K1 Konsep Dasar Sistem Informasi Keperilakuan
K1 Konsep Dasar Sistem Informasi Keperilakuan
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
TAUFIK HIDAYAT (A31116010)
LUDIA DANIEL (A31116037 )
ANESTHESIA JOALSA PERTIWI (A31116317)
EKA RESKI MAULINA (A31116320)
ATALYA FIDELA SAMBENGA (A31116524)
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang
“Konsep Dasar Sistem Informasi Keperilakuan”.
Tujuan dibuatnya makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah sistem
informasi keperilakuan. Penulis berharap tugas ini dapat bermanfaat bagi penulis
secara pribadi untuk meningkatkan kapasitas diri dan juga bagi pembaca umum untuk
menambah wawasan pengetahuan.
Akhir kata penulis sampaikan terima kasih kepada pembaca atas perhatiannya
terhadap makalah ini. Penulis menyadari betul bahwa makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan, sehingga menjadi harapan Penulis kritik, saran dan masukan yang
bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Apa yang dimaksud psikologi dan bagaimna perkembangannya?
3. Apa yang dimaksud dengan perilaku dan perilaku organisasional?
4. Apa teori-teori dan model-model sistem informasi keperilakuan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 PSIKOLOGI
2.2.1 Pengertian Psikologi
Istilah “psychology” pertama kali digunakan oleh seorang filosofi
dari german yaitu Rudolf Goeckel dalam karyanya “Yucologia hoc est de
hominis perfection, anima, ortu,”(1590). Tetapi istilah psikologi baru
popular setelah Christian Wolff dari jerman menggunakannya dalam
karyanya berjudul “Psychologia emperica and psycologia rationalis”
(1732-1734).
Psikologi (Psychology) berasal dari kata yunani yaitu psyche yang
berarti jiwa atau fikiran dan Ology yang berarti ilmu. Psikologi secara
umum didefenisikan sebagai sain dari perilaku dan proses-proses mental
yang mencoba mendeskripsikan, menjelaskan, memprediksi, dan
mengendalikan aspek-aspek dari perasaan-perasaan, pikiran-pikiran,
persepsi-persepsi dan kegiatan-kegiatan. Jadi psikologi adalah studi saintik
3
mengenai perilaku, kognisi (pemikiran), emosi (perasaan-perasaan), dan
basis neurological bawah sadar dari suatu perilaku.
Psikologi banyak berkaitan dengan manusia, walaupun perilaku dan
proses mental dari binatang-binatang juga sering menjadi studi dari
psikologi, baik sebagai subyeknya untuk mempelajari psikologinya atau
sebagai cara pembanding dengan perilaku manusia.
Tujuan dari psikologi adalah untuk mendeskripsikan (describe),
menjelaskan (explain), memprediksi (predict), dan mengendalikan
(control) perilaku dan proses-proses mental.
Mendeskripsikan (describe), yaitu menceritakan apa yang
sesungguhnya terjadi.
Menjelaskan (Explain), yaitu menceritakan mengapa terjadi seperti
itu.
Memprediksi (Predict) yaitu mencoba menduga dalam kondisi
seperti apa perilaku akan terjadi.
Mengendalikan (control) yaitu menjelaskan perubahan kondisi-
kondisi atau batasan-batasan apa yang diperlukan untuk mencegah
kejadian yang tidak diinginkan atau untuk mencapai hasil yang
diinginkan.
4
sadar (consciousness), yang kemudian dibagi oleh Edward Bradford
Titchener menjadi tiga elemen yaitu sensasi-sensasi fisik (physical
sensations), perasaan-perasaan (feelings), dan memori-memori
(images).
2. Fungsionalisma
Fungsinalisma dipelopori oleh seorang psikologis amerika yang
bernama William James. Fungsionalisma (Functionalism) yaitu
mengesplorasi bagaimana suatu organism menggunakan kemampuan-
kemampuan persepsualnya untuk dapat berfungsi di lingkungannya.
Fungsionalisma lebih memfokuskan pada fungsi organisma di
lingkungannya bukan pada struktur dari otak yang merupakan fokus
dari aliran strukturalisma. Aliran ini tidak hanya terbatas mempelajari
manusia dewasa tetapi juga mempelajari anak kecil dan binatang-
binatang.
3. Psikologi Psikodinamik
Psikologi psikodinamik pertama kali dipraktikkan oleh Sigmund
Freud (1856-1939) dari Austria. Menurut Freud keinginan-keinginan
tidak sadar dan konflik-konflik berada dibawah gejala-gejala yang
dimotivasi oleh insting-insting tidak sadar yang tidak tersedia di pikiran
sadar.
Psikologi psikodinamik (Psychodynamic psychology)
berargumentasi bahwa perilaku berasal dari factor-faktor psikologi
berupa dorongan-dorongan tidak sadar dan resolusi-resolusi konflik
yang berinteraksi di individual.
4. Behaviorisma
Behaviorisma (Behaviorism) adalah aliran psikologi yang
mempelajari perilaku (behavior) yang dapat diobservasi dan diukur.
Aliran ini berpendapat bahwa perilakku dapat dipelajari dan dijelaskan
secara saintifik. Behaviorisma menekankan pada respon-respon
perilaku yang dapat diobservasi dan diukur.
5. Psikologi Gestalt
5
Tokoh-tokoh psikologi gestalt yaitu Max Wertheiner, Wolfgang
Kohler, and Kurt Koffka dari jerman. Psikologi Gestalt (gestalt
pschycology) mempelajari bagaimana manusia memandang obyek-
obyek sebagai bentuk-bentuk yang utuh. Psikologi gestalt ini
mempelajari pikiran dan otak dan mengusulkan bahwa prinsip kerja
dari otak adalah holistic, parallel, dan analog dengan kecenderungan-
kecenderungan mengorganisasikan dirinya sendiri.
Gestaltis (Gestaltist) adalah orang yang ahli di aliran ini, percaya
bahwa keseluruhan lebih besar dari jumlah keseluruhan bagian-
bagiannya (the whole is greater than the sum of all of the parts).
6
4. Psikologi Sosial
Psikologi Sosial (social psychology) merupakan studi saintifik
tentang bagaimana pikiran-pikiran, perasaan-perasaan, dan perilaku-
perilaku orang dipengaruhi oleh kehadiran dari lainnya.
2.3 PERILAKU
Perilaku (Behavior) adalah tindakan-tindakan (actions) atau reaksi-
reaksi (reactions) dari suatu obyek atau organisma. Perilaku dapat berupa sadar
(conscious) atau tidak sadar (unconscious), terus terang (overt) atau diam-diam
(covert), sukarela (voluntary) atau tidak sukarela (involuntary).
Perilaku Manusia dapat berupa perilaku yang umum (common
behavior), tidak umum, dapat diterima atau tidak dapat diterima. Manusia
mengevaluasi penerimaan dari perilaku dengan menggunakan suatu standar
pembandingan yang disebut dengan norma-norma sosial (social norms) dan
meregulasi perilaku dengan menggunakan control sosial (social control).
7
Sekolah Hubungan manusia (human relations school) dimulai
pada tahun 1930-1950 yang mucul dari studi-studi suatu grub yang
dikenal dengan “Hawthorne Experiments”. Eksperimen ini dilakukan di
pabrik di Western Electric di Hawthorne untuk menilai efek dari kondisi-
kondisi kerja terhadap produktivitas. Hasil-hasil yang diperoleh dari
eksperimen ini yaitu mereka menemukan bahwa kondisi-kondisi kerja
tidak mempengaruhi produktivitas. Apapun bentuk kondisi-kondisi kerja,
jelek, atau baik, ternyata dalam bentuk grup kinerja mereka meningkat.
Tenyata kinerja mereka meningkat karena adanya moral yang
tinggi dari anggota-anggota grub yang menyebabkan mereka mampu
membangun hubungan interpersonal satu dengan lainnya sehingga
hubungan itu meningkatkan produktivitas kerja mereka.
2. Sekolah keperilakuan
Sekolah keperilakuan (behavioral school) memiliki asumsi bahwa
perilaku manusia dipersepsikan berhubungan dengan pertumbuhan
personal, pencapaian, dan pengembangan diri. Agar didapati hasil kerja
yang efisien dan efektif, organisasi seharusnya mengembangkan suatu
pekerjaan-pekerjaan dan struktur-struktur organisasi yang
memungkinkan orang-orang mempunyai kesempatan untuk
mengembangkan kemampuannya dan mengalami pertumbuhan
personal.
8
tidak dapat dipisahkan karena keduanya adalah komponen-komponen organisasi
yang saling berinteraksi.
Sejak tahun 1980an, penelitian-penelitian sistem informasi telah mencoba
mempelajari perilaku bagaimana dan mengapa individual menggunakan sistem
teknologi informasi. Penelitian ini dikelompokkan mejadi dua yaitu :
1. Aliran penelitian perilaku yang pertama adalah yang memfokuskan pada
penerimaan,adopsi, dan penggunaan dari sistem teknologi informasi. Atau
dengan kata lain Aliran ini memfokuskan pada anteseden-anteseden
(penyebab-penyebab) dari perilaku.
a. Kelompok pertama adalah anteseden-anteseden perilaku berupa suatu
perasaan (Affect) dan kognitif (cognitive), misalnya sikap, norma-
norma atau perspesi-persepsi.
b. Kelompok kedua adalah antesedn-anteseden perilaku lebih ke suatu
proses partisipasi dan keterlibatan dan proses mencocokkan tugas dan
teknologinya.
2. Aliran yang kedua adalah yang memfokuskan pada kesuksesan implemntasi
di tingkat organisasi. atau lebih memfokuskan pada pengaruh perilaku
menggunakan sistem teknologi informasi ke dampak individual dan dampak
organisasi.
9
perilaku manusia yang paling mendasar
dan berpengaruh. Teori ini diterapkan di
bidang pemasaran, sistem informasi, dll.
- Kegunaan persepsian
- Risiko perspesian
- Kepermainan persepsian atau
kesenangan persepsian
- Keyakinan sendiri
- Kontrolabilitas persepsian
10
5 Teori gabungan TAM dan TPB oleh - Sikap terhadap perilaku
- Norma subyektif
Taylor dan Todd (1995). Model ini
- Kontrol perilaku persepsian
menggabungkan konstruk-konstruk TPB - Kegunaan persepsian
dengan menambahkan konstruk
kegunaan persepsian di TAM.
11
2.5.2 Model Pengaruh Perilaku ke Organisasi
Aliran yang kedua adalah yang memfokuskan pada kesuksesan implentasi di
tingkat organisasi.
Tabel 1.3.Teori-teori dan model-model pengaruh perilaku ke organisasi
No Teori Variabel-varibel
1 Model kesuksesan sistem informasi - Kualitas sistem
(information system success model) oleh - Kualitas informasi
DeLone dan McLean (1922). - Pemakaian
- Kepuasan pemakai
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sistem informasi keperilakuan (behavioral information system), yaitu
mempelajari bagaimana organisasi harus mengembangkan suatu sistem
teknologi informasi untuk mengarahkan perilaku-perilaku(behaviors)
individual-individual dalam berinteraksi dengan sistem teknologi informasi
tersebut untuk membantu mencapai tujuan mereka.
Memahami sistem informasi keperilakuan tidak terlepas dari perilaku
organisasi dan ilmu psikologi. Di ilmu psikologi, aliran behaviorisma adalah
aliran psikologi yang mempelajari perilaku(behavior) yang dapat diobservasi
dan diukur.
Sejak tahun 1980an, penelitian-penelitian sistem informasi telah mencoba
mempelajari perilaku bagaimana dan mengapa individual menggunakan sistem
teknologi informasi. Penelitian ini dikelompokkan mejadi dua yaitu :
1. Aliran penelitian perilaku yang pertama adalah yang memfokuskan pada
penerimaan,adopsi, dan penggunaan dari sistem teknologi informasi.
2. Aliran yang kedua adalah yang memfokuskan pada kesuksesan
implementasi di tingkat organisasi.
Beberapa teori dan model dari sitem informasi keperilakuan yaitu :
a. Tori tindakan beralasan (theory of reasoned action atau TRA) oleh
Fishbein dan Ajzen (1975)
b. Model penerimaan teknologi (technology acceptance model atau TAM)
oleh Davis et al. (1989)
c. Teori perilaku rencanaan (theory of planned behavior atau TPB) oleh
Ajzen (1991).
d. Teori perencanaan perilaku didekomposisi (decomposed theory of
planned behavior) oleh Taylor dan Todd (1995).
e. Teori gabungan TAM dan TPB oleh Taylor dan Todd (1995).
13
f. Model pemanfaatan komputer personal (model of PC utilization atau
MPCU) oleh Thompson et al. (1991).
g. Teori Kognitif sosial (social cognitive theory atau SCT) oleh Compeau
dan Higgins (1995).
h. Teori gabungan penerimaan dan penggunaan teknologi (unified theory
of acceptance dan use of technology) oleh Venkatesh et al. (2003).
14
DAFTAR PUSTAKA
15