Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH IMUNOLOGI

“VAKSIN”

KELOMPOK 1 :

BAYU ARZA LUBIS 202114005

SAPUTRI AYUNINGSIH 202114065

SARAH MEILANI RITONGA 202114064

PUTRI RAHMAYANTI 202114063

DINA AGUSTIA PARLIN 202114056

SYAFIRA AZIZAH UTAMI 202114074

MERANI PHAUSTINA LUMBAN GAOL 202114117

UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS FARMASI

2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Makalah Imunologi
yang berjudul “Vaksin” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Imunologi yang diampuh oleh Ibu Dra. Daeng Elysa Putri Mambang,
M.Si.,Apt. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang vaksin bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan Semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Terima kasih.

Medan, Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar belakang .................................................................................1
1.2 Tujuan .............................................................................................2
1.3 Manfaat.............................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................3
2.1 Sejarah Vaksin..................................................................................3
2.2 Pengertian Vaksin ............................................................................3
2.3 Manfaat Vaksin.................................................................................4
2.4 Penggolongan Vaksin.......................................................................5
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................8
3.1 Kesimpulan.......................................................................................8
3.2 Saran ...............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Manusia dapat terhindar dari penyakit, karena didalam tubuhnya dilengkapi


dengan dua kekebalan tubuh yaitu system kekebalan spesifik dan ksistem
kekebalan non-spesifik. System kekebalan tubuh non spesifik bekerja melawan
semua jenis benda asing yang masuk dan tidak bekerja ditujukan pada zat asing
atau mikroorganisme tertentu. System kekebalan tubuh non spesifik meliputi
antara lain :
a. Pertahanan fisis dan mekanis, misalnya silia bulu getar hidung yang
menyaring kotoran yang masuk dari saluran nafas bawah, kulit, bulu
mata, dll.
b. Pertahanan biokimiawi, misalnya air susu ibu yang mengandung
laktoferin yang berperan sebagai antibakteri
c. Pertahanan tubuh seluler, misalnya monosit dan makrofrag.
Apabila kekebalan tubuh spesifik tidak bisa mengatasi serangan
mikroorganisme;/zat asing yang masuk maka kekebalan tubuh spesifik akan
diaktifkan. Sistem kekebalan tubuh spesifik bekerja melawan antigen tertentu
oleh karena kemampuannya menyimpan memori. Sistem kekebalan tubuh
spesifik diperankan oleh sel limfosit T dan limfosit B.
Sistem kekebalan tubuh spesifik ini tidak mengenali struktur utuh dari
mikroorganisme melainkan hanya sebagian protein saja yang kemudian memacu
kekebalan aktif tubuh. Protein yang sebagian ini disebut antigen. Adanya
antigen ini akan menyebabakan sel T dan B memproduksi antibody untuk
melawan antigen yang masuk ke dalam tubuh manusia. Semakin sering terpapar
antigen dari luar maka akan semakin tinggi antibody yang terbentuk dan memori
pertahanan tunuh semakin banyak mengingat, sehingga tubuh menjadi kebal.
Akan tetapi antibody dalam tubuh manusia sifatnya tidak stabil, untuk itu
diperlukan suatu paparan antigen dari luar yang dilemahkan yang disebut vaksin.
Vaksin adalah sejenis produk biologis yang mengandung unsur antigen berupa
virus atau mikroorganisme yang sudah mati atau sudah dilemahkan dan juga
berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksid atau protein
rekombinan, yang sudah ditambahkan dengan zat . Vaksin berguna untuk
membentuk kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. Vaksin
merupakan produk yang rentan, masing -masing mempunyai karakteristik

1
2

tertentu maka diperlukan pengelolaan secara khusus sampai di gunakan (WHO,


2015; Proverawati dan Andhini, 2010). Mutu tiap vaksin terjamin bila tindakan
yang benar dilakukan saat pengelolaan rantai dingin vaksin, rentang suhu yang
di anjurkan yaitu 20C-80C. Pengelolaan rantai dingin vaksin yang tidak sesuai
dengan ketentuan yang ada dapat mengakibatkan kerusakan vaksin, sehingga
potensi vaksin berkurang atau hilang. Potensi vaksin yang berkurang atau hilang
tidak dapat lagi diperbaiki (WHO, 2015; Proverawati dan Andhini., 2010).

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang vaksin dan manfaatnya
2. Untuk mengetahui golongan vaksin.

1.3 Manfaat
1. Tugas ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada para pembaca
tentang vaksin, manfaat dan golongannya.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan pembaca
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Vaksin
Walaupun inokulasi bahan yang didapat dari nanah penderita cacar diberikan
kepada orang sehat telah dilakukan 2000 tahun yang lalu di India dan Cina,
namun E Jenner seorang dokter dari Inggris dianggap sebagai orang pertama
yang memperkenalkan konsep imunisasi modern pada tahun 1796. Jenner
berhasil melkukan inokulasi bahan yang didapatkan dari nanah cowpox (cacar
sapi) kepada pasien untuk mencegah cacar yang disebabkan oleh virus sejenis.
Pada tahun 1990 dikenal ada dua jenis vaksin virus untuk manusia yaitu
vaksin cacar dan vaksin anti rabies, dan tiga vaksin dari bakteri untuk mencegah
thypoid, kolera dan pes. Pada abad ke 20 beberapa jenis vaksin lain ditemukan
seperti vaksin pertussis (batuk rejan). Berikutnya ditemukan vaksin polio dan
campak. Selain itu vaksin-vaksin baru muncul dan beredar di pasaran antara lain
vaksin hepatitis B, Rotavirus, Haemophilus tipe B (Hib). Dan pada dekade
berikutnya adalah vaksin yellow fever (demam kuning).

2.2 Pengertian Vaksin

Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan


kekebalan terhadap suatu penyakit. Pemberian vaksin (imunisasi)
dilakukan untuk mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi penyebab
penyakit – penyakit  tertentu. Vaksin biasanya mengandung agen yang
menyerupai mikroorganisme penyebab penyakit dan sering dibuat dari
mikrob yang dilemahkan atau mati, dari toksinnya, atau dari salah satu
protein permukaannya. Agen merangsang sistem imun untuk mengenali
agen sebagai ancaman, menghancurkannya, dan untuk lebih mengenali
dan menghancurkan mikroorganisme yang terkait dengan agen yang
mungkin ditemui di masa depan. Vaksin dapat
bersifat profilaksis (misalnya untuk mencegah atau memperbaiki
efek infeksi di masa depan oleh patogen alami atau "liar")
atau terapeutik (misalnya vaksin terhadap kanker) (Arumsari, 2015).
Pemberian vaksin disebut vaksinasi. Vaksinasi merupakan metode
paling efektif untuk mencegah penyakit menular. Kekebalan karena
vaksinasi terjadi menyeluruh di dunia sebagian besar bertanggung jawab
atas pemberantasan cacar dan pembatasan penyakit seperti polio,

3
4

campak dan tetanus. Efektivitas vaksinasi telah dipelajari dan diverifikasi


secara luas, misalnya vaksin terbukti efektif termasuk vaksin influenza,
vaksin HPV, dan vaksin cacar Air. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
melaporkan bahwa vaksin berizin saat ini tersedia untuk dua puluh
lima infeksi yang dapat dicegah (J. Clin, 2015).
Vaksin berasal dari kata vaccinia yaitu penyebab infeksi cacar sapi
yang ketika diberikan kepada manusia, akan menimbulkan pengaruh
kekebalan terhadap cacar. Vaksin merupakan sejenis produk biologis
yang mengandung unsur antigen berupa virus atau mikroorganisme yang
sudah mati atau sudah dilemahkan dan juga berupa toksin
mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksid atau protein
rekombinan, yang sudah ditambahkan dengan zat lainnya. Vaksin
berguna untuk membentuk kekebalan spesifik secara aktif terhadap
penyakit tertentu. Vaksin merupakan produk yang rentan, masing -masing
mempunyai karakteristik tertentu maka diperlukan pengelolaan secara
khusus sampai di gunakan (WHO, 2015; Proverawati dan Andhini., 2010).
Mutu tiap vaksin terjamin bila tindakan yang benar dilakukan saat
pengelolaan rantai dingin vaksin, rentang suhu yang di anjurkan yaitu
20C-80C. Pengelolaan rantai dingin vaksin yang tidak sesuai dengan
ketentuan yang ada dapat mengakibatkan kerusakan vaksin, sehingga
potensi vaksin berkurang atau hilang. Potensi vaksin yang berkurang atau
hilang tidak dapat lagi diperbaiki (WHO, 2015; Proverawati dan Andhini.,
2010).
2.3 Manfaat Vaksin
Beberapa manfaat vaksin bagi tubuh :
a. Mencegah penyebaran penyakit : Tidak hanya melindungi tubuh dari
serangan penyakit serius, pemberian vaksin juga dapat membantu
mencegah penyebaran penyakit. Contohnya, kasus kematian pada bayi
dan anak-anak akibat wabah penyakit campak dan pertusis (batuk
rejan) yang dahulu pernah menggemparkan dunia. Hal ini terjadi karena
pada saat itu belum ditemukan vaksin untuk kedua penyakit tersebut.
b. Melindungi dari risiko kematian dan cacat : Pemberian vaksin terbukti dapat
menurunkan risiko seseorang terkena berbagai penyakit yang dapat
mengakibatkan kematian maupun kecacatan. Misalnya, pemberian vaksin
cacar pada anak-anak dapat membantu mencegah mereka terjangkit
5

cacar di kemudian hari. Begitu pula dengan pemberian vaksin campak


dan rubela yang dapat membantu menurunkan risiko penularan virus
tersebut dari ibu hamil kepada janin dalam kandungan maupun kepada
bayi yang baru lahir.
c. Menghemat waktu dan biaya : Pemberian vaksin merupakan salah satu
investasi kesehatan yang paling murah karena terbukti dapat mencegah
dan mengurangi angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat suatu
penyakit. Pemberian vaksin dapat membantu seseorang terhindar dari
berbagai macam penyakit yang dapat menyebabkan sakit
berkepanjangan, yang tak hanya merugikan dari segi finansial namun
juga waktu.
2.4 Penggolongan Vaksin
Vaksin dapat digolongkan berdasarkan antara lain yaitu jenis,
viabilitas, komposisi dan cara pembuatannya.
a. Jenis mikroba dalam vaksin menghasilkan :
 Vaksin bakterial : Yang terdiri dari bakteri hidup yang dilemahkan
atau diinaktifkan, polisakarida dari kapsel bakteri atau fragmennya
yang memiliki sifat antigen.
 Vaksin viral : Yang terdiri dari virus hidup yang dilemahkan dan
diinaktifkan, juga fragmen virus yang memiliki sifat antigen.
 Vaksin parasiter : Yang terdiri dari suatu protein yang terdapat di
permukaan sporozoit plasmodium falciparum (Vaksin Malaria)
b. Viability kuman yang digunakan dapat berupa :
 Vaksin hidup : Mengandung mikroba (kuman/virus) yang
virulensinya telah dilemahkan dengan cara mutasi atau melalui
passage, misalnya virus rabies yang telah dilemahkan melalui
passage telur.
 Vaksin mati : Mengandung mikroba yang telah dimatikan dengan
jalan pemanasan, sinar ultraviolet atau bahan kimia.
c. Komposisi antigen menentukan jenis vaksin, yakni :
 Whole vaccine : Terdiri dari mikroba utuh
 Split/ sub-unit vaccine : Dibuat dari bagian-bagian mikroba yang
mengandung antigen paling aktif
6

 Vaksin toksoid : Dibuat dari eksotoksin bakteri yang diisolasi atau


dibuat secara biosintetis dan kemudian dinetralisasi dengan
formaldehida
d. Cara pembuatan vaksin bermacam-macam, yaitu dengan cara :
 Passage telur atau kultur sel dengan jalan kultur jaringan
 Kultur persemaian (sering kali diterapkan pada pembuatan vaksin
bacterial). Berikut ini adalah cara pembuatan untuk vaksin
bacterial dan dan vaksin viral :
1. Vaksin bakterial : Pertama-tama bakteri dari suku (Strain)
tertentu ditanam di dalam medium cair yang optimal dalam
botol atau pada produksi besar-besaran dalam tangki
fermentasi. Setelah suatu massa tertentu, kuman ini dimatikan
dengan cara pemanasan atau dengan xat kimia dan bila perlu
dipisahkan dari mediumnya. Bakteri yang sudah mati ini
kemudian diperoses sebagai suspensi sel utuh atau sebagian
tertentu yang diisolasi, misalnya fraksi polisakarida.
2. Vaksin viral : Langkah pertama adalah memelihara sel-sel
untuk multiplikasi virus, karena virus tidak mampu
memperbanyak diri sendiri kecuali di dalam sel hidup (host
cells). Host cells yang telah di penetrasi oleh virus (Asam
nukleat, DNA/RNA) kemudian dirangsang untuk memproduksi
lebih banyak materi virus, yang kemudian diisolasi, dimurnikan
dan distabilisasikan.
Selain dua cara pembuatan vaksin diatas terdapat cara-cara khusus
seperti teknik rekayasa genetis. Teknik ini memungkinkan untuk
memproduksi vaksin yang aman dan murah serta dengan biaya yang
relatif rendah. Dengan teknik DNA rekombinan dapat dibuat antigen
bakterial dan viral secara massal. Lalu, hanya frkasi DNA yang cocok
dengan suatu antigen tertentu diisolasi dan di pindahkan ke sel-sel tuan
rumah.
Vaksin baru dapat diciptakan dengan menggunakan antibodies
monoklonak yakni antibodies yang bereaksi dengan antigen secara
sangat spesifik. Dengan cara sintesa organis dapat pula dibuat bagian
yang aktif dari suatu antigen tertentu, setelah rangkaian asam aminonya
diidentifikasi. Namun untuk dapat menimbulkan daya imunitas, peptide
7

sintetis ini harus diikat pada suatu protein lain yang berfungsi sebagai
carrier. Perkembangan lebih lanjut di bidang bioteknologi membuka
aspek-aspek baru dalam produksi vaksin.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari penjelasan diatas adalah :

1. Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan


kekebalan terhadap suatu penyakit. Vaksinasi merupakan metode paling
efektif untuk mencegah penyakit menular. Manfaat vaksin bagi tubuh
yaitu dapat mencegah penyebaran penyakit, mengurangi resiko kematian
dan cacat serta dapat menghemat waktu juga biaya.
2. Vaksin dapat digolongkan berdasarkan antara lain yaitu jenis, viabilitas,
komposisi dan cara pembuatannya.
 Jenis mikroba dalam vaksin menghasilkan : vaksin bakterial, vaksin
viral dan vaksin parasiter
 Viability kuman yang digunakan dapat berupa : vaksin hidup dan
vaksin mati
 Komposisi antigen menentukan jenis vaksin : Whole vaccine, split/
sub unti vaccine, dan vaksin toksoid.
 Cara pembuatan vaksin : Passage telur (kultur sel dengan jalan kultur
jaringan), kultur persemaian (broth culture), dan cara-cara khusus
(teknik rekayasa genetis).

3.2 Saran

8
DAFTAR PUSTAKA

Arumsari DR. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Imunisasi Dasar


Pada Bayi. Jurnal Pendidikan Kesehatan 2015:4(1):9-15.

J. Clin. 2015. Therapeutic Cancer Vaccines. Doi : 10.1172/JCI80009

Proverawati A, Citra Andhini. Buku Imunisasi dan Vaksinasi. Edisi 2. Jakarta.


Nuha Medika 2010: 25-28.

Anda mungkin juga menyukai