Anda di halaman 1dari 12

PROFIL DESA

2.1. SEJARAH DESA PAO-PAO


Desa Pao-Pao Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru dahulu
sebelum terbentuk adalah sebuah wilayah dari kerajaan kecil yang dipimpin
oleh kerajaan Tanete.

Di masa pemerintahan Belanda dibentuk Pemerintahan Sipil Belanda


dimana wilayah kerajaan Tanete dimasukkan dalam wilayah ONDER
AFDELLING BARRU,yang bernaung dibawah AFDELLING PARE PARE,
sebagai kepala Pemerintahan Onder Afdelling diangkat seorang control
Belanda yang berkedudukan di Barru, dan bekas kerajaan Tanete tersebut
diberi status sebagai Self Bestuur (Pemerintahan Kerajaan Sendiri) yang
mempunyai hak otonom untuk menyelenggarakan Pemerintahan sehari-hari
baik terhadap eksekutif maupun dibidang yudikatif. 

Dari sejarahnya, sebelum menjadi daerah-daerah Swapraja pada


permulaan Kemerdekaan Bangsa Indonesia, Kerajaaan Tanete ini bekas Self
bestuur di dalam Afdeling Pare-Pare yaitu Bekas Self bestuur Tanete dengan
pusat Pemerintahannya di Pancana, daerahnya sekarang menjadi 3
Kecamatan masing-masing Kecamatan Tanete Rilau, Kecamatan Tanete
Riaja, Kecamatan Pujananting.

Seiring dengan perjalanan waktu,maka pada tanggal 24 Pebruari


1960 merupakan tongkak sejarah yang menandai awal kelahiran Kabupaten
Daerah TK.II Barru dengan Ibukota Barru berdasarkan Undang-Undang
Nomor 229 tahun 1959 tentang pembentukan Daerah-Daerah Tk. II di
Sulawesi Selatan, maka seiring dengan kelahiran kabupaten Barru resmi
pula kelahiran Desa Pao-Pao yang merupakan bagian dari Kabupaten Barru.

Desa Pao-Pao berasal dari nama sebuah Gunung yang berada di


Dusun Aroppoe Desa Tellumpanua yang merupakan bekas wilayah Desa
Pao-Pao yakni Gunung Pao-Pao. Sejak Kelahirannya Desa Pao-Pao terdiri
dari 7 Dusun yakni Dusun Lompengeng, Maralleng, Pucue, Bonto Penno,
Polejiwa Aroppoe, Maddo, namun pada tahun 1988 Desa Pao-Pao
dimekarkan dan lahirlah Desa Tellumpanua dengan 3 wilayah yakni Dusun
Aroppoe, Polejiwa dan Maddo, sehinnga sampai sekarang Wilayah Desa Pao-
Pao terdiri dari 4 Dusun yakni Dusun Lompengeng, Maralleng, Pucue dan
Bonto Penno.
Sepanjang sejarah Pemerintahan Desa, Desa Pao-Pao, tongkat
Estapet Kepemimpinan di Desa Pao-Pao sejak berdiri pada tahun 1960 telah
mengalami beberapa kali pergantian Kepala Desa dengan periode masing-
masing sebagai berikut :

No Periode Nama Kepala Desa Keterangan


1 1945 – 1959 H. HUSAIN Swapraja Barru
2 1960 – 1995 H. AMBO TANG DJ. Meninggaldalam Jabatan
3 1995 – 2001 H. BEDDU ABED Pelaksana Tugas
4 2001 – 2007 MUHAMMAD AZIKIN Periode Pertama
2007 - 2008 ABIDIN, S.Sos Pelaksana Tugas
5 2008 - 2013 SYAMSUL BAHRI, SE. Periode Pertama
2014 - 2016 SYAMSUDDIN Pelaksana Harian
6 2017 - sekarang SYAMSUL BAHRI, SE. Periode Kedua

2.2. KEADAAN GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI


2.2.1. GEOGRAFI
A. Luas dan Batas Wilayah Administrasi
Desa Pao-Pao Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru adalah
salah satu Desa yang terletak dipesisir Pantai Barat Kecamatan Tanete Rilau
Kabupaten Barru Propinsi Sulawesi Selatan dengan Garis Pantainya 2 Km.
Luas Wilayah Desa Pao-Pao 9,3 Km (930 Ha) dan berada ± 11 Km disebelah
Selatan Kota Barru yang dapat ditempuh melalui perjalanan darat ± 15
menit ke Kota Barru, secara Administratif terbagi atas 4 Dusun yaitu Dusun
Lompengeng, Dusun Maralleng, Dusun Pucue, Dusun Bonto Penno dengan
Batas-batas Wilayah sebagai berikut:

 Sebelah Utara dengan Kelurahan Lalolang dan Desa Tellumpanua


 Sebelah Timur dengan Kecamatan Tanete Riaja
 Sebelah Selatan dengan Desa Corawali
 Sebelah Barat dengan Selat Makassar.

Desa Pao-Pao terletak pada jalan Trans Sulawesi dan merupakan


Desa Lintas Provinsi (Trans Sulawesi) yang terletak antara Kota Makassar
dan Kota Pare-Pare.

B. Topografi

Desa Pao-Pao mempunyai Ketinggian antara 0 – 1.700 Meter diatas


Permukaan Laut dengan bentuk permukaan sebahagian besar daerah
kemiringan, berbukit hingga bergunung-gunung dan sebahagian lainnya
merupakan daerah datar hingga landai.
C. Hidrologi

Air merupakan sumberdaya alam untuk memenuhi hayat hidup


manusia maupun makhluk hidup lainnya. Dimana potensi sumber air di
Desa Pao-Pao yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan adalah Air Hujan,
Air Permukaan dan Aliran Sungai.

D. Klimatologi

Tipe iklim di Desa Pao-Pao yakni mempunyai bulan basah berturut-


turut 5-6 bulan (Oktober sampai dengan Maret) dan bulan kering berturut-
turut 5-6 bulan (April sampai dengan September) dengan harui hujan
sebanyak 2 hari.

E. Penggunaan Lahan

Berdasarkan pemanfaatan lahannya secara umum dapat dibagi


dalam 7 (Tujuh) kategori besar yaitu;

Luas Wilayah Berdasarkan Penggunaan

NO. WILAYAH LUAS TANAH

1. TANAH PEMUKIMAN 49,2 Ha


2. TANAH PERSAWAHAN 241 Ha
3. TANAH KERING 6,7 Ha
4. TANAH BASAH 23 Ha
5. TANAH PERKEBUNAN 133,4 Ha
6. TANAH FASILITAS UMUM 6,7 Ha
7. TANAH HUTAN 470 Ha
Sumber Data : Diolah Tim Penyusun RPJMDes

2.2.2. DEMOGRAFI
A. Struktur Penduduk Berdasarkan Pemeluk Agama
Jumlah Penduduk berdasarkan pemeluk agama di Desa Pao-Pao
dapat dilihat pada data berikut ini:
Jumlah Penduduk Berdasarkan Pemeluk Agama

AGAMA
NO DUSUN
ISLAM KRISTEN HINDU BUDHA JUMLAH

1 LOMPENGENG 1208 0 0 0 1208

2 MARALLENG 1722 0 0 0 1722

3 PUCUE 1300 0 0 0 1300

4 BONTO PENNO 495 0 0 0 495


Sumber Data : Diolah Tim Penyusun RPJMDes

Dari data tersebut di atas dapat dilihat bahwa Agama Islam


merupakan agama mayoritas yang dianut oleh masyarakat Desa Pao-Pao
dengan prosentase sebesar 100 %.

B. Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin.

Jumlah penduduk terbesar berada pada Dusun Maralleng yang


mencapai 1.722 jiwa dan terendah pada Dusun Bonto Penno dengan jumlah
495 jiwa.

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

NO. DUSUN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1. LOMPENGENG 569 639 1208


2. MARALLENG 851 871 1722
3. PUCUE 619 681 1300
4. BONTO PENNO 242 253 495
Sumber Data : Diolah Tim Penyusun RPJMDes

C. Struktur Penduduk Menurut Usia.

Penduduk Desa Pao-Pao menurut struktur usia penduduk


menunjukkan bahwa jumlah penduduk terbanyak adalah pada usia 17-56
tahun yaitu 2.488 jiwa dan paling sedikit adalah yang berusia 0-6 tahun
yaitu 421 jiwa, seperti ditunjukkan pada data berikut:

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia

NO. USIA USIA JUMLAH TOTAL

1. LOMPENGENG 0-6 107


7 - 16 198
17 - 56 704
56 KEATAS 186 1195
2. MARALLENG 0-6 154
7 - 16 282
17 - 56 914
56 KEATAS 169 1519
3. PUCUE 0-6 116
7 - 16 256
17 - 56 621
56 KEATAS 158 1151
4. BONTO PENNO 0-6 44
7 - 16 91
17 - 56 249
56 KEATAS 46 430
Sumber Data : Diolah Tim Penyusun RPJMDes

D. Struktur Penduduk Menurut Jumlah Rumah Tangga.

Berdasarkan jumlah rumah tangga, maka jumlah rumah tangga


terbesar berada di Dusun Maralleng yaitu sejumlah 438 rumah tangga.
Sementara itu yang paling rendah di Dusun Bonto Penno sejumlah 117
rumah tangga. Hal tersebut bisa dilihat pada data berikut ini :

Jumlah Penduduk Menurut Jumlah Rumah Tangga

NO. DUSUN JUMLAH RUMAH TANGGA

1. LOMPENGENG 370
2. MARALLENG 525
3. PUCUE 372
4. BONTO PENNO 143
JUMLAH 1410
Sumber Data : Diolah Tim Penyusun RPJMDes

E. Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Mata pencaharian masyarakat Desa Pao-Pao mayoritas adalah


petani dengan data sebaga berikut :

Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

NO. MATA PENCAHARIAN JUMLAH JIWA

1. BURUH TANI 31
2. PETANI 128
3. PETERNAK 236
4. NELAYAN 66
5. PEDAGANG 257
6. TUKANG KAYU 93
7. PENJAHIT 24
8. PNS 129
9. PENSIUNAN 31
10 TNI POLRI 7
11. PERANGKAT DESA 12
12. INDUSTRI KECIL 11
13. BURUH INDUSTRI 10
14. LAIN-LAIN 3
Sumber Data : Diolah Tim Penyusun RPJMDes

2.2.3. KEADAAN EKONOMI

Keadaan ekonomi Desa Pao-Pao yang memiliki prospek cukup baik


untuk dikembangka di Desa Pao-Pao yang akan berkontribusi terhadap
peningkatan pendapatan masyarakat dan pada akhirnya berkontribusi
besar terhadap pencapaian kesejahteran masyarakat adalah Sektor
Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan
dan sektor Industri, Usaha Keci, memiliki prospek yang baik untuk
dikembangkan di Desa Pao-Pao.

A. Pertanian, Tanaman Pangan, Palawija dan Holtikultura

Sektor Pertanian sangat berpengaruh dalam hal penyediaan bahan


pangan, penganekaragaman menu makanan, penerimaan devisa serta
menyerap tenaga kerja. Pemerintah Desa Pao-Pao selama ini terus
melakukan upaya peningkatan produksi sektor pertanian yang bertujuan
untuk meningkatkan jumlah dan mutu produksi komoditi Pertanian, upaya-
upaya yang dilakukan meliputi:

1. Pengembangan Tanaman Pertanian dan Perkebunan.

2. Penguatan Kelembagaan Petani

3. Penyediaan Sarana dan Prasarana Pendukung Pertanian

4. Pengembangan Komoditi Unggulan

5. Pemberian Dana Bergulir Pembiayaan Produksi Pertanian

Produksi Tanaman Pangan, Palawija dan Hortikultura di Desa Pao-


Pao sangat tinggi, di samping sebagai kebutuhan pokok juga sebagai mata
pencaharian masyarakat, untuk lebih jelasnya luas areal dan produksinya
dapat disajikan sebagai berikut:
Luas Areal dan Produksi Tanaman Pangan, Palawija
dan Hortikultura di Desa Pao-Pao Tahun 2015

LUAS AREAL PRODUKSI PRODUKSTIVITAS


NO. JENIS TANAMAN
( Ha ) ( Ton ) ( Ton / Ha )
1. Padi 241
2. Jagung 13
Singkong dan Umbi-
3. 37
umbian
4. Ubi Jalar 16
5. Kacang Tanah 4
6. Kacang Hijau -
7. Kacang Panjang 0,68
8. Kangkung 1,2
9. Bayam -
10. Tomat 0,52
11. Cabe Rawit 1,2
12. Cabe Besar 0,2
13. P i s a n g ( Pohon ) 48,2
Sumber Data : Diolah Tim Penyusun RPJMDes

Irigasi sangat penting artinya didalam meningkatkan produksi


Tanaman Pangan, Palawija dan Hortikultura. Jenis Irigasi di Desa Pao-Pao
dapat disajikan sebagai berikut :

Luas Sawah dan Jenis Pengairan di Desa Pao-Pao Tahun 2015

JENIS PENGAIRAN ( Ha )
NO DESA IRIGASI IRIGASI
IRIGASI TADAH
SETENGAH SEDERHANA JUMLAH
TEHNIS HUJAN
TEHNIS / DESA
DESA PAO-PAO 0 68 6,8 241 322.8

Sumber Data : Diolah Tim Penyusun RPJMDes

B. Perkebunan

Beberapa Komoditas Perkebunan yang mempunyai prospek akan


memberi kontribusi terhadap produksi di Desa Pao-Pao, adapun gambaran
produksi perkebunan di Desa Pao-Pao sebagai berikut:
Luas Areal dan Produksi Tanaman Perkebunan
di Kabupaten Barru Tahun 2015

LUAS PRODUKSTIVI
PRODUKSI
NO. JENIS TANAMAN AREAL TAS
( Ton )
( Ha ) ( Ton / Ha )
1. Kelapa Dalam 23,6
2. Kelapa Hybrida -
3. Jambu Mete 16,9
4. Kakao 0,3
Sumber Data : Diolah Tim Penyusun RPJMDes

C. Kehutanan
Peranan Hutan erat hubungannya dengan perkembangan industri
sebagai dimensi baru dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Saat ini,
hutan tidak lagi semata-mata dipandang sebagai sumber diperolehnya
tanah pertanian baru, melainkan sebagai sumber bahan mentah untuk
industri, misalnya Kayu jati. Hutan di Desa Pao-Pao terdiri dari Hutan
Lindung 262,6 Ha dan Hutan Produksi 115,14 Ha. Hutan Produksi dapat
dikembangkan sebagai salah satu areal budidaya tanaman kehutanan yang
memiliki nilai ekonomis tinggi. Sedangkan gambaran produksi Kehutanan di
Desa Pao-Pao dapat disajikan sebagai berikut:

Jenis Komoditi, Potensi Lahan dan Produksi Kehutanan


di Desa Pao-Pao Tahun 2015

LUAS LUAS YANG


PRODUKTIV
POTENSI SUDAH PRODUKSI
NO. KOMODITAS ITAS
LAHAN DIKEMBANGKAN (Kubik)
( Kubik/Ha )
( Ha ) ( Ha )
3. Jati 115,14
5. Mahoni 6,8
6. Cendana -
Rimba
7. -
Campuran
Sumber Data : Diolah Tim Penyusun RPJMDes

D. Peternakan
Pengembangan Sektor Peternakan di Desa Pao-Pao mengacu kepada
tujuan pembangunan peternakan yakni meningkatkan pendapatan
peternak, membuka kesempatan kerja melalui peningkatan populasi dan
produksi ternak guna memenuhi kebutuhan dalam daerah maupun antar
pulau dan juga untuk peningkatan gizi masyarakat melalui penyediaan
sumber protein hewani, dengan demikian untuk melihat luas lahan sebagai
areal hijauan Pakan Ternak 58.120 Ha dan padang penggembalaan 4.813
Ha, kapasitas tampung 5000 ekor ternak, memiliki potensi ternak plasma
nutfah seperti Sapi Bali, Kambing, Ayam, Itik, yang dapat dikembangkan
kualitasnya menjadi produk unggulan. Populasi Sapi sebanyak 1100 ekor,
Kerbau 0 ekor, Kambing 16 ekor, Kuda 8 ekor dan Itik 1.988 ekor. Adapun
gambaran populasi Peternakan di Desa Pao-Pao sebagai berikut:

Jenis Komoditi, Potensi Lahan dan Produksi Peternakan


Di Desa Pao-Pao Tahun 2015

LUAS YANG
POPULASI DAPAT LUAS LOKASI
NO. KOMODITAS DIKEMBANGKA PENGEMBANGAN
( Ekor )
N ( Ha )
( Ekor )
1. Sapi 1.100
2. Ayam Buras 9.940
3. Ayam Ras Petelur 2.500
4. Ayam Ras Pedaging 60.000
5. Itik 1.988
6. Kerbau 0
7. Kambing 16
8. Kuda 8
Sumber Data : Diolah Tim Penyusun RPJMDes

Dari Data tersebut, terlihat bahwa di Desa Pao-Pao Potensi


Peternakan cukup baik khususnya Jenis Komoditi Sapi Bali yang memiliki
prospek cerah untuk dikembangkan dan kondisi lahan yang memungkinkan
khususnya padang rumput cukup tersedia bagi ternak.

E. Kelautan dan Perikanan

Desa Pao-Pao memiliki potensi Kelautan dan Perikanan yang sangat


besar. Garis Pantainya sepanjang 2 Km membentang di Wilayah Barat Desa
Pao-Pao, menghadap ke Selat Makassar. Berbagai budidaya laut berpotensi
untuk dikembangkan di Desa ini. Perikanan tangkap dan budi daya ikan
air tawar yang menghasilkan berbagai jenis ikan laut dan ikan darat seperti
Lele Dumbo dan Nila di kembangkan di Dusun maralleng dan Pucue, dan
lompengeng

Dari sisi komoditas andalan pada Sub Sektor Kelautan dan


Perikanan di Desa Pao-Pao dari beberapa jenis komoditas yang memiliki
nilai ekonomis tinggi tetap dikembangkan diantaranya Bandeng, udang, Lele
Dumbo, Nila.
Tingkat pemanfaatan/eksploitasi sumber daya kelautan dan
perikanan di Desa Pao-Pao belum maksimal karena petani dan nelayan
tradisional menghadapi kendala pada keterbatasan pengetahuan, teknologi
dan dana untuk biaya pengadaan prasarana dan sarana penangkapan serta
budidaya.

Komoditas Unggulan Perikanan Laut di Desa Pao-Pao adalah Ikan


Kerapu, Ikan Cakalang, Ikan Tuna dan Ikan Kakap. Sedangkan Budidaya
Tambak Unggulan yaitu Udang, Bandeng, Lele Dumbo, Ikan Nila dan
Rumput Laut.

F. Industri, Perdagangan dan Koperasi

Sektor Industri sebagai sektor usaha ekonomi potensial untuk


dikembangkan, dimana Sektor ini berpengaruh terhadap ekonomi serta
dapat menggerakkan Sektor Pembangunan lainnya.

Perkembangan sektor industri sebagai sektor usaha menyerap tenaga


kerja tentunya berdampak pada percepatan proses pembangunan wilayah,
dimana sektor industri unggulan akan lebih cepat berkembang.

Industri di Desa Pao-Pao berkembang pesat. Perkembangan tersebut


dapat dilihat sebagai berikuti:

Gambaran Industri Kecil Menengah


di Desa Pao-Pao Tahun 2015
NILAI
UNIT TENAGA
NO. JENIS INDUSTRI INVESTASI
USAHA KERJA
(Rp. 000)
1. Ikan Kering 10 80
3. Tahu / Tempe 1 4
5. Meubel Kayu 14 42
6. Perbengkelan 12 24
7. Pengolahan Mete 0 0
8. Pengolahan Kacang 0 0
9. Alat Mesin Pertanian 1 5
13. Makanan Ringan 18 50
14. Motorisasi Kapal Nelayan 10 20
15. Pakaian Jadi 18 18
16. Perhiasan Logam Mulia 5 5
17. Pupuk (Alam dan Organik) 2 3
19. Es Lilin / Es Balok 1 5
21. Pakan Ternak 1 3
22. Pengeringan Kulit 1 3
24. Pertukangan Kayu 15 45
33. Service Motor 10 20
34. Service Mobil 4 5
Sumber Data : Diolah Tim Penyusun RPJMDes
2.2.4. KEADAAN SOSIAL BUDAYA

A. Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat Desa Pao-Pao dikategorikan


terbelakang dibanding desa lainnya. Sehingga membutuhkan penanganan
yang sangat serius jika pemerintah ingin memajukan pendidikan di desa ini.
Data tingkat pendidikan di Desa Pao-Pao bisa diketahui melalui data
berikut:

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

DUSUN
TINGKLAT
NO
PENDIDIKAN BONTO
LOMPENGENG MARALLENG PUCUE JUMLAH
PENNO

TIDAK PERNAH
1 23 13 13 9 58
SEKOLAH
BELUM
2 122 161 131 42 456
SEKOLAH
TIDAK TAMAT
3 5 13 8 16 42
SD
BELUM TAMAT
4 114 185 145 53 497
SD
5 SD 378 572 298 107 1355

6 SLTP 212 236 250 102 800

7 SLTA 187 221 214 66 689

8 DIPLOMA 17 6 13 3 39

9 SARJANA 132 102 69 26 329

Sumber Data : Diolah Tim Penyusun RPJMDes

Dari data dapat dilihat bahwa distribusi penduduk berdasarkan


tingkat pendidikan, menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang tidak
punya ijazah/belum tamat SD sebanyak 100 orang, sedangkan Tamat
Sekolah Dasar yakni 1.355.

B. Kesehatan

Pelayanan kesehatan di Desa Pao-Pao cukup memadai hanya saja


tenaga medisnya perlu ditambah yang lebih professional lagi sehingga ketika
ada orang yang tiba-tiba menderita pada malam hari cepat tertangani oleh
pertolongan pertama sama tenaga medis yang tersedia di Desa Pao-Pao
karena penyakit yang biasa di derita oleh warga adalah penyakit
diare/muntaber dan demam berdarah yang terkena musibah semua harus
cepat terlayani secara darurat untuk mengantisipasi hal-hal yang bisa fatal.
Apalagi dengan adanya pelayanan kesehatan gratis yang bisa membantu
masyarakat dalam melakukan pengobatan baik Pustu maupun Dirumah
Sakit secara merata tanpa membeda-bedakan derajat sosial.

Sarana pelayanan kesehatan di Desa Pao-Pao telah tersedia satu unit


bangunan permanen puskesmas pembantu (pustu) dan pelayanan
posyandu di empat dusun yang tersebar di Desa Pao-Pao walaupun
bangunannya masih sangat sederhana, tetapi pelayanan secara rutin setiap
bulan yaitu penimbangan bayi, pemberian makanan bergisi, vitamin A,
pemberian susu bagi Balita dan pemeriksaan bagi Bumil serta penyuluhan
kesehatan tentang pentingnya Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Anda mungkin juga menyukai