Anda di halaman 1dari 6

BAYI INI KU BERI NAMA MUHAMMAD

Oleh:
Dr. H. Syarif Husain, S.Ag. M.Si

‫ َو َوعَدَ لِلْ ُمتَ َم ِ ِّس ِك ْ َْي ِب ِه‬،‫ َالْ َح ْمدُ ِهلل ذ ِاَّل ْى َج َع َل ْ ِاْل ْس ََل َم َط ِريْقًا َس ِو اًّي‬،‫َالْ َح ْمدُ ِهلل‬
.‫َويَْنْ َ ْو َن الْ َف َسا َد َم ََكًنً عَ ِل ايا‬
‫ َشهَا َد َة َم ْن ه َُو خ ْ ٌَْي ذمقَا ًما َو َأ ْح َس ُن ن َ ِد اًّي‬،ُ‫شيْ َك ََل‬ ِ َ ‫هللا َو ْحدَ ُه َْل‬ ُ ‫َأ ْشهَدُ َأ ْن َْل ِا َ ََل ِاْلذ‬
.‫َو َأ ْشهَدُ َأ ذن َس ِ ِّيدَ ًنَ َ ذَحدً ا َع ْبدُ ُه َو َر ُس ْو ُ َُل الْ ُمتذ ِص ُف ِِبلْ َم ََك ِر ِم ِك َب ًارا َو َص ِب ايا‬
،‫َاللذهُ ذم فَ َص ِ ِّل َو َس ِ ِّ ِْل عَ ََل َس ِ ِّي ِدًنَ ُم َح ذم ٍد ََك َن َصا ِد َق الْ َوعْ ِد َو ََك َن َر ُس ْو ًْل ن َ ِبياا‬
‫َص ِب ِه ذ ِاَّل ْي َن ُ ُْي ِس ُن ْو َن ا ْس ََل َمه ُْم َولَ ْم ي َ ْف َعلُ ْوا َشيْئًا فَ ِر اًّي‬ْ َ ‫َوعَ ََل أ ِ َِل َو‬
ِ ‫ِس َوا ذًّي ُ ُْك ِبتَ ْق َوى‬ ِ
‫ فَقَدْ فَ َاز‬،‫هللا‬ ِْ ‫ ُا ْو ِص ْي ِ ِْن ن َ ْف‬،‫هللا‬ُ ‫اِض ْو َن َر ِ ََح ُ ُُك‬ُ ِ ‫ فَ َيا َأُّيه َا الْ َح‬، ُ‫َأ ذما ب َ ْعد‬
ِ ‫الْ ُمتذ ُق ْو َن‬
‫هللا َح ذق تُقَاتِ ِه‬ َ ‫ ًَّي َاُّيه َا ذ ِاَّليْ َن أ َمنُ ْوا ات ذ ُق ْوا‬،‫هللا ذالر ْ ََح ِن ذالر ِح ْ ِْي‬ ِ ‫ ب ِْس ِم‬: ‫هللا تَ َع َاَل‬ ُ ‫قَا َل‬
‫َو َْل تَ ُم ْو ُت ذن اْلذ َو َان ُ ُْْت ُم ْس ِل ُم ْو َن‬
ِ
Hadirin jamaah Jum’at rahimakumullah
Pada hari yang mulia dan di tempat yang suci ini, khatib
menyeru dan mengajak kepada jamaah sekalian, marilah kita
panjatkan puji dan syukur ke-Hadirat Allah Swt. yang telah
mencurahkan rahmat, berkah dan limpahan kasih sayang serta
anugerah kebaikan-Nya kepada kita. Saat ini kita masih mampu
melaksanakan ibadah shalat Jum’at di bulan mulia, bulan kelahiran
Rasulullah Saw., Rabul Awwal Tahun 1445 H.
Pada kesempatan yang sangat baik dan mulia ini juga kita
berharap semoga shalawat dan salam tercurah kepada manusia
pilahan Allah, penutup nabi dan rasul, khatamul ambiya wal
Mursalin Nabi Muhammad Saw. Semoga pula tercurah kepada
keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang setia dan taat, tunduk
dan patuh melaksanakan syariat-Nya dan mengikuti sunnah rasul-
Nya hingga yaumil akhir kelak. Pada kesempatan ini pula khatib
berwasiat marilah kita tingkatkan iman dan takwa kepada Allah Swt.,
dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Para ahli sejarah menulis bahwa terdapat ucapan Abdul Muthalib
kakek Rasulullah Saw., yang terkenal dan viral bahkan terkenal
sampai saat ini, pada saat Rasulullah Saw., lahir, lalu bayi itu di bawa
ke dekat Ka’bah di sekitaran hajar aswad yakni pada hari kelahiran
Rasulullah Saw., tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun 571 M.,
Abdul Muthalib sambil mengangkat bayi beliau berucap: Bayi ini
kuberi nama Muhammad. Sontak saja semua yang hadir menyaksikan
dan mendengarkan ucapan Abdul Muthalib tersebut terkejut,
terutama para paman Rasulullah Saw. Karena nama Muhammad pada
saat itu tidak lazim di kalangan bangsa Arab, terutama kalangan
bangsawan Arab dan terutama lagi kalangan suku Quraisy.
Orang-orang di sekitar kota Makkah saat itu mempertanyakan
pada Abdul Muthalib tentang nama yang diberikan pada cucunya
itu. Mereka mempertanyakan karena tak seorangpun nama-nama dari
garis keturunan Bani Hasyim, Bani Abdul Muthalib melaqabkan
(memberikan nama) dengan Muhammad. Oleh sebab itu Abdul
Muthalib memberikan argumentasi di hadapan anak-anak dan
keturunannya bahwa nama Muhammad diberikan dengan harapan
kelak menjadi keturunan yang terpuji dan penduduk bumi pun
memujinya dengan sebab perangai akhlak dan perilakunya.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Para ahli bahasa Arab ditinjau dari kaidahnya bahwa nama
Muhammad adalah bentuk kalimat maf’ul dengan makna orang yang
terpuji, sedangkan Ahmad adalah bentuk kalimat fi’il yang berarti
memuji. Maka pengertian dari nama Muhammad atau Ahmad adalah
terpuji dan orang lain pun memujinya.
Pada hakikatnya penyebutan nama Muhammad dari lisan Abdul
Muthalib dan ibunda Rasulullah (Aminah) itu bukan hanya mereka
berdua saja, akan tetapi para Malaikat pun (Jibril, Mikail, Israfil) turut
pula melisankan nama Muhammad pada bayi yang dilahirkan oleh
Aminah pada tanggal 12 rabi’ul Awwal tersebut. Sebagaimana
dituturkan dalam kitab Sirah Nabawiyyah, Ibnu Hisyam, bahwa
malaikat Jibril mendatangi Aminah dan memberitahu kepadanya bahwa
dirinya sedang mengandung bayi yang kelak akan menjadi pemimpin
umat. Frase pemimpin umat inilah direprentasikan dengan nama
Ahmad atau Muhammad, sehingga terjadi sinkronisasi dengan dengan
firman Allah dalam al-Qur’an surat Ash-Shaf ayat ke-6:
‫اّلل ِالَ ْي ُ ُْك هم َص ِِّدقًا ِل ِّ َما ب َ ْ َْي ي َدَ ذي‬
ِ ِّ ٰ ‫ْسۤا ِءيْ َل ِا ِ ِّ ّْن َر ُس ْو ُل‬
َ ْ ‫َوِا ْذ قَا َل ِعي َِْس ا ْب ُن َم ْر َ ََي يٰبَ ِ ِْن ِا‬
ُ ْ ‫ّشۢا ِب َر ُس ْولٍ يذأْ ِ ِْت ِم ْۢن ب َ ْع ِدى‬
ُ‫اْسه َا َْحَد‬ ً ِّ ِ َ‫ِم َن التذ ْو ٰرى ِة َو ُمب‬
Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata: Wahai Bani
Israil, sesungguhnya aku ini utusan Allah kepada kalian, yang
membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan
memberi kabar gembira dengan seorang Rasul yang akan datang
setelahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).
Selanjutnya dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa Malaikat
menyuruh Aminah untuk berdoa agar bayinya kelak dilindungi Allah
dari setiap kejahatan dan orang-orang yang hasud, dan menyuruhnya
agar bayi itu diberi nama Muhammad.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Terdapat juga penjelasan dari Abu Qasim al-Juhaili bahwa
pemberian nama Muhammad oleh Abdul Muthalib adalah berdasarkan
mimpi yang diperolehnya. Beliau (Abdul Muthalib) bermimpi melihat
rantai dari emas keluar dari punggungnya dan ujung rantai tersebut
menyebar ke langit, ke bumi, ke timur dan ke barat. Rangkaian rantai
tersebut menjadi pohon yang setiap daunnya mengeluarkan cahaya, lalu
penduduk bumi bergantung padanya.
Dari mimpi itulah dimaknai akan lahir seorang anak dari
turunannya, dari tulang punggungnya, yang akan diikuti manusia dari
timur dan barat. Dia menjadi terpuji dan penduduk langit dan bumi
akan memujinya. Karena itulah Abdul Muthalib menamainya dengan
nama Muhammad.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Abdul Muthalib setelah memberikan nama kepada cucunya
tersebut dengan nama Muhammad, lalu beliau memangkunya bayi
mungil yang kelak akan menjadi pemimpin umat tersebut dan di
tawafkan keliling ka’bah sebanyak 7 kali, sambal mendendangkan
puisi:
Segala puji bagi Allah yang telah memberi bayi ini kepadaku.
Bayi yang tampan dan lembut.
Dalam buaian ia telah memimpin bayi-bayi.
Aku melindunginya dengan rumah yang memiliki penyangga-
penyangga (Ka’bah).
Aku melindunginya dari semua orang yang punya niat buruk.
Dari semua orang yang dengki dan merasa terganggu.
Setelah melaksanakan tawaf bersama Sang Bayi (Muhammad),
Abdul muthalib kembali ke rumah Aminah sambil membawa
cucunya ini. Lalu di Tengah perjalanan menuju rumah Nabi, Sang
kakek bertemu dengan sekelompok orang yang sedang ngobrol
dengan seorang kakek tua Yahudi. Kakek Yahudi itu berkata kepada
mereka: Wahai orang-orang Quraisy, demi kebenaran Taurat dan
Zabur, tadi malam telah lahir seorang bayi yang merupakan nabi
umat ini.
Orang-orang terkejut mendengar ucapannya, tetapi tidak
mengerti sepenuhnya apa maksud ucapan tersebut. Abdul Muthalib
juga mendengar ucapan si kakek Yahudi itu lalu Abdul Muthalib
menyahut pembicaraan mereka: Ya, bayi inilah yang akan menjadi
nabi umat ini. Mereka pun menimpali pula: Ya bayi itulah yang kelak
akan menjadi pemimpin manusia.
Yahudi tua itu mengutip dan menjelaskan ayat-ayat dalam kitab
Taurat dan Zabur tentang akan lahirnya seorang nabi akhiruzzaman,
bahkan namanya tersebut dalam kitab Taurat, Zabur dan Injil.
Kaum Muslimin rahimakumullah,
Semoga kita dapat mentadabburi dari peringatan-peringatan
maulid nabi Muhammad Saw., yang setiap tahun diperingati oleh
kaum muslimin di masjid-masjid, mushala bahkan di istana negara.
Hikmah dan manfaatnya akan kita petik apabila kita mampu
meneladani dan mengikuti akhlak dan prilaku Rasulullah, karena
beliau sejatinya diutus untuk menyempurnakan akhlak.
‫ان ذ َما بُ ِعث ُْت ُألتَ ِِّم َم َم ََك ِر َم ا َأل ْخ ََل ِق‬
ِ
Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak
yang mulia.
‫هللا ِل َولَ ُ ُْك ِف الْ ُق ْر َأ ِن الْ َك ِر ْ َِي َون َ َف َع ِ ِْن َوِا ذًّي َ ُْك ِب َما ِف ْي ِه ِم َن ْا َْلا ًَّي ِت َو ِ ِّ ِاَّل ْك ِر‬
‫َِب َركَ ُ‬
‫الس ِم ْي ُع الْ َع ِل ْ ُْي‪.‬‬
‫الْ َح ِك ْ ِْي‪َ .‬وتَقَبذ َل ِم ِ ِّ ِْن َو ِمنْ ُ ُْك تِ ََل َوتَ ُه ِان ذ ُه ُه َو ذ‬

Anda mungkin juga menyukai