Anda di halaman 1dari 27

1

I. KEADAAN UMUM

A. Keadaan umum wilayah

1. Letah Geografis

Wilayah kerja Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Warmare terletak disebelah barat Kabupaten

Manokwari dengan jarak 40 km dari Ibu kota Kabupaten Manokwari, wilayah kerja Balai Penyuluhan

Pertanian (BPP) adalah wilayah transmigrasi lokal dan satu kampug transmigasi umum mulai

bemukim pada pada tahun 1971, sampai saat ini telah berdiri 30 kampung adapun batas wilayah distrik

warmare adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan BPP Manokwari

Sebelah selatan berbatasan dengan BPP Ransiki

Sebelah Timur berbatasan dengan BPP Manokwari

Sebelah barat berbatasan dengan BPP Prafi

2. Topografi

Topografi distrik warmare seluruhnya berkategori datar dengan penggunaan lahannya untuk

pemukiman, lahan perkebunan,lahan sayuran dan fasilitas umum. Keadaan tanah terutama jika dilihat dari

segi warna, berwarna hitam dan berasal dari tanah endapan (Alluvia l) dan liat dengan tingkat (PH) tanah

antara 6 – 7,5 (netral).

Tanah dan penggunaannya

a. Sawah : 20 Ha

b. Lahan kering : 1678 Ha

c. Pekarangan : 427 Ha

d. Perkebunan : 600 Ha

e. Lain lain : - Ha

BPP WARMARE 2019


3. Iklim
Distrik Warmare secara umum sebagaimana daerah-daerah lainnya di Kabupaten Manokwari

mempunyai iklim tropis dengan jumlah curah hujan cukup tinggi dan merata sepanjang tahun.

Berdasarkan data dari Stasiun Klimatologi yang berada di Kampung Prafi Mulya, Distrik Warmare

juga mempunyai data yang sama. Dari data terakhir yang diperoleh selama sepuluh tahun terakhir

(1999 – 2008) curah hujan rata-rata 1.471 – 4.485 mm/tahun dan hari hujan rata-rata 112 – 208

hari/tahun.

Bulan basah terjadi antara bulan Oktober sampai dengan bulan Mei dan bulan kering terjadi antara

bulan Juni sampai dengan bulan September. Data curah hujan selengkapnya terangkum pada lampiran.
o
Suhu udara tahunan sebesar 26,8 C dengan kelembaban udara antara 85 – 87 %. Kelembaban

udara maksimum terjadi antara bulan Desember – Februari, dan kelembaban minimum terjadi pada bulan

Juli. Kecepatan angin antara 1 – 3 m/detik dan lama penyinaran tahunan sebesar 57,5 % (BPTP IJB,

2006, Dalam monografi Kampung Prafi Mulya, 2016)

4. Keadaan Penduduk

Penduduk merupakan salah satu bagian terpenting dalam membangun suatu wilayah karena

merupakan sumber daya manusia yang menjadi potensi besar dalam keberhasilan suatu pembangunan. Di

wilayak Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) warmare, penduduknya sebagian besar berasal dari suku

Arfak / Papua, karena merupakan penduduk yang awalnya di datangkan dari kampung sekitarnya dalam

program transmigrasi.

Jumlah penduduk diwilayah kerja penyuluhan Pertanian (BPP) warmare terdiri dari 2234 KK

(Kepala Keluarga) dengan jumlah Jiwa . dengan rincian jumlah jiwa perempuan 4.174 dan jumlah jiwa

laki-laki 4.34, tersebar 30 kampung terinci pada tabel I

a. Penduduk berdasarkan umur

Tingkat Umur sangat berpengaruh terhadap ketersediaan tenaga kerja dalam suatu wilayah, tingkatan

umur di WKBPP Warmare dapat dilihat dibawah ini :

tabel: I. Penduduk Berdasarkan Umur

NO UMUR JUMLAH JIWA


LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL
(TAHUN)
1 0-10 778 631 1409
2 0-59 2.720 3819 6.543
3 60 TAHUN 176 180 356

KEATAS
TOTAL 3678 4630 8308
3

Berdasarkan data diatas usia produktif (21-40) merupakan jumlah penduduk mencapai 8308 jiwa

sehingga sangat memungkinkan untuk pengembangan usaha tani karena tenaga kerja cukup tersedia.

b. Keadaan Penduduk Berdasarkan Pendidikan.

klasifikasi penduduk di wkbpp warmare berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel 2 berikut;

tabel 2. Klasifikasi penduduk berdasarkan pendidikan

NO PENDIDIKAN JUMLAH JIWA KETERANGAN


1 TIDAK SEKOLAH 160
2 TIDAK TAMAT SD 1972
3 SD 2360
4 SLTP 1332
5 SLTA 1200
6 PT/SARJANA 450
TOTAL 8308

c. Klasifikasi Penduduk Berdasarkan Agama

klasifikasi penduduk brerdasarkan agama di wkbpp warmare dap dilihat pada tabel 3

Tabel 3. Klasifikasi penduduk berdasarkan agama

No Agama Jumlah Keterangan


1 ISAM 1341
2 KRISTENPROTESTA 6217
N
3 KRISTEN KATOLIK 750
4 HINDU -
5 BUDHA
JUMLAH 8308

d. Klasifikasi Penduduk Berdasrkan Mata Pencaharian

Klasifikasi penduduk berdasrkan mata pencaharian di wkbpp warmare dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Klasifikasi penduduk berdasarkan mata pencaharian

NO MATA PENCAHARIAN JUMLAH KETERANGAN


1 PETANI 7114
2 BURUH TANI -
3 BURUH SWASTA -
4 PNS 127
5 TNI/POLRI 20
6 PENGRAJIN -
7 PETERNAK 750
8 SWASTA 320

1. Data Usahatani

a. Usaha tani tanaman pangan dan holtikultura 2019

N LUAS LUAS PRODUKSI PRODUKTIFITAS KET


KOMODITAS TANA PANEN /
O /HA

BPP WARMARE 2019


M Ha/Ton
1 PADI SAWAH 30 30 3,5 4.5 ton
Kegiatan usahatani tanaman pangan di WKBPP Warmare Padi sawah musim tanam 2019 ( Maret
2 PADI LADANG 325 300 1,5 1,7 ton
Agustus), Sedangkan padi ladang yaitu pada bulan September- Nopember. Sedangkan tanaman umbi
3 JAGUNG 68 50 2,5 2,7 ton
umbian
4 di tanam sepanjang tahun34.
UBI KAYU 30 12 15 ton
KACANG
5 Usahatani Perkebunan
b. 0 0 0 0
TANAH
6 Komoditi
UBU tanaman
JALAR perkebunan
38 35
di WKBPP 15 tahun 201917adalah
Warmare ton sebagai berikut :
7 KELADI 28 26 15 15 ton
LUAS
KACANG LUAS PANEN PRODUKSI
8 NO KOMODITI 0 TANAM0 0(HA) 0 (TON/HA)
HIJAU (HA)
9 1 CABAI
CACAO 13 010 0 0
2 KELAPA SAWIT 1311 131 0,8
10 SAWI/PETSEY 16
3 PINANG 2 2 0,2
4 KELAPA
11 PISANG DALAM 4600 10 10 0,9
Tanaman kelapa sawit merupakan kebun plasma yang trat rata sudah berumur 20 tahun sehingga
12 SALAK 4200
pruduksi menurun setiap tahun’. 2
13 JAE 3500M
14 KUNYIT 3500m2
15 LAOS 7500m2

c. Usahatani Peternakan.

Jeni ternak dan pupulasinya

NO JENIS TERNAK JUMLAH PUPULASI (EKOR)

1 SAPI 1734
2 BABI 400
3 AYAM BURAS 3.600
4 KAMBING 42
5 AYAM RAS 500
Berdasarkan data diatas usia produktif (21-40) merupakan jumlah penduduk mencapai 2155 jiwa
sehingga sangat memungkinkan untuk pengembangan usaha tani karena tenaga kerja cukup tersedia.
2. Kelembagaan
Dalam menunjang kegiatan penyuluhan dalam rangka meningkatkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan petani dan keluarganya di Di Warmare telah ada lembaga lembaga pelayanan sebagai berikut
:
a. Lembaga penyuluhan
Berdasarkan SK Bupati Manokwari Tahun 2019 telah ditempatkan
Penyuluh Pertanian dan wilayah binaannya yaitu sebagai berikut ;
5

Go
No Nama Nip Jabatan Tempat Tugas
l
1 HAMID 196406171987 III PP.PENYEL KA.BPP WARMARE

SULTONI.SH 111001 /d IA
2 MULYADI .SST 197005171994 III PP KAMPUNG,MADRAT.M

031010 /d PERTAMA ENY,SOTEA


3 MAHMUDIN.SST 197512122007 III PP KAMPUNG

011029 /a PELAKSAN NIMBAY,UNGGUWEN

A
4 ILHAM.S.PT 196906202005 III PP KAMPUNG

1001 /a PELASANA INDESAY.SNAIMBOY


5 TIMOTIUS 196805042008 II/ PP KAMPUNG

HAE.S.ST 111035 b TRAMPIL IBOWAU,SUBSAY


6 YANEKETHERESIA 198801020170 IIa PP KAMPUNG TANAH

MOMER 62004 TRAMPIL MERAH


7 SARA SELEKSINA 198506252017 II/ .PP KAMPUNG HINK

BETAY 62001 a TRAMPIL


8 AGUS BUDIONO.SP THL-TBPP KAMPUNG QUINTUy
9 MARTINA ABAGO - - THL-TBPP KAMPUNGDINDEY
10 MUSA WONGGOR - - THL-TBPP KAMPUNG

IBOSRATI,SRANDABE
11 ROSDIANA - - THL-TBPP KAMPUNG UMCEN

TONAPA
12 AMELIA MARANI - - THL-TBPP KAMPUNG WIN
13 METU S THL-TBPP KAMPUNG SOTEA

MANSEMBER
14 SARA RAWEYAI. - - THL-TBPP KAMPUNG WARMARE

Amd 1
15 MUSIMAN - PPL DISTRIK WARMARE

SWADAYA
16 SEMI INDOU - PPL DISTRIK WARMARE

SWADAYA
17 YAHYA SAYORI - PPL DISTRIK WARMARE

SWADAYA
18 ABDUL GANI - PPL DISTRIK WARMARE

SWADAYA
19 MESAK PPL DISTRIK WARMARE

MANDACAN SWADAYA

BPP WARMARE 2019


7

DATA KELEMBAGAAN GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN)

PENGURUS
N KAMPU PENDAMPI
NAMA SEKRETAR BENDAHA
GAPOKTAN KETUA
O NG NG
IS RA
1 2 3 4 5 6 7
ALEX DORUS TOPIUS SARA
1 HINGK KASUARI
DEMI INDOW INDOW BETAY
GUEINT ELI SIMON DORUS AGUS
2 AYAU
UY ULLO ULLO ULLO BUDIONO
MESAK
WARMA JEMI ZAKEUA SARA
3 ANGGREK MANDACA
RE IWOU ULLO BETAY
N
TANAH PHILIPU YOSAM AGUSTIN YENEKE. T
4 INOSAWU
MERAH S SAROY SAROY US SAROY HOMER
MUSA
IBOSRA HABEL LAZARUS YAKOBUS
5 ANDUK WONGGO
TI INDOW WONGGOR BIKIOU
R
NIKODI DOMING
DUWIN CORNELIU AMELIA
6 DUWIN MUS GUS
UMSINI S ULLO MARANI
INDOW INDOW
MUSIMA HADI BS.RAHA MARTINA
7 DIDEY SIDODADI
N SUKARDI RJO ABAGO
YAKOBU SEMI MERIAM MULYASI.
8 MENY ASMUP
S INDOW ANDUK INDOW SST
MESAK Y.DOWAMS MARTHIN TIMOTIUS
9 SUBSAY SUBUR
INDOW IBA INDOW HAE
YUSTINUS
SNAIMB CENDRAWA SILAS HERMINA
10 MANDAC ILHAM.SPt
OY SIH NUHAM IWOU
AN
HABEL
MARKUS HERMANUS
11 INDISAY ELANG MANDAC ILHAM.SPt
SAROY SAROY
AN

7 .Sarana Dan Prasarana Pemerintah

Dalam wilayah kerja BPP Warmare terdapat sarana dan prasarana antara lain :

1. Sarana Transportasi

 Mobil Truk : 10 Buah


 Mobil Ranggers : 7 Buah
 Mobil Taxi : 115 Buah
 Sepeda Motor : 120 Buah
 Gerobak : 7 Buah
2. Alat komunikasi

BPP WARMARE 2019


 Televisi : 175 Buah
 Parabola : 125 Buah
 SSB : 10 Buah
 Radio/Tape ` : 213 Buah
 Warung Internet : 2 BUAH

3.Alat Pertanian
 RMU : 2 Unit
 Traktor Mini : 2 unit
 Hand Traktor : 2 Buah
 Power Threser : 4 Buah
 Hand Sprayer : 62 Buah
 Sabit Bergerigi : 15 Buah
 Sabit biasa : 108 Buah
 Parang : 2068 Buah
 pacul : 120 Buah
 Jonder : 1 Buah

8. Keadaan Ekonomi

Di Wilayah kerja BPP Warmare sampai saat ini belum ada pasar lokal, sedangkan

pemasaran hasil hasil pertanian dilakukan pemasaran melalui pasar rakyar kampung desay

distrik prafi dan Pasar sentral Wosi Kabupaten manokwari yang jaraknya mencapai 45 KM,

Petani yang yang lain menjual hasil pertaniannya dipinggir pinggir jalan depan rumah

masing -masing sedangkan hasil dari tanaman kakao sudah ada pedagang pengumpul yang

langsung datang kerumah rumah petani.


9

BAB. III
TUJUAN

A. Tujuan Umum
Penyelenggaraan penyuluhan pertanian BPP Warmare diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan dan peran petani nelayan dalam pembangunan pertanian,
melalui kegiatan-kegiatan :
3.1.1. Penerapan teknologi pertanian termasuk rekayasa sosial dan ekonomi guna
mencapai peningkatan produktivitas dan mutu hasil pertanian, mendorong
sector industri, peningkatan pendapatan, memperluas kesempatan kerja,
penyediaan devisa dan kesejahteraan yang lebih tinggi dengan memperhatikan
kelestarian sumber daya alam.
3.1.2. Terlaksana dan berkembangnya kegiatan usahatani-nelayan yang mendukung dan
selaras dengan program pembangunan pertanian.
3.1.3. Terdesiminasinya Informasi teknologi pertanian secara merata sesuai dengan
pewilayahan komoditas unggulan sehingga dapat meningkatan SDM,
produktivitas dan pemasaran hasil pertanian.
3.1.4. Tumbuh kembangnya keberdayaan dan kemandirian petani, kelompok tani menjadi
Gapoktan, kelompok usaha / Asosiasi petani dan usaha formal lainnya ( Koperasi
atau lainnya ) dan dapat mengakses permodalan di lembaga keuangan yang ada
( Bank ), sebagai pelaku agrisbinis di perdesaan.
3.1.5. Meningkatnya mutu dan Klas kelompok tani-nelayan, sehingga dapat meningkatkan
kemandirian, produktivitas, pendapatan dan kesejahteraan.
3.1.6. Terwujudnya kemitraan usaha antara petani, gapoktan dengan pengusaha yang
saling menguntungkan sehingga dapat meningkatkan produktivitas agribisnis
komoditis unggulan di masing-masng wilayah kerja Penyuluh
3.1.7. Tercapainya hubungan melembaga kelompok tani-nelayan dengan Koperasi atau
pelaku usaha bidang pertanian, terutama Gapoktan sehingga berfungsinya
sebagai tempat atau wadah agribisnis mulai dari hulu samapai hilir.
3.1.8. Meningkat nya peran dan fungsi Pelaku Utama dan Pelaku Usaha,

BPP WARMARE 2019


Kontaktani Nelayan Andalan (KTNA) dalam kerjasama dengan pemerintah
untuk merencanakan, melaksanakan dan memonitor serta mengevaluasi
program-program pembangunan dibidang pertanian .
3.1.9. Meningkat nya jalinan kerjasama antara Penyuluh Pertanian - Peneliti - Petani-
nelayan dalam penerapan teknologi pertanian.
3.1.10.Terlaksananya koordinasi dan keterpaduan penyelenggaraan penyuluhan pertanian
dalam kebijaksanaan, tata kerja, mekanisme dan perencanaan, metode, materi
dan kegiatan diberbagai tingkatan.
3.1.11.Meningkatnya kemampuan penyuluh pertanian sesuai semangat revitalisasi
pertanian, perikanan dan kehutanan.

3.2. Tujuan Khusus


Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penyuluhan pertanian
di BPP warmare pada tahun 2019 adalah sebagai berikut :
3.2.1. Tanaman pangan dan Hortikultura
A. Padi
a. Meningkatkan penggunaan benih unggul bermutu.
b. Meningkatkan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT)
secara terpadu
c. Meningkatkan pemupukan berimbang sesuai dosis anjuran dengan
pemberian pupuk kandang yang cukup..
d. Meningkatkan penerapan teknologi cara panen dan pasca panen yang
baik.
B. Palawija
a. Meningkatkan pemanfaatan pupuk sesuai dosis anjuran.
b. Meningkatkan pelaksanaan Pengendalian OPT.
c. Meningkatkan penggunaan benih unggul bermutu.
d. Meningkatkan penerapan jarak tanam sesuai anjuran.
C. Sayuran
a. Meningkatkan penerapan cara pemakaian pestisida sesuai anjuran.
b. Meningkatkan pelaksanaan sortasi hasil.
c. Meningkatkan pemanfaatan pupuk sesuai dosis anjuran.
d. Meningkatkan penggunaan bibit / benih unggul bermutu.
D. Buah-buahan
a. Meningkatkan pelaksanaan pengendalian hama secara terpadu.
b. Meningkatkan pelaksanakan cara Panen dan pasca panen yang baik
c. Meningkatkan pelaksanaan pemupukan sesuai dosis anjuran
3.2.2. Peternakan
A. Sapi
a. Meningkatkan pemberian pakan konsentrat berkualitas.
b. Meningkatkan upaya pencegahan penyakit menular pada sapi potong
11

c. Meningkatkan pengelolaan reproduksi.


d. Meningkatkan Kualitas kandang sesuai teknologi anjuran.
e. Meningkatkan manajemen / tata laksana pemeliharaan sapi potong.
B. Kambing / Domba
a. Meningkatkan upaya pencegahan penyakit menular.
b. Meningkatkan pemberiaan pakan konsentrat berkualitas
c. Meningkatkan penerapan teknologi pasca panen.
d. Meningkatkan pengelolaan / penanganan reproduksi.
e. Meningkatkan kualitas kandang sesuai dengan teknologi anjuran
f. Meningkatkan manajemen / tata laksana pemeliharaan kambing / domba.
C. Ayam Buras
a. Meningkatkan upaya pencegahan penyakit menular pada ayam buras.
b. Meningkatkan pemberian pakan tambahan / konsentrat berkualitas.
c. Meningkatkan manajemen / tata laksana pemeliharaan ayam buras.
d. Meningkatkan penerapan teknologi pasca panen.
3.2.3. Perikanan
A. Kolam Air tawar
a. Meningkatkan pemberantasan hama dan penyakit ikan
b. Meningkatkan perbaikan managemen usahatani ikan
c. Meningkatkan pengolahan tanah, pengairan dan pemupukan kolam
sesuai anjuran teknis
d. Meningkatkan kepadatan penebaran benih dan penggunaan kualitas
benih yang baik sesuai anjuran
3.2.4. Perkebunan
A.Kelapa
a. Meningkatkan pembersihan mahkota daun
b. Meningkatkan sanitasi lingkungan tanaman
c. Meningkatkan pemasaran olahan kelapa
d. Meningkatkan penerapan jarak tanam yang tepat

3.2.5. Sosial Ekonomi


A. Sosial
Meningkatkan dan mengembangkan:
BPP WARMARE 2019
a. Kerjasama antar anggota kelompoktani dan antar kelompoktani
dalam penyusunan perencanaan ( RDK / RDKK, RUB, RUK ) dan
pengambilan keputusan kelompok secara musyawarah serta pelaksanaan
tertib administrasi kelompok.
b. Kerjasama anggota kelompoktani/gapoktan dan antar
kelompoktani/gapoktan dalam melaksanakan kegiatan
usahatani/agribisnis, kegiatan KTNA di tingkat Kecamatan dan tingkat
Kabupaten serta adanya pebagian tugas yang jelas dalam kelompok.
c. Kegiatan belajar mengajar / pertemuan rutin / kunjungan PPL ke
kelompok tani dan anjangsana, adanya saling mencari dan menyampaikan
informasi / inovasi baru antar anggota serta pemberdayaan organisasi &
manajeman kelompok tani.
d. Pemanfaatan dan pendayagunaan fasilitas kelompok, seperti
tempat pertemuan, alat pertanian, sarana produksi pertanian dan modal
oleh semua anggota kelompok serta adanya upaya untuk
mengembangkan fasilitas kelompok yang sudah ada, baik secara
swadaya maupun bantuan dari pihak lain.
B. Ekonomi
Meningkatkan dan mengembangkan;
a. Permodalan kelompok/Gapoktan dengan pemupukan modal, melalui
tabungan, iuran, penyisihan hasil dan keutungan usaha
kelompok/Gapoktan sehingga anggota tidak kesulitan permodalam dalam
berusahatani.
b. Mengelola Dana PUAP secara professional sehingga modal berkembang
dan kelompoktani dapat mengebangkan usaha agribisnis diperdesaan yang
lebih luas dan dapat meningktnya modal gapoktan maupun pendapatan
anggota.
c. mengupayakan pinjaman lunak dari pihak lain ( pemerintah, Swasta ).
d. Pengadaan sarana produksi dan penjualan hasil secara berkelompok
sehingga pendapatan petani meningkatkan
e. Kerjasama antara kelompoktani/gapoktan dengan koperasi, BUMN dan
Swasta dalam penyaluran sarana produksi, pengolahan dan pemasaran
hasil pertanian, kegiatan ekonomi lainnya.
f. Menggali / memanfaatkan limbah pertanian yang ada, baik untuk
digunakan dalam proses produksi / usahatani maupun produk lain
untuk meningkatkan pendapatan kelompoktani.
Adapun tujuan programa secara umum merupakan tanaman yang diusahakan diwilayah kerja
Balai Penyuluhan Pertanian Warmare Sebagai Berikut;

Pertanian ;
13

NO TEKNIS SOSIAL EKONOMI


1 PADI SAWAH
Padi sawah Meningkatkan kemampuan Penyedian lapangan
Meningkatkan Produksi petanidan kelompok tani pekerjaan
dalam pembuatan rencana
kerja kelompok
2 PADI LADANG
Meningkatkan Produksi Meningkatkan kemampuan Menambah modal usaha
dan ketrampilan petani untuk usaha tani.dan
keperluan kel.
3 Ubi Jalar
Meningkatkan produksi Meningkatkan pengetahuan Menambah modal usaha
danketrampilan pertain. untuk usaha tani.dan
keperluan kel.
4 JAGUNG
Meningkatkan Produksi Meningkatkan kemampuan Menambah modal usaha
dan ketrampilan petani dan untuk usaha tani.dan
keluarganya. keperluan kel.

4 UBI KAYU
Meningkatkan Produksi Meningkatkan kemampuan Menambah modal usaha
dan ketrampilan petani dan untuk usaha tani.dan
keluarganya. keperluan kel.
5 KELADI
Meningkatkan Produksi Meningkatkan kemampuan Menambah modal usaha
dan ketrampilan petani dan untuk usaha tani.dan
keluarganya. keperluan kel.
6 KACANG TANAH
Meningkatkan Produksi Meningkatkan kemampuan Menambah modal usaha
dan ketrampilan petani dan untuk usaha tani.dan
keluarganya. keperluan kel.
7 LOMBOK /CABE
Meningkatkan Produksi Meningkatkan kemampuan Menambah modal usaha
dan ketrampilan petani dan untuk usaha tani.dan
keluarganya. keperluan kel.
8 TANAMAN BUAH- BUAHAN RAMBUTAN/DURIAN
Meningkatkan Produksi Meningkatkan kemampuan Menambah modal usaha
dan ketrampilan petani dan untuk usaha tani.dan
keluarganya. keperluan kel.

Peternakan:

BPP WARMARE 2019


Ternak yang banyak diusahakan Diwilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian Warmare adalah :

No TEKNIS SOASIAL EKONOMI


1 SAPI
Meningkatka jumplah Meningkat kemampuan Menambah modal ussaha
pupulasi ternakdan mutu petani dan keluarganya
mutu ternak
2 Ternak ayam
Meningkatka jumplah Meningkat kemampuan Penambahan modal.dan
pupulasi ternakdan mutu petani dan keluarga keperluan keluarga
ternak
3 KAMBING
Meningkatka jumplah Meningkatkan kemampuan Penambahan modal.dan
pupulasi ternakdan mutu petani dan keluarganya keperluan kelauarga
ternak
4. BABI
Meningkatka jumplah Meningkatkan kemampuan Penambahan modal.dan
pupulasi ternakdan mutu petani dan keluarganya keperluan kelauarga
ternak

Tanaman Perkebunan

Adapun Tanaman Perkebunan yang banyak di usahakan adah sebagi berikut :

NO TEKNIS SOSIAL EKONOMI


1 Kelapa sawit
Peningkatan produksi Meningkakan kemampuan Menambah modal dan
petani dankeluarganya kebutuhan keluarganya
2 Kelapa dalam
Peningkatan produksi Meningkakan kemampuan Menambah modal dan
petani dankeluarganya kebutuhan keluarganya
3 Cacao
Peningkatan produksi Meningkakan kemampuan Menambah modal dan
petani dankeluarganya kebutuhan keluarganya
4 PINANG
Peningkatan produksi Meningkakan kemampuan Menambah modal dan
petani dankeluarganya kebutuhan keluarganya

A. Tujuan Khusus
Tujuan khusus ini kami menargetkan dalam peningkatan produksi

Tanaman Pangan:
15

NO TEKNIS SOSIAL EKONOMI


1 Padi Sawah
1.Meningkatkan jumlah Meningkatkan kemampuan Penambahan tenaga
petani yang mau dan petani dalam membeli benih kerja secara
mampu mengunakan bermutu 15 petani menjadi 25 berkelompok dari 15
jumlah benih sesuai anjuran petani. petani menjadi 25
dari 25% menjadi 40 %. petani

2.Meningkatnya jumlah
petani yang mau Meningkatnya jumlah petani Penambahan tenaga
menggunakan dosis pupuk yang membeli pupuk pupuk kerja secara
Dari 40% menjadi 50 %. meningkat dai 15oran menjadi berkelompok dari 10
30 orang petani menjadi 20
3. Meningkatnya jumlah petani
petani yang mau
melakukan pasca panen Meningkatnya jumlah petani
sesuai anjuran dari 50% yang mau mengginakan lat pasca
menjadi 70 %. panen meningkat dari 15oran
menjadi 30 orang
4.Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan Meningkatnya jumlah petani
mampu melakukan yang mau melakulaan
pengendalian H/P tanaman pengendalian h/p secara terpadu
jagung dari 40% menjadi dari 10oran menjadi
50%,

NO TEKNIS SOSIAL EKONOMI


2 Padi Ladang
1.Meningkatkan jumlah Meningkatkan kemampuan Penambahan tenaga
petani yang mau dan petani dalam kerja sama kerja secara
mampu melakukan jarak kelompok dari 10 petani menjadi berkelompok dari 10
tanam dari 20% menjadi 20 petani petani menjadi 15
30%. petani

2.Meningkatnya jumlah
petani yang mau
melakukan penyiangan dari
20% menjadi 25 %.
3. Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan
mampu menggunakan
benih bermutu dari 20%
menjadi 25%

4. Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan
mampu menentukan
waktu panen yang tepat
dari 25% menjadi 35%.

NO TEKNIS SOSIAL EKONOMI


3 Ubi jalar
1.Meningkatkan jumlah Meningkatkan pengetahuan Meningkatkan kemampuan
petani yang mau dan dan ketrampilan dalam petani dalam kerja sama
BPP WARMARE 2019
mampu melakukan jarak pemeliharaan dari 19 petani kelompok dari 10 petani
tanam dari 10% menjadi menjadi 25 petani menjadi 20 petani
15%.
2.Meningkatnya jumlah
petani yang mau
melakukan penyiangan
dari 10% menjadi 15

3. Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan
mampu menggunakan
bibit bermutu dari 20%
menjadi 25 %. .
4. Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan
mampu menentukan
waktu panen yang tepat
dari 20% menjadi 25%.
4 JAGUNG
1.Meningkatkan jumlah Meningkatkan kemampuan Orentasi pasar dari 10
petani yang mau petani dalam mengatur menjadi 20 petani
menggunakan benih menejemen dari 7 petani
dengan baik dari 10% menjadi 15 petani
menjadi 15%.
2.Meningkatnya jumlah
petani yang mau
menggunakan jarak
tanam Dari 15%
menjadi 20 %.
3. Meningkatnya jumlah
petani yang mau
melakukan pemupukan
tanaman jagung dari 0%
menjadi 5%.
4. Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan
mampu melakukan pasca
panen sswesuai ajnuran
dari 5% menjadi
5 UBI KAYU
1.Meningkatkan jumlah Meningkatkan kemampuan Orentasi pasar dari 10
petani yang mau petani dalam mengatur menjadi 20 petani
menggunakan benih menejemen dari 7 petani
dengan baik dari 15% menjadi 15 petani
menjadi 20%.

2.Meningkatnya jumlah
petani yang mau
menggunakan jarak
tanam Dari 10%
menjadi 15 %.

3. Meningkatnya jumlah
petani yang mau
melakukan penyiangan
dari 0% menjadi 5%.

4. Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan
mampu melakukan pasca
panen sswesuai ajnuran
dari 5% menjadi 10%,
17

NO TEKNIS SOSIAL EKONOMI


6 KELADI
1.Meningkatkan jumlah Meningkatkan kemampuan Orentasi pasar dari 10
petani yang mau petani dalam mengatur menjadi 20 petani
menggunakan benih menejemen dari 7 petani
dengan baik dari 10% menjadi 15 petani
menjadi 15%.

2.Meningkatnya jumlah
petani yang mau
menggunakan jarak
tanam Dari 15%
menjadi 20 %.

3. Meningkatnya jumlah
petani yang mau
melakukan pemupukan
tanaman jagung dari 0%
menjadi 5%.

4. Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan
mampu melakukan pasca
panen sswesuai ajnuran
dari 5% menjadi 10%,
7 KACANG TANAH
1.Meningkatkan jumlah Meningkatkan kemampuan Orentasi pasar dari 10
petani yang mau petani dalam mengatur menjadi 20 petani
menggunakan benih menejemen dari 7 petani
dengan baik dari 10% menjadi 15 petani
menjadi 15%.

2.Meningkatnya jumlah
petani yang mau
menggunakan jarak
tanam Dari 15%
menjadi 20 %.

3. Meningkatnya jumlah
petani yang mau
melakukan pemupukan
tanaman jagung dari 0%
menjadi 5%.

4. Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan
mampu melakukan pasca
panen sswesuai ajnuran
dari 5% menjadi 10%,

NO TEKNIS SOSIAL EKONOMI


8 CABAI
1.Meningkatkan jumlah Meningkatkan kemampuan Orentasi pasar dari 10
petani yang mau petani dalam mengatur menjadi 20 petani
menggunakan benih menejemen dari 7 petani
dengan baik dari 10% menjadi 15 petani
BPP WARMARE 2019
menjadi 15%.

2.Meningkatnya jumlah
petani yang mau
menggunakan jarak
tanam Dari 15%
menjadi 20 %.

3. Meningkatnya jumlah
petani yang mau
melakukan pemupukan
tanaman jagung dari 0%
menjadi 5%.

4. Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan
mampu melakukan pasca
panen sswesuai ajnuran
dari 5% menjadi 10%,
9 TANAMAN BUAH
BUAHAN
1.Meningkatkan jumlah Meningkatkan kemampuan Orentasi pasar dari 10
petani yang mau petani dalam mengatur menjadi 20 petani
menggunakan benih menejemen dari 10 petani
dengan baik dari 10% menjadi 20 petani
menjadi 15%.
2.Meningkatnya jumlah
petani yang mau
menggunakan jarak
tanam Dari 15%
menjadi 20 %.
3. Meningkatnya jumlah
petani yang mau
melakukan pemupukan
tanaman jagung dari 0%
menjadi 5%.
4. Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan
mampu melakukan pasca
panen sswesuai ajnuran
dari 5% menjadi 10%,

PERKEBUNAN

NO TEKNIS SOSIAL EKONOMI


1 KELAPA SAWIT
1..Meningkatkan jumlah Kerja sama dalam kelopok Harga pupuk dan obat
petani yang mau dari 20 petani menjadi 30 obatan tanaman kurang
19

melaksanakan sanitasi kebun petani terjangkau(mahal)


dari 10% menjadi 15%.

2.Meningkatnya jumlah
petani yang mau
Melakukan
pemupukandengan baik baik
dari 15% menjadi 25 %.

3.Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan mampu
mendalikan h/p dari 15%
menjadi 25%.

4.Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan mampu
melakukan pasca panen
yang baik dari 20 % menjadi
30%.

KELAPA DALM
2 1..Meningkatkan jumlah melakukan pasca panen Harga pupuk dan obat
petani yang mau yang baik dari 20 % menjadi obatan tanaman kurang
melaksanakan sanitasi kebun 30%. terjangkau(mahal
dari 5% menjadi 10%.

2.Meningkatnya jumlah
petani yang mau
Melakukan
pemupukandengan baik baik
dari 15% menjadi 25 %

3.Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan mampu
mendalikan h/p dari 15%
menjadi 25%.

4.Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan mampu

N TEKNIS SOSIAL EKONOMI


O
1 TERNAK SAPI
1..Meningkatkan jumlah petani yang Kerja sama dalam Harga bahan bangunan
mau menyediakan kandang ang mau kelopok dari 10 petani kurang ter jangkau

BPP WARMARE 2019


menyediakan kandang. menjadi 30 petani

2.Meningkatnya jumlah petani yang


mau melakukan pemilihan bibit sapi
yang baik dari 15%-20%

3.Meningkatnya jumlah petani yang


mampu memngetahui tentang
penyakit sapi dari 15%-20%

4.Meningkatnya jumlah petani yang


mau dan mampu memberikan HMT
dengan baik dari 15%-20%

2 TERNAK BABI
1.Meningkatkan jumlah petani yang Meningkat Harga bahan bangunan
mau menyediakan kandang 5%-10% kemampuan petani kurang ter jangkau
dalam pemeliharaan
2.Meningkatnya jumlah petani yang yang baik dari 15
mau melakukan pemilihan bibit babi petani menjadi 20
yang baik dari 10% menjadi 15% petani

3.Meningkatnya jumlah petani yang


mampu memngetahui tetang
penyakit babi dari 10% menjdi 15%

3.Meningkatnya jumlah petani yang


mampu memngetahui tetang
penyakit babi dari 10% menjadi 15
%

3 AYAM BURAS
.Meningkatkan jumlah petani yang Meningkat Harga bahan bangunan
mau menyediakan kandang dari kemampuan petani kurang ter jangkau
10% menjadi 15%. dalam pemeliharaan (mahal)
yang baik dari 10
2.Meningkatnya jumlah petani yang petani menjadi 30
mau melakukan pemilihan bibit petani
ayam yang baik dari 10% menjadi15
%.

3.Meningkatnya jumlah petani yang


mampu memngetahui tetang
penyakit babi dari 10% menjadi
15%.

4.Meningkatnya jumlah petani yang


mau dan mampu memberikan
pakan dengan baik dadri 25%
menjadi 25%

N TEKNIS SOSIAL EKONOMI


O
1 KAMBING
1.Meningkatkan jumlah petani yang Meningkat kemampuan Harga bahan
mau menyediakan kandang dari 5% petani dalam pemeliharaan bangunan kurang
21

menjadi 10% yang baik dari 15 petani


menjadi 20
2.Meningkatnya jumlah petani yang
mau melakukan pemilihan bibit
ayam yang baik dari 10% menjadi15
%.

3. Meningkatnya jumlah petani yang ter jangkau


mampu mengetahui tentang (mahal)
penyakit ayam dari5% menjadi 10%

4.Meningkatnya jumlah petani yang


mau dan mampu memberikan pakan
dengan baik dari 5% menjadi 10%

5. MASALAH

TANAMAN PANGAN

N TEKNIS SOSIAL EKONOMI


O
1 PADI SAWAH
1,Para petani belum mengunakan Kerja sama dalam Kemmpuan Petania
jumlah benih sesuai anjuran , baru kelompok 10% Dalam Membeli benih
15%. unggul 30%
2.Para petani belum melakukan Kios saprotan jauh (tidak Belum terjalian
pemupukan dengan disis sesua ada) 0% kemitraan 0%
anjran baru 25%.
3 Para petani belum mau dan Tokoh masyarakat kurang Kemampuan petani
mampu melakukan pasca panen berperan 5% dlm membeli saprotan
baru mencapai 20%. 10 %
4. Para petani belum mau dan mau Petani kurang respon RDK 0%
melakukan pengamatan h/p baru terhadap penyuluh 10%
25%

N TEKNIS SOSIAL EKONOMI


O
1 PADI LADANG
1, Para petani belum melakukan Kerja sama dalam Kemmpuan Petania
jarak tanam baru 15%. kelompok 10% Dalam Membeli Pupuk
30%
2.Para petani belum mengunakan Kerja sama dalam Belum terjalian
mutu benih sesuai anjuran , baru kelompok 10% kemitraan 0%
20%.

3.Para petani belum mau dan Tokoh masyarakat kurang Kemampuan petani
mampu melakukan penyiangan berperan 5% dlm membeli saprotan
baru 20% 10 %

4. Para petani belum mau dan Petani kurang respon RDK 0%


mampu melakukan pasca panen terhadap penyuluh 10%
baru mencapai 25%.

BPP WARMARE 2019


N TEKNIS SOSIAL EKONOMI
O
3 JAGUNG
1,Para petani belum mengunakan Kerja sama dalam Kemmpuan Petania
mutu benih sesuai anjuran , baru kelompok 10% Dalam Membeli Pupuk
15%. 0%

2.Para petani belum melakukan Kerja sama dalam Belum terjalian


jarak tanam baru 25%. kelompok 10% kemitraan 0%
3.Para petani belum mau dan Tokoh masyarakat kurang Kemampuan petani
mamou melakukan penyangan berperan 5% dlm membeli saprotan
baru 10% 5%
4.Para petani belum mau dan Petani kurang respon RDK 0%
mampu melakukan pasca panen terhadap penyuluh 10%
sesuai anjuran baru mencapai
15%.

N TEKNIS SOSIAL EKONOMI


O
4 UBI JALAR
1,Para petani belum mengunakan Kerja sama dalam Kemmpuan Petania
mutu bibit sesuai anjuran , baru kelompok 10% Dalam Membeli Pupuk
15%. 0%
2.Para petani belum melakukan Kerja sama dalam Petani tidak biasa
jarak tanam baru 25%. kelompok 10% melakukan pengolahan
tanah 0%
3.Para petani belum mau dan Tokoh masyarakat kurang Kemampuan petani
mamou melakukan penyiangan berperan 5% dlm membeli saprotan
baru 0% 5%
4.Para petani belum mau dan Petani kurang respon RDK 0%
mampu melakukan pasca panen terhadap penyuluh 10%
sesuai anjuran baru mencapai
0%.

N TEKNIS SOSIAL EKONOMI


O
5 UBI KAYU
1,Para petani belum mengunakan Kerja sama dalam Kemmpuan Petania
mutu bibit sesuai anjuran , baru kelompok 10% Dalam Membeli Pupuk
15%. 0%
2.Para petani belum melakukan Kerja sama dalam Petani tidak biasa
jarak tanam baru 25%. kelompok 10% melakukan pengolahan
tanah 0%
3.Para petani belum mau dan Tokoh masyarakat kurang Kemampuan petani
mamou melakukan penyiangan berperan 5% dlm membeli saprotan
baru 0% 5%
4.Para petani belum mau dan Petani kurang respon RDK 0%
mampu melakukan pasca panen terhadap penyuluh 10%
sesuai anjuran baru mencapai 0%

NO TEHNIS SOSIAL EKONOMI


6 KELADI
1,Para petani belum mengunakan Kerja sama dalam Kemmpuan Petania
23

mutu bibit sesuai anjuran , baru kelompok 10% Dalam Membeli Pupuk
15%. 0%
2.Para petani belum melakukan Kerja sama dalam Petani tidak biasa
jarak tanam baru 25%. kelompok 10% melakukan pengolahan
tanah 0%
3.Para petani belum mau dan Tokoh masyarakat kurang Kemampuan petani
mamou melakukan penyiangan berperan 5% dlm membeli saprotan
baru 0% 5%
4.Para petani belum mau dan Petani kurang respon RDK 0%
mampu melakukan pasca panen terhadap penyuluh 10%
sesuai anjuran baru mencapai 0%.

NO TEHNIS SOSIAL EKONOMI


7 KACANG TANAH
1,Para petani belum Kerja sama dalam Kemmpuan Petania Dalam
mengunakan mutu bibit kelompok 10% Membeli Pupuk 0%
sesuai anjuran , baru 15%.
2.Para petani belum Kerja sama dalam Petani tidak biasa melakukan
melakukan jarak tanam baru kelompok 10% pengolahan tanah 0%
25%.
3.Para petani belum mau Tokoh masyarakat Kemampuan petani dlm
dan mamou melakukan kurang berperan 5% membeli saprotan 5 %
penyiangan baru 0%
4.Para petani belum mau Petani kurang RDK 0%
dan mampu melakukan respon terhadap
pasca panen sesuai anjuran penyuluh 10%
baru mencapai 0%.

NO TEHNIS SOSIAL EKONOMI


8 LOMBOK
1,Para petani belum Kerja sama dalam Kemmpuan Petania Dalam
mengunakan mutu bibit kelompok 10% Membeli Pupuk 0%
sesuai anjuran , baru 15%.
2.Para petani belum Kerja sama dalam Petani tidak biasa melakukan
melakukan jarak tanam baru kelompok 10% pengolahan tanah 0%
25%.
3.Para petani belum mau Tokoh masyarakat Kemampuan petani dlm
dan mamou melakukan kurang berperan 5% membeli saprotan 5 %
penyiangan baru 0%
4.Para petani belum mau Petani kurang RDK 0%
dan mampu melakukan respon terhadap
pasca panen sesuai anjuran penyuluh 10%
baru mencapai 0%.

NO TEHNIS SOSIAL EKONOMI


8 TANAMAN BUAH BUAHAN DURIAN /RAMBUTAN
1,Para petani belum Kerja sama dalam Kemmpuan Petania Dalam

BPP WARMARE 2019


mengunakan mutu bibit kelompok 10% Membeli Pupuk 0%
sesuai anjuran , baru 15%.
2.Para petani belum Kerja sama dalam Petani tidak biasa melakukan
melakukan jarak tanam baru kelompok 10% pengolahan tanah 0%
25%.
3.Para petani belum mau Tokoh masyarakat Kemampuan petani dlm
dan mamou melakukan kurang berperan 5% membeli saprotan 5 %
penyiangan baru 0%

4.Para petani belum mau Petani kurang RDK 0%


dan mampu melakukan respon terhadap
pasca panen sesuai anjuran penyuluh 10%
baru mencapai 0%.

PERKEBUNAN

NO TEHNIS SOSIAL EKONOMI


1 KELAPA SAWIT
1.para petani yang mau dan Kerja sama dalam Kemmpuan Petania Dalam
mampu melakukan pemupukan kelompok 20% Membeli Pupuk 0%
baru mencapai 10 %
2.para petani yang mau melakukan
penyiangan baru mencapai 10%

3.para petai yang mau


melaksanakan pengendaliahan
hama dan penyalit baru mencapai
10%

4. Para petani yang mau dan


mampu menentukan waktu panen
yang tepat baru mencapai 10%
3 KELAPA DALAM
1.para petani yang mau dan mampu Kerja sama dalam Kemmpuan Petania Dalam
melakukan jarak tanam baru kelompok 15% Membeli Pupuk 0%
mencapai 0% .

2.para petani yang mau melakukan


penyiangan baru mencapai 10%

3. para petani yang mau dan


mampu menggunakan benih
bermutu baru mencapai 15%

4. para petani yang mau dan


mampu menentukan waktu panen
yang tepat baru mencapai 10%

PETERNAKAN
25

NO TEHNIS SOSIAL EKONOMI


1 TERNAK SAPI
1. Para petani yang mau menyediakan Belum terbiasa Tidak tersedianya
kandang baru mencapai 10% ternak dana untuk beli
dikandangkan bahan bangunan
2.para petani yang mau melakukan
pemilihan bibit sapi yang baik baru
mencapai 15%

3.para petani yang mampu memngetahui


tentang penyakit sapi baru15%

4.para petani yang mau dan mampu


memberikan HMT dengan baik baru
mencapai 20 %.
2 TERNAK BABI
1.para petani yang mau menyediakan Belum terbiasa Tidak tersedianya
kandang dengan baik baru mencapai 5% ternak dana untuk beli
2.para petani yang mau melakukan dikandangkan bahan bangunan
pemilihan bibit babi yang baik baru
mencapai 10%.

3.para petani yang mampu memngetahui


tetang penyakit babi baru mencapai 10%

4.para petani yang mau dan mampu


memberikan pakan dengan baik baru
mencapai10 %
3 TERNAK AYAM
1.para petani yang mau menyediakan
kandang dari baru mencapai10% elum terbiasa Tidak tersedianya
ternak dana untuk beli
2.para petani yang mau melakukan dikandangkan bahan bangunan
pemilihan bibit ayam yang baik bau
mencapai20%

3. para petani yang mampu mengetahui


tentang penyakit ayam baru mencapai 25
%

4.para petani yang mau dan mampu


memberikan pakan dengan baik bau
mencapaii 25 %
4 Kambing
1.para petani yang mau menyediakan Belum terbiasa Tidak tersedianya
kandang bau mencapai5% ternak dana untuk beli
dikandangkan bahan bangunan
2.para petani yang mau melakukan
pemilihan bibit ayam yang baik baru
mrncapai 0%

3. para petani yang mampu mengetahui


tentang penyakit ayam baru mencapai i5%

4.para petani yang mau dan mampu


memberikan pakan dengan baik baru
mencapai 5 % ,

Keadaan Ekonomi

BPP WARMARE 2019


DiWilayah kerja BPP Warmare sampai saat ini belum ada pasar lokal, sedangkan
pemasaran hasil hasil pertanian dilakukan pemasaran melalui pasar di Distrik Prafi dan Pasar
sentral Wosi Kabupaten manokwari yang jaraknya mencapai 45 KM, Petani yang yang lain
menjual hasil pertaniannya dipinggir- pinggir jalan depan rumah masing masing sedangkan
hasil dari tanaman kakao sudah ada pedagang pedagang pengumpul yang langsung datang
kerumah rumah petani,untukkelapa sawit langsung disetor ke pabrik kelapa swait PTP II
prafi dan terima gajian setiap satu bulan.
27

BPP WARMARE 2019

Anda mungkin juga menyukai