Anda di halaman 1dari 5

Kabinet djuanda vs kabinet

Burhannudin
Kabinet Djuanda
Kabinet Djuanda, disebut juga Kabinet Karya, periode memerintah atau masa bakti
dimulai pada 9 April 1957 hingga 10 Juli 1959. Presiden Soekarno membentuk
Kabinet Karya pada tanggal 9 April 1957 dengan Djuanda Kartawidjaja (1911-1963)
sebagai Perdana Menteri Indonesia ke-11, termasuk Chaerul Saleh, Subandrio sebagai
menteri luar negeri.

a. Membentuk Dewan Nasional.


b. Normalisasi keadaan Republik.
c. Melancarkan pelaksanaan membatalkan KMB.
d. Perjuangan Irian Barat.
e. Mempergiat pembangunan.

Hasil :
1. Mengatur kembali batas perairan nasional Indonesia melalui Deklarasi Djuanda, yang
mengatur mengenai laut pedalaman dan laut teritorial. Melalui deklarasi ini menunjukkan
telah terciptanya Kesatuan Wilayah Indonesia dimana lautan dan daratan merupakan satu
kesatuan yang utuh dan bulat.
2. Terbentuknya Dewan Nasional sebagai badan yang bertujuan menampung dan
menyalurkan pertumbuhan kekuatan yang ada dalam masyarakat dengan presiden sebagai
ketuanya. Sebagai titik tolak untuk menegakkan sistem demokrasi terpimpin.
3. Mengadakan Musyawarah Nasional (Munas) untuk meredakan pergolakan di berbagai
daerah. Musyawarah ini membahas masalah pembangunan nasio
nal dan daerah, pembangunan angkatan perang, dan pembagian wilayah RI.
4. Diadakan Musyawarah Nasional Pembangunan untuk mengatasi masalah krisis dalam
negeri tetapi tidak berhasil dengan baik.

Kendala/ Masalah yang dihadapi :


- Kegagalan Menghadapi pergolakan di daerah sebab pergolakan di daerah semakin
meningkat. Hal ini menyebabkan hubungan pusat dan daerah menjadi terhambat. Munculnya
pemberontakan seperti PRRI/Permesta.
- Keadaan ekonomi dan keuangan yang semakin buruk sehingga program pemerintah sulit
dilaksanakan. Krisis demokrasi liberal mencapai puncaknya.
- Terjadi peristiwa Cikini, yaitu peristiwa percobaan pembunuhan terhadap Presiden Sukarno
di depan Perguruan Cikini saat sedang menghadir pesta sekolah tempat putra-purinya
bersekolah pada tanggal 30 November 1957. Peristiwa ini menyebabkan keadaan negara
semakin memburuk karena mengancam kesatuan Negara.

Kekurangan serta solusi Kabinet Juanda :


1). Munculnya pergolakan dan pemberontakan misalnya PRRI / Permesta. Kenapa hal
ini muncul ? Karna adanya kekecewaan daerah terhadap pembangunan yang hanya
fokus ke Jawa, tidak merata ke daerah lainnya. Pemberontakan PRRI / Permesta ini
diselesaikan lewat MUNAP ( Musyawarah Nasional Pembangunan)

2). Inflasi barang mulai muncul disini. Dikarenakan adanya pemberontakan PRRI /
Permesta itu. Inflasi ini jg diselesaikan lewat MUNAP Yaitu melalui pembangunan
yang berencana dan bertahap. Pemberontakan PRRI/Permesta yang menimbulkan
para pengusaha takut untuk mengirim dan memenuhi kebutuhan daerah lain (takut
Kabinet djuanda vs kabinet
Burhannudin
dijarah/menjadi korban). Sehingga arus barang dan produksi tidak lancar yang
membuat adanya inflasi.
Kekurangan Kabinet Burhanuddin :
1) Kabinet ini tidak didukung oleh rakyat karena banyak anggota kabinet dari
parpol yang berbeda. Kabinet ini koalisi nya dari banyak parpol sehingga, rakyat
kurang percaya dgn kinerja kabinet Burhanuddin.

2) Banyak mutasi dalam kabinet. Banyaknya pergantian pergantian anggota/system


cabinet (reshuffle). Ketika adanya mutasi atau pergantian kabinet menimbulkan
ketidaktenangan khususnya anggota kabinet itu. Sehingga kinerja anggota kabinet jadi
tidak fokus. /Salah dikit ganti, salah dikit ganti./
Karena adanya mutasi kabinet, para anggotanya jadi tidak tenang karena takut akan
dimutasi yang membuat kinerja para anggota kabinet tidak maksimal .

3) Kabinet Burhanuddin sebenarnya gak diusulkan oleh Presiden Sukarno.


Tetapi ketika itu yang mengusulkan pak Hatta. Wapres tidak direstui oleh Presiden.
Namun yang membuat Presiden Sukarno senang ternyata pemilu berlangsung sukses.

Pertanyaan untuk Kabinet Burhannudin


- Mengapa para anggota kabinet Burhannudin tidak dapat melakukan kinerja
dengan maksimal? Lalu bagaimana cara kalian mengatasi agar mutasi di suatu
kabinet tidak terjadi berulang kali dalam satu dekade?
- Upaya apa saja yang kalian buat untuk membuat rakyat percaya kembali
kepada pemerintah?

Banyaknya pergantian pergantian anggota/system cabinet (reshuffle). Ketika adanya


mutasi atau pergantian kabinet menimbulkan ketidaktenangan khususnya anggota
kabinet itu. Sehingga kinerja anggota kabinet jadi tidak fokus. /Salah dikit ganti, salah
dikit ganti./
Karena adanya mutasi kabinet, para anggotanya jadi tidak tenang karena takut akan
dimutasi yang membuat kinerja para anggota kabinet tidak maksimal .
Kabinet Burhannudin
I. PIMPINAN KABINET
Kabinet ini dipimpin oleh Burhanudin Harahap Terbentuk pada tanggal 12 Agustus
1955, kabinet ini berakhir pada tanggal 3 Maret 1956

II. PROGRAM KERJA KABINET


1. Mengembalikan kewibawaan pemerintah, yaitu mengembalikan kepercayaan
Angkatan Darat dan masyarakat kepada pemerintah.
2. Melaksanakan pemilihan umum menurut rencana yang sudah ditetapkan dan
mempercepat terbentuknya parlemen baru
3. Masalah desentralisasi, inflasi, pemberantasan korupsi
4. Perjuangan pengembalian Irian Barat ke wilayah RI
5. Politik Kerjasama Asia-Afrika berdasarkan politik luar negeri bebas aktif.

III. HASIL KERJA KABINET


1. Penyelenggaraan pemilu pertama yang demokratis pada 29 September 1955
(memilih anggota DPR) dan 15 Desember 1955 (memilih konstituante).
Menghasilkan 4 partai politik besar yang memperoleh suara terbanyak, yaitu
PNI, NU, Masyumi, dan PKI.
2. Perjuangan Diplomasi Menyelesaikan masalah Irian Barat dengan
pembubaran Uni Indonesia-Belanda.
3. Pemberantasan korupsi dengan menangkap para pejabat tinggi yang dilakukan
oleh polisi militer.
4. Terbinanya hubungan antara Angkatan Darat dengan Kabinet Burhanuddin.
5. Menyelesaikan masalah peristiwa 27 Juni 1955 dengan mengangkat Kolonel
AH Nasution sebagai Staf Angkatan Darat pada 28 Oktober 1955.

IV. KENDALA KABINET


1. Kurangnya rasa kepercayaan masyarakat terhadap kabinet Burhanudin.
2. Hal tersebut dikarenakan jumlah partai yang bergabung dalam koalisi kabinet
ini berjumlah 13 partai. Tetapi karena masih ada beberapa partai yang sebagai
oposisi tidak duduk dalam kabinet; seperti PNI dan beberapa partai lainnya,
maka kabinet ini termasuk kabinet koalisi.
3. Banyaknya mutasi dalam lingkungan pemerintahan dianggap menimbulkan
ketidaktenangan.

V. Kelebihan Kabinet Burhanudi Harahap


1. Kabinet Burhanuddin Harahap memerintah hanya selama 5 – 6 bulan saja,
tetapi banyak mendapatkan keberhasilan dan kesuksesan sebagaimana kami
tuturkan di atas.
2. Sebenarnya kabinet ini di dalam menjalankan pemerintahan kompak dan utuh,
tidak ada pertentangan dan keretakan dalam tubuh kabinet.
3. Tidak ada pertentangan antar partai yang ikut dalam koalisi kabinet ini, tidak
seperti kabinet-kabinet sebelumnya.
4. Sebaliknya, kelompok oposisi seperti PNI dan sebagainya tidak terlalu
berusaha menjatuhkan kabinet.
Pertanyaan untuk Kabinet Djuanda

1.Pada masa kabinet djuanda terjadi pergolakan di daerah-daerah, seperti


pemberontakan PRRI/PERMESTA. Mengapa pemberontakan tersebut bisa terjadi,
bagaimana kabinet djuanda menangani hal tersebut?

Jawaban
1. Karna adanya kekecewaan daerah terhadap pembangunan yang hanya fokus
ke Jawa, tidak merata ke daerah lainnya. Pemberontakan PRRI / Permesta ini
diselesaikan lewat MUNAP ( Musyawarah Nasional Pembangunan)

Anda mungkin juga menyukai