Anda di halaman 1dari 3

Air mempunyai sifat fisik yang unik dibandingkan dengan senyawa lain.

Apabila air
dibandingkan dengan senyawa lain yang mempunyai berat molekul hampir sama, ternyata air
mempunyai titik cair paling tinggi yaitu 0ºC dan titik didih juga paling tinggi yaitu 100ºC,
sehingga kisaran suhunya paling panjang yaitu 0ºC-100ºC, akibatnya air akan berada pada fase
cair dalam berbagai macam suhu.

Berikut sifat fisik air pada berbagai suhu dalam tekanan 1atm :

0,92

Air mempunyai karakteristik yang unik, karena mampu berada dalam berbagai bentuk. Molekul-
molekul air dapat berada dalam bentuk kristal atau es, dalam bentuk cair atau air, dan dalam
bentuk gas yaitu berupa uap air.

Berikut struktur air dalam bentuk padat, cair dan gas :


Fasa Padat: Strukturnya teratur, molekulnya sulit bergerak, tidak bisa mengalir, sulit berubah
bentuk (keras).

Es adalah air yang dibekukan menjadi bentuk padat. Pembekuan ini umumnya terjadi bila air


didinginkan di bawah 0 °C (273.15 K, 32 °F) pada tekanan atmosfer standar. Es dapat terbentuk
pada suhu yang lebih tinggi dengan tekanan yang lebih tinggi juga, dan air akan tetap sebagai
cairan atau gas sampai -30 °C pada tekanan yang lebih rendah.

Sifat Fisik Es

 Struktur: Hexagonal (1 molekul H2O dapat mengikat 4 molekul H2O yang berdekatan)
 Densitas: 0.92 g/ml (mengapung dalam air)
 Volume: 1/11 kali lebih besar dibandingkan air

Fasa Cair: Strukturnya tidak teratur, molekulnya dapat bergerak, bisa mengalir, bentuknya
mengikuti wadahnya.

Fasa Gas: Strukturnya tidak teratur, molekulnya dapat bergerak sangat bebas, bisa mengalir ke
ruang bertekanan rendah, bentuknya mengikuti ruang

Fase tersebut merupakan sifat alami air, sehingga bentuk struktur molekulnya akan mengikuti
wujudnya.

Perubahan Fase Air ini dipengaruhi oleh :

 tekanan udara
 Pada kondisi standar (1 atm): titik beku (0ºC),
 titik didih (100oC)
 Pada kondisi tidak standar:
 P < 1 atm: Td < 100ºC; Tb > 0ºC
 P > 1 atm: Td > 100ºC, Tb < 0ºC

Perbedaan densitas air dan es adalah akibat dari ikatan hidrogen yang ada dalam senyawa air.
Ikatan hidrogen yang terjadi dalam air adalah antara atom H dengan atom O antara molekul-
molekul H2O. Dalam kebanyakan senyawa, bentuk padatan memiliki molekul-molekul yang
lebih rapat daripada cair. Akan tetapi, air memiliki keunikan ketika dibekukan atau dalam
keadaan padat (pada suhu 0 °C), karena massa jenis atau densitasnya lebih rendah (0,917 g/mL)
dari pada air dalam bentuk cair (1,00 g/mL), inilah penyebab mengapa es mengapung dalam air.
Dalam es, molekul H2O dapat membentuk susunan yang teratur berbentuk heksagonal dan
terbuka seperti gambar di bawah ini

Ikatan-ikatan hidrogen tersebut kemudian membentuk rongga-rongga dalam strukturnya.


Struktur tiga dimensi es yang sangat teratur mencegah molekul-molekul agar tidak terlalu dekat
satu sama lain.

Sementara ketika es meleleh, molekul air memiliki energi kinetik yang cukup untuk melepaskan
ikatan hidrogen antarmolekul. Gerakan molekul-molekul air menyebabkan struktur tersebut
menjadi rusak sehingga ikatan hidrogen antar molekul air menjadi acak. Molekul-molekul ini
terperangkap di rongga struktur tiga dimensi, yang dipecah menjadi kelompok-kelompok yang
lebih kecil. Akibatnya, ada lebih banyak molekul per satuan volume di air cair daripada di es.
Jadi, karena massa jenis = massa/volume, massa jenis air lebih besar daripada massa jenis es.

Dengan pemanasan lebih lanjut, lebih banyak molekul air yang dilepaskan dari ikatan hidrogen
antarmolekul, sehingga massa jenis air cenderung meningkat dengan kenaikan suhu tepat di atas
titik leleh. Tentunya pada saat yang sama air mengembang saat dipanaskan sehingga massa
jenisnya menurun.

Anda mungkin juga menyukai