Analisis &
Penggunaan
Laporan
Keuangan
Modul 10.
Return on Invested Capital
dan Analisis Profitabilitas
11
Ekonomi dan S1 Akuntansi 01510007 Hesty Juni Tambuati Subing, S.E., M.Ak.
Bisnis (FEB)
Abstract Kompetensi
Memahami bagaimana pentingnya Mahasiswa diharapkan mampu
Return on Invested Capital beserta menjelaskan Return on Invested
komponen-komponennya, Analisis Capital dan analisis profitabilitas.
Return on Net Operating Assets dan
Analisis Return on Common Equity.
Tujuan belajar :
1. Memahami bagaimana mendefinisikan dan menjelaskan Return on Invested Capital.
2. Memahami bagaimana mendefinisikan dan menjelaskan komponen-komponen
Return on Invested Capital.
3. Memahami bagaimana mendefinisikan dan menjelaskan Analisis Return on Net
Operating Assets.
4. Memahami bagaimana mendefinisikan dan menjelaskan Analisis Return on Common
Equity.
Pendahuluan
Analisis laporan keuangan melibatkan penilaian baik risiko maupun
pengembalian. Istilah pengembalian atas investasi modal (return on invested capital)
mengacu pada laba perusahaan relatif terhadap tingkat dan sumber pendanaan. Angka ini
merupakan ukuran keberhasilan perusahaan dalam menggunakan dana untuk
menghasilkan keuntungan.
Bab ini akan menguraikan pengembalian atas investasi modal dan relevansinya
terhadap analisis laporan keuangan.
Aset dan kewajiban operasi adalah pos yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha
perusahaan, dan meliputi kas, piutang usaha, persediaan, beban dibayar di muka, aset
pajak tangguhan, aset tetap, dan investasi jangka panjang yang terkait dengan akuisisi
strategis. Kewajiban operasi bersih adalah utang usaha dan beban yang masih harus
dibayar serta kewajiban operasi jangka panjang dan kewajiban pajak tangguhan. Aset non
operasi meliputi investasi dalam efek yang dapat diperdagangkan, investasi non strategis,
dan investasi dalam operasi yang dihentikan sebelum dijual.
ROCE terdiri dari dua komponen, yaitu pengembalian operasi dan pengembalian non
operasi.
Tren pengembalian atas aset bersih operasi PT Surya Kencana (Persero) Tbk pada
tahun 2009-2011 semakin meningkat per tahunnya. Pada tahun 2009, RNOA perusahaan
adalah sebesar 11% yang berarti bahwa setiap seluruh aset operasi bersih pada tahun
2009 menghasilkan 11% keuntungan terhadap perusahaan. Hal ini juga berarti bahwa
ukuran efisiensi perusahaan dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan laba selama
tahun 2009 adalah sebesar 11%.
Pada tahun 2010, RNOA perusahaan adalah sebesar 14% yang berarti bahwa
setiap seluruh aset operasi bersih pada tahun 2010 menghasilkan 14% keuntungan
‘20 Analisis & Penggunaan LK
8 Hesty Juni Tambuati Subing, S.E., M.Ak.
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
terhadap perusahaan. Hal ini juga berarti bahwa ukuran efisiensi perusahaan dalam
mengelola asetnya untuk menghasilkan laba selama tahun 2010 adalah sebesar 14%.
Peningkatan ini mencerminkan adanya peningkatan terhadap aset-aset Perseroan yang
diiringi dengan peningkatan Laba Bersih Perseroan.
Pada tahun 2011, RNOA perusahaan adalah sebesar 15% yang berarti bahwa
setiap seluruh aset operasi bersih pada tahun 2011 menghasilkan 15% keuntungan
terhadap perusahaan. Hal ini juga berarti bahwa ukuran efisiensi perusahaan dalam
mengelola asetnya untuk menghasilkan laba selama tahun 2011 adalah sebesar 15%.
Peningkatan ini mencerminkan adanya peningkatan terhadap aset-aset Perseroan yang
diiringi dengan peningkatan Laba Bersih Perseroan.
Pada tahun 2012, RNOA perusahaan adalah sebesar 16% yang berarti bahwa
setiap seluruh aset operasi bersih pada tahun 2012 menghasilkan 16% keuntungan
terhadap perusahaan. Hal ini juga berarti bahwa ukuran efisiensi perusahaan dalam
mengelola asetnya untuk menghasilkan laba selama tahun 2012 adalah sebesar 16%.
Peningkatan ini mencerminkan adanya peningkatan terhadap aset-aset Perseroan yang
diiringi dengan peningkatan Laba Bersih Perseroan.
Pada tahun 2013, RNOA perusahaan adalah sebesar 11% yang berarti bahwa
setiap seluruh aset operasi bersih pada tahun 2013 menghasilkan 11% keuntungan
terhadap perusahaan. Hal ini juga berarti bahwa ukuran efisiensi perusahaan dalam
mengelola asetnya untuk menghasilkan laba selama tahun 2013 adalah sebesar 11%.
Penurunan ini mencerminkan adanya peningkatan terhadap aset-aset Perseroan yang
diiringi dengan peningkatan Laba Bersih Perseroan namun ada juga peningkatan
kewajiban.
Pada tahun 2014, RNOA perusahaan adalah sebesar 10% yang berarti bahwa
setiap seluruh aset operasi bersih pada tahun 2014 menghasilkan 10% keuntungan
terhadap perusahaan. Hal ini juga berarti bahwa ukuran efisiensi perusahaan dalam
mengelola asetnya untuk menghasilkan laba selama tahun 2014 adalah sebesar 10%.
Pada tahun 2015, RNOA perusahaan adalah sebesar 11% yang berarti bahwa
setiap seluruh aset operasi bersih pada tahun 2015 menghasilkan 11% keuntungan
terhadap perusahaan. Hal ini juga berarti bahwa ukuran efisiensi perusahaan dalam
mengelola asetnya untuk menghasilkan laba selama tahun 2015 adalah sebesar 11%.
Pada tahun 2016, RNOA perusahaan adalah sebesar 11% yang berarti bahwa
setiap seluruh aset operasi bersih pada tahun 2016 menghasilkan 11% keuntungan
Daftar Pustaka
Brealey, dkk. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
John J. Wild, K.R. Subramanyam dan Robert F. Halsey (terjemahan), 2005, Financial
Statement Analysis, Edisi 8, Jakarta : Salemba Empat.