PHOTOTERAPI
Nama Kelompok:
Fototerapi atau terapi cahaya merupakan sebuah prosedur perawatan untuk kulit yang
melibatkan penggunaan sinar ultraviolet (UV) melalui lampu fluoresen, halogen, atau LED untuk
penyakit tertentu.
Mekanisme kerja fototerapi dengan cara molekul-molekul bilirubin pada kulit yang
terpapar sinar akan mengalami reaksi fotokimia yang relatif cepat menjadi isomer
konfigurasi, dimana sinar akan merubah bentuk molekul bilirubin dan bukan mengubah
struktur bilirubin. Alat terapi dari fototerapi mempergunakan lampu yang memancarkan
spektrum cahaya biru dengan panjang gelombang berkisar antara 450-490nm. Adapun jarak
penyinaran antara bayi dengan sumber sinar (lampu) saat dilakukan terapi adalah + 30-50
cm. Umumnya lampu fluorescent bentuk tabung memanjang yang merupakan jenis
lampu yang dipergunakan untuk blue light therapy di puskesmas, klinik bersalin dan rumah
sakit.
Fototerapi atau terapi cahaya dapat dianjurkan pada kondisi-kondisi seperti dibawah ini:
1. Bayi dengan penyakit kuning yang disebabkan karena hiperbillirubinemia
2. Seseorang dengan masalah kulit, seperti eksim, psoriasis, vitiligo, kulit gatal, dan cutaneous
T-cell lymphoma
3. Seseorang dengan gangguan tidur dan mood, seperti seasonal affective disorder (SAD), dan
masalah tidur karena gangguan irama sirkandian
4. Seseorang dengan tipe kanker tertentu, seperti kanker esofagus dan kanker endobronkial
5. Kondisi pre-kanker seperti penyakit barret
a. Pada neonatus, fototerapi blue light sering digunakan untuk pasien dengan ikterus
neonatorum. Blue light diduga meningkatkan risiko kanker karena resiko bersifat toksik
terhadap sel epitel dengan menginduksi produksi radikal bebas dan kerusakan pada
mitokondria dan DNA.
b. Pada anak dan dewasa, fototerapi dengan sinar ultraviolet digunakan untuk tata laksana
kelainan kulit, seperti akne vulgaris, psoriasis, dan dermatitis atopik. Sinar ultraviolet
menyebabkan fotodermatitis yang juga berakibat pada kerusakan DNA atau mutasi akibat
aktivasi onkogen dan penekanan gen supresor tumor.
1. Pengertian
Pemberian terapi sinar pada bayi dengan pajanan sinar berintensitas tinggi dan
berspektrum terlihat untuk mengurangi kadar billirubin indireks.
2. Tujuan
Mengurangi kadar bilirubin pada bayi
3. Indikasi
Anak dengan kadar billirubin indireks melebihi batas normal (normal 0.60-10.50
mg/dl)
4. Persiapan Pasien
a. Pastikan identitas pasien
b. Kaji kondisi anak (adanya hambatan, riwayat perdarahan, fraktur)
c. Jaga privasi pasien
d. Jelaskan maksud dan tujuan pada pasien/keluarga pasien
e. Libatkan orangtua/pengasuh
5. Persiapan Alat
a. Penutup mata
b. Penutup plastic
c. Lampu fluorense
d. Box bayi
e. Alas box bayi
6. Persiapan Perawat
a. Lakukan pengkajian umur, prematuritas, membaca rekam medis pasien
b. Rumuskan diagnosa terkait
c. Buat perencanaan tindakan
d. Cuci tangan dan siapkan alat
Tahap Prainteraksi:
Tahap Orientasi:
Tahap Kerja: