Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 6

PENGOLAHAN LIMBAH SECARA KIMIA

Oleh :

ERMA ZAKIY ARIFAH 4512420019 Universeitas Negeri Semarang


FITRI MELINIASARI Universitas Lampung
PENGOLAHAN LIMBAH SECARA
KIMIAWI

NETRALISASI KOAGULASI

PRESIPITASI FLOKULASI
SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH
SECARA KIMIA
Pengolahan limbah secara kimiawi dilakukan dengan menambahkan bahan-
bahan kimia (padat, cair, dan gas) kedalam air limbah. untuk mengkondisikan
air limbah yang akan diolah agar dapat diolah oleh mikroorganisme.

Pengolahan secara kimia biasanya digunakan untuk netralisasi limbah asam


maupun basa, memperbaiki proses pemisahan lumpur, memisahkan padatan
yang tak terlarut, mengurangi konsentrasi minyak dan lemak, meningkatkan
efisiensi instalasi flotasi dan filtrasi, serta mengoksidasi warna dan racun.

Air limbah yang mengandung zat-zat kimia termasuk logam berat, sangat
tepat bila pengolahan limbah dilakukan secara kimiawi.
NETRALISASI 01
Bertujuan untuk melakukan perubahan derajat
keasaman (pH) air limbah
Beberapa air limbah memiliki derajat
keasaman (pH) asam dan basa,
dalam proses netralisasi diharapkan
pH air limbah menjadi netral atau
berkisar 6-9. karena jika berada di
luar kisaran pH tersebut, air limbah
akan bersifat racun bagi kehidupan
air, termasuk bakteri.

Pencampuran dilakukan di dalam


suatu bak equalisasi (bak penstabil)
pada level ketinggian tetap. Tangki
reaksi netralisasi dilengkapi dengan
alat sensor pH untuk mengontrol
kondisi hasil reaksi
Secara umum reaksi netralisasi tersebut sebagai berikut:
Asam + Basa Garam + Air (kondisi lebih netral)
Air limbah yang bersifat asam pada umumnya dinetralkan dengan larutan kapur
(Ca(OH)2), soda kostik (NaOH) atau natrium karbonat (Na2CO3).

Air limbah yang bersifat basa dinetralkan dengan asam kuat seperti H2SO4, HCl atau
dengan gas CO2. Netralisasi dengan CO2 dapat dilakukan dengan memasukkan gas
CO2 melalui bagian bawah tangki netralisasi. Gas akan akan membentuk gelembung-
gelembung gas yang akan bereaksi dengan basa yang ada sehingga dihasilkan asam
karbonat (H2CO3).

Berbagai reaksi netralisasi seperti berikut :

HCl + NaOH → NaCl + H2O

2 HCl + Mg → MgCl2 + H2

H2SO4 + NaOH → Na2SO4 + H2O


PRESIPITASI 02
Digunakan untuk menghilangkan logam berat,
sulfat, fluorida, dan garam-garam besi
Pada sesi instalasi air limbah ini dilakukan pengurangan bahan
yang telah larut dengan menambahkan bahan-bahan kimia
terlarut. Proses ini menghasilkan padatan – padatan. Cara
presipitasi ini dilakukan dengan menambahkan bahan khusus
seperti lime, kalsium klorida, magnesium klorida, garam –
garam besi, dan alumunium klorida. Semua itu dapat dipakai
dalam menghilangkan logam berat seperti sulfur, fluoride,
fosfat, dan sufat.

Pengendapan fosfat, terutama pada limbah domestik,


dilakukan untuk mencegah eutrophication dari
permukaan. Presipitasi fosfat dari sewage dapat
dilakukan dengan beberapa metode, yaitu
penambahan slaked lime, garam besi, atau garam
alumunium.
Reaksi presipitasi/pengendapan beberapa zat anorganik dan hasil-hasil
terlarutnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Reaksi Presipitasi Dan Harga Konstanta Kesetimbangannya.


KOAGULASI
bertujuan untuk membuat gumpalan-gumpalan yang lebih
besar dengan penambahan bahan-bahan kimia.
03
Koagulasi adalah proses destabilisasi
partikel koloid dengan cara
penambahan senyawa kimia yang
disebut koagulan.

Koloid mempunyai ukuran tertentu


sehingga gaya tarik menarik antara
partikel lebih kecil dari pada gaya tolak
menolak akibat muatan listrik.
Kondisi stabil ini penggumpalan partikel tidak terjadi dan gerakan Brown menyebabkan
partikel tetap berada sebagai suspensi.
Melalui proses koagulasi terjadi destabilisasi, sehingga partikel-partikel koloid bersatu
dan menjadi besar.
Partikel-partikel koloid yang pada awalnya sukar dipisahkan dari air, setelah proses
koagulasi akan menjadi kumpulan partikel yang lebih besar sehingga mudah dipisahkan
dengan cara sedimentasi, filtrasi atau proses pemisahan lainnya yang lebih mudah.
Bahan kimia yang sering digunakan untuk proses koagulasi umumnya diklasifikasikan
menjadi tiga golongan, yakni Zat Koagulan, Zat Alkali dan Zat Pembantu.

• Zat koagulan digunakan untuk menggumpalkan partikel-partikel padat tersuspensi, zat


warna, koloid dan lain-lain agar membentuk gumpalan partikel yang besar(flok).

• Zat alkali dan zat pembantu koagulan berfungsi untuk mengatur pH agar kondisi air
baku dapat menunjang proses flokulasi serta membantu agar pembentukan flok dapat
berjalan dengan lebih cepat dan baik.

Bahan kimia yang sering dipergunakan dalam proses koagulasi seperti tercantum dalam
tabel berikut.
FLOKULASI
bertujuan untuk membuat gumpalan yang lebih besar dan
pada gumpalan terbentuk selama koagulasi dengan
04
penambahan bahan flokuan
Flokulasi merupakan suatu peristiwa penggabungan partikel-partikel yang telah
mengalami proses destabilisasi (koagulasi) dengan penambahan bahan kimia
(flokulan) sehingga terbentuk partikel dengan ukuran lebih besar (macrofloc) yang
mudah untuk diendapkan.
Beberapa jenis bahan kimia yang berfungsi sebagai
flokulan seperti tercantum dalam tabel berikut.
Koagulasi dan Flokulasi
Partikel koloid sangat sulit diendapkan dan merupakan bagian yang besar dalam polutan serta
menyebabkan kekeruhan. Untuk memisahkannya, koloid harus diubah menjadi partikel yang
berukuran lebih besar melalui proses koagulasi dan flokulasi.

Koagulasi dann flokulasi dapat dilakukan melalui beberapa tahapan proses, yaitu:
a) Penambahan koagulan/flokulan disertai pengdukan dengan kecepatan tinggi
dalam waktu singkat.
b) Destabilsasi dari system koloid
c) Penggumpalan partikel yang telah mengalami destabilsasi sehingga terbentuk
microfloc.
d) Penggumpalan lanjutan untuk menghasilkan macrofloc yang dapat diendapkan,
disaring, dan diapungkan.
Perbedaan Proses Koagulan dan Flokulasi
Kelebihan Koagulasi-Flokulasi

Lebih cepat, efektif dan efisien menghilangkan bahan-bahan limbah dalam


bentuk koloid,dengan menambahkan koagulan. Dengan koagulasi, partikel-
partikel koloid akan saling menarik dan menggumpal membentuk
flok(Suryadiputra,1995)

Memudahkan partikel-partikel tersuspensi yang sangat lembut dan bahan-


bahan koloidal di dalam air menjadi agregat (proses sebelum penggumpalan)
dan membentuk flok, sehingga dapat dipisahkan dengan proses
pengendapan

Menghilangkan beberapa jenis organisme dalam air


THANKS! Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons


by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Please, keep this slide for the attribution

Anda mungkin juga menyukai