6 Fisdas Termometri Kalorimetri
6 Fisdas Termometri Kalorimetri
1
Termometri adalah cara penentuan temperatur/suhu
Kalorimetri/Kalorimeter cara penentuan jumlah panas
Hygrometri/Hygrometer cara penentuan kelembaban udara
2
Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik
yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda
Dari sisi sejarah kalor merupakan asal kata caloric ditemukan oleh
ahli kimia perancis yang bernama Antonnie laurent lavoiser (1743 -
1794). Kalor memiliki satuan Kalori (kal) dan Kilokalori (Kkal).
3
Sifat termometrik zat
adalah sifat-sifat zat yang berubah ketika suhunya berubah.
Sifat-sifat tersebut antara lain :
warna, volume, tekanan, dan daya hantar listrik
Jenis zat cair yang paling banyak dipakai untuk mengisi tabung termometer
adalah raksa.
4
SKALA SUHU
C0 F 32 R0 K 273
5
Skala Kelvin (simbol: K) adalah skala suhu di mana nol absolut didefinisikan
sebagai 0 K. Satuan untuk skala Kelvin adalah kelvin (lambang K), dan
merupakan salah satu dari tujuh unit dasar SI. Satuan kelvin didefinisikan oleh
dua fakta: nol kelvin adalah nol absolut (ketika gerakan molekuler berhenti),
dan satu kelvin adalah pecahan 1/273,16 dari suhu termodinamik triple point air
(0,01 °C).
Antara derajat Fahrenheit (oF) dan Rankin mempunyai hubungan yaitu 0°R =
-460 oF.
7
Penetapan skala
1. Termometer Celcius
Titik lebur es diberi angka 0, sedangkan titik didih air diberi angka 100.
Daerah antara kedua titik tetap ini dibagi dalam 100 skala.
2. Termometer Reamur
Titik lebur es diberi angka 0, sedangkan titik didih air diberi angka 212.
Daerah antara kedua titik tetap ini dibagi dalam 80 skala.
3. Termometer Fahrenheit
Titik lebur es diberi angka 32, sedangkan titik didih air diberi angka 212.
Daerah antara kedua titik tetap ini dibagi dalam 180 skala.
4. Termometer Kelvin
Titik lebur es diberi angka 0, sedangkan titik didih air diberi angka 212.
Daerah antara kedua titik tetap ini dibagi dalam 80 skala.
9
Pemuaian
Pemuaian adalah volume suatu benda yang bertambah luas, panjang atau
lebar karena terkena panas. Pemuaian tiap-tiap benda berbeda, tergantung
suhu di sekitar dan koefisien muai atau daya muai benda tersebut.
a. Muai panjang apabila benda itu hanya memiliki ukuran panjang saja,
b. Muai luas terjadi pada benda apabila benda itu memiliki ukuran panjang
& lebar,
c. Muai volume terjadi apabila benda itu memiliki ukuran panjang, lebar,
& tinggi.
Jadi pemuaian adalah suatu pertambahan panjang dan lebar suatu benda
yang disebabkan oleh kalor (panas).
10
Pemuaian zat padat
a. Pemuaian panjang
Koefisien muai panjang ( ) didefinisikan sebagai perbandingan antara
pertambahan panjang zat ( l), untuk setiap kenaikan suhu sebesar satu
satuan suhu ( T)
Dimana :
Ao = luas mula-mula (m2)
AT = luas setelah dipanaskan (m2)
T = kenaikan suhu (oC-1atau K-1)
12
c. Pemuaian volume
Koefisien muai volume suatu zat ( ) adalah perbandingan antara per-
tambahan volume ( V) dengan volume semula (Vo), untuk tiap kenaikan
suhu sebesar satu satuan suhu ( T).
Dimana :
V = pertambahan volume zat (m3)
Vo = volume mula-mula
VT = volume setelah dipanaskan
T = kenaikan suhu (oC/K)
= koefisien muai volume (oC-1/K-1)
13
Tabel. Koefisien berbagai jenis bahan
14
Contoh soal:
Penyelesaian :
lo = 4 m
T = 72oC – 27oC = 45oC
= 24 x 10-6(oC)-1
l= . lo . T
15
Contoh soal :
Kaca jendela rumah pada suhu 25oC luasnya 1 m3. Berapa luas kaca
tersebut setelah suhunya naik 45oC karena sinar matahari? (koefisien muai
panjang kaca = 9 x 10-6(oC)-1)
Penyelesaian :
Ao = 1 m3
T = 45 – 25 = 20oC
=2
= 2 (9.10-6)
=18 x 10-6 (oC)-1
A = . Ao . T
= (18 . 10-6) (1) (20)
= 360 x 10-6
= 0,00036 m2
AT = Ao (1 + . T)
= 1 + 0,00036
= 1,00036 m2 16
Contoh soal :
Sebuah bola baja ( = 11 x 10-6(oC)-1) pada suhu 25oC diameternya 2 cm.
Berapakah volume bola tersebut bila suhunya dinaikkan menjadi 100oC ?
Penyelesaian :
R=½d
=½.2
= 1cm
Vo = 4/3 R3
= 4/3 (3,14) (1)3 = 4,186667 cm3
T = 100-25 = 75oC
= 3 =3(11 x10-6) = 33 x10-6(oC)-1
VT = Vo (1 + T)
= ?
17
Kalor
Kalor merupakan salah satu bentuk energi, berarti kalor merupakan suatu
besaran fisika yang dapat diukur.
Alat yang digunakan untuk mengukur kalor disebut kalorimeter.
Dimana :
C = kapasitas kalor (J/K)
Q = kalor (J atau kal)
T = perubahan suhu (K atau oC)
Contoh soal :
Sepotong tembaga yang massanya 5 kg dinaikkan suhunya sebesar 10 K
dengan menggunakan pemanas listrik berdaya 0,1 kW.
Ternyata untuk itu diperlukan waktu 20 detik. Anggap bahwa efisiensi pemanas
100%.
20
Pemuaian Zat cair dan Gas
Jadi secara khusus untuk pemuaian gas pada tekanan tetap berlaku :
21
Perubahan Fasa (Perubahan wujud)
Q=m.L
Dimana :
Q = kalor (joule atau kalori)
m = massa zat (kg atau gram)
L = kalor laten (J/kg atau kal/gram)
Kalor laten adalah kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk berubah wujud
dari satu wujud ke wujud lainnya.
22
Beberap macam perubahan wujud dapat dilihat pada diagram di bawah ini :
GAS
m
im
en
bl
ge
m
si
yu
m
en
i
os
en
bu
gu
sp
m
n
ap
di
membeku
PADAT CAIR
mencair
23
Misalkan,
Besar kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 gram es -50oC menjadi 1 gram
uap 150oC , diketahui :
Kalor jenis es = 0,5 kal/goC kalor jenis air = 1 kal/goC
kalor lebur es = 80 kal/g kalor didih air = 540 kal/g
Pembahasan
m = 1 gram To = - 50oC
Ta = 150oC ces = 0,5 kal/goC
cair = 1 kal/goC Ll = 80 kal/g
Ld = 540 kal/g Qterima = ?
Peristiwa yang dialami es dapat digambarkan dengan diagram kalor seperti
gambar di bawah ini :
24
Kalor yang diterima es adalah : Qterima = Q1 + Q2 + Q3 + Q4 + Q5
Q1 = m .ces . T1
Q2 = m . L1
Q3 = m .cair . T3
Q4 = m.Ld
Q5 = m .cair . T6
25