n Materi
PKWU
Semester
1
Disusun oleh :
Nofita Anis
Widarti, S.Pd.
Atin
Setianingrum,
S.Pd.Kim
1
Karakteris
KD. 3.1 dan 4.1
tik
3.1 Memahami karakteristik kewirausahaan (misalnya berorientasi ke masa depan dan berani
Kewirausa
mengambil resiko) dalam menjalankan kegiatan usaha
4.1 Mengidentifikasi karakteristik wirausahawan berdasarkan keberhasilan dan kegagalan usaha
haan
Pendahuluan
Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian perhatikan gambar di bawah ini.
Pertanyaan:
a. Apakah anda mengenal tokoh ini?
b. Siapakah dia?
Setelah kalian bisa menjawab siapakah tokoh di atas, diskusikan dengan kelompok kalian apa
hubungan antara tokoh dengan kewirausahaan dan apabila perlu mintalah bantuan dari guru.
Peta Konsep
Kewirausahaan
Keberhasilan
Karakteristik
dan Kegagalan
Kewirausahaan
Wirausahawan
Faktor Faktor
Sifat-sifat Pengembangan Ciri-ciri
Keberhasilan Kegagalan
Wirausahawan Kewirausahaan wirausahawan
Wirausahawan Wirausahawan
Kegiatan Belajar 1
Bacalah uraian singkat materi dan contoh berikut dengan penuh konsentrasi !
Wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan
cara produksi baru, menyusun kegiatan untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan
serta memasarkannya. (KBBI)
2
Pelaku wirausaha disebut wirausahawan atau entrepreneur, yaitu yaitu seseorang yang
memiliki kualitas jiwa kepemimpinan dan inovator pemikiran dalam melakukan usaha.
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yg mengarah pada upaya mencari, menciptakan, serta
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan memperoleh keuntungan yg lebih besar.
(Tercantum dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan pembinaan Pengusaha Kecil
nomor 961/KEP/M/XI/1995)
Kegiatan yang bersifat kewirausahaan :
1) Menghasilkan produk baru dengan cara baru pula.
2) Menemukan peluang pasar baru dengan menghasilkan produk baru pula.
3) Mengkombinasikan faktor-faktor produksi dengan cara baru.
4) Mendukung budaya yang mendorong eksperimen yang kreatif.
5) Mendorong perilaku eksperimen
3
Sifat-sifat seorang wirausahawan yaitu :
a. Percaya diri (self confidence)
b. Berorientasi tugas dan hasil
c. Keberanian mengambil risiko
d. Kepemimpinan
e. Berorientasi ke masa depan
f. Keorisinilan: Kreativitas dan Inovasi
Ayoo berlatih!
Setelah Anda memahami isi bacaan dan definisi wirausaha, maka jawablah latihan soal berikut:
1. Berdasarkan dari bacaan di atas, rumuskan pengertian kewirausahaan menurut anda,
apabila kesulitan berdiskusilah dengan kelompok anda?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2. Pak Fajri selalu mencoba ide dan mengembangkan produk kerajinan yang baru. Meskipun
gagal, tapi beliau tidak pernah menyerah untuk mencoba mengimplementasikan ide yang
baru dan belum pernah ada sebelumnya. Hal tersebut sesuai dengan kegiatan yang bersifat
kewirausahaan, yaitu ….
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
3. Ibu Linda ingin membuka cabang gerai/toko kerajinan di Kendal. Untuk melancarkan
usahanya, ibu Linda menentukan sendiri kepala toko, kasir, dan karyawan tokonya.
Tindakan yang dilakukan ibu Linda sesuai dengan karakteristik wirausahawan menurut
Steinhoff dan John F. Burgess (1993), yaitu ….
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
4. Seorang wirausaha harus memiliki semangat yang tinggi dan selalu bekerja keras untuk
mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik. Hal tersebut sesuai dengan
karakteristik kewirausahaan menurut Scarborough dan Thomas W. Zimmeree, yaitu ….
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
5. Berdasarkan video wawancara dan biografi tokoh coba Anda sebutkan ciri-ciri karakteristik
kewirausahaan yang menjadi faktor keberhasilan dan kegagalan usaha pada tokoh yang
ditampilkan! Ambil kesimpulan masing-masing setelah Anda hubungkan dengan materi! Jika
diperlukan diperkenankan mencari referensi dari internet
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Apabila kalian telah mampu menyelesaikan persoalan di atas, jika telah memahami, maka
kalian bisa melanjutkan pada kegiatan belajar 2 berikut.
4
Apabila kalian telah mampu menyelesaikan persoalan di atas, maka kalian bisa melanjutkan
pada kegiatan belajar 2 berikut.
Kegiatan Belajar 2
Setelah Anda belajar tentang karakteristik kewirausahaan pada contoh kegiatan belajar 1,
sekarang perhatikan penjelasan berikut!
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang menyebabkan
wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya, yaitu :
1. Tidak kompeten dalam manajerial
5
2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan
mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi
perusahaan.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan
4. Gagal dalam perencanaan
5. Lokasi yang kurang memadai
6. Kurang pengawasan
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan
Alasan utama kegagalan usaha baru antara lain:
1) Pengetahuan pasar yang tidak memadai.
2) Kinerja produk yang salah.
3) Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif.
4) Adanya persaingan.
5) Keusangan produk yang terlalu cepat.
6) Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat
Ayoo berlatih!
Setelah Anda memahami isi bacaan dan definisi wirausaha, maka jawablah latihan soal berikut:
1. Ibu Sinta merupakan wirausahawan yang sukses di bidang perlengkapan rumah tangga.
Dalam memproduksi produk perlengkapan rumah tangga, ibu Ana selalu berkreasi agar
produk kerajinan miliknya tidak sama dengan produk yang ada di pasaran. Sehingga produk
kerajinan milik ibu Ana memiliki ciri khas sendiri. Hal tersebut sesuai dengan syarat untuk
menjadi wirausaha yang berhasil, yaitu
….………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2. Salah satu faktor yang menjadi alasan utama kegagalan usaha baru terkait faktor penjualan
adalah ….
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
3. Silahkan kalian cari tokoh wirausahawan yang berhasil dan wirausahawan yang gagal.
Setelah anda membaca dan mengamati keberhasilan dan kegagalan wirausaha, simpulkan
apa faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan wirausaha tersebut dikaitkan dengan
materi yang telah anda pelajari!
…………………………………………………………………………………………
..………………………………………………………………………………………
..………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
6
Penugasan
Amati lingkungan sekitarmu. Cari informasi dari buku, koran, majalah atau
internet untuk temukan tokoh wirausahawan di bidang kerajinan yang
sukses!
1. Buatlah tabel hasil wawancara yang berisi tentang:
a. Nama tokoh wirausahawan
b. Profil usaha (lokasi, bidang usaha, nama produk)
c. Kisah sukses usahanya
d. Karakteristik wirausahawan penentu keberhasilan usaha
e. Kendala usaha
2. Dari tabel isian hasil wawancara, buatlah laporan sederhana tentang
karakeristik kewirausahaan
3. Laporan dipresentasikan di depan kelas sesuai kelompok
Setelah mengetahui dan memahami tugas yang diberikan, sekarang perhatikan format
penulisan laporan hasil wawancara berikut!
Format Laporan
Bab I Pendahuluan
a Latar Belakang
b Tujuan
c Topik
d Waktu dan tempat
a Kesimpulan
b Saran
7
Perencanaa
n Usaha
Kerajinan
KD 3.2
3.2 Memahami perencanaan usaha kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda (misalnya
cerita rakyat, mitos, simbol, tarian, pantun dan upacara adat) yang meliputi ide dan peluang
usaha, sumber daya, administrasi dan pemasaran
4.2 Menyusun perencanaan usaha kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda (misalnya
cerita rakyat, mitos, simbol, tarian, pantun dan upacara adat ) yang meliputi ide dan peluang
usaha, sumber daya, administrasi dan pemasaran
Pendahuluan
Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian membaca dan memahami narasi di bawah ini.
Sebuah tarian tradisional bisa saja membawakan cerita tradisional, dengan menggunakan pakaian tradisional
dan ditarikan pada sebuah upacara yang merupakan ritual tradisional. Contohnya tarian Burung Enggang dari
suku Dayak, menceritakan tentang seekor burung enggang. Burung enggang bagi masyarakat Dayak
merupakan simbol dewata. Burung enggang merupakan wujud nenek moyang yang turun ke bumi. Penari
Burung Enggang menggunakan pakaian tradisional Dayak, dan diiringi musik tradisional yang dimainkan
dengan alat musik tradisional. Tarian, simbol, pakaian, musik dan alat musik tersebut dapat menjadi sumber
inspirasi dari pembuatan kerajinan. Tarian, simbol dan musik merupakan produk budaya nonbenda,
sedangkan pakaian, perlengkapan tari dan alat musik merupakan artifak/objek budaya
Gambar 1.2 Burung Rangkong (kiri) dan Tari Burung Enggang (kanan)
Studi Model
Curah Pendapat
Sketsa Ide
8
Kegiatan Belajar 1
Sebutkan budaya atau tradisi dari beberapa daerah yang ada di peta pada gambar di atas
sehingga dapat dijadikan inspirasi untuk berwirausaha. Buatlah daftarnya kedalam sebuah
tabel sehingga mudah dimengerti. Kemudian, jadikan salah satunya sebagai inspirasimu
berwirausaha
Pada kegiatan belajar 1 di atas, telah dilakukan identifikasi terhadap budaya tradisional
nonbenda yang terdapat di daerah diwilayah Indonesia. Ragam budaya tradisional
nonbenda yang terdapat di daerah akan menjadi inspirasi untuk perancangan kerajinan
yang akan dibuat. Perancangan kerajinan juga harus mempertimbangkan ketersediaan
material/ bahan baku dan keterampilan produksi yang terdapat di daerah sekitar. Untuk
itu, dapat dilakukan pencarian informasi tentang ragam jenis material khas daerah yang
dapat digunakan untuk kerajinan serta perajin yang membuat kerajinan di daerah
setempat
9
Ayo berlatih!!
1. Dari beberapa budaya non benda yang anda identifikasi, sebutkan satu budaya non benda dan
inspirasi kerajinan apa yang bisa dibuat dari budaya tersebut, jelaskan alasanmu !
Apabila kalian telah mampu menyelesaikan persoalan di atas, maka kalian bisa melanjutkan
pada kegiatan belajar 2 berikut.
Kegiatan Belajar 2
DEFINISI
Kegiatan wirausaha didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia, material,
peralatan, cara kerja, pasar, dan pendanaan. Sumber daya yang dikelola dalam
sebuah wirausaha dikenal dengan sebutan 6 M, yakni Man (manusia), Money
(uang), Material (bahan), Machine (peralatan), Method (cara kerja), dan Market
(pasar)..
Amati lingkunganmu. Perhatikan ragam material atau bahan baku yang tersedia
di lingkungan sekitarmu. Carilah informasi dari buku, internet, maupun dari
perajin yang ada di daerahmu tentang ragam material dan teknik produksi yang
dapat digunakan untuk setiap material tersebut.
Diskusikan dalam kelompok tentang ragam material dan teknik produksi yang
dapat digunakan untuk pembuatan kerajinan dengan inspirasi budaya. Tuliskan
sebanyak-banyak tentang ragam bahan baku/material dan teknik produksi yang
ada di lingkungan
Ayo berlatih!!
1. Pada dasarnya ada empat kelompok sumber daya yang dibutuhkan dalam menjalankan
usaha. Sebutkan dan jelaskan!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
10
Contoh bentuk (berupa
Bahan Baku/
No. Ragam Teknik foto, gambar atau
Material
sketsa)
1. Pelepah pisang Pilin Pewarnaan
(contoh) Anyaman
2.
3.
4.
Kegiatan Belajar 3
Evaluasi
dengan
Inspiras
3.3.1 MENDEFINISIKAN KERAJINAN DENGAN INSPIRASI BUDAYA LOKAL NON BENDA
A. Pengertian Kerajinan
i
Kerajinan adalah semua kegiatan dalam bidang industri atau pembuatan barang
Budaya
sepenuhya dikerjakan oleh sifat rajin, terampil, ulet serta kreatif dalam upaya
pencapaiannya(Wiyadi,dkk,1991:915).
Non
Kerajinan merupakan keterampilan tangan yang menghasilkan barang-barang bermutu
seni, maka dalam prosesnya dibuat dengan rasa keindahan dan dengan ide-ide yang murni
sehigga Benda
menghasilkan produk yang berkualitas mempunyai bentuk yang indah dan
menarik(Soeprapto,1985:16)
Kerajinan adalah hasil produk atau barang seni kerajinan pada dasarnya memilikifungsi
yang mengandung kegunaan murni secara praktis maupun mengandung kegunaan murni
secara estetis(Isyanti,dkk,2003:17)
Kerajinan adalah suatu usaha yang dilakukan secara terus menerus dengan penuh
semangat ketekunan, kecekatan, kegigihan berdedikasi tinggi dan berdaya maju yang luas
dalam melakukan suatu karya. (Kadjim 2011 : 10)
Dapat disimpulkan,Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau
kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalu ketermpilan tangan.
Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan.
Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai.menurut ahli,
kerajinan merupakan keterampilan tangan yang menghasilkan barang-barang bermutu
seni,maka dalam prosesnya dibuat dengan rasa keindahan dan dengan ide-ide yang murni
sehigga menghasilkan produk yang berkualitas mempunyai bentuk yang indah dan
menarik(Soeprapto,1985:16)
Dari pernyataan ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa kerajinan adalah keterampilan
untuk dapat membuat produk – produk yang bernilai yang kerajinan tersebut di dasarkan
oleh ide – ide yang murni sehingga dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang baik.
B. Macam-macam Kerajinan
Kerajinan dibagi menjadi 3 yaitu:
1. kerajinan tangan adalah kegiatan yang dilakukan untuk membuat kerajinan dengan
menggunakanan keterampilan tangan manusia. Contohnya kain tenun batik.
12
2. kerajinan anyam adalah suatu kerajinan yang dapat menciptakjhyjan keindahan
buatan manusia dengan menggunakan teknik anyam. Contohnya tempat makan, sandal,
tas.
3. kerajinan keramik adalah kerajinan yang berbahan baku tanah liat dan proses
pembuatannya melalui proses pembakaran. Contohnya guci, gerabah, porselin.
Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Lokal Non Benda adalah salah satu bentuk kerajinan
yang memfokuskan pada kerajinan yang idenya berasal dari budaya-budaya tradisional
dalam negeri yang bentuknya bukan benda seperti cerita rakyat, mitos, tarian, pantun.
Kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda juga berarti usaha kerajinan (benda) yang
inspirasinya / ide pembuatannya berasal atau berkaitan dengan kebudayaan lokal /
tradisional dalam negeri yang bukan benda. Kerajinan seperti ini juga membantu masyarakat
untuk lebih mencintai dan mengenal kembali lebih dalam akan seni budaya tradisional, dan
tidak hanya hobi menyukai seni modern saja yang belum tentu positif pengaruhnya.
Jadi dari hal hal tersebut kemudian mereka bisa mendapatkan ide untuk menciptakan
usahanya sendiri. Misalnya: membuat kerajinan kostum berdasarkan cerita rakyat.
Budaya Lokal adalah berbagai macam kebudayaan yang muncul dalam suatu masyarakat
yang telah padu dan memiliki satu kesamaan dalam pola pikir dan berkehidupan sosial
sehingga mampu menumbuhkan suatu ciri tertentu biasanya berupa kegiatan maupun
aktivitas yang dilestarikan dan diagungkan oleh masyarakat bersuku bangsa tersebut.
Manfaat kerajinan inspirasi budaya lokal non benda adalah dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat melalui pembuatan – pembuatan karya ataupun produk yang
idenya berasal dari inspirasi budaya lokal non benda, yang masih jarang di aplikasikan pada
13
zaman sekarang yang menyebabkan peluang yang besar dalam pembuatan kerajinan
tersebut.
Selain itu kerajinan inspirasi budaya lokal non benda dapat meningkatkan rasa cinta
masyarakat kepada produk – produk dalam negeri dan menambah wawasan masyarakat
akan budaya sendiri yang mungkin cenderung hilang di masyarakat.
Manfaatnya bagi negara yaitu dapat meningkatkan perekonomian negara dan kestabilan
taraf hidup di Indonesia di karnakan kerajinan – kerajinan yang tidak kalah berkualitas
dengan kerajinan – kerajinan luar yang pasti dapat bersaing di kanca internasional
Sebelum kita bahas tentang Kerajinan Non Benda, maka ada baiknya kita perlu tahu terlebih
dahulu tentang definisi dan perbedaan dari 2 Kebudayaan :
(musik angklung sebagai budaya non benda dari Indonesia yang mendunia, konser
angklung dengan recor piluhan ribu peserta beberapa kali diadakan di negara lain,
seperti Amerika dan Australia)
14
(Seni pertunjukan wayang sebagai budaya non benda yang unik, dengan waktu yang
unik pula yaitu semalam suntuk)
Kerajinan Non Benda adalah Kerajinan yang hasil karyanya bukan berupa benda,
misalnya tari, Puisi, Lagu/Nyanyian, Lambang lambang / Symbol
Kembang Wijayakusuma;
Merupakan lambang Wahyu Negara pada saat masih berbentuk kerajaan.
Wijayakusuma menjadi nama pengenal khas dan merupakan lambang hidup daerah.
Kembang ini hanya ada dan tumbuh di Cilacap saja (bunga gaib).
Ikan Hiu;
15
Ikan Hiu melambangkan Cilacap berada di daerah pantai laut selatan, penghasil ikan, dan
sebagian dari masyarakatnya adalah nelayan.
MOTTO :
JALA BHUMI WIJAYAKUSUMA CAKTI
JALA : Air, Lautan
BHUMI : Tanah, Daratan
WIJAYAKUSUMA : Bunga Kejayaan
CAKTI : Ilmu Tertinggi
Artinya adalah :
"Kemampuan membudidayakan bumi, laut, air untuk kemakmuran"
Itulah Makna Di Balik Lambang Daerah Kabupaten Cilacap, Kota Ngapak yang
menyimpan sejuta Pesona dengan Jargon Cilacap Bercahaya ( Bersih Elok Rapi Ceria Hijau Aman
dan Jaya )
- Kerajinan seperti ini juga membantu masyarakat untuk lebih mencintai dan
mengenal kembali lebih dalam akan seni budaya tradisional, dan tidak hanya hobi
menyukai seni moderen saja yang belum tentu positif pengaruhnya
16
- Kaos dengan gambar gambar cerita rakyat
- Batik modern agar lebih disuka anak muda
- Topeng
- Kelompen / Terompah kayu dengan hiasan etnik.
Dan lain lain
Mesin motor yang dipahat bak relief ala candi, Harley davidson yang digravir dengan
kesenian Batik.
Kerajinan Tangan budaya lokal non benda dewasa ini cukup nge-trend dan sangat
digemari masyarakat, mengingat tampilannya yang terkesan lebih unik dan memikat,
meski pembuatannya dibuat dengan cara cara modern namun setelah dikombinasikan
dengan sentuhan sentuhan kuno/lawas akhirnya dapat memberikan rasa interest
tersendiri.
17
3.3.3. MENGANALISIS TEKNIK PRODUKSI KERAJINAN BERDASARKAN INSPIRASI BUDAYA LOKAL
NON BENDA
1. Ornamen dikelompokkan menjadi tiga jenis ornamen geometris, ornamen flora dan fauna,
ornamen figuratif, dan ornamen abstrak Ornamen berasal dari bahasa Latin ornare, yang
berarti menghiasi. Menurut Gustami (1987) ornamen adalah komponen produk seni yang
ditambahkan atau sengaja dibuat untuk tujuan sebagai hiasan (Sunaryo, Aryo, 2011: 3).
2. Ada juga beberapa teknik dalam pembuatan kerajinan dengan inspirasi budaya lokal
nonbenda antara lain sebagai berikut :Bentuk, Jahit, Ukir, Anyam, Tenun dan Ikat Celup
a. Bentuk
1) Teknik, bentuk dapat digunakan untuk membuat kerajinan dengan inspirasi budaya
lokal nonbenda berupa gerabah. Kerajinan rabah umumnya memakai bahan tanah
hat. Melalui teknik pijat dan pilin, putar, dan cetak, kerajinan gerabah dapat
diciptakan.
2) Alat-alat untuk menunjang proses pembuatan kerajinan gerabah antara lain meja
putar (manual maupun elektrik), kawat pemotong, tempat air, spons, butsir, dan
sebagainya.Adapun penjelasan dari teknik putar, cetak pijit, pilin, dan lempengan
sebagai berikut :
3) Bentuk Putar (throw); teknik ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu meja
putar baik manual maupun mesin.Cetak tuang (cast); pembentukan dicetak pada
cetakan yang telah dibuat sebelumnya.Pijit (Pinching); pembentukan dengan cara
dipijit atau dengan alat pukul.
4) Bentuk Pilin (Coil); pembentukan dengan cara tanah hat dipelintir menjadi bentuk
bulat dan memanjang.Lempengan (Slab); pembentukan menggunakan alat bantu
berupa roll pin atau penggiling baik manual maupun mesin. Teknik ini digunakan
untuk menghasilkan tebal yang sama.
Sedangkan untuk memberikan ornamen pada teknik ini, bisa dilakukan dengan
menambahkan pilinan adonan yang ditata sedemikian rupa, pembentukan ukiran
menggunakan alat butsir, atau dengan melukis pada kerajinan gerabah yang telah
selesai.
b. Jahit
Teknik ini digunakan untuk membuat kerajinan dari bahan seperti kain maupun karung.
Jahit secara manual atau dengan mesin. Teknik jahit berfungsi untuk merangkai
potongan pola kain menjadi kerajinan bernilai guna. Teknik jahit juga bisa berfungsi
sebagai ornamen yaitu dengan menerapkan teknik quilting atau jahit tindas. Alur jahitan
bisa dibuat dengan arah yang kreatif sehingga membentuk bentuk tertentu.
c. Ukir
Bahan yang dapat digunakan untuk membuat berajinan yang memakai teknik ukir
antara lain lilin, sabun, batu, kayu, dan sebagainya. Teknik ukir merupakan teknik dalam
pembuatan ornamen.Bentuk ukiran pada bahan lunak berupa ragam hias flora dan
fauna, maupun bentuk - bentuk figuratif dan abstrak.Alat yang digunakan untuk
mengukir bahan lunak yaitu seperti alat ukir atau butsir. Ukiran yang detil, rumit dan
rapi memiliki nilai yang lebih tinggi.
18
d. Anyam
Anyam merupakan kerajinan yang umum dilakukan duk daerah di Indonesia. Anyam
digunakan untuk menghasilkan barang-barang keperluan sehari - hari seperti keranjang
dan tikar. Anyaman dibuat dengan menyilangkan dan merangkai lembaran - lembaran
bahan lunak hingga menghasilkan berbagai motif.Sebagai ornamen, motif akan terlihat
lebih menarik apabila bahan yang digunakan terdiri dari beberapa warna.
e. Tenun
Tenun biasa dibuat dari benang seperti kapas, sutra, dan sebagainya. Dalam teknik
tenun terdapat dua jenis benang yaitu benang pakan dan benang lungsin. Pakan adalah
benang tenun yang disusun sejajar, memanjang dan tidak bergerak. Sedangkan lungsin
adalah benang yang digerakkan oleh tangan pada alat tenun untuk diselipkan pada
pakan (Rahmi, 2009: 2).
f. Ikat Celup
Teknik ikat celup dalam bahasa Inggris yakni tie dye, merupakan teknik mewarnai kain
dengan cara diikat kemudian dicelupkan pada zat pewarna. Proses pembuatannya dapat
dilakukan menggunakan kain lalu digulung, menjelujur, lalu kain diikat hingga kencang.
Pada tradisi Jawa, teknik ini dikenal dengan nama batik jumputan.
3. Pembuatan Kerajinan
Pembuatan kerajinan dengan inspirasi budaya lokal nonbenda dapat dilakukan dengan cara
sederhana sampai cara yang membutuhkan ketelitian. Sebelum membuat kerajinan dengan
inspirasi budaya lokal nonbenda, seorang perajin harus mempersiapkan hal - hal sebagai
berikut :
Pembuatan Kerajinan
a. Menentukan Ide\
Tulis/buatlah sketsa semua ide untuk membuat kerajinan dengan inspirasi budaya lokal
nonbenda.b. Mengembangkan IdePilih beberapa ide menarik kemudian kembangkan
dengan membuat sketsa wujud kerajinan yang akan dibuat, jenis, fungsi, bahan, teknik,
dan prosedur pembuatan.
b. Menyempurnakan Ide
Pilih salah satu dari beberapa ide. Kemudian buat rancangan berupa pola, ukuran,
bahan, teknik pembuatan dilakukan pada tahap ini, ragam hias, dan segmen pasar.
Gambar pula hasil kerajinan yang dimaksud.
c. Mewujudkan Ide
Dalam tahap ini dilakukan pembuatan kerajinan dengan inspirasi budaya lokal nonbenda
sesuai dengan tahap yang telah ditentukan.
Proses produksi kerajinan dengan inspirasi budaya lokal nonbenda berdasarkan daya
dukung yang dimiliki oleh daerah setempat.
19
Bahan Baku
Teknik Produksi
Kegiatan produksi diawali dengan persiapan produksi. Persiapan produksi dapat berupa
pembuatan gambar teknik (gambar kerja) atau gambar pola. Gambar kerja atau pola akan
menjadi patokan untuk kebutuhan pembelian dan persiapan bahan. Tahap selanjutnya
adalah pengerjaan. Kerjakan setiap tahap sesuai dengan perencanaan produksi yang
sudah dibuat sebelumnya. Tahapan produksi secara umum terbagi atas pembahanan,
pembentukan, perakitan, dan finishing.
Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan atau material agar siap dibentuk.
Tahapan proses penambahan dilanjutkan dengan proses pembentukan. Pembentukan
bahan baku bergantung pada jenis material, dibentuk dengan cara dilipat. Kayu, bambu
dan rotan lainnya dapat dibentuk dengan cara dipotong atau dipahat. Pemotongan bahan
dibuat sesuai dengan bentuk yang direncanakan. Pemotongan dan pemahatan juga
biasanya digunakan membuat sambungan bahan, seperti menyambungkan bilah-bilah
papan atau dua batang bambu. Pembentukan besi dan rotan, selain dengan pemotongan,
dapat menggunakan teknik pembengkokan. Pembentukan besi juga dapat menggunakan
teknik las. Logam lempengan dapat dibentuk dengan cara pengetokan. Tahap terakhir
adalah finishing. Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut
dimasukkan ke dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusan dan/atau pelapisan
permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya penghalusan permukaan kayu
dengan amplas atau menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan
produk. Finishing dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk
yang dibuat lebih awet dan lebih menarik.
Kelancaran produksi juga ditentukan oleh cara kerja yang memperhatikan K3 (Kesehatan
dan Keselamatan Kerja). Upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja bergantung
pada bahan, alat dan proses produksi yang digunakan pada proses produksi. Proses
pembahanan dan pembentukan material solid seringkali menghasilkan sisa potongan atau
debu yang dapat melukai bagian tubuh pekerjanya. Maka, dibutuhkan alat keselamatan
kerja berupa kacamata melindungi dan masker anti debu. Proses pembahanan dan
finishing, apabila menggunakan bahan kimia yang dapat berbahaya bagi kulit dan
pernafasan, pekerja harus menggunakan sarung tangan dan masker dengan filter untuk
bahan kimia. Selain alat keselamatan kerja, hal yang tak kalah penting adalah sikap kerja
20
yang rapi, hati-hati, teliti dan penuh konsentrasi. Sikap tersebut akan mendukung
kesehatan dan keselamata kerja
21
Batik Jumputan
Pengertian Batik Jumputan
• Kata jumputan berasal dari bahasa jawa. Menjumput berarti memungut atau
mengambil dengan semua ujung jari tangan.
• cara pembuatan kain batik jumputan sangat sederhana dan mudah dilakukan karena
tidak menggunakan lilin dan canting.
• Sesuai dengan namanya, batik jumputan dibuat dengan cara menjumput kain yang di isi
biji-bijian sesuai dengan motif yang di kehendaki, selanjutkan mengikat, dan terakhir
melakukan pencelupan kedalam pewarna.
• Meskipun dengan cara sederhana. hasil kain batik jumputan tidak kalah indah dengan
jenis batik yang lain. Batik jumputan merupakan suatu karya seni yang mempunyai nilai
budaya dan nilai ekonomi tinggi
• Pola digambar dengan tangan dan dikerjakan secara manual sehingga memiliki ciri khas
tersendiri
• Merupakan kerjainan tangan asli dan belum bisa tergantikan oleh mesin modern
• Motif sulit diulang, karna setiap pengikatan akan menghasilkan motif yang berbeda
22
Alat
• Karet gelang, Tali kasur, atau Rafia
• Kelereng, Uang koin, Batu;
• Kompor;
• Bejana (Panci);
• Sendok kayu sebagai alat pengaduk;
• Ember.
Bahan
• Kain berjenis Blaco, Mori prima, Primissima;
• Dua sendok Garam dan Cuka secukupnya;
• Dua liter Air untuk satu kemasan warna;
• Pewarna dan penguatnya dalam satu kemasan (Wenter ataupun Wantex).
23
Tahapan Produksi Batik
Jumputan
Prosesnya terbilang simpel dan sederhana. Bahan dan alat yang digunakan juga mudah didapat. Kain
jumputan lebih sering disebut kain tie-dye (ikat celup). Prosesnya hanya dengan mengikat-ikat kainnya
lalu dicelup pada pewarna. Tanpa ada proses pelilinan seperti pada batik. Pada kain jumputan, yang
digunakan untuk mencegah terserapnya pewarna pada bagian yang diikat yaitu memakai tali rafia,
karet, biji-bijian, balok-balok kayu, setik-setik atau jahitan. Kain jumputan bisa dibuat dengan satu warna
atau beberapa warna.
1. Siapkan alat dan bahannya
Alat dan bahan berupa kain putih (katun, sutra), sabun cuci/ detergen, bahan pengisi (batu kecil,
kelereng, biji-bijian), balok kayu, bahan pengikat (tali rafia, karet, benang), jarum, gunting, pewarna
(sintetis/ alam), botol, karet busa, kuas, sarung tangan, kompor, panci, dan setrika. Alat dan bahan
tersebut mudah didapat, misalnya dapat dibeli ditoko, dapat dibuat sendiri atau memanfaatkan
barang-barang bekas yang ada disekitar rumah.
2. Siapkan Kain
Kain yang akan diwarna dicuci dengan air panas yang dicampur dengan sabun. Hal ini dilakukan
untuk menghindari kain mengkerut. Setelah dicuci dengan air sabun, kain dibilas hingga bersih dan
peraslah. Selagi masih lembab lakukan proses pengikatan.
24
4. Proses Pewarnaan
Warna mempengaruhi hasil desain. Penggunaan warna lebih dari satu lebih rumit dalam
pengerjaannya. Pewarnaan dimulai dari warna yang paling muda. Warna gelap digunakan pada
tahap pewarnaan paling akhir. Untuk membuat berbagai warna digunakan tiga warna dasar merah,
kuning dan biru. Campuran warna merah dan biru menghasilkan warna ungu. Merah dan kuning
menghasilkan warna jingga atau orange. Kuning dan biru menghasilkan warna hijau. Untuk
menghasilkan warna muda digunakan pewarna yang encer. Untuk warna tua digunakan pewarna
yang pekat dan kental.
Pewarnaan bisa dilakukan seperti saat pewarnaan kain batik. Namun biasanya untuk menghasilkan
warna yang bagus dan tahan lama, kain jumputan diwarna dengan cara direbus. Caranya: siapkan
panci pewarnaan. Perhitungkan besar kecilnya panci agar dapat menampung seluruh kain yang
akan diwarna. Panci harus cukup besar untuk menampung kain sehingga kain tidak tumpang tindih.
Isilah panci dengan air panas, lalu masukkan pewarna yang warnanya gelap karena lebih mudah
merata daripada yang terang. Pewarna yang warnanya terang dapat diencerkan untuk
mendapatkan hasil yang rata. Letakkan panci di atas api agar tetap panas selama proses
pewarnaan. Hasil pewarnaan akan awet. Gunakan bilah kayu untuk memutar-mutar kain dalam
larutan sampai warnanya merata.
Ada beberapa teknik untuk menghasilkan motif yang unik dan menarik yang bisa kita pilih, antaranya
yaitu:
a. Ikat Mawar
Kita mulai membuat lingkaran dengan menjumput kain. Ikatan bagian dasar jumputan dengan tali
karet. Garis tengah lingkaran yang akan terbentuk dua kali tinggi jumputan kain.
25
(Sumber gambar: Buku “Batik dan Jumputan” by Joko Dwi Handoyo)
d. Ikatan Garis
Kita memulai membuat garis dengan kapur atau pensil. Kain dilipat menurut garis dan diikat kuat-
kuat. Untuk membuat beberapa garis, tariklah beberapa garis pedoman.
26
(Sumber gambar: Buku “Batik dan Jumputan” by Joko Dwi Handoyo)
f. Ikatan Pengerutan
Teknik pengerutan menghasilkan desain pola marmer. Pola marmer dibuat dengan cara
mengerutkan kain secara tidak teratur. Ikat kain kuat-kuat agar kerutan tidak lepas. Bila ikatannya
kuat, maka menghasilkan motif ceplok-ceplok putih.
g. Ikatan Penggumpalan
Teknik penggumpalan baik sekali digunakan untuk mewarnai kain yang sempit dengan pola bebas.
Pola ini dapat dibuat dengan cepat dan mudah. Bentuklah kain menjadi gumpalan, lalu ikat dengan
tali karet. Bila kainnya basah dan ikatannya kuat, maka warna yang terserap sedikit.
27
h. Mengikat Benda
Pola ini dibuat dengan mengikat benda yang ukurannya seragam. Contohnya kelereng yang diikat
dengan teknik ikatan mawar kecil. Bila ikatan-ikatan itu dipasang berjajar, maka pola yang
dihasilkan berupa jajaran lingkaran yang seragam.
i. Ubar Setik
Pola ini pembuatannya lebih rumit. Membuat ubar (warna) setik diperlukan benang dan jarum.
Desain garis dibuat dengan cara menjahit jelujur membentuk garis. Desain pola donat dibentuk
kupu-kupu, jantung, daun atau bentuk apapun sesuai dengan desain yang kita inginkan. Ujung
benang pada setik ditarik kuat-kuat dan diikat sebelum diwarna.
28
Teknik Pewarnaan Batik Jumputan
a. TEKNIK SIRAM (Untuk motif tie-dye / shibori)
1. Sebelum diberi motif, celup kaos kedalam larutan FIXATIVE 1 menit, kemudian peras.
2. Siapkan pakaian yang akan diberi motif, bisa diikat, lipat, atau jepit.
3. Dengan menggunakan sendok, siram dengan hati2 larutan PEWARNA yang masih
panas.
4. Biarkan 6 - 12 jam supaya pewarna menyerap sempurna ke serat kain.
5. Setelah itu buka ikatanya, dan jemur ditempat teduh, sampai kering.
6. Bilas sampai air bilasan menjadi bening.
1. Masukan pakaian yang mau diwarnai kedalam panci larutan PEWARNA, dan biarkan
selama kira-kira 20-30 menit. Sebaiknya sambil di aduk supaya larutan meresap secara
merata. Api kompor tetap menyala.
2. Matikan api dan biarkan pakaian terendam sampai larutan menjadi dingin.
3. Angkat dan tiriskan, lalu jemur ditempat terduh sampai kering.
4. Setelah kering, celup kedalam larutan FIXATIVE. Jangan dikucek, peras ringan saja.
5. Angkat dan jemur kembali sampai kering.
6. Bilas sampai air bilasan menjadi bening.
CATATAN
Pewarnaan dengan cara rebus, menghasilkan warna lebih merata dan lebih kuat.
Larutan PEWARNA boleh ditambahkan atau dikurangi kadar airnya, sesuai kepekatan
warna yang diinginkan.
Pada saat pencucian awal, pisahkan dengan pakaian lain.
Pewarna bekerja sempurna pada serat kain katun, kanvas, denim, linen, dan rayon, tidak
untuk serat poliester/nylon.
PERINGATAN
Karena menggunakan api dan air panas, lakukan dengan ekstra hati-hati.
Saat proses pewarnaan, jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Tidak mengandung kimia beracun, tapi hindari terkena mata, bisa menyebabkan iritasi.
Jika terkena mata, bilas dengan air bersih yang mengalir.
Sebaiknya gunakan sarung tangan karet/plastik, pewarna ditangan susah hilang.
Berikut ini adalah beberapa contoh hasil pewarnaan dengan PARROT Tie-dye Solution, kiriman
customer. Biasanya penulis minta sebagai bahan pembelajaran, dan sebagai bahan diskusi pada
29
saat mereka konsultasi. Terima kasih kepada teman2 yang sudah berbagi fotonya disini.
Sayangnya saya tidak data nama dan daerah asalnya hehehe...
30
Walau menggunakan banyak warna, tapi warna terpisah dengan baik,
sehingga tidak mengotori warna lain. Kontrolnya bagus. Warna tampak balance,
antara atas bawah, maupun samping kanan-kiri.
Warna aslinya seharusnya tidak secerah ini, pasti menggunakan editing foto hehehe. Kita liat
motifnya aja, menggunakan
colddye, walau sebenernya bisa menggunakan hotdye untuk motif monochrome seperti ini.
Warna cukup rata, pasti dibuat dengan cara celup. Karet ikat terlalu kuat, jadi bulatan motif
tampak tegas, motifnya kurang pecah.
Setiap artis (sebut saja begitu), pasti punya ciri khas sendiri.
31
Pembaca mungkin bisa menduga, mana lagi karya artis ini, dihalaman ini.
Menggunakan teknik layering, dengan warna hitam tegas sebagai aksen dan warna lain sebagai
latar belakang.
Warna-warni nge-blanding halus, bagus sekali. Motif ini bisa dibuat dengan cara 2 kali
pewarnaan. Pertama buat
latar belakangnya dulu, baru kemudian aksen hitam dibuat dengan larutan lebih pekat.
Mudah digunakan oleh anak-anak sekalipun. Dalam membuat motif tie-dye, you can't go wrong
:)
32
Pengemasan Produk Kerajinan Tekstil
Produk karya kerajinan yang siap dipasarkan sebaiknya dikemas dengan baik agar terlihat lebih
menarik dan tahan lama. Kamu perlu mengetahui aneka kemasan yang dapat dihasilkan untuk
memperindah karya kerajinan. Bahan yang digunakan untuk mengemas kerajinan disesuaikan dengan
karakteristik kerajinan yang akan dikemas. Contoh bahan kemasan yang sesuai dengan karakteristik
kerajinan dengan inspirasi budaya lokal nonbenda yaitu seperti kardus, mika, karton, atau kaca, plastik
bubble, sesuai dengan bentuk, ukuran, dan tekanan produk. Kemasan dibuat dengan memperhatikan
jenis bahan produk kerajinan dan bentuk produknya. Kemasan yang paling banyak dipakai adalah
plastik.
Pengemasan dan perawatan memiliki kesamaan tujuan, yaitu untuk membuat produk menjadi awet
dan tahan lama. Pengemasan melindungi produk agar tidak mengalami penurunan kualitas pada saat
sampai kepada pembeli. Selain berfungsi sebagai pelindung, kemasan juga memiliki fungsi untuk
kemudahan membawa serta pengiriman, memberikan informasi, dan untuk menjadi daya tarik bagi
calon pembeli. Pengemasan produk kerajinan selain menjaga kebersihan dan kualitas produk tetap baik,
juga akan memudahkan dalam proses pengiriman produk. Pengemasan dapat bersifat satuan maupun
bersifat kesatuan untuk satu set atau satu paket atau satu lusin maupun satu kodi. Teknik pengemasan
yang baik akan menjaga kualitas produk dalam pengiriman ke tempat tujuan.
Aneka bentuk karya kerajinan tekstil atau kain tradisional Indonesia, beberapa di antaranya
membutuhkan perawatan khusus. Pada umumnya, kain tradisional Indonesia sebelum disimpan dalam
lemari, tiap lembar kainnya dibungkus dengan menggunakan kertas roti dan diberi kamper agar kain
tradisional terlindung dari gigitan rayap dan tidak mudah lapuk. Secara berkala kain-kain tersebut harus
dikeluarkan dari pembungkusnya supaya tidak lembab dengan cara menjemurnya di tempat yang tidak
mendapat terik matahari secara langsung. Pencucian bagi kain-kain tenun cukup direndam dalam air
suam-suam kuku dan dijemur di tempat teduh. Kain batik dicuci dengan menggunakan buah lerak agar
warna kain batik tetap terjaga. Kain dibilas dengan air bersih dan dijemur di tempat teduh. Benda-benda
lain yang menggunakan kain tradisional namun sudah dibentuk dan berfungsi selain kain dapat dicuci
biasa baik dengan menggosok menggunakan tangan maupun dengan menggunakan mesin cuci.
Keterangan cara perawatan produk kerajinan tekstil sebaiknya juga dicantumkan pada kemasan agar
pembeli mendapat infomasi yang tepat untuk merawat produk tersebut.
Pengemasan tidak hanya berupa wadah namun pelengkap dengan tujuan agar karya dapat terlihat
lebih dominan. Misalany boneka dari kulit telur yang dikemas menggunakan kotak kaca atau mika,
dengan demikian boneka tersebut terlihat lebih indah dan menarik dibanding tanpa menggunakan kotak
atau wadah. Adapun prinsip bahan dasar dari kemasan itu sendiri sangat bervariasi, seperti plastik, kayu,
serat alam, kardus, mika, kaca, dan lain sebagainya. Semua bergantung pada cocok tidaknya sebuah
produk pada kemasannya.
Penting untuk dipahami, bahwa karya yang diperuntukkan dijual, maka kemasan harus lebih
berguna untuk melindungi karya dari kerusakan, sedangkan jika untuk dipamerkan maka kemasan
sebagai penunjang karya utama tidak boleh mendominasi daripada karya utamanya. Dilihat dari
fungsinya, kemasan memiliki 4 fungsi utama, yaitu sebagai berikut.
1. Menjual produk
2. Melindungi produk
33
3. Memudahkan penggunaan produk
4. Memperindah penampilan produk
Dalam memperindah penampilan produk, selain dengan kemasan yang menarik juga diperlukan
adanya desain terhadap produk itu sendiri. Desain produk dibuat sesuai dengan keinginan pengarajin
ataupun pesanan dari konsumen. Desain produk yang sering digunakan adalah bentuk bunga, hewan,
ataupun bentuk lainnya yang tingkat kesulitannya tinggi. Semakin rumit desain suatu produk, maka
semakin mahal pula harga produk tersebut.
Pengemasan harus disesuaikan dengan desain produk. Apabila desain produk kerajinan itu kecil,
maka kemasan yang digunakan harus kecil bentuknya, dan sebaliknya selain terlihat lebih indah juga
sesuai dengan nilai ekonomis suatu karya. Desain produk dibuat seindah mungkin sesuai dengan unsur
estetikanya agar menarik orang yang melihatnya. Selain itu, pengemasan harus sepraktis mungkin dan
mampu menimbulkan kesan yang mahal dan indah sehingga produk laku di pasaran.
Kemasan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) : kemasan primer, kemasan sekunder dan kemasan
tersier. Kemasan yang melekat pada produk disebut sebagai kemasan primer. Kemasan
sekunder berisi beberapa kemasan primer yang berisi produk. Kemasan untuk distribusi disebut
kemasan tersier. Kemasan primer produk melindungi produk dari benturan dan kotoran,
berfungsi menampilkan daya tarik dari produk serta memberikan kemudahan untuk distribusi
dari tempat produksi ke tempat penjualan. Perlindungan isa diperoleh juga darikemasan
tersier. Kemasan produk sebaiknya memberikan identitas atau brand dari produk tersebut atau
dari produsennya.
34
Kegiatan Belajar
35
Penentuan Harga Jual
Dalam wirausaha batik/ kerajinan, perhitungan yang tepat dalam menentukan besarnya harga jual
dipengaruhi beberapa biaya seperti berikut:
CONTOH
Saya membuat tote bag shoibori dengan membuat kain bermotif lalu dijahitkan,
lalu saya hitung biaya-biaya yang saya keluarkan dengan rincian sebagai berikut:
BIAYA TETAP Besaran
36
Total biaya tetap Rp. 58.0000
Setelah saya menghitung biaya tetap dan biaya variabel maka saya hitung
biaya produksi saya sebagai berikut :
Biaya Produksi = (10 % x biaya tetap) + biaya variabel
= Rp 23.000 + 58.000
= Rp. 81.000
Setelah biaya produksi saya dapatkan, maka saya ingin menambahkan laba
sebesar Rp 25.000 sehingga saya mendapatkan harga jual sebagai berikut:
Harga Jual = biaya produksi + laba yang diinginkan
= Rp 106.000
= …………… + …………………
= Rp …….
= …………… + …………………
= Rp …….
Kerjakan tugasnya menghitung Harga Jual produk, jumputan/tydye/shibori kalian yang sudah
diproduksi.
37
Buatlah perhitungannya sesuai keterangan di atas!
TAGIHAN:
1. Foto label harga yang dikirim ke classroom
2. Label harga berisi
a. Nama produk
b. Harga
c. Kontak penjual (no HP atau alamat sosmed)
38
Pemasaran
Pemasaran langsung adalah promosi dan penjualan yang dilakukan langsung kepada konsumen
tanpa melalui toko. Penjualan langsung merupakan hasil dari promosi langsung yang dilakukan
oleh penjual terhadap pembeli. Pemasaran dapat dilakukan dengan promosi dan demo
penggunaan produk kepada calon konsumen.
Sistem penjualan langsung dapat berupa penjualan satu tingkat (single-level marketing)
atau multitingkat (multi-level marketing). Penjualan satu tingkat merupakan cara yang paling
sederhana untuk menjual produk secara langsung. Wirausahawan langsung memasarkan dan
menjual kepada konsumen tanpa membutuhkan toko atau pramuniaga. Pemasaran produk
kerajinan dapat dilakukan dengan cara pemesanan. Konsumen dapat melihat langsung produk
ataupun melalui gambar dari produk kerajinan, dan kemudian memesannya.
TUGAS
TAGIHAN TUGAS INI berupa FOTO BROSUR dengan syarat terdapat foto kalian bersama hasil karya
tersebut. Boleh menggunakan aplikasi yang menarik seperti CANVA dan lain sebagainya.
Contoh:
39