I. KEADAAN UMUM
1. Letah Geografis
Wilayah kerja Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Warmare terletak disebelah barat Kabupaten
Manokwari dengan jarak 40 km dari Ibu kota Kabupaten Manokwari, wilayah kerja Balai Penyuluhan
Pertanian (BPP) adalah wilayah transmigrasi lokal dan satu kampug transmigasi umum mulai
bemukim pada pada tahun 1971, sampai saat ini telah berdiri 30 kampung adapun batas wilayah distrik
2. Topografi
Topografi distrik warmare seluruhnya berkategori datar dengan penggunaan lahannya untuk
pemukiman, lahan perkebunan,lahan sayuran dan fasilitas umum. Keadaan tanah terutama jika dilihat dari
segi warna, berwarna hitam dan berasal dari tanah endapan (Alluvia l) dan liat dengan tingkat (PH) tanah
a. Sawah : 20 Ha
c. Pekarangan : 427 Ha
d. Perkebunan : 600 Ha
e. Lain lain : - Ha
mempunyai iklim tropis dengan jumlah curah hujan cukup tinggi dan merata sepanjang tahun.
Berdasarkan data dari Stasiun Klimatologi yang berada di Kampung Prafi Mulya, Distrik Warmare
juga mempunyai data yang sama. Dari data terakhir yang diperoleh selama sepuluh tahun terakhir
(1999 – 2008) curah hujan rata-rata 1.471 – 4.485 mm/tahun dan hari hujan rata-rata 112 – 208
hari/tahun.
Bulan basah terjadi antara bulan Oktober sampai dengan bulan Mei dan bulan kering terjadi antara
bulan Juni sampai dengan bulan September. Data curah hujan selengkapnya terangkum pada lampiran.
o
Suhu udara tahunan sebesar 26,8 C dengan kelembaban udara antara 85 – 87 %. Kelembaban
udara maksimum terjadi antara bulan Desember – Februari, dan kelembaban minimum terjadi pada bulan
Juli. Kecepatan angin antara 1 – 3 m/detik dan lama penyinaran tahunan sebesar 57,5 % (BPTP IJB,
4. Keadaan Penduduk
Penduduk merupakan salah satu bagian terpenting dalam membangun suatu wilayah karena
merupakan sumber daya manusia yang menjadi potensi besar dalam keberhasilan suatu pembangunan. Di
wilayak Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) warmare, penduduknya sebagian besar berasal dari suku
Arfak / Papua, karena merupakan penduduk yang awalnya di datangkan dari kampung sekitarnya dalam
program transmigrasi.
Jumlah penduduk diwilayah kerja penyuluhan Pertanian (BPP) warmare terdiri dari 2234 KK
(Kepala Keluarga) dengan jumlah Jiwa . dengan rincian jumlah jiwa perempuan 4.174 dan jumlah jiwa
Tingkat Umur sangat berpengaruh terhadap ketersediaan tenaga kerja dalam suatu wilayah, tingkatan
KEATAS
TOTAL 3678 4630 8308
3
Berdasarkan data diatas usia produktif (21-40) merupakan jumlah penduduk mencapai 8308 jiwa
sehingga sangat memungkinkan untuk pengembangan usaha tani karena tenaga kerja cukup tersedia.
klasifikasi penduduk di wkbpp warmare berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel 2 berikut;
klasifikasi penduduk brerdasarkan agama di wkbpp warmare dap dilihat pada tabel 3
Klasifikasi penduduk berdasrkan mata pencaharian di wkbpp warmare dapat dilihat pada tabel 4.
1. Data Usahatani
c. Usahatani Peternakan.
1 SAPI 1734
2 BABI 400
3 AYAM BURAS 3.600
4 KAMBING 42
5 AYAM RAS 500
Berdasarkan data diatas usia produktif (21-40) merupakan jumlah penduduk mencapai 2155 jiwa
sehingga sangat memungkinkan untuk pengembangan usaha tani karena tenaga kerja cukup tersedia.
2. Kelembagaan
Dalam menunjang kegiatan penyuluhan dalam rangka meningkatkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan petani dan keluarganya di Di Warmare telah ada lembaga lembaga pelayanan sebagai berikut
:
a. Lembaga penyuluhan
Berdasarkan SK Bupati Manokwari Tahun 2019 telah ditempatkan
Penyuluh Pertanian dan wilayah binaannya yaitu sebagai berikut ;
5
Go
No Nama Nip Jabatan Tempat Tugas
l
1 HAMID 196406171987 III PP.PENYEL KA.BPP WARMARE
SULTONI.SH 111001 /d IA
2 MULYADI .SST 197005171994 III PP KAMPUNG,MADRAT.M
A
4 ILHAM.S.PT 196906202005 III PP KAMPUNG
IBOSRATI,SRANDABE
11 ROSDIANA - - THL-TBPP KAMPUNG UMCEN
TONAPA
12 AMELIA MARANI - - THL-TBPP KAMPUNG WIN
13 METU S THL-TBPP KAMPUNG SOTEA
MANSEMBER
14 SARA RAWEYAI. - - THL-TBPP KAMPUNG WARMARE
Amd 1
15 MUSIMAN - PPL DISTRIK WARMARE
SWADAYA
16 SEMI INDOU - PPL DISTRIK WARMARE
SWADAYA
17 YAHYA SAYORI - PPL DISTRIK WARMARE
SWADAYA
18 ABDUL GANI - PPL DISTRIK WARMARE
SWADAYA
19 MESAK PPL DISTRIK WARMARE
MANDACAN SWADAYA
PENGURUS
N KAMPU PENDAMPI
NAMA SEKRETAR BENDAHA
GAPOKTAN KETUA
O NG NG
IS RA
1 2 3 4 5 6 7
ALEX DORUS TOPIUS SARA
1 HINGK KASUARI
DEMI INDOW INDOW BETAY
GUEINT ELI SIMON DORUS AGUS
2 AYAU
UY ULLO ULLO ULLO BUDIONO
MESAK
WARMA JEMI ZAKEUA SARA
3 ANGGREK MANDACA
RE IWOU ULLO BETAY
N
TANAH PHILIPU YOSAM AGUSTIN YENEKE. T
4 INOSAWU
MERAH S SAROY SAROY US SAROY HOMER
MUSA
IBOSRA HABEL LAZARUS YAKOBUS
5 ANDUK WONGGO
TI INDOW WONGGOR BIKIOU
R
NIKODI DOMING
DUWIN CORNELIU AMELIA
6 DUWIN MUS GUS
UMSINI S ULLO MARANI
INDOW INDOW
MUSIMA HADI BS.RAHA MARTINA
7 DIDEY SIDODADI
N SUKARDI RJO ABAGO
YAKOBU SEMI MERIAM MULYASI.
8 MENY ASMUP
S INDOW ANDUK INDOW SST
MESAK Y.DOWAMS MARTHIN TIMOTIUS
9 SUBSAY SUBUR
INDOW IBA INDOW HAE
YUSTINUS
SNAIMB CENDRAWA SILAS HERMINA
10 MANDAC ILHAM.SPt
OY SIH NUHAM IWOU
AN
HABEL
MARKUS HERMANUS
11 INDISAY ELANG MANDAC ILHAM.SPt
SAROY SAROY
AN
Dalam wilayah kerja BPP Warmare terdapat sarana dan prasarana antara lain :
1. Sarana Transportasi
3.Alat Pertanian
RMU : 2 Unit
Traktor Mini : 2 unit
Hand Traktor : 2 Buah
Power Threser : 4 Buah
Hand Sprayer : 62 Buah
Sabit Bergerigi : 15 Buah
Sabit biasa : 108 Buah
Parang : 2068 Buah
pacul : 120 Buah
Jonder : 1 Buah
8. Keadaan Ekonomi
Di Wilayah kerja BPP Warmare sampai saat ini belum ada pasar lokal, sedangkan
pemasaran hasil hasil pertanian dilakukan pemasaran melalui pasar rakyar kampung desay
distrik prafi dan Pasar sentral Wosi Kabupaten manokwari yang jaraknya mencapai 45 KM,
Petani yang yang lain menjual hasil pertaniannya dipinggir pinggir jalan depan rumah
masing -masing sedangkan hasil dari tanaman kakao sudah ada pedagang pengumpul yang
BAB. III
TUJUAN
A. Tujuan Umum
Penyelenggaraan penyuluhan pertanian BPP Warmare diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan dan peran petani nelayan dalam pembangunan pertanian,
melalui kegiatan-kegiatan :
3.1.1. Penerapan teknologi pertanian termasuk rekayasa sosial dan ekonomi guna
mencapai peningkatan produktivitas dan mutu hasil pertanian, mendorong
sector industri, peningkatan pendapatan, memperluas kesempatan kerja,
penyediaan devisa dan kesejahteraan yang lebih tinggi dengan memperhatikan
kelestarian sumber daya alam.
3.1.2. Terlaksana dan berkembangnya kegiatan usahatani-nelayan yang mendukung dan
selaras dengan program pembangunan pertanian.
3.1.3. Terdesiminasinya Informasi teknologi pertanian secara merata sesuai dengan
pewilayahan komoditas unggulan sehingga dapat meningkatan SDM,
produktivitas dan pemasaran hasil pertanian.
3.1.4. Tumbuh kembangnya keberdayaan dan kemandirian petani, kelompok tani menjadi
Gapoktan, kelompok usaha / Asosiasi petani dan usaha formal lainnya ( Koperasi
atau lainnya ) dan dapat mengakses permodalan di lembaga keuangan yang ada
( Bank ), sebagai pelaku agrisbinis di perdesaan.
3.1.5. Meningkatnya mutu dan Klas kelompok tani-nelayan, sehingga dapat meningkatkan
kemandirian, produktivitas, pendapatan dan kesejahteraan.
3.1.6. Terwujudnya kemitraan usaha antara petani, gapoktan dengan pengusaha yang
saling menguntungkan sehingga dapat meningkatkan produktivitas agribisnis
komoditis unggulan di masing-masng wilayah kerja Penyuluh
3.1.7. Tercapainya hubungan melembaga kelompok tani-nelayan dengan Koperasi atau
pelaku usaha bidang pertanian, terutama Gapoktan sehingga berfungsinya
sebagai tempat atau wadah agribisnis mulai dari hulu samapai hilir.
3.1.8. Meningkat nya peran dan fungsi Pelaku Utama dan Pelaku Usaha,
Pertanian ;
13
4 UBI KAYU
Meningkatkan Produksi Meningkatkan kemampuan Menambah modal usaha
dan ketrampilan petani dan untuk usaha tani.dan
keluarganya. keperluan kel.
5 KELADI
Meningkatkan Produksi Meningkatkan kemampuan Menambah modal usaha
dan ketrampilan petani dan untuk usaha tani.dan
keluarganya. keperluan kel.
6 KACANG TANAH
Meningkatkan Produksi Meningkatkan kemampuan Menambah modal usaha
dan ketrampilan petani dan untuk usaha tani.dan
keluarganya. keperluan kel.
7 LOMBOK /CABE
Meningkatkan Produksi Meningkatkan kemampuan Menambah modal usaha
dan ketrampilan petani dan untuk usaha tani.dan
keluarganya. keperluan kel.
8 TANAMAN BUAH- BUAHAN RAMBUTAN/DURIAN
Meningkatkan Produksi Meningkatkan kemampuan Menambah modal usaha
dan ketrampilan petani dan untuk usaha tani.dan
keluarganya. keperluan kel.
Peternakan:
Tanaman Perkebunan
A. Tujuan Khusus
Tujuan khusus ini kami menargetkan dalam peningkatan produksi
Tanaman Pangan:
15
2.Meningkatnya jumlah
petani yang mau Meningkatnya jumlah petani Penambahan tenaga
menggunakan dosis pupuk yang membeli pupuk pupuk kerja secara
Dari 40% menjadi 50 %. meningkat dai 15oran menjadi berkelompok dari 10
30 orang petani menjadi 20
3. Meningkatnya jumlah petani
petani yang mau
melakukan pasca panen Meningkatnya jumlah petani
sesuai anjuran dari 50% yang mau mengginakan lat pasca
menjadi 70 %. panen meningkat dari 15oran
menjadi 30 orang
4.Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan Meningkatnya jumlah petani
mampu melakukan yang mau melakulaan
pengendalian H/P tanaman pengendalian h/p secara terpadu
jagung dari 40% menjadi dari 10oran menjadi
50%,
2.Meningkatnya jumlah
petani yang mau
melakukan penyiangan dari
20% menjadi 25 %.
3. Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan
mampu menggunakan
benih bermutu dari 20%
menjadi 25%
4. Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan
mampu menentukan
waktu panen yang tepat
dari 25% menjadi 35%.
3. Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan
mampu menggunakan
bibit bermutu dari 20%
menjadi 25 %. .
4. Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan
mampu menentukan
waktu panen yang tepat
dari 20% menjadi 25%.
4 JAGUNG
1.Meningkatkan jumlah Meningkatkan kemampuan Orentasi pasar dari 10
petani yang mau petani dalam mengatur menjadi 20 petani
menggunakan benih menejemen dari 7 petani
dengan baik dari 10% menjadi 15 petani
menjadi 15%.
2.Meningkatnya jumlah
petani yang mau
menggunakan jarak
tanam Dari 15%
menjadi 20 %.
3. Meningkatnya jumlah
petani yang mau
melakukan pemupukan
tanaman jagung dari 0%
menjadi 5%.
4. Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan
mampu melakukan pasca
panen sswesuai ajnuran
dari 5% menjadi
5 UBI KAYU
1.Meningkatkan jumlah Meningkatkan kemampuan Orentasi pasar dari 10
petani yang mau petani dalam mengatur menjadi 20 petani
menggunakan benih menejemen dari 7 petani
dengan baik dari 15% menjadi 15 petani
menjadi 20%.
2.Meningkatnya jumlah
petani yang mau
menggunakan jarak
tanam Dari 10%
menjadi 15 %.
3. Meningkatnya jumlah
petani yang mau
melakukan penyiangan
dari 0% menjadi 5%.
4. Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan
mampu melakukan pasca
panen sswesuai ajnuran
dari 5% menjadi 10%,
17
2.Meningkatnya jumlah
petani yang mau
menggunakan jarak
tanam Dari 15%
menjadi 20 %.
3. Meningkatnya jumlah
petani yang mau
melakukan pemupukan
tanaman jagung dari 0%
menjadi 5%.
4. Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan
mampu melakukan pasca
panen sswesuai ajnuran
dari 5% menjadi 10%,
7 KACANG TANAH
1.Meningkatkan jumlah Meningkatkan kemampuan Orentasi pasar dari 10
petani yang mau petani dalam mengatur menjadi 20 petani
menggunakan benih menejemen dari 7 petani
dengan baik dari 10% menjadi 15 petani
menjadi 15%.
2.Meningkatnya jumlah
petani yang mau
menggunakan jarak
tanam Dari 15%
menjadi 20 %.
3. Meningkatnya jumlah
petani yang mau
melakukan pemupukan
tanaman jagung dari 0%
menjadi 5%.
4. Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan
mampu melakukan pasca
panen sswesuai ajnuran
dari 5% menjadi 10%,
2.Meningkatnya jumlah
petani yang mau
menggunakan jarak
tanam Dari 15%
menjadi 20 %.
3. Meningkatnya jumlah
petani yang mau
melakukan pemupukan
tanaman jagung dari 0%
menjadi 5%.
4. Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan
mampu melakukan pasca
panen sswesuai ajnuran
dari 5% menjadi 10%,
9 TANAMAN BUAH
BUAHAN
1.Meningkatkan jumlah Meningkatkan kemampuan Orentasi pasar dari 10
petani yang mau petani dalam mengatur menjadi 20 petani
menggunakan benih menejemen dari 10 petani
dengan baik dari 10% menjadi 20 petani
menjadi 15%.
2.Meningkatnya jumlah
petani yang mau
menggunakan jarak
tanam Dari 15%
menjadi 20 %.
3. Meningkatnya jumlah
petani yang mau
melakukan pemupukan
tanaman jagung dari 0%
menjadi 5%.
4. Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan
mampu melakukan pasca
panen sswesuai ajnuran
dari 5% menjadi 10%,
PERKEBUNAN
2.Meningkatnya jumlah
petani yang mau
Melakukan
pemupukandengan baik baik
dari 15% menjadi 25 %.
3.Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan mampu
mendalikan h/p dari 15%
menjadi 25%.
4.Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan mampu
melakukan pasca panen
yang baik dari 20 % menjadi
30%.
KELAPA DALM
2 1..Meningkatkan jumlah melakukan pasca panen Harga pupuk dan obat
petani yang mau yang baik dari 20 % menjadi obatan tanaman kurang
melaksanakan sanitasi kebun 30%. terjangkau(mahal
dari 5% menjadi 10%.
2.Meningkatnya jumlah
petani yang mau
Melakukan
pemupukandengan baik baik
dari 15% menjadi 25 %
3.Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan mampu
mendalikan h/p dari 15%
menjadi 25%.
4.Meningkatnya jumlah
petani yang mau dan mampu
2 TERNAK BABI
1.Meningkatkan jumlah petani yang Meningkat Harga bahan bangunan
mau menyediakan kandang 5%-10% kemampuan petani kurang ter jangkau
dalam pemeliharaan
2.Meningkatnya jumlah petani yang yang baik dari 15
mau melakukan pemilihan bibit babi petani menjadi 20
yang baik dari 10% menjadi 15% petani
3 AYAM BURAS
.Meningkatkan jumlah petani yang Meningkat Harga bahan bangunan
mau menyediakan kandang dari kemampuan petani kurang ter jangkau
10% menjadi 15%. dalam pemeliharaan (mahal)
yang baik dari 10
2.Meningkatnya jumlah petani yang petani menjadi 30
mau melakukan pemilihan bibit petani
ayam yang baik dari 10% menjadi15
%.
5. MASALAH
TANAMAN PANGAN
3.Para petani belum mau dan Tokoh masyarakat kurang Kemampuan petani
mampu melakukan penyiangan berperan 5% dlm membeli saprotan
baru 20% 10 %
mutu bibit sesuai anjuran , baru kelompok 10% Dalam Membeli Pupuk
15%. 0%
2.Para petani belum melakukan Kerja sama dalam Petani tidak biasa
jarak tanam baru 25%. kelompok 10% melakukan pengolahan
tanah 0%
3.Para petani belum mau dan Tokoh masyarakat kurang Kemampuan petani
mamou melakukan penyiangan berperan 5% dlm membeli saprotan
baru 0% 5%
4.Para petani belum mau dan Petani kurang respon RDK 0%
mampu melakukan pasca panen terhadap penyuluh 10%
sesuai anjuran baru mencapai 0%.
PERKEBUNAN
PETERNAKAN
25
Keadaan Ekonomi