Anda di halaman 1dari 8

JURNAL TOURISM

Vol. 02 No. 01, Halaman: 64 - 71


Mei 2019

PERILAKU KONSUMEN DALAM MELAKUKAN KEPUTUSAN


MENYEWA KAMAR HOTEL BERBINTANG UNTUK
MENINGKATKAN PARIWISATA DIWILAYAH KOTAMADYA
KUPANG

Asbi Nasar,S.ST.,MM
Jurusan Pariwisata, Politeknik Negeri Kupang
Jl. Adisucipto Kampus Penfui-Kupang NTT
E-mail: nasarazbii@gmail.com

Abstrak
Konsumen penyewa fasilitas hunian hotel ini diperlukan adanya pengetahuan dan pemahaman terhadap
perilaku konsumen dengan baik. Dimana pemasar dalam hal ini dituntut untuk memahami faktor-faktor apa saja
yang menjadikan dorongan/stimulasi bagi konsumen untuk melakukan penyewaan fasilitas hunian hotel.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor kamar, makanan dan minuman, prasarana, harga,
promosi, aspek eksternal dan domestik konsumen serta pelayanan menjadi pertimbangan konsumen dalam
menyewa kamar hotel berbintang di Kotamadya Kupang.Penelitian dilakukan pada Hotel Aston Kupang dan Hotel
Neo Eltari Kupang. Hasil penelitian berdasarkan faktor Priciple Component Analysis dan Rotasi Varimax
konsumen dalam menyewa kamar hotel bintang di Kotamadya Kupang, menunjukkan bahwa total varian
mencapai 65,6%, sedangkan 34,4% merupakan faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Adapun
faktor- konsumen dalam menyewa kamar hotel bintang di Kotamadya Kupang adalah faktor pelayanan 23,9%,
faktor kamar 8%, faktor minuman dan makanan 6,7%, faktor lokasi hotel 6,2%, faktor makanan 5%, faktor petugas
keamanan 4,8%, faktor informasi brosur, media cetak dan sopir 3,9%, faktor informasi teman dan keluarga 3,7%
dan faktor air condition 3,5%. Faktor pelayanan merupakan faktor yang dominan sebagai pertimbangan konsumen
dalam menyewa kamar hotel bintang di Kotamadya Kupang.

Kata Kunci: Konsumen, menyewa kamar, pariwisata

Abstract
Hospitality business entities require comprehensive knowledge and understanding regarding consumer
behaviour. Factors that drive consumers to book and use their services therefore becomes a focal emphasis in
the success of hospitality business. This research aims to identify the influence of room, food and beverages,
infrastructure, price, promotion, external and domestic aspects of consumers, and service, to drive consumers to
book with stared-rated hotels in Kupang City. This research was conducted in Aston and Neo-EL Tari Hotels in
Kupang. Research results based on Principle Component Analysis and Varimax Rotation point that the all
variables predicted to 65.6% of the dependent variable, whereas the remaining 34.4% are of factors not analysed
in this research. Factors influencing the booking of star-rated hotels in Kupang City are service as 23.9%, room
as 8%, food and beverage as 6.7%, hotel location as 6.2%, food as 5%, security personnel as 4.8%, brochure
information and driver as 3.9%, information from friends and family as 3.7%, and air conditioner as 3.5%. It is
concluded that service is the most dominant factor influencing the booking of star-rated hotels in Kupang City.

Keywords: consumer, hotel-booking, tourism

PENDAHULUAN (NTT) pada bulan November 2015 sebesar


53,11 persen, mengalami kenaikan 1,25 poin
Perhotelan memiliki fungsi untuk dibanding TPK Oktober 2015 sebesar 51,86
menangani akomodasi bagi wisatawan, bahkan persen. Jumlah tamu menginap pada hotel
dewasa ini fungsi hotel telah semakin bintang bulan November 2015 sejumlah 20.353
meningkat, di mana selain sebagai sarana orang dengan rincian 18.759 orang tamu
penginapan, hotel juga sering digunakan nusantara dan 1.594 orang tamu
sebagai tempat pertemuan-pertemuan, mancanegara. Rata-rata lama tamu menginap
seminar, rapat, pesta perkawinan atau acara- di hotel berbintang pada bulan November 2015
acara pameran kebudayaan. selama 2,03 hari. Rata-rata lama tamu
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel nusantara menginap selama 1,91 hari dan rata-
berbintang di Provinsi Nusa Tenggara Timur rata lama tamu mancanegara menginap
selama 3,38 hari. Dengan meningkatkan

ISSN 2622-2876

PERILAKU KONSUMEN DALAM MELAKUKAN KEPUTUSAN MENYEWA KAMAR 2
Asbi Nasar,S.ST.,MM

industri pariwisata, perkembangan perhotelan rata lama menginap tamu mancanegara
semakin meningkat, bermunculan hotel-hotel mengalami kenaikan menjadi 3,38 hari
baru pada berbagai daerah yang potensial dibandingkan pada bulan Oktober 2015 yang
menyerap wisatawan. hanya selama 2,68 hari. Namun rata-rata lama
Dalam rangka memperebutkan konsumen menginap tamu nusantara justru mengalami
penyewa fasilitas hunian hotel ini diperlukan sedikit penurunan menjadi 1,91 hari pada bulan
adanya pengetahuan dan pemahaman November 2015 dibandingkan bulan Oktober
terhadap perilaku konsumen dengan baik. Di 2015 selama 1,93 hari. Karena hotel-hotel di
mana pemasar dalam hal ini dituntut untuk wilayah sekitarnya menawarkan panorama
memahami faktor-faktor apa saja yang yang dekat dengan pegunungan dengan udara
menjadikan dorongan/stimulasi bagi konsumen alamnya dan juga wisata alam, merupakan
untuk melakukan penyewaan fasilitas hunian sesuatu yang menarik untuk diteliti.
hotel. Data BPS NTT (2016) dimana pada Perumusan masalah dalam penelitian ini
bulan November 2015 Tingkat Penghunian sebagai berikut “Apakah faktor kamar,
Kamar (TPK) hotel bintang di NTT sebesar makanan dan minuman, prasarana, harga,
53,11 persen, hal ini berarti dari seluruh kamar promosi, aspek eksternal dan domestik
hotel bintang yang tersedia di NTT pada bulan konsumen serta pelayanan menjadi
November 2015 rata-rata terisi sekitar 53,11 pertimbangan konsumen dalam menyewa hotel
persen. Angka TPK bulan November 2015 berbintang di Kotamadya Kupang”. Penelitian
meningkat 1,25 poin dari TPK bulan Oktober ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor
2015 yang mencapai 51,86 persen. Perilaku kamar, makanan dan minuman, prasarana,
konsumen dalam melakukan keputusan harga, promosi, aspek eksternal dan domestik
menyewa kamar hotel berbintang. Khususnya konsumen serta pelayanan menjadi
penulis berkeinginan untuk mengungkapkan pertimbangan konsumen dalam menyewa
faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen kamar hotel berbintang di Kotamadya Kupang.
tersebut dalam melakukan keputusan Suhartanto, (2008) mengemukakan
menyewa kamar hotel berbintang untuk bahwa kepuasan konsumen selain dipengaruhi
meningkatkan kunjungan pariwisata di wilayah oleh kualitas pelayanan, dipengaruhi juga oleh
Kotamadya Kupang. Sementara Widyarini faktor lain seperti:kualitas produk, harga, faktor
(2014) mengemukakan hasil penelitian dimana situasi dan faktor pribadi konsumen.
uji variabel, persepsi tamu hotel terhadap Hasil penelitian dari Bunga Geofanny
produk, tarif dan proses tidak berpengaruh Fredeca (2010) mengemukakan bahwa
terhadap keputusan tamu hotel menginap. variabel yang diteliti yaitu: motivasi, persepsi,
Sedangkan iklan, lokasi, pelayanan dan sarana pembelajaran serta sikap terhadap
fisik berpengaruh terhadap keputusan tamu keputusan pembelian kembali. Sehingga tahap
hotel menginap. dalam proses pengambilan keputusan
Hotel bintang di wilayah Kotamadya konsumen ini dipengaruhi oleh Faktor
Kupang, di samping mendapat pesaing dari eksternal (budaya, sub budaya, kelas sosial
hotel di daerah Kodya, juga harus bersaing dan kelompok referensi) serta Faktor
dengan hotel di wilayah Kabupaten Kupang. internal/Proses psikologis ataupun perbedaan
Sehingga Jumlah tamu yang menginap pada individu yaitu: motivasi, sikap, kepribadian,
hotel bintang di Kota Kupang meningkat dari konsep diri, gaya hidup serta pengetahuan.
19.642 orang pada bulan Oktober 2015 Penelitian yang dilakukan Ihshani, (2005);
menjadi 20.353 orang pada bulan November Hamzah & Hariyanto, (2015); dan Priyanto,
2015. Jumlah tamu nusantara yang menginap (2016) korelasi hubungan diantara kedua
juga mengalami kenaikan dari 17.516 orang variabel penelitian tersebut adalah positif, maka
pada bulan Oktober 2015 menjadi 18.759 semakin baiknya kualitas pelayanan yang
orang pada bulan November 2015. Namun, diberikan oleh pengelola Ciater Spa Resort
jumlah tamu mancanegara justru mengalami maka akan semakin meningkat pula kepuasan
penurunan dari 2.126 orang pada bulan pengunjungnya, sebaliknya semakin buruk
Oktober 2015 menjadi 1.594 orang pada bulan kualitas pelayanan yang diberikan akan
November 2015 (BPS NTT, 2016). berdampak terhadap semakin rendahnya
Rata-rata lama konsumen hotel untuk kepuasan pengunjung.
menginap pada hotel di tengah kota pada hotel Tjiptono dan Chandra (2011) menyatakan
bintang di kota Kupang (BPS Kota Kupang, bahwa secara sederhana kualitas pelayanan
2016) selama bulan November 2015 adalah ukuran seberapa bagus tingkatan
mengalami sedikit kenaikan menjadi 2,03 hari layanan yang diberikan mampu sesuai
dari rata-rata lama tamu menginap bulan dengan ekspektasi pelanggan artinya kualitas
Oktober 2015 sebesar 2,01 hari. Hal ini pelayanan artinya kebutuhan dan keinginan
disebabkan pada bulan November 2015 rata-
PERILAKU KONSUMEN DALAM MELAKUKAN KEPUTUSAN MENYEWA KAMAR 3
Asbi Nasar,S.ST.,MM

tamu atau pengunjung yang ditentukan activity individuals engage in when evaluating,
perusahaan acquiring, using or disposing of good and
Dalam bisnis pariwisata, pelayanan service”.
menjadi dasar dan motivasi utama dari usaha Sedangkan menurut Schiffman & Kanuk
yang dijalankan. Semangat melayani dengan ( 2007) mengemukakan tahap keluaran dalam
mengutamakan kebutuhan pelanggan harus model pengambilan keputusan konsumen
dimiliki oleh seluruh jajaran staf tanpa menyangkut dua kegiatan pasca pembelian
pandang bulu, baik itu top manajer maupun yang berhubungan erat yaitu perilaku
staf operasional sesuai porsi dan uraian tugas pembelian dan penilaian pasca pembelian.
masing-masing (Hermawan, 2017) Tujuan kedua kegiatan ini adalah untuk
Kertajaya, (2013) dan Tjiptono, (2015). meningkatkan kepuasaan konsumen terhadap
Mengemukakan bahwa wisatawan yang tidak pembeliannya.
datang kembali merupakan bentuk Menurut Kotler dan Keller (2009) Perilaku
ketidakpuasan terhadap pelayanan yang konsumen adalah “Studi tentang bagaimana
dilakukan pengelola. Sehingga, ketidakpuasan individu, kelompok, dan organisasi memilih,
tersebut berdampak pada keengganan membeli, menggunakan dan bagaimana
wisatawan untuk berkunjung kembali. barang, jasa, ide atau pengalaman untuk
Priyanto (2016) mengemukakan bahwa memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
produk yang dirasakan dengan harapannya, Sehingga ada tiga variabel yang perlu
maka dalam menilai tingkat kepuasan diperhatikan dalam mempelajari perilaku
dilakukan pengukuran antara kesesuaian konsumen. Tiga variabel tersebut, meliputi
harapan wisatawan dilayani dibandingkan variabel stimulus, variabel respon dan variabel
dengan pelayanan nyata yang diberikan. intervening (antara).
Karakteristik Hotel. Menurut keputusan Keputusan Konsumen. Pendekatan
Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi proses pengambilan keputusan pembeli oleh
nomor KM 94/HK.103/MPPT 87 yang dimaksud konsumen menurut Schiffman & Kanuk ( 2007)
dengan hotel adalah salah satu jenis ada lima tahapan penting, yaitu : (a) Problem
akomodasi yang menggunakan sebagian atau recognition; (b). Information search; (c)
seluruh bangunan untuk menyediakan jasa Alternative evaluation; (d) Purchase decision
pelayanan penginapan, makanan, dan dan (e) Post purchase behavior
minuman serta jasa lainnya bagi umum, yang EVALUATION
dikelola secara komersil. ALTERNATIVE

Teori Perilaku Konsumen. Perilaku


konsumen bagi manajer pemasaran berfungsi
sebagai dasar kegiatan penyusunan dan PURCHASE

evaluasi strategi pemasaran (bauran


pemasaran, segmentasi pasar,
dan differentiation and positioning product). PRODUCT CONFIRMATION OR PRODUCT
EXPECTATION DISCONFIRMATION PERFORMANCE
Tujuannya adalah mencapai target volume dan
nilai pemasaran yang telah dicanangkan. Bagi
manajer produksi, analisis berperan sebagai
dasar penetapan kualitas dan kuantitas yang SATISFACTION DISSATISFACTION
berorientasi tren terkini yang disukai oleh
konsumen (Yuniarti, 2015). Sedang perilaku
tindakan bahwa: “Consumer behavior may be Gambar 1. Proses Evaluasi Pembelian (Schiffman &
defined as decision process and physical Kanuk ( 2007)

Kerangka Pemikiran Analisis


Lingkungan Domestik:
-Gaya Hidup
- Pendapatan

Lingkungan Eksternal:
- Teman, keluarga
- Lembaga/Institusi Pertimbangan Konsumen
dalam Menyewa Kamar Respon Konsumen
- Biro perjalanan, Perusahaan
Penerbangan
- Supir Taksi
-

Karakteristik Penjualan Fasilitas Hotel:


- Kamar
- Promosi
- Makanan/Minuman
- Harga
- Pelayanan
- Prasarana
- Lokasi
Implikasi Hasil Penelitian terhadap
kebijakan pemasaran hotel
PERILAKU KONSUMEN DALAM MELAKUKAN KEPUTUSAN MENYEWA KAMAR 4
Asbi Nasar,S.ST.,MM

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Analisis

Hipotesis 3. Variabel yang terkait dengan prasarana


Berdasarkan kerangka pemikiran dan kebersihan
analisis tersebut maka hipotesis dari penelitian X10 = Sarana parkir
ini adalah : “Bahwa faktor kamar, makanan, X11 = Kolam renang
prasarana, harga, promosi, lingkungan external X12 = Loby hotel
dan domestik serta pelayanan menjadi X13 = Loundry
pertimbangan konsumen dalam membuat X14 = Safety box
keputusan menyewa kamar hotel berbintang X15 = Bentuk bangunan
tiga di wilayah kotamadya Kupang. X16 = Kebersihan restoran
X17 = Kebersihan taman
METODE PENELITIAN X18 = Kebersihan kamar
X19 = Kebersihan kolam renang
Ruang Lingkup Penelitian 4. Variabel yang terkait dengan pelayan
Berdasarkan pertimbangan yang meliputi X20 = Kesopanan pelayan
tujuan penelitian, dana yang tersedia, waktu X21 = Kerapihan pelayan
dan kerangka teori yang digunakan serta X22 = Tanggung jawab pelayan
keterbatasan peneliti untuk mengungkap 5. Variabel yang terkait dengan pelayanan
faktor-faktor yang menjadi pertimbangan X23 = Kecekatan pelayanan
konsumen dalam menyewa kamar hotel X24 = Keakuratan pelayanan
berbintang di wilayah Kotamadya Kupang, X25 = Ketepatan waktu pelayanan
maka penelitian dilakukan pada Hotel Aston X26 = Keramahan pelayanan
Kupang dan Hotel Neo Eltari Kupang. 6. Variabel yang terkait dengan lingkungan
domestik
Teknik Sampling X27 = Gaya hidup
Teknik Pengambilan Sampel. Pengambilan X28 = Pendapatan
sampel dilakukan dengan menggunakan teknik X29 = Pendidikan
accidental sampling. Di mana responden 7. Variabel yang terkait dengan lingkungan
minimal menginap pada hotel tersebut selama eksternal konsumen
1 (satu) malam pada hari kerja Selasa sampai X30 = Informasi teman sejawat, keluarga
Jumat, bulan April sampai Juli 2018. Jumlah X31 = Lembaga/institusi kerja
sampel yang diambil ditetapkan sebanyak 200 X32 = Biro perjalanan, perusahaan
responden. Jumlah ini didasarkan atas penerbangan
pertimbangan alat analisa yang dipilih yang X34 = Informasi sopir taksi
mensyaratkan ketentuan sampel sebesar 4 8. Variabel yang terkait dengan promosi
atau 5 kali jumlah variabel yang digunakan X33 = Brosur/media cetak
(Sugiono, 2004). 9. Variabel yang terkait dengan keamanan
Skala Pengukuran. Penelitian ini X35 = Rasa aman
menggunakan skala pengukuran Likert dengan X36 = Persiapan petugas keamanan
skala 5 angka, dimana angka 5 menunjukkan 10. Variabel yang berkaitan dengan lokasi
sangat setuju (sangat puas) sedangkan angka hotel
1 menunjukkan sangat tidak setuju (sangat X37 = Kemudahan lokasi dicapai
tidak puas). X38 = Kemudahan dari lokasi mendapat
Variabel yang akan digunakan dalam penelitian alat transport
ini adalah sebagai berikut : 11. Variabel yang terkait dengan harga
1. Variabel yang terkait dengan kamar, terdiri X39 = Harga
atas : X40 = Potongan harga
X1 = Air Conditions kamar (AC) Alat analisa data yang digunakan dalam
X2 = Telepon kamar penelitian ini adalah analisa faktor, dimana
X3 = Kamar mandi model matematis dari analisa ini sebagai
X4 = Fasilitas (rooms supplies) berikut :
X5 = Bed/tempat tidur xi = Ai1F1 + Ai2F2 + AimFim + ViUi
2. Variabel yang terkait dengan makanan
dan minuman (food and beverage) Adapun langkah-langkah dalam analisa
X6 =Makanan Indonesia (Indonesian faktor adalah sebagai berikut :
foods)
X7 = Makanan China (Chinese foods)
X8 = Makanan Eropa (Europe foods)
X9 = Minuman (beverage)
PERILAKU KONSUMEN DALAM MELAKUKAN KEPUTUSAN MENYEWA KAMAR 5
Asbi Nasar,S.ST.,MM

PROBLEM FORMULATION Jumlah 200 100
Sumber : Data primer

CONSTRUCT OF CORRELATION Tabel 3. Jumlah Responden Menurut


MATRIX
Kelompok Pendapatan
Jumlah
METHOD OF FACTOR ANALYSIS Kelompok Pendapatan
Responden
<500.000 0
DETERMINATE NUMBER OF FACTOR 500.000-<1.000.000 24
1.000.000-<1.500.000 52
1.500.000-<2.000.000 61
CALCULATION OF FACTOR SCORE
SELECTION OF SURROGATE ≥2.000.000 63
VARIABEL
Jumlah 200
Sumber : Data primer

Analisa Statistik
DETERMINATE NUMBER OF FACTORY
Tabel 4. Variabel yang Tidak Memenuhi
MSA
Gambar 3. Langkah-langkah Analisa Faktor (Malhotra, Measures of
1996) Variabel Sampling
Adequacy (MSA)
HASIL DAN PEMBAHASAN Pendapatan (X28) 0,38123
Pendidikan (X29) 0,38695
Karakteristik Responden Biro Perjalanan (X32) 0,47591
Karakteristik responden yang menginap Ketentuan Institusi
pada Hotel Aston Kupang maupun Hotel Neo 0,46997
(X31)
Eltari Kupang dalam hal ini ditinjau dari : usia, Harga (X39) 0,47708
pekerjaan dan pendapatan. Diskon Harga (X40) 0,48738
Usia Sumber : Lampiran
Tabel 1. Jumlah Responden Menurut Tabel 5. Variabel yang Tidak Memenuhi
Kelompok Usia Syarat Komunalitas
Kelompok Jumlah Variabel Komunalitas
Persentase
Usia Responden Kolam Renang (X11) 0,47147
20-29 21 10,5 Kebersihan Taman (X 17) 0,48552
30-39 57 28,5 Kebersihan Kamar (X18) 0,46995
40-49 63 31,5 Kebersihan Kolam 0.48905
50-59 56 28,0 Renang (X19)
60-69 3 1,5 Sumber : Lampiran
Jumlah 200 100
Sumber : Data primer
Tabel 6. Penentuan Jumlah Faktor
Eigen Kum.
Pekerjaan Faktor % Varian
value Varian
Tabel 2. Jumlah Responden Menurut Faktor 1 7,15984 23,9 23,9
Pekerjaan Faktor 2 2,41026 8,0 31,9
Jumlah Faktor 3 2,02412 6,7 38,6
Pekerjaan Persentase
Responden Faktor 4 1,84613 6,2 44,8
Pegawai Negeri Faktor 5 1,49007 5,0 49,8
Sipil/BUMN 17 8,5 Faktor 6 1,42890 4,8 54,5
ABRI 0 0,0 Faktor 7 1,15759 3,9 58,4
Wiraswasta 151 75,5 Faktor 8 1,12447 3,7 62,1
Pegawai 32 16,0 Faktor 9 1,03966 3,5 65,6
Swasta Sumber : Lampiran

Tabel 7. Rotasi Faktor : Varimax


No Variabel Faktor % Varian Faktor Loading
1 Keramahan pelayanan (X26) 0,78667
2 Kesopanan pelayan (X20) 0,78008
3 Tanggung jawab pelayan (X22) Pelayanan 23,9 0,61196
4 Kecekatan pelayanan (X23) 0,56027
5 Keakuratan pelayanan (X24) 0,52748
6 Kerapihan pakaian pelayan (X21) 0,48869*
PERILAKU KONSUMEN DALAM MELAKUKAN KEPUTUSAN MENYEWA KAMAR 6
Asbi Nasar,S.ST.,MM

7 Kamar mandi (X3) 0,74801
8 Fasilitas (room supplies) (X4) 0,73564
9 Telepon kamar (X2) 0,72021
10 Tempat tidur (X5) Fasilitas 8,0 0,66673
11 Safety box (X14) Kamar 0,57051
12 Laundry (X13) 0,49431*
13 Desain Gedung (X15) 0,42599*
14 Kebersihan Restoran (X16) 0,38761*
15 Minuman (X9) Minuman 0,70714
dan
16 Makanan Indonesia (X6) Makanan 6,7 0,67814
17 Sarana parkir (X10) 0,61546
18 Ketepatan waktu pelayanan (X25) 0,39837*
19 Kemudahan transportasi (X38) Lokasi 6,2 0,89406
20 Kemudahan menemukan (X37) 0,89370
lokasi

21 Makanan Eropa (X8) Makanan 5,0 0,77682


22 Makanan China (X7) Eropa dan 0,74980
China
23 Kesiapan petugas keamanan (X36) Kesiapan 0,83156
24 Gaya hidup (X27) Petugas 4,8 0,67865
25 Keamanan/ rasa aman (X35) Keamanan 0,48942*
26 Informasi brosur dan media (X33) Informasi 0,77403
cetak Media
27 Informasi sopir taksi (X34) Cetak, 3,9 0,75569
Brosur
28 Lobi hotel (X12) dan Sopir 0,49108*
Taksi
29 Informasi teman, keluarga (X30) Informasi 3,7 0,73607
Teman &
Keluarga
30 Air Condition (X1) A.C 3,5 0,70724
Sumber: Lampiran
* faktor loading tidak memenuhi syarat.
berhubungan dengan tamu dalam hal ini harus
Interpretasi
diperhatikan. Area pelayanan yang langsung
Interpretasi hasil analisa faktor ini
berhubungan dengan tamu atau "front of the
mengacu pada rotasi faktor yang telah
house areas" antara lain pelayanan yang
dilakukan di mana dari 30 variabel yang ada
meliputi : bagian pemesanan, bagian
tersebar ke dalam 9 faktor dengan total varian
resepsionis, bagian restoran, room service,
sebesar 65,6 persen. Syarat kecukupan total
uniform service, operator telepon maupun
varian adalah 60% (Malhotra, 1996). Sehingga
bagian kasir.
dari 9 faktor tersebut mampu menjelaskan
sebesar 65,6 persen dari berbagai Faktor Fasilitas Kamar. Faktor fasilias kamar
pertimbangan konsumen dalam menyewa ini meliputi variabel-variabel : kamar mandi,
kamar hotel berbintang di Kotamadya Kupang. fasilitas (rooms supplies), telepon kamar,
Sedang KMO = ,78764 dan Bartlett Sign = tempat tidur dan safety box. Kamar mandi,
0,0000. dalam hal ini menyangkut kelancaran air kamar
Adapun 9 faktor sebagaimana pada Tabel mandi, tersedianya kelengkapan kamar mandi,
7 yang memenuhi syarat Eigen value tersebut kran yang baik, bath up yang baik, merupakan
adalah faktor-faktor : (pelayanan), (kamar dan sarana yang dibutuhkan konsumen untuk
safety box), (minuman dan makanan membersihkan diri.
Indonesia), (lokasi hotel), (makanan Eropa dan
Faktor Minuman dan Makanan Indonesia.
China), (petugas keamanan), (informasi media
Memberikan gambaran bahwa para tamu hotel
cetak dan brosur dan sopir taksi), (informasi
mempertimbangkan minuman, makanan
teman dan keluarga) dan (Air Condition).
Indonesia dan juga sarana parkir yang
Implikasi Hasil Penelitian disediakan pihak hotel.
Faktor Pelayanan. Secara operasional area
pelayanan dari usaha hotel yang langsung
PERILAKU KONSUMEN DALAM MELAKUKAN KEPUTUSAN MENYEWA KAMAR 7
Asbi Nasar,S.ST.,MM

Faktor Lokasi. Terdiri atas variabel-variabel a Dengan menggunakan analisa faktor
kemudahan transportasi dan kemudahan Priciple Component Analysis (PCA) dan
menemukan lokasi hotel. Kemudahan Rotasi Varimax terhadap berbagai
transportasi artinya para tamu hotel dengan pertimbangan konsumen dalam menyewa
mudah akan mendapatkan alat transportasi kamar hotel bintang di Hotel Aston Kupang
dari lokasi hotel, sedang kemudahan dan Hotel Neo Eltari Kupang, menunjukkan
menemukan lokasi hotel artinya para tamu bahwa total varian mencapai 65,6%. Artinya
dengan mudah akan dapat menemukan hotel. bahwa variabel-variabel yang diteliti mampu
menjelaskan 65,6 persen dari berbagai
Faktor Makanan Eropa dan China. Makanan
pertimbangan konsumen dalam menyewa
merupakan variabel yang menjadi
hotel bintang di Kotamadya Kupang,
pertimbangan para tamu. Untuk itu pengelolaan
sedangkan sisanya 34,4% merupakan
makanan ini baik itu meliputi : pembelian
faktor lain yang tidak termasuk dalam
bahan, pengelohan, standarisasi menu,
penelitian ini. Adapun secara berturut-turut
penyajian dan pengendalian produksi harus
sumbangan faktor-faktor yang menjadi
diperhatikan oleh manajemen agar penyajian
pertimbangan konsumen dalam menyewa
dan kualitas produk tetap terjaga dan
kamar hotel bintang di Kotamadya Kupang
senantiasa memuaskan para tamu yang
adalah sebagai berikut : Pertama adalah
menjadi konsumen hotel.
faktor pelayanan (23,9%), kedua adalah
Petugas Keamanan. Terdiri atas variabel faktor kamar (8%), ketiga adalah faktor
kesiapan petugas keamanan. Kesiapan minuman dan makanan Indonesia (6,7%),
petugas keamanan merupakan variabel yang ke empat adalah faktor lokasi hotel (6,2%),
dipertimbangkan oleh konsumen. Kesiapan ke lima adalah faktor makanan (5%), ke
petugas keamanan pada setiap saat akan enam adalah faktor petugas keamanan
memberikan kesan kepada para tamu yang (4,8%), ke tujuh adalah faktor informasi
menjadi konsumen hotel merasa keamanan brosur, media cetak dan sopir (3,9%), ke
hotel yang bersangkutan diperhatikan. Dengan delapan adalah faktor informasi teman dan
demikian konsumen dapat lebih merasa tenang keluarga (3,7%) dan kesembilan adalah
dengan keberadaan petugas keamanan. faktor air condition (3,5%).
Faktor Informasi Brosur/Media Cetak dan b Faktor pelayanan merupakan faktor yang
Sopir Taksi. Variabel brosur/media cetak ini dominan sebagai pertimbangan konsumen
menyangkut penyajian informasi yang jelas, dalam menyewa kamar hotel bintang di
desain serta kemudahan informasi ditemukan. Kotamadya Kupang. Dengan demikian jasa
Hubungan kerja sama dengan sopir taksi untuk penginapan hotel sebagaimana industri jasa
menjadikannya salah satu sumber informasi lainnya memiliki atribut yang utama berupa
yang efektif ini dapat dilakukan dengan banyak pelayanan.
cara. Misalnya, mengijinkan taksi melakukan
c Strategi pemasaran dengan melalui
parking pada wilayah perhotelan, mensponsori
marketing mix bagi industri jasa terutama
adanya lomba sopir taksi teladan atau hal-hal
hotel mewah bagi kalangan bisnis,
lain yang menyangkut hubungan kerja sama
komponen harga merupakan komponen
dengan sopir taksi.
yang kurang relevan. Sedangkan komponen
Faktor Informasi Teman dan Keluarga. product, promotion dan place merupakan
Terdiri satu variabel yaitu informasi teman dan komponen yang relevan dan harus
keluarga. Informasi teman dan keluarga diperhatikan
merupakan informasi dari lingkungan eksternal
konsumen yang dekat. Saran
Kepada manajemen hotel, terutama pihak
Faktor Air Condition. merupakan salah satu
manajemen hotel bintang di wilayah Kotamaya
pertimbagan konsumen dalam menyewa kamar
Kupang, disarankan melakukan perhatian yang
hotel bintang tiga. Manajemen harus
sungguh-sungguh terhadap kualitas pelayanan
memperhatikan Air Conditions ini dengan
para pelayan hotel terutama yang langsung
sebaik-baiknya.
berhubungan dengan konsumen hotel.
Manajemen hotel juga harus memperhatikan
PENUTUP sumber daya manusia pada kantor depan hotel
(the front of the house areas)
Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan maka DAFTAR PUSTAKA
kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah
Bunga Geofanny Fredeca dan Chairy, 2010.
sebagai berikut: Pengaruh Psikologi Konsumen Terhadap
PERILAKU KONSUMEN DALAM MELAKUKAN KEPUTUSAN MENYEWA KAMAR 8
Asbi Nasar,S.ST.,MM

Keputusan Pembelian Kembali
Smartphone Blackberry, Jurnal
Manajemen Teori dan Terapan, Tahun
3, No. 2 Agustus 2010.Universitas
Tarumanegara
BPS NTT, 2016, Berita Resmi Statistik, Sensus
Ekonomi, No. 04/01/53/Th.XIX, 04 Januari
2016, Nusa Tenggara Timur
Hamzah, F., & Hariyanto, O. I. B. 2015.
Pengaruh Pelayanan Prima terhadap
Loyalitas Tamu Menginap di Sumber Alam
Resort Garut. Jurnal Pariwisata, 2(2), 89–
97
Hermawan, H.,2017/ Pengantar Manajemen
Hospitality. Penerbit NEM Jawa Tengah:
Ihshani, D. W. 2005. Analisis Kepuasan
Konsumen Terhadap Atribut Wisata
Cangkuang Garut, IPB (Bogor Agricultural
University), Jawa Barat.
Kertajaya, H. (2013). Tourism Marketing 3.0.
PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009.
Manajemen Pemasaran, Edisi ke 13.
Terjemahan oleh Benyamin Molan. PT
Indeks. Jakarta.
Malhotra, N. K. 1996. Marketing Research,
Applied Orientation. Second Edition
Prentice Hall. Englewood Aliffs. New
Jersey.
Priyanto, R. 2016. Pengaruh Kualitas
Pelayanan terhadap Kepuasan dan
Loyalitas Pengunjung Saung Angklung
Udjo. Jurnal Pariwisata, 3(1), 29–40.
Schiffman, Leon.G dan Leslie Lazar Kanuk.
2007. Perilaku Konsumen. Edisi ke 7.
Terjemahan oleh Drs. Zulkifli Kasip. PT
Indeks. Jakarta
Sugiyono. (2004). Metode Penelitian
Kombinasi.: CV Alfabeta. Bandung
Suhartanto.D. 2008. Perilaku Konsumen
(Tinjauan Aplikasi di Indonesia). Penerbit:
Guardaya Intimarta. Bandung
Tjiptono, F., & Chandra, G. (2011). Service,
Quality and Satisfaction. Andi Offset.
Yogyakarta:
Widyarini (2014) variabel yang mempengaruhi
Keputusan Pemilihan hotel syariah, Jurnal
Ekbisi, Vol IX, No.1 Desember 2014, ISSN
1907-0109

Anda mungkin juga menyukai