Anda di halaman 1dari 20

Tugas Makalah : ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Dosen Pengampu : YASMI, S.E., M.Si., Ak., CA., CTA., ACPA.

ANALISIS PENGEMBALIAN INVESTASI


MODAL

DISUSUN OLEH
NAMA MAHASISWA :

Devi Juliani 2010323002

FAKULTAS FEIS PRODI S1 AKUNTANSI

UNIVERSITAS FAJAR

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat, taufik
dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan pengerjaan tugas Ringkasan
Materi Kuliah yang berjudul “ANALISIS PENGEMBALIAN INVESTASI
MODAL”. Ringkasan Materi Kuliah ini diajukan guna memenuhi tugas mata
kuliah Analaisis Laporan Keuangan.

Saya sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan Ringkasan


Materi Kuliah ini masih jauh dari sempurna. Semoga Ringkasan Materi Kuliah
ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan
dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Makassar, 08 Januari 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG .................................................................................1


2. RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH ...............................................1
3. TUJUAN PENULISAN ...............................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. PENTINGNYA PENGEMBALIAN ATAS INVESTASI MODAL...........2


B. KOMPONEN PEGENDALIAN ATAS INVESTASI MODAL .................3
C. MENGANALISA PENGEMBALIAN ATAS ASET OPERASI BERSIH.5
D. ANALISIS PENGEMBALIAN ATAS EKUITAS BIASA ......................12

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ..........................................................................................16
B. SARAN ATAU PENDAPAT ....................................................................16

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan finansial suatu
perusahaan, perlu mengadakan analisa atau interprestasi terhadap data finansial
dari perusahaan bersangkutan, dimana ada finansial itu tercermin didalam
laporan keuangan. Ukuran yang sering digunakan dalam analisa finansial
adalah ratio. Menurut kown (2004 :107) :"hasil dari menganalisis menganalisis
laporan keuangan adalah rasio keuangan berupa angka-angka dan rasio
keuangan harus bisa dipertanggungjawabkan." Analisa laporan keuangan
menyangkut pemeriksaan keterkaitan angka-angka dalam laporan keuangan
dan trend angka-angka dalam beberapa periode, satu tujuan dari analisis
laporan keuangan menggunakan kinerja perusahaan yang lalu untuk
memperkirakan bagaimana akan terjadi dimasa yang akan datang.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah yang akan dibahas adalah:
1. Apa itu pentingnya pengembalian atas investasi modal?
2. Apa yang menjadi komponen pengembalian atas investasi modal ?
3. Bagaimana menganalisis pengembalian atas aset operasi bersih ?
4. Bagaimana menganalisis pengembalian atas equitas biasa?

C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan kami memaparkan makalah ini adalah:
1. Mengetahui apa itu pentingnya pengembalian atas investasi modal.
2. Mengetahui komponen pengembalian atas investasi modal.
3. Untuk menganalisis pengembalian atas aset operasi bersih.
4. Untuk menganalisis pengembalian atas equitas biasa.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENTINGNYA PENGEMBALIAN ATAS INVESTASI MODAL

Kinerja perusahaan dapat dianalisis dengan berbagai cara. Pertumbuhan


pendapatan, laba bersih, dan asset merupakan ukuran kinerja yang biasa
digunakan.Namun tidak satupun dari ukuran-ukuran ini yang dapat digunakan
secara terpisah sebagai ukuran kinerja perusahaan yang komprehensif.
Hubungan antara laba dengan investasi modal, yang disebut pengembalian
atas investasi modal (return on invested capital – ROIC) atau pengembalian
atas investasi (return on investment – ROI) mungkin merupaan ukuran kinerja
perusahaan yang dikenal luas. Ukuran ini dapat:

1. Membandingkan keberhasilan perusahaan atas pengelolaan


investasi modal.
2. Memungkinkan kita menilai pengembalian perusahaan relatif
terhadap resiko investasi modal
3. Membandingkan pengembalian atas investasi modal dengan
pengemballian investasi alternative.

Pengembalian atas investasi modal digunakan dalam berbagai area dalam


analisis, termasuk:

1. Mengukur Efektivitas Manajerial


2. Mengukur Profitabilitas
3. Ukuran untuk Perencanaan dan Pengendalian

2
B. KOMPONEN PENGEMBALIAN ATAS INVESTASI MODAL
Pengembalian atas investasi modal (return on invested capital) dihitung
sebagai berikut:

Laba

Investasi Modal

A. Asset Operasi Bersih


Banyak analis memisahkan neraca dan laporan laba rugi menjadi
komponen operasi dan non operasi dan menghitung pengembalian asset
operasi bersih (return on net operating assets – RNOA ) sebagai ringkasan
ukuran kinerja. Aktivitas operasi merupakan aktivitas inti
perusahaan.Aktivitas ini meliputi seluruh aktivitas yang dibutuhkan untuk
membawa produk atau jasa perusahaan ke pasar, serta melayani kebutuhan
para pelanggan.Dalam laporan laba rugi, aktivitas operasi biasanya
meliputi penjualan, harga pokok penjualan, dan beban penjualan umum
serta administrasi.Di neraca aktivitas operasi diwakili oleh asset dan
kewajiban yang berhubungan dengan akun-akun laporan laba rugi di atas,
seperti piutang usaha, persediaan, asset tetap, utang usaha dan beban yang
masih harus dibayar.Lebih spesifik lagi.

Laba operasi bersih setelah pajak (Net operating profit after tax - NOPAT)
RNOA =
Rata-rata aset operasi bersih (Net operating assets - NOA)

B. Modal Ekuitas Biasa


Pengembalian ekuitas biasa (return on common equity – ROCE)
dinyatakan sebagai laba bersih dikurangi deviden saham preferen dibagi
rata-rata ekuitas biasa. Equitas biasa dapat juga dinyatakan sebagai total
asset dikurangi utang dan saham preferen.

3
C. Menghitung Investasi Modal Suatu Periode
Investasi modal untuk suatu periode umumnya dihitung
menggunakan rata-rata modal yang tersedia bagi perusahaan selama
periode tersebut.Metode yang paling umum digunakan adalah menambah
saldo awal dan akhir tahun investasi modal lalu dibagi dua.Metode yang
lebih akurat adalah dengan merata-ratakan jumlah interim – misalnya,
menambahkan jumlah investasi modal tiap akhir kuartal dan membaginya
dengan empat.

Penyesuaian atas Investasi Modal dan Laba

 Analisis pengembalian atas investasi modal menggunakan angka laporan


keuangan sebagai titik awal. Beberapa angka yang tidak dilaporkan di
dalam laporan keuangan juga perlu diperhitungkan. Beberapa penyesuaian
seperti yang berhubungan dengan persediaan, mempengaruhi pembilang
maupun penyebut pengembalian investasi modal, sehingga mengurangi
pengaruhnya.
Menghitung Pengembalian Investasi Modal

1. Pengembalian atas Aset Operasi Bersih


Laba operasi bersih setelah pajak (Net operating profit after tax -
NOPAT)
RNOA =
Rata-rata aset operasi bersih (Average net operating assets -
NOA)

Aset dan kewajiban operasi adalah pos yang dibutuhkan untuk


menjalankan usaha perusahaan, dan meliputi kas, piutang usaha,
persediaan, beban dibayar dimuka, asset pajak tangguhan, asset tetap, dan
investasi jangka panjang yang terkait dengan akuisisi strategis.Kewajiban
operasi bersih adalah utang usaha dan beban yang masih harus dibayar
serta kewajiban operasi jangka panjang dan kewajiban pajak

4
tangguhan.Aset non operasi meliputi investasi dalam efek yang dapat
diperdagangkan investasi non strategis, dan investasi dalam operasi yang
dihentikan sebelum di jual
NFO = Kewajiban non operasi – asset non operasi
2. Pengembalian atas Equitas Pemegang Saham Biasa
Pengembalian atas ekuitas biasa dihitung sebagai berikut:

Laba bersih - Deviden saham preferen

Rata-rata ekuitas pemegang saham biasa

ROCE terdiri dari dua komponen, yaitu pengembalian operasi dan


pengembalian non operasi.

C. MENGANALISA PENGEMBALIAN ATAS ASET OPERASI BERSIH


Pengembalian investasi modal berguna dalam evaluasi manajemen,
analisis profitabilitas, serta perencanaan dan pengendalian.Penggunaan
pengembalian atas investasi modal untuk tugas-tugas di atas menuntut
pemahaman menyeluruh atas pengukuran pengembalian ini.Ini karena
pengukuran pengembalian mengandung komponen yang berpotensi untuk
menyumbangkan pemahaman atas kinerja perusahaan.Bagian ini akan
membahas pengembalian tersebut ketika investasi modal dilihat dari sudut
pandang operasi, biasanya disebut sebagai pengembalian atas asset operasi
bersih (RNOA).

Pemisahan Pengembalian atas Aset Operasi Bersih

5
Kita dapat memisahkan pengembalian ini menjadi komponen yang
bermakna secara relative terhadap penjualan. Pemisahan pengembalian atas
asset operasi bersih adalah :

RNOA = margin laba operasi bersih x Perputaran asset operasi bersih

Margin NOPAT dan perputaran NOA merupakan pengukuran yang


bermanfaat dan menuntut analisis mendapatkan pemahaman atas profitabilitas
suatu perusahaan.

Figure 8.3 Pemisahan Pengembalian atas Aset Operasi Bersih

Tingkat analisis yang pertama berfokus pada interaksi antara margin


NOPAT dengan perputaran NOA. Tingkat analisis yang kedua menyoroti
faktor-faktor penting lain yang menentukan margin laba dan asset.

Dampak Leverage Operasi

Dampak kewajiban operasi terlihat dalam alternative persamaan RNOA


berikut ini :

(1+OLLEV)

Dimana OA adalah asset operasi kotor dan OLLEV (kewajiban rata-


rata/Rata-rata NOA) adalah rasio leverage kewajiban operasi. Karena OLLEV
memiliki nilai positif, kenaikan OLLEV akan meningkatkan RNOA.

Hubungan antara Margin Laba dan Perputaran Aset

Hubungan antar margin NOPAT dan perputaran NOA diilustrasikan


pada Figure 8.4

Margin laba merupakan fungsi dari penjualan (harga jualxunit terjual)


dan beban operasi. Perputaran juga merupakan fungsi dari penjualan
(penjualan/asset). Akibatnya, meningkatkan margin laba dengan menaikkan
harga jual akan berdampak pada unit terjual. Pengurangan beban operasi yang

6
berkaitan dengan pemasaran sebagai usaha meningkatkan profitabilitas juga
biasanya berdampak pada permintaan untuk meningkatkan profitabilitas juga
biasanya akan berdampak pada permintaan atas produk. Harga jual,
pemasaran, litbang, produksi, dan sejumlah area usaha lain harus dikelola
secara efektif untuk memaksimalkan RNOA.

Pemisahan Margin Laba

Margin Laba operasi (OPM) didefenisikan sebagai :

Margin laba operasi merupakan fungsi dari harga jual per unit
produk produk atau jasa dibandingkan dengan biaya per unit yang
dikeluarkan untuk membawa produk atau jasa tersebut ke pasar dan
memenuhi kebutuhan pelanggan setelah penjualan. Untuk tujuan analisis,
margin laba sebelum pajak dapat dipisahkan menjadi beberapa komponen
:

PM sebelum pajak = PM penjualan sebelum pajak + PM


sebelum pajak lainnya.

PM penjualan sebelum pajak = (margin kotor÷penjualan) –


(beban penjualan÷penjualan) – (beban administrasi÷penjualan) –
(litbang÷penjualan).

PM sebelum pajak lainnya = (laba ekuitas÷penjualan)

Beberapa hal penting dalam analisa profitabilitas :

1. Laba Kotor (Gross Profit)


Laba Kotor diukur dari pendapatan dikurangi harga pokok penjualan, dan
sering dilaporkan dalam bentuk persentase yang dihitung dari laba kotor
dibagi dengan penjualan. Laba kotor harus cukup besar untuk mendanai

7
pengeuaran bersifat diskresi penting yang berorientasi pada masa depan
seperti penelitian dan pengembangan, pemasaran, serta iklan.
Analisa terhadap perubahan penjualan dan harga pokok penjualan akan
berguna dalam mengidentifikasi pendorong utama laba kotor. Perubahan
laba kotor sendiri sering kali terjadi akibat salah satu atau kombinasi dari
perubahan berikut :
a. Kenaikan (penurunan) volume penjualan
b. Kenaikan (penurunan) harga jual unit
c. Kenaikan (penurunan) biaya per unit
2. Beban Penjualan (Selling expenses)
Pentingnya hubungan antara beban penjualana dan pendapatan bervariasi
untuk tiap industry dan perusahaan. Di beberapa perusahaan tertentu,
beban penjualan terutama komisi yang sangat bersifat variable, sementara
di perusahaan lain sebagian besar bersifat tetap.
Ketika beban penjualan sebagai persentase dari pendapatan menunjukkan
adanya kenaikan, yang perlu menjadi perhatian adalah kenaikan beban
penjualan yang menghasilkan kenaikan pendapatan. Beberapa beban
promosi penjualan tertentu khususnya periklanan, menghasilkan manfaat
sekarang dan masa depan. Mengukur manfaat masa depan yang diberikan
oleh beban ini memang cukup sulit. Selain memengaruih penjualan masa
depan, pengeluaran ini juga memberikan pandangan tentang
kecenderungan manajemen untuk mengelolah laba yang dilaporkan.
3. Beban Umum dan Administrasi (General and Administrative Expenses)
Sebagian besar beban umum dan administrasi bersifat tetap, kebanyakan
karena beban ini meliputi pos-pos seperti gaji dan sewa.
Pemisahan Perputaran Aset
Ukuran standar perputaran asset untuk menentukan pengembalian atas
asset adalah :

8
Perubahan komponen pada tingkat perputaran setiap asset dapat
berguna dalam analisis suatu perusahaan. Bagian berikut akan membahas
perputaran asset untuk komponen akun asset dan akun kewajiban. Ukuran
utilitas asset yang paling relevan adalah penjualan karena penjualan pada
dasarnya adalah laba. Umumnya tingkat perputaran mencerminkan
produktivitas relative tiap asset, atau tingkat volume penjualan yang kita
peroleh dari setiap nilai yang diinvestasikan dalam satu asset tertentu.
Namun bukan berarti tingkat perputaran asset yang lebih tinggi lebih baik
daripada yang rendah.Memang kita dapat meningkatkan tingkat perputaran
dengan menurunkan investasi dalam asset tetapi hal tersebut bisa saja
menjadi kontraproduktif.Contoh ; Kita membutuhkan tingkat persediaan
tertentu untuk mendukung tingkat penjualan saat ini. Jika tingkat ini
mengalami penurunan, kita menghadapi resiko kehabisan barang dan
kehilangan penjualan.Jadi, investasi dalam asset harus dioptimalkan dan
tidak selalu harus diminimalkan.

Perputaran Piutang Usaha


Tingkat perputaran piutang usaha didefenisikan sebagai berikut :

Piutang merupakan asset yang harus didanai oleh biaya


modal.Selain itu piutang memiliki resiko penagihan dan membutuhkan
overhead tambahan dalam bentuk bagian kredit dan penagihan. Dari sudut
pandang ini, mengurangi tingkat piutang akan mengurangi biaya tersebut.
Akan tetapi, jika kita mengurangi terlalu banyak melalui kebijakan kredit
yang terlalu ketat dampaknya akan merugikan penjualan. Oleh karena itu
piutang harus bisa dikelolah secara efektif.

Pandangan alternative dari perputaran piutang usaha adalah


periode penagihan rata-rata yang dihitung dari :

9
Periode Penagihan piutang =

Ukuran ini mencerminkan lamanya piutang usaha belum tertagih


secara rata-rata.

Perputaran Persediaan

Tingkat perputaran persediaan dapat dihitung sebagai berikut :

Rasio ini menggunakan HPP sebagai ukuran volume penjualan


karena penyebutnya, persediaan dilaporkan berdasarkan harga perolehan
bukan harga pasar.Penurunan rasio perputaran persediaan sering kali
mengindikasikan bahwa produk perusahaan tidak kompetitif, mungkin
karena ketinggalan zaman atau teknologi.Perusahaan menginginkan
persediaan dalam jumlah mencukupi untuk memenuhi tuntutan pelanggan
tanpa kehabisan persediaan dan tidak lebih pula. Seperti periode penagihan
rata-rata, pandangan alternative tingkat perputaran persediaan adalah :

Rata-rata jumlah hari dalam persediaan = Persediaan ÷ Rata-rata hari


harga pokok penjualan

Rata-rata jumlah hari dalam persediaan memberikan indikasi


tentang rentang waktu persediaan tersedia untuk dijual. Untuk mencapai
jumlah hari rata-rata dalam persediaan sesedikit mungkin, kita dapat
meminimalkan bahan baku melalui teknik manajemen produksi, seperti
pengiriman just-in-time, atau pengurangan persediaan dalam proses
melalui penggunaan proses produksi secara efisien yang menghilangkan
bottleneck. Selain itu, perusahaan ingin meminimalkan persediaan barang
jadi dengan sebisa mungkin melakukan produksi berdasarkan pesanan
bukan perkiraan permintaan. Alat manajemen ini akan meningkatkan
perputaran persediaan dan mengurangi jumlah rata-rata dalam persediaan.

10
Perputaran Aset Operasi jangka Panjang

Perputaran asset operasi jangka panjang dihitung sebagai berikut :

Industri padar modal seperti perusahaan manufaktur membutuhkan


investasi besar dalam asset jangka panjang.Oleh karena itu, perusahaan ini
memiliki perputaran asset operasi jangka panjang yang lebih rendah
dibandingkan perusahaan yang tidak padat modal seperti perusahaan jasa.

Tingkat perputaran asset operasi jangka panjang dapat ditingkatkan


dengan meningkatkan pembilang melalui kenaikan produksi (penjualan)
atau dengan mengurangi penyebut.

Perputaran Utang Usaha

Aset operasi lancar seperti persediaan sebagian besar didanai oleh utang
usaha. Utang ini biasanya mewakili pendanaan bebas bunga sehingga lebih
murah daripada menggunakan uang yang dipinjam untuk mendanai
pembelian persediaan atau produksi. Tingkat perputaran utang usaha
dihitung sebagai berikut :

Karena dirasa lebih murah, perusahaan lebih memilih untuk


memanfaatkan sumber pendanaan murah ini sebanyak mungkin sehingga
memiliki tingkat perputaran utang usaha yang rendah (artinya tingkat
utang yang tinggi).Menurunkan tingkat perputaran utang usaha dapat
dicapai dengan menunda pembayaran kepada pemasok, di mana penudaan
pembayaran ini dapat mengganggu hubungan dengan pemasok jika
digunakan secara berlebihan.Oleh karena itu, utang harus dikelola secara
cermat.

11
Perputaran Modal Kerja Operasi Bersih

Modal Kerja operasi bersih sama dengan asset operasi lancar


dikurangi kewajiban operasi lancar. Tingkat perputaran modal kerja
operasi dihitung sebagai berikut :

Perusahaan umumnya menginginkan tingkat perputaran modal


kerja operasi bersih yang lebih tinggi daripada lebih rendah, karena
perputaran modal kerja operasi yang lebih tinggi mencerminkan investasi
dalam modal kerja yang lebih kecil untuk setiap penjualan.

D. ANALISIS PENGEMBALIAN ATAS EKUITAS BIASA

Kreditor biasanya menerima pengembalian dalam jumlah tetap atas


pendanaannya, begitu pula pemegang saham preferen yang menerima dividen
tetap.Namun pemegang saham biasa tidak menerima pengembalian tetap,
melainkan memiliki klaim atas laba residu suatu perusahaan hanya setelah
seluruh pendanaan lainnya lunas.Oleh karena itu, pengembalian atas ekuitas
saham biasa (return on common shareholder’s equity/ROCE) sangat penting
artinya bagi pemegang saham biasa. ROCE memegang peranan penting
dalam penilaian ekuitas seperti yang digambarkan dalam rumus berikut:

Dimana V adalah nilai perusahaan, BV adalah nilai buku ekuitas


pemegang saham, k adalah pengembalian yang diharapkan.Jadi, jika ROCE
lebih tinggi dari k maka nilainya meningkat sebesar kelebihan dari yang
ditunjukkan oleh nilai bukunya.

12
Pemisahan Pengembalian Atas Ekuitas Biasa

Dalam praktiknya, penghitungan ROCE memakai saldo rata-rata


selama periode yang dianalisis.Seperti pengembalian atas asset operasi bersih,
untuk tujuan analisis ROCE dipisah menjadi beberapa komponen.
Penghitungan ROCE;

ROCE = RNOA + (LEV x Spread)

Keterangan:

RNOA : pengembalian atas asset operasi bersih

LEV (leverage keuangan) : rata-rata NFO/rata-rata ekuitas

NFO (kewajiban keuangan bersih) : RNOA - ekuitas

Spread : RNOA - NFR

NFR (tingkat keuangan bersih) : NFE/ rata-rata NFO (nilainya bisa


positif/negatif)

NFE (beban keuangan bersih) : beban bunga dikurangi pengembalian


investasi untuk asset non-operasi
(nilainya bisa positif/negatif)

 Leverage keuangan akan menaikkan ROE sepanjang spread positif


Dengan kata lain, jika perusahaan mendapatkan pengembalian atas
asset operasi yang lebih tinggi daripada biaya utang yang mendanai asset
tersebut, kelebihan pengembaliannya akan memberikan keuntungan bagi
pemegang saham.

Pembedaan ROCE menjadi komponen operasi (RNOA) dan non-


operasi (LEV x spread) penting karena:

13
 Banyaknya perusahaan yang memberikan barang dan jasa sebagai usaha
utamanya
 Aktivitas operasi berdampak jangka panjang dan paling nyata pada nilai
perusahaan
 Meskipun kenaikan ROE dapat diperoleh melalui penggunaan leverage
keuangan secara bijaksana, pembayaran utang (pokok dan bunga) adalah
kewajiban kontraktual yang harus dipenuhi.
Spread merupakan fungsi dari tingkat bunga atas utang dan
pengembalian investasi yang dapat dilihat secara terpisah sebagai berikut:

NFE/NFO = (tingkat bunga x FL/NFO) – (pengembalian atas asset keuangan x


FA/NFO)

Dimana FL adalah kewajiban keuangan dan FA adalah asset


keuangan. Kebanyakan perusahaan meminjam dengan tingkat bunga tetap
sehingga NFE kemungkinan tetap, namun bagian pengembalian investasi
kemungkinan berfluktuasi sesuai pergerakan pasar modal.

Menghitung Pengembalian Atas Investasi Modal

 Analisa Laporan Keuangan Campbell Soup Company (halaman 466-468)


 Yang perlu diperhatikan:
1. Jika ROCE turun, perlu diidentifikasi komponen yang
menyebabkannya agar dapat menilai kinerja perusahaan di masa lalu
dan masa depan dengan lebih baik.
2. Menilai area dengan potensi perbaikan ROCE tebesar dan
kemungkinan perusahaan dapat melakukan strategi itu dengan sukses.
3. Analisis strategi perusahaan dan dan potensi perbaikan tergantung
pada kondisi industry dan perekonomian.

Menilai Pertumbuhan Ekuitas Biasa

Tingkat Pertumbuhan Ekuitas

14
Tingkat pertumbuhan ekuitas biasa dapat dinilai melalui retensi
laba yang menekankan pertumbuhan ekuitas tanpa pendanaan eksternal.
Dengan asumsi retensi laba dan pembayaran dividen yang konstan dari
waktu ke waktu, tingkat pertumbuhan ekuitas =

Tingkat Pertumbuhan Ekuitas Yang Dapat Dipertahankan

Tingkat pertumbuhan ekuitas yang dapat dipertahankan


(sustainable equity growth rate) mengakui bahwa pertumbuhan internal
perusahaan tergantung retensi laba dan pengembalian yang diperoleh dari
laba yang ditahan.

tingkat pertumbuhan ekuitas yang dapat dipertahankan = ROCE x (1-


tingkat pembayaran)

Untuk mengestimasi tingkat pertumbuhan ekuitas masa depan, sebaiknya


merata-ratakan/mengakui tingkat pertumbuhan yang dapat dipertahankan
selama beberapa tahun terakhir. Selain itu, perlu mengakui potensi
perubahan retensi laba dan ramalan ROCE

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Analisis laporan keuangan merupakan proses dalan meneliti atau menangani
laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba/rugi, laporan keuangan
(yang dapat disajikan dalam berbagai cara, seperti laporan arus kas atau
laporan arus dana) catatan dan laporan lainnya. Laporan keuangan dapat
diartikan hasil akhir dari proses akuntasi selama tahun buku yang bersangkutan
yang ditujukan kepada pihak yang bersangkutan. Laporan keuangan dibuat
dengan maksud sebagai alat komunikasidan memberi gambaran mengenai
posisi dan kondisi keuangan serta kinerja perusahaan pada tahun yang
bersangkutan. Tujuan dari laporan keuangan itu sendiri yaitu menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan. Analisis laporan keuangan dibutuhkan untuk
memastikan segala hal yang bersangkutan dengan posisi keuangan suatu
perusahaan tetap stabil. Dan apabila terjadi suatu kesalahan/kekeliruan akan
diketahui dengan pasti.

B. Saran dan Pendapat


Saya menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Saya tentu saja akan memperbaiki makalah ini dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka
dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun, mengenai
pembahasan makalah yang kami buat ini, demi menunjang proses pembuatan
makalah selanjutnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Hery. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara


Kasmir. 2013. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana
Horngern, Charles T. 2007. Akuntansi. Jakarta: Erlangga
Purba, Marisi P. 2010. International Financial Reporting Standards:
Konvergensi dan Kendala Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

17

Anda mungkin juga menyukai