Anda di halaman 1dari 39

Rangkuma

n Materi
PKWU
Semester
1

Disusun oleh :
Nofita Anis
Widarti, S.Pd.
Atin
Setianingrum,
S.Pd.Kim

1
Karakteris
KD. 3.1 dan 4.1
tik
3.1 Memahami karakteristik kewirausahaan (misalnya berorientasi ke masa depan dan berani
Kewirausa
mengambil resiko) dalam menjalankan kegiatan usaha
4.1 Mengidentifikasi karakteristik wirausahawan berdasarkan keberhasilan dan kegagalan usaha
haan
Pendahuluan
Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian perhatikan gambar di bawah ini.

Pertanyaan:
a. Apakah anda mengenal tokoh ini?
b. Siapakah dia?

Setelah kalian bisa menjawab siapakah tokoh di atas, diskusikan dengan kelompok kalian apa
hubungan antara tokoh dengan kewirausahaan dan apabila perlu mintalah bantuan dari guru.

Jawablah pertanyaan berikut:


Berdasarkan hasil diskusi, tuliskan kesimpulan keberadaan foto tokoh ini di dalam UKBM
kewirausahaan anda, apa tujuan tokoh ini ditampilkan ?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Nahhh,bagaimana? Paham siapakah tokoh tersebut dan ada kaitan apa dengan
kewirausahaan??sekarang ayo kita belajar lagi!

Peta Konsep

Kewirausahaan

Keberhasilan
Karakteristik
dan Kegagalan
Kewirausahaan
Wirausahawan

Faktor Faktor
Sifat-sifat Pengembangan Ciri-ciri
Keberhasilan Kegagalan
Wirausahawan Kewirausahaan wirausahawan
Wirausahawan Wirausahawan

Kegiatan Belajar 1

Bacalah uraian singkat materi dan contoh berikut dengan penuh konsentrasi !
Wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan
cara produksi baru, menyusun kegiatan untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan
serta memasarkannya. (KBBI)

2
Pelaku wirausaha disebut wirausahawan atau entrepreneur, yaitu yaitu seseorang yang
memiliki kualitas jiwa kepemimpinan dan inovator pemikiran dalam melakukan usaha.
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yg mengarah pada upaya mencari, menciptakan, serta
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan memperoleh keuntungan yg lebih besar.
(Tercantum dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan pembinaan Pengusaha Kecil
nomor 961/KEP/M/XI/1995)
Kegiatan yang bersifat kewirausahaan :
1) Menghasilkan produk baru dengan cara baru pula.
2) Menemukan peluang pasar baru dengan menghasilkan produk baru pula.
3) Mengkombinasikan faktor-faktor produksi dengan cara baru.
4) Mendukung budaya yang mendorong eksperimen yang kreatif.
5) Mendorong perilaku eksperimen

Dampak positif lainnya dari kegiatan berwirausaha :


1 Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
2 Memanfaatkan sumber-sumber bahan baku yang belum digunakan sehingga menjadi
bermanfaat bagi masyarakat.
3 Sumber devisa bagi pemerintah.
4 Secara keseluruhan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat

Karakteristik adalah sifat atau tingkah laku dari seseorang.


Sehingga dapat diartikan bahwa karakteristik wirausaha adalah sifat atau tingkah laku yang
khas dari wirausahawan yang membedakannya dengan orang lain.
Menurut Steinhoff dan John F. Burgess (1993), karakteristik yang diperlukan untuk menjadi
wirausaha yang berhasil, yaitu:
• Memiliki visi dan tujuan usaha yang jelas
• Bersedia menanggung resiko waktu dan uang
• Berencana dan mengorganisasi
• Suka bekerja keras sesuai dengan tingkat kepentingannya

Menurut M. Scarborough dan Thomas W. Zimmeree, karakteristik kewirausahaan atau


wirausaha adalah sebagai berikut:
 Desire for Responsibility
Wirausaha memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya
 Preference for Moderate Risk
Wirausaha lebih memilih resiko yang moderat, menghindari resiko rendah dan resiko tinggi
 Confidence
Wirausaha percaya akan kemampuan dirinya sendiri untuk berhasil
 Desire for Immediate Feedback
Wirausaha selalu menghendaki adanya umpan balik sesegera
 High Level of Energy
Wirausaha memiliki semangat yang tinggi dan selalu bekerja keras untuk mewujudkan
keinginannya demi masa depan yang lebih baik
 Future Orientation
Wirausaha selalu berorientasi ke masa depan, memiliki perspektif dan berwawasan
jauh ke depan
 Skill at Organizing
Wirausahan memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk
menciptakan nilai rendah
 Value Achievement Over Money
Wirausaha selalu menilai prestasi dengan uang

3
Sifat-sifat seorang wirausahawan yaitu :
a. Percaya diri (self confidence)
b. Berorientasi tugas dan hasil
c. Keberanian mengambil risiko
d. Kepemimpinan
e. Berorientasi ke masa depan
f. Keorisinilan: Kreativitas dan Inovasi

Ayoo berlatih!
Setelah Anda memahami isi bacaan dan definisi wirausaha, maka jawablah latihan soal berikut:
1. Berdasarkan dari bacaan di atas, rumuskan pengertian kewirausahaan menurut anda,
apabila kesulitan berdiskusilah dengan kelompok anda?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

2. Pak Fajri selalu mencoba ide dan mengembangkan produk kerajinan yang baru. Meskipun
gagal, tapi beliau tidak pernah menyerah untuk mencoba mengimplementasikan ide yang
baru dan belum pernah ada sebelumnya. Hal tersebut sesuai dengan kegiatan yang bersifat
kewirausahaan, yaitu ….
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

3. Ibu Linda ingin membuka cabang gerai/toko kerajinan di Kendal. Untuk melancarkan
usahanya, ibu Linda menentukan sendiri kepala toko, kasir, dan karyawan tokonya.
Tindakan yang dilakukan ibu Linda sesuai dengan karakteristik wirausahawan menurut
Steinhoff dan John F. Burgess (1993), yaitu ….
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

4. Seorang wirausaha harus memiliki semangat yang tinggi dan selalu bekerja keras untuk
mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik. Hal tersebut sesuai dengan
karakteristik kewirausahaan menurut Scarborough dan Thomas W. Zimmeree, yaitu ….
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

5. Berdasarkan video wawancara dan biografi tokoh coba Anda sebutkan ciri-ciri karakteristik
kewirausahaan yang menjadi faktor keberhasilan dan kegagalan usaha pada tokoh yang
ditampilkan! Ambil kesimpulan masing-masing setelah Anda hubungkan dengan materi! Jika
diperlukan diperkenankan mencari referensi dari internet
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

Apabila kalian telah mampu menyelesaikan persoalan di atas, jika telah memahami, maka
kalian bisa melanjutkan pada kegiatan belajar 2 berikut.

4
Apabila kalian telah mampu menyelesaikan persoalan di atas, maka kalian bisa melanjutkan
pada kegiatan belajar 2 berikut.

Kegiatan Belajar 2

Setelah Anda belajar tentang karakteristik kewirausahaan pada contoh kegiatan belajar 1,
sekarang perhatikan penjelasan berikut!

Wirausahawan yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri berikut:


1. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup
baik.
2. Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya.
3. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan.

Syarat untuk menjadi wirausaha yang berhasil adalah seperti berikut:


1. Memiliki sikap mental yang positif.
2. Memiliki keahlian di bidangnya.
3. Mempunyai daya pikir yang kreatif.
4. Rajin mencoba hal-hal yang baru (inovatif).
5. Memiliki semangat juang yang tinggi (motivasi) dan komitmen yang tinggi.
6. Mampu mengantisipasi berbagai risiko dan persaingan.

Faktor-Faktor Pendukung Keberhasilan Wirausaha


Ada beberapa pendukung keberhasilan wirausaha, di antaranya :
- Faktor manusia
- Faktor keuangan
- Faktor organisasi
- Faktor mengatur usaha
- Faktor pemasaran

Langkah-Langkah untuk Menjadi Wirausahawan yang Sukses di antaranya:


1) Ada visi dan tujuan yang jelas.
2) Bersedia untuk mengambil risiko uang dan waktu.
3) Terencana dan terorganisir.
4) Kerja keras sesuai dengan tingkatan kepentingannya.
5) Mengembangkan hubungan yang baik dengan karyawan, pelanggan, pemasok, dan
lainnya.
6) Hal-hal yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan.

Faktor-Faktor Pendukung Keberhasilan Wirausaha


Ada beberapa pendukung keberhasilan wirausaha, di antaranya :
- Faktor manusia
- Faktor keuangan
- Faktor organisasi
- Faktor mengatur usaha
- Faktor pemasaran

Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang menyebabkan
wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya, yaitu :
1. Tidak kompeten dalam manajerial

5
2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan
mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi
perusahaan.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan
4. Gagal dalam perencanaan
5. Lokasi yang kurang memadai
6. Kurang pengawasan
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan
Alasan utama kegagalan usaha baru antara lain:
1) Pengetahuan pasar yang tidak memadai.
2) Kinerja produk yang salah.
3) Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif.
4) Adanya persaingan.
5) Keusangan produk yang terlalu cepat.
6) Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat

Ayoo berlatih!
Setelah Anda memahami isi bacaan dan definisi wirausaha, maka jawablah latihan soal berikut:
1. Ibu Sinta merupakan wirausahawan yang sukses di bidang perlengkapan rumah tangga.
Dalam memproduksi produk perlengkapan rumah tangga, ibu Ana selalu berkreasi agar
produk kerajinan miliknya tidak sama dengan produk yang ada di pasaran. Sehingga produk
kerajinan milik ibu Ana memiliki ciri khas sendiri. Hal tersebut sesuai dengan syarat untuk
menjadi wirausaha yang berhasil, yaitu
….………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

2. Salah satu faktor yang menjadi alasan utama kegagalan usaha baru terkait faktor penjualan
adalah ….
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

3. Silahkan kalian cari tokoh wirausahawan yang berhasil dan wirausahawan yang gagal.
Setelah anda membaca dan mengamati keberhasilan dan kegagalan wirausaha, simpulkan
apa faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan wirausaha tersebut dikaitkan dengan
materi yang telah anda pelajari!
…………………………………………………………………………………………
..………………………………………………………………………………………
..………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

6
Penugasan

Amati lingkungan sekitarmu. Cari informasi dari buku, koran, majalah atau
internet untuk temukan tokoh wirausahawan di bidang kerajinan yang
sukses!
1. Buatlah tabel hasil wawancara yang berisi tentang:
a. Nama tokoh wirausahawan
b. Profil usaha (lokasi, bidang usaha, nama produk)
c. Kisah sukses usahanya
d. Karakteristik wirausahawan penentu keberhasilan usaha
e. Kendala usaha
2. Dari tabel isian hasil wawancara, buatlah laporan sederhana tentang
karakeristik kewirausahaan
3. Laporan dipresentasikan di depan kelas sesuai kelompok

Setelah mengetahui dan memahami tugas yang diberikan, sekarang perhatikan format
penulisan laporan hasil wawancara berikut!

Format Laporan

Bab I Pendahuluan

a Latar Belakang
b Tujuan
c Topik
d Waktu dan tempat

Bab II Hasil Wawancara


a Narasumber
b Pewawancara
c Transkrip hasil wawancara

Bab III Penutup

a Kesimpulan
b Saran

Saat berlangsung presentasi dilaksanakan penilaian presentasi oleh teman sebaya.


Kelompok yang lain memberikan penilaian untuk kelompok penyaji.

7
Perencanaa
n Usaha
Kerajinan
KD 3.2
3.2 Memahami perencanaan usaha kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda (misalnya
cerita rakyat, mitos, simbol, tarian, pantun dan upacara adat) yang meliputi ide dan peluang
usaha, sumber daya, administrasi dan pemasaran
4.2 Menyusun perencanaan usaha kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda (misalnya
cerita rakyat, mitos, simbol, tarian, pantun dan upacara adat ) yang meliputi ide dan peluang
usaha, sumber daya, administrasi dan pemasaran

Pendahuluan
Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian membaca dan memahami narasi di bawah ini.

Sebuah tarian tradisional bisa saja membawakan cerita tradisional, dengan menggunakan pakaian tradisional
dan ditarikan pada sebuah upacara yang merupakan ritual tradisional. Contohnya tarian Burung Enggang dari
suku Dayak, menceritakan tentang seekor burung enggang. Burung enggang bagi masyarakat Dayak
merupakan simbol dewata. Burung enggang merupakan wujud nenek moyang yang turun ke bumi. Penari
Burung Enggang menggunakan pakaian tradisional Dayak, dan diiringi musik tradisional yang dimainkan
dengan alat musik tradisional. Tarian, simbol, pakaian, musik dan alat musik tersebut dapat menjadi sumber
inspirasi dari pembuatan kerajinan. Tarian, simbol dan musik merupakan produk budaya nonbenda,
sedangkan pakaian, perlengkapan tari dan alat musik merupakan artifak/objek budaya

Gambar 1.2 Burung Rangkong (kiri) dan Tari Burung Enggang (kanan)

Gambar 1.3 Hiasan kulkas dengan inspirasi Tari Burung Enggang

Perencanaan Perancangan Usaha Kerajinan Dengan


Peta Konsep Inspirasi Budaya Non benda

Studi Model

Curah Pendapat

Sketsa Ide

8
Kegiatan Belajar 1

Perhatikan gambar berikut dengan penuh konsentrasi !

Sebutkan budaya atau tradisi dari beberapa daerah yang ada di peta pada gambar di atas
sehingga dapat dijadikan inspirasi untuk berwirausaha. Buatlah daftarnya kedalam sebuah
tabel sehingga mudah dimengerti. Kemudian, jadikan salah satunya sebagai inspirasimu
berwirausaha

Pada kegiatan belajar 1 di atas, telah dilakukan identifikasi terhadap budaya tradisional
nonbenda yang terdapat di daerah diwilayah Indonesia. Ragam budaya tradisional
nonbenda yang terdapat di daerah akan menjadi inspirasi untuk perancangan kerajinan
yang akan dibuat. Perancangan kerajinan juga harus mempertimbangkan ketersediaan
material/ bahan baku dan keterampilan produksi yang terdapat di daerah sekitar. Untuk
itu, dapat dilakukan pencarian informasi tentang ragam jenis material khas daerah yang
dapat digunakan untuk kerajinan serta perajin yang membuat kerajinan di daerah
setempat

9
Ayo berlatih!!

1. Dari beberapa budaya non benda yang anda identifikasi, sebutkan satu budaya non benda dan
inspirasi kerajinan apa yang bisa dibuat dari budaya tersebut, jelaskan alasanmu !

Apabila kalian telah mampu menyelesaikan persoalan di atas, maka kalian bisa melanjutkan
pada kegiatan belajar 2 berikut.

Kegiatan Belajar 2

DEFINISI
Kegiatan wirausaha didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia, material,
peralatan, cara kerja, pasar, dan pendanaan. Sumber daya yang dikelola dalam
sebuah wirausaha dikenal dengan sebutan 6 M, yakni Man (manusia), Money
(uang), Material (bahan), Machine (peralatan), Method (cara kerja), dan Market
(pasar)..

Identifikasi Ragam Material dan Teknik Produksi


di Lingkungan Sekitar

Amati lingkunganmu. Perhatikan ragam material atau bahan baku yang tersedia
di lingkungan sekitarmu. Carilah informasi dari buku, internet, maupun dari
perajin yang ada di daerahmu tentang ragam material dan teknik produksi yang
dapat digunakan untuk setiap material tersebut.
Diskusikan dalam kelompok tentang ragam material dan teknik produksi yang
dapat digunakan untuk pembuatan kerajinan dengan inspirasi budaya. Tuliskan
sebanyak-banyak tentang ragam bahan baku/material dan teknik produksi yang
ada di lingkungan

Ayo berlatih!!

1. Pada dasarnya ada empat kelompok sumber daya yang dibutuhkan dalam menjalankan
usaha. Sebutkan dan jelaskan!

…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

2. Identifikasi Ragam Material dan Teknik Produksi di Lingkungan Sekitar

10
Contoh bentuk (berupa
Bahan Baku/
No. Ragam Teknik foto, gambar atau
Material
sketsa)
1. Pelepah pisang Pilin Pewarnaan
(contoh) Anyaman

2.

3.

4.

Kegiatan Belajar 3

Setiap daerah di Indonesia memiliki budaya tradisional yang berbeda-beda.


Pengembangan dari setiap budaya tradisional tersebut akan menjadi kekayaan
bersama yang luar biasa, yang akan memberikan warna bagi kemajuan bangsa
Indonesia di masa depan. Salah satu kekayaan pengembangan budaya tradisi
adalah melalui pengembangan kerajinan

Evaluasi

1. Sebutkan dan jelaskan komponen dan langkah-langkah perencanaan usaha!


2. Bagaimana ide bisa menjadi peluang usaha? Jelaskan!
3. Sebutkan beberapa keadaan yang dapat menciptakan peluang usaha !

Sebutkan dan jelaskan komponen dan langkah-langkah perencanaan


usaha! 11
Sistem
Produk
KD. 3.3
si
Kerajin
3.3 Menganalisis sistem produksi kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda dan
material daerah sekitar berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
4.3 Memproduksi ankerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda dan material dari daerah
sekitar berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat

dengan
Inspiras
3.3.1 MENDEFINISIKAN KERAJINAN DENGAN INSPIRASI BUDAYA LOKAL NON BENDA

A. Pengertian Kerajinan
i
        Kerajinan adalah semua kegiatan dalam bidang industri atau pembuatan barang
Budaya
sepenuhya dikerjakan oleh sifat rajin, terampil, ulet serta kreatif dalam upaya
pencapaiannya(Wiyadi,dkk,1991:915).
Non
      Kerajinan merupakan keterampilan tangan yang menghasilkan barang-barang bermutu
seni, maka dalam prosesnya dibuat dengan rasa keindahan dan dengan ide-ide yang murni
sehigga Benda
menghasilkan produk yang berkualitas mempunyai bentuk yang indah dan
menarik(Soeprapto,1985:16)

      Kerajinan adalah hasil produk atau barang seni kerajinan pada dasarnya memilikifungsi
yang mengandung kegunaan murni secara praktis maupun mengandung kegunaan murni
secara estetis(Isyanti,dkk,2003:17)
  
       Kerajinan adalah suatu usaha yang dilakukan secara terus menerus dengan penuh
semangat ketekunan, kecekatan, kegigihan berdedikasi tinggi dan berdaya maju yang luas
dalam melakukan suatu karya. (Kadjim 2011 : 10)

       Dapat disimpulkan,Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau
kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalu ketermpilan tangan.
Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan.
Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai.menurut ahli,
kerajinan merupakan keterampilan tangan yang menghasilkan barang-barang bermutu
seni,maka dalam prosesnya dibuat dengan rasa keindahan dan dengan ide-ide yang murni
sehigga menghasilkan produk yang berkualitas mempunyai bentuk yang indah dan
menarik(Soeprapto,1985:16)
 Dari pernyataan ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa kerajinan adalah keterampilan
untuk dapat membuat produk – produk yang bernilai yang kerajinan tersebut di dasarkan
oleh ide – ide yang murni sehingga dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang baik.

B. Macam-macam Kerajinan
Kerajinan dibagi menjadi 3 yaitu:
1. kerajinan tangan adalah kegiatan yang dilakukan untuk membuat kerajinan dengan
menggunakanan keterampilan tangan manusia. Contohnya kain tenun batik.

12
2. kerajinan anyam adalah suatu kerajinan yang dapat menciptakjhyjan     keindahan
buatan manusia dengan menggunakan teknik anyam. Contohnya tempat makan, sandal,
tas.
3. kerajinan keramik adalah kerajinan yang berbahan baku tanah liat dan proses
pembuatannya melalui proses pembakaran. Contohnya guci, gerabah, porselin.

C. Inspirasi Budaya Lokal Non Benda

        Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Lokal Non Benda adalah salah satu bentuk kerajinan
yang memfokuskan pada kerajinan yang idenya berasal dari budaya-budaya tradisional
dalam negeri yang bentuknya bukan benda seperti cerita rakyat, mitos, tarian, pantun.
Kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda juga berarti usaha kerajinan (benda) yang
inspirasinya / ide pembuatannya berasal atau berkaitan dengan kebudayaan lokal /
tradisional dalam negeri yang bukan benda. Kerajinan seperti ini juga membantu masyarakat
untuk lebih mencintai dan mengenal kembali lebih dalam akan seni budaya tradisional, dan
tidak hanya hobi menyukai seni modern saja yang belum tentu positif pengaruhnya.
Jadi dari hal hal tersebut kemudian mereka bisa mendapatkan ide untuk menciptakan
usahanya sendiri. Misalnya: membuat kerajinan kostum berdasarkan cerita rakyat.

D. Pengertian Budaya Lokal

       Budaya Lokal adalah berbagai macam  kebudayaan yang muncul dalam suatu masyarakat
yang telah padu dan memiliki satu kesamaan dalam pola pikir dan berkehidupan sosial
sehingga mampu menumbuhkan suatu ciri tertentu biasanya berupa kegiatan maupun
aktivitas yang dilestarikan dan diagungkan oleh masyarakat bersuku bangsa tersebut.

E. Macam-macam Inspirasi Budaya Lokal Non Benda

Macam macam budaya lokal yang ada di Indonesia yaitu:


1. Kesenian daerah.
Di Indonesia kita dapat menemukan berbagai kesenian daerah dengan tujuan yang
berbeda beda. Di bawah ini terdapat beberapa kesenian daerah:
2. Tarian daerah.
Tari daerah seperti:tari gantar, tari leleng, tari ngelewai dan lain sebagainya
berdasarakan daerah masing masing.
3. Lagu daerah
Lagu daerah seperti: indung indung, buah bolok, lamin talungsur dan lain sebagainya.
4. Tradisi di Indonesia
Tradisi di Indonesia seperti: Seni tato dan telinga panjang menjadi ciri khas atau
identitas yang sangat menonjol sebagai penduduk asli Kalimantan. Dengan ciri khas dan
identitas itulah yang membuat suku Dayak di kenal luas hingga dunia internasional dan
menjadi salah satu kebanggan budaya yang ada di Indonesia.
Setiap jenis budaya tradisi baik nonbenda maupun artefak/objek budaya dapat menjadi
sumber inspirasi untuk dikembangkan menjadi produk kerajinan.
Setiap daerah dapat mengembangkan kerajinan khas daerah yang mengambil inspirasi dari
budaya tradisi daerahnya masing-masing. Kekayaan budaya tradisi Indonesia adalah kearifan
lokal) yang dapat menjadi sumber inspirasi yang tidak ada habisnya.

F. Manfaat Kerajinan Inspirasi Budaya Lokal Non Benda

Manfaat kerajinan inspirasi budaya lokal non benda adalah dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat melalui pembuatan – pembuatan karya ataupun produk yang
idenya berasal dari inspirasi budaya lokal non benda, yang masih jarang di aplikasikan pada

13
zaman sekarang yang menyebabkan peluang yang besar dalam pembuatan kerajinan
tersebut.

      Selain itu kerajinan inspirasi budaya lokal non benda dapat meningkatkan rasa cinta
masyarakat kepada produk – produk dalam negeri dan menambah wawasan masyarakat
akan budaya sendiri yang mungkin cenderung hilang di masyarakat.

Manfaatnya bagi negara yaitu dapat meningkatkan perekonomian negara dan kestabilan
taraf hidup di Indonesia di karnakan kerajinan – kerajinan yang tidak kalah berkualitas
dengan kerajinan – kerajinan luar yang pasti dapat bersaing di kanca internasional

Sebelum kita bahas tentang Kerajinan Non Benda, maka ada baiknya kita perlu tahu terlebih
dahulu tentang definisi dan perbedaan dari 2 Kebudayaan :

a. Kebudayaan Benda / Material


yaitu Kebudayaan yang berdasarkan atas hasil karya dalam bentuk material konkrit / benda
nyata.
Contoh tradisionil : Rumah adat, pakaian suku, kerajinan tangan etnis, dan sebagainya.
Contoh kebudayaan benda modern : robot, handphone, senapan, dan lainnya.

(musik angklung sebagai budaya non benda dari Indonesia yang mendunia, konser
angklung dengan recor piluhan ribu peserta beberapa kali diadakan di negara lain,
seperti Amerika dan Australia)

b. Kebudayaan Non Benda / Tak Benda


adalah kebudayaan yang mengacu pada hasil hasil karya bersifat abstract, bukan berupa
benda, diantaranya banyak yang di turunkan antar generasi.
Misalnya :
- Tari tarian tradisional, seni pertunjukan dan panggung, ondel ondel, wayang
- lagu daerah, musik angklung
- puisi, pantun, bahasa, isyarat kentongan tanda bahaya
- cerita rakyat, dongeng, mitos, simbol / lambang tertentu
- upacara adat, ritual, festival daerah, tradisi
- Teknik / kecakapan / keahlian khusus,
seperti teknik melukis, batik tulis, keahlian menempa keris

14
(Seni pertunjukan wayang sebagai budaya non benda yang unik, dengan waktu yang
unik pula yaitu semalam suntuk)

Kerajinan Non Benda adalah Kerajinan yang hasil karyanya bukan berupa benda,
misalnya tari, Puisi, Lagu/Nyanyian, Lambang lambang / Symbol

Mengenal Lambang Daerah Cilacap


Lambang daerah termasuk dalam kerajinan non benda, berikut gambar lambang Cilacap.

Bentuk dan Wujud Lambang Daerah

Bintang Segi Lima;


Melambangkan keluhuran cita-cita masyarakat Daerah yang berkepribadian Pancasila.

Tugu Pahlawan dengan lidah api diatas gelombang Laut Selatan;


Tugu Pahlawan melambangkan perjuangan heroik masyarakat Daerah dimasa Revolusi 1945.
Lidah api menunjukkan hitungan 5, berarti perjuangan yang berdasarkan Pancasila.
Gelombang Laut Selatan dengan lekuk gelombang berjumlah 4 dihubungkan dengan lidah api (5)
berarti bahwa perjuangan yang berkobar-kobar sejak Revolusi 45 berdasarkan UUD 45 dan jiwa
juang 45.

Kembang Wijayakusuma;
Merupakan lambang Wahyu Negara pada saat masih berbentuk kerajaan.
Wijayakusuma menjadi nama pengenal khas dan merupakan lambang hidup daerah.
Kembang ini hanya ada dan tumbuh di Cilacap saja (bunga gaib).

Padi dan Kapas;


Melambangkan keluhuran cita-cita masyarakat Daerah mewujudkan masyarakat adil dan
makmur dalam mengemban Amanat Penderitaan Rakyat.
Padi dan Kapas bermakna kegiatan masyarakat di bidang pangan dan sandang.
Jumlah butir padi 17 dan kapas 8, dihubungkan dengan Kembang Wijayakusuma yang
berkelopak 4 dan berdaun bunga 5, menunjukkan betapa keramatnya Proklamasi Tujuhbelas
Delapan Empatlima.

Ikan Hiu;

15
Ikan Hiu melambangkan Cilacap berada di daerah pantai laut selatan, penghasil ikan, dan
sebagian dari masyarakatnya adalah nelayan.

 Warna Lambang Daerah dan maknanya


Warna Merah Hati  :
keberanian, keuletan, kewaspadaan serta melambangkan perjuangan yang gagah berani
Warna Kuning Emas  :
keluhuran didalam mengemban tugas
Warna Putih  :
kesucian jiwa
Warna Hitam  :
ketenangan dan ketabahan
Warna Hijau   :
kesuburan dan kemakmuran
Warna Biru Laut / Biru Tua  :
Cilacap terletak di pantai selatan, Samudera Indonesia
Seluruh warna menggambarkan kepribadian masyarakat Daerah. 

MOTTO :
JALA BHUMI WIJAYAKUSUMA CAKTI
JALA : Air, Lautan
BHUMI : Tanah, Daratan
WIJAYAKUSUMA : Bunga Kejayaan
CAKTI : Ilmu Tertinggi
Artinya adalah :
"Kemampuan membudidayakan bumi, laut, air untuk kemakmuran"

Itulah Makna Di Balik Lambang Daerah Kabupaten Cilacap, Kota Ngapak yang
menyimpan sejuta Pesona dengan Jargon Cilacap Bercahaya ( Bersih Elok Rapi Ceria Hijau Aman
dan Jaya )

3.3.2 MENGIDENTIFIKASI MACAM-MACAM KERAJINAN BERDASARKAN INSPIRASI BUDAYA


LOKAL NON BENDA
Lalu Apakah yang dimaksud Kerajinan tangan dengan Budaya lokal Non Benda ?
Yaitu … Usaha Kerajinan (benda) yang inspirasinya / ide pembuatannya berasal atau
berkaitan dengan kebudayaan lokal / tradisional dalam negeri yang bukan benda.

- Kerajinan seperti ini juga membantu masyarakat untuk lebih mencintai dan
mengenal kembali lebih dalam akan seni budaya tradisional, dan tidak hanya hobi
menyukai seni moderen saja yang belum tentu positif pengaruhnya

Fashion modern dengan nuansa etnis


Contoh kerajinan dengan inspirasi Budaya lokal non benda :
- Mebel etnis suku asmat
- Seni Ukir dengan aksara kuno
- Lukisan yang menggabungkan symbol symbol kerajaan jawa

16
- Kaos dengan gambar gambar cerita rakyat
- Batik modern agar lebih disuka anak muda
- Topeng
- Kelompen / Terompah kayu dengan hiasan etnik.
Dan lain lain

Mesin motor yang dipahat bak relief ala candi, Harley davidson yang digravir dengan
kesenian Batik.

Kerajinan Tangan budaya lokal non benda dewasa ini cukup nge-trend dan sangat
digemari masyarakat, mengingat tampilannya yang terkesan lebih unik dan memikat,
meski pembuatannya dibuat dengan cara cara modern namun setelah dikombinasikan
dengan sentuhan sentuhan kuno/lawas akhirnya dapat memberikan rasa interest
tersendiri.

17
3.3.3. MENGANALISIS TEKNIK PRODUKSI KERAJINAN BERDASARKAN INSPIRASI BUDAYA LOKAL
NON BENDA

Teknik dan Material Produksi Kerajinan

1. Ornamen dikelompokkan menjadi tiga jenis ornamen geometris, ornamen flora dan fauna,
ornamen figuratif, dan ornamen abstrak Ornamen berasal dari bahasa Latin ornare, yang
berarti menghiasi. Menurut Gustami (1987) ornamen adalah komponen produk seni yang
ditambahkan atau sengaja dibuat untuk tujuan sebagai hiasan (Sunaryo, Aryo, 2011: 3).

2. Ada juga beberapa teknik dalam pembuatan kerajinan dengan inspirasi budaya lokal
nonbenda antara lain sebagai berikut :Bentuk, Jahit, Ukir, Anyam, Tenun dan Ikat Celup

a. Bentuk

1) Teknik, bentuk dapat digunakan untuk membuat kerajinan dengan inspirasi budaya
lokal nonbenda berupa gerabah. Kerajinan rabah umumnya memakai bahan tanah
hat. Melalui teknik pijat dan pilin, putar, dan cetak, kerajinan gerabah dapat
diciptakan.

2) Alat-alat untuk menunjang proses pembuatan kerajinan gerabah antara lain meja
putar (manual maupun elektrik), kawat pemotong, tempat air, spons, butsir, dan
sebagainya.Adapun penjelasan dari teknik putar, cetak pijit, pilin, dan lempengan
sebagai berikut :

3) Bentuk Putar (throw); teknik ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu meja
putar baik manual maupun mesin.Cetak tuang (cast); pembentukan dicetak pada
cetakan yang telah dibuat sebelumnya.Pijit (Pinching); pembentukan dengan cara
dipijit atau dengan alat pukul.

4) Bentuk Pilin (Coil); pembentukan dengan cara tanah hat dipelintir menjadi bentuk
bulat dan memanjang.Lempengan (Slab); pembentukan menggunakan alat bantu
berupa roll pin atau penggiling baik manual maupun mesin. Teknik ini digunakan
untuk menghasilkan tebal yang sama.

Sedangkan untuk memberikan ornamen pada teknik ini, bisa dilakukan dengan
menambahkan pilinan adonan yang ditata sedemikian rupa, pembentukan ukiran
menggunakan alat butsir, atau dengan melukis pada kerajinan gerabah yang telah
selesai.

b. Jahit

Teknik ini digunakan untuk membuat kerajinan dari bahan seperti kain maupun karung.
Jahit secara manual atau dengan mesin. Teknik jahit berfungsi untuk merangkai
potongan pola kain menjadi kerajinan bernilai guna. Teknik jahit juga bisa berfungsi
sebagai ornamen yaitu dengan menerapkan teknik quilting atau jahit tindas. Alur jahitan
bisa dibuat dengan arah yang kreatif sehingga membentuk bentuk tertentu.

c. Ukir

Bahan yang dapat digunakan untuk membuat berajinan yang memakai teknik ukir
antara lain lilin, sabun, batu, kayu, dan sebagainya. Teknik ukir merupakan teknik dalam
pembuatan ornamen.Bentuk ukiran pada bahan lunak berupa ragam hias flora dan
fauna, maupun bentuk - bentuk figuratif dan abstrak.Alat yang digunakan untuk
mengukir bahan lunak yaitu seperti alat ukir atau butsir. Ukiran yang detil, rumit dan
rapi memiliki nilai yang lebih tinggi.

18
d. Anyam

Anyam merupakan kerajinan yang umum dilakukan duk daerah di Indonesia. Anyam
digunakan untuk menghasilkan barang-barang keperluan sehari - hari seperti keranjang
dan tikar. Anyaman dibuat dengan menyilangkan dan merangkai lembaran - lembaran
bahan lunak hingga menghasilkan berbagai motif.Sebagai ornamen, motif akan terlihat
lebih menarik apabila bahan yang digunakan terdiri dari beberapa warna.

e. Tenun

Tenun biasa dibuat dari benang seperti kapas, sutra, dan sebagainya. Dalam teknik
tenun terdapat dua jenis benang yaitu benang pakan dan benang lungsin. Pakan adalah
benang tenun yang disusun sejajar, memanjang dan tidak bergerak. Sedangkan lungsin
adalah benang yang digerakkan oleh tangan pada alat tenun untuk diselipkan pada
pakan (Rahmi, 2009: 2).

f. Ikat Celup

Teknik ikat celup dalam bahasa Inggris yakni tie dye, merupakan teknik mewarnai kain
dengan cara diikat kemudian dicelupkan pada zat pewarna. Proses pembuatannya dapat
dilakukan menggunakan kain lalu digulung, menjelujur, lalu kain diikat hingga kencang.
Pada tradisi Jawa, teknik ini dikenal dengan nama batik jumputan.

3. Pembuatan Kerajinan

Pembuatan kerajinan dengan inspirasi budaya lokal nonbenda dapat dilakukan dengan cara
sederhana sampai cara yang membutuhkan ketelitian. Sebelum membuat kerajinan dengan
inspirasi budaya lokal nonbenda, seorang perajin harus mempersiapkan hal - hal sebagai
berikut :

Pembuatan Kerajinan

a. Menentukan Ide\

Tulis/buatlah sketsa semua ide untuk membuat kerajinan dengan inspirasi budaya lokal
nonbenda.b. Mengembangkan IdePilih beberapa ide menarik kemudian kembangkan
dengan membuat sketsa wujud kerajinan yang akan dibuat, jenis, fungsi, bahan, teknik,
dan prosedur pembuatan.

b. Menyempurnakan Ide

Pilih salah satu dari beberapa ide. Kemudian buat rancangan berupa pola, ukuran,
bahan, teknik pembuatan dilakukan pada tahap ini, ragam hias, dan segmen pasar.
Gambar pula hasil kerajinan yang dimaksud.

c. Mewujudkan Ide

Dalam tahap ini dilakukan pembuatan kerajinan dengan inspirasi budaya lokal nonbenda
sesuai dengan tahap yang telah ditentukan.

3.3.4 MENGANALISIS TAHAPAN PROSES PRODUKSI KERAJINAN BERDASARKAN INSPIRASI


BUDAYA LOKAL NON BENDA

Proses produksi kerajinan dengan inspirasi budaya lokal nonbenda berdasarkan daya
dukung yang dimiliki oleh daerah setempat.

19
 Bahan Baku

 Teknik Produksi

 Sumber Daya Manusia

  Kegiatan produksi diawali dengan persiapan produksi. Persiapan produksi dapat berupa
pembuatan gambar teknik (gambar kerja) atau gambar pola. Gambar kerja atau pola akan
menjadi patokan untuk kebutuhan pembelian dan persiapan bahan. Tahap selanjutnya
adalah pengerjaan. Kerjakan setiap tahap sesuai dengan perencanaan produksi yang
sudah dibuat sebelumnya. Tahapan produksi secara umum terbagi atas pembahanan,
pembentukan, perakitan, dan finishing.

  Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan atau material agar siap dibentuk.
Tahapan proses penambahan dilanjutkan dengan proses pembentukan. Pembentukan
bahan baku bergantung pada jenis material, dibentuk dengan cara dilipat. Kayu, bambu
dan rotan lainnya dapat dibentuk dengan cara dipotong atau dipahat. Pemotongan bahan
dibuat sesuai dengan bentuk yang direncanakan. Pemotongan dan pemahatan juga
biasanya digunakan membuat sambungan bahan, seperti menyambungkan bilah-bilah
papan atau dua batang bambu. Pembentukan besi dan rotan, selain dengan pemotongan,
dapat menggunakan teknik pembengkokan. Pembentukan besi juga dapat menggunakan
teknik las. Logam lempengan dapat dibentuk dengan cara pengetokan. Tahap terakhir
adalah finishing. Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut
dimasukkan ke dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusan dan/atau pelapisan
permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya penghalusan permukaan kayu
dengan amplas atau menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan
produk. Finishing dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk
yang dibuat lebih awet dan lebih menarik.

  Kelancaran produksi juga ditentukan oleh cara kerja yang memperhatikan K3 (Kesehatan
dan Keselamatan Kerja). Upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja bergantung
pada bahan, alat dan proses produksi yang digunakan pada proses produksi. Proses
pembahanan dan pembentukan material solid seringkali menghasilkan sisa potongan atau
debu yang dapat melukai bagian tubuh pekerjanya. Maka, dibutuhkan alat keselamatan
kerja berupa kacamata melindungi dan masker anti debu. Proses pembahanan dan
finishing, apabila menggunakan bahan kimia yang dapat berbahaya bagi kulit dan
pernafasan, pekerja harus menggunakan sarung tangan dan masker dengan filter untuk
bahan kimia. Selain alat keselamatan kerja, hal yang tak kalah penting adalah sikap kerja

20
yang rapi, hati-hati, teliti dan penuh konsentrasi. Sikap tersebut akan mendukung
kesehatan dan keselamata kerja

21
Batik Jumputan
Pengertian Batik Jumputan
• Kata jumputan berasal dari bahasa jawa. Menjumput berarti memungut atau
mengambil dengan semua ujung jari tangan.

• cara pembuatan kain batik jumputan sangat sederhana dan mudah dilakukan karena
tidak menggunakan lilin dan canting.

• Sesuai dengan namanya, batik jumputan dibuat dengan cara menjumput kain yang di isi
biji-bijian sesuai dengan motif yang di kehendaki, selanjutkan mengikat, dan terakhir
melakukan pencelupan kedalam pewarna.

• Meskipun dengan cara sederhana. hasil kain batik jumputan tidak kalah indah dengan
jenis batik yang lain. Batik jumputan merupakan suatu karya seni yang mempunyai nilai
budaya dan nilai ekonomi tinggi

• Ciri Khas Batik Jumputan


• Motif kain berwarna putih hasil penutupan dari Tali rafia, karet maupun benang

• Berbagai varian warna dan kombinasi warna dalam selembar kain

• Pola digambar dengan tangan dan dikerjakan secara manual sehingga memiliki ciri khas
tersendiri

• Merupakan kerjainan tangan asli dan belum bisa tergantikan oleh mesin modern

• Motif sulit diulang, karna setiap pengikatan akan menghasilkan motif yang berbeda

• Teknik Membuat Batik Jumputan


1. Teknik ikat
Teknik ikatan adalah teknik dengan cara ikatan, artinya median yang diikat akan
menimbulkan motif.
cara mengikatnya harus kencang supaya pada saat dicelup tidak terkena warna,
sehingga setelah ikatannya dilepas akan terbentuk gambarnya
teknik ikat ini dilakukan dengan memegang permukaan kain dengan ujung jari, lalu
permukaan kain itu di ikat dengan jelas baik denagn ikatan tunggal maupun jamak.
Cara mengikatnya beragam, ada ikatan datar, miring, dan kombinasi adapun teknik lipat
dan gulung.
Teknik jahit
Teknik jahit adalah kain diberi pola terlebih dahulu lalu dijahit dengan menggunakan
tusuk jelujur pada garis warnanya dengan menggunakan benang.
Lalu benang ditarik kuat sehingga kain berkerut serapat mungkin. Pada waktu dicelup
benang yang rapat akan menghalangi warna masuk ke kain, benang yang dipakai sebaiknya
benang yang tebal dan kuat seperti benang plastik / sintesis, benang jins, atau benang sepatu.
Hasil jumputan teknik jahitan ini berupa titik-titik yang agak menyambung membentuk
gambar

22
Alat
• Karet gelang, Tali kasur, atau Rafia
• Kelereng, Uang koin, Batu;
• Kompor;
• Bejana (Panci);
• Sendok kayu sebagai alat pengaduk;
• Ember.
Bahan
• Kain berjenis Blaco, Mori prima, Primissima;
• Dua sendok Garam dan Cuka secukupnya;
• Dua liter Air untuk satu kemasan warna;
• Pewarna dan penguatnya dalam satu kemasan (Wenter ataupun Wantex).

Proses Pembuatan Batik Jumputan


• Pastikan kain dalam kondisi bersih;
• Membuat bentuk/desain motif dengan mengikat Kelereng, Uang koin, atau Batu pada
beberapa bagian kain menggunakan karet secara kencang dan bervariatif;
• Rebus air menggunakan Bejana (Panci) hingga mendidih;
• Setelah mendidih, campurkan pewarna dan penguat yang berada dalam satu kemasan
Wenter ataupun Wantex;
• Celupkan kain tersebut pada cairan warna. Bila menginginkan satu warna, celupkan
seluruh bagian kain dalam larutan pewarna yang mendidih
• Aduk dalam waktu 20-30 menit agar warna merata dan merekat kuat;
• Bila menginginkan warna lain, langkah pada no. 6 (enam) hanya mencelupkan sebagian
pada cairan pewarna pertama dan mencelupkan kain yang belum terkena warna pada
cairan pewarna lainnya.
• Celupkan berkali-kali sesuai jumlah warna yang dikehendaki;
• Apabila proses pencelupan warna selesai, kain diangkat dan dibilas menggunakan air
dingin yang bersih;
• Kemudian sumua ikatan dilepas, kain ditiris dan dikeringkan;
• Setelah kering, rapikan dengan menyetrika kain tersebut.

23
Tahapan Produksi Batik
Jumputan
Prosesnya terbilang simpel dan sederhana. Bahan dan alat yang digunakan juga mudah didapat. Kain
jumputan lebih sering disebut kain tie-dye (ikat celup). Prosesnya hanya dengan mengikat-ikat kainnya
lalu dicelup pada pewarna. Tanpa ada proses pelilinan seperti pada batik. Pada kain jumputan, yang
digunakan untuk mencegah terserapnya pewarna pada bagian yang diikat yaitu memakai tali rafia,
karet, biji-bijian, balok-balok kayu, setik-setik atau jahitan. Kain jumputan bisa dibuat dengan satu warna
atau beberapa warna.
1. Siapkan alat dan bahannya
Alat dan bahan berupa kain putih (katun, sutra), sabun cuci/ detergen, bahan pengisi (batu kecil,
kelereng, biji-bijian), balok kayu, bahan pengikat (tali rafia, karet, benang), jarum, gunting, pewarna
(sintetis/ alam), botol, karet busa, kuas, sarung tangan, kompor, panci, dan setrika. Alat dan bahan
tersebut mudah didapat, misalnya dapat dibeli ditoko, dapat dibuat sendiri atau memanfaatkan
barang-barang bekas yang ada disekitar rumah.

2. Siapkan Kain
Kain yang akan diwarna dicuci dengan air panas yang dicampur dengan sabun. Hal ini dilakukan
untuk menghindari kain mengkerut. Setelah dicuci dengan air sabun, kain dibilas hingga bersih dan
peraslah. Selagi masih lembab lakukan proses pengikatan.

(Sumber gambar: Buku “Batik dan Jumputan” by Joko Dwi Handoyo)

3. Proses Pengikatan Kain


Buatlah pola desain sebelum proses pengikatan. Pada tahap permulaan, kita berlatih membuat pola
dasar. Setelah itu kita dapat melanjutkan latihan dengan pola yang lebih variatif. Bisa juga dengan
menjumput kain dan masukan batu lalu ikatlah. Buatlah beberapa jumputan.

(Sumber gambar: http://yokimirantiyo.blogspot.com)

24
4. Proses Pewarnaan
Warna mempengaruhi hasil desain. Penggunaan warna lebih dari satu lebih rumit dalam
pengerjaannya. Pewarnaan dimulai dari warna yang paling muda. Warna gelap digunakan pada
tahap pewarnaan paling akhir. Untuk membuat berbagai warna digunakan tiga warna dasar merah,
kuning dan biru. Campuran warna merah dan biru menghasilkan warna ungu. Merah dan kuning
menghasilkan warna jingga atau orange. Kuning dan biru menghasilkan warna hijau. Untuk
menghasilkan warna muda digunakan pewarna yang encer. Untuk warna tua digunakan pewarna
yang pekat dan kental.

Pewarnaan bisa dilakukan seperti saat pewarnaan kain batik. Namun biasanya untuk menghasilkan
warna yang bagus dan tahan lama, kain jumputan diwarna dengan cara direbus. Caranya: siapkan
panci pewarnaan. Perhitungkan besar kecilnya panci agar dapat menampung seluruh kain yang
akan diwarna. Panci harus cukup besar untuk menampung kain sehingga kain tidak tumpang tindih.
Isilah panci dengan air panas, lalu masukkan pewarna yang warnanya gelap karena lebih mudah
merata daripada yang terang. Pewarna yang warnanya terang dapat diencerkan untuk
mendapatkan hasil yang rata. Letakkan panci di atas api agar tetap panas selama proses
pewarnaan. Hasil pewarnaan akan awet. Gunakan bilah kayu untuk memutar-mutar kain dalam
larutan sampai warnanya merata.

(Sumber gambar: Buku “Batik dan Jumputan” by Joko Dwi Handoyo)

5. Proses Pencucian Kain


Proses pewarnaan dilakukan selama satu jam. Kain kemudian diangkat dan dibilas dengan air yang
mengalir hingga bersih. Rendamlah kain yang sudah bersih tersebut dalam larutan cuka. Hal ini
dilakukan untuk mencegah agar warna kain tidak luntur. Setelah dibilas bersih, ikatan pada kain
dilepas satu persatu. Kain dibilas lagi dalam air mengalir hingga jernih. Setelah bersih, kain
dibentangkan di jemuran agar kering. Kain yang sudah kering disetrika supaya kain halus dan pola
yang dihasilkan terlihat.

Ada beberapa teknik untuk menghasilkan motif yang unik dan menarik yang bisa kita pilih, antaranya
yaitu:
a. Ikat Mawar
Kita mulai membuat lingkaran dengan menjumput kain. Ikatan bagian dasar jumputan dengan tali
karet. Garis tengah lingkaran yang akan terbentuk dua kali tinggi jumputan kain.

25
(Sumber gambar: Buku “Batik dan Jumputan” by Joko Dwi Handoyo)

b. Ikatan Mawar Berbelit atau Ledakan Matahari


Membuat pola ikatan mawar berbelit sama seperti membuat ikatan mawar. Kita mulai mengikat
bagian dasarnya. Teruskan dengan membuat ikatan spiral menuju puncak jumputan. Bila ingin
membuat pola yang lebih rumit lagi buatlah tali yang lebih banyak.

(Sumber gambar: Buku “Batik dan Jumputan” by Joko Dwi Handoyo)

c. Ikatan Donat atau Mawar Ganda


Ikatan donat membentuk pola desain lingkaran berlapis. Ikatan donat dibuat dengan cara
memegang dasar kain dengan tangan kiri.

(Sumber gambar: Buku “Batik dan Jumputan” by Joko Dwi Handoyo)

d. Ikatan Garis
Kita memulai membuat garis dengan kapur atau pensil. Kain dilipat menurut garis dan diikat kuat-
kuat. Untuk membuat beberapa garis, tariklah beberapa garis pedoman.

26
(Sumber gambar: Buku “Batik dan Jumputan” by Joko Dwi Handoyo)

e. Ikatan Garis Ganda


Garis ganda digunakan untuk membuat pola desain kain yang ukurannya tidak beraturan. Untuk
menciptakan garis yang tidak teratur mulailah dengan membuat lipatan. Tekuklah kemudian
jumputlah untuk membuat ikatan.

(Sumber gambar: Buku “Batik dan Jumputan” by Joko Dwi Handoyo)

f. Ikatan Pengerutan
Teknik pengerutan menghasilkan desain pola marmer. Pola marmer dibuat dengan cara
mengerutkan kain secara tidak teratur. Ikat kain kuat-kuat agar kerutan tidak lepas. Bila ikatannya
kuat, maka menghasilkan motif ceplok-ceplok putih.

(Sumber gambar: Buku “Batik dan Jumputan” by Joko Dwi Handoyo)

g. Ikatan Penggumpalan
Teknik penggumpalan baik sekali digunakan untuk mewarnai kain yang sempit dengan pola bebas.
Pola ini dapat dibuat dengan cepat dan mudah. Bentuklah kain menjadi gumpalan, lalu ikat dengan
tali karet. Bila kainnya basah dan ikatannya kuat, maka warna yang terserap sedikit.

(Sumber gambar: Buku “Batik dan Jumputan” by Joko Dwi Handoyo)

27
h. Mengikat Benda
Pola ini dibuat dengan mengikat benda yang ukurannya seragam. Contohnya kelereng yang diikat
dengan teknik ikatan mawar kecil. Bila ikatan-ikatan itu dipasang berjajar, maka pola yang
dihasilkan berupa jajaran lingkaran yang seragam.

(Sumber gambar: Buku “Batik dan Jumputan” by Joko Dwi Handoyo)

i. Ubar Setik
Pola ini pembuatannya lebih rumit. Membuat ubar (warna) setik diperlukan benang dan jarum.
Desain garis dibuat dengan cara menjahit jelujur membentuk garis. Desain pola donat dibentuk
kupu-kupu, jantung, daun atau bentuk apapun sesuai dengan desain yang kita inginkan. Ujung
benang pada setik ditarik kuat-kuat dan diikat sebelum diwarna.

(Sumber gambar: Buku “Batik dan Jumputan” by Joko Dwi Handoyo)

Kain Jumputan dengan berbagai teknik dan motif

(Sumber gambar: http://etalasemuslimah.wordpress.com)

28
Teknik Pewarnaan Batik Jumputan
a. TEKNIK SIRAM (Untuk motif tie-dye / shibori)

1. Sebelum diberi motif, celup kaos kedalam larutan FIXATIVE 1 menit, kemudian peras.
2. Siapkan pakaian yang akan diberi motif, bisa diikat, lipat, atau jepit.
3. Dengan menggunakan sendok, siram dengan hati2 larutan PEWARNA yang masih
panas.
4. Biarkan 6 - 12 jam supaya pewarna menyerap sempurna ke serat kain.
5. Setelah itu buka ikatanya, dan jemur ditempat teduh, sampai kering.
6. Bilas sampai air bilasan menjadi bening.

b. TEKNIK REBUS (Untuk pewarnaan lebih merata)

1. Masukan pakaian yang mau diwarnai kedalam panci larutan PEWARNA, dan biarkan
selama kira-kira 20-30 menit. Sebaiknya sambil di aduk supaya larutan meresap secara
merata. Api kompor tetap menyala.
2. Matikan api dan biarkan pakaian terendam sampai larutan menjadi dingin.
3. Angkat dan tiriskan, lalu jemur ditempat terduh sampai kering.
4. Setelah kering, celup kedalam larutan FIXATIVE. Jangan dikucek, peras ringan saja.
5. Angkat dan jemur kembali sampai kering.
6. Bilas sampai air bilasan menjadi bening.

CATATAN

 Pewarnaan dengan cara rebus, menghasilkan warna lebih merata dan lebih kuat.
 Larutan PEWARNA boleh ditambahkan atau dikurangi kadar airnya, sesuai kepekatan
warna yang diinginkan.
 Pada saat pencucian awal, pisahkan dengan pakaian lain.
 Pewarna bekerja sempurna pada serat kain katun, kanvas, denim, linen, dan rayon, tidak
untuk serat poliester/nylon.

PERINGATAN

 Karena menggunakan api dan air panas, lakukan dengan ekstra hati-hati.
 Saat proses pewarnaan, jauhkan dari jangkauan anak-anak.
 Tidak mengandung kimia beracun, tapi hindari terkena mata, bisa menyebabkan iritasi.
 Jika terkena mata, bilas dengan air bersih yang mengalir.
 Sebaiknya  gunakan sarung tangan karet/plastik, pewarna ditangan susah hilang.

HASIL PEWARNAAN PARROT TIE-DYE

Berikut ini adalah beberapa contoh hasil pewarnaan dengan PARROT Tie-dye Solution, kiriman
customer. Biasanya penulis minta sebagai bahan pembelajaran, dan sebagai bahan diskusi pada

29
saat mereka konsultasi. Terima kasih kepada teman2 yang sudah berbagi fotonya disini.
Sayangnya saya tidak data nama dan daerah asalnya hehehe...

Warna cerah dan rapih, dibuat dengan sangat hati2.


Mungkin karena yang bikin seorang perempuan :)

Gaya psychedelic, pewarnaan berani dan cukup rapih.


Ikatan karet kuat sehingga warna dasar kaos
bisa muncul bersih. Warna tampak pecah
bisa jadi karena menggunakan larutan fixative agak pekat.

30
Walau menggunakan banyak warna, tapi warna terpisah dengan baik,
sehingga tidak mengotori warna lain. Kontrolnya bagus. Warna tampak balance,
antara atas bawah, maupun samping kanan-kiri.

Warna aslinya seharusnya tidak secerah ini, pasti menggunakan editing foto hehehe. Kita liat
motifnya aja, menggunakan
colddye, walau sebenernya bisa menggunakan hotdye untuk motif monochrome seperti ini.
Warna cukup rata, pasti dibuat dengan cara celup. Karet ikat terlalu kuat, jadi bulatan motif
tampak tegas, motifnya kurang pecah.

Setiap artis (sebut saja begitu), pasti punya ciri khas sendiri.

31
Pembaca mungkin bisa menduga, mana lagi karya artis ini, dihalaman ini.

Menggunakan teknik layering, dengan warna hitam tegas sebagai aksen dan warna lain sebagai
latar belakang.
Warna-warni nge-blanding halus, bagus sekali. Motif ini bisa dibuat dengan cara 2 kali
pewarnaan. Pertama buat
latar belakangnya dulu, baru kemudian aksen hitam dibuat dengan larutan lebih pekat.

Mudah digunakan oleh anak-anak sekalipun. Dalam membuat motif tie-dye, you can't go wrong
:)

32
Pengemasan Produk Kerajinan Tekstil
Produk karya kerajinan yang siap dipasarkan sebaiknya dikemas dengan baik agar terlihat lebih
menarik dan tahan lama. Kamu perlu mengetahui aneka kemasan yang dapat dihasilkan untuk
memperindah karya kerajinan. Bahan yang digunakan untuk mengemas kerajinan disesuaikan dengan
karakteristik kerajinan yang akan dikemas. Contoh bahan kemasan yang sesuai dengan karakteristik
kerajinan dengan inspirasi budaya lokal nonbenda yaitu seperti kardus, mika, karton, atau kaca, plastik
bubble, sesuai dengan bentuk, ukuran, dan tekanan produk. Kemasan dibuat dengan memperhatikan
jenis bahan produk kerajinan dan bentuk produknya. Kemasan yang paling banyak dipakai adalah
plastik.

Pengemasan dan perawatan memiliki kesamaan tujuan, yaitu untuk membuat produk menjadi awet
dan tahan lama. Pengemasan melindungi produk agar tidak mengalami penurunan kualitas pada saat
sampai kepada pembeli. Selain berfungsi sebagai pelindung, kemasan juga memiliki fungsi untuk
kemudahan membawa serta pengiriman, memberikan informasi, dan untuk menjadi daya tarik bagi
calon pembeli. Pengemasan produk kerajinan selain menjaga kebersihan dan kualitas produk tetap baik,
juga akan memudahkan dalam proses pengiriman produk. Pengemasan dapat bersifat satuan maupun
bersifat kesatuan untuk satu set atau satu paket atau satu lusin maupun satu kodi. Teknik pengemasan
yang baik akan menjaga kualitas produk dalam pengiriman ke tempat tujuan.

Aneka bentuk karya kerajinan tekstil atau kain tradisional Indonesia, beberapa di antaranya
membutuhkan perawatan khusus. Pada umumnya, kain tradisional Indonesia sebelum disimpan dalam
lemari, tiap lembar kainnya dibungkus dengan menggunakan kertas roti dan diberi kamper agar kain
tradisional terlindung dari gigitan rayap dan tidak mudah lapuk. Secara berkala kain-kain tersebut harus
dikeluarkan dari pembungkusnya supaya tidak lembab dengan cara menjemurnya di tempat yang tidak
mendapat terik matahari secara langsung. Pencucian bagi kain-kain tenun cukup direndam dalam air
suam-suam kuku dan dijemur di tempat teduh. Kain batik dicuci dengan menggunakan buah lerak agar
warna kain batik tetap terjaga. Kain dibilas dengan air bersih dan dijemur di tempat teduh. Benda-benda
lain yang menggunakan kain tradisional namun sudah dibentuk dan berfungsi selain kain dapat dicuci
biasa baik dengan menggosok menggunakan tangan maupun dengan menggunakan mesin cuci.
Keterangan cara perawatan produk kerajinan tekstil sebaiknya juga dicantumkan pada kemasan agar
pembeli mendapat infomasi yang tepat untuk merawat produk tersebut.

Pengemasan tidak hanya berupa wadah namun pelengkap dengan tujuan agar karya dapat terlihat
lebih dominan. Misalany boneka dari kulit telur yang dikemas menggunakan kotak kaca atau mika,
dengan demikian boneka tersebut terlihat lebih indah dan menarik dibanding tanpa menggunakan kotak
atau wadah. Adapun prinsip bahan dasar dari kemasan itu sendiri sangat bervariasi, seperti plastik, kayu,
serat alam, kardus, mika, kaca, dan lain sebagainya. Semua bergantung pada cocok tidaknya sebuah
produk pada kemasannya.

Penting untuk dipahami, bahwa karya yang diperuntukkan dijual, maka kemasan harus lebih
berguna untuk melindungi karya dari kerusakan, sedangkan jika untuk dipamerkan maka kemasan
sebagai penunjang karya utama tidak boleh mendominasi daripada karya utamanya. Dilihat dari
fungsinya, kemasan memiliki 4 fungsi utama, yaitu sebagai berikut.
1. Menjual produk
2. Melindungi produk

33
3. Memudahkan penggunaan produk
4. Memperindah penampilan produk

Dalam memperindah penampilan produk, selain dengan kemasan yang menarik juga diperlukan
adanya desain terhadap produk itu sendiri. Desain produk dibuat sesuai dengan keinginan pengarajin
ataupun pesanan dari konsumen. Desain produk yang sering digunakan adalah bentuk bunga, hewan,
ataupun bentuk lainnya yang tingkat kesulitannya tinggi. Semakin rumit desain suatu produk, maka
semakin mahal pula harga produk tersebut.
Pengemasan harus disesuaikan dengan desain produk. Apabila desain produk kerajinan itu kecil,
maka kemasan yang digunakan harus kecil bentuknya, dan sebaliknya selain terlihat lebih indah juga
sesuai dengan nilai ekonomis suatu karya. Desain produk dibuat seindah mungkin sesuai dengan unsur
estetikanya agar menarik orang yang melihatnya. Selain itu, pengemasan harus sepraktis mungkin dan
mampu menimbulkan kesan yang mahal dan indah sehingga produk laku di pasaran.

CONTOH KEMASAN KERAJINAN TEKSTIL

Gambar Kemasan Kotak dengan Jendela Plastik Gambar Kemasan Mika

Gambar Pemberian Merek Gambar Kotak Tertutup

Kemasan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) : kemasan primer, kemasan sekunder dan kemasan
tersier. Kemasan yang melekat pada produk disebut sebagai kemasan primer. Kemasan
sekunder berisi beberapa kemasan primer yang berisi produk. Kemasan untuk distribusi disebut
kemasan tersier. Kemasan primer produk melindungi produk dari benturan dan kotoran,
berfungsi menampilkan daya tarik dari produk serta memberikan kemudahan untuk distribusi
dari tempat produksi ke tempat penjualan. Perlindungan isa diperoleh juga darikemasan
tersier. Kemasan produk sebaiknya memberikan identitas atau brand dari produk tersebut atau
dari produsennya.

34
Kegiatan Belajar

Tugas : Buatlah kemasan sebagai karya untuk dipamerkan dan dijual!

35
Penentuan Harga Jual
Dalam wirausaha batik/ kerajinan, perhitungan yang tepat dalam menentukan besarnya harga jual
dipengaruhi beberapa biaya seperti berikut:

Biaya tetap adalah


besarnya biaya yang tidak dipengaruhi oleh banyaknya produksi.
Yang termasuk dalam biaya tetap adalah pembelian alat yang tidak habis pakai dalam produksi atau
dapat digunakan kembali pada proses produksi selanjutnya.
Contohnya: kompor, baskom, panci dll
Dalam menentukan biaya produksi maka hanya dihitung 10% sebagai biaya penyusutan alat.

Biaya variabel adalah


Besarnya biaya yang dipengaruhi oleh banyaknya produksi. Biaya ini akan meningkat jika jumlah
produksi meningkat, karena yang termasuk ke dalam biaya variabel adalah biaya pembelian alat dan
bahan habis pakai dalam produksi. Contohnya harga kain, pewarna, karet, kemasan dll
Biaya yang termasuk ke dalam biaya variabel adalah biaya listrik, bahan bakar minyak, dan biaya-
biaya lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Biaya pembelian bahan bakar
minyak, sabun pembersih untuk membersihkan bahan baku, benang, jarum, lem dan bahan-bahan
lainnya dapat dimasukan ke dalam biaya variabel.

Biaya Produksi = (10% biaya tetap) + biaya variabel


Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang. Unsur
biaya produksi adalah jumlahdari10% biaya tetap ditambah dengan biaya variabel

Harga Jual = Biaya produksi + laba yang diinginkan

CONTOH
Saya membuat tote bag shoibori dengan membuat kain bermotif lalu dijahitkan,
lalu saya hitung biaya-biaya yang saya keluarkan dengan rincian sebagai berikut:
BIAYA TETAP Besaran

1 Kompor Rp. 200.000

2 Baskom Rp. 10.000

3 Panci Rp. 20.000

Total biaya tetap Rp. 230.000

BIAYA VARIABEL Besaran

1 Kain Rp. 23.000

2 Karet dan garam Rp. 5000

3 Pewarna Rp. 10.000

4 Ongkos jahit Rp 20.000

36
Total biaya tetap Rp. 58.0000

Setelah saya menghitung biaya tetap dan biaya variabel maka saya hitung
biaya produksi saya sebagai berikut :
Biaya Produksi = (10 % x biaya tetap) + biaya variabel

= (10% x Rp. 230.000) + Rp. 58.000

= Rp 23.000 + 58.000

= Rp. 81.000

Setelah biaya produksi saya dapatkan, maka saya ingin menambahkan laba
sebesar Rp 25.000 sehingga saya mendapatkan harga jual sebagai berikut:
Harga Jual = biaya produksi + laba yang diinginkan

= Rp. 81.000 + Rp 25.000

= Rp 106.000

Jadi harga jual totebag saya adalah Rp 106.000

Isilah lembar Kerja dibawah ini berdasarkan hasil praktek kalian!

Total Biaya Produksi


Biaya tetap Biaya variabel
……. Rp. ........................... ……. Rp. ...........................
……. Rp. ........................... ……. Rp. ...........................
…….. dst Rp. ........................... …….. dst Rp. ...........................
_________________+ _________________+
Jumlah biaya tetap Rp. ........................... Jumlah biaya variabel Rp. ...........................

Biaya Produksi = 10 % x biaya tetap + biaya variabel

= …………… + …………………

= Rp …….

Harga Jual = biaya produksi + laba yang diinginkan

= …………… + …………………

= Rp …….

Oke …selamat belajar …

Kerjakan tugasnya menghitung Harga Jual produk, jumputan/tydye/shibori kalian yang sudah
diproduksi.

37
Buatlah perhitungannya sesuai keterangan di atas!

Tentukan Harga jual produk jumputan/tydye/shibori kalian yang sudah diproduksi.

Tulis perhitungan harganya, kemudian foto dan dikirim ke google classroom.

Setelah itu buatlah Customized Promotional Tags, contoh sebagai berikut:

TAGIHAN:
1. Foto label harga yang dikirim ke classroom
2. Label harga berisi
a. Nama produk
b. Harga
c. Kontak penjual (no HP atau alamat sosmed)

38
Pemasaran
Pemasaran langsung adalah promosi dan penjualan yang dilakukan langsung kepada konsumen
tanpa melalui toko. Penjualan langsung merupakan hasil dari promosi langsung yang dilakukan
oleh penjual terhadap pembeli. Pemasaran dapat dilakukan dengan promosi dan demo
penggunaan produk kepada calon konsumen.

Sistem penjualan langsung dapat berupa penjualan satu tingkat (single-level marketing)
atau multitingkat (multi-level marketing). Penjualan satu tingkat merupakan cara yang paling
sederhana untuk menjual produk secara langsung. Wirausahawan langsung memasarkan dan
menjual kepada konsumen tanpa membutuhkan toko atau pramuniaga. Pemasaran produk
kerajinan dapat dilakukan dengan cara pemesanan. Konsumen dapat melihat langsung produk
ataupun melalui gambar dari produk kerajinan, dan kemudian memesannya.

Produsen kerajinan selain menjual produknya sendiri, dapat membentuk kelompok


penjual yang akan memasarkan dan menjualkan produknya secara langsung kepada konsumen.
Kelompok penjual dapat terdiri atas beberapa tingkatan. Sistem dengan beberapa tingkat
kelompok penjual disebut multi-level marketing Prociuk perusahaan memiliki usaha di bidang
penjualan langsung (direct selling) baik yang menggunakan single level maupun multi-level
marketing wajib memiliki Surat lzin Usaha Penjualan Langsung yang dikeluarkan oleh BKPM
sesuai dengari Peraturan Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2008.

TUGAS

Buatlah iklan tentang produkmu .

TAGIHAN TUGAS INI berupa FOTO BROSUR dengan syarat terdapat foto kalian bersama hasil karya
tersebut. Boleh menggunakan aplikasi yang menarik seperti CANVA dan lain sebagainya.

Contoh:

39

Anda mungkin juga menyukai