Anda di halaman 1dari 24

AUDIT SIKLUS PRODUKSI

Kelompok 10

1. Rezky Aprilianti (A031191120)


2. Nova (A031191122)
3. Nur Waina Fattah (A031191151)
4. Nur Saidah Kamilah (A031191161)
5. Yansen Pratama Kohar (A031191170)
6. Aulia Su Astika Dewi (190221100138)
Merencanakan Audit atas Siklus Produksi
Siklus produksi (production cycle) berhubungan dengan konversi bahan baku menjadi
barang jadi. Siklus ini meliputi perencanaan serta pengendalian produksi dari jenis-jenis dan
kuantitas barang yang akan diproduksi, tingkat persediaan yang akan dipertahankan, serta
transaksi dan peristiwa yang berkaitan dengan proses pabrikasi. Transaksi yang terjadi
dalam siklus ini dimulai pada saat bahan baku diminta untuk produksi, dan berakhir ketika
barang yang diproduksi ditransfer ke barang jadi. Transaksi yang terjadi dalam siklus ini
disebut sebagai transaksi pabrikasi (manufacturing transactions).
Siklus produksi saling berkaitan dengan tiga siklus lain berikut ini, yaitu :
1. Siklus pengeluaran dalam pembelian bahan baku dan pembayaran berbagai biaya
overhead.
2. Siklus jasa personalia dalam pembayaran biaya tenaga kerja pabrik.
3. Siklus pendapatan dalam penjualan barang jadi.
● Keterkaitan siklus produksi dengan siklus lainnya :
Tujuan Audit

Dua kelompok tujuan audit siklus produksi adalah sebagai berikut :


1) Tujuan audit atas kelompok transaksi yang berkaitan dengan transaksi
pabrikasi.
2) Tujuan audit atas saldo akun yang berkaitan dengan saldo persediaan serta
harga pokok penjualan.
Berikut tujuan audit spesifik tertentu untuk siklus produksi :
Menggunakan Pemahaman tentang Bisnis dan
Industri untuk Mengembangkan Strategi Audit

Pemahaman tentang bisnis dan industri klien akan membantu auditor dalam merancang
program audit yang efektif dan efisien. Bagi banyak perusahaan persediaan pabrikasi
merupakan proses inti, dan kemampuan entitas itu untuk menghasilkan laba serta arus kas
akan tergantung pada seberapa baik proses pabrikasi ini dikelola. Bagi banyak perusahaan
distribusi dan eceran, manajemen persediaan merupakan hal yang penting untuk mencapai
keberhasilan.
Materialitas, Risiko Inheren, Prosedur Analitis

● Materialitas. Bagi entitas pabrik dan pedagang eceran persediaan adalah unsur yang material dan
audit atas persediaan merupakan hal yang penting untuk mencapai pendapat tentang kewajaran
penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
● Risiko Inheren. Risiko inheren dari terjadinya salah saji dalam laporan keuangan yang disebabkan
oleh transaksi persediaan pada pabrikan, pedagang grosir, atau pedagang eceran, persediaan
dapat dinilai sebesar atau mendekati maksimum.
● Prosedut Analitis. Merupakan prosedur yang murah dari segi biaya dan dapat membuat auditor
waspada terhadap potensi terjadinya salah saji terkait persediaan.
Pertimbangan Komponen Pengendalian Internal

Aspek-aspek dari kelima komponen sistem pengendalian internal suatu entias dapat
diterapkan pada transaksi pabrikasi dalam siklus produksi. Misalnya, dalam komponen
lingkungan pengendalian, struktur organisasi harus mencakup jabat yang bertanggung
jawab atas produksi secara keseluruhan.
Aktivitas Pengendalian - Transaksi
Pabrikasi
Dokumen dan Catatan Yang Umum

Berikut ini disajikan beberapa dokumen, catatan, dan file computer yang lazim digunakan
dalam memproses transaksi pabrikasi, yaitu :

Laporan Slip pengeluaran


Perintah produksi Tiket waktu
kebutuhan bahan bahan

Buku besar
Tiket Laporan aktivitas Laporan produksi
pembantu / file
perpindahan produksi harian yang sudah selesai
induk persediaan

File induk File induk File induk


File induk biaya
persediaan bahan persediaan barang persediaan barang
standar
baku dalam proses jadi
Fungsi-Fungsi dan Pengendalian Terkait
Pelaksanaan dan pencatatan transaksi pabrikasi serta pengamanan persediaan
melibatkan fungsi-fungsi pabrikasi berikut ini :

MENCATAT TRANSAKSI
MEMINDAHKAN PABRIKASI DAN
MEMULAI PRODUKSI
BARANG TRANSAKSI

1. Memroses barang
1. Merencanakan dan dalam produksi. 1. Menentukan dan

mengendalikan mencatat biaya-biaya


2. Memindahkan pabrikasi.
produksi.
pekerjaan yang sudah
2. Mengeluarkan bahan selesai ke barang jadi. 2. Menjaga kebenaran

baku. saldo-saldo
3. Melindungi persediaan.
persediaan.
Pengendalian Manajemen

Pengendalian manajemen digunakan untuk memantau setiap fungsi.


Apabila manajemen ditetapkan sebagai pihak yang bertanggungjawab atas
penggunaan sumber daya pada setiap tahap produksi, maka kemungkinan
terjadinya kesalahan yang tidak disengaja akan diperkecil.
Memperoleh Pemahaman dan Menilai Risiko Pengendalian
Dalam memperoleh pemahaman dan mendokumentasikan tentang bagian-bagian dari komponen
pengendalian internal yang relevan dengan transaksi pabrikasi, auditor menggunakan prosedur
yang sama seperti transaksi lain. Prosedur ini meliputi:
● Review atas pengalamam sebdumnya dengan klien yang bersangkutan
● Pengajuan pertanyaan kepada manajemen serta personil produksi
● Pemeriksaan dokumen dan catatan produksi
● Pengamatan atas aktivitas dan kondisi produksi
Prosedur ini juga mencakup penggunaan kuesioner pengendalian internal, bagan arus, dan
memorandum naratif.
Pengujian Substantif atas Saldo
Persediaan
Akun Persediaan Kelompok Transaksi Yang

Memperbesar Akun Memperkecil Akun

Persediaan barang dagang Pembelian Penjualan

Transaksi pabrikasi yang mentransfer


biaya bahan ke produksi
Bahan baku Pembelian

Transaksi pabrikasi yang mentransfer Transaksi pabrikasi yang mentransfer


biaya bahan, tenaga kerja, dan biaya dari akun ini ke akun barang dalam
Barang dalam proses overhead dalam proses lainnya proses atau barang jadi lainnya

Transaksi pabrikasi yang mentransfer


biaya produksi yang sudah selesai ke
Barang jadi barang jadi Penjualan

Menentukan Risiko Deteksi untuk Pengujian Rincian


Merancang Pengujian Substantif

Bukti yang diperoleh dari beberapa pengujian yang dapat diterapkan pada
persediaan barang dagang dan pada persediaan barang jadi yang telah
diproduksi juga berkaitan dengan tujuan untuk akun harga pokok penjualan
yang bersesuaian, karena adanya hubungan timbal balik di antara akun-
akun tersebut.
Prosedur Awal
Prosedur Analitis
Salah satu prosedur awal yang penting
menyangkut usaha untuk mendapatkan
pemahaman tentang bisnis dan industry Penerapan prosedur analitis pada
suatu entitas guna menetapkan konteks persediaan seringkali bersifat ekstensif.
untuk mengevaluasi prosedur analitis dan Penelahaan atas pengalaman dan
pengujian rincian. Jika klien adalah kecendrungan industry merupakan hal yang
pabrikan, maka penting untuk memahami sangat penting ketika mengembangkan
bauran biaya tetap dan biaya variable yang ekspektasi yang akan digunakan dalam
terlibat dalam proses pabrikasi. Jika entitas mengevaluasi data analitis bagi klien.
itu merupakan pengecer, maka penting
untuk memahami sumber pasokan produk
serta peran yang dimainkan klien dalam
mata rantai distribusi ini.
Pengujian Rincian Transaksi

Pengujian ini melibatkan prosedur pemeriksaan dokumen pendukung


(vouching) dan penelusuran untuk mendapatkan bukti tentang pemrosesan
setiap transaksi yang mempengaruhi saldo persediaan. Perhatian khusus
harus diberikan pada penentuan ketepatan pisah batas transaksi persediaan
pada akhir periode akuntansi.
Pengujian Rincian Transaksi (lanjutan)

1. Pengujian Ayat Jurnal atas Akun Persediaan 2. Pengujian Pisah Batas Transaksi
Pembelian, Pabrikasi, dan Penjualan
Contoh vouching ayat jurnal yang tercatat dalam
akun persediaan mencakup pemeriksaan dokumen Dalam sebuah perusahaan pabrikasi, juga
pendukung :
harus dipastikan bahwa ayat jurnal telah
(1) Ayat jurnal debet dalam persediaan barang dicatat dalam periode yang tepat untuk
dagang atau bahan baku ke faktur penjual, transfer biaya barang yang bergerak
laporan penerimaan, dan pesanan diantara gudang dan departemen produksi,
pembelian. departemen produksi yang satu dan yang
(2) Ayat jurnal debet dalam persediaan barang lainnya, dan departemen produksi dan
dalam proses atau barang jadi ke catatan barang jadi. Dalam setiap kasus, auditor
biaya pabrikasi dan laporan produksi.
harus memastikan melalui inspeksi
(3) Ayat jurnal kredit pada persediaan barang
dagang dan barang jadi ke dokumen dan
dokumen dan observasi fisik bahwa pisah-
catatan penjualan. batas pekerjaan administrasi dan pisah-
batas fisik atas perhitungan persediaan
(4) Ayat jurnal kredit pada persediaan bahan telah dikoordinasikan.
baku dan barang dalam proses ke catatan
biaya pabrikasi dan laporan produksi.
Pengujian Rincian
Perbandingan
Pengujian Rincian
Saldo : Estimasi Penyajian Laporan
Saldo
Dengan GAAP
Akuntansi

1. Mengamati
perhitungan Tanggung jawab auditor Bukti yang berhubungan
persediaan klien
atas kualitas terbatas dengan penyajian dan
pengungkapan laporan
1. Pengujian klerikal hanya sebagai pengamat
diberikan oleh pengujian-
atas akurasi daftar yang telah cukup pengujian substantif.Bukti lebih
persediaan memperoleh informasi. lanjut dapat diperoleh,sesuai

Ini berarti auditor hanya yang diperlukan, dari review


1.Pengujian
atas notulen rapat-rapat dewan
penetapan harga diharapkan menentukan
direktur dan dari pengajuan
persediaan apakah persediaan pertanyaan kepada
sudah berada dalam manajemen. Berdasarkan bukti
1. Mengkonfirmasi
kondisi siap jual, dan perbandingan laporan
persediaan pada
keuangan klien dengan
lokasi-lokasi diluar digunakan atau
ketentuan-ketentuan akuntansi
entitas dikonsumsi, dan apakah yang berlaku,auditor
ada barang yang usang mendapatkan ketepatan
1.Memeriksa
atau rusak. penyajian dan pengungkapan
perjanjian dan
kontrak konsinyasi
Jasa - Jasa Bernilai Tambah dalam Siklus
Produksi
Manajemen persediaan merupakan proses inti yang harus dikelola dengan baik oleh setiap
perusahaan pabrikasi, pedagang grosir, serta pengecer agar dapat mencapai tujuan profitabilitas
dan arus kas.

Lebih jauh lagi , prosedur analitis yang ditempuh auditor akan membahas efektivitas proses
manajemen persediaan. Biasanya auditor akan mengevaluasi perputaran persediaan suatu usaha
entitas. Jika peringkat klien mendekati tingkat paling bawah dalam industrinya, maka akuntan publik
biasanya akan coba membahas masalah bagaimana klien dapat memperbaiki proses manajemen
persediaannya.
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai