Ikatan Dan Senyawa Ionik Ponco
Ikatan Dan Senyawa Ionik Ponco
Pendahuluan
SENYAWA IONIK
Senyawa Kovalen Senyawa Ionik
1. Interaksi non-ionik 1. Interaksi ionik (serah terima
1. PENDAHULUAN (penggunaan elektron elektron)
2. PENGGOLONGAN SENYAWA IONIK bersama) 2. Umumnya larut dalam
3. KARAKTER IONIK SENYAWA BINER 2. Umumnya larut dalam pelarut polar
4. KISI KRISTAL pelarut non polar
5. ENERGI KISI 3. Titik didih / leleh relatif
6. DAUR BORN HABER 3. Titik didih / leleh relatif tinggi
7. KELARUTAN SENYAWA IONIK rendah 4. Dalam larutan bersifat
4. Dalam larutan bersifat konduktor kuat/ isolator
konduktor lemah / isolator lemah
kuat 5. Contoh: garam, dll
5. Contoh: gula, bensin, dll
prananto@ub.ac.id 1
12/20/2011
χa = keelektronegatifan atom A
χb = keelektronegatifan atom B
prananto@ub.ac.id 2
12/20/2011
• Jari – jari kation lebih pendek daripada jari – jari Kemudahan terbentuknya senyawa ionik dipengaruhi oleh:
atomnya, sdgkan jari – jari anion lebih panjang daripada 1. Energi ionisasi kation
jari – jari atomnya. 2. Afinitas elektron anion
• Jari – jari kation akan semakin kecil dgn semakin 3. Energi kisi pada pembentukan kristal bersifat
positifnya muatan kation, sebaliknya jari – jari anion menguntungkan secara energetik, yaitu apabila:
akan semakin besar dgn semakin negatifnya muatan
- energi potensial (ΔHf) senyawa ionik yg terbentuk lebih
anion.
rendah dibandingkan atom –atom pembentuknya
• Semakin besar bilangan koordinasi kation atau anion, - struktur yang diadopsi oleh senyawa ionik memiliki
akan memperbesar jari – jarinya.
energi potensial yang paling rendah dibandingkan
• Harga jari – jari kation dibagi jari – jari anion atau struktur lainnya
sebaliknya disebut dgn rasio radius.
• Pada suatu kisi kristal, atom – atom atau ion – ion yang
terdapat di pojok – pojok sel satuan harus merupakan atom 1. Kisi kristal NaCl
– atom atau ion – ion yang sama kubus berpusat muka (fcc),
• Sel satuan dapat merupakan sel satuan sederhana / primitif Fm3m, dgn bil. koordinasi Na+
(P), berpusat badan (I), berpusat pada semua muka (F), atau dan Cl- adl 6:6
berpusat dua muka
contoh :
MX (M = Li, Na, K, Rb; X = halida),
MO (M = Mg, Ca, Sr, Ba, Ni, Cd, Mn, Fe, Ti),
MS (M = Mg, Ca, Sr, Ba), dll
prananto@ub.ac.id 3
12/20/2011
prananto@ub.ac.id 4
12/20/2011
Latihan
Massa Jenis Kristal
berupa massa jenis hasil observasi (Dobs) yg diperoleh • Hitung massa jenis teoritik kristal MgO bila panjang
dari hasil bagi massa dan volume kristal hasil sisi sel satuan kristal tsb 4,213Å dan jumlah spesies
pengukuran dgn massa jenis teoritik yg diperoleh dari dalam sel satuan adalah 4!
data kristalografi dan dianggap tidak memiliki cacat • Berapakah panjang sisi sel satuan kristal AgCl bila
kristal, dirumuskan : terdapat 4 spesies dalam sel satuan dgn massa jenis
5,684 g/cm3!
• Berapakah jumlah spesies dalam sel satuan PbO2
FW = massa rumus bila panjang sisi sel satuan kristal tsb 7,359Å dgn
Z = jumlah spesies dalam sel satuan
V = volume sel satuan
massa jenis 7,172 g/cm3!
note: 1,66 diperoleh dari 1 / {6,022.1023 x (10-8)3}
prananto@ub.ac.id 5
12/20/2011
prananto@ub.ac.id 6
12/20/2011
Energi Kisi
Energi kisi dari suatu senyawa ionik dapat ditentukan secara
Pada saat kation – kation dan anion – anion dalam fase gas eksperimental maupun dengan perhitungan (U = Ecoul + Erep).
membentuk senyawa ionik, maka akan dibebaskan sejumlah
Dengan metoda perhitungan, apabila struktur kristal
energi yang disebut dgn energi kisi.
senyawa ionik dan jarak antara kation dan anion telah
Kestabilan senyawa ionik diperoleh apabila energi kisi dapat diketahui maka energi kisi kristal dapat dihitung dengan
mengatasi energi – energi yang diperlukan pada beberapa persamaan Born – Landé.
tahap endotermik dalam pembentukan senyawa ionik dari
Apabila struktur kristal senyawa ionik tidak diketahui maka
unsur – unsurnya. Energi tsb dapat berupa energi transfer
energi kisi kristal dihitung berdasarkan persamaan yang
elektron antara kation - anion, energi atomisasi, energi
disarankan oleh Kapustinskii.
disosiasi, dll.
Sedangkan secara eksperimental, energi kisi kristal
Kestabilan senyawa ionik bukan disebabkan oleh dipenuhinya
ditentukan dengan menggunakan daur Born – Haber.
aturan oktet oleh kation – kation penyusunnya.
prananto@ub.ac.id 7
12/20/2011
Persamaan Born – Landé • Harga eksponen Born (n) tergantung pada ukuran ion.
Semakin besar ukuran ion, semakin besar nilai n. Harga
eksponen Born yang diusulkan Pauling menghasilkan Uo
dgn ketelitian yang tinggi, yaitu :
• A = tetapan Madelung (tabel) Konfigurasi e- Nilai n
• N = bilangan Avogadro = 6,022.1023
• Z+ = muatan kation ; Z- = muatan anion He 5
• e = muatan elektron = 1,6021.10-19 C Ne 7
• ε0 = permitivitas vakum = 8,854185.10-12 C2/J.m Ar, Cu+ 9
• r0 = jarak antara kation dan anion (Å) = r+ + r- Kr, Ag+ 10
• n = harga eksponen Born (tabel) Xe, Au+ 12
• Informasi tentang interaksi total antara semua ion • Berdasarkan persamaan Born – Landé , harga Uo
– ion yang terdapat dalam suatu kisi kristal kristal NaCl adalah:
dinyatakan dengan Tetapan Madelung (A) (1,74756).(6,022.1023).(+1).(-1).(1,6021.10-19)2 x (1 – 1/8)
Uo =
Bilangan Koordinasi 4.(3,14159).(8,854185.10-12).(2,814.10-10)
Struktur A
kation : anion Uo = -755 kJ/mol …(eksperimen = -770 kJ/mol)
Natrium klorida (NaCl) 6:6 1,74756
Sesium klorida (CsCl) 8:8 1,76267 Dengan persamaan Born – Landé , tentukan harga Uo dari :
Zink blend (ZnS) 4:4 1,63805
4:4 1,64132
(a) LiCl, KCl dan RbCl
Wurtzit (ZnS)
Fluorit (CaF2) 8:4 2,51939 (b) MgO, MgS, dan MgSe
Rutil (TiO2) 6:3 2,40800 (c) CsCl, ZnS, CaF2 dan TiO2
prananto@ub.ac.id 8
12/20/2011
prananto@ub.ac.id 9
12/20/2011
prananto@ub.ac.id 10
12/20/2011
ΔHlarutan
Apabila energi solvasi mampu mengatasi energi kisi maka
MX(s) M(H2O)x+ + X(H2O)y-
proses pelarutan akan dapat terjadi.
-U ΔHsolv M+ ΔHsolv X-
M(g)+ + X(g)- Besarnya energi solvasi dan energi kisi dipengaruhi oleh
nilai jari – jari ionnya, sehingga apabila:
• Entalpi pelarutan MX dalam air : 1. r+ dan r- memiliki perbedaan yang kecil
ΔHlarutan = -U + ΔHsolv M+ + ΔHsolv X- U >> dan H << sulit / tidak larut
2. r+ dan r- memiliki perbedaan yang besar
• Energi kisi (U) memiliki pengaruh yang berlawanan dgn entalpi
U << dan H >> mudah larut
solvasi (ΔHsolv), dimana energi kisi menghalangi larutnya
senyawa ionik, sedangkan energi solvasi mendorong larutnya
senyawa ionik Kelarutan senyawa ionik dalam pelarut nonpolar
karakter kovalen ===> like dissolved like!!
prananto@ub.ac.id 11