Anda di halaman 1dari 85

IRPUSTAKAAN

XARSIPAN
IJAWATIMUR

4.15
IAR
t.2
PRINSIP-PRINSIP
MEKANIKA TANAH
DAN
SOAL.PENYELESAIAN
I

Hary Christady Hardiyatmo

Y#
KATA PENGANTAR
PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA TANAH
DAN
soAL- PENYELESATAN ---":, ' ?! i r:.1
r""*[1";i.
,

I T :i'll B i s m i I I ahir oc hman irr o h i m.


$a{anftiPuttthda$ ll ilttritr
'

tt$idJawaTii:t'i:r tr Dengan mengucap puji syukur .kehadirat Allah S.W.T buku


Edisi ke I Prinsip-prinsip Mekanika Tanah dan soal-Penyelesaian 1 ini dapar
Tahun 2001 \A b/g?P/?/l.oA disusun. Buku ini direncanakan terdiri dari dua bagian atau dua jilid,
dengan bagian dua hingga saat ini baru dalam taraf penyelesaian.
Maksud diterbitkannya buku ini adalah untuk melengkapi buku-buku
Oleh: Dr lr. Hary Christady Hardiyatmo, M.Eng., DEA. referensi Mekanika Tanah yang telah ada. Buku ini lebih menekankan
Dosen Jurusan Teknik sipil- Kepala Laboratorium Mekanika Tanah
Fakultas Teknik - Universitas Gadjah Mada yogyakarta pada prinsip-prinsip penyelesaian soal-soal Mekanika Tanah yang
diharapkan dapat membantu para mahasiswa tingkat Sarjana maupun
Design coveroleh: Dr. lr. Hary Christady Hardiyatmo, M.Eng.,DEA. Pasca Sarjana di Jurusan Teknik Sipil dalam menyelesaian masalah-
Naskah dikerjakan oleh: masalah Mekanika Tanah. Pembahasan mengenai masalah-masalah
1. Andi Anggriawan S.T. Mekanika Tanah yang lebih detail dan rinci dapat dilihat daram Buku
2. Didik Junaidi S.T. Mekanika Tanah I dan II yang telah penulis terbitkan pada tahun r992
3. Sudarwanto dan 1994.
4. WahyudiArdhyanto, S.Si., S.T.
Penyusunan buku ini sudah diusahakan semaksimal mungkin,
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh tsl namun demikian penulis percaya bahwa masih terdapat banyak
buku kelemahan yang membutuhkan saran dan koreksi-koreksi dari para
pembaca. Untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan guna
kesempurnaan buku ini.
Ucapan terima kasih kepada semua fihak yang telah membantu
dalam penyusunan buku ini, terutama kepada: Andi Anggriawan S.T.,
Didik Junaidi S.T., Wahyudi Ardhyanto, S.Si., S.T. dan
!SBN: 979-8541 -20-0 sudarwanto yang telah membantu dalam menyiapkan naskah. Terima
(Jilid Lengkap) kasih pula kepada isteriku: Dra. Isminarti Rusmiyati, Kammagama
ISBN: 979-8541-21-9 Harismina, Egha Muhammad Harismina, dan Merlangen Enfani
Jatid I Harismina atas dorongan dalam memberikan semangat untuk
penyelesaian buku ini.
Dicetak oleh

B Yogyakarta, Agustus 2001


-,-
BETA OFFSET
PERUM FT.UGi' NO.3 SETURAN YK
TELP. (0274) 485512
Dr. Ir. Hary Christady Hardiyatmo, M.Eng., DEA.
DAFTAR ISI

KATA PENGAI\TTAR ltl


DAFTAR ISI v
BABI TANAH I
l.l Umum I
I .2
Berat Volume dan Hubungan-hubungannya.......... I
1.3 Distribusi Ukuran Butir tanah 2l
1.4 Batas-batas Atterberg .............. 27
1.5 Klasifikasi ............. 30
1.5.1 Sistem Klasifikasi Tanah Unified (Unified
Soil Classification System = USCS)............ 30
1.5.2 Sistem Klasifikasi AASTHO.. 33

BAB II PEMADATAN 43
2.1 Umum 43
2.2 Vji Pemadatan 43
2.3 Pemeriksaan Berat Volume Kering Tanah di
Lapangan 45

BAB III PERMEABILITAS DAN REMBESAN s3


3.1 Air Tanah 53
3.1.1. Air Kapiler 54
3.1.2 Air Statis ........ 55
3.2 Permeabilitas......... 56
3.3 Rembesan diDalam Tanah 56
3.4 Hukum Darcy......... 58
3.5 Penentuan Koefi sien Permeabilitas........... 63
3.5. I Uji Permeabilitas di Laboratorium .............. 63
3.5.2 Uii Permeabilitas di Lapangan .................... 78
3.6 Koefisien Permeabilitas Tanah Berlapis 84
3.7 Persamaan Empiris Koefi sien Permeabilitas.......... 93
BAB IV REMBESAN ..............
4.1 Teori Rembesan ...........
95
BAB I
95
4.2 laringArus (Flow-net)........... 97
4.2.1 Jaring Arus dalam Tanah Isotropis
4.2.2 Jaring Arus dalam Tanah Anisotropis
97 TANAH
103
4.3 Gaya rembesan... 103
4.4 Keamanan Struktur Terhadap Piping 107
4.5 Gaya Tekanan Air pada Struktur...... 122
4.6 Rembesan pada Bendungan Tanah Isotropis ........ 128 1.1 Umum
4.6.1Cara Dupuit 128
Tanah adalah himpunan mineral, bahan organik, dan endapan-
4.6.2 Cara Schaffernak 129
endapan yang relatif lepas (loose), yang terletak di atas batuan dasar
4.6.3 Cara Casagrande 130
(bedrock). Pembentukan tanah dari batuan induknya, dapat berupa
4.7. Penggambaran Garis Rembesan Secara Grafis...... 132 proses fisik maupun kimia. Proses pembentukan tanah secara fisik
4.7.1 Parabola Dasar untuk Sudut Lereng Hilir yang mengubah batuan menjadi partikel-partikel yang lebih kecil,
o>30o t33 terjadi akibat pengaruh erosi, angin, air, es, manusia, atau hancurnya
4.7.2Parabola Dasar untuk Sudut Kemiringan partikel tanah akibat perubahan suhu atau cuaca. Pelapukan tanah
Hilir cr < 30o.......... 139 akibat reaksi kimia menghasilkan susunan kelompok partikel
4.7 Rembesan pada Bendungan Tanah Anisotropis..... 140 berukuran koloid dengan diameter butiran lebih kecil dari 0,002 mm,
yang disebut mineral lempung.
BAB V TEGANGAN EFEKTIF 143
5.1 Definisi 143 1.2 Berat Volume dan Hubungan-hubungannya
5.2 Tegangan Efektif dan Tegangan Netral 143
Tanah terdiri atas butiran padat dan rongga pori. Pada tanah tidak
5.3 Pengaruh Gaya Rembesan 145 jenuh air, rongga pori berisi udara dan air. Bila tanah jenuh air, rongga
DAFTAR PUSTAKA
pori tersebut seluruhnya terisi air. Bagian-bagian tanah secara
l6l skematis ditunjukkan dalam Gambar 1.1.

Va_

V* Vw

(a)
ffi (b) (c)
Gambar l.l
a. Bagian-bagian tanah serta hubungan volume dan beratnya
b. Hubungan volume dan angka pori, bila Vs : I
c. Hubungan berat dan volume bila tanah jenuh air.
vt I. TANAH
Dengan memperhatikan Gambar l.l dapat diperoleh hubungan- (5) Berat volume kering (y6),
hubungan sebagai berikut: W^
ll' : llr+ 1Yn (l.l) ,o ='t' (kN/m3) (1.8)

V = Vr* Vw+ Va (1.2) (6) Berat volume butiran padat (yr),


Y":V*+V^ (1.3)
dengan
r, =T ftN/m3) (l.e)

lY:berattanah total (kN)


(7) Berat jenis (specific gravity) (G') didefinisikan sebagai perban-
W, :berat butiran padat (kN)
dingan antara berat volume butiran padat (y'), dengan berat
Wn: berat air (kN)
volume air (y,n), pada temperatur 4"C.
V : volume tanah total (m3)
Vs :
G, = r'-
volume butiran padat (m3)
.10)
Z,'n :
(r
volume air (m3) /w
%: volume udara (m3)
Berat jenis tanah (Gr) tidak berdimensi.
Berat udara (W) dianggap sama dengan nol. Beberapa istilah di (8) Derajat kejenuhan (,9),
bawah ini sering digunakan:
(l) Kadar air (w), ,s(%)=\*too
vv
(l.ll)
w(Yo\=w* *loo (1.4) Bila tanah dalam keadaan jenuh air, maka ,S: l. Dari persamaan-
ws
persamaan tersebut di atas dapat dibentuk hubungan-hubungan
(2) Porositas (z), yang lain sebagai berikut:
vu (9) Angka pori dan porositas:
ll=- (l.s)
v n
(1.r2)
(3) Angka pori(e), l-n
, =b- (1.6) ll=-
e
(r .13)
l/s
l+e
dengan n dan e umumnya ditulis dalam desimal.
( l0) Berat volume basah:
(4) Berat volume atau berat unit(unit weight) basah atau lembab (ru):
Gry.(1+ w)
yb = (1.14)
,, =f (kN/m3) (1.7) l+e
( I I ) Untuk tanah jenuh air (,S:l ):
dengan W = W, I
W, + W, (W, = berat udara = 0). Bita ruang
udara terisi oleh air seluruhnya (Y"= 0), maka tanah disebut dalam
kondisi jenuh, yang artinya tanah jenuh air.

PRINSIP PRINSIP MEKANIKA TANAH I I. TANAH


y.(G, + e) Soal l.l:
lsat - ( l.l s)
l+e Buktikan persamaan-persamaan berikut ini:
(12) Untuk tanah kering: (a) Berat volume basah : ?b: (l - n)(l+w) Gtyn
(b) Berat volume kering : fd = (l - n)G,ln
rd=?# (1.16)
(c) Berat volume jenuh , ,nr", = ,nr(l - n) + y* n

Bila tanah terendam air, berat volume efektif atau berat volume (d) Z."t = {G' - n(G"- l)}y*
apung (buoyant unit weight\ dinyatakan sebagai y', dengan

r^.,-Gr/*-/*
- l+n (1.17a) Penyelesaion:

Pada soal (a) sampai (d), ditinjau untuk volume satuan I/= l.
(G, -Dr*
r-.,-- 1*s (l.l7b) Angkapori: z=Yy/V=Y"
Volume butiran padat : Ys = V - Y" =|- Yv =|-n
y' : yr"t - y* (kN/m3) (1.17c)
Berat butiran padat: Ws = YsGslw = (l - n)Gsy*
dengan Tw: I Vm3:9,81 kN/m3.
Berat air: W* = wlll, = v'(l - n)Grln
(13) Kerapatan relatif (relative density)
Kerapatan relatif (Dr) umumnya dipakai untuk menunjukkan (a) Berat volume basah:
tingkat kerapatan tanah granuler (berbutir kasar) di lapangan dan
.. _W _%+Wn _ (l*n)Gryn+:'l(l-n)G,y.
dinyatakan dalam persamaan :
'o-v- l -
Dr=
€mak -€ (r.18) Jadi, berat volume basah:
€mak -€min Tr=(l -n[l +w)Gry, (l)
dengan (b) Berat volume kering:
cmak : kemungkinan angka pori maksimum Karena tanah dalam keadaan kering, maka kadar air w : 0.
€min = kemungkinan angka pori minimum Dengan menggunakan Persamaan (l), untuk tanah kering,
e : angka poripada keadaan asli. maka 16 akan menjadi y6, yaitu dengan memberikan nilai w = 0.
Kemungkinan angka pori terbesar atau kondisi terlonggar dari Karena itu, berat volume kering
tanah disebut angka pori maksimum (e,n"1). Secara sama, angka yd=(l-n)Gs/*
pori minimum (erin) adalah kemungkinan kondisi terpadat yang
dapat dicapai oleh tanah. Pada tanah pasir dan kerikil, kerapatan (c ) Berat volume jenuh:
relatif (relative density) digunakan untuk menyatakan hubungan ll/, +lTn */nV,
antara angka pori nyata dengan batas-batas maksimum dan lsat=--y-= _lrV, V
minimum dari angka porinya.

PRINSIP PRINSIP MEKANIKA TANAH I I. TANAH


Karena pada tanah jenuh: n : V/V : VJV : V, (pada V : l) dan V*: wGs (b)
Vr:Y-Vn:l-n
DariPersamaan-persamaan (a) dan (b) dapat diperoleh
Maka, berat volume tanah jenuh:
wG-
TrQ-n)i/wn e = ------!-
f sat ---j- s
Jika tanah dalam kondisijenuh, atau S : l, maka
atau
ysat:ys(l-n)+y'nn ................... (2)
e:wG,

(d) Dari Persamaan (2), dengan substitusi %= Gr 7',, diperoleh


Sool 1.3:
Trot: Grhu{l-n) * Vrn
Buktikan bahwa kadar udara (air contenr) di dalam tanah (l)
atau dapat dinyatakan oleh persamaan:
Ysat: {Gs - n(G. - l)}Y*
, e(l-S)
l+e
Soal 1.2: Penyelesaian:
Tentukan hubungan-hubungan antara e,Gr,w dan S. Dari memperhatikan Gambar 1.1,
Vo: Vu - V*
Penyelesaian: Bila dianggap: V, = l, maka V = V, * Vu: I + e
Ditinjauuntuk %= I
Persen kadar udara atau kandungan udara: A = Vo/V x 100/o
e: VulVr: Vu
Daridefinisi: DariPersamaan (a): Vrr: eS (lihat soal 1.2)

P]Hl'"
l='-----J v \v
= % s: v,lvu: vrrle
Maka, Vru: e5.... (a)
Maka,

, Vu-V. e-eS
Iirif:liil8fitiiiiiil:1.tfl i v, =! l+e 7+e
v
w = VlrullV',
u::liirEii!;jjjjijE Jadi.

Gambar Cl.l. _ vrT, n=+* (terbukti)


/ rV,

Karena, G : yrly.", maka yr: Gryr"

Jadi.' w -v'/' -v'Gs


Gr/*

PRINSIP PRINSIP MEKANIKA TANAH I


I. TANAH
Soal 1.4: Penyelesaian:

Buktikan bahwa (a) Tt


(a)ya=?#
-f rY, +Y*V*
(b) yt=Y#* V
Saat tanah menjadijenuh air, maka : yb menjadi Tsat dan V,: V,,.

Penyelesaian: Untuk Vr: 1, maka V,: e.

(a) Jika diambil Y, = l, maka VulV, = € = Vu. ., /s.l+yrre =- GrTrr*/rv€


/ sal:
Maka, V: Vs+ l/u = | + s l+e l+e
Berat volume kering, ya: WJV: T,VJV: (Gry,,)l/V= G,h/V (G , e)Y ,,
/ sar = -+ (terbukti)
Diselesaikan, l+e
,o=?# (terbukti) (b) Ib-
T rV, * T*V*
v
W, +W* (W, +Ww)lWs
(b) rt Untuk Vr: I dan V: I + e, maka
+Vu
V, (V, +Vu)lllr,

_ l+w _(l+w)y, lb--/r.l*TrrV.


l+e
(Vr+Yu)lyrV, l+e
Karena yr: Gry* dan Vru= eS (lihat Persamaan (a) soal 1.2),
Karena /s =GsTw Grl*+eSy*
j'b = ------- --
.. _(l+w)Gry* l+e
rt- 1*s Jadi,
Soal 1.5: (G, + eS)T *
Buktikan bahwa: Yb= (terbukti)
1+e
(a\ yrot=9* (c) Jika tanah dalam keadaan kering atau S = 0, maka y6 menjadi y6.

Jadi,
(b\rt=9# =-
G'/*
Td
l+e
(c) Pada soal (b), bagaimana persamaan berat volume tanah, jika tanah Jika, ,S | : 100%, maka ys menjadi yru1.
:
menjadi kering (,S = 0) dan jenuh S = l. Jadi,

PRINSIP PRINSIP MEKANIKA TANAH I I. TANAH


_(G, + e)y*
^,
Isat - Berat volume kering timbunan: ,o: -'u =-
19
: 13,8
--'-'-"
kN/m3
l+e l+w l+0,16-
Soal 1.6: Angka pori tanah timbunan:
- yd -r:''u'.1!'rt -I: 0,9
"r:9u!' 13,8
Saat penggalian dasar saluran, diperoleh volume tanah hasil
-ditimbun Perbandingan volume di kedua tempat:
galian yang di samping tanggul adalah 10.000 m'.
Kepadatan tanah timbunan dari hasil galian tersebut diukur dengan
alat Sand Cone, diperoleh Tu : l6 kN/m3 dan w : 16%. Dari pemerik-
Vt_ Vt +Vt _ Vt(l+Vt /Vr)
saan contoh tanah asli (undisturbed) dari dasar saluran, diperoleh data V2 Vr2 + Vu2 Vr2(l + Vv2 /Vs2)
bahwa tanah mempunyai kadar air rata-rata w : 25oh dan berat jenis
Karerra volume butiran padat tetap:
Gr:2,67.
Vt : Vsz dan VullVs : e1 ; Vy2lVs2: ez,
Tentukan volume tanah asli yang digali dari dasar sungai.

Maka, vt -l+et
Penyelesaian : V2 l+ e2

Volume tanah dasar sungaiyang tergali(Zl) :

Oibu.ng Trnah h.stl galian


'/ ' ".. v.loooomj
"t ,,- =,.* o,u] x l o.ooo = 8789,50
+
v, = l.
' l+e2 I+0,9

Soal 1.7:
Buktikan bahwa : yb = yd + S(Trut - ya )
Daaat taluran digali
w -25'A
G' - 2.67
Penyelesaian:
Gambar CI.2. Telah dibuktikan bahwa:

Pada lokasi I, yaitu tanah dasar sungai, karena terendam air, maka
(G, + eS)T
ib=_-----
l+e
'
dalam kondisi jenuh.
Angka pori saat jenuh : e1 = w Gs Gr/,, . eSl,,
:0,25 x2,67 l+e l+e
= 0,67 Jadi,
Pada lokasi II, pada timbunan:
Timbunan tanah yang dibuang mempunyai berat jenis yang sama, Tb=/d.r(**?, *)
yaitu G, :2,67

t0 PRINSIP PRINSIP MEKANIKA TANAH I I. TANAH il


Diperoleh, Karena e: wG"lS
yb : Td+ S(y.u, - y6 ) (terbukti) G'/'
ra=
, . t+,G,
I+_
Soal 1.8: s
Buktikan bahw4: Untuk tanah jenuh S : l,
Maka,
To
(a) ya --
l+w G'/'
td -: I + lry(,r (terbukti)
(b) Untuk tanah jenuh S: l, berlaku e : wGr:

G,T ,,
rct l+wG" Soal1.9:
Buktikan bahwa:
Penyelesoian: (a\ y'=(Gt -DYn
(a) Kadar air: w : W"IW,
l+e
(b) y':yd-(l -r)7,,*
_W. +14',
Ws Ws
=w*l
Penyelesaian:
atau
Y':Ysat-Tr"
Telah dibuktikan,
wr= (a)
l+w (G, + e)yn
ya: WJV lsat_------]-
Karena, l+e
W
(b) +e)/* _r*
Yd=
e+*Y ,,_(G,
' l+"
Dari substitusi persamaan-persamaan di atas:
y,=(Gr.-l)r.
' (terbukti)
yd:!!- (terbukti) l+e
l+w' (b) Berat butiran terendam:
(b) Telah dibuktikan bahwa: l[r'= VrG, - YrTn: Gs"ln - T,r: (G, - lh*
GrT. danV= I +e,maka
Td: l+e

l2 PRINSIP PRINSIP MEKANIKA TANAH I I. TANAH I3


-_, wr' (G, -l)y, Derajat kejenuhan:
' V l+e
:'G" 0,2x2,65
Karena
,s
e
xtooyo - 0,78
xroooh = 6g0/o

_ . *
" -G'/
rd
(b) Saat tanah jenuh, berlaku persamaan, e : wG,
l+e Kadar air saat jenuh:
danl/(1+e):l-n w= e/Gr: 0,78/2,65 : 0,29 : 29%o
Maka,
Berat volume jenuh:
y' : ya - (l - r) y* (terbukti)
.. (G, + e)/w (2,65 + 0,78)9,81
Isat- = 18,9kN/m3
l+e I + 0,78
Soal l.l0:
Tanah di lapangan mempunyai angka pori e : 0,78, kadar air w =
20Yo dan Gr:2,65. Tentukan:
Soal 1.Il:
Contoh tanah asli d.iambil dari lapangan. Berat contoh l,g5 kg
(a) Berat volume basah (y5), berat volume kering (y6) dan derajat
dengan volume 1000 cm'. Sesudah dikeringkan datam oven, beratnya
kejenuhan (,S).
tinggal 1,69 kg. Jika Gr:2,65, hitung fb,Td,,,y, e, n, S dan kadar udara
(b) Bila tanah pada keadaan jenuh sempurna, berapa kadar air dan A.
Y."t?

Penyelesoian:
Penyelesoian:
lg/cm3: ltlm3 : 9,81 kN/m3
^. *G1"(l+w)
r^ - Berat volume basah:
1as
dengan y,r:9,81 kN/m3
w t'8s'1990'i.!1 =
ru:V r 8.r 5kN/m3
rooo
Berat volume basah:
Kadar air :

-. _\65 x 9,81 x (l + 0,20)


I + 0,78
= l7,5kN/m3 *: p-=
l,Ys
l,8l --1,69
x roo% =9.47%o
1,69
Berat volume kering:
Berat volume kering:
GrT * -2'65x9'81= l4.6kN/m3
Yd =
l+e I+ 0,78 ,r:+= trz##g = r6,56kN/m3

l4 PRINSIP PRINSIP MEKANIKA TANAH I I. TANAH t5


atau Berat volume butiran: Ts: GrT* = 2,68 x 9,81 : 26,29 kN/m
,,: Tb 18,15 Untuk I cm3 contoh tanah:
tu 1+w- l+0,0947
=16.56kN/m3
Berat kering (butiran saja): 15,3719,81 : 1,567 g

Angka pori: Volume butiran: Vr= 1,567/2,68:0,585 cm3


e: Gryrr(l + w)/15 - I Angka pori,
:2,65 x9,81 x(l + 0,0947)118,15 - l =0,57
Yt=v-v'
Porositas:
": vs vs -l-0'585
0,595
=0.71

o'57 Derajat kejenuhan (S):


n:'
l+e -
=0,36
l+0,57 Berat air p", tanah, Wrr: 1,92 - 1,567 : 0,3 53 g
"*3
Derajat kejenuhan: Volume air = l(ru/yn : 0,353/l: 0,353 cm3
wG^J 0,0947 x2,65 0'353
o-

e
x 100% = 44Yo s =Y' x1000/o- xfio%o = g5%o
0,57 vv I - 0,595
Kadar udara: Atau dengan cara lain:
A = n(l - S) = 0,36 x (1 - 0,44) = 0,20 : 20%
:'G, o'225 x2'68
,s xrooyo - 0,71
xfio%o = g5o/o

Soal l.l2:
Contoh tanah diletakkan dalam cetakan yang berbentuk silinder
Soal 1.13:
dengan diameter 10 cm dan tinggi 20 cm. Berat tanah dalam cetakan
3021 g. Kadar air tanah dalam cetakan w:22,5o/o. Bila tanah mempu- Piknometer dengan berat 621 gram digunakan untuk menguji
nyai G, :2,68, hitung Yb, Yd, e dan S. contoh tanah nomer 1,2 dan 3. Contoh tanah I dikeringkan dengan
oven, contoh 2 jenuh sempurna dan contoh 3 jenuh sebagian (Tabel
Cl.l). Berat volume basah tanah 3 adalah 1,93 g/"*'. Berat
Penyelesaian: piknometer ketika diisi dengan air 1490 g.
Votume cetakan atau volume tanah V : (ll4) x n x 102 x20 : 1570,8
3 Tabel Cl.l
cm
Berat volume basah: yt:3OZl/1570,8 : 1,92 grlcm3 : 1,92 x 9,81 = Nomer contoh I 2 J
Berat contoh tanah (g) 982 l02s 987
18,83 kN/m3
Berat piknometer, contoh tanah dan air (g) 2tt0 2025 2067
Berat volume kering:
Tentukan:
l'92
tu l+w -
^t,:Yb l+0,225
x9.81=15.37kN/m3 (a) Berat jenis tanah (Gr)
(b) Angka pori (e) dan kadar air (w) Snnhfuwn,,.'
[r,$trfi-[,]'i-
t6 PRINSIP PRINSIP MEKANIKA TANAH I
(c) Angka pori (e) dan kadar air (w) contoh tanah 3
(c) Contoh 3

(d) Derajat kejenuhan (,S) contoh tanah 3. Dengan cara yang sama seperti soal b.
Diperoleh kadar air w = 10%o

Penyelesaian:
(a) Beratjenis
Berat volume kering ya: .l'?.= =1.75
I + 0,10
Berat air untuk mengisi piknometer sampai penuh Berat air per volume satuan : 1 ,93 - 1,7 5 : 0,1 8 g
: 1490 - 621 =869 g Volume air : 0, I 8/l : 0, 18 cm3

Berat air ditambahkan Volume butiran padat per volurne satuan : 1,7512,71 : 0,645
:21 l0 - (982+ 621):507 g I
Angka pori, e - -0'645 = 0.55
Berat air yang dipindahkan tanah 0,645
: 869 - 507 :362 g (d) Derajat kejenuhan contoh tanah 3:

Berat jenis tanah, ,s: tG' xroo%o =o''o=*-?-'" xrooo/o =


G': 9821362 : 2,71 e 0.55
49,3yo

Soal l.14:
(b) Contoh tanah 2
Berat air ditambahkan Tanah dari lapangan menlpunyai berat volume basah 18.6 kN/m3
:2025 - (1025 + 621)=379 g
dengan kadar air w : 7o/o dan G, :2,65. Flitung volume air yang
dibutuhkan untuk I m3 tanah agar kadar air menjadi l60/o. Dianggap
Volume air: Wnlyn: 37911 : 379 cm3 angka pori konstan selama penambahan air. Berapa derajat kejenuharr
volume butiran tanah dan air: ,s?
Jika berat tanah lV',

W *tW
= 869 - 379:490 cm3 - (a)
Penyelesaian:
GrT* Tw
Tb l8'6
Diketahui berat contoh tanah 1025 g 'yo:l+w - l+0,07 = l7.38kN/m3
Maka,
Ws: ldV:17,38 x 1 = 17,38 kN
7r =1025 (b) :
l+w Wru: 0,07 x W, 0,07 x 17 ,38 = 1,22 kN

Dengan penyelesaian Persamaan (a) dan (b) dapat diperoleh, V*: WrulTn : 1,22/9,81 : 0)24 m3
kadar air w:21%o.
Pada kadarair,w: 160/o:
Angka pori e : wGs = 0,21 x2,71 :0,57
Wt: wWr:0,16 x 17,38:2,78 kN

t8 PRINSIP PRINSIP MEKANIKA TANAH I


I. TANAH
V*= 2,78/9,81 : 0,283 m3 Soal 1.16:

Jadi, agar kadar air bertambah menjadi 160/o, diperlukan penambahan dari lapangan (porositas n) adalah
Persen rongga tanah pasir
air 30%. Untuk menentukan kerapatan relatifnya (D.), tanah pasir
:0,283 - 0,124:0,159 tersebut pada mulanya dituangkan dalam cetakan perlahan-lahan
m3
(kepadatan minimum) dan kemudian digetarkan/dipadatkan sampai
G'T* kepadatannya maksimum. Volume cetakan 1000 cm'. Tanah pada
Angka pori e - -, =''lt=i?t' -l = 0,5 kepadatan minimum mempunyai berat 1560 g, sedang pada kondisi
f d 17,38
kepadatan maksimum mempunyai berat 1879 g. Berapa kerapatan
Karena e dianggap tetap, derajat kejenuhan S pada w: l6Yo, adalah: relatif (D,), jika G,:2,65?

,s:
tG, *0,16x2,65 = o,g5 =g1oh
e 0.5 Penyelesoian:
n: Vu/V:0,30
Soal 1.15: e= nl(l - n) = 0,301(l - 0,30) : 0,42
Tanah dari lapangan mempunyai yu = 19,8 kN/m3 dan w :23%.
1560 x l0-6 x 9,81 _ 15,30 kN/m3
Berapa kadar airnya, bita y6 menjadi 18,6 kN/m3 dengan angka pori Yd(min) =
dianggap tetap. 1000x l0-6
1879 xl0-6 x 9,81 _
Yo(mat) = 18,43 kN/m3
Penyelesaian: l000xl0-6
Sebelum dikeringkan, G^r* ,_2,65x9,91
€1min)= -l=--l=0,4 I
y,t= Yb - 19,8 : l6.l kN/ml / d(nak) l8'43
l+w l+0,23 G''* ,-2,65x9,81 r-n
Karena sesudah dikeringkan e tetap, maka Zdan juga tetap.
e1mali)= 'n
-l:0,70
y4
/ almin) 15'30
y5: y6(l + w)
Kerapatan relatif (r e I at iv e de ns ity):
Bila y6 : 18,6 kN/m3, kadar airnya
l)r:
^_
e(mak1 -e 0,70-0,42
=-
elmin) 0,70 =0,9'7 =97o/o
l+w=lo -18'6 =1.16 e(mak) - - 0,41
yd l6,l
w:1,76 _ I = 0,16 = l6oh 1.3 Distribusi Ukuran Butir tanah
Sifat-sifat tanah sangat bergantung pada ukuran butirannya.
Besarnya butiran dijadikan dasar untuk pemberian nama dan klasifi-
kasi tanah. Oleh karena itu, analisis butiran ini merupakan pengujian
yang sangat sering dilakukan. Analisis ukuran butiran tanah adalah

20 PRINSIP PRINSIP MEKANIKA TANAH I I. TANAH 2l


Tanah dituangkan
penentuan persentase berat butiran pada satu unit saringan, dengan
ukuran diameter lubang tertentu. Tabel l.l memperlihatkan klasifi-
kasi tanah yang didasarkan pada ukuran butiran menurut Unified,
ASTM, MIT dan International Nomenclature. Komposisi tekstural
dari tanah berbutir kasar biasanya ditentukan dari menyaring tanah
dengan menggunakan saringan-saringan dengan ukuran lubang yang
bervariasi. Hal ini disebut analisis saringan (sieve analysis) atau anali-
sis mekanikal (mechanical analysis) (Gambar 1.2). Ukuran diameter
lubang saringan menurut standar Amerika ditunjukkan dalam Tabel
1.2.

Tabel l.l Klasifikasi tanah yang didasarkan pada ukuran butiran


1.7mm 0.38 0,075

Unified
:l
II scd'n! halu5
Sulir.n halur (l.r!u d.n lcmpungi

pa3r
Drameter lubano
sanngan kecil
2.0mm

pasr sadang partr halu3 Irhtu lcmpuq l.mpung koloidal


Panci penampung
2.0mm 0 0002 mm
-
MIT
kt3ar sadang hrlus lasar scdanq hrlus kasat scdang halus
Gambar 1.2 Analisis saringan.
pasr lan!u lcmpun9

2omm 1 0 05 o2 01 005 002 0 006 0 002 0 0006 0 0002 mm

Tanah yang lebih halus dari 0,075 mm (saringan nomer 200)


srng!t
krsrr kaiar iadang h!lu! kas!r h.lus kasar halug l.isar halus
ssrgrl
halus
dianalisis dengan cara sedimentasi. Pengujian sedimentasi yang sering
claluG
ptlr Mo hnau lcftpun9
dipakai adalah uji hidrometer (hydronteter tesl) (Gambar 1.3).
Prinsipnya, butiran-butiran dengan ukuran yang berbeda akan mele-
Tabel 1.2 Nomer dan diameter lubang saringan standar Amerika wati cairan dengan kecepatan yang berbeda menurut besar butirannya.
Alat hidrometer akan tenggelam lebih dalam bila berat jenis larutan
Diameter lubang Diarneter lubang suspensi berkurang. Detail pengujian analisis ukuran butiran inidapat
No. saringan No. saringan
saringan (mm) saringan (mm) dibaca pada manual uji laboratorium ASTM D-442-63.
3 6,35 40 0,42
4 4,75 50 0,30
6 3,35 60 0,25
8 2,36 70 0,21
r0 2,00 100 0,15
t6 l,l8 140 0,106
20 0,85 200 0,075
30 0,60 270 0,0s3

22 PRINSIP PRINSIP MEKANIKA'TANAH I I. TANAH 23


WaKu dari awal pengujian l. persentase dari ukuran butiran tertentu,

t=0 t=h t=tz t=ts t=tt 2. persentase total lebih besar atau lebih kecir daripada ukuran
butiran tertentu,
3. keseragaman atau rentang (range) dalam distribusi ukuran butir.

Dalam grafik distribusi ukuran butir tanah, indikasi gradasi


butiran ditunjukkan oleh koefisien keseragaman (unijormity
coefficient), G, dan koefisien gradasi (coeficient of gradati6n), Cc,
yang dinyatakan oleh persamaan : . ....

Deo
tu = (r. I e)
(a) Hidrometer (b) Kedudukan hidrometer saat pengujian DIo

n (Dn)2
Gambar 1.3 Uji hidrometer. '" = @uo;1D,,D (r.20)

Contoh hasil-hasil analisis ukuran butiran ditunjukkan dalam Jika cu besar, berarti rentang ukuran butirannya juga besar,
bentuk grafik semi-logaritmik seperti pada Gambar 1.4. Persen
sehingga tanah disebut gradasi baik (well graded). Jika C, = 1,
material lolos saringan dengan ukuran tertentu ditunjukkan dalam
menunjukkan bahwa tanah terdiri dari ukuran yang sama (seragam).
ordinat dengan skala aritmatik dan ukuran butiran (sering juga
Umumnya bila Cu < 4 maka tanah termasuk bergradasi seragam.
dicantumkan nomer saringan) ditunjukkan dalam absis yang berskala
logaritmik. Beberapa petunjuk dapat diperoleh dari kurva ukuran Tanah bergradasi baik jika mempunyai koefisien gradasi c"
butiran (contohnya dapat dilihat pada Gambar 1.4), yaitu: antara I dan 3 dengan cu > 4 untuk kerikil dan c, > 6 untuk pasir,
sedangkan tanah disebut bergradasi sangat baik bila
G > 15.
NotasiDl6 didefinisikan sebagai l0%o dari berat butiran total ber-
diameter lebih kecil dari ukuran butiran tertentu. Sebagai contoh, D16
= 0,45 mm artinya l0%o dari berat butiran total berdiameter kurang
dari 0,45 mm. Ukuran-ukuran yang lain seperti D.,, Doodidefinisikan
s
o se-perti cara yang sama. ukuran Drc didefinisikan sebagai ukuran
o
E efektif (effe c t iv e s iz e).
tr
o
e
o
o, Soal 1.17:
contoh tanah akan ditentukan distribusi ukuran butir tanahnya.
Diketahui, berat contoh tanah, l{ = 119,33 g dan berat jenisnya, G, =
2,57 . Hasil analisis saringan dan hidrometer ditunjukkan dalam
Tabel
Diameter butiran (mm) cL.2.
Gambar 1.4 Distribusi ukuran butiran.

24 PRINSIP PRINSIP MEKANIKA TANAH I I. TANAH 25


Tabel C1.2. Hasil hitungan, kemudian diplot dalam grafik semi logaritmik
(Gambar Cl.3). Dari grafik distribusi butiran dapat diperoleh:
Diameter Berat butiran Berat Persen
Saringan D1g: 0,04 mm, D36: 0,190 mm dan Doo: 0,72 mm.
saringan tertinggal butiran lolos butiran lolos
No. (g) (%)
(mm) (e)
n 0,720
4
l0
4,750
2,000
0,00
l8,l I
I19,33
101,22
100,00
84,82 "u--D6o_
a* 0,04
=18>6
20 0,850 24,30 76,92 64,46
40 0,425
0,250
21,44 55,48
41.33
46,49
34,64 ^-
..-t- Dlo2
9i''o^'=, : l,2|(diantara r dan 3)
60 14,15
)t )) 20,30
D6o,D* 0,72x0,04
=
140 0,1 06 17 ,11
200 0,074 3,54 20,68 17.33 Jadi tanah termasuk bergradasi baik.

Sisa butiran yang lolos saringan 0,075 mm, kemudian dianalisis "Er
T'
F
,ttt s9
r2 E
,
dengan cara sedimentasi (hydrometer analysis), yang hasilnya lt I
r00
ditunjukkan dalam Tabel C1.3. s
Persen lolos &
(%) ?o
Tabel C1.3.
a
Waktu Diameter Persen butiran 50
a0
pengendapan butiran mengendap
30
(detik) (mm) (%)
fr
0,06 13,02 t0
0,04 10,42 0

30 0,017 6,08 Oiameter butiran (mm)


60 0,013 4,34
2s0 0,006 1,7 4
Gambar Cl.3
t440
Hitungan ukan sebasai berikut: 1.4 Batas-batas Atterberg
Misalnya, berat butiran yang lolos saringan no. 40,
Salah satu karakteristik tanah berbutir halus yang kohesif adalah
: berat total - berat butiran tertinggal plastisitas, yaitu kemampuan butiran tanah untuk tetap melekat satu
: I19,33 _ (0,00 + lg,l1 + 24,30 + 21,44) sama lain. Untuk mendefinisikan keplastisan tanah kohesif, diperlukan
: 55,48 g kedudukan fisik tanah pada kadar air tertentu yang disebut
konsistensi. Konsistensi tanah kohesif pada kondisinya di alam
Persen butiran yang lolos saringan no. 40, dinyatakan dalam istilah lunak, sedang, kaku. Umumnya tanah kohesif
: (55,48/1 19,33) x 100% (lempung) akan semakin lunak bila kadar air semakin tinggi.
: 46,49 o/o

26 PRINSIP PRINSIP MEKANIKA TANAH I I. TANAH 27


Tiga nilai kadar air dapat mengindikasikan perilaku tanah PI: LL _ PL (1.21)
berbutir halus, yaitu kadar air alam (natural water content) dan 2
batas-batas konsistensi yaitu batas cair (LL) dan batas plastis (PZ). Jika PI semakin besar, maka jumlah partikel lempung dalam
Atterberg (1911) membagi kedudukan fisik tanah lempung pada tanah semakin banyak. Jika PI rendah, contohnya pada tanah lanau,
kadar air tertentu ini menjadi 4 kondisi, yaitu kadar air pada kondisi: sedikit pengurangan kadar air akan berakibat tanah menjadi kering.
Sebaliknya bila kadar air bertambah sedikit saja, tanah menjadi cair.
(l) padat,
Indeks cilr, LI (Liquidity Index) tanah didefinisikan sebagai:
(2) semipadat,
(3) plastis dan LI=
wy-PL wp-PL
:+
(1.22)
(4) LL_ PL PI
cair.
Indeks cair berguna untuk mengevaluasi tanahjika tanah tersebut
Masing-masing kedudukan kadar air tersebut dipisahkan oleh: pada kondisi terganggu (disturbed). Nilai 2,tr1, jika kadar air alam
batas susut (shrinkage limit -- SI), batas plastis Qtlastic limit: PL) (4q) lebih besar dari batas cair tanah. Pembentukan kembali tanah ini
dan batas cair (liquid limit : ZZ) (Gambar 1.5). Batas-batas kadar akan merubah tanah pada kondisi cair kental. Saat kadar air alam (4q)
air tersebut disebut batas-batas Atterberg. kurang dari batas plastisnya (PL), maka LI negatif . pada kedudukan
VolurE tanah total ini tanah pada kondisi padat atau semi padat.
Batas susut merupakan batas kadar air dimana pengurangan
kadar air selanjutnya tidak mengakibatkan perubahan volume tanah.
Dalam percobaan, batas susut dinyatakan dalam persamaan,

sr ={( ry ^z)_(w, - t rtr *l} , ,or* (t .23)


|.\,n2 /\ m2 ))
dengan
mt = berat tanah basah dalam cawan percobaan (g)
PL LL Kadar air m2: berat tanah kering oven (g)
Z1 : volume basah dalam cawan (cm3;
Gambar 1.5 Batas-batas Atterberg (l9l l) dan hubungan kadar air dengan
perubahan volume. V2: volume tanah kering oven 1cm3;
Batas cair, LL, (Liquid Limit) adalah kadar air pada batas antara y*: berat volume air (g/cm3)
kondisi cair dan plastis. Pada kedudukan ini, butiran menyebar dan Untuk lebih jelasnya dapat dipelajari Soal 1.18.
berkurangnya kadar air berakibat berkurangnya volume tanah.
Batas plastis, PL (Plastic Limit) adalah kadar air pada batas
kedudukan antara plastis dan semi padat.
Soal I.I8:
Selisih antara LL dan PL disebut Indeks Plastisitas, PI Percobaan batas susut menghasilkan data sebagai berikut:
(Plasticity Index). Bila dinyatakan dalam persamaan: Volume tanah dalam keadaan jenuh air :25 cm3
Volume tanah setelah kering oven : l6 m3
28 PRINSIP PRINSIP MEKANIKA TANAH I
I. TANAH 29
EE 66 EE6
Berat tanah pada saatjenuh air:45 g 6F a
EE '6! EF3
Berat tanah pada saat kering oven : 3I g 8E
o.- {d
gEo
6- O
EE 6G
E
EEr-
b.
Penyelesaian: 5 IE ,.oE 3*sa a
G 6 q
o
?;G =E
.-!

Batas susut:
3
o Et i4 3
D,; !

.! xlr ! _-e I .gE o T


"gEE
o
o
c
Io
.5lx E
J OE oo 5li J @D dE !
o

st ={(
*' - *'\-(rvt - vz'tr *l} ,. , oo*
G
E
a
It
(.i
J
o
'E
o
D
s6
1..
E
f
,o
o
! d
E,
a
z o (r"
l.\ m2 / \ m2 -!6 i o 6
i ;u
o
)) i EV o
!
o

;v E
bL o
o gt!-*E d
-r1iE
o<
r.P 9o
3

-r l^. <go fux <.9a otr 60


if, .tl.' ON

={(n#) (";r)}.,0,* €EE Eg F


-l- E l(l
co <d tr
o<
=,6%.
c i i 5 sa i
E EE sd E E"' }G
io
o o rio E6 s*E5 *Ei
E
oO &< E
;< II!!8EE lo
o
E
tr
ET TE
@o @o
o
E
tr
rt
6O
@6
6Q
6h
@o
}E BEE EiE :o
76

B=
EsiEIEEE
1.5 Klasifikasi 'laqop loqurs relmdurau oue^ r6alU,selI
ou w6urre: 6otol yozt -
ueseleg
,nS ,CC *pl
'ng-0OZ ou ue6uups solol yo7! xS
.669 CS
rrep qrqrf
lg 'nC :OOZ ou ue6urJes sogog y.9 uep aS :rr1i
Pemilihan tanah-tanah ke dalam kelompok atau sub-kelompok 'Gnleq ugJtnq eseueso:d up)llesep€q r3eMseu
Oiijn!
yang menunjukkan sifat atau kelakuan yang sama, disebut klasifikasi.
Klasifikasi tanah sangat membantu perancang dalam memberikan : o
c! !
6 o t
€oo E8
EL_ E
o
o
f
co o
o
o lc
lo

pengarahan dengan cara empiris yang telah ada dari hasil pengalaman t*- _!
.ro
o
c
I
o
E
To
f
a ,
o
6C
)
be
ro
o-
c
o
!
!c
-!
oi
o
g
o
o
E lc
ll
IE
lc
E
E 6
co
IE
GO o E c
o
l6
yang telah lalu. CE
o
o
t
a G
o -o JD a
o .E
-P
g; i;Fc
E dE
o
o
o
o
a
q. !
o c
o

Terdapat dua sistem klasifikasi yang sering digunakan, yaitu .!E


EE
d.!
F>
G
n<
o J
6
c -
E
o -a6q
co t -f
o
6- G
!
o
c
o
@
a c4 2 E
a 33 c- +<
co o l< -e
;6d o E G
sistem klasifikasi tanah Unified atau USCS (Unified Soil Classification o P*5 o _c
3E o € o
o cS ci co co rE
aE 83 e o
c -a
o -q

::
@
E
a , o E
zd €E
c E-
Systent) (Tabel 1.3) dan AASffiO (American Association of State f
a2 c
o a CO ol o
, j<F
c
o
G
c
<E d
b ot E E E o c
Highway and Transportation Officials) (Tabel 1.4). Sistem-sistem ini ES k OC t-fi a E: =ac o c
co 3 -e 6
E
menggunakan sifat-sifat indeks tanah yang sederhana seperti distribusi
_E
OG
ED
GE .*b
;q)
o
j
G
c
?
E
v-9
i€
o6 -d5
-o
D
E
3
j c
I t;
-rf bs.i
- oc
c
OE
oo
-E
,.t(
G
o
c
I]
xc
6
o
o
o

E0) od 6E o
Eo EP €5
o 6d ! 6E
=co o 6E
ukuran butiran, batas cair dan indeks plastisitas. Sistem klasifikasi b* E
o
o 6
6f
GE GD 6
E E@o
E
e6 E9fl
EO EE o o
o
od

AASHTO lebih cocok digunakan untuk perancangan jalan raya.


E G
_!
zl v=
od
rO
o6 3 -c !6E ooi
ol o
tq :E c =c
:t
tr dtE 60
,E !_
;c
!O yt
EEts
)Q J

YE Y Y o!P
OE
3E
CE c oo G_a 6_q oq
J O: JO -9 -U od
(6
1.5.1 Sistem Klasifikasi Tanah UniJied (Unified Soil Classilicatiott
System: USCS)
ct
'a EE
,,E
3
(, c
o (=
9
o
o 3
a
L
o o
=
(.)
o
J
o o -E I
() I
o d
(o x =
J4
Pada klasifikasi tanah sistem Untfied, tanah diklasifikasikan E EiE EY
-sl !c
o
d r.= 5go
sebagai tanah berbutir kasar (kerikil dan pasir) jika lebih dari 50o/o
x
c, El
.D
fg; 63
60
6 s=E gB co r<
o
s
tinggal dalam saringan nomer 200 (diameter 0,075 mm), dan tanah ts€-o3 a;p
-n
C
E5 =9
F d@ B.s
c
E gsEE b oE gE f
E;€ ES co o
diklasifikasikan berbutir halus (lanau/lempung) jika lebih dari 50%
!,, Y!5 o bo
E Vr-6 e8 o
,2 =^ o
lolos saringan nomer 200. Dalam sistem Unrfied, tanah a (ururg^l t)t ou
uB6utieg upqel (r!ugz't)t ouu"6u i3- sE E
o
.a o E3E
-al Jesal rrleJ, u?p -uea sopl /egel tqet, Ee o
c
diklasifikasikan dalam sejumlah kelompok dan subkelompok yang l
F qlqq nele %09 t!)flsy %o9 uep qrqq Jrsed -53 coo
dapat dilihat dalam Tabel 1.3 dan Gambar 1.6. Simbol-simbol yang E
c, - (uu 91.0'0) 0OZ ou u"6uues ueqeusl (uu 9l.O O) OOZ ou ueouues solot E
:E o
digunakan tersebut adalah -all o ueJt|nq yoog Jese)i J[nqjeq qeuel qrqel nele %09 snleq lrlnqJaq qpuel c
6
: F F

PRINSIP PRINSIP MEKANIKA TANAH I


I. TANAH 3t
G : kerikil (gravel)
S : pasir (sand)
C : lempung (clay)
8 M: lanau (si/r)
d
O : lanau atau lempung organik (organic silt or clay)
.E
j,
Pt : tanah gambut dan tanah organik tinggi Qteat and highly
Ir organic soil)
EI
E5
E6
W : gradasi baik (well-graded)
P = gradasi buruk Qtoorly-graded)
H : plastisitas tinggi (high-plasticity)
E

L : plastisitas rendah (low-plasticity)


t Bagan alir sistem klasifikasi tanah Unified diperlihatkan dalam
q)
Gambar 1.6.
'\
,a
1.5.2 Sistem Klasifikasi AASTHO
I t tse ,,&
e
E Sistem AASTHO (American Association of State Highway and
t (n
a E: E
v Transportation Oficials Classificatior) umumnya digunakan untuk
s II iEs pekerjaan-pekerjaan fondasi jalan raya: subgrade, base, sub-base
q)

oE {sg .9
(A
(Table f .4). Sistem ini mengklasifikasikan tanah ke dalam j
EE
ao -.
EE
.k kelompok (yaitu dari A-l sampai A-7) dan didasarkan pada diameter
t 3s
E gr
:3e
6
iEe butiran dan batas-batas Atterberg. Sistem ini memisahkan tanah-tanah
@ !lc
C
BiE E bo ke dalam kelompok granuler dan lanau-lempung. Kelompok A-l
ERE c0 sampai A-3 adalah tanah granuler, sedangkan kelompok A-4 sampai
3 e€ \o
€;f A-7 adalah kelompok tanah lanau-lempung yang lolos saringan nomer
EEi 6l 200. Kelompok-kelompok ini dievaluasi dengan menggunakan
EE€ E persamaan yang disebut Indeks Kelompok (Group Index, Gl), yaitu:
:-; t 6[
tP!
r5€
EiE GI: (F - 35){0,2 + 0,005(LL - a0)} + 0,01(F- l5)(P1- t0)
EI:
t*E ......(1.24)
.EB I
;E* dengan Fadalah persen butiran lolos saringan nomer 200 (0,075 mm).
E9y Dalam hitungan, nilai F hanya dipakai angkanya (tanpa persen).
Ij Eag
FAr Demikian pula untuk LL (batas cair) dan P1(indeks plastisitas). Suku
E 2 persamaan pertama dari GI, yaitu: (F' - 35){0,2 + 0,005(LL - 40)},
: Ev ;
d adalah indeks kelompok parsial yang ditentukan dari batas cair. Suku
$?" 5
e
t e - 9- persamaan kedua, yaitu: 0,01(F-lref-|0) adalah indeks kelompok
E5 qb
!P qail tr
parsial yang ditentukan dari indeks plastisitas (PI).
EOOO

32 PRINSIP PRINSIP MEKANIKA TANAH I I. TANAH 33


(o
N v o Beberapa aturan dalam menentukan indeks kelompok:
.E E.g cf
F. E EE G
oo 6
t-
@
(t) ir
E
o
o
E
l. Jika nilai G/ besar, maka kecocokan tanah jika digunakan dalam
N o pekerjaan tanah semakin berkurang (contohnya tanah dengan GI:
Pci
=N o f
!
EC
()_ .c
o
v- a
x(E c of l5 kurang cocok dibandingkan dengan tanah dengan GI: l).
+6 (o o.= o
E EE c '6
6s) @
E o
l- 2. Jika dari hitungan, Gl bernilai negatif, maka G^I diambil nol.
6E o Oe @
E
o
EO
6o
co ,C
@o
ly I o 3. Nilai G/ diambil bulat. Misalnya, terhitung G/ = 4,3 maka
66 f c
G= E EE
15
E
N
c 6
Eq)
dibulatkan menjadi 4 dan jika GI = 4,5 dibulatkan menjadi 5.
E (o
qs (.) ec, N 6

.h3 o
.o
U)
4. Tidak ada nilai batas atas dari nilai Indeks Kelompok (GI).
.c xl E
rf 6G o 5. Indeks Kelompok GI yang termasuk kelompok A-1-a, A-l-b, A-2-
E EE o c
(o o
o oo E
@
F 4, A-2-5 dan A-3 nilainya selalu nol.
xo .Ec C
(!
6. Pada waktu menghitung Indeks Kelompok (GI) yang termasuk l-
N
E EE E
2-6 dan A-2-7, digunakan indeks kelompok parsial untuk Pd atau
N o
o
(f) 5: xG C
l
o
(o
N I
o o.!
E
\f E
0)
GI=0,01(F - l5XP/- l0) (1.2s)
E EE E
N
o
o Oe
$r
!
o)

c=
)g
o
o
N h
I
o .!G
GO (! Soal l.l9:
E EE =
G =6 E
-o N c a
Og 6
(o -o 6 '6 za Dari pengujian contoh tanah di laboratorium diperoleh:
3c o o o
CG oo) (a) Butiran tanah tinggal dalam saringan no.4 = 9l7o atau lolos
6o $
N xo(o E
6
o-
x
saringan no. 4 : 9o/o dan hanya 4Yo lolos saringan no. 200;
O,E o6 (!
E3 E
6
EE
oo
o,
Y
i6 o
o
s3
SE
o o
o
(! koefisien keseragaman Cu: 8, koefisien gradasi C, : 4 dan indeks
z- Cx o)
E
s() '-o o ,=Q c G
o- plastisitas PI:3oh.
o z o c; G q)
6o r< U)
c
:= (a) Butiran tanah lolos saringan no. 200 (0,075 mm) : 65%o,batas cair
F E
,EE
NO
..: (E
o) LL: 40Yo, batas plastis PL = 22Yo.
oto o 6!
=o
o*
o
-o (c) Butiran tanah lolos saringan no. 200 (0,075 mm) = 5l oZ, batas
a ro c! o o ;s (o cair
6 oq@
ll!
GGG
E
@
<v
G=
f- LL: 53%o; batas plastis PL: 40oh: tanah anorganik
,a oi<
EEE E .-_
6 q., (o
(n oo6 ^ob ENrl Klasifikasikan ke tiga contoh tanah tersebut.
-:i
K)(?)e
o q<.i
'a t o
U 6 \ruo
< a>
C€ c;
c
(E
o Penyelesoian:
xo o-
v E o o c
G
vo
vo
'6 EEE
(!=Y Klasifikasi dilakukan dengan memperhatikan Gambar 1.6.
= E E o, o)
E E o E
o oo -=E
O)d;
0)
a
:) xo <-.^^o
-ooo 3= o o
c6
(D (!6x
€ ----
a) Tanah yang tinggal dalam saringan no. 4 : 9lo/o, maka tanah
0 vo
'6
G
E-*ru
9d ci d
6o-
o--
J
o.
o E
f NOOE
'r oo o
- termasuk kerikil (G). Karena butiran lolos saringan no. 200: 4Yo,
rc '6 I .:ccc 12JE <^.,o maka harus diperiksa gradasinya. Telah diketahui G : 8 > 4 dan
E 6 E
'6 ._-o o .C
o
6 Seee *34 o.= o o oo
E>
f v,\
c ^JJ
v o
C
o = .OEEEE
!
.g do-(L oE Cc:4 > 3, maka tanah bergradasi buruk (P). Jadi, tanah termasuk
= .9 60 -9. xo EE
(1r:
6g S E::
goE:I
i;ONN
E o_r-o- Ego o
oc OE =(!
(D6 (!(l)cco- klasifikasiGP.
F <NOO (/)d)!
=6!2 F-r (La oYflz

PRINSIP PRINSIP MEKANIKA'TANAFI I I. TANAH 35


b) Tanah lolos saringan no. 200 : 650 > 500%, maka tanah termasuk Penyelesoian:
berbutir halus. a) Karena butiran lolos saringan no.200 : 59,1%o, maka tanah
LL : 40o/o < 50yo, maka harus diperiksa P l-nya. termasuk berbutir halus. Dengan LL: 4106 < 50oA dan PI: LL -
PI = LL - PL:40% - 22o/o= lSyo> 7%o, dan LL:40%o,maka PL = 4lo/o - 14% : 27%o > 7yo, maka tanah adalah CL (lihat
menurut grafik plastisitas tanah adalah CI. Gambar 1.6).
c) Karena butiran tanah lolos saringan no. 200 : 5l%o,lnaka tanah b) Dari Tabel 1.4, karena butiran lolos saringan no.200 = 59,7o/o >
termasuk berbutir halus. 35%o, maka tanah termasuk lanau atau lempung. Dengan LL :
41Yo, maka tanah termasuk salah satu l-5 atau A-7. Karena, PI :
Dengan memperhatikan, LL = 53oh>50o/o dan PI = LL - PL : 27o/o dan PL: l4%o, maka tanah termasuk A-7-6.
53% - 40%o: l3Yo, dari Gambar 1.6 tanah termasuk klasifikasi Ml1
atau OH. Karena sudah diketahui tanahnya anorganik, maka tanah GI : (F - 35X0,2 + 0,005(ZI - 40)l + 0,01(F- I5XPI - l0)
termasuk klasifi kasi MlL : (59,1 - 35X0,2 + 0,005(41 - 40)l + 0,01(59,1 - 15X27 - 10)
: (24,1)f0,2051 + 0,01(44,1 X 1 7) : 12,44
Soal 1.20: Jadi, tanah termasuk klasifikasi A-7-6(12).
Contoh tanah diuji di laboratorium dengan hasil-hasil sebagai
berikut: Soal 1.21:
Batas cair (Lt1= 41, Hasil pengujian beberapa contoh tanah di laboratorium, adalah
: sebagai berikut :
Batas plastis (PZ) l4oh.
Dari analisis saringan, diperoleh data seperti yang diperlihatkan dalam
(i) Tanah I: Batas cair (Lt1: 4t,
Batas plastis (PI) :23Yo
Tabel C1.4.
(ii) Tanah 2 : Batas cair (LL):20%
Batas plastis (PL) = l4%o
Tabel Cl.4 Hasil uji saringan
(iii) Tanah 3 : Butiran tertahan saringan no.4 (4,75 mm) = 1gy
No. saringan Persen butiran lolos (%)
Butiran lolos saringan no. 200 (0,075 mm) = 3o/o
Koefisien keseragaman (G) : 7
4 100
Koefisien gradasi(G) = 3
l0 92.9
Indeks plastisitas (PD = 3oh
40 79,4
200 59, I Tentukan klasifikasi ketiga tanah tersebut menurut Sistem Unified.

Penyelesaion :
Klasifi kasikan tanah tersebut menurut:
#t (i) Karena, LL = 4lYo; PL :23Yo, maka PI : 4lyo - 23%o = l8o/o
(a) Sistem Unified
#t*' Dengan substitusi PI : lSYo dan LL: 41%o ke dalam Gambar 1.6,
(b) Sistem AASHTO maka diperoleh klasifi kasi tanah CZ.
ffl (ii) LL : 20% ; PL : l4Yo, maka PI = LL- PL : 20% - 14% : 6%
Dengan melihat Gambar 1.6, diperoleh klasifikasi tanah CL- ML.

36 PRINSIP PRINSIP MEKANIKA I'ANAIj I I. TANAH 37


(iii) Dengan memperhatikan perbandingan persen lolos saringan, yaitu 2' Persen lolos saringan no.200 adalah 6502, sehingga termasuk
tanah lanau-lempung (lempung berlanau). Dengan memperhatikan
lebih dari separuh bagian tanah lolos saringan 4,75 mm, maka
LL : 46%o, tanah dapat termasuk A-5 (LL: 4l minim um) atau A_7
tanah termasuk berpasir (^91. Karena butiran lewat saringan no.
200 (0,075 mm) adalah 8% (diantara 5 - 12yo), maka tanah
(LL = minimum). Karena pI : 2Bo > l}yo untuk l_5, maka
4l
tanah termasuk l-7. Karena pL: LL - pI : 46% - 2g%: lgoh <
mempunyai dobel simbol SW -,SM(lihat Gambar 1.6).
30Yo, maka tanah terma suk A-7 -6.
Dengan pertimbangan lain: karena Cu:7 (lebih besar dari 6) dan
Gr:(65 - 35){0,2 + 0,005(46 _ 40)} + 0,01(65 _ l5)(28_10)
C" : 3, maka tanah pasir termasuk bergradasi baik, yaitu SZ. Dari
memperhatikan persen lolos saringan no. 200 (0,075 mm) adalah
: 15,9
8% (yaitu diantara 5 dan l2o/o) dan PI :3% (kurang dari 4), maka Jadi tanah termasuk A-7-6 (16).
kondisi dernikian juga sesuai dengan klasifikasi .lM, sehingga 3. Persen lolos saringan no.200 adalah 33oA< 35yo, jadi termasuk
tanah dapat diklasifikasikan mempunyai simbol dobel SW-SM. tanah granuler dan tanah termasuk l-2. Karena LL : 360/o, tanah
dapat termasuk A-2-4 atau A-2-6. Karena pI = lzyo> I lzo untuk
Soal 1.22: A-2-4, maka tanah termasuk A-2-6. Untuk A-2_6 berlaku
Dari pengujian contoh-contoh tanah di laboratorium diperoleh persamaan G./:
data seperti pada Tabel C1.5. Klasifikasikan tanah-tanah tersebut GI : 0,0t(F- I 5XP1- l0) = 0,01(33- l5X t 2- t 0) : 0,36
menurut AASHTO.
Jadi tanah termasuk klasifikasi A-2-6 (0).

Tabel C1.5.
Soal 1.23:
Plastisitas tanpa fraksi
Persen butiran lolos saringan (oZ) tanah berdiameter 0,425 mm Hasil analisis distribusi butiran, diperoleh hasil seperti yang terlilrat
(no. 40) pada Gambar c1.4. Dari pemeriksanaan batai-batas Att".b..g
No.
Dia. Dia. Dia. diperoleh hasil sebagai berikut:
2,0 mm 0,425 mm 0,075 mm LL PI Tanah A: LL = 58%o dan pL:25%
(no. I 0) (no.40) (no.200)
I
,-\
47 29 9 2 Tanah B: LL: 43Yo dan pL: lO%
100 80 65 46 28 TanahAdanBanorganik.
3 9l 75 33 36 t2
Perlanyaan:
Penyelesaian: (a) Termasuk klasifikasi apakah tanah-tanah A dan B tersebut bila
ditinjau menurut: (i) Sistem klasifikasi unified dan (ii) AASTHO
Lihat Tabel 1.4.
(b) Jika kadar air tanah asli di lapangan tanah A: w :30o/o dan tanah
l. Persen lolos saringan no. 200 adalah 9o/o. Karena kurang dari B: w : 20Yo, hitung Indek Cair (21).
35%o, maka tanah termasuk tanah granuler. Dengan memperhati-
kan tanah lolos saringan no.l0 a'dalah 47 makatanah termasukl- (c) Berikan kesimpulan kaitannya dengan kadar air tanah di lapangan
I -a. Tanah ini akan mempunyai GI: 0, sehingga klasifikasinya l-
terhadap PL dan LL.
I -a(0).

I. TANAH 39
38 PRINSIP PRINSIP MDKANIKA TANAH I
100 61 : (F-35)10,2 + 0,005(LL-40)l + 0,01(r'- l 5XpI- l0)
90
80
: (75 - 35X0,2 + 0,005(58 - 40)l + 0,01(75 -15X33 -10)
70 :25,4
60
* Jadi tanah termasuk klasifikasi A-7-6 (25)
;so
o
340
g Tanah B:
830
o
L20 Butiran lolos saringan nomer 200 adalah 26yo < 35oh, jadi tanah
10 termasuk material granuler. Karena PI = 33%o > lloh dan LL = 43%o
o
0'ol > 4loh, maka tanah termasuk A-2-7.
10 1 o,l 0 0ol

Diameter buiiran (mm) 67: (F-35)f0,2 + 0,005(LL-40)l + 0,01(F- 1 5XPI- I 0)


Gambar C1.4.
: (26 - 35)[0,2 + 0,005(43 - 0)] + 0,01(26 -15X33 -10)
:0,595
Penyelesaian:
Jadi tanah termasuk klasifikasi A-2-? (l)
(a) Klasifikasi Unified
Tanah A:
Butiran lolos saringan nomer 200 adalah 7soh> 50oh,iadi termasuk
:
tanah berbutir halus. PI : LL - PL: 58% - 25%o 33Yo'
Dari diagram plasisitas untuk PI : 33%o dan LL : 58oh, maka tanah
termasuk CfI(lempung anorganik plastisitas tinggi)'

Tanah B:
Butiran tolos saringan nomer 200 adalah 26yo < 50oh, iadi terrnasuk
tanah berbutir kaiar. Material lolos saringan nomer 4 adalah
loooh>soyq dan lebih besar 12o/o lolos saringan nomer 200, maka
harus diperiksa LL dan PL-nya. Dari plot pada diagram plastisitas
dengan PI: LL - PL: 43% - l\oh = 33%o dan LL = 43%o, maka
tanah termasuk klasifikasi SC (pasir berlempung)'

(b) KlasifikasiAASHTO
Tanah A:
Butiran lolos saringan nomer 200 adalah 75yo > 35oh, jadi tanah
termasuk lanau-lempung. Dengan PI : 33% > llo dan LL = 58Yo
>
41oh, maka ada 2 kemungkinan: tanah termasuk A-7-5 atau A'7-6,
bergantung pada PL-nya' Karena PL : 25%o< 30o , maka tanah
termasuk A-7-6.

40 PRINSIP PRINSIP MEKANIKA TANAH I I" TANAH 4l


BAB II

PEMADATAN

2.1 Umum
Pemadatan adalah peristiwa bertambahnya berat volume kering
oleh beban dinamis. Bertambahnya berat vorume kering tanah ini
adalah sebagai akibat merapatnya partiker tanah yang dii[uti dengan
berkurangnya volume udara pada volume air tetap.
Maksud pemadatan tanah antara lain untuk:
(I ) Mempertinggi kuat geser tanah.
(2) Mengurang sifat mudah mampat (kompresibilitas).
(3) Mengurangi permeabilitas.
(4) Mengurangi perubahan volume sebagai akibat perubahan kadar air,
dan lain-lainnya.

Pada tanah tertentu, umumnya terdapat satu nilai kadar air


optimum untuk mencapai berat volume kering maksimumnya.

2.2 UiiPemadatan

_ uji pemadatan yang sering dirakukan adarah uji standar proctor.


Pada pengujian ini, tanah d,ipadatkan dalam silinder mould ya.g
mempunyai volume 943,3 cmj (Gambar 2.1). Tanah di dalam mould
dipadatkan dengan penumbuk yang beratnya2,s kg dengan tinggijatuh
i9,5 :T Tanah dipadatkan dalam 3 lapisan a"ng* tiaf laptsan
ditumbuk 25 kali. Pengujian umumnya dirikukan 5 kali dengan kadar
air yang divariasikan. Prosedur pengujian standar proctor dap-at dibaca
pada ASTM D-698-78 atau AASTHO T-99.

_ Di dalam uji yang lain, yaitu uji proctor dimodifikasi (modified


Proctor), mould yang digunakan masih tetap sama, hanlza berat
penumbuknya diganti dengan yang 4,5 kg dengan tinggi jatuh
penumbuk 45,8 cm. Pada percobaan ini, tanah didalair- mould

PRINSIP PRINSIP MEKANIKA TANAH I


42 II. PEMADATAN 43
ditumbuk dalam 5 lapisan dengan setiap lapis ditumbuk 25 kali (sama
100% untuk 7. = 20
seperti dalam standar Proctor).

Penumbuk
2,5 kg

Silinder mould

m
Gambar 2.1 Alat uji pemadatan standar Proctor. I 6l
0 10
Derajat kepadatan tanah diukur dari berat volume keringnya.
Hubungan berat volume kering (y6) dengan berat volume basah (y5) Kadar ai (o/o)

dan kadar air (w), dinyatakan dalam persamaan :


Gambar 2.2 Kurva hubungan kadar air dan berat volume kering.
/t (2.1)
fd=. l+1,9 Hubungan berat volume kering dengan tanpa rongga udara dan
Berat volume tanah kering setelah pemadatan bergantung pada kadar air ditunjukkan dalam Gambar 2.2. Nilai-nilai tipikal untuk
jenis tanah, kadar air, dan usaha yang diberikan oleh alat pemadatnya. berat
^volume
kering tanah anorganik adalah berkisar antara 16 - 20
Pada saat derajat kejenuhan tanah S : l00yo (rongga udara nol kN/mr.
atau kadar udara nol), persamaan berat volume kering (yd) adalah:
Gr/* (2.2) 2.3 Pemeriksaan Berat Volume Kering Tanah di Lapangan
Yd=
l+wG. Pada waktu pemadatan sedang berlangsung di lapangan,
dengan vr : kadar air, G, = berat jenis tanah dan y*,: berat volume atr. umumnya dilakukan pemeriksaan berat volume kering tanah untuk
Pada kondisi kadar udara nol, y6 dinyatakan sebagai y=ou dan dengan mengecek apakah tanah sudah mencapai kepadatan yang diinginkan.
mengingat bahwa saat tanah jenuh e : wGs, maka Persamzan (2.2) Prosedur standar untuk menentukan berat volume tanah di rapangan
menjadi: yang sering dilakukan adalah: metode -kerucut pasir (sand cone
method), metode balon karet (rubber balloon method) dan metode
IwZAy :G'/* (2.3) lt nuklir (nuclear method).
l+e *l
$i Prinsip-prinsip untuk mengontrol kepadatan di lapangan, adalah
Berat volume kering setelah pemadatan, pada kadar air w dengan
dengan pemindahan tanah dan cara langsun g. Caradengan pemindahan
kadar udara l, dihitung dengan persamaan :
tanah adalah sebagai berkut:
Gr(l- A)r* (2.4\
rd l+wG,

44 PRINSIP.PRINSIP MEKANIKA TANAH I


l. Digali lubang pada permukaan tanah timbunan yang telah dipadat-
kan.
2. Ditentukan kadar airnya.
3. Diukur volume tanah yang digali dari lubang yang dibuat'
4. Dihitung berat volume basahnya (y6). Karena berat dari tanah yang
digali dapat ditentukan, sedangkan volumenya telah diperoleh dari
butir (3), maka y6 dapat ditentukan. Dengan kadar air yang telalr
ditentukan di laboratorium, berat volume kering di lapangan dapat
ditentukan.
5. Bandingkan berat volume kering lapangan dengan berat volume
kering maksimumnya, kemud ian h itun g kepadatan relatifnya.

Photo alat uji kerucut pasir, balon karet dan metode nuklir Gambar 2.4 Metode nuklir.
ditunjukkan dalam Gambar 2.3.
a. Metode kerucut pasir

Alat pengujian berupa botol dari kaca atau plastik yang


diujungnya dipasang kerucut (Gambar 2.3a). Ke dalam botol diisi
pasir Ottawa yang bergradasi seragam. Berat dari botol, kerucut dan
pasir di dalamnya adalah Wt. Di lapangan, lubang dibuat pada tanah
yang akan diperiksa kepadatannya. Kemudian berat seluruh tanah
basah hasil dari menggali lubang tersebut ditimbang (ll) dan
selanjutnya ditentukan kadar airnya (w). Berat tanah kering (Wt) dapat
ditentukan dengan persamaan :
W"
ll/l = .L (2.s)
I + l.r/

Sesudah lubang digali, kerucut pasir diletakkan di atasnya pada


posisi terbalik. Pasir dikeluarkan dari botol agar mengisi lubang dan
kerucutnya. Setelah itu, berat botol, kerucut dan tanah yang tertinggal
Gambar 2.3 Alat uji pemadatan di lapangan di timbang (Wl. Dengan demikian berat tanah yang mengisi lubang
(a) Metode kerucut pasir. (b) Metode balon karet. dan kerucut:

W5= W1- Wa (2.6)


Dari sini, ditentukan volume lubangnya, dengan cara:

,, -
W5 -w, (2.7)
T d(pasir)

46 PRINSIP-PRINSIP M[]KANIKA TANAH I II. PEMADATAN 47


dimana V[/" : berat pasir yang mengisi kerucutnya saja dan yd(pasir) :
tf,t
.{
Penyelesaian:
berat volume kering pasir Ottawa.
Nilai I/. dan telah ditentukan dari kalibrasi yang dilakukan
y61p611;
#
,E
Persamaan kadar udara ,e =bV -YnVn -v*
+V,
(a)
di laboratorium. Berat volume kering tanah di lapangan ditentukan dari
persamaan: Persamaan (a) dibagi dengan 2., diperoleh:

W7 .
A= e-wGs
rd= v
(2.8)
l+e
(b)

Dalam tanah tidak jenuh, berlaku persamaan: eS : wGr.


b. Metode balon karet -
Dengan substitusi nilai S ke dalam Persamaan (b), diperoleh
Prosedur pengujian dengan metode balon karet (rubber bolloon wG-+A
method) pada prinsipnya sama dengan uji kerucut pasir, hanya volume e= " (c)
lubang yang dibuat, ditentukan dengan memasukkan balon karet yang
t-A
berisi air yang berasal dari tabung yang telah dikalibrasi. Volume
lubang yang digali sama dengan volume air yang mengisi lubang, dan
Karena ,, -/*G'
tg (d)
l+e
dapat dibaca secara langsung pada tabung alat pengujian (Gambar
SubstitusiPersamaan (c) ke (d),
2.3b). Berat volume kering tanah di lapangan ditentukan dengan
persamaan:
Td=
/*G,
+(wG, A)l(l-
ro =i
W.
(2.e)
Diperoleh,
I + A)

dengan Wr= berat kering tanah dan Z: volume lubang. G=(l- n)?
j'd = - (terbukti)
c. Metode nuklir
l*-*G,
Soal 2.2:
Pengukuran kepadatan secara langsung di lapangan dengan
pengujian yang menggunakan isotop radioaktif, disebut metode nuklir
(Gambar 2.4). Alat ini mengukur berat tanah basah per satuan volume Hasil uji pemadatan standar Proctor diperlihatkan dalam Tabel C2.1.
dan juga air yang ada pada volume satuan tanah. Berat volume kering a. Tentukan kadar air optimum dan berat volume kering maksimum.
tanah yang dipadatkan dapat ditentukan dengan mengurangkan berat b. Gambarkan garis-garis kadar udara0%o dan 8%o, bila G :2,67.
air dari berat volume tanah basah. c. Berapa kadar udara pada kadar air optimum?

Soal 2.1:
Penyelesaian:
Buktikan persamaan berat volume kering terhadap kadar air urrtuk tI
persen kadar udara tertentu adalah: Z1
I a) Untuk menentukan y6 dan w optimum, maka hasil pengujian yang
Gr(l - A)y* tercantum dalam Tabel C2.1 digambarkan dalam grafik yang
td-
4,._-

l+wG menyatatan hubungan ke duanya. Dari nilai-nilai y6 dan w yang


telah diketahui dari hasil-hasil percobaan, dapat dihitung:

48 PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA TANAH I II. PEMADATAN


Ta Ta^=oY") :?#
f d, =:--
l+)v
Untuk y6 dengan kadar udara A:8%o:
Hasil hitungan ditunjukkan dalam Tabel c2.2 kolom 4. Dari sini
dapat digambarkan grafik hasil pemadatan (Gambar C2'l)' Dari "._Gr(l-A)y*
gambar tersebut diperole^h kadar air optimum wopt: llYo dany6
ra -i*y,6,
maksimum : l9,6kN/m3.
= (l - 0,08[61a = 6ez"y

Tabet C2.1 Hasil uji standar Proctor : 0,92 Td(e = oot \


Nomer Kadar air ys (kN/m') (yaitu 0,92 kali nilai-nilai pada kolom 6 dalam Tabel C2.2)
percobaan w (%)
I 7 5 20,6
E
2 l5,l 21,0 5
21,2
J
4
12,4
10,01 21,3
t
5
o
5 8,92 20,4
5
6 7,4 18,9 6
6
o5
Y6161y = 19,6
Tabel C2.2.
Ta Ta
w
Yu
1+w YA
1+wGs A:Uvo A:8o/o
1kN/m3) (kN/m3) (kN/m3)
(kN/m3)
(l) (2') (3) (4) (s) (6) (7)
0,1 75 20,6 l,l7 5 17,5 1,47 18,2 16,7
Kadar air, w(%)
0,151 21,0 1,151 18,2 1,40 l9,l 17,6

0,124 21,2 1,124 18,9 1,33 20,0 18,4 Gambar C2.1.


0,100 21,3 1,100 19,4 1,27 21,0 19,3
c) Kadar
0,089 20,4 1,089 18,7 1,24 21,5 19,8 .udara pada kondisi kadar air optimum, dihitung dengan
cara sebagai berikut:
0,074 18,9 1,074 17,6 1,20 22.3 20,5
Untuk tanah dengan votume total Z= I m3
b) Untuk menggambarkan kurva dengan kadar udara A:oVo dan Volume butiran tanah: Ys:ld/(Gry*)= 19,6/(2,67 x 9,gl) = 0,75
}yo, maka digunakan Persamaan (2.3). Hasil hitungan berat ,n3
votume kering saat kadar udara 0o/o dan 8% dapat dilihat pada
Volume air Vru: lYrulln: wWrl y* = wVrG"
Tabel C2.2 kolom 6 dan7.
Berat volume kering (yo) untuk kadar udara nol (l :oyo) atau saat = 0,1 I x 0,75 x2,67 : 0,22 m3
tanah menjadijenuh (e: wGr), dihitung dari:
II. PEMADATAN 5l
FRtNsrp-pntNSIP MEKANIKA TANAH I
Volume udara Vo: I - 0,75 - 0,22: 0,03 m3 BAB III
Jadi, kadar udara saat kadar air optimum adalah:
A : (V,lV ) x 100% = (0,03i 1) x l00oh: 3o/o
PERMEABILITAS DAN
Soal2.3: REMBESAN
Setelah pemadatan timbunan untuk badan jalan, contoh tanah di tempat
tersebut diuji kepadatannya dengan alat kerucut pasir (sand cone).Dari
penguj ian tersebut diPeroleh:
Berat pasir yang dituangkan untuk memenuhi lubang dan corong
kerucut adalah 860 g. 3.1 Air Tanah
Berat pasir untuk mengisi corong 324 g' Air tanah didefinisikan sebagai air yang terdapat di bawah
:
Berat volume pasir yang digunakan untuk uji kerucut pasir I '82 permukaan bumi. Kekuatan tanah dalam mendukung bebarr
gicm3. dipengaruhi oleh air dan macam tanah. Rembesan air yang lewat
fondasi bendungan harus diperhitungkan dalam mengevaluasi
Berat tanah basah yang digali dari lubang: 638 g'
kemampuan struktur tersebut dalam menampung air. Kecuali itu,
Kadar air di temPal, w:22oh. masih banyak lagi pengaruh-pengaruh air di dalam tanah yang harus
diperhatikan, seperti perancangan dinding penahan tanah, hitungan
Pertunyaan: penurunan dan lain-lainnya.
(a) Berapa berat volume kering tanah di lapangan?
(b) Jika berat volume kering hasil uji standar Proctor di laboratoriurtr
adatah Yd : 18'34 kN/mr. berapa derajat kepadatan tanah di
lapangan?

Penyelesaian:
(a) Berat pasir yang mengisi lubang
: 860 - 324:536 o
Volume lubang : 53611,82:294,5
: 294'5 x l6-n mr
"*l
Berat volume basah tanah di lapangan:
yu: {(638 x to-6;4ze+,5 x l0-b;; x 9,81 --21,25 kN/rnl
Berat volume kering tanah di lapangan:

to l+rl l+0.22
(b) Derajat kepadatan tanah di lapangan,
R.: :95Yo Gambar 3.1 Sistem kapiler di dalam tanah
T.l/ydruu-- 17,42118,34 = 0,95

52 PRINSIP-PR.INSIP MI]KANIKA'I'ANAH I III. PERMEABILITAS DAN REMBESAN 53


Di dalam lapisan tanah, umumnya terdapat 3 zone, yaitu: zone Karena, u:Twh,
jenuh air di bawah muka air tanah, zone jenuh akibat kapiler di atas
Maka, tekanan air kapiler:
muka air tanah, dan zone tidakjenuh di atas zonejenuh kapiler dan di
dekat permukaan tanah (Gambar 3.1). Zonejenuh kapiler terletak di -2T cosq
atas muka ir tanah. (3.3)
r
Nilai tekanan u negatif menunjukkan bahwa air dalam keadaan
i.1.1 Air Kapiler tertarik atau terisap.
Dalam Gambar 3.2 diperlihatkan sistem pipa kapiler yang Terzaghi dan Peck (1948) menyarankan hubungan pendekatan
didirikan dalam bejana yang berisi air. antara h"dan diameter butiran, sebagai berikut :

atmoslet &"'= C (mm) (3.4)


eDrc
1i dengan c adalah konstanta empiris yang bergantung pada bentuk
butiran dan sudut kontak (C bervariasi diantara l0 - 50 mm2), dan D16
adalah diameter efektif tanah yang dinyatakan dalam milimeter.

3.1.2 Air Statis


Distribusi tekanan air yang tidak mengalir atau diam akan
berbentuk segitiga yang besarnya pada setiap titik kedalaman adalah
(Gambar 3.3):
4*
u= (3.5)
:
dengan z kedalaman dan y* = berat volume air. Tekanan di setiap
Gambar 3.2 Tinggi kenaikan air kapiler.
titik kedalaman pada saat air tidak mengalir disebut tekanan
hidrostatis.
h" adalah tinggi air dalam pipa kapiler, r adalah radius
Tinggi air
pipa. Bila y* adalah berat volume air dan tekanan atmosfer diambil
sebagai bidang referensi (yaitu tekanan udara sama dengan nol), maka
dari persamaan keseimbangan l
Berat air dalam pipa kapiler W = gaya tarik permukaan
atau
y*Orlh,\: (?ncos a)2nr (3.1) il
Dari persamaan tersebut, tinggi air i. dinyatakan oleh: {t
il
Diagram tekanan air
2T cosa
hc=- (3.2)
Gambar 3.3 Tekanan air statis.
/wr il
54 PRINSIP.PRINSIP MEKANIKA'I'ANAH I III. PERMEABILITAS DAN RRI,'BESAN 55
3.2 Permeabilitas p = tekanan (kN/m2)
Permeabilitas didefinisikan sebagai sifat bahan berpori yang v : kecepatan (m/det)
memungkinkan aliran rembesan dari cairan yang berupa air atau y,, = berat volume air (kN/m3)
rninyak mengalir lewat rongga pori. Tanah disebut mudah meloloskan g : percepatan gravitasi (m/dt2)
air Qtermeable) bila tanah tersebut benar-benar mempunyai sifat
meloloskan air (contohnya: pasir, kerikil). Sebaliknya, tanah disebut Karena kecepatan aliran air di dalam tanah sangat kecil, maka
kedap air (impermeable), bila tanah tersebut mempunyai kemampuan faktor kecepatan ,'/2g dulu suku persamaan Bernoulli dapat
meloloskan air yang sangat kecil (contohnya lempung). diabaikan. Sehingga persamaan tinggi energi total menjadi,
Lintasan partikel air di dalam tanah dianggap berupa garis lurus
dari titik yang satu ke titik lainnya (Gambar 3.4). Lintasarr ini disebut
h,=L*. (3.7)
)/w
garis aliran.

Pely*

(a) Aliran sebenarnya (b) Garis aliran anggapan

Cambar 3.4 Definisi garis aliran.

Gambar 3.5 Rembesan di dalarn tanah.


3.3 Rembesan di Dalam Tanah
Menurut Ber.oulli, kehilanga, tinggi energi, a,h, antara dua titik
Gambar 3.5 menunjukkan aliran air yang melewati contoh tanah A dan.B dinyatakan oleh
yang berada di dalam tabung. Menurut Bernoulli, tinggi energi total
:

/\/\
(total head) pada suatu titik A dapat dinyatakan oleh persamaan:
!^ -[!L + zR".)I
2 ^h (z*+ z^'')(r*
=l I (r.8)
ht=hp+hn+h=L*f*;
' lry 29
(3.6)
atau.

dengan : M=(he + re)-(hs + zs) (3.9)


&, = tinggi energi total (m) Gradien hidrolik (l), didefinisikan sebagai:
fto: tinggi energi tekanan (m)
&u : tinggi energi kecepatan (m) .Lh
'= L (3'lo)
he = z: tinggi energi elevasi (m)
dengan L adalahjarakantarapotongan A dan B.

56 PRINSIP.PRINSIP MEKANTKA TANAII I


III. PERMEAI]ILITAS DAN REMBESAN 57
Jika air di dalam tanah tidak mengalir, maka semua ketinggian air dengan
dalam pipa piezometer akan menunjukkan elevasi yang sama' v: kecepatan air mengalir dalam tanah (m/det)
i : hll = gradien hidrolik
Soal 3.1: Z : panjang garis aliran (m)
Dalam sebuah bejana berisi air statis (Gambar C3.1), gambarkan
,t : koefisien permeabilitas (m/det)
diagram yang menyatakan garis tinggi energi total (ft,), tinggi energi I : luas tampang pengaliran (m2)
tekanan (hr) dantinggi energi elevasi (fr").
Bila pengaruh sifat-sifat air dimasukkan, maka:
Penyelesaian: pws
EbY!!i t(cm/det) -K (3.13)
o
Tirggi cncrgi tolal dengan ,
I K : koefisien absolut ("*'), tergantung dari sifat butiran tanah
p* : rapat masssa air (g/cm')
Tinggi Gncrgi p : koefisien kekentalan air, (g/cm det)
g : percepatan gravitasi, (cm /det2)
elevasi

Kecepatan yang dinyatakan dalam Persamaan (3.12) adalah


Tinggi Gnergi tekana.l
kecepatan air yang dihitung berdasarkan luas kotor penampang tanah.
Tanggi onergi Karena air hanya dapat mengalir lewat rongga pori, maka persamaan
kecepatan sebenarnya rembesan lewat tanah (vr) dapat diperoleh
dengan cara sebagai beikut ini.

Tinggienergi Tinggienergi Untuk tanah dengan volume satuan, porositas (n) dinyatakan
Tinggi energi
Titik oleh:
elevasi (ft.) tekanan (ftp) total (ft,)
A zA ht z.t* hn n: VrlV = (A" x ll(A x l) = A"lA (3. r 4)

B zB hs zs* hy dengan
: volume rongga pori
Z,
3.4 Hukum DarcY
I/ : volume total
l, : luas rongga tanah pada tampang ditinjau
Dalam tanahjenuh, asalkan rongga pori tanah tidak sangat besar, A = luas yang terdiri dari rongga dan butiran pada tampang
aliran air adalah taminer. Pada rentang aliran laminer, Darcy (1856) ditinjau
mengusulkan Persamaan yang menyatakan hubungan antara kecepatan
Debit rembesan: q : v(Au + Ar): vl" (dengan A, : Iuas tampang
dan gradien hidrolik,
butiran tanah pada tampang ditinjau). Karena untuk volume satuan,
v=ki (3.r l) A,I(A,,+A,): A,lA = n, maka dapat diperoleh:
Debit rembesan:
v
(3.t2) Vs:- (3.rs)
Q=vA= kiA n

58 PRINSIP-PRTNSIP MEKANIKA TANAH I III. PERMEABILITAS DAN REMBESAN 59


Contoh soal 3.2:
atau
Lapisan tanah panjanq L = 40 cm yang berpenampang bujursangkar
ki 20 cm x 20 cm diletakkan seperti pada Gambar C3,i. Air mengarir
Vs = (3.16)
-n dari atas ke bawah dengan selisih tinggi energi total h: 50 cm. Tanah
mempunyaifr= I x l0-r cm/det. peftanyaan:
dengan r adalah porositas tanah.
a. Gambarkan diagrarn tinggi energi.
Pada sembarang temperatur ?", koefisien permeabilitas dapat
diperoleh dari persamaan:
b. Gambarkan tinggi muka air pada piezometer yang dipasang
titik C dan D.
pada
kro c.
k'v=(r*zo)?t'r)
(3.17) Hitung debit rembesan.
(/
'*)(/rzo)
dengan : Penyelesaicn:
kr , kzo : koefisien permeabilitas pada T'dan 20' C
ywT. yw20 : berat volume air pada T" dan 20o C Elevasi (cm)

tlr. I'r20 : koefisien kekentalan air pada T' dan 20' C


Trnggr energr lotal

Karena nilai y.n1l yru26 mendekati I . maka


u- (3.1 8)
kru
'l,u
Tabel 3.1 menunjukkan nilai ltr/trzo untuk berbagai variasi tem-
peratur.

Tabel 3.1 Nilai koreksi temperatur 1rr / p:o


-tO 0 10 2A 30 40 50
Temperatur
VT IV2o Trnggl energr (cm)
7",.C
Gambar C3.2.
10 1,298 21 0.97
ll 1,263 22 0.952 a. Diagram tinggi energi diperlihatkan pada Gambar C3.2.
\r2 1.228 23 0,930
b. -finggi air dalam pipa pieziometer adalah sarna dengarr tinggi
l3 I,195 24 0.908
energi tekanan pada titik yang ditinjau. pada titik C: h,,: 0 cm
0,887 dan
t4 1 ,165 25
pada titik D: ho = -5 cm (dapat dibaca pada nilai iinggi
0,867 energr
l5 I,135 26
dalam diagram tinggi tekanan.
l6 1,106 27 0.847
0.829
c. Debit rernbesarr:
t7 1,078 28
l8 I,051 29 0,8rr q= kiA: (l x tO-s) (SO/+0X20 x l0): 0,025 .,lli/d"r
l9 1,025 30 0.193
20 1,000

III. PERMEAI]ILITAS DAN REMBLSAN


6l
60 PRINSIP.PIIINSIP MEKANIKA'I-ANAH I
Contoh soal 3.3: 3.5 Penentuan Koefisien Permeabilitas
Tanah terletak pada bejana yang dipengaruhi oleh rembesan air ke atas Koefisien permeabilitas dapat ditentukan secara langsung di
(Gambar C3.3). fana-h mempunyai k: 5 x l0-3 m/det' Luas tampang lapangan ataupun dengan cara lebih dulu mengambil contoh tanah di
benda uji I 00 ,n2. Bilu dasar bejana dianggap sebagai bidang referensi lapangan dengan tabung contoh, kemudian diuji di laboratorium.
(datum), ditanyakan:
a. Diagram yang menunjukkan garis tinggi energi total, tinggi energi 3.5.1 Uji Permeabilitas di Laboratorium
tekanan dan tinggi energi elevasi.
Uji permeabilitas yang sering digunakan di laboratorium adalah:
b. Gambarkan tinggi air dalam piezometer yang menyatakan tinggi uji tinggi energi tetap (constant-head) dan uji tinggi energi turun
energi tekanan pada titik C. (fall ing- he ad). Alat penguj iannya d isebut cons tant he ad pe rme ame ter
c. Hitung debit rembesan. dan fall ing he ad perme ame ter.

Penyelesaian: a. Cara tinggi energi tetap (constant-head)

Uji permeabilitas constont head (tinggi energi tetap) cocok untuk


tanah granular. Tanah benda uji dimasukkan di dalam tabung
pengujian (Gambar 3.6). Kedudukan ini tinggi energi hilang adalah h
diatur konstan. Volume air yang keluar ditampung di dalam gelas
ukuran. Waktu pengumpulan air dicatat. Data pengamatan yang diper-
oleh, kemudian ditentukan dengan menggunakan persamaan Darcy:

e=qt=kiAt
dengan A adalah tampang benda uji.
Karena i : h/L, dengan L adalah panjang benda uji, maka:

Q: k(h/L)At

Gembar C33. Dari persamaan ini, diperoleh persamaan koefisien permeabilitas :

Jawaban soal(a) dan (b) dapat dilihat pada Gambar C3.3'


r:# (m/det) (3. r e)

(c) Debit rembesan: q= kU


dengan:
dengan, i = hll= - ),6y(2,4- 0,6) = 0,67
(4,8
p: volume air tertampung dalam gelas ukuran (m3)
q: (5 x t0-31 x0,67 x 100 = 0,335 m3/det L = panjang aliran air dalam contoh tanah (m)
h : beda tinggi muka air atau tinggi energi hidrolik (m)
I : luas tampang pengaliran atau luas tampang tabung (rn2)
/ = waktu pengaliran (detik)

62 PRINSIP.PRINSIP MEKANIKA TANAH I


III. PERMEABILITAS DAN REMBESAN 63
Penyelesaian:

a. L = 16 cm; A = 50 cm2; h= 45 cm; e = 450 ml;


t= 15x60=900det.
. OL 450x16
hAt 45x50x900
b. Hitungan v,
T v = ki = 0,0036 x45116 = 0,01 cm/det
L
: llrlv:1250(50 x l6):
I Ta
e : (Gry*lyd)- I : (2,65
1,56 g/cm3

x l/1,56\_ | : 0,7

o n=€=o'7=o-4 I
l[,o,,-",, l+e l+0,7
Kecepatan nyata air lewat rongga pori:
Gambar 3.6 Uji permeabilitas constant-head.
vr: vln = 0,01/0,41 = 0,024 cm/det
Soal3.4:
Dengan memperhatikan susunan uji permeabilitas constant head pada Soal 3.5:
Gambar 3.6, pada pengujian diperoleh data sebagai berikut:
Diketahui tampang suatu saluran dengan lebar dasar 20 m (Gambar
Panjang contoh tanah (pasir), Z : l6 cm. C3.4) dan muka air (elevasi +100 m) yang dianggap konstan. Tebing
Luas tampang benda uji = 50 cm2 saluran.dianggap kedap air. Bira tanah di aisu. .utiran mempunyai :
k
Selisih tinggi muka air (selisih tinggi energi), h 1 45 cm
2 x l0-'m/det, dan aliran air dianggap hanya ke arah vertikar (satu
dimensi), hitung kehilangan air dalam saluran per meter panjang
Air tertampung dalam gelas ukuran 450 ml dalam l5 menit. saluran setiap harinya. Muka air tanah diasumsikan pada elevas
i vanl
tetap (pada elevasi +95 m), yaitu pada permukaan rapisan kerikir.
Pertanyoan:
a. Hitung koefisien permeabilitas tanah. Penyelesaian:
b. Tanah setelah diuji, dimasukkan oven, berat keringnya 1250 g. Bila Dalam soal ini:
berat jenis tanah G, = 2,65, hitung kecepatan nyata dari air lewat : tinggi energi hidrolik : selisih tinggi muka air: 5 m
h
rongga pori (vr).
L : tebal lapisan tanah di bawah dasar saluran = 2 m
k =2x l0-s m/det
A : luas tampang pengaliran : 20 x I :20 m2
t :24 x 60 x 60 = 86400 detik

64
III. PERMEABILITAS DAN REMBESAN
PRINSIP.PRINSIP MEKNNIKA'IANAH I 65
Saluran dengan lebar desar 20 m
Penyelesaian:
(a) Debit pada tanah l = debit pada tanah 2 : debit lewat 2 rapisan
Tanah : k= 2,0 x 10'5 m/det Q =kzA:ktitAt=kzizAz
Kerikil = h (hll) At = k2(hziliAz
Gambar C3.4. fu = (k2Lfi2/k1L2A) h2

h1: h1- h2
Pada aliran tetap, volume air hilang per hari' per meter panjang
saluran:
dengan h1:75 cm
ht- hz= (k2lfi2/ktlzA) tn
o=-=
khtA
L
0,00002x5x86400x20
= 86,4 m3
ht=U+(k2lfi2/k&zA)\hz
Soal3.6: hz : {l + (k2Ld2lk1L2A)}
ht I

Contoh tanah pasir terdiri dari 2 lapisan di uji pada kedudukan seperti =75 /{l +(6x lOax30 x s}y(Zx lOax25 x 100)}
pada Gambar C.3.5. = 26,78 cm
:
Pasir I : h:2 x l0a cm/det, lr : 100 *' du, panjang Zr 30 cm
du, panjang Lz:25 cm h1 : h1- h2
Pasir 2: kz: 6 x 10a cm/det, Az: 50
"*2
Selisih tinggi muka air antara 2 bejana adalah konstan, yaitu 75 cm. = 75 -26,79: 48,22 cm
Data pengujian yang lain dapat dilihat pada gambar tersebut. Pada tanah 2 , qr: kz(hz/L) Az
a) Tentukan debit rembesan.
b) Hitung tekanan air pori di P, Q dan R. =6x l0a x(26,7g125)x50
El.va3i (m) :3,21x l0-2
I ".3/d"t
Cek: debit pada tanah 2 harus sama dengan debit pada
l20cm tanah l,
t er: (h/L) Ar
kt
its".
I = 2 x l}a x(48,22130) x 100 = 3,21x l0-2 cm/det (sama)
I 75 cm
15 cm Jadi, debit rembesan:
i q = 3,21x l0-2 cm/det.
I
j zscm
b) Tekanan air pori di titik p, e dan R
i Tekanan pori sama dengan tinggi energi tekanan x
.air berat
volume air.
10'cn l,
Pa.ar 1 k1 = 2 x dcti luas Ar =
10' ctrrdel: luas
1OO cln?: = 30 cm
A2 = 50 cm2: Lt = 25 cm Letak titik -R sama dengan erevasi muka air di bejana
Pasir 2: k, = 6 x
bawah,
sehingga tinggi energi tekanan air pada titik
ini ,oli"n t"t unun
Gambar C3.5.
air porinya juga nol.
PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA TANAH
66 I
III.PERMEABILM 67
Pada tanah l: i1 : hllt= qL,,ZZtlO: 1,607 (a) Bila hpn adalah selisih tinggi energi antara P dan R, maka
Karena gradien hidrolik (r) pada setiap titik pada lapisan I sama, hpn: hpe+ h7n:30 cm
maka kehilangan tinggi energi hidrolik di P dan p: Jadi, hgn- 30 - hpg
ftoe = i1 x 30 = 1,607 x 30 : 48,22 cm
Pada waktu , = l0 menit, volume air tumpah Q:25 cm3
hoc=it x 15= 1,607x l5=24,11cm Debit rembesan: q
Tekanan air pori di P: lTi,urx 60): 0,042 cm3tdet
np = (35 -24,11) x l0-2 x 9,81 = I,064 kN/m2 : :
Q Q(lapisan l) {(lapisan 2)
Tekanan air pori di P: q:k2i2A2
aq = (50 - 4t,22)x l0'2 x 9,Et = 0,17 kN/m2 : k2(hqplliAz
k2: (ql)l(hpn A): (0,042 x3})l(hqpx25)
Sool 3.7:
:0,05/hgn .......... (a)
Dua lapisan contoh tanah disus-un seperti pada Gambar C3.6- Pada tanah 1:
Contoh tanah I : k1= 12 x l0{ cm/det, panjang = 40 cm dan luas It
tampang,rll = 180 cm2
q: k1(hpqll1l1
Conioh ianah 2: panjang L2 : 30 cm dan luas tampan E Az = 25 cm2 .
:12xl}a x(hpgx 40) x 180
Pada waktu pengaliran I = l0 menit diperoleh volume air yang tumpah 0,042=54xlOthre
25 cm3. Pertanyaan:
hpg= 7,78 cm
a. Hitung koefisien permeabilitas /r2.
I Jadi, hgn: 30 - 7,78:22,22 cm
b. Hitung gradien hidrolik pada tanah dan 2, serta gambarkan garis
kehilangan tinggi energi. Dari substitusi ke Persamaan (a), diperoleh koefisien permeabiritas
tanah2:
Penyelesaian :
k2: (0,05/22,22) : 2,25 x l0-3 cm/det
=30cm
(b) Gradien hidrolik pada masing-masing lapisan.
Pada tanah I : i1 : hpdlr : 7,78140: 0,195
Pada tanah 2: i2: hqnllz:22,22130: 0,74
Gambar garis kehilangan tinggi energi dapat dilihat pada Gambar
c3.6.
Lr =40cm ta = 3ocm
Tanal, 1: Tenah 2:
A, - 180 crn: Az = 25 ctttz
I

I
Gambar C3.6. .t
I

ol
.ii
E'
6E PRINSIP.PRINSIP MEKANIKA TANAH I
!1
t III. PERMEABILITAS DAN REMBESAN 69
#l
t
Ir
Soal3.8:
Tinggi energi hidrolik di B = 0,3 - 0,09 = 0,21 m
Pada uji permeabilitas constant head tanah dibuat berlapis dua, Tinggi energitotal di B: hs = h4aiB) * zs
seperti pada Gambar C3.7. Tinggi energi hidrolik sebesar 0,3 m.
Luas tabung contoh adalah 150 c#. Untuk tanah2: kz:1,5 x l0-s Tinggi energi tekanan di B:
m/det. hp6iq= hB- zB
a) Hitung tinggi energi tekanan dan tinggi energi total di titik I dan :0,21-
C. (-0,20)

b) Dari pengukuran diperoleh bahwa 30% tinggi energi hilang saat =0,41 m atau sama dengan tinggi air dalam
air mengalir ke atas lewat lapisan 2. Hitung tinggi energi total piezometer di.B
dan tinggi energitekanan di B. c) Kehilangan tinggi energi antara B dan A: A,2l m
c) Hitung debit rembesan lewat 2 lapisan tanah tersebut. Debit rembesan pada lapisan I : debit rembesan pada lapisan 2
d) Hitung koefisien permeabilitas tanah l.
Qz: kz i2l : 1,5 x l0-s x (0,09/0,25) x 150 x l0{
Penyelesaian :
:81 x lO-e m3/det.
Sebagai garis referensi (datum) dipilih garis melalui titik l" d) Karenaq: qt: q2maka,
Telah diketahui tinggi energi hidrolik: 0,3 m. qt:8l x lo-e-3/d"t.
a). Tinggi energi total di D : ho 4 zD:0 + 0.3 m : 0,3 m. Koefisien permeabilitas lapisan l:
(ftp: tinggi energi tekanan di D) k1: q1/Q1 l): (81 x t0-e )/l(0,21/0,2) x 150 x l0a)
Tinggi energi total di C h1
: : hr6iq + zc:0,75 - 0.45 : 0,30 rn. :0,51 x l0-5 m/det.

Cek hasil hitungan debit rembesan dengan menggunakan metode


0,09 m tekivalen:
0,21 m .H
tc-.-
- Illlq+H2llc2
0,20 m Tanah 1
0,45

0,2/(O,stx t 0-5i+e25l(t,5x I0-5)


0,25 m Tanah 2: k z= 1,5 x 1O'5 m/det
:0,81 x l0-s m/det

Gambar C3.7. Qkewat2 lapisan) = k. i A = *,- -! 1


(\+h2)
-
b) Diketahui kehilangan tinggi energi antara titik C datt B adalah: :0,81 x l0-5 x (0,3/0,45) x (150 x l0a;
30Yo x 0,30 : 0,09 m (lihat Gambar C3.7.)
: 8l x l0-e m3/det 1OK;

PRINSIP-PRINSIP M[]KNNIKA ]'ANAH I


III. PERMEABILITAS DAN REMBESAN 7t
Contoh soal3.9: 1t x to-21a 1/1,2)(0,4): (5 x to-311h2/o,eyo,z1
Pada susunan contoh tanah pada Gambar C3.8, diketahui: h1 = 0,5h2............... ( I )
pasir I : ,t1 = I x l0-2 m/det, A1= 0,4 12 du, L1: 1,2 m Tinggi energi hidrolik total untuk 2 lapisan:
pasir2 :k2=5x l0-3m/det; A2=0,2.2dan L2:0,6m h =3,6m
Pertanyaan:
L1 =1,2m,L2:0,6m
L. Hitung debit rembesan lewat 2 lapisan.
h :hr+ hz
b. Gambarkan diagram tinggi energi. h2 = 3,6 - ht ....................(2)

Penyelesaian:
Substitusi Persamaan (l) ke (2) di peroleh :

rine[iffitld(m h2=3,6-0,5 h2
Edrd (m)
h2=3,6/1,5:2,4m
dan

h1 = 0,5 x2,4 = 1,2 m


Karena Q
: Qllapisan l) : ?(tapisan 2;, maka debit rembesan:
q : k1 (h1/L1) 0,4

= (l x 10-2)(1,211,2)(0,4):0,004 m/det
(b) Gambar diagram tinggi energi diperrihatkan pada Gambar c3.g.
2.1 3.0

Perir 1: t, = 1x 10'm/dot lEsAr = 0,4 m':; Lr = 1,2 m


b. Uji permeabilitas tinggi energi turun (falling _ heotl)
Pair 2: tr =5 x IOJ m/dct lut A, = 0,2 m:: L, = 0,6 m

Uji permeabilitas failing-head (tinggi energi turun) cocok


Gambar C3.8. digunakan untuk mengukur permeabilitas tanah berbutir halus.
Tanah
!:41 uji ditempatkan di dalam tabung (Gambar 3.7). pipa pengukur
(a) Hitungan debit dilakukan dengan cara yang berbeda dari Soal didirikan di atas benda uji. Air dituangkan lewat pipa pengukur.
3.6. Ketinggian air keadaan awal penguj ian (h) pada saat waktu tr :
0
Debit aliran pada tiap-tiap lapisan sama: dicatat. Pada waktu tertentu (12) seterah pengujian berrangsung,
: : penurunan muka air adalah hz. Debit rembesan dihitung
Q Q(apisan t) g(lapisan 2) dengan
persamaan:
:fu(h1/L)Ar: kz@z/L)Az
dengan ht dan ft2 berturut-turut adalah kehilangan tinggi energi
total pada lapisan I dan 2. Dari persamaan tersebut diperoleh:
*

72 PRINSIP.PRINSIP MEKANIKA TANAH I III. PERMEABILITAS DAN REMBLSAN


73
fuas a Sool 3.10:
Pada uj i permeabi I it as fal I in g- he ad, diper oleh data sebagai berikut:
tinggi energi hidrolik awal: h1:40 cm. Pada waktu l0 menit, tinggi
energi hidrolik menjadi h2:35 cm.
Pertanyaan:
Setelah waktu I
a. Jika contoh tanah mempunyai luas tampang A :50 cm2, luas
tampang pipa pengukur 0,5 dun tebal contoh 5 cm, hitung
koefi sien permeabilitas tanah. "rn2
b. Hitung waktu (dihitung dari awal pengujian) yang dibutuhkan
untuk menghasilkan tinggi energi hidrolik h3:20 cm.

Penyelesaian:
a. Koefi sien permeabilitas:

k =2.303*4rcnlL
At'-o h2

LbnL 0,5 x 5
= 2,303, - = ,..ror, ton I
Gambar 3.7 Prinsip uji permeabilitas falling-head. At h2 50x10x60 "35
: l,l x l0- 5 cm,/det

Q=kiA= k-hdh
A= (3.20)
b. waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan tinggi energi hidrorik
h3:20 cm.
Ldt
dengan:
& : tinggi energi hidrolik pada sembarang waktu I (rn)
t =2.303r!LrcrL
Ak "h3
A : luas tampang melintang benda uji (m?)
0,5x5 .40
los_
a : luas pipa pengukur 1m2; = 2,303x
"20 - 1368,32det
50xl,lxl0-5
L :
panjang benda uji (m)
Penyelesaian Persamaan (3.20) menghasilkan:
Soal 3.II:
k =( eL\ r" f a) =r.ro{
'- !L'),"- [4)
\,u)..'\nz) -'--\.u) "\nz)
(3.2r) Diketahui kolam bujursangkar berukuran 20 m x 20 m berisi air yang
pada dasarnya tidak dilindungi. Kondisi lapisan tanah diperrihatkan
Nilai-nilai a, L, A, t, h1 dan ft2 diperoleh dari pencatatan selama dalam Gambar C3.9. Tanah dasar kolam mempunyai k : 2 x l}-s
pengujiannya. Dari sini permeabilitas (fr) dapat dihitung. .. m/det dan sudah dalam kondisijenuh air. Pada kondisi permukaan air
tanah seperti pada gambar tersebut, bila aliran diasumsikan hanya ke
si arah vertikal (satu dimensi), hitung penurunan muka air pada kolam
:,
tl
EI
*, III. PERMEABILTTAS DAN REMBESAN
74 PRINSIP-PRINSIP M[]KANIKA I'ANAII I $1
fl
*i

1
dalam waktu satu hari. Dianggap pula muka air tanah secara permanen Soal 3.12:
terletak di permukaan lapisan kerikil.
Padauji permeabilitasfalling head tanah disusun terdiri dari 2 lapisan.
Penyelesaian: Koefisien permeabilitas tanah l: k1:0,4 x l0-s m/det dantanah2: k2
: 0,7 x l0-a midet (Gambar C3.10). Tebal lapisan tanah l, L1 : 15
cm dan lapisan tanah 2, Lz:20 cm. Luas tampang contoh tanah, A:
100 cm' dan luas tampang pipa pengukur atas, a: 5 Hitung
i Tanah,k = 2.0 x 1os m/det "rn2.
penurunan muka air di pipa pengukur (atas), bila pengaliran telah
berjalant: l0menit.
Penyelesaian :
Gambar C3.9.

Pada aliran hanya ke arah vertikal, debit rembesan air ke dalarn tanah
dapat didekati dengan menggunakan persamaan uji permeabilitas cara
tinggi energiturun. Dalam hal ini:
k =2 x l0-s midet: 0,00002 m/det
h:5m
A:}Omx20m:400m2
a : A:400 m2
t :24 x 60 x 60 = 86400 detik
I : panjang aliran rembesan :2 m
Persamaan permeabilitas dengan tinggi energi turun:
Cambar C3.10.

Koefisienpermeabilitas ekivalen untuk 2 lapisan tanah jika dianggap


* =!Ln\
At h't sebagai satu kesatuan ditentukan dengan cara sebagai beiikut:
Debit lewat kedua lapisan sama: q : gt = q2
ln(hlh): kAtlal. karena a: A:400 m2
Atau. k rr = kj1= k2i2
Maka.
Sehingga: i1= krir/k1
ln(hth): ktll i2 = k1i=ik2
kfl_
nlln2 = e Kehilangan tinggi energi pada 2 tapisan (/z) sama dengan ju.rrah
Sehingga, tinggi energi hilang total pada lapisan I (yaitu: h1) danZ
1ya;tu:
n21:
h :i-L=h+hz:i1L1+i2f,
hz= htlekilL = 51u(0'00002X86400X2) = 2,1 I m
i,L : (k:i/k 1)L + (k,i,/k21l2
I hari : : 1
Penurunan muka air kolam dalam 5- 2.1I 2.89 m
Ei -(L *b)
=k- -(er
&t
&t
.*l
&:
h)
76 PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA'IANAFI I Ii III. PERMEAI}ILI'TAS DAN REMBES?N

I
77
Jadi koefisien permeabilitas ekivalen, bila 2 lapisan tanah dianggap Sumur pengamat
menjadi I lapisan tanah:

kr=
Lrlh+L2lk2
20+15
=8,67 x l0a cm/det
(0,4 x t0-3 1 + 20 t(0,7 xl0-2 )
I5

Persamaan koefisien permeabilitas untuk tinggi energi turun:

k- =oL rnhl
'Ath2
ln hrthz: (8,67 x l0{ x I00 x l0 x 60/(5 x 35) : 0,29

h1/h2: Gambar 3.8 Uji permeabilitas dengan sumur uji.


"o'29
hz= 6}l(eo'2e Dari penyelesaian Persamaan (3.22\ untuk rembesan ke sumur
:44,89 cm uji seperti ditunjukkan pada Gambar 3.8. koefisien perrneabilitas
dinyatakan oleh persamaan:
Jadi penurunan air di pipa pengukur atas setelah l0 menit adalah:
h - hz: 60 - 44,89: l5,l I cm' p= ,Q ,ln'2 (3.23)
n(h2" - hf) rl
3.5.2 Uji Permeabilitas di Lapangan atau

a. Uii permeabilitas dengan menggunakan sumur uji o =r(hz"


''1ot' , rog 2 (3.24)
Koefisien permeabilitas dapat diperoleh dari penggalian sumur -ht-) r1

uji secara langsung di lapangan. Air sumur dipompa keluar (Gambar Jika penurunan muka air maksimum pada debit Q teftentu adalah
3.8) sampai penurunan permukaan air tanah menunjukkan kedudukan
S,rruL, sedang Smak: H - h,maka akan diperoleh:
yang tetap. Untuk menentukan koefisien permeabilitas (t), diperlukan
paling sedikit dua sumur pengamat penurunan muka air. 2,30U R
Debit pemompaan pada kondisi aliran yang telah stabil: k* log- (3.2s)
r(ZH - 5^6 )S.ut ro
q : vA : kiA -- k dy/dx A 1m3/detl Q.22)
dengan :
Soal 3.13:
v : kecepatan aliran (m/det)
A :2nry: luas tampang pengaliran (m2) Untuk mengukur koefisien perrneabilitas tanah di lapangan dibuat
i : dyldx: gradien hidrolik sumur uji dengan menggunakan I sumur pengamat saya. Pada
pemompaan yang telah stabil diperoleh data sebagai berikut (Gambar
dy : ordinat kurva penurunan
3.e)
dx : absis kurva penurunan
:

PRINSIP.PRINSIP MEKANIKA TANAH I III. PERMEABILITAS DAN REMBESAN 79


Jari-jarisumur uji ro:0,10 m. (c) Hitungan R.
Debit pemompaan q = 0,067.3/d"t. .R ktr(H2 - h2)
Tebal muka air tanah awal dari lapisan kedap air H = 30,5 m.
log--
ro 2,303 q
Tebal air dalam sumur uji dari lapisan kedap air h = 25,6 m.
dengan k:5,7 x l0a m/det
Tebal air pada sumur pengamat dari lapisan kedap air h1 :29,8 m.
Sunrur pengamat berjarak 11 = 50 m dari sumur uji. .,R
Iog-= 5,7 xl0-4 x r x (30,52 - 25,62 )
ro 2,303 x 0,067
Perlanyaan:
a. Hitung koefisien permeabilitas /r.
L= 1549,45
ro
b. Berapa kesalahan hasil hitungan /r, jika hitungan tidak
Diperoleh radius penurunan muka air tanah akibat pemompaaan:
didasarkan pada tinggi air pada sumur pengamat, tapi dari
perkiraan yang didasarkan pada pengamatan bahwa penu- R = 1549,5 x 0,1 : 154,95 m
runan muka air tanah telah terjadi pada radius ,R : 300 m.
c. Hitung radius pengaruh penurunan muka air (R) yang b. Uji Permeabilitas pada Sumur Artesis
sebenarnya.
Pengukuran koefisien permeabilitas dilakukan pada lapisan tanah
lolos air yang diapit oleh dua lapisan tanah kedap air. Air yang
Penyelesaian: mengalir dalam lapisan lolos air dipengaruhi oleh tekanan artesis
(Gambar 3.9).
(a) k= 2'3-o34r togIl- Debit arah radial yang masuk dalam sumur:
ir(hf - h') ro

2,303 x 0,067 .50


los q=kaL (3.26)
r (29 ,82 - 25,62 - 0.10 dx
-
'1

dengan:
= 5,7 x l0'a m/det
4: debit arah radial 1m3/det;
(b) Hitungan /r didasarkan pada pengamatan R.
A :2nxT = luas tegak lurus arah aliran (m2)
.= 2.303
---_--;--,v5
a R Z : tebal lapisan lolos air (m)
^
n(R" -h") -ro dy/dte: i= gradien hidrolik.
_ 2,303 x 0.067 ,^^ 300
,p0,7 -z.s.o\'o8 6,to
Aliran air ke sumur dengan pipa berlubang yang tertutup
bagian dasarnya, berupa aliran radial.
pada

= 6,218 x l0{ mldet


Selisih koefisien permeabilitas /r dari ke dua hitungan: u-9-- q =k4 (3.27)
A 2mT dx
(6,218x l0-4 ) - (5,7 x l0-a )
xl00o/o:9%o
5,7 x l0-4

80 PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA TANAH I III. PERMEABILITA'DAN REMBESAN 8l


Debit q
Penyelesaian:
Sumur ujijari-iai ro
Sumur pengamat ro :
0,5 x0,2 = 0,1 m; R : 250 m; g:0,04 m3/det; (H - h): 4 m.
Koefi sien permeabilitas:
0,04x log(250/0,1):4
k:
2,737 (H - h) -
!_=lol-lRl-,o) x l0-a m/det
Lapisan kedap air
2,73(30)(4)

Soal 3.15:
Lapisan lolos air

Uji permeabilitas dengan menggunakan sumur uji. Kondisi lapisan


Lapisan kedap air
tanah diperlihatkan dalam Gambar C3.f f . Pada pemompaan dengan
debit konstan q : 12,75 cm3ldet dipeoleh penurunan muka air pada
sumur-sumur pengamat seperti ditunjukkan dalam gambar tersebut.
Gambar 3.9 Uji permeabilitas pada sumur artesis'
g = 12,75 cm'/det

Penyelesaian Persamaan (3.26) dan (3.27), menghasilkan:

p= Q h'2 (3.28)
27TT(h2 - ht) \
atau:

, q log (r2 I 11)


*= (3.2e)
L. r &2-h11
dengan: Lapisan batu

ht, h2 = tinggi muka air pada sumur pengamatan I dan 2 dari Gambar C3.l l.
lapisan kedaP air bagian bawah
:
rt, 12 jarak dari sumur pengujian ke sumur pengamatan
Pertanyaan."

Soal 3.14: a) Tentukan koefisien permeabilitas tanah pasir


Pada uji permeabilitas di lapangan, tabung casing berdiameter 0,20 m b) Hitung tegangan efektif pada jarak 6 m dari sumur uji saat
menembus ke datam tanah pasir yang dibatasi oleh lapisan lempung di pemompaan bertangsung, jika y.u, lempung : l9 kN/m' du, yrr,
atas dan di bawahnya (lihat Gambar 3.9). Tebal lapisan pasir 30 m' pasir = 20,11 kN/m3.
Hitunglah koefisien permeabtitas rata-rata tanah pasir tersebut, bila
dengan debit pompa konstan 0,04 m'/det diperoleh penurunan muka Penyelesaian:
air di sumur uji 4 m. Dari pengamatan diperoleh data bahwa jari-jari a) Pada hitungan, digunakan uji pemompaan pada sumur artesis:
pengaruh penurunan muka air adalah sekitar 250 m.

PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA TANAH I III. PERMEABILITAS DAN REMBESAN 83


k= 4 lnQ
- ht) \
ztT(hz
fl
JJ'
9xt
T: 1,5 m ; hz: 10,5 - 4,2:6,3 m ; h: 10,5 - 4,8: 5,7 m nl
E;
:l
----------f
----------)
q :12,75 = 12,75 x lo-6rn3/d"t
".3/d"t +Qxz
,nl:6 m ; rz: 15 m ---------+

_A
12,75xl0 l5 Qxt
-----------)
k- ln- ----------t

2trl,5(6,3 - 5,7') 6
:3,1 x 10-6 m/det 'll
I ls
ii
b) Hitungan tegangan total dan tegangan efektif pada dasar lapisan
(a) Aliran horisontal (b) Aliran vertikal
pasir sejarak 6 m dari sumur uji.
Gambar 3.10 Koefisien permeabilitas tanah berlapis.
Selama pemompaan, dianggap lempung di atas muka air tanah
ddlam keadaanjenuh:
Tegangan total: a. Aliran horisontal
o:9 xYsat(lempung)* 1,5 ysa(parir): (9 x 19)+ 1,5 x 20, I I Pada aliran arah horisontal (Gambar 3.10a), gradien hidrolik
seluruh lapisan dan tiap-tiap lapisan akan akan sama, yaitu sama
:201,17 kN/m2
dengan i*.
Tekanan air pori:
Aliran horizontaltotal persatuan waktu diberikan oleh :

tl: hl Tn = 5,7 x 9,81


qfi
Qx= ext* q*z* (3.30)
:55,92 kN/m2
Bila &* = koefisien perrneabilitas ekivalen untuk lapisan setebal f/1 +
Tegangan efektif:
Hz+ H3, maka:
o'= o -u=201,17 -55,92= 145,25 kN/m2
(h + Hz+ Hi k*i, = Hl kyi7,+ Hzkxzi** H'tkfi i*
3.6 Koeftsien Permeabilitas Tanah Berlapis = (Hr kt + Hz kxz+ Ht k*\ r" (3.3 I )
Bila tanah berlapis-lapis, koefisien permeabilitas ekivalen dari Diperoleh, koefisien permeabilitas ekivalen arah horisontal:
lapisan tanah secara keseluruhan akan bergantung pada arah aliran air.
Misalnya, ditinjau tiga lapisan tanah dengan tebal Ht, Hz dan H3 yang Hft1+ H2k2 + H3k3
k*= (3.32)
masing-masing mempunyai koefisien permeabilitas berlainan H1+H2+H3
(Gambar3.f0).
Atau secara umum, untuk n lapisan tanah dengan koefisien
permeabi I itas yang berbeda-beda:

,. -_Htkt+ H2k2+.....+ Hnkn


(3.33)
^x 11u 11, * ---* 11,

84 PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA TANAH I III. PERMEABILITAS DAN REMBESAN 85


b. Aliran vertikal H1+ H2+........+ H
kz (3.37)
Dalam rembesan satu dimensi arah vertikal (Gambar 3.10b), L*lz*.......*Hn
debit pada setiap lapisan dan debit seluruh lapisan bila seluruh lapisan krl kr2 krn
dianggap sebagai satu lapisan tanah harus sama. Jadi,
Dari Persamaan (333) dan (3.37) dapat dilihat bahwa k* selalu
4z: Qzl
: =
Qz2 Qz3 lebih besar kr, yaitu rembesan yang terjadi cenderung lebih besar
atau searah atau sejajar lapisan, daripada dalam arah tegak lurus
lapisannya.
Qz= vzA = vzlA = vr2A= v.f
vr: krir: kti=t: kzzirz: kili=3 (3.34)
Soal 3.16:
dengan Tiga lapisan seperti ditunjukkan pada Gambar 3.10b, merupakan
i, : gradien hidrolik ruta-rata untuk tanah setebal H1 + H2+ ll3 dasar kolam dengan kedalaman air l0 m. pada bagian bawah rapisan 3
tanah berupa kerikil, dengan muka air secara permanen di permukaan
vr: kecepatan aliran arah z kerikil tersebut. Data lapisan ranah diperlihatkan daram Tabel c3.1.
I = luas tampang satuan (bidang horisontal)
Tabel C3.1
Dari Persamaan (3.34) dapat diperoleh,
Lapisan
irl =*i-
k, '.
k.
i:2=ti, dan l-3
k" 11(m) k* (m/det) k. (mldet)
k:l k:2 4- I 2 2 x l}-t 3 x 10-6
Kehilangan tinggi energi pada lapisan setebal Hr + Ht *lt, sama 2 I 1,5 x l0-8 3 x i0-e
dengan jumlah kehilangan tinggi energi total dalam tiap lapisan, yaitu: J I x l0-8
3 I x l0-e
h:ht+hz+ht (a) Tentukan koefisien perrneabilitas ekivalen untuk ariran dalam
ir(H1+ Hz+ Hi: it Hr+ izzHz+ i*Ht arah vertikal pada tiga lapis tanah tersebut.
(b)
= r-,-( * lt
H'*
' '[tr, kr2 '' l
k=l
(3.3s)
Hitung debit bocoran arah vertikal per meter persegi koram dan
hitung kehilangan air per harinya.
)
Diperoleh, koefisien permeabilitas ekivalen untuk tiga lapisan tanah
Penyelesaian:
setebal H1 + H2 + lt3,
a) Koefisien permeabilitas ekivalen arah vertikal:
H1+H2+H3
kr. = (3.36) Ht+ Hz+ Ht
Ht H2 H3 kz _
krl kr2 kr3 Htlkzt+H2lk12+H3lkr3
6
Atau secara umum, untuk jumlah lapisan tanah n dengan
2 xl0-8) + I t(3 xto-e)
t(3 + 3 /(t xto-e)
koefisien permeabilitas yang berbeda-beda:
=1,76x10-9 m/det.

86 PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA TANAH I III. PERMEABILITAS DAN REMBESAN 87


atau,
b) Debit bocoran untuk per meter persegi tanah dasar (tinggi air dari
dasar kolam l0 m): x to-7)/5\ xh1= {(3 x l0-5/5\ xhz
{(2,5
: k,i--4 : (1,7 6x t o-e;11t o + 6y6)(l )
Q h = 12hz ............... (a)
:4,69 x l0'e m/det
Kehilangan air per hari:

Q: qt : 4,69 x l0-e x24 x60 x 60 Tanih 1: k1 = 2.5 x Io-7 m/der

:0,4 x l0-3 ml p", *2 ranin z: kz = 3 x 10-6 m/det


luas dasar kolam.

Contoh soal3.I7: Gambar C3.12.


Kolam yang luas dengan elevasi muka air pada +100,00 m. Dasar
kolam pada elevasi +95,00 m. Elevasi lapisan tanah di bawah kolam Tebal lapisan tanah: Hr: 5 m; Hz: 5 m
diperlihatkan dalam Gambar C3.12. Lapisan tanah I dan 2 dianggap Energi hidrolik total untuk 2 lapisan:
isotropis (k*: kr) dengan data kondisi lapisan tanah l: tebal.F/r :5 m, h =15m
kt : 2,5x l0-7 m/det dan tanah 2: tebal H2: 5 m, kt= 3x 10-6 m/det. h = h1+ 122
Di permukaan lapisan kerikil terdapat muka air tanah. Bila dianggap
semua permukaan air tetap:
h2= 15 - h1

(a) Hitung debit rembesan air ke lapisan kerikil untuk per rn2 tuu, Substitusi Persamaan (a) ke (b) di peroleh :
kolam.
hz= 15 - 12 h2
(b) Hitung kehilangan air setiap harinya, bila luas dasar kolam 2000
hz= 15/13: l,l5 m
2
m
atau h1: l5 - l,l 5 : 13,85 m
Penyelesaion : Karena Q
: Q(apisan I) = q(lapisan 2), maka
Pada lebar/luas kolam yang sangat besar dibanding dengan lapisan q: \ (h1/L1) I
tanah lolos air di bawahnya, maka kehilangan air olelr aliran arah = 2,5 x l0'7 x (13,8 5/5'1 = 6,92 xl0-7 m3/det p", *2
horisontal kecil.
Cara 2:
(a) Hitungan debit rembesan dapat dilakukan dengan 2 cara.
Debit rembesan dihitung dengan menggunakan koefisien pennea-
Cara l: bilitas ekivalen (k ).
Di hitung untuk luas pengaliran A: I m2: k-= H
Debit rembesan: - Ht tkl +H2/k2
Q = Q(lapisan l) = {(lapisan 2) l0
= k1(fu|H:) I : kz(hzlH) I 5 /(2,5x l0-7) + 5 /(3x I 0-6)

88 PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA'I'ANAH I
III. PERMEABILITAS DAN REMBLSAN 89
:4,615 x l0-7 m/det
t : 30 x24x60 x60 :2592000 det
Q=kziA=kr(hll)l ht=15m
= 4,615 x l0-7 x (15/10) x I ln (fulh)= (ktYL
:-(4,615 x l0-7 x2592000110:0,12
:6,92x lo-7 ,3/d"t p", ,' (sama)
h1lh2: go'12
(b) Kehilangan air per hari: hz: l5leo'12 : 13,30 m
Q= qt: 6,92 x l0-7 x24 x60 x 60
Kehilangan air per bulan: (h - h) x luas dasar kolam
= 0,06 .3 p". *2 luu, dasar kolam
: (15 - 13,30) x 2000:3400 m3.
Untuk kolam setuas 2000 m2, kehilangan air
:2000 x 0,06 m3 :
Pada saat kosong, air kolam pada elevasi + 95,00 m atau saat
h2 :95
120 m3/per hari
-85:10m.
Waktu untuk pengosongan kolam:
Soal 3.18:

Bila dalam Soal 3.17, tidak ada aliran air yang masuk ke kolam, , =?Lt"L=*^* (karena q:A)
sehingga muka air kolam turun akibat meresap ke dalam tanah. :
Dengan anggapan permukaan air dalam lapisan kerikil tetap, dan {10/(4,6t5 x tO-7)} tn(15/10)
pengurangan volume air danau adalah akibat merembesnya air ke :8785809,5 det
dalam tanah, hitung kehilangan air dalam I bulan, dan berapa waktu = 10509209 t(24 x 60 x 60) hari
yang dibutuhkan untuk pengosongan kolam. Dianggap dinding kolam :
kedap air dan vertikal.
101,7 hari:3,39 bulan
Soal 3.19:
Penyelesoian :
Karena permukaan air pada kolam turun dari tinggi tekanan air pada
Pada uji permeabilitas consbnr head tanah dibuat berlapis dua,
seperti pada Gambar c3.13. Selisih tinggi muka air antaradua
lapisan kerikil tetap, maka debit rembesan dapat dihitung secara bejana
dibuat sebesar 0,3 m. Luas tabung contoh adalah 150 cm2.
pendekatan dengan menggunakan persamaan permeabilitas untuk uji
a) Hitung tinggi energi tekanan dan tinggi energi totar di titik A dan
falling head. C.
b) Dari pengukuran diperoleh bahwa 30%tinggienergi hilang saat air
k =46hr
At hz mengalir ke atas lewat rapisan 2. Hitung tinggi elnergi tJtar
dan
tinggi energi tekanan di B.
Dalam hal ini, a= A,maka
c) Hitung debit rembesan lewat dua lapisan tanah tersebut.
k: Lh h2
hr
d) Hitung koefisien permeabilitas tanah l.
t
lebagai tinggi referensi (datum) dipilih titik A.
dengan,
Telah diketahui tinggi energi hidrolik = 0,3 m.
k : kr:4,615 x l0-7 m/det
I:l0m

90 PRINSIP.PRINSIP MEKANIKA TANAH I


III. PERMEABILITAS DAN REMBESAN
9t
k.=
Ht/h+H2lk2
0.45
=
0,? (0,5 I x l0-5 ) + 0,25 l(1,5,. t 0-5 )
= 0,81 x l0-5 m/det
!!-
4 (lewat2 lapisan) = k. i A = 1r.
-(h1 + h2) tr
: 0,81 x l0-s x (0,3/0,45) x (150 x l0-ay
: 8l x l0-e m3/det (sama)
Gambar C3.13.
3.7 Persamaan Empiris Koefisien Permeabilitas
a) Tinggi energi total di D: hol zD:0 + 0,3 m:0,3 m.
(ftp :
tinggi energi tekanan di D)
Untuk tanah pasir uniform, Hazen (1930) mengusulkan hubungarr
empiris koefisien permeabilitas sebagai berikut:
Tinggi energi total di C : hg = hp@ict+ 4: 0,75- 0,45 : 0,30 m.

b) Diketahui kehilangan tinggi energi antara titik C dan B adalah:


r: 100(Dro)2 (3.38)
30Yo x 0,30 :
0,09 m (lihat Gambar C3.13) dengan k dalam cm/detik dan D10 adalah ukuran diameter efektif butir
Tinggienergi hidrolik di.B:0,3 - 0,09 = 0,21 m ianalr dalam cm.
Tinggienergitotaldi B'. h,@iB): hp@iB) * zEl Casagrande juga mngusulkan hubungan empiris untuk nilai i
pada tanah pasir halus sampai sedang vang bersih:
Tinggi energi tekanan di B:
ho6iu: ht@i1l- zt k : 1.4 to.ss e2 (3.3e)
:0,21- (-0,20)
: 0,41 m atau sama dengan tinggi air dalam piezometer di .B dengan &6.s5 adalah koefisien permeabilitas pada e : 0.85.

c) Kehilangan tinggi energi antara B dan A:0,21 m Bentuk lain persamaan untuk nrenentukan koefisien permeabilitas
Debit rembesan lewat lapisan I : debit rembesan lewat lapisan 2 yang memberikan hasil yang relatif mendekati untuk tanah-tanah pasir
qz: kz i2A: 1,5 x l0-s * (O,O9IO,ZS) x 150 x l0-a didasarkan pada persamaan Kozeny-Carman.
:81 x lo-e m3idet. I
e
d) Karena q : qr : q2 maka,
k= t1.40
l+e r

qr :81 x lo-e.3/d"t. atau


Koefisien permeabilitas lapisan tanah l:
k1:ql(i1l)=(El x l0-e lyo,zl/0,2)xl50x l0-s) fr _(rr)lz(t+r,) (3"41)
:0,51 x l0-s m/det. kt k)3 /11+ e21
dengan kr dan k2 adalah koefisien permeabilitas tanah yang diberikan
Cek hasil hitungan debit rembesan dengan menggunakan metode fr
pada keadaan el dan c2. Beberapa hubungan yang lain dari persamaan
ekivalen:
koefisien permeabilitas dan angka pori telah diusurkan. antara lain:

lll. PERMITABII,ITAS DAN REMI]ESAN


92 PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA TANATI I
-e2
k-- (3.42) BAB IV
l+e
,2
x-e (3.43)

Soal3.20:
REMBESAN
Diketahui permeabilitas pasir dari lokasi tertentu pada angka pori e =
0,85 adalah 0,0005 m/det. Hitung permeabilitas pasir ini setelah
dipadatkan hingga angka porinya menjadi 0,35.

Penyelesaian:
t 0.35
: 1,4 k s.g5 ez Di alam, aliran air melewati tanah tidak hanya satu arah atau
ft o.3s = 1,4 x 0,0005 x 0,352 = 2,5 x l0{ m/det seragamdi seluruh luasan yang tegak lurus arah aliran. pada kasus
yang demikian, aliran air tanah umumnya ditentukan dengan
menggunakan grafik yang disebut jaring arus
Soal3.2I: Qfiownel). Konsep jaring
arus didasarkan pada persamaan kontinuitas Laplace.
Koefisien permeabilitas pasir di lapangan pada angka pori e = 0,5 Teori rembesan yang akan dipelajari disini didasarkan pada
adalah 0,05 cm/det. Tentukan koefisien permeabilitas pasir tersebut analisis dua dimensi. Bila tanah dianggap homogen dan isotropis (fr* :
bila angka porinya telah berubah menjadi 0,40. kr: k), maka dalam bidang x-z hukum Darcy dapat dinyatakan oleh
persamaan sebagai berikut:
Penyelesaion:
: : vr=klr--k'^. 6-lt (4.1)
Pasir kondisi l: er 0,5 dan ft1 0,05 cm/det. bx
Pada saat angka pori menjadi e2 = 0,40, koefisien permeabilitas (kz) V-=Kl-=-ft-.5h (4.2)
ditentukan dengan mengunakan Persamaan (3.41): 62
tinggi & berkurang dalam arah v* dan vr.
\ _ (e)3 l(t + e) Gambar 4.1 memperlihatkan suatu elemen tanah jenuh dengan
k2 1e213 l(l + e.,) dimensi dr, dy, dz berturut-turut ditinjau dalam arah sumtu x, y, dan z
bila aliran hanya terjadi pada bidang x-2. Jika komponen ketepatan
Dihitung lebih dulu:
aliran air masuk elemen adalah v, dan vr, maka perubahan kecepatan
e13l1l + et) = 0,53/(l + 0'5) = 0'083 aliran arah x = 6v*/6* dan arah z = 6vr/6r. Volume air masuk ke
elemen persatuan waktu dinyatakan oleh persamaan:
e23l1l + ez): 0,43/(l + 0,4) : 0,046
Vmasuk : vx & dz + v, 4, 4, (4.3)
Koefisien permeabilitas saat angka pori e2:0,4. dan volume air meninggalkan elemen per satuan waktu,

t,' = o'0119',046 = 0,028 cm/det. vkeruar= tr, +ffar) dydz *{u, *ffar) dxdy (4.4)
0,083

94 PRINSIP.PRINSIP MEKANIKA TANAII I


IV. REMBESAN 95
4.2 Jaring Arus (Flow-net)
Sekelompok garis aliran dan garis ekipotensial disebut jaring
arus (flow-ner). Persamaan kontinuitas Laplace pada media isotropii
dalam Persamaan (4.6) mewakili dua kelompok kurva yang saling
berpotongan tegak lurus, yaitu garis ekipotensial dan garis ariran.
Garis ekipotensial adalah garis-garis yang mempunyai tinggi energi
potensial yang sama. Garis aliran adalah garis yang menunjukkan arah
6V
dz + v,+-dt perjalanan partikel air dari hulu ke hilir pada lapisan tanah roros air.
dr

4.2.1 laring Arus dalam Tanah Isotropis


dt
Gambar 4.2 memperlihatkan contoh dari sebuah jaring arus pada
struktur bangunan air. Permeabilitas lapisan lolos air dianggap
isotropis (k*= k :,t). Dalam penggambaran jaring arus secara lengkap
harus diperhatikan:
Gambar 4.1 Rembesan arah sumbu-r dan sumbu-z di dalam tanah- (a) Garis aliran dan garis ekipotensial berpotongan tegak lurus.

Jika elemen volume tetap dan air dianggap tidak mudah mampat,
(b) Elemen-elemen aliran (flow elemenls) secara pendekatan berben-
tuk bujursangkar.
selisih antara volume air masuk dan keluar sama dengan, atau Vmasuk -
Vt.lr*:0. (c) Jaring arus harus memenuhi batas kondisi medan aliran
(boundary condit ion of the fl ow fi e ld).
Dari sini akan diperoleh: Pada Gambar 4.2, bahwa garis penuh adalah garis aliran dan garis
&r*&r=o (4.s)
titik-titik adalah garis ekipotensial. penggambaran jaring-arus beierta
6x 6z struktur bangunannya harus di-skala. Garis ariran dan garis
ekipotensial digambarkan secara coba-coba (trial and error).
Dari substitusi Persamaan (4.3), (4.4) dan (4.5) dapat diperolelr:
Terdapat beberapa cara untuk menentukan debit rembesan dengan
52t+-62t, =u (4.6) menggunakan jaring arus.
-5x2 &2 Ditinjau satu lajur saluran aliran yang melewati titik-titik A dan c
Persamaan ini merupakan persamaan kontinuitas Laplace. (Gambar 4.2). Karena titik A dan c dalam satu rajur saluran aliran
yang sama dan karena aliran adalah aliran tetap (steady
Penyelesaian dari persamaan Laplace dapat dilakukan melalui flow), maka
debit yang lewat pada titik-titik A dan c sama, yaitu sama dengan Aq.
beberapa cara, yaitu dengan cara:
Dari persamaan Darcy:
l. Matematika secara langsung.
2. Numerik. Lq= ktA
3. Analogielektrik.
4. Cara grafik.
Lq=qe=o*un=r, =kLh B-
LcL
Penyelesaian secara grafik dilakukan dengan penggambaran jaring-arus
(flownet).

96 PRINSIP.PRINSIP MEKANIKA TANAH I IV. REMBESAN 97


N7: jumlah penurunan potensial
N7 = jumlah lajur saluran aliran.

b) Jika jaring arus digambarkan dalam bentuk empat persegi panjang,


maka nilai banding panjang dan lebar dari jaring-arus harus
konstan.
Bo
LA=ur......=,
LC
Jadi, pada penggambarannya sembarang elemen jaring arus harus
Lagsan kedap ar
memenuhi B;: n Li.
Gambar 4.2 laring arus pada struktur bangunan air. Untuk satu lajur aliran, debit rembesan per satuan lebar dari
struktur, ditentukan oleh:
dengan B dan I adalah lebar dan panjang elemen jaring arus. Jika
elemen jaring arus dibuat bujursangkar, yaitu panjang sama dengan Lq=qe=o*rn=r, = rYn,
lebar atau BIL : l, maka penurunan tinggi energi pada tiap-tiap
L6
bujursangkar akan sama. Hal ini dapat diterangkan sebagai berikut:
Pada setiap elemen jaring arus .B = I, maka
Lq=q.t=tffrrA=qc=rff*c
e,t: k\h,a dan qg: kA'hc =kAhn:k(h/N)n
Karena. qA: qc, maka Aie: Lhc Untuk N1lajur saluran aliran, maka debit rembesan:
Jadi, pada setiap elemen jaring arus yang masih dalam satu lajur
saluran aliran penurunan tinggienergi (Aft) nilainya sama, yaitu: s=khNf
'N7 n @.7c)
A,h: hlNa
dengan ft : selisih tinggi muka air antara hulu dan hilir, dan N7 :
jumlah penurunan potensial. Soal 4.1:
Pada kedudukan contoh tanah dalam Gambar C4.1. Luas penampang
Untuk saluran aliran yang berjumlah N7, maka debit rembesan
total dinyatakan oleh persamaan: contoh tanah 1,2 m x 1,2 m,koefisien permeabilitas k : I x l0-s m/det.

q: kA,h N1 @.7a) Pertanyaan:


atau: a) Hitung debit rembesan dengan menggunakan rumus q : kiA dan
dengan cara jaring arus.
q=k(h/Na) Ny (4.7b)
b) Hitung tinggi tekanan air di A, B dan c dan berapa tekanan air pada
dengan masing-masing titik tersebut.
k : koefisien permeabilitas (m/det)
h = selisih tinggi muka air hulu dan hilir (m)

98 PRINSIP.PRINSIP MEKANIKA I'ANAII I IV. REMBESAN 99


Elevasi (m) Penurunan potensial diA:2 Lh
= 2x 0,48:0,96 m
Jadi, tinggi tekanan air di A = (4,8 - 3) - 0,96 = 0,84 m
Dibuat a = D

Tekanan air diA:0,84 y* = 0,84 x 9,81


i::ri 'i: ti::jl
sh :8,24
i

kN/m2.
rl.'.firt$it:r,i fih
Luas contoh:
h=4. 8m frtr
ah
ii) Penurunan potensial di B = 5Lh:5 x 0,48 :2,4 m.
'l.20mx1,2om
O,SO mf l0

firt
Jadi, tinggi tekanan air di B : (4,8 - 2,1) - 2,4 :0,30 m
t.
ekipoiensial
lo
Lh
Tekanan air di B: 0,30 yw = 0,3 x 9,81
l0

fih
:2,94 kN/m2.
fitr
lon
iii) Penurunan potensial di C : 9 L,h:9 x 0,48 - 4,32 m
Jadi, tinggi tekanan air di C : (4,8 - 0,9) - 4,32: -0,42 m
+ Garis aliran

Tekanan air di C = -0,42 yn : -0,42 x 9,81


: - 4,l2kN/m2 (tekanan air negatif atau isapan)

Gambar C4.1.
Soal1.2:
Dasar sungai terdiri dari pasir tebal 4,1 m dengan k : 2,1 x l0'6 m/det,
Penyelesaian :
dan di bawahnya terdapat lapisan lempung (kedap air) yang tebal.
a) Debit rembesan: Sebuah cofferdam yang terdiri dari dua turap dibangun dengan jarak
q: kiA: I x l0-sx(4,8/3) x(1,2x 1,2) 2,75 m. Tinggi airterbendungl,25 m. Jika kedalaman galian I m,

= 2,3 x l o-s m3/det


a) Gambarkan jaring arus
b) Hitung debit rembesan per meter panjang cofferdam.
Jika dihitung darigambar jaring arus: c) Hitung faktor aman terhadap piping.
Nf:4 , Nd= 70; h:4,8 m
q: kh(N/N) x (Iebar tegak lurus bidang gambar)
: I x l0-5x4,8x (4110)x1,2
:2,3 x l0-5 m/det (sama)
b) Hitungan tinggi tekanan air
i) TitikI terletak pada 0,60 m dari permukaan tanah
A,h : lt/Na : 4,8110 = 0,48 m

100 PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA TANAH I


IV. REMBESAN l0t
4.2.2 Jaring Arus dalam Tanah Anisotropis
[- z,zs. .l
Jika tanah anisotropis, maka permeabilitas tanah pada arah
horisontal tidak sama dengan arah vertikalnya, walaupun tanahnya
homogen. Dari persamaan Darcy, kecepatan aiiran arah sumbu-x dan z
adalah:

k = 2.1 x 10{ m/det


vx = -&x i* = -k* 6=h (4.8)
Yg = 19 kl{/m3 m ox
m

vr=-kri.=-k.+ (4.e)
Oz

Dari Persamaan (4.8) dan (4.9), persamaan kontinuitas dapat


dituliskan dalam bentuk :

, 62n
r* 62h
-_ Skala Laprsa kedap ar
a*r+kz-;-=o (4.10)
0 1,0
dengan t* : koefisien arah horizontal dan k.= koefisien arah vertikal.
2,Om

Gambar C4.2. Dari persamaan ini, dapat diperoleh:

Penyelesaian :
52t 52h
T-=V (4.rI)
a) Gambar jaring arus diperlihatkan dalam Gambar C4.2.
(k.l k*)dx2 &2
b) Debit rembesan : Bila r, : y (kzlkx),maka
NJ:3x2=6;Na: ll;[: I + 1,25:2,25m
52h 62h
q = kh (N/Na) (4.12)
(kz / k)6x2 6112
:2,1 x 10'6 x2,25 x (6/l I )
Sudstitusi Persamaan (4.12) ke dalam Persamaan (4.11), dapat
:2,58 x l0-6 *3/d"t per meter panjang cofferdam diperoleh persamaan Laplace:
c) Panjang garis aliran PQ: LpO: 0,5 m ; Lh : 6lll :0,545 m
62h 62h
i": A,h/Lpg: 0,545/0,5 = 1.09 ----r--;=v
6xr' 62'
(4.13)

T' : Trut - Tw = 19 - 9,81 kN/m3 :9,19 kN/m3


Ditinjau aliran rembesan yang bekerja daram arah sumbu x (Gambar
i" : T'll*:9,19/9,81 :0,94 4.3). Jaring arus digambarkan daram dua kondisi, yaitu kondisi
Faktor aman terhadap piping : transformasi dan kondisi asli. Kecepatan arah sumbu x (yaitu v*)
dinyatakan dengan k' pada potongan yang ditransformasi, dan t*
SF = i. li": 0,9411,09 pada
potongan kondisi aslinya. Kecepatan arah sumbu_x:
= 0,86 < 3 (tidak aman)

IV. REMBESAN t03


r02 PRrNSrp-PRrNSrp MEKANtK4 TANAlt I
u* = -k'
5=h
- -kx hx
^
&1 (b) Tentukur,rlGJk)=@
oxt (c) Hitunglah skala horisontal, sedemikian sehingga skala horizontal
dengan : JGJ k) kali skala vertikal.
6h 6h (d) Dengan skala yang ada pada butir (a) dan (c), gambarkan
6rt lLu,
-: potongan melintang dari strukturnya.
1le* (e) Gambarkan jaring arus untuk potongan yang ditransformasi,
dengan cara yang sama seperti tanah dalam keadaan isotropis.
Jadi, koefi sien permeabilitas ekivalen:
(0 Hitung debit rembesan menurut persamaan :

k,:kx|^= (k"kr) (4.14)


,=oJiE# (4.1s)

4.3 Gaya rembesan


Air yang mengalir di dalam tanah menimbulkan gaya rembesan
se arah alirannya. Jika air dalam bejana pada Gambar 4.4 dinaikkan
sebesar H dari air yang menggenangi contoh tanah, tekanan air di dasar
contoh tanah bertambah dan gaya gaya angkat air pada partikel tanah
semakin besar. Ketika I/mencapai nilai tertentu, maka gaya angkat dan
berat tanah efektif menjadi sama, pada kedudukan ini partikel tanah
(a) Jaring arus sebenarnya, untuk k,> k" pada kondisi mengapung. Bila saat kritis ini adalah beda tinggi air
adalah Hr, maka:
Berat tanah jenuh:

Wsat: Tr^t AL :?ff, *AL = uA = (H + L)y ,A (4.1 6)


"
dengan
I : luas tampang contoh tanah
Z : tinggi contoh tanah dan a tekanan air ke atas
(a) Jaring arus setelah ditransformasi
Dari Persamaan (4.16), diperoleh persamaan gradien hidrolik kritis:
Gambar 4.3 Jaring arus untuk tanah anisotropis.
. H. c"-l (4.17)
' L l+e
Langkah-langkah dalam hitungan jaring arus pada kondisi tanah
anisotropis, dilakukan dengan cara sebagai berikut : Dalam kondisi kritis berat efektif tanah dikurangi gaya akibat
rembesan ke atas (F) sama dengan nol (Gambar 4.4b\:
(a) Untuk penggambaran potongan melintang strukturnya, gunakan
sembarang skala vertikal. * W-F=0

104 PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA TANAH I IV. REMBESAN 105


4.4 Keamanan Struktur Terhadap piping
F= W: Wsat- LH"y*: Hry*A Erosi pertikel tanah di sepanjang permukaan kontak antara tanah
fondasi dan dasar bendungan dapat menyebabkan keruntuhan
F/A: H;y* bangunan tersebut. Pembuburan (tanah mengapung) akan terjadi pada
Dibagi dengan I, bagian hilir dasar fondasi bangunan air. Har ini ierjadi bili gradien
: (H/L)y* hidrolik keluar (exit hydraulic gradienl) mendekati gradien hidrolik
Ft(AL)
kritis (r"). Bila gradien hidrolik merebihi gradien kritis, maka dapat
Bifa gaya bersatuan volume : FI(AL) = D, maka: mengakibatkan erosi butir-butir halus tanah, sehingga menyebabkan
D: i"y* (4.18) terjadinya rongga-rongga yang sambung *"nyu*b*g sepirti pipa_
pipa di dalam tanah. Hal ini disebut piping. Harza(1935) mengusulkan
Untuk I m3 tanah. maka faktor aman terhadap piping yang dikaitkan dengan r" sebagai Lerikut:
tI/: y' : (l _ r)(G"_ t)y,, (4. r e)

atau
.SF:'" (4.23)
ie

G^ -1 dengan r" adalah gradien keluar maksimum yang dapat ditentukan dari
yt1 y (4.20)
I -
-2- lt| jaring arus (lihat Gambar 4.5). MenurutHarza, faktor aman
l+e terhadap
piping (SF) diambilantara 3 sampai4.
Dari substitusi Persamaan (4.17) dapat diperoleh:
Y'=i.Y* (4.21)
Sehingga, persamaan gradien hidrolik kritis,
i": T'/Y, (4.22')

u = tekanan air pori

Gambar 4.5 Gradien keluar maksimum.

(a1 Aliran yang nenimbulkan gaya (il Gava-gavo


. .Terzaghi (1922) mengusurkan hitungan faktor aman terhadap
piping dels_an memperhatikan prisma taiah d x d/2 pada sisi hilir
Ftda contoh tanah.
rembesan.
dengan tebal satuan (Gambar 4.6). Gaya ke atas efet<tiioleh tekanan
i
air pada dasar prisma tanah adalah:
Cambar 4.4 Pengaruh gaya rembesan. ;l
.ii
it
f;r
U= (dl2)y* h" (4.24)

t06 PRINSIP.PRINSIP MEKANIKA TANAH I


Ii IV. REMBESAN t07

fi
W eighted-creep-ratio (WCR) ditentukan dengan menggunakan
persamaan:

wCR:2Ln (4.28)
Ht-Hz
Pada Gambar 4.7,ZLn: L,qn+ Loo+ Lcs
ZLn: Lsg+ Lco+ Lsr + Lrc
Lapisan lolos ait

Karena turap sangat tipis, maka lintasan horisontal pada ujung-ujung


bawah turap dianggap nol.

'T-
h, = lingg anoryt hidrclik rala-rala
t
^U

Gambar 4.6 Keamanan terhadap bahaya piping pada struktur bangunan air
menurut Terzaghi (1922).

dengan fr3 = tinggi energi hidrolik rata-rata pada dasar dari prima tanah.
Gaya berat efektif prisma tanah yang terendam bekerja ke bawah,
dapat dinyatakan oleh:

w' : (dtZ)dy' (4.2s)


Faktor aman dinyatakan oleh:
Gambar 4.7 Hitungan weighted-creep-distonce
W' I l2y'dz
,SF =-=-=
dy' (4.26)
U 1l2y*d ho hol, Tabel 4.1 Nilai angka aman untuk weighted-creep-ratio
Nilai minimum faktor aman SF: 4 dianggap cukup memenuhi.
Tanah
Angka aman LIrCR
Lane (1935) mengusulkan cara empiris untuk mengatasi masalah (weighted - creep - ratio)
piping pada bangunan air dengan mengusulkan persamaan sebagai Paslr sangat halus atau lanau 8,5
Pasir halus 7,0
berikut :
Pasir sedang
,* :+
6,0
+LL, (4.27) Pasirkasar 5,0
Kerikil halus 4,0
dengan Kerikil kasar 3,0
L* :weighted - creep - distance Lempung lunak sampai sedang 2,0 - 3,0
IZn = jumlah jarak horisontal menurut lintasan terpendek Lempung keras 1,8
fZu : jumlah jarak vertikal menurut lintasan terpendek Cadas 1,6

108 PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA TANAH I IV. REMBESAN 109


s
"*

T,
Nilai I/CR harus lebih besar dari nilai yang terdapat dalam Tabel Pertanyaan:
4.1. Lintasan aliran yang melewati struktur dengan sudut kemiringan
>45o diperhitungkan sebagai lintasan vertikal (2,), sedang kemiringan a) Buktikan bahwa faktor aman terhadap piping dapat dinyatakan
lintasan aliran < 45o, diperhitungkan sebagai lintasan horisontal (27,). oleh persamaan : SF :!/-
hol *
Soal 4.3: b) Buktikan secara pendekatan bahwa tekanan air rata-rata dapat
Pada Gambar C4.3 diperlihatkan bagian hilir dari gambar jaring arus dinyatakan oleh persamaan :

pada turap. Selisih air pada bagian hulu dan hilir adalah ft.
- L{ha!hc
4= 21 2 *hu)
")
Penyelesaian :

a) Faktor aman didefinisikan sebagai :

SF: gaya ke bawah efektif dibagi gaya ke atas efektif


: WlU
dengan ll/ ' adalah berat efektif prisma tanah lebar d/2 dan tinggi d
per meter panjang tegak Iurus bidang gambar.
W, =dxdlzx I xy,= 1ltZ1y,
Tekanan air efektif rata-rata pada dasar prisma = tinggi energi
hidrolik rata-rata (&u) x berat volume air = hryn
Gaya ke atas efektif yang bekerja pada dasar prisma:
U = huyn x luas dasar prisma
= hoTn x dl2 x I = (dlZ) hoyn
a) Tinggi tekanan air di dasar prisma tanah
Jadi. sF _ _ (d2 lz)y, = dy,
w,
R
U (d I 2'yhoy * hol *
hc Bila dikerjakan dengan cara lain :
s Berat prisma tanah total W: (i/Z)yru,
Tinggi energi hidrolik rata-rata pada dasar prisma = &o
Tekanan air pori di dasar prisma rata-rata = up: (d + h) y*
Gaya tekanan airdidasar prisma U: d/2 x I x (d + h)T*
b) Hitungan secara pendekatan tinggi energi hidrolik rata-rata. Berat efektif prisma tanah : W - U
: flDy,u,- l(ltz) y* + (d/2)h;y*l
Gambar C4.3.
: (itz)(ysar - yw)- (d/2) h,y,,

lr0
{
PRINSIP.PRINSIP MEKANIKA TANAH I & IV. REMBESAN ill
*s
f,
Saat kondisi kritis W-U:0 atau ,SF: l: Penyelesaian:
O = (i12) (y,ut - y*) -(dl2)hA* Gaya ke bawah efektif:
(itz>y' : (dtl) huyn Woat: (dlz x d xy') + dl2 (fi Yb(timbunan) * Ilz y'(timuunan)) atau
dY' : hoYn : (dlz)(dy' + qt + qz)
Untuk sembarang faktor aman (SF), maka: dengan:
6r' :1SF)hayw ql : tekanan efektif akibat timbunan di atas air: Hl yb(timbunan)
q2: tekanan efektif akibat timbunan terendam : l12y'ltimbunany
atau
Gaya ke atas efektif: U: hoTn @12\(l): (d/2) hoy*
dy'
SF: (sama) dengan h^adalah tinggi energi hidrolik rata-rata pada dasar turap.
hol.
b) Luas diagram tekanan yang berupa segiempat dengan lebar ho dan Faktor aman:
panjang d, harus sama dengan luas diagram tekanan pada dasar
prisma yang sebenarnya. Luasan PQTU dan QRST dianggap o- - W',o,ol -@ l2)(dY'+q1+ Q) - dy'+qt + qz

sebagai trapesium, dengan PQ = a dan QR: b (Gambar C4.3b) (d I 2)(h"y *\ hol


"
hod = % (h,a + hs)a + % (ha+ h6)D Jadi, persamaan faktor aman:

ho: (alld)fu+ (alZd)fu+ (bDAhB+ (bl2d)hg cP -dT'+q+q'


hoT.
ho: (alZd) h1+ (hs/2d) (a + b) + (blZd)hg

Jika, a: b :'/z d (seperti dalam hitungan faktor aman terhadap


piping), maka
hr: % he * '/z hs + '/o h"
atau

* hc
"a ![he
6: 2l z ar]
* (terbukti)
1

Soal1.1:
Pada Gambar C4.4 diperlihatkan bagian hilir dari gambar jaring arus
pada turap, seperti pada Soal y'.3, namun di sebelah hilirnya diperkuat
dengan timbunan setinggi Hy + H2. Selisih air pada bagian hulu dan
hilir adalah h. Kedalaman penetrasi turap adalah d. Tentukan
persamaan faktor aman terhadap piping.
Gambar C4.4.

lt2 PRINSIP.PRINSIP MEKANIKA TANAH I IV. REMBESAN I t3


Soal 4.5: Karena untuk tanah dasar pasir halus WCR minimum harus 7 (Tabel
4.1), maka bendung tidak aman terhadap piping.
Tampang melintang sebuah bendung diperlihatkan dalam Gambar
C4.5. Tanah pada dasar bendung berupa pasir halus. Hitung faktor
aman terhadap piping dengan cara Lane. Soal4.6:
Diketahui turap yang diperkuat dengan timbunan seperti pada Gambar
Penyelesaian:
C4.6. Timbunan batu mempunyai yu : l8 kN/m3 dan yru, = 2l kN/m3.
Tanah lolos air mempunyai Ysat : 19 kN/m3 dan k:5 x l0-6 m/det.
Pertanyaan :
a) Hitung debit rembesan per meter panjang turap.
b) Hitung faktor aman terhadap piping menurut cara Terzaghi.
c) Hitung faktor aman terhadap piping menurut caraHarza.
d) Bila muka air hilir turun sampai ke dasar sungai, hitung faktor aman
terhadap piping.

Penyelesaian:

Panjang PR = 1,75 m

Timbunan batu:
a Yb = 18 kN/mr
ml Y-r = 21 ktVms
I
t
ml

Gambar C4.5.

Kemiringan FG terhadap horisontal: arctg(l/0,S) : 63,5>450, jadi


termasuk lintasan vertikal. Kemiringan ED: 45o dari horisontal, jadi
termasuk lintasan horisontal.
LLn: Lgo+ L DEftorisonray+ Ler+ LcH
:1,5*1+20+1,5:24m
ZLn: L1g + LgC + LCS+ LrC1erti*ag I Lnt
:2+8+8+ I +2:2lm

+*Z Lv z|+zt
wCR:+;;-=4, = 5,8{ 7 (tidak oK!)

l14 PRINSIP.PRINSIP MEKANIKA TANAH I IV. REMBESAN I r5


a) h : 5-3 : 2 m ; Ny: 3,2 ; ly'a: 8
Tekanan akibat beban tanah dasar dan timbunan efektif yang
arahnya ke bawah: Q'(otut): qt + q2 + 1,5 T'
q: kh N/Na : l8 + 33,57 + (1,75 x 9,19)
:5 x 10-6 x2x(3,218):4,0 x 10-6.3/d"t :67,65 kN/m2.
b) Hitungan faktor aman terhadap piping cara Terzaghi :
Faktor aman terhadap piping:
Tinggi energi hidrolik di titk A, B dan C dihitung terhadap muka
air hilir. Q'Qotat)
-
izy, =u]'!: =27,6r > 3 (aman)
ht: 3x Lh:3 x {(5-318)} : 3 * 218 : 0,75 m 2,45

hB:2,6x218:0,65 m Atau dengan cara lain :

hg : 2,3 x 218 - 0,58 m Penurunan potensial antara P dan R: L,h


:0,25 m
Tinggi energi rata-rata , t
^:o,s(!t!t
* tr") Tekanan air efektif ke atas di R : 0,25x 9,81 : 2,45kN/m2
)
Tegangan efektif diP (ke bawah)
* 0'58 : :
= g.r[0'25 + o.6s) 0,66 m (1 x l8)+(3 x ll,l9)+ (1,75 x9,19) : 67,65kN/m2
(2)
Persamaan faktor aman (lihat Soal4.4): Faktor aman. 5P : 67
'65 :27.61 (sama)
Pasir: y' : 19 - 9,81 = 9,19 kN/m3
2,45
d) Faktor aman terhadap piping berkurang bila tinggi air di sebelah
gp: w"o'ol dY'+qt + qz hilir turap berkurang, misalnya sampai ke dasar sungai.
U - hoT* Saat air di hilir berada di dasar sungai, tekanan ke bawah oleh
berat timbunan menjadi q: (3 + l) yu = 4 x I 8 =72 kN/m2
_ (6x 9,19) + I x l8 + 3 x (21 -9,81)
0,66 x 9,81 Berat volume timbunan yang dipakai sebagai hitungan adalah ys,
106,71 karena timbunan menjadi tidak terendam.
=16,5>4(OK) Dengan menggunakan cara Harza:
6,47
c) Lpp= 1,75 m ; Lhpn: 218 = 0,25
Lh= -!-
Nd =1=0,625
Gradien keluar maksimum: 8

Lhpn 0,25 LhPR 0'625


;.:
- Lpn - = 0.143 i":
- Lpn - = 0.36
1,75 1,75

Gaya rembesan per satuan volume D: iy* (kN/m3) Gaya rembesan persatuan luas : ie Z Tw

Untuk tanah setebal z = 1,75 m, gaya rembesan per satuan luas :0,36x1,75 x9,81 :6,18 kN/m2
(arah ke atas): izy', (kN/m'1: O,i+l x 1,75 x 9,81 :2,45 kN/m2

PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA TANAH


IV. REMBESAN 117
l16 I
r
Tegangan efektifdi R: tekanan tanah dasar * tekanan timbunan Lh: hlNa:2/11:0,182
efektif Panjang garis aliran PQ: Lpg:0,8 m (menurut skala)
= 1,75 "{, I q 3,5 m
: (1,75 x 9,19) + 72:88,08 kN/m2
Faktor aman: SF= 88,08/6,18: 14,25 <27,61
Terlihat bahwa faktor aman turun dari SF : 27,61 menjadi SF :
14,25. Namun faktor aman27,76juga masih sangat besar, karena
faktor aman terhadap piping minimum 3 - 4.

Soal4.7:
Cofferdam (Gambar C4.7) menahan air setinggi 2 m di sebelah 2x1
hulunya. Lebar cofferdam 3,5 m dan kedalaman turap menembus tanah
2,5 m. Tebal lapisan lolos air 4,5 m dengan koefisien perrneabilitas k: Lapisan kedap air
2,5 x 10-s m/det. Tsat:21kN/m3 dan y' : 10,19 kN/ml. Tinggi energi hidrolik di
dasar pisma
Pertanyaan '

a) Gambarkan jaring arus. Gambar C4.7.


b) Hitung debit rembesan per meter panjang.
c) Tentukan faktor aman terhadap piping menurut Harza.
d) Idem soal (c) dengan cara Terzaghi. i": A,hllpq = 0,182/0,8 : 0,228
e) Hitung faktor aman terhadap piping pada titik R (0,5 m dari i, : !' lT*: 10,19/9,81 : 1,04
dasar sungai dan padajarak 4 m dari turap hilir). Faktor aman terhadap piping:

Penyelesaian : SF: irli": 1,0410,228 : 4,56 > 3 (aman)


a) Gambar jaring arus dapat dilihat pada Gambar C4.7. c) Faktor aman terhadap piping menurut Terzaghi :

b) Debit rembesan. he : 3 x L,h : 3 xL/ll : 3 x 0,182 : 0,546 rn


Nf :3 hs:2,5 x2lll:0,45 m
Na: ll hs :2,2 x2/ll : 0,40 m
h =2m d :2,5 m
k :2 x l0-s m/det
Tin ggi energi idrol ik rata-rata,
q : kh(N/N)= 2 x l0-5 x2x(3/ll) h

: 1,09 x l0-s m/det per meter panjang. ha: % {(0,546 + 0,4)/2 + 0,45}= 0,46 m

c) Faktor aman terhadap piping menurut Harza.


Penurunan potensial pada tiap elemen jaring arus:

ll8 PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA TANAH I IV. REMBESAN ll9


Faktor aman,
SF: dY'l(hoTn): (2,5 x 10,19)(0,46 x 9,81)
:5,65 > 4 (aman)
f
d) Titik R terletak pada kedalaman 0,5 m.

Panjang garis aliran RS: Ip5: 0,6 m (panjang garis aliran belum
tentu sama dengan kedalamannYa).
Selisih tinggi energi antaraR dan,S:
AftRs:0'2 x 0'182:0'036 m
Gradien hidrolik pada garis aliran RS:
ins: L,hnsll,ns: 0,036/0,6 : 0,06
Kasus (b)
SF: i"/ip5 : 1,04/0,06 : 17,3 > 4,56 {hitungan soal (b)} '

Terlihat bahwa faktor aman terhadap piping, jika letak tanahnya


menjauhi tepi hilir struktur, nilainya akan semakin besar (karena
gradien hidrolik keluar semakin mengecil).

Soal4.8:
Diketahui bendung dengan jaring arus yang ditunjukkan Gambar C4.8
dengan 3_kasus (kasus-kasus a, b dani). Tanah lolos air mempunyai k
-*
= S t0-6 m/det dan y' : 10,19 kN/m3. Pada setiap kasus hitung:
a) Debit rembesan per meter panjang bendungan
b) Faktor aman terhadap piping dengan metode Harza.
c) Tekanan air dititik A dan B.

Penyelesaian :
k: 5 xl0-6 m/det ; y' : 10,19 kN/m3 ; h: 7 m
a) Debit per meter lebar bendungan:
Kasus (a): q: kh N/N6: 5 x 10-6 x7 x(4/12)
:11,67 x 10-6.3/d.t
Gambar C4.8.
(b) : q:5 x 10-6 x7 x(4114): l0 x 10-6 m3ldet
(c) : q:5 x 10-6 x7 x(4114): l0 x 10-6 m3/det

120 PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA TANAH I


IV. REMBESAN l2t
b) i":,{'lln: 10,19/9,81 : 1,04 u
Kasus (a) : A,h : 7/12: 0,583 ; L : 0,75 m
it
ie : LhlL: 0,583/0,75 : 0,77
,SF': i" li":1,0410,77:1,35 <3 (tidak aman)
Kasus (b) : Afr = 7/14: 0,50 ; L:0,75 m
rir
ie :
a) Pcnampang bangunan

A,hlL = 0,510,75:0,67
SF: l" /i":1,0410,67 :1,55 < 3 (tidak aman)
Kasus (c) : Aft : 7/14 : 0,50 ; L : 2 m
i" : A,hlL:0,512:0,25
SF: i. li":7,0410,25: 4,16> 3 (aman)

c) Kasus (a): u1: {1,5 + (7 -l ,2x7ll2)}x9,81:76,52 kNim2


uB:{ 1,5 + (7 - 10,6 x7/12)) x 9,81 :25,02 kN/m2
3,09 m
2,71 m3,51 6
Kasus (b):u1: {1,5 +(7-5,5 x7lru\} x9,81 :56,41 kN/m2
6,42m
uB :{1,5 +(7 -12,3 x7ll4)\x9,81 :23,05 kN/m2
6m

Kasus (c):u1:{1,5+(7-1,3 x 7114)\ x9,81 :77,01kN/m2 c) Di.g.am tinggi takan.n tir di d.sar bsn0unan

ua :{1,5+(7 - 8,5 x7fi4)lx9,8l :41,69 kN/m2 Gambar 4.8 Tekanan air di bawah struktur bendung.

Dengan cara yang lain, yaitu hitungan dilakukan dari hilir:


4.5 Gaya Tekanan Air pada Struktur
Tekanan air ke atas di bawah struktur bangunan air dapat
Tinggi tekanan di A; hA:2,25 + lO (5llZ): 6,42 m.
ditentukan dengan menggunakan jaring arus. Cara hitungan ditunjuk- B: hs : 2,25 + 9(5/12) = 6 m.
kan dalam contoh hitungan yang ditunjukkan pada Gambar 4.8.
C: hc: (2,25 - 1,0) + 8,5 (5112): 4,j9 m.
Kehilangan tinggi energi di titik A: 2 (h/N$:2(5112): 0,83 m.
D: hp: (2,25 - 1,0) + 3,515112):2,71 m.
Tinggi tekanan di A^ hA = (5 + 2,25) - 2 (5112): 6,42 rn.
E: hE = 2,25 + 3(5/12): 3,51 m.
B: hB : (5 + 2,25) - 3(5/12):6 m.
F: hp = 2,25 + 2(5/12): 3,09 m.
C: hg : - l) - 3,5(5/12): 4,79 m.
(5 + 2,25
Diagram tinggi tekanan air diperlihatkan dalam Gambar 4.gc.
D: ho = (5 + 2,25 -1) - 8,5(5/12) :2,71 m.
Gaya tekanan total ke atas per satuan panjang dari bendun g(LD, adalah
E: hs = (5 + 2,25) - 9(5112\: 3,51 m. luas seluruh diagram tinggi tekanan dikalikan berat volume air (y*):
F: hp : (5 + 2,25) - l0(5/12): 3,09 m.

122 PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA TANAH I


IV. REMBESAN 123
U: Luas total diagram tinggi tekanan x Yw x I meter Pertanyaan:
: {0,5(6,42+6Xl) + 0,5(6 + 4,79)(l) + a) Hitung debit rembesan, jika koefisien permeabilitas tanah lolos air
0,5(4,79 +2,71)(15) + 0,5(2,71+3,5lXl) + k = 3 x l0-s m/det dan lebar bendung 50 m.

0,5(3,51 + 3,09X1)) x9,81 xI : 728,88 kN/m', b) Gambarkan diagram tekanan air di bawah dasar bendung.

Soal4.9: Penyelesaian:
Potongan melintang sebuah bendung diperlihatkan dalam Gambar a) Debit rembesan untuk lebar bendung 50 m:
c.4.9. N1:4,7 i Na: 15

q : kh (N/Na)
26,68 27,47 :3 x l0-5 x2,4x(4,7115)x50
: l,l3 x l0-3 .3/d"t
b) Hitungan tekanan air di dasar bendung ditunjukkan dalam Tabel
C4.1. Selisih tinggi energi pada tiap-tiap elemen jaring arus:
Lh: hlNa: 2,4115: 0,16 m
Hitungan tinggi energi hidrolik (h) di setiap titik dilakukan
+ 103.00 m terhadap hilir. Gambar diagram tekanan air di dasar bendung
diperlihatkan dalam Gambar C4.9a.

Tatrel C4.l

h z
Tinggi tekanan Tekanan air:
Titik
(m) (m)
air:h+z y*(h+z)
(m) (kN/m2)
A I x 0,16:0,16 l,l 1,26 9,8 x 1,26: 12,36
B 2 x 0,16 :0,32 l,l 1,42 9,8 x 1,42:13,93
C 3 x 0,16:0,48 I,l I,58 9,8 x 1,58: 15,49
D 4,2x0,16=0,67 1,40 2,07 9,8 x2,07 :20,31
E 5 x 0,16:0,80 1,60 2,40 9,8 x2,40:23,54
Lapisan kedap air F 6 x 0,16 :0,96 1,60 2,56 9,8 x2,56:25,11
G 7 x 0,16 -- l,l2 1,60 2,72 9,8 x2,72:26,68
Gamber C4.9. H 7,5x0,16=1,2 1,60 2,80 9,8 x2,80:27,47

t24 PRINSIP.PRINSIP MEKANIKA TANAH I T IV. REMBESAN t25


*
t
Soal 4.10: Pertanyaan:
Diketahui turap pada Gambar C4.10. Tanah lolos air dengan k: 4x a) Hitung debit rembesan per meter panjang turap.
l0-6 m/det, Ysar: l8 kN/m3. b) Hitung tekanan air di muka dan di belakang turap pada titik A,
B, C, D dan E.
c) Hitung dan gambarkan tekanan air netto pada turap.
d) Hitung faktor aman terhadap piping menurut Harza(1935).

Penyelesaian :
a) Debit rembesan.
N7 : 9,5 ; Ny: 3,5 ; h : 3 m; 16 :4 x l0-6 m/det
q: khNy'Na
Tanah lolos air:
:4x10-6x3x(3,5/9,5)
k=4x10'6m/det
v-r = 18 kN/m' :4,42 x l0-6 m/det permeter panjang turap.
b) Bagian hulu turap (di belakang turap).
Kedalaman titik-titik:

Lapisan kedap ar
A:0m,.B: I m, C:2m,D=3m,danE:4m.
Untuk semua elemen bujur sangkar pada jaring arus:
Satuan dalam ktVm2 L'h: 3,0/9,5: 0,3 l6
h1 :3m
b)
hn:zB+ {h-(2l3xLh)\: I + {3 -(Z/3 x0,316)} :3,79m
,r^r/^. hc = zc+ {h-(1,7 xLh)l:2+ {3 _(1,7 x 0,316)}:4,46m
0
/B hD:zD+ {h-(2,9xLh)l:3 + {3 -(2,9 x0,316)}:5,08 m
37,
I hE : zE+ {h-(5 xAft)} :4 + {3 -(5 x0,316)} : 5,42m
43,75
c \, 37
Bagian hilir turap (di depan turap).
Kedalaman titik A: 0 fiI, .B : I m, C :
D 35
49,83 2m
53,17
E
h1 :om
Belakang Tekanan air netto hB:zB+ {h-9,5 L,h): I + {3 -(9,5 x 0,316)} = I m
hc : zc + {h- 8,6 Lhl : Z + {3-(8,6 x 0,316)} : 2,28 m
Gambar C4.10. hD : zD+ {h -7,6 Lhl : 3 + t3 (7,6x 0,316)} = 3,6 m
-
hE:zE+ th-6 Lhl:4+ {3 -(6 x 0,316)}:5,10 m

126 PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA TANAH I


n
* IV. REMBESAN
127
*
*t

t
c) Hitungan tekanan air netto dapat dilihat dalam Tabel C4.2 dan d : jarak yang diperlihatkan dalam Gambar 4.9.
gambar diagram tekanan ditunjukkan dalam Gambar C4.10b. :
.F11 tinggi muka air di hulu bendungan (m)
Tabel C4.2. H2: tinggi muka air di hilir bendungan (m)
Tekanan air bagian Tekanan air bagian
Tekanan air
belakang muka
Titik netlo Qt6 - p*)
ft (m) Pb: lryn
ft (m)
P^: l\w (kN/m2)
(kN/m2) (kN/m21

A 3,00 29,43 0 0 29,43


B 3,79 37,1 8 I 9,81 27,37
C 4,46 43,75 2,28 22,37 21,38
D 5,08 49,83 3,60 35,32 14,51
Gambar 4.9 Hitungan rembesan cara Dupuit.
E 5,42 53,17 5,10 50,03 3,14

4.6.2 Cara Schaffernak


d) L,h:0,5 x 0,316:0,158 ; Lpe:0,75 m (menurut skala)
Schaffernak (1917) menganggap bahwa permukaan freatis
i": L'hlLpg: 0,158/0,75 : 0,21 merupakan garis AB (Gambar 4.10), yang memotong garis kemiringan
i,: y' ly*: (1 8 - 9,81)/9,81 = 0,83 hilir pada jarak a dari dasar lapisan kedap air.

SF : i"li" = 0,8310,21 : 3,95 >3 (aman)

4.6 Rembesan pada Bendungan Tanah Isotropis


Beberapa cara dapat dilakukan untuk menentukall besarnya
rembesan yang melewati bendungan tanah isotropis. il
lr
4.6.1Cara Dupuit
Potongan melintang bendungan ditunjukkan Gambar 4'9' Debit {
rembesan per satuan panjang arah tegak lurus bidang gambar adalah q Gambar 4.10 Hitungan rembesan cara Schaffernak.
= kiA. Dupuit (1863), menganggap bahwa gradien hidrolik (i) sama i
dengan kemiringan permukaan freatis dan besarnya konstan dengan
Debit rembesan q: kiA"
kedalamannya, yaitu i: dz/dx. Debit rembesan:
Luas tampang pengaliran: A :
BD x 1 : a sin cr
(4.2e) Dari anggapan Dupuit, gradien hidrolik i : dz/dx : tg cr. Debit
o=fi@J-Hr') rembesan:
dengan .dz
fu--- = k (a sina) tg a
= (4.30)
k : koefisien permeabilitas tanah bahan bendungan (m/det)
Q
dx

r28 PRINSIP.PRINSIP MEKANIKA TANAH I IV. REMBESAN t29


dengan cr : sudut kemiringan lereng hilir bendungan dan Sool 4.1 I:
H2) Tampang melintang sebuah bendungan diperlihatkan pada Gambar
d _t (4.3 r ) c4.11. Koefisien permeabilitas tanah &: I x l0-5 m/det. Hitung debit
cos a a) rembesan per meter panjang bendungan yang lewat tubuh bendungan
"in2
dalam m'/det, dengan cara; (a) Dupuit, (b) Schaffernak, (c)
Casagrande.
4.6.3 Cara Casagrande
Casagrande (1937) menganggap parabola AB (Gambar 4.10) AA' = 0,3 AD = O,3 x (1,5 x i5) = 6,75 ,
berawal dari titik l' seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 4.11,
dengan A'A :
0,3(AD). Pada modifikasi ini, nilai d merupakan jarak
horizontal antara titik E dan C.
M'= 0,3 AD 15m

iE
Gambar C4.ll.
Kectap ait d
Penyelesoian :
(a) Cara Dupuit.
Gambar 4.11 Hitungan rembesan cara Casagrande. k
q-
' 2d'(H12 -H227
Menurut Casagrande (1932) secara pendekatan, dengan fi: 15 m dan H2=0m
.dz
i = --- (4.32\
ds d: l0 + (1,5 x l7) +1,5 x 2 :38,50 m
Debit rembesan lewat badan bendungan: q: kiA. Debit rembesan per meter panjang bendungan:
Pada segitiga BCF Gambar 4.11, lxl0-5
e=-------.(l 52 - 02 ) = 2,g2, l0-5 ,3/det
' 2x38,50'
i = += sin a ;A= or xl = a sin a
ds (b) Cara Shaffernak
Dari penyelesaian persamaan-persamaan tersebut, debit rembesan:
Dalam hal ini untuk menentukan ddigunakan koreksi casagrande
Q: ka sinzc- (4.33) (Das, 1983),d:6,75 + 3 + l0 + (1,5 x l7) = 45,25 m

dengan ,=r[@'*H\- dan cr adalah sudut kemi-


Q: ka sincr tgcr
- H2ctg2a)
ringan lereng hilir.
cr: arc tg (l/1,5) :33,690
H:15 m

130 PRINSIP.PRINSIP MEKANIKA TANAH I IV. REMBESAN l3r


d
cosa

_ 45,25 _ (45,252 lcol2 z\og" -152 /sin2 glogo)


cos31690
a:9,26m
Debit rembesan per meter panjang bendungan: F= tohus ,EnDf,/a .

q: Ix l0-5 x 9,26 x sin 33,69o x tg 33,690


p: p

:2,73 x Gambar 4.12 Gambar garis rembesan secara grafis (Casagrande, 1932).
lO-s *3/d.t
c) Cara Casagrande Fokus F parabola, dipilih pada perpotongan batas terendah garis
aliran (yang dalam hal ini adalah garis horizontal) dan permukaannya.
d:45,25 m; F1: l5 m
Parameterp (garis direktrik terletak pada jarak 2p dari kaki rereng hilir,
F) pada persamaan parabola dinyatakan oleh persamaan:
1d2 - H2ctgza1

=,[G.2s' ns\ - @o) : lo,3e rn p =t/2 5-,1 (4.34)


" {
Debit rembesan per meter panjang bendungan: Persamaan parabola dasar:

Q: kasin2cr: 1 x l0-s x 10,39 x sin2 33,69o ,2 -412


(4.3s)
:2,65 x l0-s m3/det. 4p
Dengan p yang diketahui, nilai.x untuk berbagai nilai z dapat dihitung.
Perpotongan parabola dasar dengan lereng hilir ditentukan menurut
4.7 Penggambaran Garis Rembesan Secara Grafis
besar sudut lerengnya.
Garis rembesan yang merupakan garis freatis pada bendungan
mendekati bentuk kurva parabolis, hanya terdapat penyimpangan kurva 4.7.l Parabola Dasar untuk Sudut Lereng Hilir cr > 30o
pada daerah lereng hulu dan hilirnya. Menurut A. Casagrande, letak Perpotongan parabola dasar dengan permukaan hilir bendungan,
titik A'(x,z) dengan z : H, adalah pada permukaan air di hulu dihitung menurut cara Casagrande, yaitu sebesar (a + La) dengan a:
bendungan dengan jarak 0,3 kali AD dihitung dari titik A atau AA' :
.FS.
0,3 AD (Gambar 4.12).
Panjang A,a, adalah panjang Sr? (Gambar 4.13), dengan
&t La
= c (4'36)
Rr a,, *=
adalah fungsi dari cr, dengan cr adalah sudut kemiringan bendungarr
bagian hilir"

IV. REMBESAN r33


t32 PRINSIP.PRINSIP MEKANIKA TANAH I

{
T
Dalam Gambar 4.13a: FA:2p; FV = p; F,^9 : a ; SR : Aa
Gambar 4.13b: FV: p; FS: a; SR : Aa
Gambar 4.13c: FA:2p; FV = p a)

a)

b)

b)

Cambar 4.14 Macam-macam bentuk filter dan koreksi Aa.

Penentuan nilai c untuk berbagai macam o yang diusulkan oleh


c)
Casagrande ditunjukkan dalam Gambar 4.15. Adapun persamaan
untuk menghitung Aa adalah :
La: (a + La) c (4.37)
Dari Aa yang telah diperoleh ini, kemudian dapat ditentuka,
posisi titik ,S, dengan tinggi ordinat S: a sin cr.

0,4
Gambar 4.13 Kemiringan sudut lereng dan variasi filter.
La 0,3

Pada bendungan Gambtr 4.12, air dapat keluar rnelalui lereng q+M 0,2
luar bagian hilir bendungan. Bila di bagian hilir dibangun sistem filter
atau drainase pada kakinya, seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 0,1
4.13 dan bentuk-bentuk yang lain seperti pada Gambar 4.14, maka
koreksi La akan bergantung pada sudut kemiringan cr.
0L-
300 gCF 120' 15f
c[

Gambar 4.15 Nilai koreksi c (Casagrande, 1937).

PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA TANAH


,
134 I
IV. REMBESAN t35
Tabel C4.3.
Contoh soal4.I2:
Tampang melintang sebuah bendungan diperlihatkan dalam Gambar z (m) x(m)
C4.12. Gambarkan garis freatis (parabola rembesan) pada tubuh 24 106,4
bendungan tersebut dengan menganggap tanah bahan bendungan 20 73,28
homogen isotropis. t6 46,42
Penyelesaian :
t2 25,52

Sudut kemiringan hilir cr : arc tg(30/44): 34,rro Menentukan titik potong parabola dasar dengan lereng hilir, dilakukan
DE:2 x24 : 48 m; Ah: 0,3 x 48 : 14,4 m; H: 24 m. sebagai berikut :
Persamaan garis .BC : z/x:30/44 atau
d: 14,4 + 12 + 36 + 44: 106,4 m
z:0,68 x (2)
Untuk x: d dan z: H:
Dari persamaan (l) dan (2) :

006,42 - r06,4)= r,34m


.r- 0,465x2 -7,78
5,36
z2,2
-+D
Persamaan parabola rembesan .I-- 0,465x2-5,36x-7,lg:Q
4p
x: 12,74 m
Dari sini, diperoleh
,2 -7,18
x=- (l) CB' :x/cos cr : l2,74lcos 34,290 = 15,42 m = a * A,a
5,36
Dari grafik Casagrande Gambar 4.15, diperoleh c:0,35
Aa : 0,35 x 15,42: 5,4 m
a: (a + A,a) - La: 15,42 - 5,4 = 10,02 m
Jadi BC: 10,02 m
Parabola rembesan ditunjukkan oleh kurv a ABC.

Soal 4.13:
33,6m lit,,tmi2,om 36,0m ,t,t,Om ,p p
c=tokuspadbora
Diketahui bendungan pada Gambar c4J3 yang dibangun di atas
Gambar C4.11. tanah kedap air. Tanah bahan bendungan homogen dan isotropis
dengan t: I x l0-7 m/det" Selisih tinggi muka air di hulu dan hilir
Dengan menggambarkan tampang bendungan yang digambar dengan adalah 19 m. Gambarkan jaring arus dan hitung debit rembesan
skala tertentu, parabola rembesan dapat digambarkan dengan substitusi permeter panjang bendungan.
nilai z yang dipilih ke persamaan yang telah diperoleh tersebut (Tabel
c4.3).

PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA TANAH I


IV. REMBESAN 137
136
Penyelesaian: Ah='l m
Garis freatis (parabola rembesan) digambar seperti cara yang telah
dipelajari. Untuk menggambarkan jaring arus, maka prosedur berikut
ini dapat diikuti.
:i
(l) Pada gambar tampang bendungan yang diskala, gambarkan
parabota rembesan atau garis freatis. Tinggi energi tekanan pada
sembarang titik pada garis freatis adalah nol. Jadi, selisih tinggi
energi total antara dua garis ekipotensial, harus sama dengan
selisih elevasi antara titik-titik di mana garis ekipotensial
berpotongan dengan garis freatis. Karena kehilangan tinggi rl
tekanan antara dua garis ekipotensial berdekatan sama, maka ,i
dapat ditentukan penurunan ekipotensianya (Na = l9). Lalu Gambar C4.13.
dihitung nilai Aft : hlNa: 19/19: I m.
4.7.2 Parobola Dasar untuk Sudut Kemiringan Hilir a < 3ff
(2) Gambarkan garis tinggi tekanan pada penampang melintang
bendungan. Titik-titik potong dari garis-garis tinggi tekanan dan Untuk o < 30o, posisi titik ,S dapat ditentukan dari Persamaan
garis freatis merupakan titik kedudukan garis ekipotensial. (43f) (Schafernak, 19l7):

(3) Gambarkan garis jaring arusnya, dengan mengingat garis 1\

ekuipotensial dan garis aliran berpotongan tegak lurus.


d _-t H'l
cosd .7 I

sl.n-cI)
Debit rembesan dihitung dengan cara sebagai berikut:
Penentuan panjang a secara grafis dilakukan dengan langkah-
Dari gambar jaring arus pada Gambar C4.13:
langkah sebagai berikut (Gambar 4.16):
Na: 19, M:7 (l) Gambarkan kemiringan hilir bendungan ke arah atas.
L^h= hlNa= 19/19: lm
(2) Gambarkan garis vertikal AC lewat titik.B.
Debit rembesan:
: khNrlNa: I x l0-7 x 19 x7119 (3) Gambarkan setengah lingkaran OJC dengan diameter OC.
q
:7 x l0-7 .3/d"t per meter panjang (4) Gambarkan garis horizontalBG.
(5) Dengan 0 sebagai pusat dan OG sebagai jari-jari, gambarkan
Atau debit rembesan dihitung dengan persamaan:
bagian lingkaran G./.
q= Zpk: zok
(6) Dengan C sebagai pusat
dengan bagian lingkaran "/,S.
(7) Ukur panjang OS yang merupakan panjang a.
n=rrz{ +72) -o
i=:,s,,
zo:'7 m (menurut skala) : jarak verlikal FA
q:Zpk:2x3,5xlx l0'7:7 x l0-7m3/detik atau

Q
: zok:7 x I x l0'7: 7 x l0-7 m3/detik (sama)

138 PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA ]'ANAI{ I t! IV. REMBESAN 139

f
#
t
Penyelesaian :
Karena &, tidak sama dengan k,, maka gambar bendungan harus
ditransformasikan dengan skala yang baru. Ukuran arah x dikalikan
dengan faktor .[r.,lt;=
/1r x to-8 1l1z,zs x t o-8 I = 0.67
Permeabilitas ekivalen (k') bila tanah bendungan dianggap
isotropis :

l-+d--{o 1r,=rl1k3)=m= r.5 x ro-Sm/det

Gambar 4.16 Penggambaran parabola rembesan untuk cr < 30". Gambar bendungan setelah ditransformasi, diperlihatkan dalam
Gambar C4.l4a. Dari gambar tersebut dapat ditentukan:
4.7 Rembesan pada Bendungan Tanalt Anisotropis Cara menggambar parabola rembesan sebagai berikut:
Jika permeabilitas tanah bahan bendungan anisotropis, untuk BC = 0,3(BD); d: FC' :20 m (menurut skala)
menghitung debit rembesan, maka tampang bendungan harus lebih
dulu ditransformasi. Seperti yang telah dipelajari sebelumnya, nilai x1 p = t/ 2 - a\ = z{Gof . t * t- zo} = :.so m
transformasi adalah {[AA 111
u

kz =2
-4 12 :'-4x3,50' :'-49
Jt =r (4.38) 4p 4 x 3,50 t4
kx
a) Skala transformasi
Maka, seluruh hitungan harus didasarkan pada gambar
transformasinya, demikian juga untuk koefisien permeabilitas ekivalen:
k': (k*kr) (4.3e)

Debit rembesan dihitung dengan persamaan:


Q = k'h NlNd (4.40)

Laprsan K6dap arr C'


Soal 4.14:
b) Skala sebenarnya
Sebuah bendungan urugan tanai mempunyai koefisien permeabilitas
dalam arah x i kx:2,i5 x l0-8m/det dan arah z: kr: I x l0-8m/det
diperlihatkan dalam Gambar C4.l4b. Gambarkan jaring arus untuk
skala transformasi dan skala sebenarnya dan hitung debit rembesan
lewat tubuh bendungan, bila dianggap tanah di bawah bendungan
kedap air.

Gambar C4.14.

140 PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA TANA}I I i IV. REMBESAN t4l


t
4

I
Untuk memperoleh kurva parabola dasar dilakukan dengan memberi-
kan nilai x tertentu, sehingga akan diperoleh z.
r BAB V
z (m\ 0 7,0 10,90 13,74

l0
16,09

l5
l9
TEGANGAN EFEKTIF
x (m) -3,50 0 5 20

Parabola dasar digambarkan pada tubuh bendungan dan hasilnya


diperlihatkan dalam Gambar C4.14.
Debit rembesan:
Nt:7; Na : 19 5.1 Defrnisi

q: k'h(N/Nd) = 1,5 x 10-8 x 19 x7ll9: 1,05 x l0'7 .3/d.t. Di bawah muka air, tanah dipengaruhi oleh gaya angkat ke atas
sebagai akibat tekanan air hidrostatis. Berat tanah yang terendam ini,
Atau, disebut berat tanah efektif, sedang tegangan yang terjadi akibat berat
Q
: k, h (Nr/Na) n :x 19 x 7 119 x 0,67 : 1,05 x I 0-7
2,25 x I 0-8 tanah efektif di dalam tanah, disebut tegangan efekttf. Pada tanah
.3/d"t (dengan n = bll: 111,5:0,67, adalah perbandingan granuler tanah pasir dan kerikil, secara fisik tegangan efektif kadang-
kadang disebut tegangan intergranuler. Tegangan efektif merupakan
antara lebar dan panjang sisi elemen jaring arus pada skala
tegangan yang mempengaruhi kuat geser dan perubahan volume atau
sebenarnya)
penurunan tanah.
Perhatikan bahwa untuk sudut lereng hilir ct 180o, koreksi
Casagrande untuk parabola dasar, c:0. 5.2 Tegangan Efektif dan Tegangan Netral
Terzaghi (1923) memberikan prinsip tegangan efektif yang
bekerja pada tanah jenuh air yang dinyatakan dalam persamaan:
o:o'*ll (s.l)
dengan
o: tegangan normal total pada suatu bidang di dalam massa
tanah, yaitu tegangan akibat berat tanah total termasuk air
dalam ruang pori, per satuan luas, yang arahnya tegak lurus.
u: tekanan pori (z), disebut juga dengan tekanan netral yang
bekerja ke segala arah sama besar, yaitu tekanan air yang
mengisi rongga di antara butiran padat.
o': tegangan normal efektif (o') pada suatu bidang di dalam
massa tanah, yaitu tegangan yang dihasilkan dari beban berat
butiran tanah efektifper satuan luas bidang.
Tegangan efektifyang terjadi di dalam tanah dapat ditentukan dengan
cara berikut:

t42 PRINSIP.PRINSIP MEKANIKA TANAH I t V. TEGANGANEFEKTIF 143

t
Ditinjau suatu lapisan tanah dengan permukaan mendatar dan dengan harus selalu lebih kecil daripada tegangan yang terjadi dalam udara
muka air tanah pada permukaan. (Gambar 5.1). Tegangan vertikal (u,), akibat tarikan permukaan. Bishop (1955) mengusulkan persamaan
total (or), yaitu tegangan normal pada bidang horizontal pada hubungan tegangan total (o) dan tegangan efektif(o') untuk tanah tak
kedalaman z akan sama dengan berat seluruh material (padat + air) per jenuh sebagai berikut:
satuan luas :

6z: Tsat Z (s.2) o: o' + ua-X(ua- u*) (s.s)

dengan
z: kedalaman titik di dalam tanah NT

yr4: berat volume tanah jenuh.


\1 _-A
Jika air tidak mengalir, tekanan air pori pada sembarang
kedalaman akan berupa tekanan hidrostatis. Karena itu, pada
kedalaman z, tekanan air pori (a) adalah
1- r ff,",
:
\)
u=Y*z (s.3)

Gambar 5.2 Tanah tak jenuh.

dengan
X: parameter yang ditentukan secara eksperimental
z* : tekanan air pori
uu = tekanan udara dalam pori.

Untuk tanah jenuh (S: l) nilai X= l, dan untuk tanah kering


sempurna (S = 0) maka X = 0. Persamaan (5.5) sama dengan
Persamaan (5.1), bila ^S: l.

Gambar 5.1 Tegangan efektif pada tanah.


5.3 Pengaruh Gaya Rembesan
Pengaruh beda tinggi tekanan air akan menimbulkan gaya pada
Menurut Persamaan (5.1), tegangan vertikal efektif (or') pada
butiran tanah. Arah gaya rembesan ini searah dengan aliran.
kedalaman z adalah:
Ditinjau kondisi aliran air di dalam tanah, seperti pada Gambar
oz':o.-u:2"{sat-Z'{.w
5.3. Akan dihitung tegangan efektif yang bekerja pada titik I oleh
:(Yrut'y*\z:y'z (5.4) akibat pengaruh gaya rembesan, di mana arah aliran divariasikan.
dengan y' adalah berat volume apung atau berat volume tanah efektif Pada kasus (a), tanah menderita gaya rembesan ke atas.
saat tanah pada kondisi terendam. Pada titik l:
Tegangan total: o : hty* * zf sar
Dalam tanah yang tidak jenuh sempurna, rongga-rongga pori Tekanan air pori: u : zy* + (hr + Lh)yw
tanah terisi oleh air dan udara (Gambar 5.2). Tekanan air pori (z*)

144 PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA TANAH I


V. TEGANGANEFEKTIF 145

;*
d

&
Tegangan efektif:
Pada titik A:
Tegangan total: o :4sat+ hflw
c':c-tt
: hfln * z:'lrut - 4* - (ht + th)yw Tekanan air Pori: u: (hr + z - A,h) Yw

Jadi, tegangan efektifi Tegangan efektif:

o':zy'-Ll4n o, : o - u: hfln * z:lrut- (h + z - L,h) y*


(s.6)
= htTn * zryrur- hfln - 4* + L,h y*
Karena Ysat = Y'* Yw, maka
o' : 4'+ Aft tw (5.8)

dengan 1561 adalah berat volume tanah jenuh, 1* adalah berat


volume
air,-dan-l' adalah berat volume apung. Dengan memperhatikan
ot ,rf persamaan (5.8) terlihat bahwa bila aliran air ke bawah, maka
I I I,,
i
tegan gan efektif bertambah.
,l
'l Soal 5.1:
I
Fltet

terbuka terbuka
aliran ke bawah
.t
(d) (()

Gambar 5.3 Pengaruh gaya rembesan terhadap tegangan efektif.

Pada kasus (6), tidak ada gaya rembesan (Al, : 0) atau rekanan
air hidrostatis.
Pada titikl:
Tegangan total: o : zfsat+ hflw
Gambar C5.1.
Tekanan air pori: u: (h + zhw
Tegangan efektif: Tanah pasir ditempatkan pada bejana mengalami tekanan ke atas
o':o-tt=4sat-4w dengan kedudukan seperti pada Gambar c5.1. Buktikan bahwa pada
saat- tanah pada kondisi mengapung, maka gradien hidrolik
dapat
karena y' : yrut - y*, maka dinyatakan oleh Persamaan :

c':4' $.11
Pada kasus (c) terjadi aliran arah ke bawah yang menekan
L=(G,- ly(l +e)y*
butiran tanah dengan tinggi energi hidrolik sebesar -(Lh)

147
t46
V. TEGANGANEFEKTIF
PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA TANAI{ I
Penyelesaian:
+ 9,81

Tegangan efektif, o' : o - Lr


OA:zTsat*h*Y*
uA :(24 hrr+Ah)y*:zT* * hwyw+ Ah yw
6A' : zYrut* h* Tw - zT*- h* 7* - Ah 7.n
: z (yr t- T,r) - Lh T*
: ry' * Lhy*
Pada saat tanah pada kondisi mengapung o' : 0
oA':0:rY'* LhY* anah keras Tegangan total Tekanan air pori Tegangan efeKif

zY': LhYn Satuan dalam kNlm2

Karena L,hlz : i dan pada kondisi kritis i : i., maka Gambar C5.2.

i":T'lT* (persamaan gradien hidrolik pada kondisi kritis).


Penyelesaian :
Y':Ysat-T*
Telah diketahui pasir halus di atas muka air tanah dalam kondisijenuh
Karena, ysat : (G + e)l(l + e) Tw
air.
y' :(G,+e)/(l+e)T*-y* Tegangan di l.
: 7* {(G. + e)/(l ',- e) - (l + e)l(l + e)} 6a:4Ysat*lYsat=5Tsat
:Y* {(G' + e - | - e)/(l + e1l : 5 x 20: 100 kN/m2
,rA : hwYw : 4 x 9,81 =39,24kN/m2
7':{(G'-lY(l +e)}y'"
Jadi : i": T'l!*: ((G, - I y( I + e) y*)/y*
oA' : oA - ttA= IOO -39,24: 60,76 kN/m2
: (G, - I )/(l + e) (terbukti) Tegangan di.B.
Tekanan kapiler pada titik.B = 0

Soal 5.2: oB = I Ysat: I x20:20kN/m2


Lapisan pasir halus dengan tebal 5 m mempunyai berat volume jenuh un :0
Tsat:20 kN/m'. Muka air tanah pada kedalaman I m. Di atas muka air
oA': oB - ttl:20 - O: 20 kN/m2
tanah, pasir dalam kondisijenuh air oleh tekanan kapiler.
Tegangan di C.
Hitung dan gambarkan diagram tegangan total dan tegangan efektif di : :
titik A, B, C dan D. Tekanan kapiler pada titik C : - 0,7y* -0,7 x 9,81 -6,87 kN/m2

oc : 0,3 x20:6 kN/m2

148 PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA TANAH I


V. TEGANGANEFEKTIF 149
: Penyelesaian:
u1. -6,87 kN/m2
: 6 - (-6,87) : Pasir : T' : Ysat - T*:20 - 9,81 : 10,19 kN/m3
oC': oB - Lempung : T' : l8 - 9,81 = 8,19 kN/m'
uB 12,87 kN/m2

Tegangan di D.
jangka
Karena permeabilitas lempung sangat kecil, maka pada waktu
Tekanan kapiler pada titik D: - l1n: - I x 9,81 : -9,81 kN/m2 pendek saat beban timbunan bikerja, belum ada air yang meninggalkan
oD :0 kN/m2 iapisan lempung. Sehingga beban timbunan seluruhnya akan dilawan
otln oleh tet<anan air poii atau pada tanah lempung terjadi kenaikan
up : -9,81 kN/m2
tekanan air pori sebesa,: Lu: q: 50 kN/m2' Pada kondisi ini tegangan
oD' : oB - uB:0 - (-9,81) : 9,81 kN/m2 efektif segera saat q telah bekerja akan sama dengan tegangan efektif
awal sebelum beban q ada-

Soal5.3: (a) Kondisi jangka Pendek


Timbunan g= 50 kN/m2
Pada dasar tanah pasir l):
(titik
oa :41s"t(pasir) + q: (4 x 20) + 50: 130 kN/m2

uA : 4 "ln : 4x 9,81 : 39,24kN/m2


oA' = oA - uA: 130 '39,24:90,76 kN/m2
1.5 m atau

a oa' : 4T'(pasir) + q 4 xI0,19 + 50 : 90,76kN/m2


:
t-emPung
Il'sm Di tengah-tengah lapisan lempung (titik B):
Gambar C5.3. os : 4Y.ut(pasir) + 1,5yru1(lempung) + q

= (4 x 20) + ( 1,5 x 18) + 50 = 157 kN/m2


Tanah pasir tebal 4 m di bawahnya terdapat lapisan lempung tebal 3 m.
Muka air tanah di permukaan tanah pasir dan permeabiritas lempung uB, = (4+ + Lu:(5,5 x9'81) + 50:
1,5)Tr* 103,96 kN/m2
sangat kecil. Berat volume pasir jenuh 20 kN/mr dan lempung lg (Au = q:50 kNim2)
kN/m3. Timbunan pada area yang sangat tuas mengakibatkan beban
terbagi rata pada tanah di bawahnya q : SO kN/m3. Hitung tegangan oB' : oB 'uB: 157 - 103,96: 53,04 kN/m2
total dan tegangan efektif dititik-titik A dan B padasaat-saat: Atau dengan cara lain:
(a) segera sesudah beban timbunan bekerja (angka pendek) dan Karena pada jangka pendek bekerjanya beban terbagi rata q tidak
(b) pada waktu yang lama setelah beban timbunan bekerja (jangka menambah tegangan efektif maka:
panjang).
os' : 4yr"t(pasir) + l,5y'(lempung)
= 4 x 10,19 + 1,5 x 8,19:53,04 kN/m2 (sama;

V. TEGANGAN EFEKTIF l5l


t50 PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA TANAH I
ei
q.

Padajangka pendek, terlihat bahwa akibat beban terbagi rata q, tekanan b) Pertanyaan sama dengan soal a), hanya kedudukan
muka air I m
air pori pada lapisan lempung bertambah dari 5,5 x 9,81 :53,06 kN/m2 di atas permukaan tanah.
menjadi 103,96 kN/m'. Sedang pada dasar lapisan pasir, akibat q c) Muka air di luar kolam sama dengan di dalam kolam'
,ii*:yit,diikuti dengan kenaikan tegangan efektif dari 4 x
::"i:
10,19 : 40,76 kN/m' menjadi 90,76 kN/m . Penyelesaian:
(b) Pada kondisijangka panjang, Au:0 a) Bila muka air tanah dipermukaan'
o4 : 130 kN/m2; us= 39,24 kN/mz dan o4' = 90,76 kN/m2 Tegangan total:
oe : 4ysat(pasir) + l,5yr"1(lempung) + q oa : (0,5x l5) + (2 x 9,81) :27,12 kN/m2
: (4 x 20) + (1,5 x l8) + 50: 157 kN/m2
oB : oA :27,12 kN/m2
uB : (4+ 1,5)T*+ Au : (5,5 x9,81) + 0 : 53,96 kN/m2
Tekanan air Pori:
oB' : oB 'ttB= 157 - 53,96: 103,04 kN/m2 :
ua: 2,5x 9,81 24,53 kN/m2
Atau dengan cara lain: zB:0 kN/m2
oB' :4T'(pasir) + 1,57'(lemPung) + q Tegangan efektif:
: (4 x 10,19) + (1,5 x 8,19) + 50: 103,04 kN/m2 (sama) : ' ttl:27,12 '24,53 :2,59 kN/m2
oA' oA
os' :27,12 - 0:27,12 kN/m2
Soal 5.1:
b) Permukaan air di luar kolam naik sampai lm di atas tanah. Pada
Kolam sangat luas dengan dinding yang dianggap sangat tipis dan kedudukan ini berat kolam total menjadi berkurang oleh adanya
tidak mempunyai berat, terletak pada tanah pasir dengan |531 : 15 tekanan air ke atas.
kN/m3. Tinggi air dalam kolam :2,5 m dari dasarnya dan tanah dasar
Tegangan di I tidak berubah oleh berubahnya kedudukan air di
kolam lolos air"
luar kolam.
oA :27,l2kNlm2

ttz.o * uA :24,53kN/m2
c.A'=2,59 kN/m2
tto,sm
Tegangan di B:
Tanah lolos air oB : oB (awal) :27,12 kN/m2
Gambar C5.4. us : llw: I x 9,81 :9,81 kN/m2
Pertanyaan: oB' : oB - ttl:27,12 -9,81 : 17,31 kN/m2
a) Bila muka air tanah (di luar kolam) di permukaan tanah. Hitung
c) Tegangan di I tidak berubah oleh berubahnya kedudukan air di
tegangan total dan tegangan efektif di titik A dan B.
luar kolam.
aa:27,12kN/m2

V. TECANGANEFEKTIF r53
152 PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA TANAH I
us :24,53 kN/m2 oAt :0
oe":2,59 kN/m2 b) Tegangan di.B
Tegangan di B: 6B :2Tt:2x l8:36 kN/m2

oB : 68 (awal) :27,12 kN/m2 oB' : oB:36 kN/m2


ttB : ttA:24,53 kN/m2 c) Tegangan di C

oB' : oA' : 27,12-24,53:2,59 kN/m2 oc :2 Tu + 3 Ysat(Pasir)


: x l8) + (3 x20) :36 + 60 : 96 kNim2
(2
Soal 5.5: uc = 3Yw : 3 x 9,81 :29'43kN/m2
Profil tanah diperlihatkan dalam Gambar C5.5. Berat volume masing- oc' : oc ' ttc: 96 - 29,43 : 66,57 kN/m2
masing lapisan diperlihatkan dalam gambar tersebut. Pada lapisan d)- Tegangan di D
kerikil di bawah, terdapat tekanan air artesis, sehingga permukaan Xonaiii rembesan permanen terdapat pada lapisan lempung, karena
piezometer mencapai I m di atas permukaan tanah. Hitung tegangan itu tekanan air harus di hitung dengan menghitung lebih dulu tinggi
total dan tegangan efektif di titik-titik A, B, C, D dan E. energihidrolik di D.
Gradien hidrolik pada lapisan lempung,
'--r'-'-'-
+1
, r-ht-hc -
Lh =(8-5)/(l+l):1,5
2m Lce Lct,
Pasir: Yr = 18 kN/m1
Ahpo: Lhec- i Lrn= 3 - (1,5 x 1): l'5 m
3m
Tinggi energi tekanan di D:

Lempung: 1m ho:8-l-1,5=5,5m
ysat = 19
1m Tekanan air diD:
uo :hDY*:5,5 x 9,81 :53,96kN/m3
oD =ZTb + 3 ys.1(pasir) + I yr4(lempung)
:(2xlE)+(3 x20)+(l x 19): ll5 kN/m2
6D' : I l5 - 53,96 : 61,04 kN/m2

Gambar C5.5. e) Tegangan di E


oE : Tyu + 3 y54(pasir) + 2 Yr"t(lempung)
Penyelesaian : x l8) + (3 x 20) + (2 x 19) : 134 kN/m2
= (2
a) Tegangan di A. Tekanan air pori di bawah lapisan pasir ditentukan oleh tinggi air
:0 pada pipa piezometer.
oA
: : :
ue :0 uE 8Tw 8 x 9,81 78,48kN/m2

V. TEGANGAN EFEKTIF 155


t54 PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA TANAH I
oE' : oE - ttE: 134 '78,48: 55,52 kN/m2
- ttB= 94 - 19'62=74'38kN/m2
oB'= oB
Soal5.6: atau,

Lapisan tanah homogen dengan permukaan air yang berubah-ubah oB' = 3 h+2Y'= (3 x l8) + (2 x l0'19) =74'38kN/m2
ditunjukkan seperti pada Gambar C5.6. Berat volume tanah jenuh yrul b) Muka air di Permukaan tanah'
:20 kN/m3 aun Ueiut volume tanah basah (lembab) yu: l8 kN/m3.
Tegangan diA:
Hitung tegangan total dan tegangan efektif di titik A dan B pada
kedudukan muka air di cA : 3 Ysat: 3 x20: 60 kN/m2
(a) 3 m di bawah permukaan tanah, uA :3T*= 3 x9,81 =29'43 kN/m2
(b) di permukaan tanah dan oA' : oA - uA: 60 - 29'43 = 30'57 kN/m2
(c) 2 m di atas permukaan tanah. atau
oA' :3 Y':3 x l0'19: 30'5? kN/m2
Tegangan di B:
Muka tanah oB : 5 Ysat: 5 x20 = 100 kN/m2

ttl = 5T*= 5 x 9,81 = 49'05kN/m2


oB' : 100 - 49,05:50,95 kN/m2
c). Muka air 2 m di atas permukaan tanah'
Tegangan dil: z
2m :79'62 kN/m-
6A : 3 ^lrot+ 2Y., = (3 x 20) + (2 x 9'81)
B uA :5Yw: 5 x 9'81 :49'05 kN/m2
Gambar C5.6. oA' = oA - ttl= 79,62 - 49'05:30'57 kN/m2
atau
Penyelesaian :
oA' = 3 Y'= 3 x 10'19 : 30'57 kN/m2
Berat volume apung: T' : yrut - yw : 20 - g,8l = 10,19 kN/m3
Tegangan di-B:
a) Muka air di kedalaman 3 m dari permukaan tanah, :
cB :5 Ysat-l-2Y,r:(5 x20)+ (2 x9'81) ll9'62kN/m2
Tegangan di A:
:3 Yu:3 x 18: 54 kN/m2 uB :7 Tw:7 x 9'81 : 68'67 kN/m2
oe
oB' : 1 19,62'68,67 :50,95 kN/m2
uA :0
atau
oA' : oA - uA: 54 - 0:54 kNim2
68' : 5 Y'= 5 x 10'19: 50'95 kN/m2
Tegangan di B:
perubahan tinggi muka air
os : 3 Ta+ Zy,at: (3 x l8) + (2 x20): 94 kN/m2 Dari penyelesaian (b) dan (c),te-rlihat bahwa
ketinggian muka
uB : 2 : 2x 9,81 kN/m2 : 19,62kNim2 dari permukuun tunutl-'"rnp"i ? TJullu sembarang
^{w bila muka air mula-
air) tidak merubarr [;;;;; efektif' Akan tetapi'

156 PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA TANATI I t57


V ECENCAN EFEKTIF
mula di dalam tanah kemudian naik sampai ke permukaan, maka akan
terjadi penurunan tegangan efektif. Hal ini disebabkan oleh tegangan Penyelesaian:
efektif tanah yang semula tidak terendam, menjadi terendam air. belum ada aliran air rembesan
a) Segera setelah kolam terisi air' maka
Perhatikan bahwa, sebelum terendam tegangan efektif dihitung ke bawah dan tanah dianggap dalam
ttonJi'i lembab' Yu: 18 kN/m3
berdasarkan y6, setelah terendam hitungan didasarkan pada y'.
Tegangan di l:
Soal5.7: 6A : 2 !* = 2x 9,81 = l9'62kN/m2
Diketahui kolam yang luas berisi air seperti ditunjukkan dalam uA = 2 Tn : 2x 9,81 : l9'62kN/m2
Gambar C5.7. Perbedaan tinggi air di dalam kolam dan muka air
oA' = oA' ttA= 19'62' 19'62 =0 kN/m2
tanah 5,5 m. Akibat beda tinggi muka air ini, air di dalam kolam
merembes ke bawah. Jika tinggi air dalam kolam 2 m, dan tebal tanah Tegangan di C:
8) + (2 x 9'81 )
: 64'62kN/m2
antara dasar kolam dan permukaan lapisan kerikil 2,5 m hitunglah og = 2,5 Ta + 2 Tn = (2,5x I
tegangan total dan tegangan efektifi
uc = 0 kN/m2
(a) di titik-titik A dan C segera setelah kolam diisi air, yaitu sebelum
ada aliran air ke bawah. oc' :64'62kN/m2
(b) di titik-titik A dan C sesudah rembesan tetap terjadi pada lapisan b) Setelah rembesan tetaP'
tanah di atas kerikil (dianggap air muka air tanah tetap). Tentukan Tegangan di l:
pula tegangan total dan tegangan efektif di B. 19,62 kN/m2
oA:2^ln=2 x9,81 =
uA =2"1*:2x9,81 :
(c) sama dengan soal (b), bila pada waktu tertentu setelah rembesan 19,62 kN/m2
tetap muka air tanah sama tinggi dengan permukaan air pada
kolam. OA' : OA 'ltA= 19,62 - 19,62:0
Tegangan di C:
: 20) + (2 x 9,81) :69,62 kN/m2
9c =2,5 rru,+2T* (2,5x
uc :0
Tanah:
Yu = 18 kN/m3
y""r = 20 kN/ms oc' = 69,62kN/m2
Tegangan di B:
Penurunan tinggi energi hidrolik dari A ke C adalah proporsional'
Selisih tinggi antara A dan C: LhN' = 4'5 m'
"*rgi : : m
Kerikil
Selisih tinggi energi antara B dan C'Ahsc Ol2'5) x 4'5 m l
'8
!

Jadi tinggi tekanan air di B atau hs =


Lhac - Lsc
=1,8-l=0,8m
Gambar C5.7. (Iss: jarak BC)
Tekanan air Pori di,B,
uB: htY* : 0,8 x 9,81 = 7,85 kN/m2

158 PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA TANAH I 159


t rI CCENCAN EFEKTIF
. !t4
.,:.'
Jadi, DAFTAR PUSTAKA
os : 1,5 ysat* 2yn: (1,5 x 20)+ (2x 9,81):4g,62kN/m2
os'= 49,62 - 7,8J = 41,77 kN/m2
c). Bila muka air tanah sama dengan permukaan air pada kolam, maka Bishop, A.W. dan Henkel, D'J'' Th3 Measurement of Soil in the

tidak ada aliran rembesan ke bawah.


-'"-'-friiiiol Test,Edward Arnold Ltd' 2nd Ed' '
1962'
McGraw-Hill
Tegangan dil: Bowles,
-- J.E', Foundation Analysis and Design '
oe, :2Tw:2 x 9,81 = 19,62 kN/m2 ioguf.usira, Ltd', Tokyo, tapan 1977 '
of Soils'
Bowles, J.E., Physical and Geotechnical Properties
uA - 2Tw: 2x 9,81 = 19,62kN/m2 -- fU"Cru*-Hill Book Company' USA' 1984'
oA' = oA - uA= 19,62 - 19,62 = 0 Engineering
W'F' dan Geddes' J'D'' Problems in
Tegangan di B:
--"sri/r, d. Cassie,
Capper,P.L.,
aun F.N. Spon Ltd, London'
1980'
Soil Mechanics' John Wiley
oB = 1,5 yrut* 2y*= (1,5 x 20)+(2x9,81):49,62kN/m2 Cernica, J.N.,Geotechnical Engineering:
:3,5 and Son , Inc', Canada' 1995'
uB, yr, = 3,5 x 9,81 = 34,34 kN/m2
Nostrans Reinhold Company Ltd''
cs' = 49,62 - 34,34 = 15,28 kN/m2 Craig, R.F., Soi/s Mechanics,Van
1976.
Tegangan di C: McGraw-Hill' New York' 1983'
Das, B.M, Advanced Soil Mechanics'
o6 = 2,5 Tsat* 2T*: (2,5 x 20) + (2 x 9,81):69,62 kN/m2
B.M., Principles of Gegtlchljc^al Engineering' International
Das,'Thomion
ug : 4,5 T* : 3,5 x 9,81 : 44,15 kN/m2 Pubfishing,3rd Ed' ' 1993'
F'W' Fwtdantentals o'f
oc' : 69.62 - 44,15 :25,475 kN/m2 Dunn, I.S., Anderson, L'R'' dan.Kiefer'
and Son' Inc'' Canada' 1980'
Geotechnicat ii"iytit' lohn Wiley
Hasil os' dan o6' ini lebih kecil dibandingkan dengan os' dan o6.' Volume l-3' Pentech
saat muka air tanah di permukaan kerikil. Disini tampak bahwa Head, K.H., Manual of Laboralo.ry .Te^stin4'
1980'
aliran rembesan yang arahnya ke bawah, seperti pada soal (b), Press Ltd, Devon, Great Britain'
Introducing to Geotechnicctl
menambah tegangan efektif dititik B. Holtz, R.D. dan Kovacs, W'D' ' An Cliffs' New Jersey'
Engineering, p'*'i""-ffall' lnc'' Englewood
l98l .
Soil Mechanics' John Willey and
Lambe, T.W' & Whitman, R'V' '
Son, Inc., New York 1969'
New York'
Leonard. G.A., Foundation Engineering' McGraw-Hill,
1962.
Perloff, W.H' dan Baron, W'' Soil Me'chantics-Principles and
'-""i)ptmi.rr' rn" nonuid Pt"" Company' New York' 1976'
Punma, B.C., ^!oil Mechanics and
Foundation' Standard Book House
Delhi , 6 th Ed, l98l '

l6l
r60 PRINSIP.PRINSIP MEKANIKA'IANAH I OAPTNN PUSTAKA

---.--

Anda mungkin juga menyukai