1. Jelaskan sejarah singkat berdirinya Al Washliyah!
Jawab: Al Washliyah lahir di Medan dalam suasana Kolonial Belanda dan Jepang. Pendidikan sekuler dan golongan agama dipersulit berkembang. Contohnya harus ada izin pendirian Madrasah. Melihat ini Al Washliyah bergerak di bidang pendidikan untuk mengimbangi pendidikan sekuler, perantau Mandailing dan Sultan Deli mendirikan Maktab Islamiyah Tapanuli (MIT) pada 19 Mei 1918 sebagai Madrasah pertama di Sumatera Timur. Dari MIT 10 tahun kemudian berdiri Debatin Club oleh pelajar-pelajar senior MIT, dari sinilah dua tahun kemudian berdiri Al Washliyah pada tanggal 30 November 1930 di gedung MIT oleh Ismail Banda, Abdurrahman Syihab, M. Arsyad Thalib Lubis, dkk. 2. Sebutkan 5 tokoh pendiri Al Washliyah! Jawab: - Ismail Banda - Abdurrahman Syihab - M. Arsyad Thalib Lubis - Syekh H. Muhammad Yunus. - Syekh Hasan Maksum 3. Sebutkan nama ulama yang memberi nama Al Washliyah dari mana asal kata Al Washliyah (sebutkan dan tuliskan ayatnya)! Jawab: Nama ulama yang memberi nama Al Washliyah adalah Syekh H. Muhammad Yunus. Asal kata Al Washliyah berasal dari bahasa arab yang artinya perkumpulan atau perhimpunan yang menghubungkan, baik yang menghubungkan manusia dengan Allah (hablun minAllah) dan yang menghubungkan manusia dengan manusia (hablun minannas). (Al-Maidah) 54-) ﻮاﻟﱠﺬِﯾﻦَ ٱ ٰ ٓﯾَﺄَﯾﱡ َﮭﺎ ۟ َُءا َﻣﻨ ﺴ ْﻮﻓَﯿَﺄْﺗِﻰۦ َﻣﻨﯿَ ْﺮﺗَﺪﱠﻣِ ﻨ ُﻜ ْﻤﻌَﻨﺪِﯾﻨِ ِﮫ َ َﻰۥﺒِﻘَ ْﻮﻣٍ ﯿُﺤِ ﺒﱡ ُﮭ ْﻤ َﻮﯾُﺤِ ﺒﱡﻮﻧَﮫُﻟﻠﱠ ُﮭٱﻓ َ ﻰﻟ ُﻤﺆْ ﻣِ ﻨِﯿﻨَٱأ َ ِذﻟﱠ ٍﺔ ٓ َﻋﻠ َ ٍﺴﺒِﯿ ِﻞ ْﻟ ٰ َﻜﻔ ِِﺮﯾﻨَٱﺄَﻋ ﱠِﺰة ْ َﻋﻠ َ ﻻﻟﻠﱠ ِﮭٱﯿُ ٰ َﺠ ِﮭﺪ ُوﻧَﻔِﯨ ٓ َ َﺋ ٍِﻢ َﻮ َﻻﯾَﺨَﺎﻓُﻮﻧَﻠَ ْﻮ َﻣﺔ ۚ ﻀ ُﻞْ َﺸﺎ ٓ ُءﻟﻠﱠ ِﮭٱ ٰذَ ِﻟ َﻜﻔ َ َٰ َﻮ ِﺳﻌٌﻌَﻠِﯿ ٌﻢﻟﻠﱠ ُﮭ َٱو ۚ ﯿُﺆْ ﺗِﯿ ِﮭ َﻤﻨﯿ Artinya: Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian- Nya), lagi Maha Mengetahui.