Fungsi Fungsi Manajemen Keperawatan
Fungsi Fungsi Manajemen Keperawatan
Manajemen memerlukan peran orang yang terlibat di dalamnya untuk menyikapi posisi
masing-masing sehingga diperlukan fungsi-fungsi yang jelas mengenai manajemen (Suarli dan
Bahtiar, 2009).
Perencanaan yang adekuat dan efektif akan mendorong pengelolaan sumber yang ada
dimana kepala ruangan harus mengidentifikasi tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek
serta melakukan perubahan (Marquis dan Huston, 2010).
Fungsi perencanaan manajemen keperawatan di ruang rawat inap yang dilaksanakan oleh
kepala ruangan melibatkan seluruh personil mulai dari perawat pelaksana, ketua tim, dan kepala
ruangan. Sebelum melakukan perencanaan terlebih dahulu dianalisa dan dikaji sistem, strategi
organisasi, sumber-sumber organisasi, kemampuan yang ada, aktifitas spesifik dan prioritas
(Swanburg, 2000). Perencanaan kepala ruang di ruang rawat inap meliputi perencanaan
kebutuhan tenaga dan penugasan tenaga, pengembangan tenaga, kebutuhan logistik ruangan,
program kendali mutu yang akan disusun untuk pencapaian tujuan jangka pendek, menengah dan
panjang. Disamping itu kepala ruang merencanakan kegiatan di ruangan seperti pertemuan
dengan staf pada permulaan dan akhir minggu.Tujuan pertemuan adalah untuk menilai atau
mengevaluasi kegiatan perawat sudah sesuai dengan standar atau belum, sehingga dapat
dilakukan perubahan-perubahan atau pengembangan dari kegiatan tersebut (Swanburg, 2000).
Unsur-unsur yang terlibat dalam perencanaan menurut Suarli dan Bahtiar (2009), yaitu:
- bidang fungsional yaitu mencangkup rencana produksi, rencana pemasaran, rencana keuangan,
dan rencana personalia
Manfaat pengorganisasian untuk penjabaran secara terinci semua pekerjaan yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan, pembagian beban kerja sesuai dengan kemampuan
perorangan/kelompok, dan mengatur mekanisme kerja antar masing-masing anggota kelompok
untuk hubungan dan koordinasi (Huber, 2000). Marquis dan Huston (2010) menyatakan bahwa
pada pengorganisasian hubungan ditetapkan, prosedur diuraikan, perlengkapan disiapkan, dan
tugas diberikan.
Prinsip ini menyatakan bahwa setiap perawat harus dapat mengawasi secara
efektif dalam hal jumlah, fungsi, dan geografi. Pada prinsip ini, makin kurang
pengawasan yang diperlukan untuk perawat. Perawat harus memiliki lebih
banyak pengawasan untuk menghindari terjadinya kesalahan. Kepala ruangan
harus lebih banyak mengkoordinasikan.
4. Prinsip spesialisasi
Fungsi perorganisaian adalah suatu kegiatan pengaturan pada SDM dan sumber daya
fisik lain yang memiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta
menggapai tujuan. Dalam pengorganisasian dikenal istilah KISS (Koordinasi, Integrasi,
Simplifikasi, Sinkronisasi) dalam rangka menciptakan keharmonisan dalam kegiatan organisasi.
Pengarahan akan mencapai tujuannya jika dikerjakan dengan baik. Dauglas dalam
Swansburg (2000) mengatakan bahwa ada dua belas aktivitas teknis yang berhubungan dengan
pengarahan pada manajemen, yaitu:
8. Mempercayai anggota
9. Menginterpretasikan protokol
Penggerakan atau Actuating mempunyai arti dan perananan yang sangat penting. Sebab
diantara fungsi manajemen lainnya, maka penggerakan merupakan fungsi secara langsung
berhubungan dengan manusia (pelaksana). Dengan ini fungsi penggerakan inilah, maka ketiga
fungsi manajemenyang lain baru efektif.
Penggerakan adalah aktivitas pokok dalam manajemen yang mendorong dan menjuruskan semua
bawahan agar berkeinginan, bertujuan bergerak untuk mencapai maksud-maksud yang telah
ditentukan dan mereka berkepentingan serta bersatu padu dengan rencana usaha organisasi.
Penggerakan juga dapat didefinisikan pula sebagai keseluruhan usaha, cara, teknik, dan metode
untuk mendorong para anggota oraganisasi agar mau dan ikhlas bekerja sebaik mungkin demi
terciptanya tujuan organisasi dengan efektif, efisien, dan ekonomis.
Menurut Arifin Abdul Rahman, bahwa penggerakan merupakan kegiatan manajemen untuk
membuat orang lain suka dan dapat bekerja.
Pada dasarnya menggerakan orang lain bukanlah hal yang mudah. Untuk dapat menggerakanya
dituntut bahwa manajemen hendaklah mampu atau seni untuk menggerakan orang lain.
Kemempuan atau seni menggerakan orang lain itu disebut kepemimpinan atau leadership.
Leading
Istilah leading, yang merupakan salah satu fungsi manajemen, di kemukakan oleh Louis A. Allen
yang dirumuskannya sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan
orang lain bertindak.
Pekerjaan leading, meliputi lima macam kegiatan, yakni
1) mengambil keputusan,
2) mengadakan komunikasi agar ada saling pegertian antara manajer dan bawahan,
3) memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak,
4) memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta
5) memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha
mencapai tujuan yang telahditetapkan.
Dari beberapa definis diatas maka dapatlah dirumuskan bahwa penggerakan merupakan kegiatan
manajemen untuk menggerakan dan membuat orang lain suka dan dapat bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien, sehingga tindakan-tindakan
yang telah dilakukan menyebabakan suatu organisasi dapat berjalan.
Di dalam Fungsi Penggerakan, Kegiatan - kegiatan dalam Penggerakan ada beberapa bagian,
yaitu :
• Dorongan ( motivating ) : yaitu menggerakkan orang dengan memberikan rangsangan yang
baik, alasan – alasan yang menimbulkan kemauan bekerja dengan baik.
• Pimpinan, Bimbingan ( Leading ) : yaitu memberikan bimbingan dengan contoh tauladan.
• Perintah / Pengarahan ( Directing ) : yaitu memberikan pengarahan dengan petunjuk yang
benar, jelas dan tepat.
1. Koordinasi kegiatan
Untuk setiap kegiatan yang akan diterapkan sesuai rencana, manajemen harus
memastikan bahwa semua kegiatan sebelumnya telah dilaksanakan tepat pada waktunya.
Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim, pekerja yang bertugas harus :
a. Mengkoordinasikan fungsi para aggota tim kesehatan
b. Mengkoordinasikan kegiatan
c. Menyampaikan keputusan
3. Mobilisassi dan alokasi sumber daya fisik dan dana yang diperlukn meliputi :
a. Pemantauan dan pengawasan
b. Logistik ( perolehan, penyaluran, penyimpanan, pengiriman, penyebaran dan
pengembalian barang )
c. Akuntasi
d. Organisasi
Pengendalian adalah fungsi yang terus menerus dari manajemen keperawatan yang terjadi
selama perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan (Swanburg, 2000). Pengendalian
adalah pemantauan dan penyesuaian rencana, proses, dan sumber daya yang secara efektif
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Huber, 2006). Selama fase pengendalian, kinerja diukur
menggunakan standar yang telah ditentukan dan tindakan diambil untuk mengoreksi
ketidakcocokan antara standar dan kinerja (Marquis dan Huston, 2010
Fungsi pengawasan bertujuan agar penggunaan sunber daya lebih efisien dan staf dapat
lebih efektif untuk mencapai tujuan program (Muninjaya, 2004).
1. Pengawasan yang dilakukan harus dimengerti oleh staf dan hasilnya mudah diukur