Anda di halaman 1dari 6

PENERIMAAN OBAT DAN BAHAN

MEDIS HABIS PAKAI


No. Dokumen : SOP/C/VIII/OBAT/11
No. Revisi : 01
SOP Tanggal Terbit : 21 Mei 2018
Halaman : 1/6
UPTD KESEHATAN
PUSKESMAS BANGIL dr. ARIF KURNIANTO
KABUPATEN NIP. 196902182000121003
PASURUAN

1. Pengertian Penerimaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai adalah
suatu kegiatan dalam menerima sediaan farmasi dan bahan medis
habis pakai (BMHP) dari Instalasi Farmasi Kabupaten Pasuruan
atau hasil Pengadaan Puskesmas secara mandiri sesuai dengan
permintaan yang telah diajukan.
2. Tujuan Agar sediaan farmasi yang diterima sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan permintaan yang diajukan oleh Puskesmas, dan
memenuhi persyaratan keamanan, khasiat, dan mutu
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Bangil Nomor
440/97/424.072.21/2019 tentang Pelayanan Farmasi.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2016.
1. Pedoman Cara Pelayanan Kefarmasian yang Baik, Ikatan
Apoteker Indonesia, 2011.
2. Pedoman Pengelolaan Obat di Puskesmas, Dinas Kesehatan
Kabupaten Pasuruan, 2014.
5. Alat&Bahan 1. Bolpoin
6. Prosedur Penerimaan obat dari Instalasi Farmasi Kabupaten :
1. Petugas melakukan pengecekan terhadap sediaan farmasi
dan bahan medis habis pakai yang diserahkan mencakup
jumlah kemasan, jenis dan jumlah sediaan farmasi, bentuk
sediaan farmasi sesuai dengan isi dokumen LPLPO
2. Petugas yang menyerahkan dan menerima
menandatangani dokumen LPLPO apabila sediaan farmasi
yang diterima telah sesuai dengan permintaan.
3. Bila tidak memenuhi syarat, maka petugas kefarmasian
puskesmas mengajukan keberatan agar diganti dengan
sediaan yang sesuai
4. Sediaan yang telah diterima diletakkan sesuai standar
1
penyimpanan di puskesmas dengan memperhatikan FIFO
(First In First Out) dan FEFO (First Expired Date First
Out )
5. Mencatat pada kartu stok, meliputi: tanggal barang datang,
nama barang, jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluarsa.

Penerimaan obat dari pengadaan mandiri :


1. Petugas kefarmasian puskesmas melakukan pengecekan
terhadap sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
yang diserahkan mencakup jumlah kemasan, jenis dan
jumlah sediaan farmasi, bentuk sediaan farmasi sesuai
dengan isi dokumen berupa faktur.
2. Petugas yang menerima menandatangani dokumen faktur
apabila sediaan farmasi yang diterima telah sesuai dengan
permintaan.
3. Bila tidak memenuhi syarat, maka petugas kefarmasian
puskesmas mengajukan keberatan agar diganti dengan
sediaan yang sesuai
4. Masa kadaluarsa minimal sediaan farmasi yang diterima
adalah 2 tahun sejak tanggal pembelian
5. Sediaan yang telah diterima diletakkan sesuai standar
penyimpanan di puskesmas dengan memperhatikan FIFO
(First In First Out) dan FEFO (First Expired Date First
Out )
6. Mencatat pada kartu stok, meliputi: tanggal barang datang,
nama barang, jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluarsa

7. Diagram alir
Petugas kefarmasian puskesmas
melakukan pengecekan terhadap
barang yang akan diterima
2

Petugas IFK dan puskesmas


menandatangani dokumen LPLPO
Petugas menyusun sediaan yang diterima
didalam rak/almari secara alfabetis dan jenis
sediaan serta memperhatikan FIFO dan FEFO
Petugas
Tidak sesuai mengajukan
sesuai keberatan
agar diganti

Mencatat pada
kartu stok

8. Unit terkait 1. Ruang Farmasi


2. Ruang Pemeriksaan Umum
3. Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
4. UGD
5. Ruang Rawat Inap
6. Ruang Persalinan
7. Laboratorium

9. Dokumen Terkait 1. Kartu Stok


2. Faktur invoice

DOKUMENTASI :
1. SBBK (Surat Bukti Barang Keluar) dan LPLPO  Untuk obat yang diterima dari IFK

3
2. buku gudang dengan catatan obat masuk

4
Gambar dilingkari adalah catatan untuk obat masuk yang diterima oleh dinkes dalam buku gudang

3. Faktur invoice  untuk obat yang diterima dengan pengadaan sendiri


NB : mohon maaf untuk faktur invoice untuk spj yang telah di ttd penyedia saya juga tidak scan, akan
saya kirim bentuk draft nya

5
Indikator Evaluasi

Skala
No Jenis Variabel Definisi Operasional Nilai
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


SOP pengelolaan Tidak ada Ada SOP, Ada SOP, Ada SOP,
sediaan farmasi SOP tidak lengkap lengkap, ada
SOP Pelayanan
1 penerimaan, lengkap dokumentasi
Kefarmasian
pelaksanaan
SOP
Sarana Prasarana Sarana prasarana yang Tidak ada Ada sarana Ada sarana Ada sarana
Pelayanan terstandar dalam sarana prasarana, prasarana, prasarana,
Kefarmasian pengelolaan sediaan prasarana tidak lengkap lengkap
farmasi (adanya pallet, lengkap sesuai sesuai
rak obat, lemari obat, sesuai kebutuhan kebutuhan,
lemari narkotika kebutuhan penggunaan
psikotropika, lemari es sesuai SOP
2. untuk menyimpan obat, (kondisi
APAR, pengatur suhu, terawat,
thermohigrometer, kartu bersih)
stok, dll) dan sarana
pendukung farmasi
klinik ( alat peracikan
obat, perkamen, etiket,
dll)
Obat yang diterima Jenis, Jenis obat Jenis dan
harus tepat jenis tepat jumlah, sesuai, jumlah Jenis,
3. Ketepatan jumlah dan memenuhi dan jumlah dan sesuai jumlah dan
penerimaan obat semua unsur legalitas legalitas unsur legal namun aspek aspek legal
(faktur, menuliskan ED tidak tidak legal belum terpenuhi
dan no Batch, sbbk dll) lengkap lengkap terpenuhi

Anda mungkin juga menyukai