tersebut adalah sebagai berikut. Keenam, dalam
masa pemerintahan parlementer, daerah-daerah memperoleh otonomi yang cukup bahkan
otonomi yang seluas-luasnya dengan asas desentralisasi sebagai landasan untuk berpijak
dalam mengatur hubungan kekuasaan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.
Keenam indikator tersebut merupakan ukuran kesuksesan pelaksanaan demokrasi pada masa
pemerintahan parlementer. Akan tetapi, kesuksesan tersebut tidak berumur panjang.
Demokrasi parlementer hanya bertahan selama sembilan tahun seiring dengan
dikeluarkannya dekrit oleh Presiden Soekarno pada tanggal 5 Juli 1959 yang membubarkan
Konstituante dan kembali kepada UUD 1945. Presiden menganggap bahwa demokrasi
parlementer tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang dijiwai oleh semangat
gotong royong, sehingga beliau menganggap bahwa sistem demokrasi ini telah gagal
mengadopsi nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia. Pertanyaan yang kemudian muncul
adalah mengapa demokrasi parlementer mengalami kegagalan? Banyak sekali para ahli
mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Dari sekian banyak jawaban tersebut, ada beberapa
hal yang dinilai tepat untuk menjawab
pertanyaan tersebut. Pertama, munculnya
usulan presiden yang dikenal dengan
konsepsi presiden untuk membentuk
pemerintahan yang bersifat gotong royong
yang melibatkan semua kekuatan politik
Demokrasi Pancasila mendasarkan
diri pada paham kekeluargaan dan
yang ada termasuk Partai komunis
kegotongroyongan yang ditujukan
Indonesia. Melalui konsepsi ini presiden
untuk:
membentuk Dewan Nasional yang
a. kesejahteraan rakyat;
b. mendukung unsur-unsur
melibatkan semua organisasi politik dan
kesadaran ber-Ketuhanan Yang
organisasi kemasyarakatan. Konsepsi
Maha Esa;
Presiden dan Dewan Nasional ini mendapat
c. menolak atheisme;
tantangan yang sangat kuat dari sejmlah
d. menegakkan kebenaran yang
berdasarkan budi pekerti yang
partai politik terutama Masyumi dan PSI.
luhur;
Mereka menganggap bahwa pembentukan
e. mengembangkan keperibadian
Dewan Nasional merupakan pelanggaran
Indonesia;
f. menciptakan keseimbangan
yang sangat fundamental terhadap
perikehidupan individu dan
konstitusi negara, karena lembaga tersebut

Info
Kewarganegaraan

masyarakat, jasmani dan rohani,


lahir dan batin, hubungan
manusia dengan sesamanya
Modul
SMA/MA
PPKn
Kelas XIdengan
Semester 1
dan
hubungan
manusia
Tuhannya.

Page 27

tidak dikenal dalam konstitusi. Kedua, Dewan Konstituante mengalami jalan buntu untuk
mencapai kesepakatan merumuskan ideologi nasional, karena tidak tercapainyatitik temu
antara dua kubu politik, yaitu kelompok yang menginginkan Islam sebagai ideologi negara
dan kelompok lain menginginkan Pancasila sebagai ideologi negara. Ketika voting
dilakukan, ternyata suara mayoritas yang diperlukan tidak pernah tercapai. Ketiga,
dominannya politik aliran, sehingga membawa konsekuensi terhadap pengelolaan konfik.
Akibat politik aliran tersebut, setiap konfik yang terjadi cenderung meluas melewati
batas wilayah, yang pada akhirnya membawa dampak yang sangat negatif terhadap stabilitas
politik. Keempat, basis sosial ekonomi yang masih sangat lemah. Struktur sosial yang
dengan tegas membedakan kedudukan masyarakat secara langsung tidak mendukung
keberlangsungan demokrasi. Akibatnya semua komponen yang di masyarakat sulit
dipersatukan, sehinggal hal tersebut mengganggu stabilitas pemerintahan yang berdampak
pada begitu mudahnya pemerintahan yang sedang berjalan dijatuhkan atau diganti sebelum
masa jabatannya selesai.
Sumber : sabdadewi.wordpress.com
Gambar 1.6 Bung Tomomemimpin perang
untuk mempertahankan kemerdekaan Negara
Republik Indonesia

c. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode 1959-1965


Kinerja Dewan Konstituante yang berlarut-larut membawa Indonesia ke dalam
persoalan politik yang sangat pelik. Negara dilingkupi oleh kondisi yang serba tidak pasti,
karena landasan konstitusional tidak mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena hanya
bersifat sementara. Selain itu juga, situasi seperti ini memberi pengaruh yang besar terhadap
situasi keamanan nasional yang sudah membahayakan persatuan dan kesatuan nasional.
Presiden Soekarno sebagai kepala negara melihat situasi ini sangat membahayakan bila terus
dibiarkan. Oleh karena itu untuk mengeluarkan bangsa ini dari persoalan yang teramat pelik
ini, Presiden Soekarno suatu dekrit pada tanggal 5 Juli 1959 yang selanjutnya dikenal dengan
sebutan Dekrit Presiden 5 Juli 1945. dalam dekrit tersebut, presiden menyatakan
membubarkan Dewan Konstituante dan kembali kepada Undang-Undang Dasar 1945. Dekrit
Presiden tersebut mengakhiri era demokrasi parlementer, yang kemudian membawa dampak
yang sangat besar dalam kehidupan politik nasional. Era baru demokrasi dan pemerintahan
Indonesia mulai di masuki, yaitu suatu konsep demokrasi yang oleh Presiden Soekarno
disebut sebagai Demokrasi Terpimpin. Maksud konsep terpimpin ini, dalam pandangan
Presiden Soekarno adalah dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan
perwakilan. Demokrasi terpimpin merupakan pembalikan total dari proses politik yang
Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 28

berjalan pada masa demokrasi parlementer. Apa yang disebut dengan demokrasi tidak lain
merupakan perwujudan kehendak kehendak presiden dalam rangka menempatkan dirinya
sebagai satu-satunya institusi yang paling berkuasa di Indonesia. Adapun karakteristik yang
utama dari perpolitikan pada era demokrasi terpimpin adalah:

Sumber : id.wikipedia
Gambar 1.7 Dekrit Presiden 5 juli 1959 merupakan awal bergulirnya konsepsi
Demokrasi Terpimpin
Pertama, mengaburnya sistem kepartaian. Kehadiran partai-partai politik, bukan untuk
mempersiapkan diri dalam rangka mengisi jabatan politik di pemerintah (karena Pemilihan
Umum tidak pernah dijalankan), tetapi lebih merupakan elemen penopang dari tarik ulur
kekuatan antara lembaga kepresidenan, Angkatan darat dan Partai Komunis Indonesia.Kedua,
dengan terbentuknya Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR), peranan
lembaga legislatif dalam sistem politik nasional menjadi sedemikian lemah. Karena, DPR-GR
tidak lebih hanya merupakan instrumen politik lembaga kepresidenan. Proses rekruitmen
politik untuk lembaga ini pun ditentukan oleh Presiden.Ketiga, hak dasar manusia menjadi
sangat lemah. Presiden dengan mudah menyingkirkan lawan-lawan politiknya yang tidak
sesuai dengan kebijaksanaannya atau yang mempunyai keberanian untuk menentangnya.
Sejumlah lawan politiknya menjadi tahan politik presiden, terutama yang berasal dari
kalangan Islam dan Sosialis.Keempat, masa demokrasi terpimpin adalah masa puncak dari
semangat anti kebebasan pers. Sejumlah surat kabar dan majalah diberangus oleh pemerintah
seperti misalnya Harian Abadi dari Masyumi dan Harian Pedoman dari PSI.Kelima,
sentralisasi kekuasaan yang semakin dominan dalam proses hubungan antara pemerintah
pusat dan daerah. Daerah-daerah memiliki otonomi yang terbatas. Dari lima karakter di atas,
kita bisa menyimpulkan bahwa demokrasi terpimpin sudah keluar dari aturan yang benar.
Bukan dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan, akan tetapi dipimpin oleh institusi kepresidenan

Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 29

yang sangat otoriter yang jauh dari niali-nilai demokrasi universal. Masa ini bisa disebut
sebagai masa suram demokrasi di Indonesia.
d. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode 1965-1998
Era baru dalam pemerintahan dimulai setelah melalui masa transisi yang singkat yaitu
antara tahun 1966-1968, ketika Jenderal Soeharto dipilih menjadi Presiden Republik
Indonesia. Era yang kemudian dikenal sebagai Orde Baru dengan konsep Demokrasi
Pancasila. Visi utama pemerintahan Orde Baru ini adalah untuk melaksanakan Pancasila dan
UUD 1945 secara murni dan konsekuen dalam setiap aspek kehidupan masyarakat
Indonesia.Dengan visi tersebut, Orde Baru memberikan secercah harapan bagi rakyat
Indonesia, terutama yang berkaitan dengan perubahan-perubahan politik, dari yang bersifat
otoriter pada masa demokrasi terpimpin di bawah Presiden Soekarno menjadi lebih
demokratis. Harapan rakyat tersebut tentu saja ada dasarnya. Presiden Soeharto sebagai tokoh
utama Orde Baru dipandang rakyat sebagai sesosok pemimpin yang yang mampu
mengeluarkan bangsa ini keluar dari keterpurukan. Hal ini dikarenakan beliau berhasil
membubarkan PKI, yang ketika
itu dijadikan musuh utama negeri ini. Selain itu, beliu juga berhasil menciptakan stabilitas
keamanan negeri ini pasca pemberontakan PKI dalam waktu yang relatif singkat. Itulah
beberapa anggapan yang menjadi dasar kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan Orde Baru
di bawah pimpinan Presiden Soeharto.Harapan rakyat tersebut tidak sepenuhnya terwujud.
Karena, sebenarnya tidak ada perubahan yang subtantif dari kehidupan politik Indonesia.
Antara Orde Baru dan Orde Lama sebenarnya sama saja (sama-sama otoriter). Dalam
perjalanan politik pemerintahan Orde Baru, kekuasaan Presiden merupakan pusat dari seluruh
proses politik di Indonesia. Lembaga Kepresidenan merupakan pengontrol utama lembaga
negara lainnya baik yang bersifat suprastruktur (DPR, MPR, DPA, BPK dan MA) maupun
yang bersifat infrastruktur (LSM, Partai Politik, dan sebagainya). Selain itu juga Presiden
Soeharto mempunyai sejumlah legalitas yang tidak dimiliki oleh siapapun seperti Pengemban
Supersemar, Mandataris MPR, Bapak Pembangunan dan Panglima Tertinggi ABRI. Dari
uraian di atas, kita bisa mengetahui bahwa pelaksanaan demokrasi Pancasila masih jauh dari
harapan. Pelaksanaan nilai-nilai Pancasila secara murni dan konsekuen hanya dijadikan alat
politik penguasa belaka. Kenyataan yang terjadi demokrasi Pancasila sama dengan
kediktatoran. Untuk lebih jelas, berikut ini dipaparkan karkateristik demokrasi Pancasila ala
Orde Baru yang berdasarkan pada indikator demokrasi yang telah dikemukakan sebelumnya.
Pertama, rotasi kekuasaan eksekutif boleh dikatakan hampir tidak pernah terjadi. Kecuali
pada jajaran yang lebih rendah, seperti: gubernur, bupati/walikota, camat, dan kepala desa.
Kalaupun ada perubahan, selama pemerintahan Orde Baru hanya terjadi pada jabatan wakil
presiden, sementara pemerintahan secara esensial masih tetapsama.Kedua, rekruitmen politik
bersifat tertutup. Rekruitmen politik merupakan proses pengisian jabatan politik di dalam
penyelenggaraan pemerintah negara baik itu untuk lembaga eksekutif (pemerintah pusat
maupun daerah), legislatif (MPR, DPR, dan DPRD) maupun lembaga yudikatif (Mahkamah
Agung). Dalam negara yang menganut sistem pemerintahan yang demokratis, semua warga
negara yang mampu dan memenuhi syarat mempunyai peluang yang sama untuk mengisi
jabatan politik tersebut. Akan tetapi, yang terjadi di Indonesia pada masa Orde Baru, sistem
rekruitmen politik tersebut bersifat tertutup, kecuali anggota DPR yang berjumlah 400 orang
dipilih melalui Pemilihan Umum. Pengisian jabatan tinggi negara seperti Mahkamah Agung,
Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 30

Dewan Pertimbangan Agung dan jabatan-jabatan lainnya dalam birokrasi dikontrol


sepenuhnya oleh lembaga kepresidenan. Demikian juga dengan anggota badan legislatif.
Anggota DPR sejumlah 100 orang dipilih melalui proses pengangkatan dengan surat
keputusan Presiden. Sementara itu dalam kaitannya dengan rekruitmen politik lokal (seperti
gubernur dan bupati/walikota), masyarakat di daerah tidak mempunyai peluang untuk ikut
menentukan pemimpin mereka, karena kata akhir tentang siapa yang akan menjabat
diputuskan oleh Presiden. Jelas, sistem rekruitmen seperti sangat bertentangan dengan
semangat demokrasi.Ketiga, Pemilihan Umum. Pada masa pemerintahan Orde Baru,
Pemilihan Umum telah dilangsungkan sebanyak tujuh kali dengan frekuensi yang teratur
setiap lima tahun sekali. Tetapi
kalau kita amati kualitas
pelaksanaan pemilihan umum
tersebut masih jauh dari semangat
demokrasi. Karena Pemilihan
Umum tidak melahirkan
Inti dari demokrasi demokrasi Pancasila
adalah demokrasi yang berlandaskan
persaingan yang sehat, yang
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
terjadi adalah kecurangankebijaksanaan dalam Permusyawaratan/
kecurangan yang sudah menjadi
Perwakilan. Oleh karena itu setiap
warga negara, termasuk kalian harus
rahasia umum.Keempat,
memperhatikan hal-hal berikut:
pelaksanaan hak dasar warga
1. Tidak boleh memaksakan kehendak
negara. Sudah bukan menjadi
kepada orang lain.
rahasia
2. Mengutamakan musyawarah
dalam mengambil keputusan untuk
umum lagi, bahwa dunia
kepentingan bersama.
internasional seringkali menyoroti
3. Musyawarah untuk mencapai mufakat
politik Indonesia berkaitan erat
diliputi oleh semangat kekeluargaan.
dengan perwujudan jaminan hak
4. Menghormati dan menjunjung tinggi
setiap keputusan yang dicapai sebagai
asasi manusia. Masalah
hasil musyawarah.
kebebasan pers sering muncul ke
5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung
permukaan. Persoalan mendasar
jawab menerima dan melaksanakan
hasil keputusan musyawarah.
adalah selalu adanya campur
6. Di dalam musyawarah diutamakan
tangan birokrasi yang sangat kuat.
kepentingan bersama di atas
Selama pemerintahan orde baru,
kepentingan pribadi dan golongan.
sejarah pemberangusan surat
7. Musyawarah dilakukan dengan akal
sehat dan sesuai dengan hati nurani
kabar dan majalah terulang
yang luhur.
kembali seperti yang terjadi pada
8. Keputusan yang diambil harus dapat
masa orde lama, misalnya
dipertanggungjawabkan secara
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa,
beberapa media massa seperti
menjunjung tinggi harkat dan martabat
Tempo, Detik, dan Editor dicabut
manusia, nilai-nilai kebenaran dan
surat izin penerbitannya atau
keadilan mengutamakan persatuan dan
dengan kata lain dibredel setelah
kesatuan demi kepentingan bersama.
9. Memberikan kepercayaan kepada
mereka mengeluarkan laporan
wakil-wakil yang dipercayai untuk
investigasi tentang berbagai
melaksanakan pemusyawaratan.
masalah penyelewengan oleh

Penanaman Kesadaran
Berkonstitusi

Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 31

pejabat-pejabat negara. Selain itu, kebebasan berpendapat menjadi barang langka dan mewah.
Pemerintah melalui kepanjangan tangannya (aparat keamanan) memberikan ruang yang
terbatas kepada masyarakat untuk berpendapat. Pemberlakuan Undang-Undang Subversif
membuat posisi pemerintah kuat karena tidak ada kontrol dari rakyat. Rakyat menjadi takut
untuk berpendapat mengenai kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Tidak jarang
pemerintah memenjarakan dan mencekal orang-orang yang mengkritisi kebijakannya.
Keempat indikator di atas merupakan bukti yang tidak terbantahkan dan menjadi catatan
hitam perjalanan demokrasi di Indonesia. Akankah masa-masa pahit ini kembali terulang?
Jawabannya dikembalikan kepada semua elemen
bangsa ini.
e. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode 1998 - sekarang
Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada masa pemerintahan Orde Baru pada
akhirnya membawa Indonesia kepada krisis multidimensi yang di awali dengan badai krisis
moneter yang tidak kunjung reda. Krisis moneter tersebut membawa akibat pada terjadinya
krisis politik, dimana tingkat kepercayaan rakyat terhadap pemerintah begitu kecil. Tidak
hanya itu, kerusuhan-kerusuhan terjadi hampir di semua belahan bumi nusantara ini.
Akibatnya bisa ditebak, pemerintahan orde baru di bawah pimpinan Presiden Soeharto
(meskipun kembali terpilih dalam Sidang Umum MPR bulan Maret tahun 1998) terperosok
ke dalam kondisi yang diliputi oleh berbagai tekanan politik baik dari luar maupun dalam
negeri. Dari dunia internasional, terutama Amerika Serikat, secara terbuka meminta Presiden
Soeharto mundur dari jabatannya sebagai presiden. Dari dalam negeri, timbul gerakan massa
yang dimotori oleh mahasiswa turun ke jalan menuntut Presiden Soeharto lengser dari
jabatannya. Tekanan dari massa mencapai puncaknya ketika tidak kurang dari 15.000
mahasiswa mengambil alih Gedung DPR/MPR yang mengakibatkan proses politik nasional
praktis lumpuh. Sekalipun pada saat-saat akhir Presiden Soeharto ingin menyelematkan kursi
kepresidenannya dengan menawarkan berbagai langkah, antara lain reshuffe (perombakan)
kabinet dan membentuk Dewan Reformasi, akan tetapi Presiden Soeharto tidak punya pilihan
lain kecuali mundur dari jabatannya.Akhirnya pada hari Kamis tanggal 21 Mei 1998,
Presiden Soeharto bertempat di Istana Merdeka Jakarta menyatakan berhenti sebagai Presiden
dan dengan menggunakan pasal 8 UUD 1945, Presiden Soeharto segera mengatur agar Wakil
Presiden Habibie disumpah sebagai penggantinya di hadapan Mahkamah Agung, karena DPR
tidak dapat berfungsi karena gedungnya diambil alih oleh mahasiswa. Saat itu, kepimpinan
nasional segera beralih dari Soeharto ke Habibie. Hal ini merupakan jalan baru demi
terbukanya proses demokratisasi di Indonesia. Kendati diliputi oleh kontroversi tentang status
hukumnya, pemerintahan Presiden Habibie mampu bertahan selama satu tahun
kepemimpinan.Dalam masa pemerintahan Presiden Habibie inilah muncul beberapa indikator
pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Pertama, diberikannya ruang kebebasan pers sebagai
ruang publik untuk berpartisipasi dalam kebangsaan dan kenegaraan. Kedua,
diberlakukannya sistem multipartai dalam pemilu tahun 1999. Habibie dalam hal ini sebagai
Presiden Republik Indonesia membuka kesempatan kepada rakyat untuk berserikat dan
berkumpul sesuai dengan ideologi dan aspirasi politiknya. Dua hal yang dilakukan Presiden
Habibie di atas merupakan fondasi yang kuat bagi pelaksanaan demokrasi Indonesia pada
masa selanjutnya. Demokrasi yang diterapkan negara kita pada era reformasi ini adalah
Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 32

demokrasi Pancasila, tentu saja dengan karakteristik yang berbeda dengan orde baru dan
sedikit mirip dengan demokrasi parlementer tahun 1950-1959. Pertama, Pemilu yang
dilaksanakan jauh lebih demokratis dari yang sebelumnya. Sistem pemilu yang terus
berkembang memberikan jalan bagi rakyat untuk menggunakan hak politiknya dalam pemilu,
bahkan puncaknya pada tahun 2004 rakyat bisa langsung memilih wakilnya di lembaga
legislatif dan presiden/wakil presiden pun dipilih secara langsung. Tidak hanya itu, mulai
tahun 2005 kepala daerah pun (gubernur dan bupati/walikota) dipilih langsung oleh rakyat.
Kedua, rotasi kekuasaan dilaksanakan dari mulai pemerintahan pusat sampai pada tingkat
desa. Ketiga, pola rekrutmen politik untuk pengisian jabatan politik dilakukan secara terbuka
dimana setiap warga negara yang mampu dan memenuhi syarat dapat menduduki jabatan
politik tersebut tanpa adanya diskrimisi. Keempat, sebagian besar hak dasar rakyat bisa
terjamin seperti adanya kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan pers dan
sebagainya.Kondisi demokrasi Indonesia saat ini bisa diibaratkan sedang menuju sebuah
kesempurnaan. Akan tetapi jalan terjal menuju itu tentu saja selalu menghadang. Tugas kita
adalah mengawal demokrasi ini supaya teraplikasikan dalam seluruh aspek kehidupan.

Sumber : www.biography.com
Gambar 1.8 Abraham Lincoln, Presiden Amerika yang
ke-16 (1861-1865) terkenal sebagai peletak konsep dasar
demokrasi.

Demokrasi Pancasila bukanlah demokrasi yang berdasarkan kekuasaan mayoritas.


Dalam demokrasi Pancasila tidak ada satu golongan pun yang boleh semaunya
mempertahankan atau memaksakan pendiriannya sendiri. Dengan demikian tidak ada tempat
untuk diktator mayoritas atau tirani mayoritas. Demokrasi Pancasila berbeda dengan
demokrasi Liberal yang mengutamakan suara mayoritas dalam mengambil suatu keputusan.
Berbeda juga dengan demokrasi terpimpin yang mengutamakan pemimpin dalam mengambil
keputusan.
Sistem demokrasi dengan metode pemilihan secara langsung oleh rakyat, (pasal 6A
UUD 1945) dan pengalaman SU MPR 1999 sampai saat ini juga terdapat banyak kendala.
Meskipun sebetulnya merupakan sebuah langka maju dan menjanjikan kultur politik
demokratis dimasa depan. Problemnya adalah bagaimana hal tersebut dapat diatur secara baik
sehingga akan berujung pada sekurang-kurangnya 2 hal yakni munculnya pemimpin yang
berkualitas dan juga momentum untuk menumbuhkan kualitas partisipasi politik rakyat.
Tetapi realita yang ada dilapangan banyak terjadi masalah-masalahyang akan menghilangkan
kultur dari demokrasi di Indonesia antara lain adalah :
1. Tumbunhnya budaya demokrasi transaksional (demokrasi prabayar) karena
dikalangan rakyat cenderung memilih seorang calon yang memberi uang banyak
Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 33

2.

3.

4.

5.

kepadanya. Sehingga untuk mencalonkan sebagai presiden, gubernur, bupati, walikota


serta semua wakilnya seorang calon mengeluarkan biaya yang sangat besar. Hal ini dapat
dilihat dengan banyaknya para kepala daerah tersangkut kasus korupsi karena secara
ekonomi biaya untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah sangat tidak sebanding
dengan pendapatan normatif sebagai kepala daerah. Sehingga sangat logis, jika kepala
daerah
kita menjabat melakukan korupsi untuk mengembalikan modal sewaktu mencalonkan
diri. Sehingga demokrasi mengarah kepada liberalisme dan kapitalisme karena siapa
yang mempunyai modal kuat dialah yang menjadi pemenang, serta bisa dikatakan rakyat
menggadaikan suaranya (oemerintahan) kepada calon yang akan menjadi kepala daerah.
Presiden tidak cukup kuat untuk menjalankan kebijakannya. Dalam arti luas
Presiden dipilih langsung oleh rakyat. Ini membuat posisi presiden presiden kuat dalam
arti sulit untuk digulingkan. Kabinet yang dibentuk presiden terpilih kemungkinan besar
adalah kabinet koalisi partai-partai, padahal tradisi koalisi ini bukan karakter sistem
presidensial, padahal sistem pemerintahannya Indonesia adalah presidensil. Selain itu,
proses pengangkatan menteri akan lebih bersifat transaksional ketimbang
profesionalisme. Ditambah lagi peran lagislatif yang besar pasca reformasi ini dalam
menentukan banyak kebijakan presiden. Dalam memberhentikan menteri misalnya,
presiden sulit untuk memberhentikan menteri karena partai yang mengutus menteri
tersebut akan menarik dukungannya dari pemerintah dan tentunya akan semakin
memperlemah pemerintah. Hal ini membuat presiden sulit mengambil langkah
kebijakannya dan mudah di-setir oleh partai.
Rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat justru di tengah kebebasan
demokrasi. Tingkat kesejahteraan pada demokrasi saat ini yang menjunjung tinggi
kebebasan berekspresi, berpendapat, dll berakibat pada rendahnya kesejahteraan rakyat.
Hal ini menjadi aneh mengingat sebenarnya tujuan dari politik adalah kesejahteraan.
Demokrasi atau sistem politik lainnya hanyalah sebuah alat. Begitu pula dengan
kebebasan dalam alam demokrasi, hanyalah alat untuk mencapai kesejahteraan.
Tidak berjalannya fungsi partai politik. Fungsi partai politik idealnya ada tiga:
penyalur aspirasi rakyat, pemusatan kepentingan-kepentingan yang sama, dan sarana
pendidikan politik masyarakat. Selama ini dapat dikatakan ketiganya tidak berjalan.
Partai politik lebih mementingkan kekuasaan daripada aspirasi rakyat. Fungsi partai
politik sebagai pemusatan kepentingan-kepentingan yang sama pun tidak berjalan
mengingat tidak adanya partai politik yang konsisten dengan ideologinya. Partai politik
sebagai sarana pendidikan politik masyarakat lebih parah. Kita melihat partai mengambil
suara dari masyarakat bukan dengan pencerdasan terhadap visi, program partai,
melainkan dengan uang, artis, kaos, yang sama sekali tidak mencerdaskan malah
membodohi masyarakat. Serta proses kaderisasi yang tidak berjalan dengan baik
sehingga output pemimpin dari partai tersebut kurang berkualitas. Seorang legislative
yang dicalonkan tidak perlu dia adalah kader yang berkualitas tetapi ketika ada orang
yang mempunyai uang maka dia bisa mencalonkan diri sebagai anggota legislative.
Ketidak stabilan kepemimpinan nasional, apabila kita amati semua pemimpin bangsa
mulai dari Bungkarno sampai Gusdur tidak ada yang kepemimpinannda berakhir dengan
bahagia, semua dilengserkan. Hal ini diperburuk dengan pemilihan kepala daerah yang

Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 34

menelan biaya yang sangat mahal. Calon pemimpin yang berkualitas namun tidak berduit
akan kalah populer dengan calon yang tidak berkualitas namun memiliki uang yang
cukup untuk kampanye besar-besaran. Permasalan ini akan menghilangkan kultur budaya
demokrasi dan mengarah pada demokrasi kapitalis (siapa yang memiliki modal atau uang
dialah yang menang). Konsep seperti ini sagat berlawanan dengan konteks amanah,
karena pemimpin sekarang meminta dipilih oleh rakyat bukan rakyat yang benar benar
memilih.
6. Bosannya rakyat dengan figur pemimpin, hal ini dapat dilihat dari banyaknya angka
golput di berbagai pemilihan kepala daerah. Hal ini disebabkan karena tidak adanya
bukti nyata dari janji janji dari seorang kepala daerah sewaktu berkampanye.
Dalam pembahasan permasalahan tersebut pemerintah seharusnya secara cepat mengatasi
dan memperbaiki sistem demokrasi di Indonesia agar hal hal permasalahan diatas tidak
menjadi budaya yang dapatmenghilangkan kultur demokrasi yang produktif. Hal ini
mungkin dapat dilakukan dengan beberapa alternatif antara lain :
1. Mengembalikan sistem pemilihan presiden, gubernur, bupati dan walikota serta wakilnya
seperti dahulu. Model pemilihan secra langsung seperti saat ini sangat berdampak buruk,
karena pada realitanya para kepala daerah telah banyak menjadi tersangka kasus korupsi,
adanya demokrasi prabayar, dan demokrasi Indonesia akan mengarah pada demokrasi
yang sesat yaitu demokrasi liberalisme dimana kapitalisme ada di dalamnya. Alternatif
lain adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam perannya sebagai konstituen dan
tidak terjebak pada demokrasi transaksional. Ketika masyarakat sadar akan peran dirinya
sebagai pemilih dan tidak mengikuti demokrasi transaksional maka demokrasi akan
berjalan dengan baik.
2. Harus ada pengurangan partai politik yang bertarung dalam pemilihan umum. Dengan
banyaknya partai, semakin banyak pula potensi suara rakyat yang terbuang sia-sia,
karena partai tersebut tidak mencapai PT (Parliamentary Threshold). PT adalah
ketentuan batas minimal yang harus partai politik untuk bisa menempatkan legislatifnya
di parlemen.
3. Harus ada pembenahan dalam diri masing-masing partai, karena partai adalah lini
terdepan dari sistem politik yang berhadapan dengan publik. Pembenahan harus dimulai
dengan visi, program partai, proses kaderisasi yang baik serta benar benar
menyampaikan aspirasi masyarakat, pemusatan kepentingan-kepentingan yang sama, dan
sarana pendidikan politik masyarakat jangan samapi partai dijadika sebagai sarana untuk
kepentingan pribadi.
4. Pembenahan kualitas pemimpin baik itu berupa kualifikasi politis (dimana kualifikasi
pemimpin integritas yang tidak cacat, moralitas yang baik, kompetensi yang dapat
diandalkan dan penerimaan terhadap pluralitas bangsa) dan kualifikasi teknis (berkaitan
dengan begaimana kepercayaan publik dikelola dan diwujudkan dalam kinerja nyata
kepemimpinan politik).
5. Adanya pemerintahan yang efektif, unsur dari pemerintahan yang efektif ada 3 yakni :
a. suasana politik yang stabil
b. ada birokrasi pemerintahan yang berjalan baik
c. ada kebijakan dasar yang rasional dan realisitis, dan didukung oleh rakyat, untuk
menyusun langkah-langkah di bidang pembangunan sosial dan ekonomi
Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 35

6. Menanamkan konsesus dan komitmen minimal dalam hal-hal pokok bernegara. Konsesus
tersebut dapat terbentuk dari beberapa unsur :
a. Komitmen kepada Indonesia, sebagai satu tanahair dan satu-satunya tanahair yang
merupakan amanah Tuhan yang diberikan kepada kita melalui sejarah.
b. Komitmen kepada Pancasila, sebagai semangat untuk mensyukuri dan menjaga
kebhinekaan Indonesia. Dengan semangat itu ada tekad untuk mengelola
perbedaan asal usul suku, etnis, agama, kebudayaan juga bidang pekerjaan atau
lapisan sosial tanpa kekerasan atau represi.
c. Komitmen kepada demokrasi sebagai sistem yang menjamin, melaksanakan, dan
menumbuhkan partisipasi rakyat banyak, termasuk mereka yang disisihkan atau
dipinggirkan, untuk mengembangkan keadilan bersama dengan kemerdekaan.
d. Komitmen untuk meletakkan Indonesia dalam tata dunia yang lebih damai dan
lebih adil. Perkuat tekad untuk tidak melibatkan Indonesia ke dalam pertikaian
bersenjata, untuk menentang penggunaan senjata pemusnah massal, untuk
menumbuhkan keadaan di mana tidak ada negara superkuat yang dapat
menganggap dirinya di luar aturan bersama internasional, dan untuk
mengembangkan penghormatan yang layak bagi hak-hak asasi manusia serta kebhineka-tunggal-ika-an dunia.

c. Rangkuman
Sistem demokrasi bukanlah sistem yang menjamin terciptanya masyarakat yang
sempurna. Demokrasi, hanyalah sistem yang lebih baik bila dibandingkan dengan sistem lain
yang pernah dicoba manusia, dan dalam membangun demokrasi adalah jalan panjang bahkan
sangat panjang karena terdapat banyak kelemahan dan keunggulan yang menjadi
dinamikanya. Dan dari perjalanan demokrasi, kegagalan suatu demokrasi dapat dilihat
dengan gagalnya terbentuk pemerintahan yang efektif yang dapat menghasilkan manfaat
nyata bagi rakyat banyak. Manfaat itu berupa perbaikan kesejahteraan, rasa keadilan dan rasa
aman. Marilah kita semua dengan semangat satu menciptakan demokrasi Indonesia yang
berkualitas sahingga dapat terwujud masyararakat yang sejahtera, adil, makmur dan aman.

Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 36

d.Tugas/Lembar Kegiatan Siswa


Pengantar
Demokrasi Indonesia berjalan dengan sangat panjang dan dinamis, Berdasarkan pengalaman
Indonesia sendiri, upaya membangun demokrasi yang kita lakukan sekarang ini adalah yang
kedua sejak kemerdekaan. Oleh karena itu terdapat periode-periode dalam perkembangan
demokrasi yang berkembang di Indonesia.
Tujuan
Siswa mampu menganalisis tentang karakteristik pelaksanaan demokrasi di Indonesia pada
setiap periodenya.
Langkah Kegiatan
1. Bentuklah kelompok belajar yang terdiri atas lima orang.
2. Analisislah mengenai karakteristik pelaksanaan demokrasi di Indonesia pada setiap
periodenya.
3. Hasil pengamatan kalian dilaporkan secara tertulis.
4. Informasikan hasil diskusi yang kalian peroleh di depan kelas.
Tagihan

Tayangan Presentasi

Tabel 1.2 Menganalisis karakteristik pelaksanaan demokrasi di Indonesia pada setiap


periodenya
No. Indikator
Periode
Periode
Periode
Periode
Periode
Demokrasi
1945-1949 1949-1959 1959-1965 1965-1998 1998 sekarang
1.
Akuntabilitas
2.
Rotasi kekuasaan
3.
Pola rekruitmen
politik
4.
Pelaksanaan
Pemilihan Umum
5.
Pemenuhan hakhak dasar warga
negara

Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 37

e. Tes Formatif
1. Presiden menjabat sebagai kepala negara
II. Dipimpin oleh seorang perdana menteri
III. Berpusat pada presiden
IV. Perdana menteri bertanggung jawab pada parlemen
V. Peran militer lebih dominan dibanding dengan sipil
Nomor yang menunjukkan ciri dari masa demokrasi liberal adalah ...
A. I, II, III
B. I, II, V
C. II, III, IV
D. I, II, IV
E. II, IV, V
2. Pada kurun waktu 1959-1965 merupakan masa demokrasi ....
a.
Terpimpin
b.
Liberal
c.
Orde baru
d.
Orde lama
e.
Reformasi
3. Demokrasi liberal pernah dilaksanakan di Indonesia dari tahun 1950-1959, pada masa
ini Indonesia memakai system parlementer. Hal negative yang terjadi pada demokrasi
liberal ini adalah
a. Pers bebas dan banyak kritik di surat kabar
b. Jumlah sekolah bertambah
c. Pemerintah pusat mendapat tantangan dari daerah seperti PRRI
d. Badan peradilan menikmati kebebasannya dalam menjalankan fungsinya
e. Pers semakin tertekan
4. Perhatikan penyimpangan-penyimpangan di bawah ini!
1. Pengekangan hak di bidang politik
2. Pembatasan wewenang Presiden
3. Pengangkatan Presiden seumur hidup
4. Adanya program penembakkan misteriusdalam menciptakan keamanan
5. Pembubaran DPR hasil pemilu oleh Presiden
Dari pernyataan di atas yang merupakan penyimpangan pada masa demokrasi
terpimpin ditunjukkan nomor .
a. 1, 2, 3
b. 1, 2, 4
c. 1, 3, 5
d. 2, 3, 4
e. 3, 4, 5
5. Demokrasi pada masa orde baru memiliki kelebihan dan kekurangan. Salah satu
kelebihan pemerintahan orde baru adalah.
a. Pemerataan pendapatan
b. Pemekaran wilayah
c. Perubahan UUD1945
Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 38

d. Pemilu yang demokratis


e. Keamanan dalam negeri stabil
6. Demokrasi liberal memandang manusia sejak lahir dalam keadaan bebas merdeka
(sebagai makhluk individu) sedangkan dalam demokrasi pancasila memandang
manusia .
a. Tidak akan mempunyai arti sebelum bersama-sama dengan manusia yang lain
b. Sejak lahir merupakan makhluk individu dan sekaligus makhluk social
c. Sejak lahir dalam keadaan suci belum punya dosa
d. Sejak lahir sudah memiliki hak asasi
e. Bebas menentukan pilihan sesuai kemauannya
7. Cirri utama demokrasi pada masa reformasi adalah .
a. Pelaksanaan demokrasi tertuang pada kunci pokok system pemerintahan
b. Adanya consensus/persetujuan umum
c. Eksekutif lebih dominan dalam pengambilan keputusan
d. Banyaknya partai politik dan kebebasan pers
e. Birokrat benar-benar melaksanakan kebijakan pemerintah

Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 39

a. Uji Kompetensi 1.1


Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c,d, atau e pada jawaban yang paling tepat !
1. Tokoh yang mengemukakan pendapat tentang -->Democracy is government of the
people, by the people and for the people.
Tokoh yang dimaksud adalah ...
F. Abraham Lincoln
G. Henry Mayo
H. Solly Lubis
I. Philipe C. Schmitter
J. Robert Dahl
2. Secara etimologi demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos berarti dan
Kratos/ cratein berarti
A. Individu dan pemerintahan
B. Rakyat dan pengawasan
C. Rakyat dan pemerintahan
D. Pemerintahan dan pengawasan
E. Pengawasan dan rakyat
3. Dalam sistem demokrasi, pemerintah dituntut untuk transparan. Pernyataan ini sesuai
dengan prinsip-prinsip demokrasi yaitu ...
A. Konstitusionalisme
B. Pembuatan hukum
C. Peradilan yang independence
D. Perlindungan hak minoritas
E. Hak publik untuk tahu
4. Berikut ini adalah prinsip-prinsip demokrasi kecuali
A. Adanya perlindungan HAM secara yuridis konstitusional
B. Adanya kebebasan berpendapat
C. Adanya kebebasan berorgansasi
D. Adanya kebebasan melakukan money politic
E. Adanya pendidikan politik warga negara
5. Pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung oleh rakyat dilakukan pertama
kali oleh bangsa Indonesia pada tahun ...
A. 1955
B. 1971
C. 1999
D. 2004
E. 2009
6. Dilihat dari kehendak penyaluran rakyat maka demokrasi terdiri dari
A. Demokrasi terpimpin dan liberal
B. Demokrasi langsung dan tidak langsung
C. Demokrasi pancasila dan partisipasi
D. Demokrasi formal dan material
E. Demokrasi klasik dan modern
Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 40

7. Negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara demokrasi, artinya


A. DPR yang meemgang kedaulatan
B. Hukum yang memegang kedaulatan
C. Rakyat yang memegang kedaulatan
D. Presiden yang memegang kedaulatan
E. Hakim yang memegang kedaulatan
8. Salah satu ciri yang paling menonjol dari negara-negara berkembang yang masih
mencari bentuk demokrasi yang sesuai dengan tingkat perkembangan masyarakatnya
adalah ...
A. Adanya kebebasan berbicara, kebebasan pers, kebebasan berkumpul, kebebasan
berorganisasi
B. Dominasi peran eksekutif dalam perumusan kebijakan
C. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman dalam masyarakat
D. Jaminan keamanan dan keselamatan bagi seluruh warga negara
E. Kesempatan yang sama untuk menikmati hasil pembangunan
9. I. Kekuasaan
II. Keadilan
III. Kesejahteraan
IV. Kebebasan
V. Keselamatan
Kriteria yang digunakan untuk menentukan situasi demokratis dalam kehidupan suatu
negara ditujukan oleh nomor ...
A. I, II, III
B. I, II, IV
C. II, III, IV
D. II, III, V
E. II, V, V
10. Indonesia salah satu negara yang melaksanakan system demokrasi, dasar pelaksanaan
system demokrasi di Indonesia adalah
A. Pasal 2 Ayat 1
B. Pasal 2 Ayat 2
C. Pasal 1 Ayat 1
D. Pasal 1 Ayat 2
E. Pasal 1 Ayat 3
b. Uji Kompetensi 1.2
Berikan jawaban benar atau salah pada soal pernyataan ini!
1. Demokrasi ialah kekuasaan tertinggi yang ada pada suatu negara negara tertentu.
2. Fungsi dari demokrasi pancasila ialah salah satunya menjamin tetap tegaknya
negara Indonesia, menjamin keikutsertaan rakyat dalam kehidupan bernegara,
menjamin tetap tegaknya hukum yang bersumber pada pancasila.
3. Menolak adanya marxisme adalah salah satu prinsip dari demokrasi.
4. Memanusiakan dan memasyarakatkan manusia secara fungsional, penuh rasa
kebersamaan, dan tanggung jawab merupakan tujuan dari demokrasi.
5. Keunggulan demokrasi Pancasila dibandingkan dengan sistem demokrasi lain,
dalam mengambil keputusan selalu bermusyawarah untuk mencapai mufakat.
6. Menjadi ketua kelas setelah ditunjuk wali kelas adalah Prinsip demokrasi Pancasila
yang berkaitan dengan pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawa.
7. Kebebasan mengemukakan pendapat di Indonesia diatur dalam UUD 1945 Pasal
27.
Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 41

8. Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut bunyi dari UUD
1945 Pasal 1 Ayat 1.
9. Demokrasi pancasila berlangsung pada tanggal 14 November 1945 sampai dengan
5 Juli 1959.
10. Patuh dan taat terhadap aturan yang berlaku ialah contoh peran serta masyarakat
untuk mengeluarkan pendapat dalam demokrasi pancasila.
c. Uju Kompetensi 1.3
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan benar!
1. Apa arti dari kata Demos dan Kratos...
2. Dalam suatu negara demokrasi, kekuasaan tertinggi berada di tangan...
3. Pembuatan keputusan yang melibatkan rakyat secara keseluruhan disebut...
4. Seseorang yang berjiwa demokratis tidak suka melakukan tindakan yang bersifat ....
5. Pelaksanaan demokrasi Pancasila pada intinya dilandasi sila Pancasila khususnya
sila ke ....
6. Demokrasi pancasila mulai ditegsakan pada untuk di terapkan di Indonesia sejak...
7. Sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945 menggariskan, bahwa
rakyat dapat secara langsung memilih ....
8. Demokrasi pancasila berbeda dengan demokrasi liberal dan demokrasi sosialis
karena prinsip demokrasi pancasila yaitu
9. Dalam sistem demokrasi Pancasila kita mengenal keputusan musyawarah dan suara
terbanyak, yang membedakan antara keputusan berdasarkan suara terbanyak dan
berdasar musyawarah dalam sistem demokrasi Pancasila, adalah keputusan ...
10. Tap MPR RI No. XVI/MPR/1998 yaitu tentang
d. Uji Kompetensi 1.4
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar
1. Jelaskan hakekat demokrasi!
2. Tuliskan arti demokrasi!
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam demokrasi yang ada di indonesia!
4. Jelaskan fungsi PKn sebagai pendidikan demokrasi!
5. Tuliskan hak dan kewajiban warga negara dalam demokrasi!

Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 42

PENUTUP

Budiardjo, Miriam.2008.Dasar-dasar Ilmu Politik.Jakarta:Gramedia Pustaka Utama


Fuady, Munir.2010. Konsep Negara Demokrasi. Jakarta:PT.Refika Aditama
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.2013.Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Kelas XI.Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia
Labolo, Muhadam.2011. Dinamika Demokrasi, Politik, dan Pemerintahan
Daerah.Jakarta:Indeks
Sanusi, Ahmad.2006. Memberdayakan Masyarakat dalam Pelaksanaan 10 Pilar
Demokrasi.Jakarta:PT.Sinar Harapan
Sri Wuryan , Syaifullah.2006.Ilmu Kewarganegaraan (civics). Bandung:UPI, Laboratorium
Pendidikan Kewarganegaraan
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945

Modul SMA/MA PPKn Kelas XI Semester 1

Page 43

Anda mungkin juga menyukai