Praktikum

Rapid Diagnostic Test

Malaria, Dengue dan COVID-19

Departemen Patologi Klinik

Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara
2021
 PENDAHULUAN

Rapid diagnostic test (RDT)

• Pemeriksaan bedside dengan hasil lebih cepat
dan dengan harga relatif lebih terjangkau

Imunokromatografi
• Salah satu metode imunoasai untuk mendeteksi
adanya antigen atau antibodi yang banyak
digunakan untuk pemeriksaan serologi infeksi

Departemen Patologi Klinik FK USU 2

RAPID DIAGNOSTIC TEST - IMMUNOCHROMATOGRAPHY

C CONTROL AREA C

T TEST AREA T

DEVICE

REAGENT PAD

S SAMPLE PAD S

Departemen Patologi Klinik FK USU 3

Departemen Patologi Klinik FK USU 4
 Malaria
Infeksi disebabkan Plasmodium sp. yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk Anopheles betina

Etiologi
1. Plasmodium falciparum
2. Plasmodium vivax
3. Plasmodium malariae
4. Plasmodium ovale
5. Plasmodium knowlesi

Departemen Patologi Klinik FK USU 5

 Pemeriksaan Malaria
• Indikasi : demam naik turun disertai menggigil dan
berkeringat, riwayat pergi ke daerah endemis Malaria
• Sensitivitas yang rendah untuk hasil plasmodium 1+
(1– 10 parasit/100 lap pandang besar) pada slide maka
dianjurkan pemeriksaan serologi untuk mendeteksi Ag/
enzim malaria
• Sensitivitas tinggi sehingga dapat terdeteksi bila
dijumpai 100-200 parasit/ul darah
• Rapid test mudah digunakan, sensitivitas tinggi dan
mudah diinterpretasi

Departemen Patologi Klinik FK USU 6

 Antigen Malaria
Parasite Lactate Dehydrogenase (p-LDH)
• Merupakan enzim metabolik intrasel yang dilepas
dari eritrosit yang terinfeksi oleh parasit yang hidup
Histidine-Rich Protein 2 (HRP-2)
• Eritrosit yang terinfeksi P. falciparum mensintesis
Histidine rich protein 1,2 dan 3 tetapi hanya HRP-2
yang dihasilkan oleh P. falciparum
• HRP-2 merupakan protein water soluble yg
dihasilkan oleh stadium aseksual dan gametosit
muda dari P. falciparum

Departemen Patologi Klinik FK USU 7

 Pemeriksaan Serologi Malaria
• Prinsip
mendeteksi protein HRP 2 dan pLDH dalam darah

HRP 2 pLDH

Departemen Patologi Klinik FK USU 8

 Pemeriksaan Serologi Malaria
• Spesimen: darah kapiler atau darah EDTA
• Cara Kerja:
• Alat tes dan buffer dikeluarkan dalam suhu 10-30 ℃
• Alat tes dikeluarkan dari kemasan dan diletakkan pada
permukaan yang datar
• 5μL darah diteteskan pada sumur sampel (A)
• 4 tetes (90-100μL) buffer diteteskan pada sumur buffer (B)
• Ditunggu selama 15 menit dan dilihat apakah ada
terbentuk pita ungu pada alat tes
• Jangan membaca alat tes lebih dari 30 menit

Departemen Patologi Klinik FK USU 9

 Pemeriksaan Serologi Malaria
• Interpretasi

C T2 T1 C T2 T1

Infeksi P. falciparum atau

infeksi campuran
C T2 T1

C T2 T1
C T2 T1
C T2 T1
Infeksi Negatif
P. falciparum
C T2 T1

C T2 T1
Invalid

Infeksi Plasmodium
non falciparum
Departemen Patologi Klinik FK USU 10
 Dengue
Infeksi disebabkan Virus Dengue yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Ae.
albopictus betina
Virus Dengue (DENV) terdiri dari 4 serotipe
1. DENV 1
2. DENV 2
3. DENV 3
4. DENV 4

Departemen Patologi Klinik FK USU 11

 Dengue
Isolasi Virus

Pemeriksaan
PCR Antigen NS1
Laboratorium

Serologi IgM

Antibodi IgG

IgA

Departemen Patologi Klinik FK USU 12

Departemen Patologi Klinik FK USU 13
Pemeriksaan Serologi Dengue
• Indikasi → demam hari ke
4-5 (sensitivitasnya 80%)
6-10 (sensitivitasnya 93-99%)
• Sampel darah vena sebanyak 3 cc → biarkan beku
selama 10 menit → sentrifus 3000 rpm → ambil
serumnya
• Syarat : tidak hemolisis, tidak keruh

Departemen Patologi Klinik FK USU 14

Pemeriksaan Serologi Dengue

• Prinsip: deteksi IgM/IgG Dengue pada darah,

plasma, serum
• Reagen: partikel dilapisi Ag Dengue, ligand anti
human IgM, anti human IgG dan anti ligand pada
garis area tes
• Stik reagen tertutup rapat, digunakan sebelum
kadaluarsa dan pada kontrol positif terbentuk
band/garis

Departemen Patologi Klinik FK USU 15

 Pemeriksaan Serologi Dengue
• Spesimen: serum atau plasma
• Cara Kerja:
1. Alat tes dikeluarkan dari kemasan
dan diletakkan pada permukaan yang
datar
2. 5μL serum atau plasma diteteskan
pada sumuran sampel(S)
3. 3-4 tetes (90-120μL) pelarut 2
diteteskan pada sumuran yang
berbentuk bulat
4. Ditunggu selama 15-20 menit dan
lihat apakah ada terbentuk pita ungu 3
pada alat tes
5. Jangan membaca alat tes lebih dari
30 menit

Departemen Patologi Klinik FK USU 16

 Pemeriksaan Serologi Dengue
• Interpretasi

C M G C M G

IgM dan IgG Positif

C M G

C M G C M G

IgM Positif Negatif

C M G

C M G

IgG Positif C M G

Invalid

Departemen Patologi Klinik FK USU 17

 Covid-19
• Infeksi yang disebabkan oleh Virus SARS CoV-2
Isolasi Virus

ELISA
Pemeriksaan
PCR
Laboratorium
Antigen ELFA

Serologi

Antibodi Imunofluoresen

Chemiluminesen

Imunokromatografi

Departemen Patologi Klinik FK USU 18

Pemeriksaan Serologi Antibodi SARS CoV-2

• Spesimen :
• Whole blood: antikoagulan EDTA, heparin, atau sitrat
• Serum: Serum didapat dari darah tanpa antikoagulan
• Plasma: EDTA, heparin, atau sitrat
• Darah kapiler,: pilihan terakhir karena sensitivitas rendah
• Sentrifugasi segera untuk mencegah hemolisis.
• Kewaspadaan dalam penggunaan sentrifus (sentrifugasi
dapat terjadi percikan aerosol yang membahayakan):
• Menggunakan tabung vakum tertutup
• Menunggu sentrifus harus berhenti sempurna
• Sentrifus didiamkan 10 menit sebelum membuka tutup
sentrifus

Departemen Patologi Klinik FK USU 19

 Pemeriksaan Serologi Antibodi SARS CoV-2
• Spesimen: serum, plasma, wholeblood
• Cara Kerja:
1. Alat tes dan buffer dikeluarkan pada suhu 10-
30 ℃
2. Alat tes dikeluarkan dari kemasan dan
diletakkan pada permukaan yang datar
3. Sampel (10μL serum/plasma atau 20μL whole
blood) diteteskan pada sumuran sampel (S)
4. 2 tetes (100μL) pelarut diteteskan pada
sumuran (S)
5. Ditunggu selama 15 menit dan dilihat apakah S
ada terbentuk pita ungu pada alat tes
6. Jangan membaca alat tes lebih dari 15 menit

Departemen Patologi Klinik FK USU 20

Pemeriksaan Serologi Antibodi SARS CoV-2

Non reaktif Reaktif

INVALID
Departemen Patologi Klinik FK USU 21
TERIMA KASIH…..

Mari kita perhatikan video

praktikum berikut ini.

Departemen Patologi Klinik FK USU 22