Anda di halaman 1dari 8

Peroksida Organik

Organic Peroxides

ISWINDARTY LUCIANA
0517140095
Pengertian
 Peroksida Organik adalah bahan organik padat atau cair yang mengandung
struktur kimia bivalen O-O dan dapat di klasifikasikan sebagai turunan dari
peroksida hidrogen, yang mana satu atau kedua dari atom hidrogen telah
digantikan oleh radikal organik.
 Prasyarat ini juga termasuk formulasi peroksida organic (campuran).
 Peroksida organic dapat memiliki salah satu atau beberapa sifat berikut:
• bertanggung jawab atas dekomposisi bahan peledak
• Terbakar secara cepat
• Sensitif terhadap benturan atau gesekan
• Bereaksi berbahaya dengan bahan lain.
Kriteria Klasifikasi
 Peroksida organik jenis apapun yang dapat diklasifikasikan dalam kelas berikut,
kecuali tidak mengandung :
 Tidak lebih dari 1.0% oksigen yang tersedia dari peroksida organik ketika
mengandung tidak lebih dari 1.0% peroksida hydrogen.
 Tidak lebih dari 0.5% oksigen yang tersedia dari peroksida organik ketika 1.0
% tetapi tidak lebih dari 7.0% peroksida hydrogen.
 Rumus perhitungan kandungan oksigen dalam campuran peroksida organic :

Dimana:
ni : jumlah gugus peroksigen per molekul peroksida organic

ci : konsentrasi (% massa) peroksida organik

mi : massa molekul dari peroksida organic.


Klasifikasi Peroksida Organik
 Tipe A : Peroksida Organik apapun yang mana di kemas dan dapat detonasi
atau deflagarisasi atau menyebabkan (suatu zat) terbakar dengan nyala tiba-
tiba dan pembakaran yang cepat dan tajam..
 Tipe B : Peroksida Organik apapun yang memiliki sifat meledak dan yang
mana, dikemas tidak juga detonasi dan juga deglagarisasi secara cepat serta
tajam, namun mampu megalami ledakan karena energi panas pada
kemasannya.
 Tipe C: Peroksida organic yang memiliki sifat meledak ketika zat tunggal atau
campuran dikemas tidak dapat detonasi atau deflagarisasi yang cepat dan
tajam atau mampu mengalami ledakan energi panas.
 Tipe D : Peroksida organik yang mana diuji secara labotorium :
i. Detonasi sebagian, tidak terdeflagrasi tiba tiba dan menunjukkan dampak kasar
ketika dipanaskan
ii. Tidak terdetonasi sama sekali , ter deflagrasi secara perlahan dan menunjukkan
tidak ada dampak kasar ketika dipanaskan
iii. Tidak detonasi atau deflagrasi sama sekali dan menunjukkan dampak medium
ketika dipanaskan
 Tipe D : Peroksida Organic apa pun yang dalam pengujian labolatorium yang tidak dapat
detonasi dan deflagrasi secara tiba tiba dan menunjukkan dampak kecil atau tidak sama
sekali ketika dipanaskan.
 Tipe F : Peroksida organic yang mana dalam pengujian labolatorium tidak dapat detonasi
dan deflagrasi secara tiba tiba dan menunjukkan dampak yang kecil dan tidak ada dampak
ketika dipanaskan maupun tidak ada atau memiliki energi ledak yang rendah.
 Tipe G : Peroksida organik apapun yang mana dalam pengujian labolatorium tidak detonasi
di perkebunan yang berlubang atau tidak ada deflagasi sama sekali dan tidak menunjukkan
efek ketika dipanaskan atau daya bahan peledak yang disediakan itu stabil secara termal
dan untuk campuran cairan pengencer yang memiliki titik didih tidak kurang dari 150 c
digunakan untuk desensitisasi
Kriteria untuk pengendalian temperatur

 Dibawah ini merupakan peroksida organic yang berpengaruh terhadap suhu:


 Peroksida organic tipe B dan C dengan SADT ≤ 50˚ C
 Peroksida Organik tipe D menunjukkan dampak medium ketika
terpapar panas di bawah kurungan1 dengan SADT ≤ 50˚ C atau
menunjukkan dampak rendah atau tidak ada dampak ketika dibawah
kurungan dengan SADT ≤ 45 ˚ C
 Peroksida organic tpe E dengan SADT ≤ 45 ˚ C
Komunikasi bahaya
Diagram logika pengklasifikasian
peroksida organic
 Diagram logika dan petunjuk yang diikuti ini adalah bukan bagian dari GHS
tetapi disediakan sebagai tambahan. Sangat direkomendasikan jika orang
yang pertanggung jawab untuk mempelajari kriteria pengklasifikasian
sebelum menggunakan diagram logika ini.

Click here

Anda mungkin juga menyukai