Anda di halaman 1dari 20

1

D E PA R T M E N T O F D E R M AT O L O G Y A N D V E N E O R O L O G Y
M E D I C A L F A C U LT Y O F M U L A WA R M A N U N I V E R S I T Y

KELAINAN KELENJAR SEBASEA DAN EKRIN

HIDRADENITIS SUPURATIF
MARGIE'S TRAVEL

J U M A S R I TA N D I R A PA N G 1910017030

PEMBIMBING
d r. A g n e s K a r t i n i , S p . K K

M
2

DEFINISI
• Sinonim: Akne Inversa

• Hidradenitis suppurativa/acne inversa (HS) adalah


penyakit infeksi kulit kronis berulang pada folikel
MARGIE'S TRAVEL

rambut yang biasanya muncul setelah pubertas dengan


lesi yang nyeri, dalam, dan meradang di area yang
memiliki kelenjar apokrin tubuh, paling sering daerah
aksila, inguinal dan anogenital.

M
Zouboulis, C. C., Desai, N., Emtestam, L., Hunger, R. E., Ioannides, D., Juhász, I., ... & Schneider ‐Burrus, S. (2015). European S1 guideline for the
treatment of hidradenitis suppurativa/acne inversa. Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology, 29(4), 619-644.
3

• Ditandai dengan abses rekuren (tersering di aksila), oklusi folikular, diikuti oleh
ruptur folikular dan inflamasi kronik.

• Diagnosis hidradenitis suppurativa membutuhkan tiga kriteria, yaitu lesi tipikal,


distribusi karakteristik, dan rekurensi.

• Lesi pada hidradenitis suppurativa memiliki karakteristik nodul mendalam, abses,


sinus, dan jaringan parut. Lokasi penyakit ini umumnya pada area intertriginosa,
MARGIE'S TRAVEL

seperti aksila, lipatan payudara, anogenital, dan lipatan paha. Hidradenitis


suppurativa memiliki onset kronik dengan tingkat rekurensi yang tinggi.
Ultrasonografi (USG) dan biopsi kulit dapat dilakukan untuk menyingkirkan
diagnosis banding. [3,4]
M
4

EPIDEMIOLOGI

• Di Indonesia belum ada data prevalensi.


• Secara global: masih belum diketahui, diduga berkisar antara 1-4%
(11/100.000 penduduk).
• Di Eropa, insiden 6/100.000 kasus pertahun, rata-rata prevalensi 1%
MARGIE'S TRAVEL

pertahun.
• Di Amerika Serikat, prevalensi hidradenitis suppurativa dilaporkan sebanyak
0,1%
• Mortalitas meningkat berdasarkan usia, jenis kelamin laki-laki, dan merokok.

M
5

FAKTOR PREDISPOSISI
• Riwayat keluarga dengan hidradenitis suppurativa
• Dikaitkan dengan penyakit lain, seperti obesitas, sindrom metabolik, DM, inflamatory
bowel disease (cth: Crohn’s Disease), penyakit hiperalergik lain.
• Jenis kelamin : wanita lebih sering daripada pria
MARGIE'S TRAVEL

• Penggunaan kontrasepsi hormonal


• Merokok
• Pubertas
• Friksi mekanik
• Kelas sosioekonomi rendah

M
6

ETIOLOGI
• Belum diketahui pasti
• Multifaktor, dikaitkan dengan genetik, lingkungan, dan gaya hidup.

• Mutasi pada gamma-secretase Notch signaling pathway (autosomal


dominan).
MARGIE'S TRAVEL

• Bakteri yang dilaporkan menjadi penyebab hidradenitis suppurativa, antara


lain Corynebacterium, Porphyromonas, dan Peptoniphilus.

M
7

PATOFISIOLOGI
• Teori umum yang telah dipahami adalah
adanya oklusi folikular.
• Disregulasi gamma sekretase/Notch pathway
Urutan berikut ini dapat mengambarkan
dugaan mekanisme pengembangan lesi:
• Keratin menyumbat folikel rambut 
MARGIE'S TRAVEL

dilatasi folikel rambut yang kemudian


melibatkan kelenjar apokrin sehingga terjadi
inflamasi  terjadi kolonisasi bakteri dan
penumpukan keratin dalam saluran folikel 
reaksi inflamasi, penumpukan sel inflamasi
 terbentuk nanah/abses dan kerusakan
jaringan  pembentukan ulkus dan fibrosis
saluran sinus.
M
8
MARGIE'S TRAVEL
PATOFISIOLOGI

M
9

DIAGNOSIS

Kriteria diagnostik hidradenitis supurativa menurut the 2nd International Conference on


Hidradenitis supurativa, March 5, 2009, San Francisco, CA US adalah:

• Lesi yang khas : nodul yang nyeri, ‘blind boils’ pada lesi yang akut; abses, sinus, skar dan
tombstone serta komedo terbuka pada lesi sekunder.
MARGIE'S TRAVEL

• Topografi yang khas: pada regio axilla, pangkal paha, perineum dan regio perianal, bokong,
dan area lipatan infra mammae dan intermammae

• Kronik dan berulang : 2-3x dalam 6 bulan terakhir dengan lesi yang khas.
.

M
10

ANAMNESIS

• Nodul pada area intertriginosa, seperti aksila, lipatan inframammary, regio


anogenital, dan lipatan paha.
• Kronik, sehingga pasien akan mengalami flare rekuren.
• Gejala lain: rasa terbakar atau menyengat, nyeri, gatal, hangat, dan kering.
• Tanda radang akut
MARGIE'S TRAVEL

• Rasa terbakar pada nodul akan terjadi selama 7-15 hari dan diikuti dengan
ruptur nodul yang menyebabkan rasa nyeri lebih berat.
• Setelah terbentuknya abses, pasien akan mengeluhkan terdapat cairan
purulen dengan bau busuk.

M
11

PEMERIKSAAN FISIK
• Lesi bergantung progresi penyakit  Stadium Hurley

• Daerah predileksi

• Efloresensi:

• Lesi primer berupa nodul atau abses dengan ukuran 0,5-2 cm. Lesi sekunder dapat
MARGIE'S TRAVEL

berupa sinus, skar.

• Nodul dapat muncul pada lebih dari satu kelenjar, sehingga akan tampak berbenjol-
benjol. Kumpulan nodul yang saling bertumpuk dan tidak teratur ini kemudian akan
melunak tidak merata, yang disebut sebagai abses multipel. Abses yang pecah akan
M mengeluarkan cairan purulen berbau busuk, serta menimbulkan sinus dan fistula.
12

Derajat Keparahan menurut Stadium Hurley:

• Hurley stadium I : formasi abses tanpa adanya jaringan parut atau saluran sinus
• Hurley stadium II: Abses rekuren dengan saluran sinus dan jaringan parut
• Hurley stadium III : Keterlibatan luas, saluran sinus multipel yang menyatu, abses-
abses hampir terdapat pada seluruh area meninggalkan sedikit atau tidak ada bagian
MARGIE'S TRAVEL

kulit normal

M
13
MARGIE'S TRAVEL

M
14

PENUNJANG

Lab : DL

Biopsi kulit
MARGIE'S TRAVEL

USG

M
15

DIAGNOSIS BANDING
• Skrofuloderma
• Manifestasi Kulit Pada Penyakit Crohn
• Acne
• Furunkel dan karbunkel
MARGIE'S TRAVEL

M
16

TERAPI
Tujuan: mengurangi nyeri dengan mengobati lesi, menurunkan rekurensi, dan
mencegah progresi penyakit. 

Medikamentosa

Antibiotik
MARGIE'S TRAVEL

• Lesi ringan tanpa komplikasi : Clindamicin 0,1% topikal 2x1


• Hurley stadium II dan Hurley stadium I yang resisten dengan antibiotik topikal
tetrasiklin 2 x 500 mg per oral atau doksisiklin 2 x 50-100 per oral.
• Hurley stadium II tidak respon dengan pengobatan awal  kombinasi rifampicin
300 mg dan clindamycin 300 mg 2 x 1 per oral

M
17

Kortikosteroid Intralesi  triamcinolone acetonide 10 mg/mL injeksi intralesi


Antiinflamasi  Adalimumab injeksi subkutan 4 x 40 mg 4 kali per hari pada hari
pertama, 2 x 40 mg pada hari ke 15, dan diikuti 4 x 40 mg 4 kali setiap minggu
mulai dari hari ke 29.

Terapi Suportif
Nyeri
Lini 1 - Terapi analgesik topikal dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
paracetamol 500 mg per oral dan natrium diklofenak 1% topikal dapat digunakan.
MARGIE'S TRAVEL

Lini 2 - gabapentin 400-1200 mg 3 kali sehari atau pregabalin 50-100 mg 2 kali


sehari dapat diberikan.
Rasa gatal
Antihistamin oral generasi pertama - chlorpheniramine 4 mg 3 kali sehari dan
promethazine 25 mg 4 kali sehari per oral.

M
TERAPI
18

Bedah

Insisi dan Drainase

Eksisi Luas

Eksisi Lokal
MARGIE'S TRAVEL

KOMPLIKASI
Selulitis

Limfedema

M Karsinoma sel squamosa


19

EDUKASI
• Edukasi pasien dibutuhkan dalam penanganan kasus hidradenitis
suppurativa untuk mencegah rekurensi dan mendukung proses
penyembuhan.
Berikut ini merupakan beberapa edukasi yang dapat diberikan :
• Hindari merokok aktif atau pasif
MARGIE'S TRAVEL

• Jaga berat badan ideal


• Menggunakan pakaian yang lebih longgar untuk mencegah trauma
kulit
• Hindari penggunaan plester adhesif dan abrasive cleaner
• Jaga kebersihan tubuh
M
20
MARGIE'S TRAVEL

TERIMA KASIH
M

Anda mungkin juga menyukai