Anda di halaman 1dari 14

L A B O R ATO R I U M D E R M ATO L O G I - V E N E O R O L O G I

FA K U LTA S K E D O K T E R A N U N I V E R S I TA S
M U L AWA R M A N

Moluskum Kontagiosum

Yu l i a n a B e l i n d a 1 9 1 0 0 1 7 0 2 4

PEMBIMBING
d r . N a n c y N o r a S i t o h a n g , S p D V. , M . K e d ( D V )
MOLUSKUM KONTAGIOSUM (ICD-
10 :B08.1
Definisi
• penyakit infeksi kulit dan membran mukosa yang bersifat ringan atau
jinak
• disebabkan oleh poxvirus
• menyerang anak-anak dan juga pada orang dewasa
• kontak langsung,otoinokulasi, dan fomites
TINJAUAN PUSTAKA

ETIOLOGI
• Molluscum Contangiosum Virus (MCV)
• 4 subtype virus (I,II, III, IV)
• MCV-1 adalah yang terbanyak di dunia
TINJAUAN PUSTAKA
Epidemiologi
• Menyerang anak (terkadang dewasa terkait dengan Penyakit
Hubungan Seksual)
• Laki2 > Perempuan
• Immunocompromised : HIV/AIDS bersifat self-limited disease
• daerah tropis dan subtropis.

• Transmisi : kontak langsung dan otoinokulasi


TINJAUAN PUSTAKA
PATOFISIOLOGI
• Virus masuk ke jaringan epidermis
• repikasi dalam sel-sel stratum malphigi dan stratum granulare
• terbatas pada jaringan epidermis saja dan pada lesi yang mengalami
inflamasi
• menembus epidermis ke atas membentuk suatu papul
DIAGNOSIS
Berdasarakan pemeriksaan klinis, dan pemeriksaan biopsy lesi kulit (histopatologi).

Gejala Klinis
• Masa inkubasi 1 sampai beberapa minggu. Pada sel inang normal menetap 6 bulan dan mengalami regresi spontan.

• namun dengan HIV dapat bertahan walaupun setelah terapi.

• Kelainan kulit berupa papul milier, dapat juga lenticular dan berwarna putih seperti lilin, berbentuk kubah yang
kemudian di tengahnya terdapat lekukan (dells).
• HIV/AIDS : Nodulus, berkonfluen.. ukuran yang lebih besar dan persisten

• Jika dipencet akan keluar massa berwarna putih seperti nasi

• Lokalisasi daerah muka, ketiak, fossa poplitea, lipatan kasar badan dan ekstremitas (anak) dan daerah pubis,
selangkangan dan generalisata eksterna (dewasa)

• Bisa timbul infeksi sekunder (tanda :supurasi)


TINJAUAN PUSTAKA
Gejala Klinis
• Lesi Mukokutaneus (papul 1-2 mm), nodulus (5-10 mm). Seperti
Mutiara , bentuk bulat, lonjong setengah bola, terumbilikasi.
• Lesi tunggal; banyak , lesi autoinokulasi seperti di ketiak

• Efloresensi : papul,berdiameter 1-5 mm, diskrit, berwarna seperti kulit


atau putih Mutiara, meinggi, tampak seperti lilin dengan umbilikasi
kecil, tunggal atau berkelompok
2.
1.
Gambar 2 papul banyak, merah muda kecil di ketiak.
Eritema di sekitar lesi sebagai respon terhadap MC
regio aksila.

Gambar 1 papul bentuk seperti donat merah muda


mengkilap dengan inti keratotic tertekan di pinggul
yang sehat dewasa

3.
4.

Gambar 3 papul merah muda di regio perineal dan


gllutea pada pasien transplantasi paru usia 37 tahun Gambar 4 Lesi konfluen pada area anogenital pada
pasien 42 tahun dengan HIV/AIDS.
6.

5.

4.

Gambar 5 papul dengan “dele” Gambar 6 papul lenticular berisi badan moluskum : dalam bentuk linear dan
konfluen.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
HISTOPATOLOGI
Pemeriksaan inti semi solid sentral dengan pewarnaan
Wright, Giemsa atau Gram ditemukan adanya “Badan
Moluskum”

Sel epidermis mengandung Badan inklusi


intrasitoplasma yang besar
, yaitu badan moluskum, muncum sebagai
struktur eosinofilik bulat seperti telur di
stratum malphigi

Badan moluskum bentuk telur, berdinding licin,


diameter 25 u, mengandung banyak virion

Epidermis tumbuh ke bawah dermis, dapat


jugadi epitel dan folikel.
Diagnosa Banding
A. Varisela : kelainan kulit polimorf berupa papul eritematosa menjadi vesikel (tear
drop), vesikel menjadi pustule kemudian krusta. Tumbuh sentral dan menyebar
B. Veruka vulgaris : vegetasi lenticular, permukaan kasar, kering, warna keabuan, dan
kulit di sekitarnya tidak meradang.
C. Liken planus : papul rata wara merah kebiruan disertai gatal, pinggiran lesi tidak
rata, berdiameter 2-10 mm, permukaannya terdapat garis-garis putih (stria
Wickhmas)
D. Keratokantoma : biasanya nodul keras pada bagian tengah didapati penebalan
berbentuk kawah khas bersisik dan kadang dapat peecah menimbulkan luka,
berpredileksi di daerah terpapar sinar matahari di daerah wajah , leher, telinga, dan
punggung tangan. Tumbuh dapat mencapai 5 cm dalam 2-6 bulan.
• Tatalaksana
PRINSIP : mengeluarkan massa yang mengandung badan moluskum dengan alat,
seperti ekstraktor komedo, jarum suntik, atau kuret (1). Kemudian dibersihkan
dan diberikan salep antibiotik

-5% krim imiquimod dioleskan sebelum tidur 3-5 kali per minggu hingga 1-3
bulan.

- Elektrokauterisasi atau Bedah beku (cryosurgery) dengan CO2, N2 (1) selama 10-
15 detik efektif dengan nyeri minimal menggunakan aplikator berujung kapas
atau semprotan nitrogen cair

-Elektrodeseksi = pada kasus refrakter pada terapi cryosurgery, mis dengan HIV
dan/atau lesi yang besar dengan anastesi local. (2)
• PROGNOSIS
1. DUBIA AT BONAM : DENGAN MENGHILANGKAN SEMUA LESI YANG ADA (1) umumnya sembuh spontan
2. JARANG RESIDIF (1)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai