Oleh :
TIM NUSANTARA SEHAT
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Awal Nusantara Sehat Team
Based Batch 8 Puskemas Wonreli Kabupaten Maluku Barat Daya Provinsi Maluku
terselesaikan tepat pada waktunya walau dalam bentuk yang sederhana.
Penyusunan laporan Awal Nusantara Sehat Team Based Batch 8 ini
bertujuan untuk mengetahui keadaan awal situasi penempatan di Puskesmas
Wonreli tentang keadaan geografis-demografis kecamatan Pulau-Pulau Terselatan,
keadaan pembangunan kesehatan di Puskesmas Wonreli, keadaan derajat kesehatan
masyarakat dan analisis masalah serta analisis pemecahan masalah kesehatan di
Kecamatan Pulau-pulau Terselatan.
Penyusun menyadari bahwa penulisan Laporan Awal Nusantara Sehat Team
Based Batch 8 Puskesmas Wonreli ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
perbaikan laporan Awal Nusantara Sehat Team Based Batch 8 ini.
Penyusun berharap semoga laporan Awal Nusantara Sehat Team Based Batch
8 ini bermanfaat bagi Puskesmas Wonreli maupun pihak-pihak lain yang
memerlukan. Aamiin.
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I ANALISA SITUASI
A. KEADAAN UMUM
1. Geografis ....................................................................................... 4
2. Demografi ....................................................................................... 5
3. Sosio, Ekonomi Dan Pendidikan............................................ 6
B. GAMBARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
1. Sarana Dan Prasarana Kesehatan Puskesmas ......... 7
2. Tenaga Kesehatan Puskesmas .................................
3. Pembiayaan Puskesmas ......................................................
4. Manajemen Dasar Puskesmas ............................................ 22
C. SITUASI DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT
1. Mortalitas .................................................................................. 24
2. Morbiditas ...................................................................................24
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM NUSANTARA SEHAT
A. Gambaran Pelaksanaan
B. Hambatan dan langkah Pemecahan Masalah
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 46
A. Kesimpulan
B. Saran
LAMPIRAN
BAB I
ANALISA SITUASI
A. Keadaan Umum
1. Geografis
Pulau Kisar adalah salah satu pulau kecil terluar yang memiliki nilai
strategis baik dari aspek politik,pertahanan,keamanan,maupun dari aspek
ekonomi.Luas keseluruhan Pulau Kisar 81,82 km2 dan panjang garis pantai
37,86 km2, Pulau Kisar memiliki 2 Kecamatan yaitu Kecamatan PP.Terselatan
dan Kisar Utara dapat dilihat dari Peta.
2. Demografi
Tabel 1.2
Jumlah Penduduk (jiwa)
Kecamatan PP.Terselatan Tahun 2016
NO Nama Desa Jumlah Penduduk(Jiwa)
1 LEKLOOR 1.265 Jiwa
2 OIRATA BARAT 574 Jiwa
3 OIRATA TIMUR 1.170 Jiwa
4 ABUSUR 596 Jiwa
5 KOTA LAMA 679 Jiwa
6 WONRELI 6.337 jiwa
JUMLAH 10.621 Jiwa
Tabel 1.3
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin
Kecamatan PP.Terselatan Tahun 2016
NO Jenis Kelamin Jumlah (Orang)
1 Laki-laki 5.458
2 Perempuan 5.163
Sumber : Data Primer 2016
Tabel 2.1
Sarana dan Prasarana Kesehatan Puskesmas
Tahun 2017
1 Provinsi Maluku
2 Kabupaten Maluku Barat Daya
3 Nama Puskesmas Puskesmas Wonreli
4 Alamat Puskesmas Kecamatan
PP.Terselatan
5 Kode puskesmas
6 Nomor Telepon -
7 Alamat email -
8 Kepala Puskesmas
Nama P. Lipury
No.Telepon 081240823781
9 Kategori penilaian Terpencil
10 Jenis Puskesmas Puskesmas Rawat Inap
11 Letak Puskesmas Ibukota Kecamamatan
12 Topografi Wilayah Perbatasan Negara
13 Wilayah Kerja Puskesmas Kec. PP. Terselatan
Luas wilayah puskesmas 1.285,2 M2
Jumlah Desa 6
14 Demografi Puskesmas
Jumlah Penduduk 10.621 orang
Jumlah KK KK
15 Jejaring Puskesmas
Posyandu 21
Pustu 3
Poskesdes 1
Polindes 2
Gudang obat 1
16 Kader kesehatan
Jumlah Pustu 3
Bidan desa -
Jumlah pusling roda 4 -
Jumlah pusling roda 2 -
17 Rumah dinas
Rumah dinas dokter 1
Rumah dinas paramedis 6
18 Kendaraan transportasi
Roda 2 1
Roda 4 2
19 Ketersediaan air bersih Sumber air bersih
yang tersedia dari
sumur Gali dan PAM
19 Ketersediaan Listrik Listrik tersedia 24 jam
yang bersumber dari
PLN
20 Akses transportasi Ojek
Sumber : Data Primer 2017
a. Daftar ketersediaan obat esensial, obat emergensi dan peralatan
medis
Tabel 2.2
Daftar Persediaan Obat dan Alat Kesehatan BPJS
Tahun 2017
No Nama Obat Jumlah Satuan
1 Asam Mefenamat 3800 Tab
2 Ampicillin 500 300 Tab
3 Amoxicillin 500 200 Tab
4 Ambroxol 30 1600 Tab
5 Allopurinol 100 1700 Tab
6 Amlodipine 5 mg 450 Tab
7 Acyclovir 200 mg 250 Tab
8 Aminophilin 800 Tab
9 Antasida Doen 17000 Tab
10 Calcii Laktas 7000 Tab
11 Captopril 25 mg 600 Tab
12 Captopril 50 mg 1000 Tab
13 Cefadroxil 500 Tab
14 Ciprofloxacin 3000 Tab
15 Curcuma FCT 300 Tab
16 Chlorpheniramin Maleat 19000 Tab
17 Dexamethason 0,5 mg 800 Tab
18 Gliceril Guaiacolat 22000 Tab
19 Griseofulvin 3000 Tab
20 Glibenclamid 5 mg 800 Tab
21 ISDN 5 mg 800 Tab
22 Metformin 500 2600 Tab
23 Metoclopramide 0 mg 1000 Tab
24 Natrium Diklofenak 50 mg 2200 Tab
25 Nifedipin 1700 Tab
26 Omeprazole 720 Tab
27 Paracetamol 500 5000 Tab
28 Piroxicam 20 1300 Tab
29 Pirantel Pamoat 125 mg 400 Tab
30 Prednison 5 mg 27000 Tab
31 Ranitidin 150 2600 Tab
32 Salbutamol 2 mg 2900 Tab
33 Simvastatin 10 mg 270 Tab
34 Vitamin B 12 6000 Tab
35 Vitamin B Compleks 21000 Tab
36 Vitamin C 5000 Tab
37 Ambroxol syr 80 Botol
38 Amoxicillin 125 syr 88 Botol
39 Ampicillin 125 syr 60 Botol
40 Bioralit 200 Sachet
41 Cefadroxil 125 syr 80 Botol
42 Cotrimoksazol syr 200 Botol
43 Mylanta Syr 24 Botol
44 Paracetamol syr 104 Botol
45 Aminophilin 45 Ampul
46 Benodon 29 Flc
47 Cyanocobalamin 54 Flc
48 Dexamethason 0,5 mg 189 Ampul
49 Gentamicin inj 45 Ampul
50 Furosemide inj 50 Ampul
51 Ondansentron 4 mg inj 10 Ampul
52 Vitamin B inj 12 Ampul
53 Vitamin B1 inj 8 Ampul
54 Vitamin K inj 50 Ampul
55 Oxybiotik 2 Flc
56 Piracetam inj 44 Ampul
57 Recodryl 14 Flc
58 Sohobion inj 30 Ampul
59 Acyclovir 5% Zalf 45 Tube
60 Bioplacenton Zalf 35 Tube
61 Betametason Zalf 20 Tube
62 Gentamicin Zalf 140 Tube
63 Hidrocortison Zalf 90 Tube
64 Oxytetrasiklin HCL 3% 39 Tube
salep kulit
65 Oxytetrasiklin HCL 1% 61 Tube
salep mata
66 Ichtiol Zalf 24 Pot
67 Aminpophilin 24 mg/ml 21 Ampul
68 Ketokonazole Zalf 80 Tube
69 Miconazole Zalf 144 Tube
70 Combivent Nebule 20 Ampul
71 Berotec(Metered Aerosol) 6 Botol
72 EthylChloride 2 Botol
73 Chloramphenicol Tetes 72 Botol
Telinga 3%
74 Kapas 100 gram 14 Bungkus
75 Alkohol 300 ml 9 Botol
76 Alkohol 1000 ml 3 Botol
77 Rivanol 22 Botol
78 Salicil Spritus 150 Botol
79 Infuset Makro 30 Bungkus
80 Maxter steril no 7,5 205 Bungkus
81 Povidone Iodone 10% 25 ml 10 Botol
82 Povidone Iodone 10% 15 ml 18 Botol
83 Catgut Chromic (Benang 24 Pcs
Kulit)
84 Plain Catgut (Benang 48 Pcs
Daging)
85 Gluco dr 200
86 Cord Clamps 50 Pcs
87 Cateter Urin No. 16 10 Pcs
88 Kasa Hidrofil 10 Rol
89 Spuit 3 cc 1500 Pcs
90 Spuit 5 cc 500 Pcs
91 Plester 18 Rol
92 Bedak Salicil 54 Botol
Tabel 2.13
Barang Inventaris Ruang Loket
Puskesmas Wonreli Tahun 2017
NO JENIS BARANG JUMLAH (buah)
1 Lemari 2
2 Timbangan bayi 1
3 Timbangan berdiri 2
4 Meja 1
Jumlah 6
1 Partus 3
2 Tempat Tidur Nifas 1
3 Usg 1
4 Jam Dinding 1
5 Heacting Set 2
6 Kipas Angin 1
7 Timbangan Bayi 1
Tempat Tindakan Perawatan
8 1
Bayi Baru Lahir
9 Suction 1
10 Lemari 2
11 Sepatu Bot 3
12 Tas Partus Set 2
13 Celemek 4
14 Tempat Tidur Kb 3
15 Tirai 1
16 Ember Air Dtt 1
17 Kompor 2
18 Gayung 1
19 Ember Air Bersih 1
20 Westapel 1
21 Panci 2
22 Tempat Tidur Bayi 1
23 Inkubator 1
24 Kursi 3
25 Meja 1
26 Penjepit Tali Pusar 1
27 Benang Side 1
28 Benang Catcut 1 DOS
29 Kateter 3
30 Tempat Kasa Steril 1
31 Tempat Kapas Steril 1
32 Tempat Handscone Steril 1
33 Handscone Steril 2
34 Alkohol 1
35 Betadine 1
36 Plester 1
37 Jelly 1
38 Salicyl Talk 3
39 Leanec 2
40 Hb Sahli 1
JUMLAH 62
3 DPT-HB-HIB 50 VIAL
5 TT 3000 VIAL
6 DT 1000 VIAL
7 Td 2000 VIAL
8 DISPO ,5 ML 300 BH
11 VERRORAB 70 DOS
2. Tenaga Kesehatan Puskesmas
Daftar nama Pegawai puskesmas wonreli dapat dilihat pada tabel dibawah
ini
Tabel 2.18
Jumlah Tenaga Kesehatan Pegawai Negeri Sipil
Puskesmas Wonreli Tahun 2017
PANGKAT /
NO NAMA/NIP JABATAN
GOLONGAN
P. LIPURY Penata Kepala
1
19730413 199703 1 009 Tkt I III/d Puskesmas
Ny. F.P. LAUDIUN. AMK Penata Kepala
2
19770705 200212 2 004 III/c Rawat Inap
Ny. T.M. LENDERTH Penata Kepala Tata
3
19651215 198903 2 025 III/c Usaha
Ny. H.Y. JACOB. AMK Penata Muda Staf Rawat
4
19760323 200604 2 023 Tkt I III/b Inap
drg. TAHAN H.P. BANUAREA Penata Muda
5 drg. Gigi
19860822 201705 1 001 Tkt I III/b
6 dr. SOPHIA C. PATTY dr. Umum
Ny. H. LARWUY. Amd Penata Muda Petugas
7
19850126 200804 2 004 III/a Surveilans
Ny. L. PHILIPUS. Amd. Keb Penata Muda Bidan
8
19840126 200804 2 002 III/a Koordinator
Ny. S.R. BAKKER. Amd. Kep Penata Muda Petugas
9
19870916 201001 2 010 III/a Filariasis
Ny. N.L. IMEA. Amd. Kep Penata Muda Petugas
10
19811103 2010001 2 012 III/a Apotik
Ny. M.C.S. METENGUN. Amd. Kep Penata Muda Petugas
11
19880124 201001 2 005 III/a ISPA
Ny. J.A. LARATMASE Penata Muda Bendahara
12
19750127 200003 2 005 III/a BPJS
Ny. F. LETLORA Penata Muda Bendahara
13
19811022 200701 2 007 III/a Gaji
Ny. M. MAUPULA. AmKg Penata Muda Petugas
14
19810505 2010 2 026 III/a Gizi
Ny. M. MADIUW Pengatur Bidan
15
19750517200502 2 008 Tkt I II/d Puskesmas
D. LETELAY. AMK Pengatur Staf
16
19831016 200904 1 002 Tkt I II/d Rawat Inap
17 Ny. S.I. LETELAY. Am. Gz Pengatur
Petugas
Tkt I II/d
19880328 201101 2 015 Gizi
Ny. SALPIA. Amd. Kep Pengatur Petugas
18
19870121 201101 2 016 Tkt I II/d Imunisasi
Ny. R. PHILIPUS Pengatur Petugas
19
19820906 200604 2 023 Tkt I II/d Diare
Ny. A.D. LAKUSA Pengatur Bidan
20
19700817 200604 2 023 Tkt I II/d Puskesmas
Ny. F.K. DAHOKLORY Pengatur Bidan
21
19770217 200604 2 030 Tkt I II/d Puskesmas
Ny. A. DAHOKLORY Pengatur Bidan
22
19770616 200604 2 029 Tkt I II/d Puskesmas
Ny. V.G. KATIHARA Pengatur Petugas
23
19840714 200604 2 013 Tkt I II/d Malaria
Ny. M. RUPIASA Pengatur Petugas
24
19810311 200604 2 028 Tkt I II/d Kusta
Ny. O. PATTISINA. SKM Pengatur
25 Kesling
19841103 201001 2 018 Tkt I II/d
Ny. Y.K.I. DAHOKLORY. Amd. Kep Pengatur Staf
26
19880922 201101 2 012 II/c Rawat Inap
Ny. E.E. RESIMERE Pengatur Bendahara
27
19800414 200801 2 014 II/c BOK
Ny. D.E. TUANKOTTA Pengatur Staf
28
19870917 201001 2 015 II/c Rawat Inap
Ny. D. LATUMINASE Pengatur Muda
29 Petugas RR
19650420 201412 2 001 II/a
Ny. S. DJARA Pengatur Muda
30 Petugas RR
19820625 201402 2 003 II/ a
Tabel 2.19
Jumlah Tenaga Kesehatan Kontrak/Honorer
Puskesmas Wonreli Tahun 2017
PANGKAT/
NO NAMA / NIP JABATAN
GOLONGAN
3. Pembiayaan puskesmas
Dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan, pemerintah telah
melakukan berbagai upaya melalui upaya pelayanan kesehatan dasar yang
menitikberatkan pada upaya pencegahan dan penyuluhan kesehatan. Dalam
melaksanakan upaya pelayanan kesehatan tersebut diperlukan pembiayaan,
baik yang bersumber dari pemerintah maupun masyarakat.
Untuk kegiatan operasional Puskesmas sebagian besar bertumpu pada
dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Selain mendapatkan dana dari
kementrian Puskesmas Wonreli mendapatkan dana APBD, JKN, dan
pemasukan puskesmas lainnya.
4. Manajemen dasar puskesmas
a. Visi dan Misi Puskesmas Wonreli
VISI
Terwujudnya masyarakat sehat yang mandiri di wilayah perbatasan.
MISI
1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
pemberdayaan masyarakat
2) Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya
upaya kesehatan yang paripurna, merata dan bermutu
3) Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan
4) Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik
TATA USAHA
Ny. T. M . Lenderth
NIP. 19651215 198903
PUSTU
OIRATA
BARAT
C. SITUASI DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT
Gambaran derajat kesehatan masyarakat Pp.terselatan berikut ini disajikan
dalam situasi mortalitas, morbiditas dan status gizi masyarakat.
1. MORTALITAS (Angka Kematian)
a) Angka Kematian Bayi (AKB)
Penyebab langsung kematian bayi dan balita sebenarnya relative
dapat ditangani secara mudah, dibandingkan upaya untuk
meningkatkan perilaku masyarakat dan keluarga yang dapat menjamin
kehamilan, kelahiran dan perawatan bayi baru lahir yang lebih sehat.
Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana memperbaiki perilaku
keluarga dan masyarakat terutama perilaku hidup bersih dan sehat
termasuk upaya mencari pelayanan kesehatan serta memperbaiki
akses, memperkuat mutu managemen terpadu penyakit bayi dan
balita, memperbaiki kesehatan lingkungan termasuk air bersih dan
sanitasi, pengendalian penyakit menular, dan pemenuhan gizi yang
cukup.
Upaya lain yang dilakukan dalam rangka menurunkan angka
kematian anak adalah pengembangan upaya kesehatan bersumber
masyarakat seperti pos pelayanan terpadu (posyandu),
penanggulangan kurang energy protein, pendidikan gizi, penyediaan
sarana air bersih dan sanitasi dasar, serta pencegahan dan
pemberantasan penyakit melalui survilans dan imunisasi.
Berdasarkan data laporan Pusksmas Wonreli Tahun 2016
menunjukkan bahwa angka kematian bayi 3 orang.
b) Angka Kematian Balita (AKABA)
Sebab kematian pada anak balita. Tiga penyebab utama kematian
bayi dan balita adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA),
komplikasi perinatal dan diare. Gabungan ketiga penyebab ini
memberi andil bagi 75% kematian bayi. Pola penyebab utama
kematian balita juga hampir sama yaitu penyakit saluran pernapasan,
diare, penyakit syaraf-termasuk meningitis dan encephalitiss-dan
tifus.
Data menunjukkan di wilayah puskesmas Wonreli tahun 2016
terdapat 5 Balita dengan Kasus BBLR 1 org, Neonatal 1 org, GEA 2
Orang dan lahir mati 1.
c) Angka Kematian Ibu (AKI)
AKI adalah banyaknya wanita yang meninggal dari suatu penyebab
kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya
selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah
melahirkan) per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu AKI
berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup
sehat, status gizi dan keseahatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan,
tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan
kesehatan waktu ibu melahirkan dan masa nifas. Untuk
mengantisipasi masalah ini maka diperlukan terobosan-terobosan
dengan mengurangi peran dukun dan meningkatkan peran bidang.
Harapan kita agar bidan di desa benar-benar sebagai ujung tombak
dalam upaya penurunan AKB (IMR) dan AKI (MMR).
Berdasarkan data dari program kesehatan ibu dan anak pada tahun
2016, angka kematian ibu sebanyak 1 orang.
i) Status Gizi
Status Gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat interaksi antara
asupan energy dan protein serta zat-zat gizi esensial lainnya dengan
keadaan kesehatan tubuh. Status gizi merupakan ekspresi dari
keseimbangan zat gizi dengan kebutuhan tubuh, yang diwujudkan
dalam bentuk variable tertentu. Ketidakseimbangan (kelebihan atau
kekurangan) antara zat gizi dengan kebutuhan tubuh akan
menyebabkan kelainan gizi digolongkan menjadi 2 yaitu overnutrition
(kelebihan gizi) dan under nutrition (kekurangan gizi). Overnutrition
adalah suatu keadaan tubuh akibat mengkomsumsi zat-zat gizi
tertentu melebihi kebutuhan tubuh dalam waktu yang relative lama.
Undernutrition adalah keadaan tubuh yang disebabkan oleh asupan zat
gizi sehari-hari yang kurang sehingga tidak dapat memenuhi
kebutuhan tubuh (Gibson, 2005).
1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Berat badan lahir rendah (kurang dari 2500 gram) merupakan
salah satu factor utama yang berpengaruh terhadap kematian
prenatal dan neonatal. BBLR dibedakan dalam 2 kategori yaitu
BBLR karena premature (usia kandungan kurang dari 37 minggu)
atau BBLR karena Intra Uterine Growth Retardation (IUGR), yaitu
bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya kurang. Di
Negara berkembang, banyak BBLR dengan IUGR karena ibu
berstatus gizi buruk, anemia, malaria dan menderita penyakit
menular seksual (PMS) sebelum konsepsi atau pada saat hamil.
Berdasarkan Data Puskesmas Wonreli Tahun 2016 yaitu Bayi
dengan BBLR hidup berjumlah 2 orang dan tahun 2017 Bulan
Januari - Maret yaitu 6 orang.
2. Status Gizi Balita
Antropometri sebagai indikator status gizi dapat dilakukan
dengan mengukur beberapa parameter. Parameter adalah ukuran
tunggal dari tubuh manusia, antara lain : umur, berat badan, tinggi
badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar
pinggul dan tebal lemak bawah kulit (supariasa, 2001). Sejak tahun
1992 untuk mengukur keadaan gizi anak balita digunakan standar
WHO-NCHS untuk index berat badan menurut umur. Namun dari
beberapa studi/survey yang melakukan pengukuran berat badan
dan tinggi badan (BB/TB). Pada umumnya, pengukuran BB/TB
menunjukkan keadaan gizi kurang yang lebih jelas, dan
sensitive/peka.
Berdasarkan data yang ada di wilayah Puskesmas Wonreli
memang terdapat kasus gizi buruk yaitu di beberapa desa di
kecamatan Pulau-pulau Terselatan namun tidak menunjukkan
angka kejadian kasus yang signifikan. Data terperinci lihat pada
lampiran tabel 27 :
NO Desa Jumlah Balita Gizi Buruk
1 Wonreli 7
2 Lekloor 2
3 Oirata Barat 1
4 Oirata Timur 2
5 Kotalama 0
6 Abusur 1
Total 13
Data per Juni 2017
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN