Anda di halaman 1dari 32

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 KEPANJEN
Jl. Raya Kedungpedaringan Kepanjen Kab. Malang Telp. (0341) 395777, Fax. (0341) 394776
E-mail smkn1kepanjen@ymail.com website smkn1kepanjen.sch.id
KABUPATEN MALANG Kode Pos 65163

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SATUAN PENDIDIKAN : SMK NEGERI 1 KEPANJEN


BIDANG KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA
PROGRAM KEAHLIAN : TKJ DAN RPL
MATA PELAJARAN : PKN
KELAS / SEMESTER : XI / GANJIL
PERTEMUAN KE- : 13-15
ALOKASI WAKTU : 6 X 45 MENIT (3 PERTEMUAN)

A. Kompetensi Inti
KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI. 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI. 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1.14 Menghargai nilai-nilai Ketuhanan 1.14.1 Menjalankan nilai-nilai Ketuhanan
dalam berdemokrasi Pancasila sesuai dalam berdemokrasi Pancasila sesuai
Undang-undang Dasar Negara dengan Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945 Negara Republik Indonesia Tahun
1945
2.14 Peduli dalam berdemokrasi 2.14.1 Menghargai perilaku santun dalam
Pancasila sesuai Undang- berdemokrasi Pancasila sesuai
Undang Dasar Negara Republik dengan Undang-Undang dasar
Indonesia Tahun Negara Republik Indonesia Tahun
1945
1945
3.14 Menganalisis sistem dan dinamika 3.14.1 Menjelaskan pengertian demokrasi
demokrasi Pancasila sesuai dengan (C2)
Undang-Undang Dasar Negara 3.14.2 Menguraikan prinsip-prinsip budaya
Republik Indonesia Tahun 1945 (C4) demokrasi (C2)
3.14.3 Menguraikan klasifikasi demokrasi
(C2)
3.14.4 Mengidentifikasi prinsip-prinsip
demorasi Pancasila (C3)
3.14.5 Menjelaskan periodesasi
perkembangan demokrasi di
Indonesia (C3)
3.14.6 Menganalisis pentingnya kehidupan
berdemokrasi (C4)
3.14.7 Menganalisis perilaku yang
mendukung tegaknya demokrasi
(C4)
4.14 Menyaji hasil analisis tentang sistem 4.10.1 Menyusun hasil analisis tentang
dan dinamika demokrasi Pancasila sistem dan dinamika demokrasi
sesuai dengan Undang-Undang Dasar Pancasila sesuai dengan Undang-
Negara Republik Indonesia Tahun Undang Dasar Negara Republik
1945. (P6). Indonesia Tahun 1945 (P6)
4.10.2 Mengkomunikasikan hasil diskusi
tentang sistem dan dinamika
demokrasi Pancasila sesuai dengan
Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (P6)

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pengalaman belajar mengkaji literatur, berdiskusi, tanya jawab, dan penugasan, peserta
didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian demokrasi.
2. Menguraikan prinsip-prinsip budaya demokrasi.
3. Menguraikan klasifikasi demokrasi.
4. Mengidentifikasi prinsip-prinsip demorasi Pancasila.
5. Menjelaskan periodesasi perkembangan demokrasi di Indonesia.
6. Menganalisis pentingnya kehidupan berdemokrasi.
7. Menganalisis perilaku yang mendukung tegaknya demokrasi.
8. Menyusun hasil analisis tentang sistem dan dinamika demokrasi Pancasila sesuai dengan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
9. Mengkomunikasikan hasil diskusi tentang sistem dan dinamika demokrasi Pancasila sesuai
dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

D. Materi Pembelajaran
Faktual
Pelaksanaan demokrasi dalam kehidupan sehari-hari seperti mengeluarkan pendapat, pemilihan
ketua kelas, pemilihan ketua osis dan pemilu.

Konseptual
 Pengertian demokrasi.
 Klasifikasi dan prinsip demokrasi.
 Periodesasi pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
 Perilaku demokrasi.

Prosedural
 Langkah-langkah mengidentifikasi demokrasi.
 Langkah kerja diskusi dalam proses menganalisis perilaku yang mendukung tegaknya
demokrasi

E. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Discovery Leraning
Metode Pembelajaran : Diskusi, ceramah, tanya jawab, presentasi, dan penugasan

F. Media dan Sumber Pembelajaran


1. Gambar tentang demokrasi
2. Powerpoint, LCD, Proyektor
3. Internet
4. Buku teks/sumber penunjang pembelajaran:
 Indonesia, Kementerian Pendidikandan dan Kebudayaan. 2013. Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
 UUD 1945
 Surbakti, Ramlan. Ilmu Politik.2007. Jakarta: PT. Gramedia
 Budiarjo, Miriam. Dasar-dasar Ilmu Politik. 2008. Jakarta: PT. Gramedia

G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pembelajaran menggunakan saintifik dengan proses pembelajaran aktif menekankan pada
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Literasi, critical thinking, creativity, collaborasi, dan
communication (4C). Pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan, yaitu kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup
Pertemuan ke-13 (2 JP)
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
waktu
Kegiatan Awal 10 menit
 Guru menciptakan suasana religius dengan menyampaikan salam dan berdoa 2 menit
bersama peserta didik.
 Guru dan peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya

PPK: religius, kemandirian, dan nasionalis


Guru menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti proses 2 menit
pembelajaran dengan cara melakukan absensi dan mengontrol kelengkapan
pembelajaran
PPK: kemandirian dan integritas

Guru memberikan apersepsi kepada peserta didik untuk mengaitkan materi yang akan 2 menit
dipelajari dengan materi sebelumnya.
Guru memotivasi peserta didik untuk menarik minat belajar peserta didik 2 menit
“Tahukah kalian tentang pelaksanaan demokrasi dalam lingkungan sehari-hari
dimana kalian melakukannya dan kemungkinan kalian tidak menyadari bahwa kalian
melaksanakan demokrasi ini. Dengan menanyakan “bagaimana cara menentukan
ketua kelas, ketua osis di sekolah?” serta dengan menanyakan “apakah kalian sering
melakukan diskusi dengan orangtua? Diskusi dengan teman?”
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai peserta didik 2 menit
“Peserta didik mampu memahami mengenai kosep demokrasi, klasifikasi dan
prinsip-prinsip demokrasi Pancasila“
Sintaks Kegiatan Inti 70 menit
Mengorientasi Mengamati: 5 menit
peserta didik  Guru meminta peserta didik membentuk kelompok yang
terhadap masalah terdiri dari 4-5 anggota
 Guru meminta peserta didik untuk membaca dari
berbagai sumber tentang prinsip dan klasifikasi
demokrasi.
Menanya: 5 menit
Peserta didik mengajukan pertanyaan berdasarkan
permasalahan yang diberikan oleh guru. Pertanyaan yang
diharapkan muncul:
 Bagaimana bisa demokrasi maknanya beraneka ragam?
 Mengapa di Negara otoriter konsep demokrasi nya
berbeda dengan Negara liberal dan Indonesia?
 Bagaimana prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila?

KA. 21
Critical thinking: Peserta didik diminta mengajukan
pertanyaan terkait kosep demokrasi, klasifikasi dan
prinsip-prinsip demokrasi Pancasila dengan
melibatkan pola pikir kritis
Communication:
Mengeksplore peserta didik untuk konsentrasi dengan
alur pembelajaran
Mengorganisasi Mengumpulkan Data: 10 menit
peserta didik untuk Peserta didik melakukan kajian literatur dari berbagai
belajar sumber untuk mendapatkan informasi mengenai kosep
demokrasi, klasifikasi dan prinsip-prinsip demokrasi
GLS: peserta
Pancasila.
didik mengkaji
literatur

Membimbing Mengasosiasi. 20 menit


penyelidikan  Peserta didik berdiskusi secara berkelompok mengerjakan
individual maupun pertanyaan-pertanyaan yang ada.
kelompok  Guru membimbing peserta didik yang mengalami
kesulitan.
PPK: gotong
royong, KA. 21
kemandirian, Critical thinking, Collaborative: peserta didik
dan integritas berdiskusi menyelesaikan tugas dengan melibatkan
pola pikir kritis

Mengembangkan Mengkomunikasikan 30 menit


dan menyajikan  Guru meminta perwakilan dari peserta didik untuk
hasil karya menyampaikan hasil diskusi kelompok.
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
KA. 21
Communication: Peserta didik menyampaikan hasil
diskusi

Menganalisis dan  Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik yang 10 menit
mengevaluasi lain untuk menanggapi, bertanya, dan memberikan saran
proses pemecahan atas hasil diskusi yang disampaikan.
masalah  Guru memberikan penguatan materi.
KA. 21
Critical Thinking: Peserta didik mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dan menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan kosep demokrasi, klasifikasi
dan prinsip-prinsip demokrasi Pancasila.
Guru memberikan kuis untuk mengetahui kedalaman
pemahaman materi peserta didik
Kegiatan Penutup 10 menit
Guru memandu peserta didik menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah 2 menit
dilakukan.
Peserta didik melakukan refleksi kegiatan pembelajaran. 4 menit
Guru menyampaikan gambaran umum dari materi yang akan dipelajari pada 2 menit
pertemuan berikutnya, yaitu periodesasi pelaksanaan demokrasi di Indonesia
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam (Nilai sikap 2 menit
yang ditumbuhkan: religius)

Pertemuan ke-14 (2 JP)


Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
waktu
Kegiatan Awal 10 menit
 Guru menciptakan suasana religius dengan menyampaikan salam dan berdoa 2 menit
bersama peserta didik.
 Guru dan peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya
 Guru meminta peserta didik untuk mengecek kebersihan sekitar tempat duduk dan
kerapian seragam peserta didik
PPK: religius, kemandirian, nasionalis, dan peduli lingkungan

Guru menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti proses 3 menit
pembelajaran dengan cara melakukan absensi dan mengontrol kelengkapan
pembelajaran. PPK: kemandirian dan integritas

Guru memberikan apersepsi kepada peserta didik untuk mengaitkan materi yang akan 2 menit
dipelajari dengan materi sebelumnya.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai peserta didik: “Peserta 3 menit
didik mampu menggambarkan menjelaskan periodesasi pelaksanaan demokrasi di
Indonesia”
Sintaks Kegiatan Inti 75 menit
Mengorientasi Mengamati: 5 menit
peserta didik  Guru meminta peserta didik membentuk kelompok yang
terhadap terdiri dari 4-5 anggota
masalah  Guru meminta peserta didik untuk membaca dari berbagai
sumber tentang periodesasi pelaksanaan demokrasi di
Indonesia dengan membagi perkelompok
- Kelompok 1: Demokrasi pada periode 1945 – 1949
- Kelompok 2: Demokrasi pada periode 1949 – 1959
- Kelompok 3: Demokrasi pada periode 1959 – 1965
- Kelompok 4: Demokrasi pada periode 1965 – 1998
- Kelompok 5: Demokrasi pada periode 1998 – sekarang
Menanya: 10 menit
Peserta didik mengajukan pertanyaan berdasarkan penjelasan
yang diberikan oleh guru. Pertanyaan yang diharapkan muncul:
 Bagaimanakah proses demokrasi Pancasila di Indonesia?
KA. 21
Critical thinking: peserta didik diminta mengajukan
pertanyaan terkait periodesasi pelaksanaan demokrasi di
Indonesia.
Mengorganisasi Mengumpulkan Data: 20 menit
peserta didik  Guru membimbing dan terus mendorong peserta didik untuk
untuk belajar terus menggali rasa ingin tahu dengan yang mendalam
tentang dinamika pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
 Peserta didik melakukan kajian literatur dari berbagai sumber
untuk mendapatkan informasi periodesasi pelaksanaan
demokrasi di Indonesia.

GLS: peserta didik mengkaji literatur

Membimbing Mengasosiasi 20 menit


penyelidikan  Peserta didik berdiskusi dengan masing-masing kelompok
individual  Guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan.
maupun
kelompok
PPK: gotong KA. 21
royong, Critical thinking, Collaborative: peserta didik berdiskusi
kemandirian, menyelesaikan tugas dengan melibatkan pola pikir kritis
dan integritas

Mengembangkan Mengkomunikasikan 20 menit


dan menyajikan  Guru meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk
hasil karya mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
 KA. 21
Communication: Peserta didik menyampaikan hasil
diskusi

Menganalisis  Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik yang lain 10 menit
dan untuk menanggapi, bertanya, dan memberikan saran atas
mengevaluasi hasil diskusi yang disampaikan.
proses  Guru memberikan penguatan materi.
pemecahan
KA. 21
masalah Critical Thinking: Peserta didik melakukan tanya jawab
dengan melibatkan pola pikir kritis
PPK:
kemandirian Guru memberikan kuis untuk mengetahui kedalaman 10 menit
dan integritas pemahaman peserta didik

KA. 21
Critical Thinking: peserta didik menyelesaikan soal
mengenai periodesasi pelaksanaan demokrasi di Indonesia.

Kegiatan Penutup 5 menit


Guru memandu peserta didik menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah 1 menit
dilakukan.
Peserta didik melakukan refleksi kegiatan pembelajaran. 2 menit
Guru menyampaikan gambaran umum dari materi yang akan dipelajari pada 1 menit
pertemuan berikutnya, yaitu pentingnya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam salam (Nilai 1 menit
sikap yang ditumbuhkan: religius)

Pertemuan ke-15 (2 JP)


Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
waktu
Kegiatan Awal 10 menit
 Guru menciptakan suasana religius dengan menyampaikan salam dan berdoa 2 menit
bersama peserta didik.
 Guru dan peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya
 Guru meminta peserta didik untuk mengecek kebersihan sekitar tempat duduk dan
kerapian seragam peserta didik
PPK: religius, kemandirian, nasionalis, dan peduli lingkungan

Guru menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti proses 2 menit
pembelajaran dengan cara melakukan absensi dan mengontrol kelengkapan
pembelajaran. PPK: kemandirian dan integritas

Guru memberikan apersepsi kepada peserta didik untuk mengaitkan materi yang akan 3 menit
dipelajari dengan materi sebelumnya.
“Tahukah kalian jika kehidupan demokratis itu penting bagi kita?”
“Apakah kalian tahu bagaimana sih menerapkan perilaku yang mendukung tegaknya
nilai-nilai demokrasi?”
Guru memotivasi peserta didik dengan memberikan suatu permasalahan reaksi 3 menit
berantai
Sintaks Kegiatan Inti 70 menit
Mengorientasi Mengamati: 2 menit
peserta didik Peserta didik diminta untuk mengamati beberapa gambar
terhadap masalah tentang perilaku demokrasi di Indonesia
Menanya: 10 menit
KA. 21 Peserta didik mengajukan pertanyaan berdasarkan
Critical
penjelasan yang diberikan oleh guru. Pertanyaan yang
thinking: peserta
didik diminta diharapkan muncul:
mengajukan  Apakah peserta didik diperbolehkan untuk
pertanyaan terkait berpartisipasi dalam pembuatan keputusan di sekolah?
pentingnya  Bagaimana cara membangun kehidupan demokratis di
demokrasi dan Indonesia?
perilaku yang
mendukung
tegaknya nilai-
nilai demokrasi
dalam kehidupan
sehari-hari
dengan
 Apakah hal tersebut dapat di implementasikan dalam
kehidupan sehari-hari?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
peserta didik: “Peserta didik mampu menganalisis
pentingnya kehidupan yang demokratis dan menganalisis
perilaku yang mendukung tegaknya demokrasi.
Mengorganisasi Mengumpulkan Data: 20 menit
peserta didik untuk  Guru membentuk kelas menjadi beberapa kelompok yang
belajar terdiri dari 4-5 orang
 Peserta didik melakukan kajian literatur dari berbagai
sumber untuk mendapatkan informasi mengenai
pentingnya kehidupan demokratis dan perilaku yang
mendukung tegaknya demokrasi secara berkelompok
GLS: peserta didik mengkaji literatur

Membimbing Mengasosiasi 10 menit


penyelidikan  Peserta didik berdiskusi dengan kelompok
individual maupun  Guru membimbing peserta didik yang mengalami
kelompok kesulitan.
 KA. 21
PPK: gotong
royong,  Critical thinking, Collaborative: peserta didik
kemandirian, berdiskusi menyelesaikan tugas dengan melibatkan
dan integritas pola pikir kritis

Mengembangkan Mengkomunikasikan 20 menit


dan menyajikan  Guru meminta perwakilan dari peserta didik dari setiap
hasil karya kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas.
KA. 21
 Communication: Peserta didik menyampaikan hasil
 diskusi

Menganalisis dan  Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik yang 10 menit
mengevaluasi proses lain untuk menanggapi, bertanya, dan memberikan saran
pemecahan masalah atas hasil diskusi yang disampaikan.
KA. 21
PPK:
Critical Thinking: Peserta didik melakukan tanya
kemandirian
jawab dengan melibatkan pola pikir kritis
dan integritas
 Guru memberikan penguatan materi.
Guru memberikan kuis untuk mengetahui kedalaman 10 menit
pemahaman peserta didik
KA. 21
Critical Thinking: Peserta didik menyelesaikan soal
mengenai reaksi fusi dan fisi dengan melibatkan pola
pikir kritis
Kegiatan Penutup 5 menit
Guru memandu peserta didik menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah 1 menit
dilakukan.
Peserta didik melakukan refleksi kegiatan pembelajaran. 2 menit
Guru meminta peserta didik untuk mempersiapkan diri dalam kegiatan penilaian 1 menit
harian
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam salam (Nilai 1 menit
sikap yang ditumbuhkan: religius)

H. Penilaian Proses dan hasil Belajar


1. Teknik Penilaian
No Aspek Penilaian Teknik Penilaian
1. Penilaian Autentik Skala check list
2. Penilaian sikap Instrumen
pengamatan,
observasi dan
jurnal
3. Pengetahuan Tes tulis dan
 Menjelaskan pengertian demokrasi. Penugasan
 Menguraikan prinsip-prinsip budaya demokrasi.
 Menguraikan klasifikasi demokrasi.
 Mengidentifikasi prinsip-prinsip demorasi Pancasila.
 Menjelaskan periodesasi perkembangan demokrasi di
Indonesia.
 Menganalisis pentingnya kehidupan berdemokrasi.
 Menganalisis perilaku yang mendukung tegaknya demokrasi.

4. Keterampilan Observasi
 Terampil dalam melakukan diskusi
 Terampil dalam melakukan presentasi

2. Instrumen Penilaian
 Aspek Pengetahuan
Soal uraian dan pilihan ganda, kunci jawaban, dan cara pengolahan nilai (instrumen
terlampir pada lampiran )
 Aspek Keterampilan
Lembar observasi diskusi dan presentasi, pedoman penilaian, dan cara pengolahan
nilai (instrumen terlampir pada lampiran )
3. Pembelajaran Remediasi dan Pengayaan
 Pembelajaran remediasi dilakukan segera setelah kegiatan penilaian
 Pembelajaran remediasi diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai
KKM.
 Pengayaan diberikan kepada siswa yang telah mencapai nilai KKM dalam bentuk
pemberian tugas ke KD berikutnya.

Mengetahui, Kepanjen, 17 Juni 2019


Kepala SMK Negeri 1 Kepanjen Guru Mata Pelajaran PKn

Drs. R. DIDIK INDRATNO M.W, MM FITRIA RAKHMAN Y.U., S.Pd


Pembina TK. I
NIP. 19600717 198703 1 012
Lampiran 1
MATERI PEMBELAJARAN
Demokrasi berasal dari kata demokratia yang merupakan salah satu kata dari bahasa Yunani.
Demokrasi sendiri memiliki arti suatu kekuasaan rakyat. Adapun secara umum, demokrasi terbagi
menjadi dua kata, pertama adalah kata Demos yang maknanya adalah rakyat. Dan kedua
adalah kratos yang maknanya adalah kekuatan atau kekuasaan.
Berikut ini adalah beberapa pengertian dari demokrasi menurut beberapa ahli:
1. Pengertian dari demokrasi berdasarkan pendapat Abraham Lincoln merupakan sebuah
sistem pemerintahan dimana itu dibentuk dari rakyat, oleh rakyat dan juga untuk rakyat itu
sendiri.
2. Pengertian dari demokrasi berdasarkan pendapat Charles Costello merupakan suatu sistem
sosial dan juga politik pemerintahan dimana di dalamnya kekuasaan pemerintah dibatasi
oleh hukum dan juga budaya yang melindungi segenap hak perorangan dari warna Negara
itu sendiri.
3. Sementara pengertian dari demokrasi berdasarkan pendapat dari Hans Kelsen merupakan
suatu pemerintahan yang diadakan dan dilaksanakan dari rakyat dan untuk rakyat itu sendiri.
Adapun mengenai pelaksana kekuasaan Negara sendiri adalah wakil dari rakyat yang sudah
dipilih oleh rakyat sesudah adanya suatu keyakinan bahwa kebutuhannya akan memperoleh
perhatian di dalam aturan yang telah atau akan ditetapkan oleh wakil rakyat tersebut
berhubungan dengan penerapan dari kekuasaan Negara.

Macam-Macam Demokrasi Berdasarkan Fokus Perhatiannya


Macam demokrasi yang pertama adalah demokrasi berdasarkan pada fokus perhatiannya.
Demokrasi jenis ini masih dibagi lagi menjadi beberapa macam, yakni:
1. Demokrasi formal yang merupakan demokrasi yang sebatas berpusat pada bidang politik
tanpa meminimalkan adanya suatu kesenjangan di dalam politik itu sendiri.
2. Demokrasi material yang merupakan suatu demokrasi yang memiliki pusat pada bidang
ekonomi tanpa adanya pengurangan pada sisi kesenjangan politik.
3. Demokrasi gabungan yang merupakan suatu demokrasi yang menjadi kombinasi antara
demokrasi formal dan juga demokrasi material.

Macam-Macam Demokrasi Berdasarkan Penyaluran Kehendak Rakyat


Untuk macam dari demokrasi yang selanjutnya adalah demokrasi berdasar pada kehendak rakyat.
Demokrasi ini terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Demokrasi langsung atau yang dikenal dengan direct democracy di dalam bahasa Inggris.
Demokrasi langsung merupakan sebuah demokrasi yang mengikutsertakan rakyat mengenai
penentuan dan juga pemilihan keputusan tertentu kepada suatu Negara. Misalnya saja adalah
dengan adanya pemilu atau pemilihan umum.
2. Demokrasi tidak langsung yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan indirect
democracy yang merupakan sebuah demokrasi yang di dalamnya memasukkan seluruh
rakyat dalam suatu Negara di dalam pengambilan keputusan. Adapun contoh dari demokrasi
jenis ini adalah adanya ketetapan oleh wakil rakyat seperti DPR, DPD, DPRD dan lain
sebagainya
Demokrasi sesungguhnya juga memiliki ciri-ciri tersendiri. Berikut ini adalah beberapa ciri-
ciri suatu Negara yang menganut sistem demokrasi.
1. Tiap keputusan yang dikeluarkan atau ditetapkan oleh pemerintah sejalan dengan kehendak
dan juga kebutuhan seluruh atau masing-masing rakyat itu sendiri.
2. Ada juga ciri konstitusional dimana berhubungan dengan kehendak kekuasaan ataupun
kepentingan rakyat yang telah disusun dan juga dicatat di dalam undang-undang suatu
Negara.
3. Memiliki ciri perwakilan dimana ketika mengelola sebuah kepentingan dalam Negara
kedaulatan dan kekuasaan rakyat sendiri yang telah terwakili oleh orang yang dipilih dan
ditentukan oleh rakyat sendiri.
4. Semua kegiatan atau aktivitas politik dilakukan dalam memilih pihak manakah yang akan
diamanahi untuk melaksanakan roda pemerintahan. Adapun ciri kepartaian yakni partai
sesungguhnya hanyalah sebuah media ataupun sebuah sarana sebagai unsur juga terapan dari
sebuah sistem demokrasi itu sendiri.

Prinsip Demokrasi
Demokrasi juga memiliki beberapa prinsip penting di dalamnya. Berikut ini adalah beberapa prinsip
sistem demokrasi yang ada.
 Adanya suatu kebebasan yang telah disepakati, diakui serta disetujui oleh tiap warga Negara.
 Adanya keikutsertaan dari masing-masing warna Negara di dalam melaksanakan dan juga
menentukan suatu keputusan yang sifatnya politik.
 Adanya kesetaraan dan keadilan untuk tiap warga Negara.
 Tiap warna Negara mempunyai kesamaan dan juga kesetaraan di dalam praktik politik.

Pelaksanaan demokrasi masa 1945 – 1949 (masa Undang-Undang Dasar 1945 kurun waktu
yang pertama)
Sebagai negara yang baru merdeka Indonesia menghadapi berbagai rongrongan. Mempertahankan
kemerdekaan. Oleh karna itu kita dapat memahami terjadinya perubahan ketatanegaraan seperti :
1. Tanggal 16 Oktober 1945 pemerintah mengeluarkan maklumat No. X/1945 yang
memberikan kewenangan yang luar biasa kepada BP KNIP untuk menjalankan kekuasaan
legislatif dan menetapkan GBHN.
2. Tanggal 3 Nopember 1945 di keluarkan maklumat Pemerintah agar rakyat di beri
kesempatan yang seluas-luasnya untuk mendirikan partai politik. Setelah di keluarkan
Maklumat tersebut secara resmi berdiri 10 partai politik.
3. Maklumjat pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 yang merubah sistem pemerintahan
presidensiil menjadi kabinet parlementer yang berdasarkan asas-asas demokrasi liberal yang di
pimpin oleh perdana mentri Syahrir. Dlam kabinet ini mentri-mentri tidak lagi menjadi
pembantu dan bertanggung jawab kepada Presiden tetapi bertanggung jawab kepada KNIP.
Pelaksanaan demokrasi kurun waktu tahun 1949 – 1950, masa konstitusi RIS
Pada masa ini telah terjadi perubahan konstitusi dari Undang-Undang Dasar 1945 menjadi Undang-
Undang Dasar Republik Indonesia Serkat. Sejak berlakunya konstitusi RIS yang berlaku adalah
demokrasi liberal dengan sistim parlementer. Pelaksanaan demokrasi pada masa ini tidak
berlangsung lama karena bentuk negara serikat yang di anut dalam konstitusi RIS tidak cocok
dengan bangsa Indonesia oleh karenanya pada tanggal 17 Agustus 1950 kita kembali lagi ke bentuk
negara kesatuan RI.
Pelaksanaan demokrasi kurun waktu tahun 1950 -1959, masa UUDS
Pada masa berlakunyaUUDS 1950 pemerintah berdasarkan sistem parlementer dengan
demokrasinya liberal. Pada masa ini bangsa Indonesia untuk pertama kalinya menyelenggarakan
pemilu untuk memilih anggota konstituante dan anggota DPR. Lembaga konstituante yang di beri
tugas untuk membentuk UUD ternyata tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, hal ini
disebabkan oleh adanya konflik antar partai dalam tubuh konstituante. Akibat macetnya tugas
penyusunan UUD, keadaan ketatanegaraan menjadi sangat rawan, dan sangat membahayakn
kelangsungan hidup bangsa Indonesia, maka Presiden mengeluarkan dekrit 5 Juli 1959 yang isinya
menetapkan :
1. Pembubara konstituante
2. Berlakunya UUD 1945 tidak berlakunya UUD Sementara Tahun 1950.
3. Pembentukan MPRS yang terdiri atas anggota DPR di tambah utusan daerah dan golongan
serta pembentukan DPAS.
Pelaksanaan Demokrasi kurun waktu tahun 1959 – 1966
Melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Undang-Undang Dasar 1945 berlaku kembali, Demokrasi yang
berlaku adalah Demokrasi terpimpin dengan sistem pemerintahaan Presidensil, menggantikan
demokrasi liberal dengan sistem pemerintahan parlementer. Demokrasi terpimpin adalah demokrasi
yang sesuai dengan sila keempat pancasila, yaitu demokrasi khas indonesia yang dipimpin oleh
hikmah kebikjasanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Akhirnya semua kebijaksanaan yang di
tempuh harus bisa di kembalikan dengan sila keempat Pancasila.
Presiden Soekarno mengungkapkan demokrasi terpimpin tersebut tidak bertentangan dengan
Pancasila dan UUD 1945 serta budaya bangsa namun identik dengan Demokrasi pancasila.

Namun dalam prakteknya yang di maksud dengan terpimpin adalah di pimpin oleh Presiden,
sehingga terjadi pemusatan kekuasaan pada satu tangan yaitu Presiden. Kekuasaan presiden sangat
dominan, kepemimpinannya jauh lebih besar dari pada demokrasinya. Kebijakan-kebijakannya
seringkali bertentangan dan menyimpang dari ketentuan dalam UUD 1945. Pada masa ini politik di
Indonesia didominasi oleh penyimpangan-penyimpangan tersebut pemerintahan tidak berjalan
sesuai dengan UUD 1945, keadan politik, keamanan dan ekonomi semakin memburuk. PKI
memanfaatkan keadaan itu untuk melakukan pemberontakan, dengan kegagalan pemberontakan
tersebut berakhir pelaksanaan demokrasi terpimpin dan berlakunya demokrasi Pancasila.
Pelaksanaan demokrasi kurun waktu tahun 1966 – 1998
Pelaksanaan Demokrasi liberal dan Demokrasi terpimpin telah membuat bangsa Indonesia Hancur
karna telah terjadi Peyimpangan-penyimpangan yang tidak sesuai dengan cita-cita Proklamasi ,
UUD 1945 dan Pancasila.
Untuk mewujudkan pemerintahan yang demokratis diperlukan adanya keberanian dan peran aktif
dari lembaga kontrol terhadap penyelengaraan pemerintahan sehingga demokrtatisasi dapat berjalan
dengan baik.

Sebaliknya berdasarkan pengalaman sejarah kehidupan berbangsa dan bernegara pada kurun waktu
tahun 1996 sampai dengan 1998, membuktikan bahwa dengan lemahnya kontrol terhadap
pemerintahan demokratisasi tidak berjalan. Hal ini terjadi karna orde baru tidak kosekwen dalam
pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945. Di mana kekuasa Presiden sangat sentralistik mendominasi
supra struktur maupun infra struktur, Pancasila sebagai satu satunya asas bagi parpol dan ormas
sehingga menimbulkan budaya KKN yang memicu terjadinya krisis diseluruh aspek kehidupan
bangsa, terjadinya ketidak adilan, pelanggaran Hak Asasi Manusia dan munculnya gejolak sosial
yang mengarah pada gejala disintegrasi bangsa.

Pada masa ini pancasila di jadikan sumber tindakan otoriter dengan diikuti manipulasi pasal-pasal
dalam UUD 1945. Maka dari itu rakyat menuntut reformasi untuk mengembalikan Pancasila pada
fungsi dan kedudukan yang sebenarnya yaitu sebagai dasar negara buikan alat untuk memperkokoh
kedudukan penguasa. Akhirnya lahirlah gerakan reformasi yang ditandai dengan tumbangnya orde
baru pada tanggal 21 Mei 1998.
5. Pelaksanan Demokrasi kurun waktu tahun 1988 sampai sekarang
Dalam praktek orede baru hanya membawa kebahagiaan semu, Perekonomian merosot, Ekonomi
mengarah pada kapitalis dan banyak lagi. Puncaknya di tandai dengan hancurnya ekonomi
nasional. Maka timbul sebagai gerakan masyarakat yang menuntut roformasi di segala bidang
terutama politik, ekonomi, hukum. Maka reformasi saat ini banyak di salah artikan sebagai
gerakan masyarakat untuk melakukan pemaksaan kehendak, merusak fasilitas umum, dan
penganiyayaan yang hakekatnya merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia.

Menurut Riswanda Imawan 1998 makna reformasi pada hakekatnya sebagai suatu gerakan untuk
menata ulang terhadap hal-hal yang menyimpang untuk di kembalikan ke bentuk semula dengan
nilai nilai idial yang di cita citakan rakyat.

Menurut Sri Sultan Hamengkubuwono X, 1998, gerakan reformasi harus tetap ada diletakkan dalam
kerangka perspektif pancasila sebagai landasan cita-cita dan mengarah pada disintergasi,
anarchisme, brutalisme dan pada akhirnya menuju ke arah kehancuran bangsa dan negara indonesia.
Agar gerakan reformasi berhasil harus memiliki kondisi dan syarat tertentu yaitu :
1. Suatu gerakan reformasi dilakukan karena adanya suatu penyimpangan-penyimpangan.
2. Suatu gerakan reformasi dilakukan harus dengan suatu cita-cita yang jelas,dalam hal ini
pancasila sebagai idiologi bangsa dan negara Indonesia.
3. Suatu gerakan reformasi dilakukan dengan berdasar pada suatu kerangka struktural tertentu,
dalam hal ini UUD sebagai kerangka acuan reformasi.
4. Reformasi dilakukan ke arah suatu perubahan ke arah kondisi serta keadaan yang lebih baik.
5. Reformaswi dilakukan dengan suatu dasar moral dan etik sebagai manusia yang
Berketuhanan Yang Maha Esa serta terjaminnya persatuan dan kesatuan bangsa.

Contoh Contoh Penerapan atau Pelaksanaan Demokrasi di Keluarga


Penerapan demokrasi sesungguhnya sangat luas, sehingga tidak bisa dipersempit hanya pada jajaran
Negara dan pemerintahan saja. Ia juga bisa digunakan di dalam sebuah organisasi seperti keluarga.
Adapun pelaksanaan serta praktik budaya demokrasi untuk lingkup keluarga tentu saja perlu
disesuaikan dengan kondisi, kebiasaan, dan juga kesepakatan dari sebuah keluarga tertentu.
Misalnya saja,
 Semua anggota keluarga memiliki kewajiban untuk menerapkan suatu keadilan tanpa pilih
kasih.
 Semua anggota keluarga mempunyai hak untuk diberikan kesempatan untuk di serai media
menyampaikan sebuah kritik dan juga saran dengan tujuan untuk ketentraman dan juga
kesejahteraan keluarga.
 Setiap anggota keluarga memiliki kewajiban dalam menjalankan kewajiban mereka dengan
apa yang menjadi tugas masing-masing dalam lingkup keluarga.
 Setiap anggota dari keluarga memiliki kewajiban untuk saling menyayangi dan juga
menghormati satu sama lain.
 Perlu mengadakan pertemuan atau meeting keluarga apabila dibutuhkan.
 Sadar dengan tiap tugas dan juga kewajiban masing-masing.
 Bersedia memposisikan ayah sebagai seorang kepala keluarga.
 Memposisikan masing-masing dari anggota keluarga sebagaimana kedudukan masing-
masing.
 Mengatasi dan menemukan solusi atas suatu permasalahan melalui jalan musyawarah dan
mufakat.
 Tiap anggota dari keluarga harus memiliki rasa toleransi atas perbedaan pendapat yang ada.
 Mengutamakan urusan bersama keluarga dibandingkan dengan urusan pribadi.

Contoh Penerapan atau Pelaksanaan Demokrasi di Sekolah


Selain bisa diterapkan dalam lingkup terkecil yaitu keluarga, demokrasi juga tidak kalah penting
untuk diterapkan di sekolah-sekolah. Berikut ini adalah beberapa cara menerapkan demokrasi di
lingkungan sekolah.
 Penentuan organisasi di sekolah atau di kelas melalui jalan musyawarah.
 Melakukan pemerataan tugas piket dengan adil dan merata.
 Mengadakan upacara dengan cara bergilir.
 Mendatangi berbagai kegiatan yang diadakan oleh pihak sekolah.
 Melakukan sosialisasi dan juga menjalin hubungan yang baik di antara guru dan juga murid
di lingkungan sekolah.
 Mengusulkan saran dan juga pendapat kepada pihak sekolah yang berwenang supaya
semakin maju dan juga berkembang.
 Mencatat pendapat atau opini di majalah dinding yang ada di sekolah.
 Melunasi iuran tertentu atau SPP secara tepat waktu.
 Datang ke sekolah tepat pada waktunya.
 Menghargai pendapat atau opini dari orang lain.

Contoh Penerapan atau Pelaksanaan Demokrasi di Masyarakat


Selain dapat diterapkan di lingkungan keluarga atau sekolah, demokrasi ternyata juga dapat
diterapkan dalam lingkup masyarakat. Adapun contoh dari penerapannya adalah sebagai berikut:
 Saling melindungi, bahu membahu dan juga menjaga kedamaian pada lingkungan
masyarakat.
 Saling bekerja sama di dalam menyampaikan suatu gagasan untuk kepentingan
pengembangan masyarakat.
 Memiliki sikap saling tenggang rasa antara satu dengan yang lain.
 Mampu menghargai pendapat orang lain.
 Mampu mengemukakan kritikan atau pendapat untuk kesejahteraan umum.
 Mengelola dana yang ada dengan baik dan benar.
 Berupaya mencari solusi atas permasalahan tertentu dengan cara mufakat.
 Berperan secara aktif pada iuran masyarakat.

Demokrasi Indonesia di Era Digital


Sejak merdeka hingga hari ini, Indonesia merupakan sebuah Negara yang menerapkan sistem
demokrasi. Hal ini berawal dari adanya demokrasi yang dipimpin oleh Soekarno yang kemudian
dilanjutkan dengan demokrasi Pancasila yang digunakan pada era kepemimpinan Soeharto. Ia pun
menjadi presiden di Indonesia berpuluh puluh tahun. Dan kemudian muncullah demokrasi yang
sebenarnya pada masa turunnya rezim Soeharto pada tahun 1998.
Dan di era seperti sekarang ini, demokrasi di Indonesia kebetulan berlangsung pada suatu wilayah
yang baru dan dikenal dengan era digital. Era ini muncul karena adanya perkembangan teknologi
yang amat pesat. Selain itu, juga ditambah dengan perkembangan informasi dan komunikasi yang
tak kalah cepatnya. Dan tentu saja, munculnya era satu ini amat memberikan dampak untuk seluruh
bidang kehidupan manusia, termasuk juga di dalamnya sistem demokrasi.
Berdasar pada hasil survey yang dipaparkan pada Bloomberg Tv Indonesia bahwa pengguna media
sosial dan juga chatting platform di Negara Indonesia, baik itu yang menggunakan platform Wa,
Line, Path, BBM, Twitter, Facebook dan lain sebagainya mencapai 70 an juga pengguna. Hal ini
tentu menjadi sesuatu yang luar biasa untuk kehidupan.
Pengguna internet tersebut kemudian bisa memperoleh informasi yang berkembang dengan amat
mudah. Termasuk untuk memperoleh informasi tentang kinerja dari pemerintah yang ada. Akhirnya,
banyak pengguna internet yang kemudian memberikan masukan, kritikan, saran bahkan hujatan
tanpa adanya filter yang memadai.
Lampiran 2
MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT
GAMBAR PELAKSANAAN DEMOKRASI
Lampiran 3
TES TULIS DAN PENUGASAN
Soal Kuis
No. Indikator Soal Ranah Instrumen/Soal Skor
Kognitif
1. Peserta didik C2 Apa yang kalian ketahui tentang demokrasi? 10
dapat dapat Jawab :
menjelaskan sistem pemerintahan dimana itu dibentuk
pengertian dari rakyat, oleh rakyat dan juga untuk rakyat
demokrasi itu sendiri.

2. Peserta didik C2 Jelaskan prinsip-prinsip budaya demokrasi! 10


dapat Jawab :
menguraikan  Adanya suatu kebebasan yang telah
prinsip-prinsip disepakati, diakui serta disetujui oleh
budaya tiap warga Negara.
demokrasi  Adanya keikutsertaan dari masing-
masing warna Negara di dalam
melaksanakan dan juga menentukan
suatu keputusan yang sifatnya politik.
 Adanya kesetaraan dan keadilan untuk
tiap warga Negara.
 Tiap warna Negara mempunyai
kesamaan dan juga kesetaraan di dalam
praktik politik.

3. Peserta didik C3 Uraikan klasifikasi demokrasi! 10


dapat Jawab:
menguraikan  Demokrasi langsung atau yang dikenal
klasifikasi dengan direct democracy
demokrasi.  Demokrasi tidak langsung

4. Peserta didik C3 Sebutkan prinsip-prinsip dalam demokrasi 10


dapat Pancasila!
mengidentifikasi Jawab:
prinsip-prinsip 1. Demokrasi yang Berketuhanan
demokrasi Yang Maha Esa
Pancasila. 2. Demokrasi dengan kecerdasan
3. Demokrasi yang berkedaulatan
rakyat
4. Demokrasi dengan rule of law
5. Demokrasi dengan pemisahan
kekuasaan negara
6. Demokrasi dengan hak asasi
manusia
7. Demokrasi dengan pengadilan yang
merdeka
8. Demokrasi dengan otonomi daerah
9. Demokrasi dengan kemakmuran
10. Demokrasi yang berkeadilan sosial

5. Peserta didik C3 Kemukakan pelaksaan demokrasi di 10


dapat Indonesia saat ini!
menjelaskan Jawab:
periodesasi 1. Adanya partai politik yang independen,
perkembangan tidak dipengaruhi kekuasaan birokrat
demokrasi di militer dan mempunyai dukungan luas
Indonesia. dari masyarakat.
2. Adanya konsensus atau persetujuan
umum mengenai aturan main politik
menyangkut pengambilan keputusan dan
nilai-nilai ekonomi, sosial dan budaya.
3. Adanya pemberdayaan masyarakat sipil
melalui penyampaian informasi secara
transparan sehingga bisa mengambil
sikap terhadap permasalahan politik
negara.
4. Adanya penguatan lembaga-lembaga
perwakilan rakyat sehingga dapat
melaksanakan fungsi kontrol dengan
baik.
5. Pemilihan langsung kepala pemerintahan.

6. Peserta didik C4 Buktikan bahwa Negara Indonesia adalah 25


mampu Negara yang demokratis, baik secara
menganalisis normative maupun empiric!
pentingnya Jawab:
kehidupan Jawaban bervariasi tergantung kebijakan
berdemokrasi. guru.
7. Peserta didik C4 Buatlah contoh perilaku yang mendukung 25
mampu tegaknya demokrasi!
menganalisis Jawab:
perilaku yang Lingkungan Keluarga
mendukung 1. Membiasakan diri untuk
tegaknya menempatkan anggota keluarga
demokrasi. sesuai dengan kedudukannya.
2. Membiasakan mengatasi dan
memecahkan masalah dengan jalan
musyawarah mufakat.
3. Saling menghargai perbedaan
pendapat masing-masing anggota
keluarga.
4. Mendahulukan kepentingan bersama
daripada kepentingan pribadi.

Lingkungan Sekolah
1. Berusaha selalu berkomunikasi
individual.
2. Ikut serta dalam kegiatan politik di
sekolah seperti pemilihan ketua
OSIS, ketua kelas, maupun kegiatan
yang lain yang relevan.
3. Berani mengajukan petisi
(saran/usul).
4. Berani menulis artikel, pendapat,
opini di majalah dinding.
5. Selalu mengikuti jenis pertemuan
yang diselenggarakan OSIS.
6. Berani mengadakan kegiatan yang
merupakan realisasi dari program
OSIS dan sebagainya.

Lingkungan masyarakat
1. Bersama-sama menjaga kedamaian
masyarakat.
2. Berusaha mengatasi masalah yang
timbul dengan pemikiran yang
jernih.
3. Mengikuti kegiatan rembug desa.
4. Mengikuti kegiatan kerja bakti.
5. Bersama-sama memberikan ususlan
demi kemajuan masyarakat.

TOTAL SKOR 100


SOAL ULANGAN HARIAN

A. Pilihan Ganda
No Pertanyaan Jawaban Skor

1 Demokrasi Pancasila mengandung beberapa nilai moral yang A 2


bersumber dari…

a. Pancasila
b. Masyarakat
c. Pemerintah
d. UUD 195
e. Bhinneka Tunggal Ika

2 Pengambilan keputusan dengan cara musyawarah mufakat B 2


merupakan salah satu nilai moral demokrasi Pancasila yang
bersumber dari ….
a. Tuhan
b. Pancasila
c. Rakyat
d. Pimpinan
e. Pemerintah

3 Gerakan massa yang dimotori oleh mahasiswa turun ke jalan E 2


menuntut Presiden Soeharto lengser dari jabatan nya terjadi pada
periode ….
a. sebelum 1945
b. 1945-1949
c. 199-1959
d. 1959-1965
e. Orde Baru

4 Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD B 2


merupakan bunyi dari ….
a. UUD 1945 Pasal 1 Ayat 12
b. UUD 1945 Pasal 1 Ayat 2
c. UUD 1945 Pasal 1 Ayat 3
d. Wakil Presiden No. X
e. Undang-Undang No. 7 Tahun 1953

5 Keinginan bangsa Indonesia bahwa demokrasi yang diterapkan di D 2


Indonesia merupakan demokrasi yang didasarkan pada nilai-nilai
ketuhanan, perikemanusiaan, persatuan, permusyawaratan, dan
keadilan merupakan cita-cita ….
a. ketuhanan
b. kerakyatan
c. permusyawaratan
d. hikmat kebijaksanaan
e. keadilan

6 Kerajaan Belanda mengakui kedaulatan Indonesia sepenuhnya tanpa C 2


syarat dan tidak dapat dicabut kembali kepada RIS selambat-
lambatnyapada tanggal 30 Desember 1949 merupakan salah satu
keputusan pokok ….
a. Perjanjian Linggarjati
b. Perjanjian Renville
c. KMB
d. Perjanjian Roem Royen
e. Proklamasi Kemerdekaan

7 Berikut pelaksanaan demokrasi terpimpin dalam periode 1959-1965 E 2


adalah ….
a. Konstitusi RIS menentukan bentuk negara serikat yang terbagi
dalam 16 negara bagian, yaitu 7 negara bagian dan 9 buah satuan
kenegaraan
b. kekuasaan eksekutif yang semula dijalankan oleh presiden beralih
ke tangan menteri sebagai konsekuensi dari dibentuknya sistem
pemerintah parlementer.
c. perubahan sistem pemerintahan dari presidensial menjadi
parlementer
d. Mukadimah Konstitusi RIS telah menghapuskan sama sekali jiwa
atau semangat Pembukaan UUD proklamasi sebagai penjelasan resmi
Proklamasi Kemerdekaan Negara Indonesia.
e. Ir. Soekarno sebagai presiden dan perdana menteri dengan
kabinetnya yang dinamakan Kabinet Kerja.

8 Demokrasi liberal di Indonesia berlangsung pada tahun…. B 2


a. 1945 – 1949
b. 1945 – 1959
c. 1959 – 1966
d. 1966 – 1998
e. 1998 sampai sekarang

9 Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini! E 2


1) Menyelesaikan pertikaian secara damai.
2) Menjamin tegaknya perubahan secara dinamis.
3) Perlindungan Konstitusional
4) Pengakuan terhadap keragaman
5) Pemilihan umum yang bebas
Dari pernyataan di atas, yang merupakan nilai-nilai demokrasi
adalah….
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 5
c. 2, 3, dan 4
d. 2, 4, dan 5
e. 3, 4, dan 5

10 Sejak tanggal 14 November 1945 sistem pemerintahan Indonesia D 2


menjadi….
a. presidensial
b. republik
c. parlementer
d. liberal
e. terpimpin

B. Uraian
1. Jelaskan pengertian dari demokrasi! (Skor: 10)
Jawaban: Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang diseleggarakan dari rakyat, oleh
rakyat dan untuk rakyat
2. Tuliskan nilai-nilai Demokrasi! (Skor: 10)
Jawaban: 1) Adanya pengakuan akan supermasi hukum (daulat hukum) sehingga tidak
ada kesewenang-wenangan. 2)Perlakuan yang sama di depan hukum bagi
setiap warga negara. 3) Terlindungnya hak-hak manusia oleh undang-undang
dasar serta keputusan-keputusan pengadilan.
3. Buatlah contoh partisipasi masyarakat dalam demokrasi! (Skor: 10)
Jawaban: Partisipasi masyarakat dalam demokrasi adalah memilih wakil-wakil rakyat
dan para pemimpin di pemerintahan, berhak dan bertanggung jawab untuk
menyuarakan aspirasi atau kritik kapansaja terhadap para wakil dan
pemerintah yang mereka pilih, dan mengawasi para wakil rakyat dan
pemerintah dan tidak hanya tunggu saat pemilu berikutnya
4. Berikan pendapat anda tentang demokrasi pada era digital saat ini! (Skor: 20)
Jawaban: Jawaban bervariasi melihat pendapat peserta didik. Nilai menjadi kebijakan
giri.
5. Berikan pendapat anda apakah demokrasi yang berlangsung di Indonesia saat ini sudah
mengacu kepada nilai-nilai Pancasila? jelaskan dan berikan contoh yang kongkret!
(Skor: 20)
Jawaban: Jawaban bervariasi melihat pendapat peserta didik. Nilai menjadi kebijakan
guru.
Lampiran 4
Penilaain Autentik
Nah, coba sekarang kalian amati diri masing-masing. Apakah perilaku kalian telah mencerminkan
warga Negara yang baik atau belum? Mari berbuat jujur dengan mengisi daftar perilaku di bawah
ini dengan membubuhkan tanpa ceklist (v) pada kolom selalu, sering, kadang-kadang dan tidak
pernah.
Pengalaman Pribadi
Alasan
No Pertanyaan Kadang Tidak
Selalu Sering
-kadang Pernah
1 Memutuskan sesuatu yang menyangkut
kepentingan keluarga secara mufakat.
2 Melaksanakan tugas tugas harian di
keluarga, misalnya dalam hal
membersihkan rumah.
3 Memaksakan kehendak kepada anggota
keluarga yang lain.
4 Menggunakan produksi dalam negeri.

5 Menghargai pendapat teman sekalipun


sangat bertentangan dengan pendapat
kita.
6 Menghindari permusuhan dengan
siapapun.
7 Berani menyampaikan pendapat untuk
kepentingan masyarakat.
8 Menerima perbedaan pendapat.
9 Memotong pembicaraan orang lain.
10 Memberikan kesempatan kepada orang
lain untuk menyampaikan pendapatnya.

Pedoman Penskoran:
Skor 4 jika selalu, skor 3 jika sering, skor 2 jika kadang-kadang, skor 1 jika tidak pernah
Nilai = (skor yang diperoleh) x 100
4

Interval Nilai Kualitatif


81 – 100 A (Sangat Baik)
70 – 80 B (Baik)
50 – 69 C (Cukup)
< 50 D (Kurang)
Lampiran 5
KETERAMPILAN DISKUSI

Lembar Observasi:
Petunjuk:
Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai keterampilan diskusi peserta didik.
 Berilah tanda cek () pada kolom aspek pengamatan jika aspek tersebut ditampilkan oleh peserta
didik.
 Berilah tanda (X) pada kolom aspek pengamatan jika aspek tersebut tidak ditampilkan oleh
peserta didik.

Aspek Pengamatan
Jumlah
No Nama Bertanya Menjawab Mengajukan
Aktivitas
pertanyaan pendapat
1
2
3
4
5
6
Dst

Pedoman Penilaian:
Kriteria Rentang Nilai Kualitas
Siswa mendapatkan jumlah aktivitas 10 kali atau lebih 80 Sangat Baik
Siswa mendapatkan jumlah aktivitas 5-9 75 Baik
Siswa mendapatkan jumlah aktivitas 1-4 70 Cukup
Siswa tidak mendapatkan jumlah aktivitas 60 Kurang
Lampiran 6
KETERAMPILAN PRESENTASI

Lembar Observasi:
Petunjuk:
Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai keterampilan kinerja presentasi peserta didik.
Berilah angka yang sesuai pada kolom aspek pengamatan dengan berpedoman pada pedoman
penilaian.

Aspek yang Dinilai


Penguasaan Cara Cara Tampilan Jumlah
Nama
Isi Menjelaskan Menjawab Presentasi Skor
Pertanyaaan
Kelompok 1
1.
2.
3.
4.

Kelompok 2
1.
2.
3.
4.

Kelompok 3
1.
2.
3.
4.

Dst...

Pedoman penskoran:
Skor
Aspek yang
No 1 2 3
dinilai
(Kurang) (Cukup) (Baik)
1. Penguasaan isi Tidak menguasai isi Kurang menguasai Sangat menguasai
materi, isi materi, isi materi,
pengaplikasian pengaplikasian pengaplikasian
rumus yang rumus yang rumus yang
digunakan tidak digunakan kurang digunakan dalam
sesuai sesuai konsep mol benar
dan tepat
2. Cara Tidak menggunakan Menggunakan Menggunakan
menjelaskan bahasa yang baik bahasa yang baik bahasa yang baik
dan tidak sopan, dan sopan, dan sopan,
penyampaian tidak penyampaian mudah penyampaian
mudah dipahami, dipahami, kurang mudah dipahami,
tidak komunikatif komunikatif dengan sangat komunikatif
dengan audiens, audiens, kurang dengan audiens,
tidak memberi memberi kesempatan memberi
kesempatan audiens kepada audiens kesempatan kepada
untuk berpikir untuk berpikir audiens untuk
berpikir
3. Cara menjawab Tidak dapat Menjawab Menjawab
pertanyaaan menjawab pertanyaan yang pertanyaan yang
pertanyaan yang diajukan audiens diajukan audiens
diajukan audiens, namun kurang tepat, dengan benar,
tidak menggunakan menggunakan menggunakan
bahasa yang baik bahasa yang baik bahasa yang baik
dan tidak sopan dan sopan dan sopan
4. Tampilan Tidak memanfaatkan Kurang Memanfaatkan
presentasi media yang ada, memanfaatkan media yang ada,
tampilan presentasi media yang ada, tampilan sangat
kurang menarik tampilan presentasi menarik
menarik

Kriteria Penilaian:
Jumlah skor Kriteria
Skor 4-6 Kurang terampil
Skor 7-9 Cukup terampil
Skor  10 Terampil
Lampiran 7
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran : PPKn


Kelas/Semester : XI/1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Waktu Pengamatan : Pada Proses Pembelajaran

1. Sikap Sosial
Sikap dan Sosial

Tanggung jawab

Nilai Kualitatif
Percaya Diri

Bersahabat

Total Skor

Rata-Rata
Disiplin
Santun
No Nama Siswa

1
2
3
4 dsb

RUBRIK PENSKORAN SIKAP SOSIAL


Aspek : Percaya Diri

No. Indikator Percaya Penilaian Percaya Diri


Diri Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator
1. Menyukai tantangan yang konsisten ditunjukkan peserta
Skor
didik 2 jika 2indikator kosisten
2. Giat dalam belajar dan ditunjukkan peserta didik
Tidak mudah Skor 3 jika 3indikator kosisten
bekerja
3. menyerah ditunjukkan peserta didik
Skor 4 jika 4 indikator konsisten
menghadapi
4. Berusaha menjadi lebih ditunjukkan peserta didik
kesulitan
baik
Aspek : bersahabat

No. Indikator Penilaian Bersahabat


Terlibat aktif dalam
Bersahabat Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator
1. bekerja kelompok yang konsisten ditunjukkan peserta
Kesediaan Skor 2 jika 2indikator kosisten
didik
2. melakukan tugas ditunjukkan peserta didik
Bersedia membantu
sesuai kesepakatan
3. orang lain dalam satu Skor 3 jika 3indikator kosisten
kelompok yang
Rela berkorban ditunjukkan
Skor 4 jika 4peserta didik
indikator konsisten
4. mengalami
untuk temankesulitan
lain ditunjukkan peserta didik
Aspek :Disiplin

No. Indikator DIsiplin Penilaian Disiplin


Tidak mengganggu Skor 1 jika 1 atau tidak ada
1. teman yang berbeda indikator yang konsisten
Menjalankan
pendapat tugas sesuai Skor 2 jika 2indikator
ditunjukkan kosisten
peserta didik
2. dengan perintah guru ditunjukkan peserta didik
Membawa buku Skor 3 jika 3indikator kosisten
3. pelajaran dengan ditunjukkan peserta didik
Mengamanahkah perintah Skor 4 jika 4 indikator konsisten
lengkap
4. dari guru ditunjukkan peserta didik

Aspek : Santun

No. Indikator Santun Penilaian Santun


Baik budi bahasanya
1. (sopan ucapannya) Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
2. Menggunakan ungkapan Skor 2 jika terpenuhi dua indikator
3. Mengekspresikan
yang tepat wajah Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
4. Berperilaku
yang cerah sopan Skor 4 jika terpenuhi semua
indikator
Aspek : Tanggung Jawab

No. Penilaian Tanggung Jawab


1. Skor 1 jika acuh (tidak merespon)
2. Skor 2 jika ragu-ragu/bimbang dalam
3. Skor 3 jika lamban memberikan
merespon
4. Skor 4 jika cepat merespon/menanggapi
respon/tanggapan

Interval Nilai Kualitatif


3,66 – 4,00 SB (Sangat Baik)
2,66 – 3,33 B (Baik)
1,66 – 2,33 C (Cukup)
< 1,33 K (Kurang)

Anda mungkin juga menyukai