Resume Ceramah Jejak Peradaban Masyarakat Madinah
Resume Ceramah Jejak Peradaban Masyarakat Madinah
Disusun Oleh:
2023
UJIAN TENGAH SEMESTER
Sumber : https://youtu.be/SjzYDW_NgRs?si=aNC2d472Z04ssfxZ
Tema : Jejak Peradaban Masyarakat Madinah
Penceramah : - Dr. Hasani Ahmad Said, M.A
- Mama Anna Malisi, S.Pd., M.Pd
Acara : Serambi Islami
Saluran : TVRI
Hari/Tanggal : Jumat, 3 Maret 2023
Durasi : 1 Jam 30 Menit
Reviewer : Asti Yulichani (11220820000055)
Ringkasan Ceramah:
Yatsrib merupakan nama asal kota Madinah. Di dalam kitab Akhbar al-Madinah karya
Ibnu Zabalah dijelaskan bahwa Yatsrib merupakan nama seorang laki-laki dari ‘Amaliq. Bani
‘Umalaq adalah Kaum yang pertama kali menempati dan memakmurkan daerah tersebut.
Adapun silsilahnya adalah ‘Umalaq bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh As. Jadi kalau dilihat
dari urutan silsilah tersebut, Yatsrib merupakan keturuna ketiga Nabi Nuh As.
Madinah itu seakar kata dengan tamaddun, nama sebuah kota, nama sebuah peradaban
yang hebat yang luar biasa. Dulu Yatsrib namanya, namun begitu Rasulullah datang
kemudian diganti menjadi Madinah Al-Munawwarah. Kota yang dipenuhi dengan sinar
keislaman.
ص ُد ۡو ِز ِهمۡ حَاجَتً ِ ّم َّم ۤا ا ُ ۡوت ُۡىا َويُ ۡـؤ ِث ُس ۡونَ ع َٰٓلى ِ ۡ َّاز َو
ُ اۡل ۡي َمانَ ِم ۡه َق ۡب ِل ِهمۡ يُ ِح ُّب ۡىنَ َم ۡه َهاج ََس اِ َل ۡي ِهمۡ َو َۡل َي ِجد ُۡونَ ِف ۡى َ َوالَّر ِۡيهَ ت َ َب َّى ُؤ الد
ٰٓ ُ ش َّح وَ ۡـفس ِٖه فَا
ۚ َولٮكَ ُه ُم ۡال ُم ۡف ِل ُح ۡىن ُ َاَ ۡوفُس ِِهمۡ َولَ ۡى كَانَ بِ ِهمۡ َخصَاصَتٌ ؕ َو َم ۡه يُّ ۡىق
“Dan orang-orang (Ansar) yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman sebelum
(kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka.
Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan
kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (Muhajirin), atas dirinya sendiri,
meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka
mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Hasyr: 9)
Ada beberapa poin penting dari ayat tersebut:
1) Orang-orang yang telah menempati kota Madinah (Kaum Anshar) itu ternyata telah
beriman kepada Allah dan beriman kepada Rasulullah sebelum Rasulullah dan Kaum
Muhajirin (orang-orang yang berhijrah) datang ke negeri Yastrib (Madinah Al-
Munawwarah). Maka salah satu keinginan mereka, muhimnya mereka adalah
bagaimana menyambut Rasulullah. Maka ketika Rasulullah melakukan perjalanan
hijrahnya disambut dengan sambutan yang maa syaa Allah, diantaranya dengan nasyid
shalawat badar. Rasulullah disambut dengan kegembiraan, disambut dengan suka cita
yang mendalam yang di damba-dambakan.
2) Orang-orang yang telah menempati kota Madinah (Kaum Anshar) itu mencintai orang-
orang yang berhijrah (Kaum Muhajirin). Kaum Anshar tidak menaruh keinginan dalam
hati mereka terhadap apa yang ingin diberikan oleh penduduk Muhajirin, sama sekali
tidak ada keinginan untuk untuk diberi apa-apa dari Kaum Muhajirin. Bahkan Kaum
Anshar mengutamakan kepentingan serta kebutuhan-kebutuhan Kaum Muhajirin dan
kecintaannya melebihi cintanya kepada dirinya sendiri. Meskipun mereka sedang dalam
kesusahan tetapi kesusahannya itu tidak ditampakkan kepada orang-orang Muhajirin.
3) Siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang
beruntung. Ternyata orang-orang yang membahagiakan orang lain bahkan melebihi dari
membahagiakan dirinya sendiri dan keluarganya, maka sesungguhnya ia termasuk
orang-orang yang beruntung.
Satu diantara sekian banyak misi Rasulullah SAW ketika berdakwah di Madinah adalah
menyatukan (mempersaudarakan) antara Kaum Muhajirin dan Kaum Anshar. Kalau
ukhuwahnya sudah nyambung bukan hanya ukhuwah imaniyah, bukan hanya keterkaitan
iman, bukan hanya ukhuwah islamiyah, tetapi ukhuwah wathaniyah (mempersaudarakan atas
nama kebangsaan), ukhuwah basyariyah/insaniyah (mempersaudarakan atas sesama
manusia). Bahkan pada akhirnya ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariyah/insaniyah
memperkuat ukhuwah islamiyah menjadi lebih hebat. Dan inilah yang menjadi dasar
persaudaraan di masyarakat.
Di Madinah gampang sekali menerima dakwah Rasulullah karena di Madinah tidak ada
yang merusak pemikiran-pemikiran penduduknya, tidak seperti di Mekkah yang ada Abu
Jahal, Abu Lahab, dan Abu Sofyan. Jadi, apa yang diajarkan Rasulullah, masyarakat Madinah
mau menerimanya.
ُ يَقُ ْىلُ ْىنَ لَٮ ْه َّز َج ْعىَا ٰٓ اِ َلى ا ْل َم ِد ْيىَ ِت لَيُ ْخ ِس َجهَّ ْاۡلَع َُّز ِم ْىهَا ْاۡلَذَ َّل َۗو ِ هّلِلِ ا ْل ِع َّزةُ َو ِل َس
٨ - ࣖ َس ْى ِل ٖه َو ِل ْل ُمؤْ ِمىِ ْيهَ َول ِكهَّ ا ْل ُمى ِف ِق ْيهَ َۡل يَ ْعلَ ُم ْىن
Pada ayat ini Allah SWT menjelaskan orang-orang munafik itu memang selalu hatinya
tidak senang terhadap kebaikan, termasuk kebaikan Kaum Anshar kepada Kaum Muhajirin.
Tetapi Kaum Anshar tidak tertarik terhadap keburukan yang dihembuskan. Allah juga
menerangkan bahwa ada Abdullah bin Ubay dan pengikut-pengikutnya yang merencanakan
kalau kembali ke Madinah dari peperangan, maka mereka akan mengusir orang-orang
mukmin dari Madinah. Ini tipe-tipe orang munafik. Orang-orang Anshar tidak terpengaruh
karena mereka percaya kemuliaan dan kebaikan itu datangnya bukan dari manusia, tapi dari
Allah SWT. Jadi, ketika kita mau berbuat baik itu tidak perlu lihat orang kanan kiri, yang
penting adalah urusan kita sama Allah SWT.