Anda di halaman 1dari 14

PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK

DESA DALAM RANGKA


PENGEMBANGAN EKONOMI
MASYARAKAT DESA DAN
PENYERAPAN DANA BANTUAN
PEMERINTAH PUSAT
9 Januari 2017 Rhian DKincai Berita Utama, Headline
News, Nusantara, Refleksi 0

1. LATAR BELAKANG

Kelemahan Desa, baik Pemerintah Desa maupun masyarakatnya, dalam


mengembangkan potensi-potensi Desa untuk peningkatan perekonomian dan
kesejahteraan masyarakat Desa, antara lain: penataan kelembagaan Desa belum
berjalan secara maksimal, keterbatasan kapasitas sumberdaya manusia (SDM) di
desa untuk mengelola dan mengembangkan ekonomi yang akuntable dan berkinerja
baik, rendahnya inisiatif lokal untuk menggerakkan ekonomi lokal bagi peningkatan
kesejahteraan sosial dan ekonomi warga Desa, belum berkembangnya proses
konsolidasi dan kerja sama antar pihak untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan, dan
kurangnya responsivitas Pemerintah Daerah (kabupaten dan provinsi) dalam
menetapkan program unggulan untuk memberdayakan Desa dan kesejahteraan
masyarakatnya.

Untuk memberdayakan ekonomi masyarakat Desa dan mengatasi masalah di atas,


Pemerintah Pusat merintis lembaga bisnis di tingkat Desa, yaitu Badan Usaha Milik
Desa (BUMDes) yang harus didirikan dan dikelola oleh Pemerintah Desa dan
warganya. Pendirian BUMDes ini harus atas inisiatif warga masyarakat Desa dan
Pemerintah Desa itu sendiri, sesuai potensi Desa, dan berbadan hukum. Permodalan
BUMDes diperoleh dari : Pemerintah Desa, masyarakat, bantuan pemerintah
(kabupaten, provinsi dan pusat), hibah, pinjaman, dan penyertaan modal bagi hasil.
Definisi BUMDes secara umum adalah wadah usaha Desa yang memiliki semangat
kemandirian, kebersamaan, dan kegotong-royongan antara Pemerintah Desa dan
masyarakatnya untuk mengembangkan aset-aset lokal dalam memberikan
pelayanan dan meningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan Pemerintah Desa.
Bentuk organisasi BUMDes adalah BUMDes mandiri, BUMDes yang memiliki saham di
perusahaan-perusahaan (perseroan terbatas/PT), dan holding (grup perusahaan).

Dasar hukum pendirian BUMDes ini terdiri dari :

1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.


2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang
Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (dana perimbangan
pusat daerah).
4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan
Pembubaran Badan Usaha Milik Desa.
5. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa
Tahun 2015.

Undang-undang dan Peraturan Pemerintah serta Peraturan Menteri di atas teknis


pelaksanaannya dilimpahkan kepada Bupati/Wali Kota dengan menerbitkan
Peraturan Daerah Tentang Pendirian dan Pengelolaan BUMDes.

1. TUJUAN PENDIRIAN BUMDes

Tujuan pendirian Badan Usaha Milik Desa ini terdiri dari :

1. Meningkatkan perekonomian Desa.


2. Mengoptimalkan aset Desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan Desa.
3. Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi Desa.
4. Mengembangkan rencana kerja sama usaha antar Desa dan/atau dengan
pihak ketiga.
5. Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan layanan
umum warga.
6. Membuka lapangan kerja.
7. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum,
pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Desa.
8. Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan Pendapatan Asli Desa.

III. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

1. Menetapkan Potensi Desa yang Akan Dikembangkan

Penetapan potensi Desa yang akan dikembangkan ini dilakukan oleh Kepada Desa
dengan masukkan dari masyarakat, atau atas bantuan konsultan.
2. Menetapkan Penyertaan Modal Pemerintah Desa

Pemerintah Desa menetapkan berapa besar penyertaan dengan nilai Rupiah yang
akan disetorkan dalam BUMDes ini, yang memiliki nilai minimal 51 % (lima puluh
satu prosen) dari keseluruhan modal awal BUMDes.

3. Observasi Masyarakat Desa Sebagai Bagian Penyertaan Modal


BUMDes

Pemerintah Desa melakukan observasi terhadap masyarakat Desa untuk memiliki


penyertaan modal BUMDes maksimal 49 % (empat puluh sembilan prosen).
Masyarakat pengusaha ini bisa petani, pedagang, usaha jasa atau home industri.
Bisa juga dari masyarakat lainnya, seperti keluarga Pegawai Negeri Sipil (PNS),
keluarga TNI, keluarga Polri atau karyawan swasta. Jumlah penyertaan ini
dikumpulkan dari sejumlah orang.

4. Musyawarah Pendirian BUMDes

Musyawarah Desa atau semacam rapat calon pemegang saham dalam pendirian
BUMDes terdiri dari :

1. Penjelasan tentang latar belakang, fungsi dan kegunaan BUMDes.


2. Musyawarah penetapan potensi ekonomi desa yang akan dikembangkan
melalui BUMDes.
3. Penjelasan bisnis BUMDes.
4. Penjelasan organisasi BUMDes.
5. Kerja sama BUMDes dengan pihak-pihak lainnya.
6. Pendirian BUMDes :

f.1. Menetapkan kegiatan usaha yang akan dilakukan/dikembangkan.

f.2. Menetapkan jumlah penyertaan dan nilai penyertaan modal (saham).

f.3. Membuat uraian tugas (job analysis).

f.4. Membuat struktur organisasi.

f.5. Menetapkan nama BUMDes

f.6. Penetapan Penasihat (Komisaris).

f.7. Penetapan Dewan Pengawas

f.8. Penetapan Pengelola (Eksekutif).


Dalam Musyawarah Desa yang diundang (hadir) adalah Kepala Desa, Kepala Badan
Perekomian Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), masyarakat calon
pemegang saham. Sebagai peninjau dari organisasi-organisasi masyarakat di tingkat
Desa.

5. Penyusunan Peraturan Desa

Penyusunan Peraturan Desa yang akan dikeluarkan oleh Kepada Desa tentang
pendirian BUMDes ini. Peraturan ini sebagai dasar dari Anggaran Dasar BUMDes
yang akan disusun kemudian.

6. Penyusunan Profil BUMDes

Penyusunan Profil BUMDes atau Company Profile.

7. Penetapan Kantor

Penetapan kantor operasional BUMDes

8. Pengajuan Pengesahan BUMDes

Pengajuan Pengesahan BUMDes kepada bupati/wali kota melalui Badan


Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD). Surat permohonan pengesahan dari Kepala
Desa yang dilampiri dokumen-dokumen:

1. Peraturan Desa.
2. Daftar Hadir Rapat Umum (Musyawarah Desa).
3. Copy KTP Masyarakat yang Melakukan Penyertaan Modal BUMDes.

9. Pengurusan Legalitas Lainnya

Pengurusan legalitas lainnya seperti ijin/keterangan domisili, pembuatan rekening


bank, nomor pokok wajib pajak (NPWP), surat ijn usaha (SIUP), tanda daftar
perushaan (TDP), dan perijinan lain yang diperlukan setelah Pengesahan dari
kabupaten keluar.

10. Penyampaian Informasi Kepada Kementerian DPDTT

Setelah BUMDes memiliki :


1. Pengesahan dari kabupaten.
2. Memiliki ijin/keterangan domisili, pembuatan rekening bank, nomor pokok
wajib pajak (NPWP), surat ijn usaha (SIUP), tanda daftar perushaan (TDP).
3. Memiliki kantor operasional yang permanen.
4. Memiliki Company Profile/Profil BUMDes.

Dokumen-dokumen di atas, termasuk Rencana Kerja Pembangunan (RKP) Desa


Tahun 2015 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa, oleh
konsultan akan disampaikan kepada Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) sebagai informasi bahwa
BMUDes tersebut sudah berdiri dan siap menerima bantuan. Dokumen ini akan
dimasukkan kedalam data base kementerian sebagai dasar mengeluarkan kebijakan
lainnya untuk Desa.

Jadwal kerja konsultansi seperti di halaman berikut.

JADWAL KERJA KONSULTANSI

PEMBENTUKAN/PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA

Jadwal ini dimulai dari pekerjaan penjelasan kepada kepala desa sd menyampaikan
informasi kepada Kementerian KPDT.

HARI KE
N A K T I V I T 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
O A S 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Penjelasan
Kepada Kepala X
I Desa X
Musyawarah
Pendirian
BUMDes (Rapat
II Umum)
1. Desa 1 X

2. Desa 2 X
3. Desa 3 X

4. Desa 4 X
5. Desa 5 X
6. Desa 6 X
Pengumpulan
Notulensi
Musyawarah
III Desa, Profil
Desa,Foto-foto,
dan Data X X X X
Lainnya X X X X
Penyusunan X X X X X X X
III Peraturan Desa X X X X X X X
Pengajuan
Pengesahan
BUMDes Ke X
IV Pemkab/Pemkot X
Penetapan X X X X
V Kantor BUMDes X X X X
Pengurusan
NPWP, SIUP,
TDP dan Lain-
VI lain ?
Penyusunan
Company Profile X X X X X X
VII BUMDes X X X X X X
Penyampaian
Informasi Ke
VII Kemendesa
I PDTT ?

CATATAN :

Satu paket pendirian BUMDes terdiri dari 6 desa yang dilaksanakan selama 10 hari.
Musyawarah pendirian BUMDes dilakukan selama 3 jam per Desa. Jadi untuk 6 Desa
memerlukan waktu 3 hari dengan jadwal sebagai berikut :

1. Hari Pertama (atau dimulai hari kedua sesuai jadwal di atas)

Desa 1 : Pk. 09.00 12.00

Desa 2 : Pk. 14.00 17.00


2. Hari Kedua

Desa 3 : Pk. 09.00 12.00

Desa 4 : Pk. 14.00 17.00

3. Hari Ketiga

Desa 5 : Pk. 09.00 12.00

Desa 6 : Pk. 14.00 15.00

Jakarta, 15 April 2015

TAHAPAN PENDIRIAN

BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

TAHA
P RUANG LINGKUP PEKERJAAN KETERANGAN
PENJELASAN TENTANG BUMDes Diselenggarakan langsung
I KEPADA KEPALA DESA : kepada
1. Tujuan pendirian dan dasar hukum 6 (enam) kepala desa
pendirian BUMDes. dalam satu
2. Pemegang saham paket.
3. Siapa saja yang diundang dalam Rapat
Umum pendirian
BUMDes
4. Lain-lain

RAPAT UMUM atau MUSYAWARAH


II DESA : Pendirian BUMDes :
1. Penjelasan kepada masyarakat yang 1. Diselenggarakan di
diundang balai desa
(calon pemegang saham) tentang Poin dengan waktu 2
I di atas. sampai 3 jam
2. Penjelasan bisnis dan organisasi 2. Dilakukan dengan
BUMDes secara umum. tanya-jawab,
3. Penentuan potensi ekonomi yang akan terutama dengan
dilaksanakan masyarakat
(diusahakan) oleh BUMDes (Unit-unit
usaha BUMDes). yang belum paham.
4. Menyusun uraian tugas
4. Penentuan penyertaan modal BUMDes
antara Peme
Rintah Desa minimal 51 % dan
masyarakat maks. 49 %
5. Penentuan pengelola BUMDes dan
membuat struktur
organisasi.
6. Membuat Peraturan Desa sebagai
akta pendirian
BUMDes.
7. Membuat Company Profile (Profil
BUMDes)

PENGESAHAN PERATURAN DESA KPD Surat pengantar


III BUPATI/W. KOTA dibuatkan oleh
Kepala Desa mengajukan pengesahan
Peraturan Desa Konsultan
kepada Bupati/Wali Kota cq. Badan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa (BPMD).

PEMBUATAN LEGALITAS BUMDes Diurus oleh direktur


IV LAINNYA : BUMDes yang
1. Keterangan domisili perusahaan sudah dipilih dalam Rapat
(BUMDes). Umum/
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Musyawarah Desa
3. Rekening bank atas nama BUMDes
4. Surat Ijin Usaha Perusahaan (SIUP)
5. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
V PENYETORAN MODAL/SAHAM :
Penyetoran modal (saham) sesuai yang
ditentukan dari
Poin II.4 di atas dari Pemerintah Desa dan
masyarakat.

LAPORAN KEPADA KEMENTERIAN Sebagai input bagi


VI DPDTT : Kementerian
Company Profile (Profil BUMDes) yang DPDTT untuk data base
dilampiri : BUMDes
1. Peraturan Desa yang sudah disahkan
Bupati
2. Keterangan domisili, rekening bank dan
lain-lain.
3. RKPDes Tahun 2015.
4. RPJMDes (enam tahun).
PROPOSAL
PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA
BUMDes DESA KARANGTENGAH
KECAMATAN KERTANEGARA KABUPATEN PURBALINGGA

I. PENDAHULUAN

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah sebuah perusahaan yang dikelola olah
masyarakat desa, yang kepengurusanya terpisah dari pemerintah desa. BUMDes dibentuk
untuk menggali potensi wirausaha yang ada di desa tersebut. Dengan dikelola oleh warga
masyarakat yang mempunyai jiwa wirausaha, diharapkan BUMDes nantinya akan
menghasilkan pendapatan asli desa yang diperoleh dari hasil perputaran usaha yang dikelola
oleh BUMDes tersebut.

Pada era sekarang ini, sudah saatnya warga masyarakat menggali potensi yang ada di desanya
masing-masing melalui sarana pembentukan BUMDes. Dan sudah semestinya progam ini
didukung oleh pemerintah desa dalam hal ini kepala desa selaku dewan penasehat.

Kami selaku warga masyarakat yang ingin membangun desa karangtengah merasaperihatin
dengan kondisi desa karangtengah yang belum bisa memaksimalkan potensi yang ada desa
karangtengah. Diharapkan gagasan ini segera direspon oleh pemerintah desa dengan tindakan
nyata yaitu mendukung sepenuhnya untuk membentuk Badan Usaha Milik Desa.

Melalui proposal dan presentasi singkat ini, kami segenap warga masyarakat desa
Karangtengah ingin mempelopori terbentuknya Badan Usaha Milik Desa di Desa
Karangtengah. Mengenai teknis pelaksanaannya kami tuangkan dalam Proposal dan
Presentasi yang akan kami sampaikan.

Tim Pemrakarsa

................................
Ketua

II. DASAR HUKUM

1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2010 tentang Tata
Cara Pembentukan Badan Usaha Milik Desa.
2. Peraturan Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Purbalingga Nomor 19 Tahun 2010
tentang Tata Cara Pembentukan Badan Usaha Milik Desa.
3. Peraturan Pemerintah Desa Karangtengah Nomor XX Tahun 2012 tentang Badan Usaha
Milik Desa (akan disusun kemudian)

III. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari dibentuknya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) ini adalah :
Mengembangkan potensi Desa Karangtengah yang selama ini belum tersentuh;
Menumbuhkan jiwa berwirausaha bagi warga masyarakat desa Karangtengah;
Tujuan dari dibentuknya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) ini adalah :
Menggali pendapatan asli Desa melalui unit usaha yang dikelola oleh BUMDes
Meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat desa Karangtengah
Memberikan kesempatan bagi warga masyarakat desa Karangtengah untuk mengembangkan
usaha sudah yang dimilikinya, atau bahkan menambah unit usaha baru sesuai dengan potensi
yang ada di Desa Karangtengah.

IV. NAMA KEGIATAN

1. Nama Kegiatan : ................................


2. Nama Perusahaan : ................................
3. Akta Notaris : ................................
4. Ijin Usaha : ................................
5. NPWP : ................................
6. Rek Bank : ................................
7. Alamat : ................................
8. No. Telephone : ................................
9. E-mail : ................................
10. Status : ................................
11. Penanggungjawab : ................................

V. BENTUK KEGIATAN

1. Membentuk Badan Usaha Milik Desa Karangtengah dengan nama Legok Asri
2. Membentuk Unit Usaha BUMDes, sebagai berikut :
a. Unit Usaha Bidang Jasa, terdiri dari :
1. Membentuk Bank Desa dengan Nama Bank Desa Karangtengah (Bank Karteng)
2. Membentuk Usaha Bidang Jasa Periklanan, dengan membangun gerbang desa dan fasilitas
lain, dengan diberi space iklan yang bisa dijual kepada perusahaan lokal.
3. Membangun Pasar Desa yang dikelola oleh BUMDes, dengan nama Pasar Nggili yang
berlokasi di perempatan Balai Desa Karangtengah.
4. Mengelola seluruh fasilitas umum di desa Karangtengah seperti Balai Pertemuan, Lapangan
Desa.
5. Rencana jangka Panjang menjadikan Desa Karangtengah sebagai desa Wisata, dengan
selogan : Karangtengah menuju Desa Wisata tahun 2015.

b. Unit Usaha Bidang Pertanian, Peternakan dan Perikanan, terdiri dari :


1. Memasarkan hasil Pertanian, Peternakan dan Perikanan yang berasal dari warga desa
Karangtengah;
2. Membudidayakan hewan ternak produktif bekerjasama dengan kelompok ternak;
3. Membudidayakan tanaman pangan produktif bekerjasama dengan kelompok tani.

c. Unit Usaha Bidang Perdagangan, terdiri dari ;


1. Membuat toko serba ada atau grosiran kebutuhan sehari-hari;
2. Distributor kebutuhan sembilan bahan pokok.
3. Membuat fasilitas internet desa untuk dijual kepada masyarakat
4. Membuat tempat pembayaran terpadu seperti listrik, telephone, pulsa dll

3. Menjalankan program kerja

VI. ORGANISASI

Susunan Organisasi terdiri dari :


Penasehat : Secara otomatis dijabat oleh Kepala Desa Karangtengah
Badan Pengawas : Berasal dari unsur masyarakat Desa Karangtengah, berjumlah 3
(tiga) orang.
Manager : Berasal dari unsur masyarakat desa karangtengah yang memiliki
jiwa entrepreneur atau wirausaha, berjumlah 1 (satu) orang.
Kepala Unit Usaha : Berasal dari unsur masyarakat desa karangtengah yang memiliki
jiwa entrepreneur atau wirausaha, berjumlah 1 (satu) orang. Untuk masing-masing bidang.
Jika diperlukan masing-masing kepala unit usaha bisa menambah personil untuk membantu
kelancaran tugas kepala unit usaha.

VII. PERMODALAN

Modal untuk mendirikan BUMDes bisa berasal dari :


1. Pemerintah Desa
2. Tabungan Masyarakat
3. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten
4. Pinjaman, dan atau
5. Penyertaan modal pihak lain atau kerjasama bagi hasil atas dasar saling menguntungkan

VIII. PROGRAM KERJA JANGKA PENDEK


Program Kerja Jangka Pendek atau yang pertama akan dilaksanakan adalah :

a. Unit Usaha Bidang Jasa, terdiri dari :


1. Membentuk Usaha Bidang Jasa Periklanan, dengan membangun gerbang desa dan fasilitas
lain, dengan diberi space iklan yang bisa dijual kepada perusahaan lokal.
2. Membangun Pasar Desa yang dikelola oleh BUMDes, dengan nama Pasar Nggili yang
berlokasi di perempatan Balai Desa Karangtengah.
3. Mengelola seluruh fasilitas umum di desa Karangtengah seperti Balai Pertemuan, Lapangan
Desa, Pasar Malam dll.

b. Unit Usaha Bidang Pertanian, Peternakan dan Perikanan, terdiri dari :


1. Memasarkan hasil Pertanian, Peternakan dan Perikanan yang berasal dari warga desa
Karangtengah;

c. Unit Usaha Bidang Perdagangan, terdiri dari ;


1. Membuat tempat pembayaran terpadu seperti listrik, telephone, pulsa dll

IX. PROGRAM KERJA JANGKA MENENGAH


Program Kerja Jangka Pendek atau yang pertama akan dilaksanakan adalah :

a. Unit Usaha Bidang Jasa, terdiri dari :


1. Membentuk Bank Desa dengan Nama Bank Desa Karangtengah (Bank Karteng).

b. Unit Usaha Bidang Pertanian, Peternakan dan Perikanan, terdiri dari :


1. Membudidayakan hewan ternak produktif bekerjasama dengan kelompok ternak.

c. Unit Usaha Bidang Perdagangan, terdiri dari ;


1. Membuat fasilitas internet desa untuk dijual kepada masyarakat

X. PROGRAM KERJA JANGKA PANJANG


Program Kerja Jangka Pendek atau yang pertama akan dilaksanakan adalah :

a. Unit Usaha Bidang Jasa, terdiri dari :


1. Rencana jangka Panjang menjadikan Desa Karangtengah sebagai desa Wisata, dengan
selogan : Karangtengah menuju Desa Wisata tahun 2015..

d. Unit Usaha Bidang Pertanian, Peternakan dan Perikanan, terdiri dari :


1. Membudidayakan tanaman pangan produktif bekerjasama dengan kelompok tani.

e. Unit Usaha Bidang Perdagangan, terdiri dari ;


1. Membuat toko serba ada atau grosiran kebutuhan sehari-hari;
2. Distributor kebutuhan sembilan bahan pokok.

XI. HASIL AKHIR

1. Pelaksanaan Pembentukan Badan Usaha Milik Desa


2. Pembuatan Peraturan Desa Tentang Badan Usaha Milik Desa
3. Pembentukan Pengurus Badan Usaha Milik Desa
a. Manager : perekrutan dengan cara dipilih atau ditunjuk, sesuai dengan kesepakatan
b. Kepala Unit Usaha : perekrutan dengan cara diumumkan pada papan pengumuman resmi,
pelamar lalu diseleksi sesuai dengan kemampuan masing-masing.
4. Melaksanakan Program Kerja Badan Usaha Milik Desa

XII. KESIMPULAN DAN PENUTUP

Seluruh isi dari proposal ini mengacu pada :


1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2010 tentang Tata
Cara Pembentukan Badan Usaha Milik Desa.
2. Peraturan Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Purbalingga Nomor 19 Tahun 2010
tentang Tata Cara Pembentukan Badan Usaha Milik Desa.
Apabila terdapat kekurangan atau hal-hal yang belum tercantum maka akan ditambahkan
sesuai dengan apa yang tercantum dalam peraturan tersebut diatas, atau ditentukan melalui
rapat dengan pemerintah desa dengan dibuatkan berita acara lalu dituangkan dalam peraturan
desa.

Demikian proposal ini kami susun dengan sebaik - baiknya, apabila terdapat kekeliruan
dalam penyusunan proposal ini kami atas nama tim pemrakarsa Pembentukan Badan Usaha
Milik Desa Karangtengah mohon maaf yang sebesar besarnya. Akhir kata sekian dan terima
kasih.

Dibuat oleh :
Tim Pemrakarsa
Pembentukan Badan Usaha Milik Desa Karangtengah

...............................
Ketua
Mengetahui;
Pemerintah Desa Karangtengah

...............................
Kepala Desa

Anda mungkin juga menyukai