Garuda 1479279
Garuda 1479279
Asbi Nasar,S.ST.,MM
Jurusan Pariwisata, Politeknik Negeri Kupang
Jl. Adisucipto Kampus Penfui-Kupang NTT
E-mail: nasarazbii@gmail.com
Abstrak
Konsumen penyewa fasilitas hunian hotel ini diperlukan adanya pengetahuan dan pemahaman terhadap
perilaku konsumen dengan baik. Dimana pemasar dalam hal ini dituntut untuk memahami faktor-faktor apa saja
yang menjadikan dorongan/stimulasi bagi konsumen untuk melakukan penyewaan fasilitas hunian hotel.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor kamar, makanan dan minuman, prasarana, harga,
promosi, aspek eksternal dan domestik konsumen serta pelayanan menjadi pertimbangan konsumen dalam
menyewa kamar hotel berbintang di Kotamadya Kupang.Penelitian dilakukan pada Hotel Aston Kupang dan Hotel
Neo Eltari Kupang. Hasil penelitian berdasarkan faktor Priciple Component Analysis dan Rotasi Varimax
konsumen dalam menyewa kamar hotel bintang di Kotamadya Kupang, menunjukkan bahwa total varian
mencapai 65,6%, sedangkan 34,4% merupakan faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Adapun
faktor- konsumen dalam menyewa kamar hotel bintang di Kotamadya Kupang adalah faktor pelayanan 23,9%,
faktor kamar 8%, faktor minuman dan makanan 6,7%, faktor lokasi hotel 6,2%, faktor makanan 5%, faktor petugas
keamanan 4,8%, faktor informasi brosur, media cetak dan sopir 3,9%, faktor informasi teman dan keluarga 3,7%
dan faktor air condition 3,5%. Faktor pelayanan merupakan faktor yang dominan sebagai pertimbangan konsumen
dalam menyewa kamar hotel bintang di Kotamadya Kupang.
Abstract
Hospitality business entities require comprehensive knowledge and understanding regarding consumer
behaviour. Factors that drive consumers to book and use their services therefore becomes a focal emphasis in
the success of hospitality business. This research aims to identify the influence of room, food and beverages,
infrastructure, price, promotion, external and domestic aspects of consumers, and service, to drive consumers to
book with stared-rated hotels in Kupang City. This research was conducted in Aston and Neo-EL Tari Hotels in
Kupang. Research results based on Principle Component Analysis and Varimax Rotation point that the all
variables predicted to 65.6% of the dependent variable, whereas the remaining 34.4% are of factors not analysed
in this research. Factors influencing the booking of star-rated hotels in Kupang City are service as 23.9%, room
as 8%, food and beverage as 6.7%, hotel location as 6.2%, food as 5%, security personnel as 4.8%, brochure
information and driver as 3.9%, information from friends and family as 3.7%, and air conditioner as 3.5%. It is
concluded that service is the most dominant factor influencing the booking of star-rated hotels in Kupang City.
ISSN 2622-2876
PERILAKU KONSUMEN DALAM MELAKUKAN KEPUTUSAN MENYEWA KAMAR 2
Asbi Nasar,S.ST.,MM
industri pariwisata, perkembangan perhotelan rata lama menginap tamu mancanegara
semakin meningkat, bermunculan hotel-hotel mengalami kenaikan menjadi 3,38 hari
baru pada berbagai daerah yang potensial dibandingkan pada bulan Oktober 2015 yang
menyerap wisatawan. hanya selama 2,68 hari. Namun rata-rata lama
Dalam rangka memperebutkan konsumen menginap tamu nusantara justru mengalami
penyewa fasilitas hunian hotel ini diperlukan sedikit penurunan menjadi 1,91 hari pada bulan
adanya pengetahuan dan pemahaman November 2015 dibandingkan bulan Oktober
terhadap perilaku konsumen dengan baik. Di 2015 selama 1,93 hari. Karena hotel-hotel di
mana pemasar dalam hal ini dituntut untuk wilayah sekitarnya menawarkan panorama
memahami faktor-faktor apa saja yang yang dekat dengan pegunungan dengan udara
menjadikan dorongan/stimulasi bagi konsumen alamnya dan juga wisata alam, merupakan
untuk melakukan penyewaan fasilitas hunian sesuatu yang menarik untuk diteliti.
hotel. Data BPS NTT (2016) dimana pada Perumusan masalah dalam penelitian ini
bulan November 2015 Tingkat Penghunian sebagai berikut “Apakah faktor kamar,
Kamar (TPK) hotel bintang di NTT sebesar makanan dan minuman, prasarana, harga,
53,11 persen, hal ini berarti dari seluruh kamar promosi, aspek eksternal dan domestik
hotel bintang yang tersedia di NTT pada bulan konsumen serta pelayanan menjadi
November 2015 rata-rata terisi sekitar 53,11 pertimbangan konsumen dalam menyewa hotel
persen. Angka TPK bulan November 2015 berbintang di Kotamadya Kupang”. Penelitian
meningkat 1,25 poin dari TPK bulan Oktober ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor
2015 yang mencapai 51,86 persen. Perilaku kamar, makanan dan minuman, prasarana,
konsumen dalam melakukan keputusan harga, promosi, aspek eksternal dan domestik
menyewa kamar hotel berbintang. Khususnya konsumen serta pelayanan menjadi
penulis berkeinginan untuk mengungkapkan pertimbangan konsumen dalam menyewa
faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen kamar hotel berbintang di Kotamadya Kupang.
tersebut dalam melakukan keputusan Suhartanto, (2008) mengemukakan
menyewa kamar hotel berbintang untuk bahwa kepuasan konsumen selain dipengaruhi
meningkatkan kunjungan pariwisata di wilayah oleh kualitas pelayanan, dipengaruhi juga oleh
Kotamadya Kupang. Sementara Widyarini faktor lain seperti:kualitas produk, harga, faktor
(2014) mengemukakan hasil penelitian dimana situasi dan faktor pribadi konsumen.
uji variabel, persepsi tamu hotel terhadap Hasil penelitian dari Bunga Geofanny
produk, tarif dan proses tidak berpengaruh Fredeca (2010) mengemukakan bahwa
terhadap keputusan tamu hotel menginap. variabel yang diteliti yaitu: motivasi, persepsi,
Sedangkan iklan, lokasi, pelayanan dan sarana pembelajaran serta sikap terhadap
fisik berpengaruh terhadap keputusan tamu keputusan pembelian kembali. Sehingga tahap
hotel menginap. dalam proses pengambilan keputusan
Hotel bintang di wilayah Kotamadya konsumen ini dipengaruhi oleh Faktor
Kupang, di samping mendapat pesaing dari eksternal (budaya, sub budaya, kelas sosial
hotel di daerah Kodya, juga harus bersaing dan kelompok referensi) serta Faktor
dengan hotel di wilayah Kabupaten Kupang. internal/Proses psikologis ataupun perbedaan
Sehingga Jumlah tamu yang menginap pada individu yaitu: motivasi, sikap, kepribadian,
hotel bintang di Kota Kupang meningkat dari konsep diri, gaya hidup serta pengetahuan.
19.642 orang pada bulan Oktober 2015 Penelitian yang dilakukan Ihshani, (2005);
menjadi 20.353 orang pada bulan November Hamzah & Hariyanto, (2015); dan Priyanto,
2015. Jumlah tamu nusantara yang menginap (2016) korelasi hubungan diantara kedua
juga mengalami kenaikan dari 17.516 orang variabel penelitian tersebut adalah positif, maka
pada bulan Oktober 2015 menjadi 18.759 semakin baiknya kualitas pelayanan yang
orang pada bulan November 2015. Namun, diberikan oleh pengelola Ciater Spa Resort
jumlah tamu mancanegara justru mengalami maka akan semakin meningkat pula kepuasan
penurunan dari 2.126 orang pada bulan pengunjungnya, sebaliknya semakin buruk
Oktober 2015 menjadi 1.594 orang pada bulan kualitas pelayanan yang diberikan akan
November 2015 (BPS NTT, 2016). berdampak terhadap semakin rendahnya
Rata-rata lama konsumen hotel untuk kepuasan pengunjung.
menginap pada hotel di tengah kota pada hotel Tjiptono dan Chandra (2011) menyatakan
bintang di kota Kupang (BPS Kota Kupang, bahwa secara sederhana kualitas pelayanan
2016) selama bulan November 2015 adalah ukuran seberapa bagus tingkatan
mengalami sedikit kenaikan menjadi 2,03 hari layanan yang diberikan mampu sesuai
dari rata-rata lama tamu menginap bulan dengan ekspektasi pelanggan artinya kualitas
Oktober 2015 sebesar 2,01 hari. Hal ini pelayanan artinya kebutuhan dan keinginan
disebabkan pada bulan November 2015 rata-
PERILAKU KONSUMEN DALAM MELAKUKAN KEPUTUSAN MENYEWA KAMAR 3
Asbi Nasar,S.ST.,MM
tamu atau pengunjung yang ditentukan activity individuals engage in when evaluating,
perusahaan acquiring, using or disposing of good and
Dalam bisnis pariwisata, pelayanan service”.
menjadi dasar dan motivasi utama dari usaha Sedangkan menurut Schiffman & Kanuk
yang dijalankan. Semangat melayani dengan ( 2007) mengemukakan tahap keluaran dalam
mengutamakan kebutuhan pelanggan harus model pengambilan keputusan konsumen
dimiliki oleh seluruh jajaran staf tanpa menyangkut dua kegiatan pasca pembelian
pandang bulu, baik itu top manajer maupun yang berhubungan erat yaitu perilaku
staf operasional sesuai porsi dan uraian tugas pembelian dan penilaian pasca pembelian.
masing-masing (Hermawan, 2017) Tujuan kedua kegiatan ini adalah untuk
Kertajaya, (2013) dan Tjiptono, (2015). meningkatkan kepuasaan konsumen terhadap
Mengemukakan bahwa wisatawan yang tidak pembeliannya.
datang kembali merupakan bentuk Menurut Kotler dan Keller (2009) Perilaku
ketidakpuasan terhadap pelayanan yang konsumen adalah “Studi tentang bagaimana
dilakukan pengelola. Sehingga, ketidakpuasan individu, kelompok, dan organisasi memilih,
tersebut berdampak pada keengganan membeli, menggunakan dan bagaimana
wisatawan untuk berkunjung kembali. barang, jasa, ide atau pengalaman untuk
Priyanto (2016) mengemukakan bahwa memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
produk yang dirasakan dengan harapannya, Sehingga ada tiga variabel yang perlu
maka dalam menilai tingkat kepuasan diperhatikan dalam mempelajari perilaku
dilakukan pengukuran antara kesesuaian konsumen. Tiga variabel tersebut, meliputi
harapan wisatawan dilayani dibandingkan variabel stimulus, variabel respon dan variabel
dengan pelayanan nyata yang diberikan. intervening (antara).
Karakteristik Hotel. Menurut keputusan Keputusan Konsumen. Pendekatan
Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi proses pengambilan keputusan pembeli oleh
nomor KM 94/HK.103/MPPT 87 yang dimaksud konsumen menurut Schiffman & Kanuk ( 2007)
dengan hotel adalah salah satu jenis ada lima tahapan penting, yaitu : (a) Problem
akomodasi yang menggunakan sebagian atau recognition; (b). Information search; (c)
seluruh bangunan untuk menyediakan jasa Alternative evaluation; (d) Purchase decision
pelayanan penginapan, makanan, dan dan (e) Post purchase behavior
minuman serta jasa lainnya bagi umum, yang EVALUATION
dikelola secara komersil. ALTERNATIVE
Lingkungan Eksternal:
- Teman, keluarga
- Lembaga/Institusi Pertimbangan Konsumen
dalam Menyewa Kamar Respon Konsumen
- Biro perjalanan, Perusahaan
Penerbangan
- Supir Taksi
-
Analisa Statistik
DETERMINATE NUMBER OF FACTORY
Tabel 4. Variabel yang Tidak Memenuhi
MSA
Gambar 3. Langkah-langkah Analisa Faktor (Malhotra, Measures of
1996) Variabel Sampling
Adequacy (MSA)
HASIL DAN PEMBAHASAN Pendapatan (X28) 0,38123
Pendidikan (X29) 0,38695
Karakteristik Responden Biro Perjalanan (X32) 0,47591
Karakteristik responden yang menginap Ketentuan Institusi
pada Hotel Aston Kupang maupun Hotel Neo 0,46997
(X31)
Eltari Kupang dalam hal ini ditinjau dari : usia, Harga (X39) 0,47708
pekerjaan dan pendapatan. Diskon Harga (X40) 0,48738
Usia Sumber : Lampiran
Tabel 1. Jumlah Responden Menurut Tabel 5. Variabel yang Tidak Memenuhi
Kelompok Usia Syarat Komunalitas
Kelompok Jumlah Variabel Komunalitas
Persentase
Usia Responden Kolam Renang (X11) 0,47147
20-29 21 10,5 Kebersihan Taman (X 17) 0,48552
30-39 57 28,5 Kebersihan Kamar (X18) 0,46995
40-49 63 31,5 Kebersihan Kolam 0.48905
50-59 56 28,0 Renang (X19)
60-69 3 1,5 Sumber : Lampiran
Jumlah 200 100
Sumber : Data primer
Tabel 6. Penentuan Jumlah Faktor
Eigen Kum.
Pekerjaan Faktor % Varian
value Varian
Tabel 2. Jumlah Responden Menurut Faktor 1 7,15984 23,9 23,9
Pekerjaan Faktor 2 2,41026 8,0 31,9
Jumlah Faktor 3 2,02412 6,7 38,6
Pekerjaan Persentase
Responden Faktor 4 1,84613 6,2 44,8
Pegawai Negeri Faktor 5 1,49007 5,0 49,8
Sipil/BUMN 17 8,5 Faktor 6 1,42890 4,8 54,5
ABRI 0 0,0 Faktor 7 1,15759 3,9 58,4
Wiraswasta 151 75,5 Faktor 8 1,12447 3,7 62,1
Pegawai 32 16,0 Faktor 9 1,03966 3,5 65,6
Swasta Sumber : Lampiran