Anda di halaman 1dari 19

REFERAT

Infeksi Virus pada Kulit dengan


Gejala Vegetasi
PENYUSUN :
AHMAD AFIF ATIQ
19710056
 
PEMBIMBING :
DR. KURNIATI, SP.KK

KSM ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


RSUD IBNU SINA KABUPATEN GRESIK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2019
PENDAHULUAN
Infeksi virus pada
kulit dapat
Vegetasi
menyebabkan
timbulnya lesi kulit

Vegetasi adalah kelainan pada kulit berupa


penonjolan bulat atau runcing yang menjadi satu
pada permukaan luar atau permukaan dalam kulit

Molluscum Contangiosum, Condiloma


Akumanata dan Veruka
Molluscum Contagiosum

 Definisi  tumor epidermis jinak yang


disebabkan oleh genus Molluscipoxvirus.
 Epidemiologi  Di Amerika Serikat tahun
2003 ditemukan 5% anak-anak yang terkena
moluskum kontagiosum, dan kira-kira antara
5-20% menyerang dewasa dengan AIDS.
 Etiologi  Molluscum Contagiosum Virus
(MCV), kelompok Pox Virus dari genus
Molluscipox virus.
 Patogenesis
 Manifestasi Klinis  lesi umbilikata yang multipel,
papul berbatas tegas, licin, dan berbentuk kubah
(dome shaped) sewarna kulit. Di bagian tengah lesi,
biasanya terdapat lekukan (delle).
Pada gambar 1.1: pada region mandibular tampak papul milier bebentuk kubah
di tengahnya terdapat lekukan Berbatas tidak tegas ,skuama(-), berjumlah 2
dan berukuran sekitar seitar 4-5mm.

Gambar 1.1: di regio mandibular tampak


papul milier berbentuk kubah di tengahnya
ada lekukan.9
 Diagnosa Banding  Veruka vulgaris, Keratoakantoma.
 Pemeriksaan Penunjang  pemeriksaan histopatologi di daerah
epidermis dapat ditemukan badan moluskum yang mengandung
partikel virus diatas stratum basal. Badan inklusi tersebut dinamakan
Hendersen-Paterson bodies.

Gambar 1.2: handerson-


Peterson bodises.16
 Terapi
 Bedah kuretase/ ekskholeasi
 Cream kantaridin 0,7% atau 0,9%. Di oleskan pada lesi dan
dibiarkan selama 3-4 jam, setelah itu di cuci.setelah itu
diberikan salep antibiotic untuk mencegah infeksi sekunder.
 Cream benzoil peroksida 10% di oleskan 2x sehari selama 4
minggu.
 Prognosis  Komplikasi yang sering terjadi pada penyakit
ini yaitu terkena infeksi sekunder. Dengan menghilangkan
semua lesi yang ada, penyakit ini tidak atau jarang residif.
Kondiloma Akumanata
 Definisi  vegetasi oleh human papilloma virus tipe tertentu,
bertangkai dan permukaannya berjonjot.
 Epidemiologi  Pada penelitian deskriptif retrospektif di Bagian
Poliklinik Kulit Kelamin dan Pusat Rekam Medik RSUP. Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado didapatkan ada 27 pasien baru kondiloma akuminata
dari 1.096 kunjungan baru (2,46%) pada periode Januari 2012-
Desember 2012.
 Etiologi  Human Papilloma Virus (HPV)
 Patofisiologi
Sel-sel dari lapisan basal epidermis diserang oleh HPV  penetrasi 
mikroabrasi mukosa  produksi DNA virus, capsid  Sel host terinfeksi
dan berkembang morfologi koilocytosis atipikal dari kondiloma akuminata
 Manifestasi Klinis
soliter keratotik papul atau plak. Awalnya dalam bentuk
kecil, ukuran 1-2 mm fleshcolored papule dari kulit.
 Pada gambar (1.3), regio anal terdapat tumor diameter 3-5cm,
gerombolan nodula berkonfluen dengan permukaan verukosa,
warna sesuai kulit, tamoak medidans. Dan pada gambar (1.4),
regio penis terdapat papul berukurun 4-5mm, berjumlah 3 papul,
warna sesuai kulit, tidak mudah berdarah, tidak didapatkan tanda
– tanda radang.12
Gambar 1.4: pada
Gambar 1.3: pada
regio penis tampak
regio anal terdapat
papul warna sesuai
nodul bergerombol
kulit, tidak ada tanda
berkonfluen.
peradangan.12
 Diagnosis Banding  Kandiloma latum, Veruka
vulgaris dan Karsinoma sel squamosa
 Pemeriksaan Penunjang

Gambar 1.5: histopatologi


kondiloma akuminata
(keratosit, akantosis,
parakeratosis.12
 Terapi
 Podophyllotoxin 0,05% solution atau gel dan 0,15%
cream.
 Imiquimod 5% cream.
 Asam triklorasetat (Trichloracetic acid/ TCA)
Digunakan larutan dengan konsentrasi 50%, dioleskan
setiap minggu.
 Bedah listrik (electrosurgery)
 Prognosis  baik
Veruka

 Definisi
 hiperplasia epidermis disebabkan oleh
human papiloma virus tipe tertentu.
 Epidemiologi  Veruka diperkirakan mempengaruhi
sekitar 7-12% dari populasi meskipun frekuensinya
tidak diketahui. Pada anak usia sekolah, prevalensinya
10-20%.
 Etiologi  infeksi HPV pada epidermis.
 Patofisiologi

Inokulasi virus kedalam epidermis  mel. Defek pada


epitelium
 Manifestasi Klinis
papul, nodul berbentuk kubah sewarna dengan kulit
dengan permukaan kasar, berbatas tegas, dapat tunggal
ataupun berkelompok.
 Pada gambar (2.6), regio temporal terdapat papul , nodule
berdiameter 1 cm, permukaan verukosa, kasar, berskuama. Dan
pada gambar (2.7), regio digiti II manus dextra terdapat papul
berdiameter 5-6mm, sedikit meninggi, berskuama tipis.
Pada gambar 1.7: regio digiti II
Pada gambar 1.6: regio
manus dextra terdapat papul,
temporal terdapat papul,
permukaan kasar, berskuama
nodul permukaan verukosa,
tipis.12
kasar, berskuama
 Diagnosa Banding  keratosis seboroik, kalus, corn, lichen
planus, nevus epidermal, moluskum kontangiosum atau
karsinoma
 Pemeriksaan Penunjang

Gambar 1.8 : histopatolgi


veruka ( epidermal akantosis
dengan papilometosis dan
hyperkeratosis ).13
Tabel.1 Ringkasan gambaran penyakit Moluskum Contangiosum, Kondiloma
Akuminata dan Veruka
  Molluscum Contagiosum Kondiloma Akuminata Veruka
Etiologi Molluscum Contagiosum Virus Human Papilloma Virus (HPV) Human Papilloma Virus (HPV)
(MCV), kelompok Pox Virus dari
genus Molluscipox virus
Area predileksi Wajah, badan dan ekstremitas Genetalia Jari, punggung, tangan dan
kaki
Gejala khas Papul, berbentuk kubah soliter keratotik papul atau plak Nodul berwarna abu-abu
ditengah ada lekukan (delle) Warna dapat bervariasi mulai dari kecoklatan, permukaan
putih menjadi merah muda, ungu, kasar.
merah atau coklat dan bentuknya
dari flat sampai cerebriform atau
verukosa
Histopatologis Henderson-paterson bodies Keratinosit berukuran besar dengan Gambaran epidermal
area vakuolisasi perinuklear. akantosis dengan papilo
Terdapat akantosis, parakeratosis metosis dan hiperkeratosis
dan rete redges memanjang. dan parakeratosis.

 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai