Anda di halaman 1dari 25

METODE

PELAKSANAAN
Pekerjaan : Pembangunan …….
Lokasi : Kecamatan …….
Kabupaten : …….
Tahun Anggaran : ….

Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar kerja, BQ dan RKS,
kecuali diperintah lain oleh Direksi dan Konsultan Pengawas.

Metode pelaksanaan ini dapat diuraikan sebagai berikut:

A. PEMBANGUNAN KIOS

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

II.PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN

III.PEKERJAAN PONDASIDAN BETON

IV.PEKERJAAN DINDING DAN LANTAI

V.PEKERJAAN PINTU

VI.PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND

VII.PEKERJAAN PENGECATAN

VIII.PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK DAN ARMATUR

IX.PEKERJAAN SALURAN AIR


B. PEMBANGUNAN LAPAK BASAH DAN MCK

I.PEKERJAAN PERSIAPAN

II.PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN

III.PEKERJAAN PONDASI DAN BETON

IV.PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING

V.PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

VI.PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND

VII.PEKERJAAN PENGECATAN

VIII.PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK DAN ARMATUR

IX.PEKERJAAN SALURAN AIR

X.PEKERJAAN SANITARI

XI.PEKERJAAN BAK PENAMPUNG SAMPAH

C. PEMBANGUNAN MUSHOLA

I.PEKERJAAN PERSIAPAN

II.PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN

III.PEKERJAAN PONDASI DAN BETON

PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN

IV.PEKERJAAN LANTAI

V.PEKERJAAN PINTU

VI.PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND

VII.PEKERJAAN PENGECATAN

VIII.PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK DAN ARMATUR


PEKERJAAN PERSIAPAN

- Pembuatan Papan Nama Proyek.

Papan nama proyek dibuat dari papan dengan ukuran 70 x 100 cm. Didirikan tegak diatas

kayu 5/7 cm setinggi 240 cm. Diposisikan pada tempat yang mudah dilihat umum. Papan

nama kegiatan memuat informasi tentang proyek yaitu, Nama Kegiatan, Pemilik Kegiatan,

Lokasi Kegiatan, Jumlah Biaya (Nilai Kontrak), Nama Pelaksana (Kontraktor),


Nama Konsultan Pengawas, Pekerjaan dimulai tanggal, bulan, tahun dan yang lainnya bila
perlu ditentukan kemudian oleh Direksi atau Konsultan Pengawas.

- Pembersihan Lapangan

Sebelum melaksanakan pekerjaan utama, kontraktor terlebih dahulu membersihkan lokasi

sekeliling bangunan dari sisa-sisa kotoran dan termasuk pembongkaran akar-akar pohon

yang terkena bangunan dan halaman kantor disekeliling bangunan termasuk


perataan tanah/pembuatan terasering bila diprlukan. Hasil bongkaran tersebut diatas dibuang
keluar lokasi pekerjaan ketempat yang tidak mengganggu lingkungan dengan persetujuan
Direksi dan Konsultan Pengawas.

- Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank.

Bouwplank harus dibuat dari papan yang baik, pada sisi atas harus diketam dan dipasang pada
patok yang kuat dan tidak goyang. Pemasangan bouwplank harus lurus dan datar, jika

perlu diwater pass.

Pekerjaan pengukuran dan pasang bowplank

 Bowplank terbuat dari kayu kaso 5/7 dengan panjang – 80 cm dan papan kayu – 20
cm tebal 2 cm, dengan jumlah disesuaikan kebutuhan matok kayu kaso pada lokasi yang
telah ditentukan, hingga benar-benar kuat dan tegak

 Memasang papan kayu pada kayu kaso tadi dengan posisi berdiri melebar sejauh

200 cm atau 300 cm sesuai dengan spesifikasi teknis dari as pondasi terluar. Pada lokasi
sudut bangunan di perlukan 2 buah papan kayu dan 3 buah pasak kayu yang dipasang
menyudut.

 Ketegakan dan kekuatan bouplank dicek.

Bouwplank diberi tanda dengan menggunakan cat untuk mengaitkan dan membentangkan

benang pada antar bouplank.

- Administrasi dan Dokumentasi.

Kontraktor dalam melaksanakan kegiatan pelaksanaan Pekerjaan, diawasi oleh


Konsultan Pengawas yang bertugas melakukan pengawasan pekerjaan kontraktor, dan
diwajibkan untuk melaksanakan Rapat Berkala yang diadakan oleh Konsultan Pengawas yang
dihadiri oleh pihak Pengelola Proyek.

Dalam hal ini kami sebagai peserta lelang diwajibkan untuk :

a. Membuat Laporan Harian yang berisi :

- jenis kegiatan yang dikerjakan

- Bahan – bahan yang digunakan

- Alat – alat yang didatangkan

- Jumlah tukang / tenaga kerja

- Keadaan cuaca

- Besarnya prestasi pekerjaan

- Menyediakan Buku Harian sesuai dengan petunjuk


Direksi dan direkap dalam Laporan Mingguan dan

Laporan Bulanan.

b. Membuat pemotretan :

Pemotretan yang menggambarkan kemajuan pekerjaan


minimum 5 kali, yakni ketika pekerjaan mencapai prestasi : 0
%, 25 %, 50 %, 75 %, 100 %

c.Peralatan peralatan yang akan dimobilisasi ke lapangan antara lain :

Lori : digunakan untuk melakukan pengangkutan jarak


dekat, yang meliputi pengangkutan bahan (batu, pasir, bata,
dll), adukan, cor beton, dll, serta Sampah, puing-puing, dll.

Concrete Mixer : digunakan sebagai pengaduk adukan


beton, serta adukan pasangan bata, keramik .

Vibrator : digunakan untuk pemadatan adukan beton

Stamper : diguanakan untuk pemadatan tanah Alat


Perlengkapan : Cangkul, Sekop, Linggis dll merupakan
perlatan bantu dalam berbagai hal sesuai kebutuhan

Alat Pertukangan : Alat pertukangan merupakan


peralatan penunjang lainnya seperti, Gergaji Kayu, Palu,
Waterpass, Bor Listrik, Mesin Slep dll merupakan alat
bantu.
PEKERJAAN BETON BERTULANG

Lingkup Pekerjaan

Beton bertulang dengan menggunakan Mutu Beton setara K-175 meliputi :

- Kolom

- Balok

- Ring Balok

- Tempat-Tempat yang dipergunakan beton bertulang sesuai dengan gambar rencana

Bahan

- Semen

Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI – 8 tahun 1972 dan memenuhi S – 400
menurut Standar Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun
1972).Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidak

dipakai sebagai bahan campuran. Penyimpanan dilakukan sedemikian rupa sehingga terhindar
dari tempat yang lembab agar semen tidak cepat mengeras. Tempat penyimpanan semen
ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 m. Setiap semen baru yang masuk akan
dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan
pengiriman.

- Pasir beton

Pasir beton berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan organis, Lumpur dan

sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat-syarat serta

memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yng tercantum dalam

Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03.


-Kerikil

Kerikil yang digunakan yang bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan

sesuai yang disyaratkan dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03.

Penimbunan kerikil dengan pasir dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur

untuk menjamin aduk beton dengan komposisi material yang tepat.

-Air

Air yang digunakan air tawar, tidak mengandung minyak, asam, alkali, garam, bahan-bahan

organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini

akan dipakai air yg dapat diminum.

- Besi Beton

Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U-24 (polos) untuk tulangan yang

lebih kecil atau sama dengan diameter 12mm, untuk yang lebih besar dari diameter 12mm

dipakai baja mutu U-32 (ulir). Daya lekat baja tulangan dijaga dari kotoran, lemak, minyak,
karat lepas dan bahan lainnya.Besi beton disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak
disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang.Membengkok dan meluruskan tulangan
dilakukan dalam keadaan batang dingin. Tulangan dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar
dan meminta persetujuan Konsultan Pengawas terlebih dahulu. Jika dipasaran tidak berhasil
memperoleh diameter besi sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dilakukan
penukaran dengan diameter yang terdekat dengan catatan Ada persetujuan Konsultan
Pengawas. Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak akan kurang
dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksud adalah jumlah luas). Biaya
tambahan diakibatkan oleh penukaran diameter besi adalah tanggung jawab pemborong.

- Cetakan dan Acuan

Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan bermutu baik sehingga hasil akhir konstruksi
mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan
oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan.Pembuatan cetakan dan acuan dilakukan
berdasarkan ketentuan-ketentuan didalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-
1919-03.

Pedoman Pelaksanaan

- Kecuali ditentukan lain dalam Rencana kerja dan syarat-syarat, maka sebagai pedoman tetap

dipakai Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03.

- Pemborong segera melaporkan secara tertulis pada Konsultan Pengawas apabila ada

perbedaan yang didapat dalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur,

- Adukan Beton

Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran


dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, yaitu :

Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.

Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah dicor dan

yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton memenuhi Peraturan Beton

Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03.

- Pengecoran

Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis Direksi.


Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri dan berjalan-jalan diatas penulangan.
Untuk dapat sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan papan-papan berkaki
yang tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus sudah dapat dicabut pada saat beton
cor. Apabila pengecoran beton harus dihentikan, maka tenpat penghentiannya harus disetujui
oleh Direksi. Untuk melanjutkan bagian pekerjaan yang diputus tersebut, bagian permukaan
yang mengeras harus dibersihkan dan dibuat kasar kemudian diberi additive yang
memperlambat proses pengerasan. Kecuali pada pengecoran kolom, adukan tidak boleh
dicurahkan dari ketinggian yang lebih tinggi dari 1,5 meter.

- Perawatan Beton

Beton yang sudah dicor dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk paling sedikit 14

(empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai berikut :

Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup beton

Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak mengikuti bentuk

yang diinginkan, munculnya pembesian pada permukaan beton, dan lain-lain yang
tidak memenuhi syarat, segera dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya menurut
perintah Konsultan Pengawas. Untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki atas resiko kontraktor.

PEKERJAAN DINDING BATU BATA

Lingkup Pekerjaan

- Batu Bata

Sebelum pekerjaan ini dilaksanakan, terlebih dahulu disediakan tenaga kerja, bahan-bahan

dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan

hasil yang baik. Pemasangan dinding bata merah setebal ½ bata dilakukan untuk seluruh

pembatas ruangan dan tempat lain yang tertera dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar

detail atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

Persyaratan Bahan

- Bata Bata

Mutu bata yang digunakan dari jenis kelas I menurut NI 10 dengan bentuk standar batu bata

adalah prisma empat persegi panjang, bersudut siku-siku dan tajam, permukaannya rata dan
tidak menampakkan adanya retak-retak yang merugikan. Bata merah dibuat dari tanah liat

dengan atau campuran bahan lainnya, yang dibakar pada suhu cukup tinggi hingga tidak

hancur bila direndam air.

- Pasir

Pasir terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butir-butir bersifat kekal, artinya tidak pecah

atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan. Kadar Lumpur tidak

melebihi 5 % berat.

- Semen dan Air

Untuk persyaratan kedua bahan tersebut, mengikuti persyaratan yang telah digariskan pada

pasal beton bertulang.

Pedoman Pelaksanaan

- Pekerjaan dinding mempunyai dua macam pasangan, yaitu :

 Pasangan adukan 1 Pc : 5 Ps

- Persyaratan adukan

Adukan pasangan dibuat secara hati-hti, diaduk didalam bak kayu yang memenuhi syarat.

Mencampur semen dengan pasir dalam keadaan kering yang kemudian diberi air sampai

didapat campuran yang plastis. Adukan yang telah mongering akibat tidak habis digunakan

sebelumnya, tidak akan dicampur lagi dengan adukan yang baru.

- Pengukuran (ult-Zet) dilakukan Kontraktor secara teliti dan sesuai gambar, dengan syarat :
Semua pasangan dinding dilakukan dengan rata (horizontal), dan pengukuran
dilakukan dengan pasangan benang antara satu kali menaikkan benang tidak boleh melebihi 30
cm, dari pasangan bata yng telah selesai.

- Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya berbeda setengah panjang bata. Bata

setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata, kecuali pasangan pada sudut.

- Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja dibuat bertangga menurun dan tidak tegak

bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari. Pada tempat-tempat tertentu sesui gambar

diberi kolom-kolom praktis yang ukurannya disesuaikan dengan tebal dinding.

- Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding, dibuat
pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester). Pahatan tersebut setelah
dipasang pipa/alat, ditutup dengan adukan plesteran yang dilaksanakan secara sempurna,
dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh bidang tembok.

- Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan lebat
diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok dengan sesuatu penutup
sesuai (plastic). Dinding yang telah dipasang dirawat dengan cara membasahinya
secara terus menerus paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya.

PEKERJAAN PLESTERAN

Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan bata, Rehab dinding dan permukaan

beton bertulang.

Persyaratan Bahan

Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam pasal beton

bertulang.
Pedoman Pelaksanaan

- Sebelum plesteran dilakukan, maka :

 Dinding dibersihkan dari semua kotoran sampai benar-benar siap menerima plester PC.

 Menyingkirkan semua hal yang dapat merusak/mengganggu pekerjaan.

 Dinding dibasahi dengan air. Dinding tidak akan dipasang plester sampai permukaan air

yang terlihat tersebut telah lenyap.

 Pada permukaan dinding yang akan diplester siar-siar sebelumnya dikerok sedalam 0.5

cm untuk memberikan pegangan pada plesteran.

 Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan plesteran dapat merekat

dengan baik.

- Adukan plesteran pasangan bata kedap air dipakai campuran 1 PC : 5 PS

- Meletakkan dan/atau menempelkan campuran plesteran dengan masa tunggu selama 2,5 jam

(maksimum) setelah proses pencampuran, kecuali udara panas / kering akan dikurangi waktu

penempatan itu sesuai yang diperlukan untuk mencegah kekakuan yang bersifat sementara

dari plester, bahan plester yang sudah mengering atau sudah kaku tidak dipakai lagi.

- Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan dikerjakan sama tebalnya dan tidak

dilakukan plesteran yang terlalu tipis dan terlalu tebal. Ketebalan yang dilaksanakan berkisar

antara 1,00 cm sampai 1,5 cm. Untuk mencapai tebal plesteran yang rata akan diadakan

pemeriksaan secara silang dengan menggunakan mistar kayu panjang yang


digerakkan secara horizontal dan vertikal.

- Bila terdapat bidang plesteran yang berombak segera diusahakan memperbaikinya secara

keseluruhan. Bidang-bidang yang diperbaiki akan dibongkor secara teratur (dibuat bongkaran

berbentuk segi empat) dan plesteran baru dibuat rata dengan sekitarnya.
- Jika hasil plesteran menunjukkan hasil yang tidak memuaskan, tidak rata, tidak tegak lurus,

bengkok, keropos, maka bagian tersebut segera dibongkar untuk diperbaiki.

- Semua bidang plesteran dipelihara kelembabanya selama seminggu sejak permulaan

plesteran.

- Untuk plesteran permukaan datar, yang mempunyai toleransi lengkungan / cembung bidang

tidak melebihi 5 mm untuk setiap 2 m2. jika melebihi segera memperbaikinya.

Pekerjaan plesteran baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan penutup atap selesai dipasang
dan setelah pipa-pipa listrik selesai dipasang.

PEKERJAAN LANTAI

Lingkup Pekerjaan

Pemasangan lantai keramik permukaan kasar dibuat untuk semua bagian lantai

Bahan yang digunakan

- Keramik ukuran 30 x 30 cm keset, untuk lantai ruangan, produksi nasional yang

berkualitas baik merk Ikad atau sekualitas dengannya.

- Bahan Beton Cor seperti disebut dalam pasal diatas.

Pedoman Pelaksanaan

- Dasar Lantai

Untuk semua lantai tersebut dilapisi dengan spasi semen.

-Sebelum pekerjaan lantai keramik untuk lantai dasar terlebih dahulu dilakukan pemadatan
permukaan yg akan dipasang keramik

- Sebelum dipasang keramik terlebih dahulu dibasahkan dan direndam.

- Keramik dipasangkan diatas adukan dengan tebal sesuai dengan


gambar rencana.

- Untuk memudahkan dalam pemasangan keramik, dibuat acuan berupa

benang yang diikatkan pada ujung – ujung daerah pemasangan.

- Selama pemasangan terus dicek kelurusan dan kerataan pasangan

keramik dengan menggunakan waterpas dan juga arah kemiringan pengaliran air dan

diperhatikan adanya lubang-lubang floor drain, tali air dan lain-lain.

- Pembuatan nat antar keramik tidak lebih dari 6 mm dengan kedalaman

maksimum 2 mm yang diisi dengan nat dengan warna yang disesuaikan dengan ubin

keramik yang ada/ditentukan kemudian atau ditentukan lain didalam gambar rencana dan

spesifikasi teknis.

- Pengendalian pekerjaan ini sesuai dengan peraturan-peraturan ASTM,

Peraturan Keramik Indonesia (NI-19), PUBB 1970 dan PUBI 1982

Selama 3 x 24 jam setelah pemasangan, lantai keramik dihindarkan dari injakan atau

pemberian beban yang dapat merusak kedudukan pasangan keramik lantai

- Pemeriksaan sebelum lantai dipasang, terlebih dahulu memeriksa semua pasangan pipa-

pipa, saluran-saluran dan lain sebagainya yang sudah terpasang dengan baik sebelum

pemasangan lantai dimulai.

- Adukan

Untuk spesi pemasangan keramik dengan campuran 1 Pc : 5 Ps.

Adukan untuk keramik semen dicampur air, sehingga didapat campuran yang plastis.

- Pemasangan

Sebelum dilakukan pemasangan keramik terlebih dahulu direndam dalam air sampai jenuh.
Kemudian keramik diletakkan diatas bahan dan diratakan dengan mengetuk keramik dengan
kayu hingga merata dengan sekelilingnya. Setelah pemasangan selesai keramik dibersihkan
dengan kain lap basah.

Adukan perekat untuk lantai dilaksanakan betul-betul padat/penuh agar tidak terdapat

rongga-rongga di bawah keramik yang dapat melemahkan konstruksi. Sambungan antara

keramik dengan keramik dibuat sama lebarnya, lurus dan diisi dengan air semen yang

warnanya sesuai dengan warna keramik. Hasil pasangan akhir rata tidak bergelombang dan

waterpas. Pada lantai KM/WC, permukaan lantainya dimiringkan 1 % ke arah floor drain.

PEKERJAAN RANGKA ATAP + PENUTUP ATAP

Lingkup Pekerjaan.

- Rangka Kuda-Kuda Baja Ringan (Zincalume)

- Pekerjaan Penutup Atap Genteng Metal

- Listplang GRC 20 cm

Persyaratan Bahan

- Konstruksi atap untuk kuda-kuda dan gording dipakai bahan dari baja ringan

- Penutup Atap Genteng Metal

- Listplank papan memakai kayu klas II

Pedoman Pelaksanaan

- Rangka atap dilaksanakan dengan kuda-kuda atap baja ringan. dipasang dengan

ukuran yang ditetapkan dalam gambar. Hasil akhir akan rata dan tidak bergelombang.

Rangka atap yang digunakan rangka Atap Baja Ringan Zinkalume. Atap yang digunakan yaitu

atap Metal Roof dengan standar pabrik. Semua pekerjaan ini akan berpedoman pada gambar
rencana dan persetujuan pengawas lapangan.
- Pemasangan genteng dimulai dari atas agar jarak genteng tetap pada posisinya.

- Pemakuan genteng pertama pada lekukan atas, untuk yang kedua dan selanjutnya pada

pertemuan atau sambungan 4 buah genteng.

- Kemudian lakukan pemasangan nok atas.

- Pemasangan lisplank setelah pemasangan atap, dikerjakan dengan rapi sehingga tidak ada
kelengkungan pada lisplank

- Pemasangan harus rapi dan memenuhi syarat-syarat sehingga tidak mengakibatkan

kebocoran. Apabila terjadi kebocoran setelah pemasangannya, maka bagian yang bocor

tersebut harus dibongkar dan dipasang baru.

PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU & JENDELA

Lingkup Pekerjaan.

- Kusen Pintu, Jendela & Ventilasi

- Daun Pintu Panel

- Kaca Jendela

- Jalusi Kisi Kisi

Persyaratan Bahan

- Kosen dari kayu klas II

- Daun pintu dan jendela dari kayu klass II

- Jalusi dari kayu klas III.

- Pemasangan kusen harus betul-betul datar (water pass) dan siku.

Pedoman pelaksanaan

- Pekerjaan (Pemasangan) Kusen, Pintu, Jendela dan Alat Penggantung, dilaksanakan


berkaitan dengan sebagian pekerjaan Pasangan dan Plesteran sampai pada posisi /

ketinggian sesuai gambar

- Keterkaitan pekerjaan ini dengan Pekerjaan lainnya mengharuskan ketepatan waktu

pelaksanaan pemasangannya, yaitu setelah pekerjaan pasangan dinding bata mencapai


ketinggian yang sesuai dengan yang ditentukan.

- Dengan pelaksanaan yang terkait dengan pekerjaan lainnya, maka Pekerjaan Pembuatan

Pintu dan Jendela ini harus sudah mulai dipersiapkan / dikerjakan sebelum Jadwal

Pemasangan, sehingga dapat tercapai ketepatan waktu yang sudah direncanakan

PEKERJAAN LANGIT-LANGIT (PLAFOND)

Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang dilaksanakan untuk pekerjaan palfond adalah :

- Rangka plafond dari kayu klas III

- Penutup plafond dari GRC dan List Profil kayu

Persyaratan Bahan

- Rangka langit-langit dari kayu klas III

- Penggantung setiap rangka langit-langit mengikuti standart jarak yang ditentukan dal gambar

bestek.

- Pemasangan rangka langit-langit harus betul-betul datar (water pass) dan siku agar setiap

pemasangan plafond sesuai dengan bahan yang dipakai.

- Penutup langit-langit yang dipakai adalah GRC dengan tebal 6 mm.

- Pekerjaan pemasangan langit-langit dapat dikerjakan setelah pekerjaan instalasi


listrik selesai dipasang.
Pedoman pelaksanaan

- Rangka langit-langit induk dipasang dengan urutan pertama, yang dipakukan pada balok

tarik kuda-kuda baja ringan. Setelah rangka induk terpasang, dilanjutkan pemasangan

rangka pembagi. Jarak pemasangan rangka plafond tersebut disesuaikan dengan gambar.

- Langit-langit dari bahan multiplek tebal 6 mm dan List Profil dipasang pada rangka ini. Hasil

akhir rapi dan waterpass.

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan instalasi listrik meliputi pemasangan seluruh jaringan instalasi didalam bangunan,

penyediaan bola lampu, kabel-kabel, pipa-pipa PVC, dan sebagainya sehingga listrik menyala.

Jumlah titik lampu dan stop kontak yang harus dipasang disesuaikn dengan jumlah yang

tertera dalam gambar. Titik lampu dan stop kontak mengandung maksud tempat mata lampu

dan stop kontak yang telah dipasang kabel-kabel yang diperlukan sehingga arus listrik sudah

berfungsi pada titik tersebut.

Bahan-bahan yang digunakan adalah :

- Kabel NYA

 Isolasi PVC, luas penampang minimum yang boleh digunakan 2,5 mm2, Kawat BC,

kawat tembaga yang telanjang.

- Steker stop kontak dan saklar dari bahan ebonite kualitas baik, Bola lampu HE, TL dan

armaturnya adalah produksi Nasional merk Phillips, Toshiba, Tungsram atau yang

sekualitas.

Macam-macam switch/oulet yang digunakan untuk tegangan 220 volt adalah :


 Outlet/stop kontak biasa (General Purpose Outlet)

Pole : Phase + Neutral + Earth

Tegangan : 220 volt, 1 phase, 50 hz

Rating arus : 16 Ampere

Type : Pemasangan sistem tanam

Bahan : Ebonit warna putih

 Plug dan socket 1 phase untuk power

Pole : 1 Phase + Neutral + Earth

Tegangan : 220 volt, 1 phase, 50 hz

Rating arus : minimum 25 Ampere

Proteksi : Soket dengan tutup dan plug locking

Type : Pemasangan di luar diberi landasan kayu

Bahan : Ebonit warna putih

Penggunaan

- Kabel NYA dipergunakan sebagai kabel instalasi penerangan.

- Grounding

Kawat grounding dapat dipergunakan kawat telanjang (BCC = bare Copper Conductore)

Besarnya kawat grounding yang dapat digunakan minimal berpenampang sama dengan

penampang kabel masuk (incoming feeder) untuk penampang kabel lebih kecil dari 50 mm2.

Elektroda pentanahan untuk gounding digunakan pipa galvanis minimum berdiameter 1 ½”

diujung pipa tersebut diberi/dipasang copper road sepanjang 0,5 m. Elektroda pentanahan

yang dipantek dalam tanah minimal sedalam 12 m atau sampai menyentuh permukaan air

tanah.
Nilai tahanan grounding sistem untuk panel-panel adalah maksimal 2 ohm, diukur setelah

tidak turun hujan selama 3 hari berturut-turut.

Pedoman Pelaksanaan

- Pemasangan instalasi listrik dan tata letak titik lampu/stop kontak serta jenis armature lampu

yang dipakai harus dikerjakan sesuai dengan gambar instalasi listrik. Sedangkan sistim

pemasangan pipa-pipa listrik pada dinding maupun beton ditanam (system inbouw) dan

penarikan kabel (jaringan kabel) diatas plafond diikat dengan isolator khusus dengan jarak

1,00 atau 1,20 m, atau jaringan kabel diatas plafond tersebut dimasukkan dalam pipa PVC.

Khusus untuk instalasi stop kontak dilengkapi kabel arde (pentanahan) sesuai dengan

peraturan yang berlaku (mencapai dan terendam air tanah).

- Pemasangan instalasi linstrik berikut penggunaan bahan/komponen-komponennya

disesuaikan dengan system tegangan local 220 Volt.

Daya yang digunakan 10 Ampere untuk seluruh bangunan.

- Untuk pekerjaan instalasi listrik, atas persetujuan Direksi, pemborong boleh menunjuk pihak

ketiga (instalatur) yang telah memiliki izin usaha instalasi listrik atau izin sebagai instalatur

yang masih berlaku dari Perum Listrik Negara (PLN). Pemborong tetap bertanggung jawab

penuh atas pekerjaan ini sampai listrik tersebut menyala (siap digunakan), termasuk biaya

pengujian dengan pihak PLN.

- Pengujian instalasi listrik dilakukan pada beban penuh selama 1 x 24 jam secara terus

menerus.

PEKERJAAN PENGECATAN
Lingkup Pekerjaan

- Cat kayu untuk permukaan kayu.

- Cat tembok untuk dinding yang diplester, dinding yang direhab dan bidang-bidang beton

lainnya.

Bahan-bahan yang digunakan harus berkualitas baik, seperti :

- Meni kayu dan besi sekualitas kuda terbang, platone atau Ftalit.

- Cat kayu sekualitas kuda terbang, platone atau Ftalit.

- Cat tembok sekualitas avitek.

- Residu kualitas baik tidak luntur.

- Palmur kayu dan dinding sekualitas kuda terbang, Vinilex, platone.

Pedoman Pelaksanaan

- Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah pemasangan plafond

- Pekerjaan meni residu betul-betul rata, berwarna sama, pengecatan minimal 2 (dua) kali.

- Pekerjaan cat kayu dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan waktu pengeringan

jenis bahan yang digunakan.

Urutan pekerjaan sebagai berikut :

 2 (dua) kali pengerjaan meni kayu/cat dasar

 1 (satu) kali lapis pengisi dengan plamur kayu

 Penghalusan dengan amplas

 Finishing dengan cat kayu sampai rata minimal 2 (dua) kali

 Warna yang digunakan oleh Direksi Lapangan

- Pengecatan dinding dilakuan menurut proses sebagai berikut :

 Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu di
lap dengan kain basah hingga bersih.

 Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata. Setelah betul-

betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain kering yang

bersih.

 Pengecatan dengan cat tembok emulsi rata minimal 2 (dua kali).

 Pekerjaan cat tembok dikerjakan dengan baik menghasilkan warna merata

sama dan tidak terdapat belang-belang atau noda-noda mengelupas.

 Warna yang digunakan ditentukan oleh direksi Lapangan.

- Pengecatan plafond dilakukan menurut proses berikut :

 Membersihkan bidang plafond yang akan dicat.

 Mengecat plafond 2 (dua) kali, sehingga menghasilkan bidang pengecatan

yang merata sama dan tidak terdapat belang-belang atau noda-noda mengelupas.

 Warna yang digunakan ditentukan oleh direksi Lapangan.

PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG

Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan pengunci dan penggantung dipasang pada semua daun pintu dan jendela,

selanjutnya pada jendela dipasang grendel dan hak angin.

Persyaratan Bahan

- Alat penggantung pintu dipakai jenis engsel tanam dengan ukuran 4” (empat inchi) dan

dipasang secukupnya pada tiap-tiap pintu


- Alat penggantung jendela dipakai jenis engsel Casement (untuk jendela sorong
buka

bawah ) dengan ukuran 12 “ (dua belas inchi) dan dipasang secukupnya pada tiap-tiap

jendela.

- Tiap-tiap daun pintu dipasang kunci tanam ukuran besar 2 (dua) slaag merek Yale atau

sejenisnya, sedangkan pada daun jendela dipasang gerendel dan hag angin secukupnya.

- Ventilasi dipakai kaca bening tebal 5 mm.

Pedoman Pelaksanaan

- Setiap daun pintu dipasang kunci tanam 2 (dua) slaag merek Yale, yang berkualitas baik.

- Engsel pintu dipasang 3 (tiga) buah setiap lembaran daun pintu. Engsel Jendela dipasang 2

(dua) buah setiap daun jendela. Pemasangan dilakukan dengan mur khusus untuk pintu,

tidak dibenarkan melengketkan engsel ke pintu dan ke kusen dengan menggunakan paku.

Penguncian mur dilakukan dengan memutarnya dengan obeng, sehingga seluruh batang

masuk dan menempel kuat ke kayu yang dipasang.

- Alat-alat tersebut diatas sebelum dipasang terlebih dahulu memperlihatkan contoh


dan

meminta persetujuan Direksi atau Pemberi Tugas.

- Pemasangan alat-alat yang tidak sesuai dengan yang di syaratkan, maka segera diganti dan

dipasang baru.

- Grendel dan hak angin dipasang 2(dua) buah untuk setiap daun jendela. Pemasangan

dilakukan dengan rapi dan dapat bekerja dengan baik.

- Pacok pintu dipasang pada daun.


PEKERJAAN PEMBERSIHAN

Sebelum diadakan Serah Terima-1 (Pertama) Pekerjaan, Kontraktor pelaksana wajib

membersihkan semua bagian Pekerjaan, terutama pada atap, lantai dinding,


pintu/jendela,

plafond dan lain-lain. Kontraktor Pelaksana juga harus membersihkan barang bekas/peralatan

yang diperlukan. Semua sisa material yang digunakan lagi harus dibawa ke luar dari lingkungan

pekerjaan, sehingga halaman benar-benar bersih dan rapih.

MASA PEMELIHARAAN

Selama masa pemeliharaan Kontraktor Pelaksana berkewajiban untuk mengganti material yang

tidak berfungsi dengan baik, dan bertanggung jawab atas semua kekurangan dari item pekerja

yang telah dikerjakan

KETENTUAN TAMBAHAN

Semua pekerjaan yang terdapat dalam gambar bestek tapi tidak dinyatakan dalam RKS ini atau

sebaliknya, akan tetapi menyangkut pekerjaan bangunan ini, maka pemborong wajib
menyelesaikan sesuai petunjuk Pengawas Lapangan / Pihak Direksi.

Selain Bestek ringkas ini, semua ketentuan-ketentuan Pandeglang, Agustus 2016


administrasi pemeriksaan bahan dan mutu
Penawar,
pekerjaan serta ketentuan-ketentuan lain dari pemerintah
CV. SINAR JAYA
yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan pembangunan
termasuk pula sebagai pedoman penyelenggara pekerjaan

( AGUSTIAR )

Direktur
yang harus ditaati oleh Rekanan. Satu dan lain-lain menurut petunjuk Unsur Teknis yang ti dak
bertentangan dengan uraian dan syarat-syarat ini.

Anda mungkin juga menyukai