Anda di halaman 1dari 9

TUGAS BIOETIK PENELITIAN BIOMEDIS

“TELAAH KASUS ABORTUS PADA LIMA TEORI ETIKA”

OLEH:

DIO KURNIAWAN

NIM. 2010342001

DOSEN PEMBIMBING:

DR. dr. ARINA WIDYA MURNI, SpPD-KPsi FINASIM

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2020
Pendahuluan

Bioetik :Yunani (bios=hidup, ethos=moral) adalah etika hidup yang merupakan penggunaan
ilmu-ilmu biologis untuk memperbaiki kehidupan manusia. Bioetik sangat dekat kaitannya
dengan moral serta norma- norma atau aturan yang berlaku maklhuk hidup. Adapun lima teori
yang sangat berpengaruh dalam ilmu bioetik, antara lain:

1) Virtous Life ( Pemikiran Tentang Keutamaan)

Teori Virtous Life adalah teori keutamaan (virtue) yang memandang sikap atau akhlak seseorang.
Dalam etika dewasa ini terdapat minat khusus untuk teori keutamaan sebagai reaksi atas teori-
teori etika sebelumnya yang terlalu berat sebelah dalam mengukur perbuatan dengan prinsip atau
norma. Namun demikian, dalam sejarah etika teori keutamaan tidak merupakan sesuatu yang
baru. Sebaliknya, teori ini mempunyai suatu tradisi lama yang sudah dimulai pada waktu filsafat
Yunani kuno.

Virtue/ Virtous Life (Keutamaan) benar tidaknya tindakan tergantung dari norma-norma yang
diambil.dalam pengertian bahwa meminimalkan norma-norma kemanusiaan yang akan
dikorbankan. Dasar yang dilihat yaitu menghormati norma kebahagiaan manusia. Kelemahan
dari teori ini adalah tidak mampu membuat keputusan klinis yang etik karena terlalu bersifat
pribadi dan cenderung sangat individual

Keutamaan bisa didefinisikan sebagai berikut : disposisi watak yang telah diperoleh seseorang
dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral. Kebijaksanaan, misalnya,
merupakan suatu keutamaan yang membuat seseorang mengambil keputusan tepat dalam setiap
situasi. Keadilan adalah keutamaan lain yang membuat seseorang selalu memberikan kepada
sesama apa yang menjadi haknya. Kerendahan hati adalah keutamaan yang membuat seseorang
tidak menonjolkan diri, sekalipun situasi mengizinkan. Suka bekerja keras adalah keutamaan
yang membuat seseorang mengatasi kecenderungan spontan untuk bermalas-malasan. Ada
banyak keutamaan semacam ini. Seseorang adalah orang yang baik jika memiliki keutamaan.
Hidup yang baik adalah hidup menurut keutamaan (virtuous life).

2) Natural Law ( Hukum Kodrat)


Natural Law adalah hukum yang menguasai alam dipelajari dan dirumuskan dalam ilmu-ilmu
alam (natural science) seperti fisika, kimia ataupun biologi. Teori ini juga menjelaskan tentang
hakikat atau kodrat manusia yang menjadi aturan hukum. Teori ini mencerminkan tingkah laku
moral yang sesuai dengan kodrat. Jika ada yang bertentangan dengan tingkah laku moral, maka
hal itu telah melanggar kodrat.

3) Principle Of Utility (Utilitarisme)

Utilitarianisme berasal dari kata Latin utilis, kemudian menjadi kata Inggris utility yang berarti


bermanfaat (Bertens, 2000). Menurut teori ini, suatu tindakan dapat dikatan baik jika membawa
manfaat bagi sebanyak mungkin anggota masyarakat, atau dengan istilah yang sangat
terkenal “the greatest happiness of the greatest numbers”

Tingkah laku dapat bersifat etis atau baik jika membawa dampak positif bagi orang banyak.
Dalam hal ini, teori ini memaksimalkan manfaat atau dampak positif suatu moral menjadi besar
sehingga kerugian atau dampak negative tertutupi. Menurut teori utilitarisme, orang yang baik
secara moral adalah orang yang dapat membawa kebahagiaan bagi orang yang bersangkutan.

4) Deontologi (Teori Kewajiban)

Istilah deontologi berasal dari kata Yunani deon yang berarti kewajiban. Paham deontologi
mengatakan bahwa etis tidaknya suatu tindakan tidak ada kaitannya sama sekali dengan tujuan,
konsekuensi atau akibat dari tindakan tersebut. Konsekuensi suatu tindakan tidak boleh menjadi
pertimbangan untuk menilai etis atau tidaknya suatu tindakan. Suatu perbuatan tidak pernah
menjadi baik karena hasilnya baik. Hasil baik tidak pernah menjadi alasan untuk membenarkan
suatu tindakan

Biasanya teori deontology memiliki pandangan yang sama dengan paham agama atau aturan tata
tertib. Yang telah ditentukan. Prinsip moral dari teori ini adalah imperative kategoris dimana
memerintahkan atau mewajibkan kita mengikuti suatu aturan moral tanpa syarat tertentu.

5) Teori Hak

Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling
banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Sebetulnya
teori hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena hak berkaitan dengan kewajiban.
Malah bisa dikatakan, hak dan kewajiban bagaikan dua sisi dari uang logam yang sama. Dalam
teori etika dulu diberi tekanan terbesar pada kewajiban, tapi sekarang kita mengalami keadaan
sebaliknya, karena sekarang segi hak paling banyak ditonjolkan. Biarpun teori hak ini sebetulnya
berakar dalam deontologi, namun sekarang ia mendapat suatu identitas tersendiri dan karena itu
pantas dibahas tersendiri pula. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua
manusia itu sama. Karena itu teori hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
Teori hak sekarang begitu populer, karena dinilai cocok dengan penghargaan terhadap individu
yang memiliki harkat tersendiri. Karena itu manusia individual siapapun tidak pernah boleh
dikorbankan demi tercapainya suatu tujuan yang lain.

Dari lima teori diatas, bioetik kiranya sangat perlu dalam berbagai kehidupan makluk hidup
terutama manusia. Khasus-khasus dalam bidang kedokteran, medis, laboratorium dan lainnya
memiliki kaitan erat dengan lima teori bioetik atau etika biomedis ini. Antara lain contohnya,
pembunuhan, bunuh diri, aborsi langsung, euthanasia dan lain sebagainya.

Salah satu contoh yang kita ambil saat ini adalah abortus atau aborsi. Keguguran atau abortus
adalah terhentinya proses kehamilan yang sedang berlangsung sebelum mencapai umur 28
minggu atau berat janin sekitar 500 gram . Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan sebelum
janin mencapai berat 500 gram atau umur kehamilan kurang dari 22 minggu atau buah kehamilan
belum mampu untuk hidup di luar kandungan . Abortus adalah berakhirnya kehamilan melalui
cara apapun, spontan maupun buatan, sebelum janin mampu bertahan hidup. Batasan ini berdasar
umur kehamilan dan berat badan. Dengan lain perkataan abortus adalah terminasi kehamilan
sebelum 20 minggu atau dengan berat kurang dari 500 gr.

Abortus sendiri dibagi atas 2 macam, antara lain:

1) Abortus spontan, Abortus yang terjadi tanpa tindakan mekanis atau medis untuk
mengosongkan uterus, maka abortus tersebut dinamai abortus spontan. Kata lain yang
luas digunakan adalah keguguran (Miscarriage). Abortus spontan secara klinis dapat
dibedakan antara abortus imminens ( abortus yang dapat mengancam ibu dan bayi),
abortus insipiens ( abortus yang sedang berlangsung), abortus inkompletus ( abortus yang
menyisakan gumpalan darah), abortus kompletus (abortus yang keluar lengkap melalui
jalan lahir).
2) 2) Abortus provokatus, Abortus buatan adalah tindakan abortus yang sengaja dilakukan
untuk menghilangkan kehamilan sebelum umur 28 minggu atau berat janin 500 gram.
Dibedakan menjadi Abortus therapeutic ( terjadi karena mengancam kesehatan ibu
sehingga harus dilakukan pengangkatan), Abortus provocatus criminalis ( abortus yang
terjadi tanpa alas an medis) dan Unsafe Abortion (abortus kehamilan muda yang
dilakukan oleh orang yang tidak ahli di bidang obgyn atau kehamilan)
Materi

Dewasa ini, pratek aborsi menjadi sorotan publik yang menjadi isu sensitive di masyarakat. Ada
dua golongan yang muncul terhadap masalah ini. Golongan kontra, yang sangat mengutuk aksi
aborsi karena telah melanggar aturan hidup sebagai manusia dan makluk tuhan hingga golongan
pro yang mendukung aborsi karena didasarkan atas hak seseorang untuk memiliki anak atau
tidak. Namun, yang pasti disini adalah aborsi yang diperbolehkan oleh sebagian khalayak banyak
adalah aborsi yang memang telah mengancam keberlangsungan hidup ibu serta janin yang di
kandungnya.

Berdasarkan teori yang telah dipaparkan diatas, tentang 5 teori etika terkhususnya dalam bidang
bioetika medis, kita dapat melihat serta mencermatinya sebagai berikut ini.

1) Virtous Life ( Pemikiran Tentang Keutamaan)

Menurut teori ini, benar tidaknya suatu tindakan ditentukan oleh norma-norma yang diambil.
Dalam pengertian ini dimaksudkan adalah meminimalkan norma-norma manusia yang akan
dikorbankan. Selain hal itu, teori ini juga memandang moral seseorang. Dalam kasus abortus,
seseorang menggugurkan kandungannya adalah perilaku yang melanggar moral. Hal ini
dikarenakan, moral yang diperbuat oleh seseorang menjadikan cerminan sikap bagi pelakunya.
Dalam teori keutamaan, seseorang etis memiliki moral berciri jujur, sabar, murah hati,
berkebijaksanaan serta lain sebagainya. Lantas, kasus abortus bertolak belakang dengan teori
keutamaan.

2) Natural Law ( Hukum Kodrat)

Dalam sebuah esai tahun 1970, "Menuju Hukum Alam yang Etis Membunuh," Grisez mulai
menyusun konsekuensi dari prinsip-prinsip ini, dengan alasan tidak hanya pembunuhan, bunuh
diri, aborsi langsung, dan eutanasia selalu dan di mana-mana salah, tetapi modal itu hukuman
dan pembunuhan yang disengaja dalam perang dilarang secara moral. Dari pendapat Grisez,
tampak jelas kasus abortus sangat-sangat bertolak belakang dengan teori hukum alam. Secara
harfiah saja, manusia akan terus menghasilkan keturunan untuk mewariskan keturunan
sebelumnya. Selain itu, teori ini sangat berhubungan erat antara kodrat atau jati diri seseorang
manusia dengan moralnya. Contohnya, seorang manusia terkhususnya wanita memiliki kodrat
untuk melahirkan dan melanjutkan keturunan. Inilah yang akhirnya mencerminkan eksistensi
moral seorang manusia. Sehingga, abortus sangat bertentangan dengan teori ini.

3) Principle Of Utility (Utilitarisme)

Teori ini menjelaskan tentang suatu moral yang dapat ditutupi dengan memaksimalkan manfaat
atau dampak positif bagi dirinya maupun oranglain. Khasus abortus dapat dijalani karena ini
merupakan hal bersifat pribadi menurutnya sehingga tidak dapat dicampuri oleh oranglain. Serta
abortus dapat ditutupi dengan pandangan kesehatan mental bagi para pelaku. Dari sinilah
pandangan abortus bisa dilakukan menurut teori ini.

4) Deontologi (Teori Kewajiban)

Dalam teori ini abortus sangat dilarang keras karena sangat bertentangan dengan aturan serta
pendapat agama. Teori ini menjelaskan bahwasanya seseorang harus ikut dan menjalakan
perintah yang telah diatur dalam sebuah aturan ataupun dalam agama. Dalam agama sendiri serta
peraturan norma-norma kemasasyarakatan abortus dilarang untuk dilakukan karena tidak sesuai
dengan moral etis.

5) Teori Hak

Dewasa ini, teori hak sepertinya menjadi sebuah oase bagi kaum wanita terkhususnya saat
menentukan apakah ingin melakukan abortus atau tidak. Teori hak memberi kebebasan kepada
seseorang untuk menentukan nasibnya sendiri. Teori ini tidak akan memberikan kesenjangan
antara moral baik ataupun buruk pada diri manusia terbsebut. Tetapi, teori hak memberikan
kebebasan pemikiran demokratis, dimana martabat setiap manusia bertempat sama di dunia ini.
Kesimpulan

Dari hubungan lima teori etika bioetik dengan abortus, kita mendapatkan kesimpulan menarik.
Dimana beberapa teori ada yang saling berhubungan, tetapi juga ada yang saling bertentangan.
Salah satu teori yang saling berhubungan antara lain adalah teori deontology dan virtous life atau
nilai keutamaan. Antara dua teori ini kita bisa menyimpulkan bahwa keduanya berkaitan dengan
norma-norma serta aturan-aturan yang ada di masyarakat. Keduanya memiliki pandangan yang
dinilai oleh aturan-aturan masyarakat sekitar. Apabila suatu hal itu bersifat etis, maka moralnya
akan ikut baik.

Adapun teori hukum alam atau hukum kodrat, dimana teori ini mengkaji antara keterkaitan
norma-norma moral dengan kodrat atau jati diri masing-masing manusia. Abortus, menjadikan
seolah-olah manusia melawan kodratnya, sehingga hal ini tidak mencerminkan moral yang
bersifat etis bagi pelakunya.

Teori utilitarisme berkaitan atau memiliki kesamaan dengan teori hak, dimana manusia bebas
memilih antara mereka ingin melakukan abortus atau ingin melanjutkan. Namun, pembeda disini
adalah teori utilitarisme lebih cenderung menutupi abortus dengan alasan yang bernilai positif
bagi orang banyak dan mengganggap hal ini adalah privasi sehingga tidak boleh diganggu oleh
orang banyak

Pertentangan teori virtous life, deontology dan hukum kodrat dengan utilitarisme memang tidak
bisa disatukan. Namun, teori hak menjadi pilihan terbaik bagi para wanita hamil dimana mereka
bebas ingin melakukan aborsi atau tidak. Intinya, semua teori memiliki kedudukan yang baik
pada bioetik. Hanya, sikap manusialah yang bisa menentukan apakah mereka ingin melakukan
abortus atau tidak. Selanjutnya, tergantung moral serta kodrat mereka yang bisa merasakan serta
menentukan hal yang terbaik untuk mereka di masa yang akan datang.
Daftar Pustaka

Kusmaryanto. C.B. 2015. Bioetika. Jakarta: Kompas

Afandi, Dedi. 2017. Kaidah Dasar Bioetika dalam Pengambilan Keputusan Klinis yang Etis. 40
(2): 111-121

Apollo. 2019. Filsafat Hukum Kodrat Manusia [internet]. [diunduh 2020 September 16]; tersedia
pada: https://www.kompasiana.com/balawadayu/5dad660f0d8230041c3d7362/filsafat-hukum-
kodrat-manusia?page=all

Yunita. 2013. Teori-teori Etika [internet]. [diunduh 2020 September 16]; tersedia pada:
https://khoyunitapublish.wordpress.com/2013/12/10/teori-teori-etika/

Murni, Arina Widya. 2020. Prinsip Dasar Bioetik (1) [Powerpoint]. Padang.

Anda mungkin juga menyukai