Referat Moluskum Kontagiosumdocx
Referat Moluskum Kontagiosumdocx
PENDAHULUAN
Peng
Pengob
obat
atan
an pada
pada peny
penyak
akit
it ini
ini meng
menggu
guna
naka
kan
n kryo
kryote
tera
rapi
pi,, cryosurgery,
eviserasi, !antharidin dan !imetidin oral.12, 1&,1',1,10,1,1,1/
1&,1',1,10,1,1,1/
1
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
ETIOLOGI
Molu
Molusk
skum
um kont
kontag
agio
iosu
sum
m dise
diseba
babk
bkan
an oleh
oleh suat
suatu
u iru
iruss dari
dari golo
golong
ngan
an
poxvirus.
poxvirus. 4alam
4alam taksonomi
taksonomi,, irus
irus ini termasu
termasuk
k dalam
dalam ordo
ordo Poxviridae,
Poxviridae, famili
Chordopoxvirinae,
Chordopoxvirinae, genus Molluscipox virus,
virus, spe
spesie
sies Molluscum contagiosum
45" (ds45"). &,'
virus (MCV). Virus ini termasuk golongan double strainded 45"
2
Virion dari Molluscum contagiosum virus (MCV) ditemukan dengan
struktur beramplop, berbentuk seperti bata dengan ukuran &2+62+62++ nm.
Partikel irus ini terdiri dari dua bentuk infeksius yang berbeda, yaitu internal
mature virus (3MV) dan external enveloped virus (77V).&,'
Virus ini memiliki struktur genom linier, dengan ds45" kira-kira 1/+ k8,
genom linier diapit dengan sekuens inverted terminal repeat (39) yang se!ara
koalen saling terikat pada u$ung-u$ungnya.'
Menurut subtipe Molluscum contagiosum virus (MCV), terdapat empat
subtipe, yaitu MCV 3, MCV 33, MCV 333, dan MCV 3V. #ubtipe MCV 3 yang lebih
sering menyebabkan infeksi, kira-kira sekitar -/+:. #edangkan MCV 33, 333,
dan 3V akan menyebabkan moluskum kontagiosum hanya pada orang-orang
dengan keadaan imunitas immunocompromised .&,'
EPIDEMIOLOGI
Virus Molluscum contagiosum dapat ditemukan di seluruh dunia dengan
distribusi tertinggi pada daerah tropis. Prealensi penyakit ini lebih sering
ditemukan pada anak-anak dengan predileksi lesi biasanya ditemukan pada *a$ah,
badan dan ekstremitas. #edangkan pada orang de*asa predileksi lesi sering
ditemukan pada daerah genitalia. Penyakit ini merupakan penyakit endemik
dengan insiden tertinggi pada daerah dengan tingkat kepadatan penduduk yang
tinggi dan kebersihan yang rendah. 3nsiden penyakit meningkat pada usia lebih
dari &+ tahun, utamanya pada orang dengan penyakit menular seksual dan orang
dengan infeksi ;3V.2,'
3nsiden penyakit di seluruh dunia adalah 2:-:. 4i "merika #erikat,
kurang dari lima persen anak-anak terinfeksi Molluscum contagiosum virus
(MCV), "ntara :-2+: pasien dengan ;3V memiliki ge$ala Molluscum
contagiosum virus (MCV). 2,'
Prealensi infeksi Molluscum contagiosum virus (MCV) telah meningkat
se!ara signifikan dalam beberapa dekade terakhir, dengan peningkatan sebelas
kali lipat yang di!atat dalam satu penelitian yang dilakukan di "# pada kun$ungan
pasien dengan gangguan ini selama rentang dua dekade. %enaikan ini tampaknya
3
paralel dengan peningkatan penyakit menular seksual se!ara keseluruhan. Pada
anak-anak ge$ala berariasi berdasarkan lokasi, dan lebih sering ditemukan dalam
bentuk subklinis daripada klinis.2,'
%arakterisasi epidemiologi moluskum kontagiosum telah dibatasi oleh
beberapa faktor. Pada kebanyakan pasien lesi menyebabkan beberapa masalah dan
bersifat self-limited disease. 4engan demikian, ada kemungkinan bah*a banyak
pasien yang terinfeksi tidak pergi memeriksakan dirinya, dan ada beberapa data
berbasis populasi tentang mereka yang pergi ke dokter, tidak pernah dilaporkan.
#elan$utnya, ketidakmampuan untuk menumbuhkan Molluscum contagiosum
virus (MCV), dalam kultur sel telah membatasi studi penularan irus, infeksi
asimtomatik, dan prealensi. 4engan demikian sebagian besar studi epidemiologi
mengandalkan sebagian besar pada deteksi karakteristik lesi dengan pemeriksaan
fisik.2
4i "merika serikat, sebuah surei di antara dokter pribadi menun$ukkan
sebuah peningkatan 11 kali lipat dalam kun$ungan oleh orang de*asa untuk
penyakit moluskum kontagiosum dari tahun 1/00 sampai 1/& meskipun data tren
se$ak itu tidak tersedia. 4i 3nggris, data yang lebih baru kompilasi tren di
diagnosis dibuat pada penggunaan obat di klinik genitourinary menun$ukkan
peningkatan. #elama periode 1 dasa*arsa dari 1//0-2++, $umlah kasus
moluskum kontagiosum meningkat 1&': berbeda dengan kenaikan untuk episode
pertama herpes genital dan kutil kelamin masing-masing hanya 1&: dan 12:.2
TRANSMISI
Penularan Molluscum contagiosum virus (MCV) ter$adi oleh kontak kulit -
ke-kulit dan !ara kedua melalui kontak seksual dan non seksual dan ditingkatkan
oleh kehangatan dan kelembaban, dengan infeksi lebih umum ter$adi didaerah
beriklim tropis. %e!urigaan Molluscum contagiosum virus (MCV) genital
ditularkan se!ara seksual didukung oleh bukti tidak langsung, termasuk adanya
lokasi lesi pada alat kelamin dan kulit kemaluan, seringnya kontak dengan
beberapa mitra seksual dan P#%, 9i*ayat adanya kehadiran penyakit menular
4
seksual lainnya, mun!ulnya lesi di genital pada pasangan seksual, dan pun!ak
ter$adinya pada (2+-2/ tahun). 2,
GEJALA KLINIS
ampak Papul dengan diameter 1-2 mm dan tampak umbilikasi pada bagian
tengahnya1
5
<ambar 2 ampak delle pada papul dan nodul
6
<ambar '. esi mollus!um !ontangiosum.
7
<ambar 0 Moluskum kontagiosum pada genital pasien "34#.
esi klinisnya berupa papul yang berbatas tegas, berbentuk kubah (dome
shape), berumbilikasidelle dengan permukaan seperti lilin pada bagian sentral,
ber*arna seperti daging ( fiesh), tapi dapat $uga ber*arna merah muda sampai
abu-abu. lesinya bisa berupa lesi yang mengkilap, putih atau merah muda. esi-
lesi tersebut bertumbuh dengan diameter +, !m. Pada tengahnya biasanya
mengandung seperti ke$u (umbilicated papule). erletak diatas dasar kulit
ber*arna kemerahan dan terkadang timbul reaksi eksematosa disekitar lesi. esi
yang timbul bisa pe!ah se!ara spontan disertai dengan atau tanpa inflamasi.
,/,1+,11,12,1&,1'
PATOGENESIS
Masa inkubasi irus adalah 2- minggu. Proses replikasi irus ter$adi di
sitoplasma. Pada fase a*al, irus akan masuk ke glycosaminoglycans (<"<s)
yang terdapat pada permukaan sel target atau melalui komponen matriks
ekstraseluler. ;al ini memi!u fusi membran yang menyebabkan dilepaskannya inti
irus ke dalam sitoplasma sel inang. #elan$utnya ter$adi transkripsi oleh
polymerase 95" yang akan menghasilkan ekspresi gen irus setelah &+ menit
8
paska infeksi. anda berakhirnya fase a*al adalah tidak terselubungnya inti irus
dan genom irus sudah benar-benar terlepas di dalam sitoplasma. >ase kedua
ter$adi kurang lebih 1++ menit pas!a infeksi dan dia*ali dengan ekspresi dari gen
intermediet di dalam sitoplasma yang kemudian memi!u ter$adinya replikasi
45" genom. >ase akhir ter$adi dalam *aktu 1'+ menit sampai ' $am pas!a
infeksi. >ase ini ditandai dengan diproduksinya struktur protein irus yang
lengkap.2,0,
Pembentukan irion progenik dimulai saat ter$adinya penyatuan antara
membran internal sel yang terinfeksi, dan menghasilkan partikel sferis imatur.
Partikel ini kemudian men$adi matur dalam bentuk struktur internal mature virus
(3MV) yang menyerupai bata. Virion internal mature virus (3MV) dapat dilepas
melalui lisisnya sel, kemudian dapat diperoleh membran dobel kedua dari trans-
golgi dan tunas, yang kemudian dikenal sebagai external enveloped virus (77V).
2,0,
9
<ambar . Patofisiologi moluskum kontagiosum
10
<ambar . Patofisiologi moluskum kontagiosum
11
DIAGNOSIS
Penularan penyakit ini dapat ter$adi se!ara langsung maupun tidak langsung.
#e!ara langsung melalui kontak dengan lesi pasien atau hubungan seksual,
sedangkan tidak langsung dengan pemakaian bersama alat mandi seperti handuk,
dan penggunaan bersama kolam renang. ,/,1+,11,12
a. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pewarnaan Giemsa
Pada pemeriksaan mikroskopik dengan pe*arnaan giemsa dapat ditemukan
badan moluskum yang mengandung partikel irus. 1,1,10
12
Pada pemeriksaan histopatologik menggunakan pe*arnaan ;7,
didapatkan gambaran lekukan epidermis berbentuk !angkir sampai kedalam
dermis. 1,1,10
1!
<ambar 1+. Cup shaped nodul
13
Pada gambar diba*ah ini memperlihatkan keratinosit dengan sitoplasma
yang eosinofilik dan badan moluskum yang menggeser nu!leus ke pinggir sel. 1,10
DIAGNOSIS &ANDING
4iagnosis banding dari penyakit ini antara lain adalah?
a. Veruka Plana ( flat #arts)
Veruka plana disebabkan oleh Human papiloma virus (;PV). eruka
ulgaris dapat timbul di mana sa$a pada kulit. @kuran lesi rata-rata berkisar
mm, lesi tampak meninggi, papul bulat dengan permukaan yang irregular dan
tidak mempunyai delle. 4alam beberapa kasus eruka tunggal mun!ul dan
tumbuh perlahan-lahan untuk *aktu yang lama kemudian lesi baru tiba-tiba
bermun!ulan.,/
14
<ambar 1&. Veruka plana 1
15
<ambar 10. <ranuloma piogenik 1
c$ Cutaneous cryptococcosis
Cutaneous cryptococcosis disebabkan oleh $amur Cryptococcus
neoformans. <e$ala klinis biasanya berbentuk papul, pustul, nodul, ulkus.
Papul umbilicated pada pasien dengan "34# menyerupai moluskum
kontagiosum. okasi lesi umumnya pada muka dan dapat timbul $uga pada
badan, tangan dan kaki.,11
16
daerah berdarah dengan !edera ringan. esi tumbuh lambat, tidak
menyakitkan dan tidak gatal. 1&
KOMPLIKASI
%omplikasi yang dapat ter$adi adalah kon$ungtiitis kronis dan keratitis
pungtata yang dapat berkembang pada pasien dengan lesi pada kelopak mata.
3nfeksi bakteri sekunder dapat ter$adi, terutama $ika pasien menggaruk lesi
tersebut.1
PENATALAKSANAAN
17
diaplikasikan pada pasien moluskum kontagiosum seperti kuretase dan kryoterapi,
bagaimanapun kedua terapi ini menyakitkan bagi pasien.1,0,12,1,1,1/
8edah 8eku (Cryosurgery) merupakan salah satu terapi yang umum dan
efisien digunakan dalam pengobatan moluskum kontagiosum, terutama pada lesi
predileksi perianal dan perigenital.8ahan yang digunakan adalah nitrogen
!air."plikasi menggunakan lidi kapas pada masing-masing lesi selama 1+-1
detik.Pemberian terapi dapat diulang dengan interal 2-& minggu.7fek samping
meliputi rasa nyeri saat pemberian terapi, erosi, ulserasi serta terbentuknya
$aringan parut hipopigmentasi maupun hiperpigmentasi. 1,0,12,1,1,1/
erapi lainnya berupa eiserasi yang merupakan metode yang mudah untuk
menghilangkan lesi dengan !ara mengeluarkan inti umbilikasi sentral melalui
penggunaan instrumen seperti skalpel, ekstraktor komedo dan $arum suntik.
Penggunaan metode ini kebanyakan tidak dapat ditoleransi oleh anak-anak
#uspensi podofilin 2: dalam larutan benAoin atau alkohol dapat diaplikasikan
pada lesi dengan menggunakan lidi kapas, dibiarkan selama 1 -' $am kemudian
dilakukan pembilasan dengan menggunakan air bersih. Pemberian terapi dapat
diulang sekali seminggu.erapi ini membutuhkan perhatian khusus karena
mengandung mutagen yaitu %uercetin dan aempherol .7fek samping lokal akibat
penggunaan bahan ini meliputi erosi pada permukaan kulit normal serta timbulnya
$aringan parut. 7fek samping sistemik akibat penggunaan se!ara luas pada
permukaan mukosa berupa neuropati saraf perifer, gangguan gin$al, ileus,
leukopeni dan trombositopenia. Podofilotoksin merupakan alternatif yang lebih
aman dibandingkan podofilin. #ebanyak +,+ ml podofilotoksin : diaplikasikan
pada lesi 2 kali sehari selama & hari. %ontraindikasi absolut kedua bahan ini pada
*anita hamil.1,0,12,1,1,1/
#edangkan !antharidin merupakan agen keratolitik berupa larutan yang
mengandung +,/: collodian dan acetone. elah menun$ukkan hasil memuaskan
pada penanganan infeksi Molluscum Contagiosum &irus (MCV). Pemberian
bahan ini terbatas pada pun!ak lesi serta didiamkan selama kurang lebih ' $am
sebelum lesi di!u!i. Cantharidin menginduksi lepuhan pada kulit sehingga perlu
dilakukan tes terlebih dahulu pada lesi sebelum digunakan.8ila pasien mampu
18
menoleransi bahan ini, terapi dapat diulang sekali seminggu sampai lesi
hilang.7fek samping pemberian terapi meliputi eritema, pruritus serta rasa nyeri
dan terbakar pada daerah lesi. %ontraindikasi penggunaan Cantharidin pada lesi
moluskum kontagiosum di daerah *a$ah. 1,0,12,1,1,1/
Medikamentosa lainnya adalah Cimetidine yang merupakan antagonis
reseptor histamine ;2 yang menstimulasi reaksi hipersensitifitas tipe
lambat.Mekanisme ker$a Cimetidine pada terapi moluskum kontagiosum masih
belun diketahui se!ara $elas.#ebuah studi menun$ukkan keberhasilan penggunaan
!imetidine dosis '+ mg kg88 oral hari dosis terbagi dua pada pengobatan
moluskum kontagiosum dengan lesi ekstensif. Cimetidine berinteraksi dengan
berbagai pengobatan sistemik lain, sehingga perlu dilakukan anamnesis ri*ayat
pengobatan pada pasien yang akan mendapat terapi obat ini. 1,0,12,1,1,1/
PROGNOSIS
Penyakit ini dapat sembuh tanpa pengobatan, akan tetapi membutuhkan
*aktu yang !ukup lama yaitu berbulan-bulan sampai bertahun-tahun. #ehingga
pengobatan yang adekuat sangat diperlukan untuk kesembuhan penyakit yang
lebih !epat.1,2
DAFTAR PUSTAKA
1. "hmed "M, Madkan V%, MendeAa 5, yning #k, o*y 49. Viral disease?
<eneral !onsideration. Bolff %, <oldsmith ", %atA #3, <il!hrest 8",
Paller "#, effell 4, eds. 'itpatric dermatology in general medicine. th
ed. @#"? M! gra* hillD 2++.p.1/11-&
19
2. ;olmes %%, #parling P>, #tamm B7, Piot P, Basserheit 5, Corey ,
Cohen M#, Batts 4;. exually *ransmitted +iseases. 'th ed. @#"? M! gra*
hillD 2++.p.' +
&. Bolff %, ohnson 9", 'itpatric color atlas synopsis of clinical
dermatology. 0th ed. @#"? M!g ra* hillD2++/.p.1+ - 1'
$ #terling C. Virus infe!tion. 8urns , 8reathna!h #, Co6 5, <riffiths C, eds.
.o/s textboo of dermatology$ th ed. @#"? Biley 8la!k*ellD 2+1+.p.&&.11-
12, &&.'2-&
!$ 5elson, ", Bood*ard , exually *ransmitted +iseases a Practical 0uide
for Primary Care. 5e* ersey ? ;umana Press D 2++0. p.20+ 20&
6. ;anson 4, 4ien 4<. Mollus!um Contagiosum. Volume / 5umber 2. @#"?
4ermatology Enline ournalD 2++. 4iakses dari
http?dermatology.!dlib.org/2reie*smollus!umdien.html.
20
15. Billiams , Bilkins. Molluscum Contagiosum &irus 2nfection in "enign
Cutaneous 7pithelial Cystic esions- .eport of 8 Cases #ith +ifferent
Pathogenesis9. Volume &2, 5umber . "m 4ermatopathol. 2+1+. 4i akses
dari ***.am$dermatopathology.!om
10. 7lder 47, 7lenitsas 9, 9 8arnett , offreda M, Miller , Miller E>. 3tlas
and ynopsis of eerGs Histopathology of the in. 2nd ed. Philadelphia?
ippin!ott Billiams = Bilkins D2++.
1. #*ie!ki M. Colonna M. +isparate 3ntiviral .esponses in Molluscum
Contagiosum &irus- 2nduced in esions. Volume 1&1. @#"? ournal of
3nestigatie 4ermatologyD 2+11.
1. MuAaffar >. >aiA >. Comparison of !: potassium hydroxide #ith 1;:
potassium hydroxide solution in treatment of molluscum contagiosum< a
comparative study. ahore? ournal of Pakistan "sso!iation of
4ermatologistsD2+1'. P&&-&'1.
1=$ ;abif P. Clinical +ermatology a color 0uide to +iagnosis and *herapy$ 'th
ed. @#"? 7lseierD 2++.p.&/ &2.
20. Beller 9. ;unter . #ain . Mark 4ahl. Clinical +ermatology. 'th ed.
"ustralia ? 8la!k*ell PublishingD2++.p 2'&-2''.
21