Anda di halaman 1dari 6

Kepaduansuaraan

Definisi & Tujuan Adapula Jenis-jenis paduan suara:


1. Paduan Suara Anak-anak
PADUAN SUARA adalah Penyajian musik vocal yang terdiri dari 15 orang atau
Jumlah anggota sebaiknya 40 – 50 anak, bila jumlah terlalu kecil agak sukar
lebih yang memadukan berbagai warna suara menjadi satu kesatuan yang utuh bernyanyi dengan lembut, jumlah terlalu besar agak sulit menjaga ketertiban.
dan dapat menampakan jiwa lagu yang dibawakan. 2. Paduan Suara Remaja
Jumlah anggota sebaiknya antara 15 – 50 orang, dibawah 15 belum bisa
Sesuai dengan tujuannya paduan suara dapat bertaraf amatir dan
disebut paduan suara dan apabila lebih dari 50 kekompakan kurang terjaga.
professional. Sebuah kumpulan penyanyi dapat disebut sebagai paduan suara
 Kemungkinan komposisi paduan suara untuk SMP:
karena bertujuan bernyanyi bersama, mengungkapkan rasa baik senang
- SSA, tanpa suara putra yang suaranya telah berubah
maupun sedih dengan menyanyi. Jadi jelas bukan karena berorganisasi. Tetapi
- SAT, dengan putra yang suaranya telah berubah
untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya persatuan, tanggung jawab serta
kerjasama. Jadi organisasi disini dibuat hanya untuk mempermudah  Kemungkinan komposisi paduan suara untuk SMU:
penyelenggaraannya. - SATB, bila ada siswa putra dan putri
- SSA, atau SSAA, untuk sekolah putri
- TTB, atau TTBB, untuk sekolah putra
3. Paduan Suara Dewasa
Jenis & Komposisi Paduan Suara Jumlah anggota paling sedikit 20 orang, dengan perbandingan
JENIS-JENIS PADUAN SUARA : S3:A2:T2:B3. Paduan suara SATB dewasa dianggap mempunyai bunyi yang
1. Paduan Suara UNISONO yaitu Paduan suara dengan menggunakan satu paling bulat dan seimbang karena masing-masing suara dapat berdikari.
suara.
2. Paduan Suara sejenis : Keseimbangan suara / Balance
a. Paduan Suara 2 suara sejenis, yaitu paduan suara yang menggunakan Besar atau kecilnya paduan suara yang direncanakan harus tetap
2 suara manusia yang sejenis, contoh : Suara sejenis Wanita, Suara memperhatikan keseimbangan suara antara tiap kelompok. Jadi, jumlah
sejenis Pria, Suara sejenis anak-anak. penyanyi antara tiap-iap kelompok harus berimbang dengan catatan masing-
b. Paduan Suara 3 sejenis S - S – A, yaitu paduan suara sejenis dengan masing memiliki takaran dinamik yang sama. Memaksa salah satu kelompok
menggunakan suara Sopran 1, Sopran 2, dan Alto. menyanyi lebih keras atau lebih lirih bukan cara yang benar untuk memperoleh
c. Paduan suara 3 sejenis T- T – B, yaitu paduan suara 3 suara sejenis balance yang baik sebab takaran dinamik yang dipakai tidak sama.
pria dengan suara Tenor 1, Tenor 2, Bass Contoh beberapa formasi :
3. Paduan Suara Campuran : Paduan suara sejenis Paduan suara campuran
a. Paduan Suara 3 suara Campuran S – A – B, yaitu paduan suara yang Sopran, Mezzosopran, Alto Sopran, Alto, Tenor, Bas
menggunakan 3 suara campuran , contoh : Sopran, Alto Bass. 6 4 4 6 5 4 5
b. Paduan Suara 4 suara Campuran, yaitu paduan suara yang 8 6 6 8 6 5 6
mengguanakan suara campuran pria dan wanita, dengan suara 10 8 7 13 10 8 10
S – A – T – B. Sopran, Alto, Tenor, Bas.
Kepaduansuaraan

Ambitude/ Pembagian Kelompok Suara


Ambitus adalah jangkauan bunyi yang dapat dicapai oleh instrumen atau
Pembulatan manusia, atau jangkauan nada yang dipakai oleh sebuah komposisi.
Paduan suara umumnya terdiri dari 4 kelompok suara yaitu Sopran, Alto,
Kepaduan suara / Blending Tenor dan Bass. Beberapa arransemen ada pula yang membagi Sopran, Meso, Alto,
Dalam paduan suara atau vocal grup terdapat sejumlah suara manusia yang Tenor, Bariton dan Bass. Untuk mendapatkan balance yang baik, perlu pembagian
dikelompokkan menurut: yang tepat untuk masing-masing kelompok.
1. Perannya yang ditentukan oleh partitur 1. Sopran, umumnya dikenali dari bunyinya yang cemerlang, terasa ringan dengan
2. Warna suara pembawaan yang lincah. Wilayah nadanya paling tinggi dari semua jenis suara
Tiap kelompok (sopran, alto, tenor, bass) harus merupakan satu unit dengan manusia.
suara yang padu-bulat-menyatu (blend). Tidak boleh ada satu suara pun yang 2. Mezzosopran, warna dan wilayah suaranya antara sopran dan alto
menonjol sendirian. 3. Alto, memiliki warna yang agak gelap, bunyinya dalam, dengan nada-nada
Hal-hal yang mempengaruhi blending dalam tiap kelompok: rendah, dan pembawaannya berat.
- Pitch yang tepat 4. Tenor, memiliki warna yang terang dan nyaring,
- Kualitas suara yang baik 5. Bariton, warna dan wilayah nadanya antara tenor dan bas
- Penggunaan register yang sama 6. Bass, berwarna gelap dengan pembawaan yang gelap dan tajam. Wilayah
- Vibrasi yang terkendali suaranya paling rendah dari semua jenis suara manusia.
- Tingkat atau takaran dinamik yang seragam
Sopran
Dalam paduan suara, warna huruf dari seluruh anggota harus seragam, Alto
sehingga menghasilkan suara keseluruhan yang bagus, bulat dan jelas.
Terutama dalam huruf yang terang, jangan ada beberapa anggota yang
bersuara melebar dan dangkal sehingga bunyinya kurang bulat. Dari lain pihak
huruf yang berwarna gelap (dibunyikan di dalam leher, tidak sampai bergetar
pada ujung bibir) pun kadang-kadang dibenarkan asal:
- dipergunakan secara seragam oleh semua penyanyi F G A B c d e f g a b c’ d’ e’ f’ g’ a’ b’ c” d” e” f” g” a”
- dipergunakan pada tempatnya, untuk memberikan kesan murung dan sedih
dalam lagu-lagu tertentu

Tenor
Kepaduansuaraan

Bass - Jarak Sopran – Alto dan Alto – Tenor jangan lebih dari satu oktaf,
sedangkan jarak Tenor – Bas boleh lebih dari satu oktaf.
- Untuk empat suara, nada yang keempat diambil dari nada dasar tiga
Tips: suara atau salah satu nada lainnya.
- Kelompokan anggota berdasarkan Range/ambitus suara, jangan paksakan
penyanyi Alto bernyanyi dikelompok sopran dengan alasan karena kekurangan Conducting
anggota sopran, demikian juga kelompok yang lainnya.
- Komposisi SATB (sopran, alto, tenor, bass) yang Ideal adalah 3:2:2:3., namun DIRIGEN / CONDUCTOR adalah orang yang memimpin Paduan Suara.
demikian pedoman di atas dapat berubah dengan pertimbangan potensi Power Dirigen dalam Paduan Suara sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
penyanyi yang ada. penampilan Paduan Suara. Idealnya Dirigen Paduan Suara merangkap pelatih
sejak awal program latihan dilaksanakan, agar secara emosional akan terjalin
komunikasi. Namun, seringkali Dirigen ditunjuk berdasarkan senioritas, atau dari
Harmoni sukarelawan yang memberanikan diri karena tidak ada yang mau menjadi
Harmoni adalah paduan bunyi dalam lagu yang dibagi atas beberapa kelompok dirigen. Sebaiknya hal ini dihindari.
suara, serta disesuaikan dengan akord-akordnya. Jadi dasar dalam menyusun
harmoni adalah akord. Tips:
1. Harmoni dua suara - Pilihlah Dirigen yang mempunyai wawasan PS lebih daripada anggota Paduan
a. Motus Rectus Suara lainnya, jangan berdasarkan senioritas saja.
Turun-naik melodi lagu asli (suara satu) dengan suara kedua bergerak - Fungsi Dirigen memadukan Suara dari anggotanya sehingga menjadi satu
searah atau parallel. Jarak antara siara satu dan dua umumnya satu komposisi yang padu dan harmonis. Untuk itu Dirigen harus menguasai materi
terst. dengan baik dan benar, sebelum ia memadukan (memimpin) kelompok Paduan
b. Motus Contrarius Suaranya.
Turun-naik melodi lagu asli (suara satu) dengan suara kedua bergerak - Dirigen jangan memulai aba-aba jika belum seluruh mata anggota
berlawanan. memperhatikan Dirigen, karena kontak mata sangat penting untuk menjalin
c. Motus Obliquus komunikasi antara Dirigen dan anggota Paduan Suara
Turun-naik suara kedua bergerak menyimpang kadang di atas atau di
bawah tinggi suara pertama. “Keberhasilan adalah buah dari latihan,
2. Harmoni tiga dan empat suara namun tanpa disiplin, latihan tidak menghasilkan apa-apa”.
- Suara Tenor mengambil nada lebih tinggi dari Sopran karena suara pria
satu oktaf lebih rendah dari suara wanita Syarat-syarat seorang Dirigen/ Conductor yang baik :
- Suara tengah (alto dan tenor) fungsi utamanya adalah untuk
kelengkapan akordnya. 1. memiliki sifat kepemimpinan
2. memiliki ketahanan jasmani yang tangguh
3. sebaiknya sehat jasmani dan rohani
Kepaduansuaraan

4. simpatik Gerakan pendahuluan dan insetting tidak bisa dipisahkan, karena gerakan
5. menguasai cara latihan yang efektif pendahuluan justru bertujuan untuk menciptakan kekompakan pada saat
6. memiliki daya imajinasi yang baik insetting. Waktu gerakan pendahuluan pandangan dipusatkan pada sebagian
7. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan bermain musik. dari paduan suara, dan pada saat insetting diarahkan pada bagian paduan suara
yang lainnya (yang akan mulai lebih dulu). Kalau lagunya mulai dengan intro,
ABA-ABA DASAR maka perhatian diarahkan pada para pemain instrumen dan selama intro,
a. SIKAP SIAP pandangan disebarkan ke seluruh penyanyi.
Saat sebelum suatu lagu mulai dinyanyikan adalah saat yang penuh
konsentrasi. Konsentrasi ini berarti: c. ABA-ABA TIAP BIRAMA
1. Dirigen harus memusatkan perhatian pada musik yang akan dinyanyikan DAFTAR ABA-ABA
hingga ia sendiri dijiwai olehnya.
Aba-aba Aba-aba Aba-aba Aba-aba
2. Dirigen harus menguasai badannya sendiri sehingga tangan, kepala, mimik yang biasa yang tegas yang lunak yang
wajah dan seluruh badannya mampu mengungkap jiwa musik yang akan dibagi
dinyanyikan.
3. Dirigen harus memaksa para penyanyi dan pemusik untuk memperhatikan 1 PUKULAN
dirinya hingga tanda-tanda dan atau aba-aba yang sangat kecil sekalipun PER BIRAMA
dapat menghasilkan reaksi yang diinginkan. Contoh lagu:
Sikap siap dapat dilakukan sampai konsentrasi penyanyi dan penonton Desaku yang
mencapai puncaknya. Pada saat itu gerakan pendahuluan harus masuk, jangan kucinta
ditunda sedikitpun, agar konsentrasi tidak hilang.
b. GERAKAN PENDAHULUAN & INSETTING
Gerakan Pendahuluan
Gerakan pendahuluan memuat: 2 PUKULAN
PER BIRAMA
- menjelaskan tempo
Contoh lagu:
- mengekspresikan jiwa nyanyian (tegang-kendor, berat-ringan, gembira-
Potong bebek
susah) angsa, Apuse,
- memberi tanda “mulai” : bersama dengan gerakan pendahuluan dirigen Hari Merdeka
selalu harus mengambil nafas meskipun yang mulai pertama adalah
instrument saja. Dengan demikian para penyanyi dan pemusik dipaksa untuk
mengambil nafas juga dan akan mulai bernyanyi dan bermain pada saat
berikutnya, ialah pada saat insetting.

Insetting
Kepaduansuaraan

5. berhenti dengan nada yang ditahan selama 4 pukulan dengan piano (lembut)
3 PUKULAN
PER BIRAMA FERMATA adalah tanda perpanjangan nada atau tanda diam ( ),
Contoh lagu: lamanya tidak tertentu tergantung rasa pelakunya.
Melati, Burung
Kakak Tua,
Lisoi
Teknik Berlatih Paduan Suara : Tips dan Trik
4 PUKULAN
PER BIRAMA Level - 1 (Penguasaan Materi)
Contoh lagu: Kriteria : Anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi sesuai dengan notasi
Maju Tak yang tertulis pada partitur. Tips :
Genar, Satu - Nyanyikan panjang pendek not sesuai nilai not pada partitur.
Nusa Satu - Nyanyikan tinggi rendah nada sesuai dengan interval nada yang tertulis di partitur.
Bangsa, - Tekankan anggota untuk menghafal syairnya.
Pantang
Mundur Level - 2 (Interprestasi)
Kriteria : Anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi sesuai dengan
interprestasi lagu yang diinginkan oleh komponis maupun aranger lagu tersebut.Tips :
6 PUKULAN - Latih keras/lembut suara sesuai dengan tanda dinamik pada partitur. Kalau tidak
PER BIRAMA tercantum pada partitur, dinamik disesuaikan dengan makna syair atau karakter alur
Contoh lagu: melody.
Naik –naik ke - Latih Artikulasi (pengucapan) syair agar terdengar jelas. Misalnya pengucapan
puncak konsonan “r”, “s”, “ng”, serta vokal a, i, u, e, o, sehingga terdengar perbedaannya.
gunung, - Perhatikan Intonasi (penekanan) suku kata yang sesuai dengan Birama lagu.
Dealova - Perhatikan Frasering (pengkalimatan) agar sesuai dengan kalimat yang benar. Ini dapat
dicapai jika dilaksanakan dengan teknik pernafasan yang baik.
d. MENGAKHIRI NYANYIAN & FERMATA - Lakukan pemanasan (vokalisi) yang cukup sebelum pelaksanaan latihan dimulai agar
Bahaya pada akhir lagu adalah konsentrasi berkurang sebelum lagu diperoleh Timbre (warna suara) yang menyatu, sehingga tidak ada suara yang menonjol
selesai. Maka aba-aba harus berlangsung terus sampai nada akhir selesai. Baru sendiri.
pada pukulan berikutnya aba-aba dihentikan. Untuk mengakhiri nyanyian,
Level - 3 (Ekspresi)
tergantung bagaimana lagu itu diakhiri, diantarannya: Kriteria : Setelah melalui tahap level 1 dan 2, anggota Paduan Suara mampu menyanyikan
1. berhenti dengan nada yang ditahan selama 1 pukulan lagu/materi dengan penghayatan dan dikeluarkan melalui ekspresi. Tips :
2. berhenti dengan nada yang ditahan selama 2 pukulan - Latih cara menyanyikan lagu sesuai dengan karakter lagu, misalnya: Lagu/aransemen
3. berhenti dengan nada yang ditahan selama 3 pukulan yang riang dinyanyikan dengan lincah dan riang.
4. berhenti dengan nada yang ditahan selama 4 pukulan dengan forte (keras)
Kepaduansuaraan

- Perhatikan pada aransemen yang terdapat tanda perubahan tempo, misalnya :


Accelerando, rittardando, A- tempo dll., agar dinyanyikan dengan tepat sehingga
mendukung ekspresi.
- Tidak semua anggota dapat bernyanyi dengan ekspresi. Tempatkan anggota pada
posisi central dan banjar terluar (samping kiri/kanan), karena posisi ini mempengaruhi
penampilan secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai