Anda di halaman 1dari 29

BLOK-18-(H.

O)-PUSK-BPG/07/21

MANAJEMEN PUSKESMAS DAN


PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
DI PUSKESMAS

I. PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS

A. DEFINISI DAN PENGERTIAN PUSKESMAS

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di
wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Dengan lain perkataan Puskesmas
mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat
dalam wilayah kerjanya.

a) Wilayah Puskesmas

Wilayah kerja Puskesmas meliputi suatu kecamatan atau sebagian dari kecamatan.
Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan keadaan infra struktur
lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas
Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II, sehingga pembagian wilayah
kerja Puskesmas ditetapkan oleh Bupati KDH, dengan saran teknis dari Kepala Kantor
Wilayah Departemen Kesehatan Kabupaten/Kota yang telah disetujui oleh Kepala Kantor
Wilayah Departemen Kesehatan Propinsi
Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah Puskesmas rata-rata 30.000 penduduk setiap
Puskesmas.
.Puskesmas di ibukota kecamatan dengan jumlah penduduk 150. 000 jiwa atau lebih,
merupakan “Puskesmas Pembina” yang erfungsi sebagai pusat rujukan bagi Puskesmas
kelurahan dan juga mempunyai fungsi koordinasi

b) Pelayanan Kesehatan Menyeluruh

Pelayanan kesehatan di Puskesmas ditujukan kepada masyarakat dari semua golongan umur
dari bayi sampai usia lanjut yang meliputi pelayanan :

1) Promotif (Peningkatan kesehatan)


2) Preventif (Upaya pencegahan)
3) Kuratif (Pengobatan)
4) Rehabilitatif (Pemulihan kesehatan)
c) Pelayanan Kesehatan Integrasi (Terpadu)

Berbagai kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan bersama dibawah satu koordinasi dan satu
pimpinan. Adanya berbagai jenis kategori tenaga kesehatan, maka pelaksanaan dari jenis
kegiatan pokok Puskesmas hendaknya dilakukan berdasarkan kerja tim (team work) dan
pendekatan tim (team approach)
Pelayanan kesehatan terintegrasi ini meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan
pengendalian serta evaluasi kegiatan dilakukan bersama dibawah satu administrasi dan satu
pimpinan

B. KEGIATAN POKOK PUSKESMAS


Sesuai dengan kemampuan tenaga maupun fasilitas yang berbeda-beda, maka kegiatan pokok
yang dapat dilaksanakan oleh sebuah Puskesmas akan berbeda pula. Namun demikian
kegiatan pokok Puskesmas yang seharusnya dilaksanakan adalah adalah sebagai berikut :

1). KIA
2). Keluarga Berencana
3). Usaha Peningkatan Gizi
4). Kesehatan Lingkungan
5). Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
6). Pengobatan termasuk Pelayanan Darurat Karena Kecelakaan
7). Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
8). Kesehatan Sekolah
9). Kesehatan Olah Raga
10). Perawatan Kesehatan Masyarakat
11). Kesehatan Kerja
12). Kesehatan Gigi dan Mulut
13). Kesehatan Mata
14). Kesehatan Jiwa
15). Laboratorium Sederhana
16). Kesehatan Usia Lanjut
17). Pembinaan Pengobatan Tradisional
18). Pencatatan dan Pelaporan dalam rangka Sistim Informasi
Kesehatan

Pelaksanaan kegiatan pokok Puskeamas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan


masyarakat terkecil. Dengan lain perkataan, kegiatan pokok Puskesmas ditujukan untuk
kepentingan kesehatan keluarga sebagai bagian dari masyarakat wilayah kerjanya.
Setiap kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa
C. FUNGSI PUSKESMAS

a) Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya


b) Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan
kemampuan untuk hidup sehat
c) Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat
di wilayah kerjanya

Proses dalam melaksanakan fungsinya dilaksanakan dengan cara :

a) Merangsang masyarakat termasuk swata untuk melaksanakan kegiatan dalam


rangka menolong dirinya sendiri
b) Memberi petuntuk kepada masyarakat tentang cara menggali dan menggunakan
sumber daya yang ada secara efektif dan efisien
c) Memberi bantuan dan atau bimbingan teknis materi dan rujukan medis maupun
rujukan kesehatan pada masyarakat
d) Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat
e) Bekerja sama dengan sector-sektor dalam melaksanakan program puskesmas

D. ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSKESMAS

Secara administrative puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II dan


bertangung jawab langsung baik teknis maupun admistratif kepada Kepala Dinas Kesehatan
Dati II
Dalam hirarki pelayanan kesehatan sesuai SKN, puskesmas adalah tingkat fasilitas pelayanan
kesehatan pertama

4.1. Organisasi

Susunan organisasi puskesmas terdiri atas :

a). Unsur pimpinan : Kepala Puskesmas


b). Unsur pembantu pimpinan : Urusan Tata - Usaha
c). Unsur pelaksana :

1) Unit, yang terdiri dari tenaga/pegawai dalam jabatan fungsional


2) Jumlah Unit tergantung pada kegiatan, tenaga, dan fasilitas daerah masing-
masing
3) Unit-unit terdiri atas : Unit-I sampai dengan Unit-VII

Kepala Puskesmas mempunyai tugas memimpin, mengawasi, dan mengkoordinasi kegiatan


Puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan structural dan jabatan fungsional

Kepala Urusan Tata-usaha mempunyai tugas di bidang kepegawaian, keuangan, perlengkapan


dan surat menyurat serta pencatatan dan pelaporan
Tugas Unit-unit adalah berikut ini

1) Unit-I
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana dan Gizi

2) Unit-II
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, khususnya
Immunisasi, Kesehatan Lingkungan dan Laboratorium Sederhana

3) Unit-III
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut, Kesehatan Tenaga Kerja dan
Kesehatan Usia Lanjut

4) Unit-IV
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Sekolah,
Kesehatan Olah Raga, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Mata, dan Kesehatan khusus lainnya.

5) Unit-V

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan masyarakat
dan penyuluhan kesehatan masyarakat

6) Unit-VI

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan Pengobatan Rawat Inap dan Rawat Jalan

7) Unit-VII
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan Kefarmasian

4.2. Tata Kerja

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Puskesmas wajib menetapkan prinsip koordinasi,


integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan Puskesmas maupun dengan satuan
organisasi di luar Puskesmas sesuai dengan tugasnya masing-masing
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Puskesmas wajib mengikuti dan mematuhi
petunjuk-petunjuk atasan serta mengikuti bimbingan teknis pelaksanaan yang ditetapkan oleh
Kepala Kantor Departemen Kesehatan Kabupaten/Kota, sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku
Kepala Puskesmas bertanggung jawab memimpin, mengkoordinasi semua unsure dalam
lingkungan Puskesmas, memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanan tugas masing-
masing
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS

KEPALA
PUSKESMA
URUSAN

UNIT - I UNIT - II UNIT - III UNIT - IV UNIT - V UNIT - VI UNIT - VII

PUSKESMAS
PEMBANTU

Setiap unsure di lingkungan Puskesmas wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan
bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas
Hal-hal yang menyangkut tata hubungan dan koordinasi dengan instansi vertical
Departemen Kesehatan R.I. akan di atur dengan surat keputusan bersama Menteri Dalam
Negeri dan Menteri Kesehatan R.I.

E. PENGELOLAAN/MANAJEMEN PUSKESMAS

Untuk mencapai sasaran dan target yang diharapkan perlu dilaksanakan pengelolaan
upaya kesehatan secara terpadu melalui manajemen Puskesmas yang meliputi :

a). Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)


b). Lokakarya Mini (Penggerak Sasaran )
c). Stratifikasi (Penilaian)
P1 P2 P3

RENCANA STRATIFIKASI
KEGIATAN LOKAKARYA MINI PUSKESMAS
(POA) PUSKESMAS
PENGGALANG
AN/ LOKAKARY
PENINGKATAN A
BULANAN
KERJA SAMA PUSKESMAS

PENGGALANG LOKAKARY
AN/ A

PENINGKATAN TRI
KERJASAMA BULANAN

Skema Manajemen Puskesmas

A). Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)

(1). Pengertian
Perencanaan Tingkat Puskesmas adalah suatu proses kegiatan yang sistematis untuk
menyusun atau mempersiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas pada tahun
berikutnya untuk meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dalam upaya mengatasi masalah-masalah kesehatan setempat’

(2). Tujuan

(a). Tujuan Umum


Meningkatnya kemampuan manajemen Puskesmas dalam mengelola
kegiatannya dalam upaya peningkatan fungsi Puskesmas sebagai pusat
pengembangan pembinaan dan pelaksanaan upaya kesehtan di wilayah
kerjanya

(b). Tujuan Khusus


▪ Dapat disusunya rencana usulan kegiatan (RUK) Puskesmas yang akan
dilaksanakan tahun berikutnya dalam rangka meningkatkan cakupan dan
mutu pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan di
wilayah kerjanya
▪ Dapat disusunnya rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) Puskesmas setelah
diterimanya alokasi sumber daya dari berbagai sumber dalam pelaksanaan
kegiatan dalam tahun yang sedang berjalan

(3). Tahap-tahap Perencanaan Tingkat Puskesmas

Perencanaan Tingkat Puskesmas adalah suatu proses kegiatan yang terdiri dari
4 tahap berikut ini

(a). Tahap Persiapan

Tahap persiapan bertujuan untuk mempersiapkan pihak-pihak atau petugas yang


akan terlibat dalam proses perencanaan agar memperoleh kesamaan pandangan
dan pengetahuan dalam melaksanakan langkah-langkah PTP
Tahap ini juga dilaksanakan melalui pertemuan, pembahasan atau pelatihan
sesuai dengan keperluan.

Bahan-bahan yang diperlukan :


(1) Pedoman PTP
(2) Petunjuk Perencanaan Kesehatan dari Dinas Kesehatan Dati-II
(3) Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan kegiatan perencanaan seperti
Repelita Daerah Tingkat I dan Repelita Dati-II

(b). Tahap Analisis Situasi

Tujuan Tahap Analisis Situasi adalah untuk mendapatkan data dan


informasi mengenai keadaan dan masalah operasional Puskesmas yang
perlu ditanggulangi

Terdapat 2 (dua) kelompok data yang perlu dikumpulkan :

(1) Data Situasi Umum yang melipuri


- Data Kependudukan dari kantor Kelurahan/ Desa atau Kecamatan
- Data Wilayah dari kantor kelurahan/desa atau kecamatan
- Data tentang Sekolah (SD, MI, SMP, MT) dari Diknas
kecamatan

Setelah semua data situasi umum dapat dikumpulkan , hasilnya


dipindahkan ke dalam format MPI-1 s.d. MPI-5 (h. 9-12 Buku Pedoman
PTP)
(2) Data Pencapaian Program
- Dapat diambil dari data yang aa pada Puskesmas termasuk data
SP2TP dan stratifikasi Puskesmas tahun lalu
- Memindahkan data informasi yang diperoleh ke dalam format MP II
- Form MP II terdiri dari beberapa tabel yang jumlahnya disesuaikan
dengan kelompok umur untuk pelayanan kesehatan masyarakat (h.
13-28 Buku Pedoman PTP)

(c). Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)

Tahap penyusunan RUK terdiri atas 3 langkah yaitu, :

(1). Perumusan Masalah dan Penyebabnya


- Rumusan masalah operasional yang dihadapi beserta penyebab
timbulnya permasalahan yang akan dipergunakan
- Rumusan masalah ini dituangkan dalam form MP III-1
Bahan yang digunakan adalah :
▪ Hasil tahap analisis situasi dari form MP I-1 s.d. MP I-4 yang telah
diisi
▪ Hasil tahap analisis situasi dalam form MP II dari berbagai kegiatan
pokok Puskesmas

(2). Perumusan pendekatan pemecahan masalah


- Rumusan pendekatan (approach/strategi) pemecahan masalah yang
ditempuh
- Daftar Pendekatan pemecahan masalah ini dituangkan dalam form
MP III-2

Bahan yang digunakan :


Analisis keadaan dan masalah yang berupa form MP III-1 yang
Telah diisi

(3). Penyusunan RUK


RUK yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas pada tahun yang
akan datang beserta kebutuhan sumber daya-nya (tenaga dan sarana)
dituangkan dalam form MP IV-1; MP IV–2 ; MP IV-3 an MP IV-4

Bahan yang dignakan :


- Hasil tahapan pengumpulan data/informasi form MP I-1 s.d. MP I-4
dan form MP II
- Hasil tahapan penyusunan pendekatan pemecahan masalah, form
MP III-2.

(d). Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)


Pencana Pelaksanaan kegiatan (RPK) disebut juga dengan“PLAN of
ACTION”(POA) RPK disusun dalam tahun yang berjalan setelah Raker
Dati-II untuk dilaksanakan dalam tahun fiscal yang sama dengan
pembiayaannya dari berbagai sumber (DIP, APBN, DIPDA-I, DIPDA-II, Inpres
Kesehatan dan sumber lain)
Penyusunan RPK dilakukan melalui suatu pembahasan dalam
lokakarya-mini yang dihadiri oleh Staf Puskesmas dan dipimpin oleh
Dokter/Kepala Puskesmas
Tahap penyusunan RPK terdiri atas 2 langkah yaitu,
(1). Penyusunan RPK, dituangkan dalam form MP V-1
(2). Analisis Hambatan Potensial, dituangkan dalam form MP V-2

Format-format Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) meliputi :

(1) MP I-1 (Data Wilayah dan Fasilitas kesehatan)


(2) MP I-2 (Data Kependudukan)
(3) MP I-3 (Data Ketenagaan)
(4) MP I- 4 (Data Keadaan Peran Serta Masyarakat)
(5) MP II - Ibu (Pencapaian Target Pelayanan Kesehatan untuk Ibu :
lihat lampiran)
(6) MP II – Balita (Pencapaian Target Pelayanan Kesehatan
Balita _ 0 – 4 tahun)
(7) MP II – REM. (Pencapaian Target Pelayanan Kesehatan Anak dan
Remaja) (H. 1 dan 2)
(8) MP II – Semua Usia (Pencapaian Target Upaya Kesehatan
Gigi dan Mulut)
(9) MP II - PKM (Pencapaian Target Kegiatan Pokok PKM)
(10) MP III - 1 (Perumusan Masalah dan Penyebab Masalah)
(11) MP III - 2 (Perumusan Pendekatan Pemecahan
Masalah)

(12) MP IV - 1 (Inventarisasi Rencana Kegiatan)


(13) MP IV - 2 (Rencana Usulan Kegiatan/RUK)
(14) MP IV - 3 (Kebutuhan Tambahan Tenaga)
(15) MP IV - 4 (Kebutuhan Tambahan Sarana/Perlengkapan
Puskesmas)
(16) MP V - 1 (Rencana Pelaksanaan Kegiatan = RPK/POA)
(17) MP V - 2 (Analisa Hambatan Potensial)

B). Mini Lokakarya

1). Pengertian

Mini Lokakarya Puskesmas adalah suatu kegiatan penggalangan untuk


memperoleh kesepakatan kerjasama dalam Tim dalam menentukan pembagian tugas,
tanggung jawab, dan penetapan rencana kegiatan di daerah binaan masing-masing
Rencana kerja yang telah disepakati pada penggalangan tersebut selanjutnya menjadi
pedoman kerja bulan ini.

Pelaksanaannya diadakan setiap minggu pertama tiap bulan, dan pemantauan hasil kerja
dan kualitas pelayanan dilakukan tiap minggu pertama bulan berikutnya

Hasil kerja masing-masing petugas selanjutnya akan di bandingkan dengan rencana yang
telah disepakati
Dari pemantauan ini akan diidentifikasi masalah-masalah yang kemudian dianalisis lebih
lanut untuk mengetahui sebabnya.
Melihat dari sebab musabab masalah maka dalam upaya pemecahannya dapat
dikelompokkan menjadi masalah yang dapat dipecahkan secara intern oleh Puskesmas,
masalah yang memerlukan pemecahan secara lintas sektoral ditingkat kecamatan
maupun masalah yang harus diselesaikan pada tingkat Dati- II untuk hal yang tidak
mungkin ndipecahkan setempat
Pelaksanaannya tidak bisa diterapkan secara kaku tetapi harus disesuaikan dengan situasi
dan kondisi dartah masing-masing setempat’

2). Tujuan

(1). Tujuan Umum


Meningkatnya fungsi Puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan kegiatan
Puskesmas, bekerja sama dalam Tim dan membina kerjasama lintas program serta lintas
sektoral

(2). Tujuan Khusus

a). Tergalangnya kerja sama dalam Tim antar tenaga Puskesmas dan terlaksananya
penggerakan pelaksanaan kegiatan Puskesmas melalui analisis tugas dan
pembagian daerah binaan berikut penanggung jawabnya, serta tersusunnya rencana
kerja bulanan bagi setiap petugas

b). Terselenggaranya lokakarya bulanan antar tenaga Puskesmas dalam rangka


pemantauan hasil kerja tenaga Puskesmas dengan cara membandingkan rencana
kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan membandingkan
cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya serta tersusunnya rencana
kerja bulan berikutnya

c). Tergalannya kerja sama lintas sektoral dalam rangka pembinaan dan
pengembangan peran serta masyarakat secara terpadu

d). Terselenggaranya lokakarya tri-bulanan lintas sektoral dalam rangka mengkaji


kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencana kerja tri-bulan berikut-
nya.

C). Stratifikasi (Penilaian)


(1). Pengertian
Stratifikasi Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian prestasi
kerja Puskesmas dengan mengelompokkan Puskesmas dalam 3 (tiga) strata,
yaitu :
-Strata I : Puskesmas dengan [restasi kerja baik
-Strata II : Puskesmas dengan prestasi kerja cukup
-Strata III : Puskesmas dengan prestasi kerja kurang

(2). Tujuan

(a). Tujuan Umum

Mendapatkan gambaran tentang tingkat perkembangan fungsi Puskesmas


secara berkala dalam rangka pembinaan dan perkembangannya

(b). Tujuan Khusus


- Mendapatkan gambaran secara menyeluruh perkembangan
Puskesmas dalam rangka mawas diri
- Mendapatkan masukan untuk perencanaan Puskesmas di masa
mendatang
- Mendapatkan informasi tentang masalah dan hambatan
pelaksanaan Puskesmas sebagai masukan untuk pembinaannya.

(c). Ruang Lingkup

Sasaran dari stratifikasi adalah seluruh Puskesmas, termasuk Puskesmas


Pembantu, Puskesmas Keliling serta upaya Puskesmas dalam membimbing dan member
bantuan teknis kepada upaya kesehatan swasta dan pembinaan peran serta masyarakat
Aspek yang dinilai dalam stratifikasi Puekesmas meliputi hasil kegiatan Pokok Puskesmas,
Proses manajemen, termasuk berbagai komponen penunjang fisik maupun non fisik dan
keadaan lingkungan wilayah kerja Puskesmas.

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa berdasarkan hasil pelaksanaan stratifikasi


Puskesmas ada tiga area yang perlu dibina yaitu :

1) Puskesmas sebagai wadah pemberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat.


Pembinaan ini diarahkan terhadap fasilitas fisik, pelaksanaan manajemen dan
kemampuan tenaga kerja
2) Pelaksanaan program-program sector kesehatan maupun program lintas
sektoral yang secara langsung maupun tidak langsung menjadi tanggung jawab
Puskesmas dalam pelaksanaannya maupun sarana penunjangnya
3) Peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup
sehat dan produktif. Pembinaan kemampuan Puskesmas dalam membina peran
serta masyarakat di bidang kesehatan perlu ditingkatkan
Melalui pembinaan komponen-komponen tersebut diatas, diharapkan
puskesmas dapat meningkatkan fungsinya yang pada waktunya nanti dapat menunjang
turunnya angka kematian bayi, angka kematian balita dan angka kelahiran sevagai
indicator yang peka untuk status kesehatan.
Dalam jangka panjang pola pembinaan melalui stratifikasi Puskesmas akan terus
ditingkatkan ruang lingkupnya sehingga meliputi seluruh kegiatan yang menjadi
tanggung jawab Puskesmas dakam wilayah kerjanya, termasuk kegiatan dalam rangka
membina u[aya kesehatan swasta.

(d). Pelaksanaan Stratifikasi Puskesmas

1. Pelaksanaan Stratifikasi Puskesmas mencakup seluruh aspek Puskesmas


termasuk Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keiling dan hasil pembinaan peran
serta masyarakat antara lain dalam bentuk Posyandu. Sedangkan ruang lingkup
stratifikasi Puskesmas dikelompokkan dalam 4 aspek atau kelompok variable
yang meliputi :
(1). Hasil kegiatan Puskesmas dalam bentuk cakupan dari
masing-masing kegiatan
(2). Hasil dari cara pelaksanaan Manajemen Puskesmas
(3). Sumber daya yang tersedia di Puskesmas
(4). Keadaan lingkungan yang mempengaruhi pencapaian
hasil kegiatan Puskesmas

2. Pelaksanaan Stratifikasi Puskesmas


Kegiatan stratifikasi mencakup kegiatan :
(1). Pengumpulan data
(2). Pengolahan Data
(3). Analisis masalah dan penentuan langkah penanggulangan

3. Stratifikasi Puskesmas dilaksanakan setahun sekali secara menyeluruh dan


serentak di semua Puskesmas dan bertahap sesuai dengan jenjang
admionistrasi sampai ke Pusat

Di Tingkat Puskesmas

Dilaksanakan sendiri pleh masing-masing Puskesmas dan merupakan


kegiatan m,engukur kemampuan penampilan Puskesmas dalam rangka
mawas diri. Dengan tujuan agar Kepala Puskesmas dan staf mengetahui
kelemahan dan masalah yang dihadapi untuk berusaha memperbaikinya

4. Dalam menentukan strata Puskesmas dipakai pendekatan kuantitatif untuk


mengukur variable. Untuk menentukan nilai dipakai suatu patokan (suandar)
target yang seharusnya dicapai pada akhir Pelita V Dalam Pelita VI sekarang
dengan sendirinya patokan akan berdasarkan target Pelita VI

5. Penetapan Waktu Kegiatan

6. Hasil kegiatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut yang dinilai meliputi :

(a). Pemeliharaan/Peningkatan Kesehatan Gigi dan Mulut di sekolah dan


Masyarakat :

- % murid kelas selektif yang selesai perawatan lengkap (target 80%)


- % SD yang melaksanakan sikat gigi masal (Target 80% x Jumlah SD)
- % masyarakat daerah binaan yang mendapat pelayanan kesehatan gigi
sederhana dari kader (Target 20% x penduduk Desa binaan)

(b). Jangkauan pelayanan penyembuhan

- % penduduk yang mendapat pelayanan kesehatan gigi dan mulut


termasuk kunjungan dari Ibu Hamil, Prasekolah, Anak Sekolah dan
masyarakat Umum (Target 4% x jumlah penduduk wilayah kerja
Puskesmas)

(c). Pembinaan dan Bimbingan


Di sekolah dan Masyarakat :

- Di sekolah (Target 2 x se tahun )


- Di Masyarakat (Target : 3 x Setahun )

F. SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN TERPADU PUSKESMAS (SP2TP)

1. Pengertian

Dalam manajemen diperlukan adanya data yang akurat, tepat waktu dan kontinyu serta
mutakhir secara periodic. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
63/Menkes/II/1981 berlaku System Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas
(SP2TP)
SP2TP adalah tata cara pencatatan dan pelaporan yang lengkap untuk pengelolaan
Puskesmas, meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana dan kegiatan pokok yang dilakukan serta
hasil yang dicapai oleh Puskesmas.
Dengan melakukan SP2TP sebaik-baiknya akan didapat data dan informasi yang diperlukan
untuk perencanaan, penggerakkan pelaksanaan, pemantauan, pengawasan, pengendalian, dan
penilaian penampilan Puskesmas serta situasi kesehatan masyarakat umumnya

2. Tujuan :

a. Umum
Tersedianya data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan mutakhir secara
periodic/teratur untuk pengelolaan program kesehatan masyarakat melalui puskesmas di
berbagai tingkat administrasi

b. Khusus
c.
1). Tersedianya data yang meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana dan kegiatan pokok
puskesmas yang akurat, tepat waktu dan mutakhir secara teratur
2). Terlaksananya laporan data tersebut secara teratur diberbagai jenjang administrasi,
sesuai dengan peraturan yang berlaku
3). Termanfaatkannya data tersebut untuk pengambilan keputusan dalam rangka
pengelolaan program kesehatan masyarakat melalui puskesmas diberbagai
tingkat administrasi

3. Ruang Lingkup

1). SP2TP dilakukan oleh semua Puskesmas (termasuk Puskesmas dengan


Perawatan, Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling)
2). Pencattan dan Pelaporan meliputi :
a). Data Umum dan Demografi wilayah kerja Puskesmas
b). Data Ketenagaan di Puskesmas
c). Data sarana yang dimiliki Puskesmas
d). Data kegiatan pokok Puskesmas yang dilakukan baik di dalam maupun
di luar gedung Puskesmas

3). Pelaporan dilakukan secara periodic (bulanan, triwulan, semester dan tahunan)
dengan menggunakan formulir yang baku.
Seyogyanya berjenjang dari Puskesmas ke Dati II, dari Dati-II ke Dati-I, dan dari
Dati-I ke Pusat. Namun, sementara ini dapat dilakukan dari Dati-II langsung ke
Pusat, dengan tindasan ke Propinsi

4). Pelaksanaan SP2TP


Pelaksanaan SP2TP terdiri atas 3 kegiatan, yang meliputi :

a). Pencacatan dengan menggunakan format


Pencatan dilakkan dalam gedung Puskesmas/Puskesmas Pembantu yaitu
mengisi :

1) Family folder (Kartu individu dan kartu tanda pengenal


keluarga)

2) Buku Registrasi untuk :

(a) Rawat Jalan/Rawat Inap


(b) Penimbangan
(c) Kohort Ibu
(d) Kohort Anak
(e) Persalinan
(f) Laboratorium
(g) Pengamatan Penyakit Menular
(h) Immunisasi
(i) P.K.M.

3) Kartu Indeks Penyakit (Kelompok penyakit) yang disertai


distribusi jenis kelamin, golongan, umur dan desa

4) Kartu Perusahaam

5) Kartu Murid

6) Sensus Harian (Penyakit dan kegiatan Puskesmas) untuk


mempermudah pembuatan laporan. Petunuk pengisiannya ada
dalam buku SP2TP

b). Pelaporan

Jenis dan periode laporan sebagai berikut :

1) Bulanan

(a) Data kesakitan (Format LB-1


(b) Data Kematian (Format LB-2)
(c) Data Operasional (Format LB-3) :
Gizi, Immunisasi dan KIA
(d) Data Manajemen Obat (Format LB-4)

2) Triwulan
Data kegiatan Puskesmas (Format LT)

3) Tahunan

(a) Umum, Fasilitas (Format LSD-1)


(b) Sarana (Format LSD-2)
(c) Tenaga (Format LSD-3)
Data Kesehatan Gigi dan Mulut, terdapat pada format
LB-1 , LT., dan LSD-1

4) Alur Pengiriman Laporan

(a) Laporan dari Puskesmas dikirim ke Dinas Kesehatan


Tingkat II untuk diolah sesuai dengan petunjuk, dan
selanjutnya direkapitulasi ; laporan dikirim Dinas
Kesehatan Tk. I dan Departemen Kesehatan cq. Bagian
Informasi Dit Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat
(b) Umpan-balik dari Departemen Kesehatan dikirim ke
Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Propinsi.

5) Alur Pengiriman Jngka Panjang

Alur pengiriman jangka panjang adalah mengikuti jalur


jenjang administratif organisasi
Departemen Kesehatan menerima laporan dari kantor Wilayah
Departemen Kesehatan R.I.

G. TUGAS DAN FUNGSI TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS

Tugas atau wewenang tenaga kesehatan di Puskesmas pada garis besarnya dapat
digambarkan sebagai berikut :

1. Tugas Dokter
Mengusahakan agar fungsi Puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik, antara
lain :
(a) Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen
(b) Mengkooridinir kegiatan pokok Puskesmas
(c) Mengkoordinir pembinaan peran serta masyarakat melakui pendekatan
PKMD
(d) Menerima konsultasi dari semua kegiatan puskesmas

2. Tugas Dokter Gigi


(a) Melaksanakan pelayanan medik gigi dasar
(b) Menerima rujukan kasus-kasus medic gigi dasat dan mrujuk kasus-
kasus spesialistik.
(c) Bila diperlukan bisa melaksanakan pelayanan asuhan baik asuhan
sistematik maupun asuhan masyarakat inntegrasi dengan program-
program pokok puskesmas yang lain (KIA, UKS )
(d) Mengidentifikasi, merencanakan, memecahkan masalah, mengevaluasi
masalah kesehatan igi dan mulut di wilayahnya
(e) Mengkoordinir, memonitor keseluruhan program kesehatan gigi di
Puskesmas
(f) Mengkoordinir, menggerakkan perawat gigi dalam melaksanakan
pelayanan asuhan
(g) Meningkatkan kemampuan perawat gigi dalam bidang medic teknik,
dalam rangka pendelegasian wewenang bila yang bersangkutan akan
ditempatkan di Puskesmas tanpa dokter-gigi
(h) Bertanggung jawab dalam pencatatan/pelaporan dalam rangka system
monitoring/evaluasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut di wilayahnya.

3. Tugas Perawat Gigi


(a) Pelayanan asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut ini meliputi :
(1) Pelayanan Asuhan Sistematik ** (pada kelompok anak
sekolah/UKGS, Ibu Hamil/menyusui dan anak prasekolah)
(2) Pelayanan asuhan Keehatan Masyarakat ***

(b) Berdasarkan pendelegasian dari Dokter Gigi, bila diperlukan bisa


melakukan pelayanan medic gigi dasar
(c) Merencanakan, mempersiapkan, melaksanakan, mengevaluasi program
Pelayanan Asuhan kesehatan gigi dan mulut
(d) Membina, mengkoordinasikan, melatih prokesa dalam bidang
kesehatan gigi dan mulut
(e) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut

Dalam pengembangan karier di bidang pelayanan/fungsional (pembinaan


kepangkatan), dewasa ini telah disusun Angka Kredit Jabatan Fungsional,
berdasarkan kepada tugas/wewewnang masing-masing tenaga

KETERANGAN :

*) Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah suatu bentuk pelayanan
professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat, keluarga maupun
perorangan baik yang sakit maupun yang sehat meliputi : peningkatan
kesehatan gigi dan mulut, pencegahan penyakit gigi dan mulut dan
penyembuhan terbatas penyakit gigi dan mulut

**) Pelayanan asuhan sistematik bentuk kegiatan pelayanan kesehatan gigi


dan mulut yang terarah, terrencanna, ditujukan pada kelompok tertentu,
diikuti dalam suatu kurun waktu dan diselenggarakan secara
berkesinambungan

***) Pelayanan asuhan kesehatan masyarakat di bidang Kesehatan Gigi dan


Mulut, adalah : kgiatan dalam rangka upaya kesehatan gigi dan mulut
yang berkaitan dan ditujukan pada masyarakat, selain yang telah dicakup
dalam asuhan sistematik, langsung dilakukan sendiri atau tidak langsung,
melalui kader, integra-si tenaga kesehatan lain, melalui pendekatan
komunikasi, informasi dan edukasi serta mendorong masyarakat untuk
membiayai kesehatan sendiri.

4. Tugas Perawat

(a) Melaksanakan Pelayanan Pengobatan Jalan :


(b) Membantu Dokter, Kepala Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan di
Puskesmas
(c) Memeriksa dan mengobati penderita penyakit menular secara pasif
(d) Memberikan pengobatan darurat kepada penderita sakit gigi (kemudian
dirujuk)
(e) Mengadakan surveillance penyakit menular
(f) Melalkukan imunisasi pada bayi, anak sekolah
(g) Penyuluhan kesehatan pada penderita.
(h) Mengadakan kunjungan tindak lanjut pada keluarga penderita bila dipandang
perlu
(i) Mengunjungu sebagian dari skolah yang ada di wilayah kerjanya dalam
membantu perawat lain yang mempunyai kegiatan pokok UKS
(j) Pengobatan sementara penderita jiwa dan penyuluhan kesehatan jiwa
(k) Membantu melatih kesehatan/Prokesa
(l) Membantu Dokter kepala Puskesmas melakukan kegiatan fungsi manajemen
Puskesmas dalam bidang pengobatan

KETERANGAN :

- Dalam melakukan kegiatan-kegiatan di lapangan seperti kunjungan


rumah, UKS dan sebagainya, dapat diadakan pembagian wilayah kerja
dengan perawat
- Dalam tugas Puskesmas Keliling diadakan giliran dengan perawat lain

II. UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS

UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS

DEFINISI DAN PENGERTIAN


2

(c). Sasaran

Sasaran derajat kesehatan gigi dan Mulut dapat diukur


dengan
indikator berikut

Indikator derajat Kesehatan Gigi dan Mulut pada


Tahun 2000

Pada usia 6 tahun minimal 50% dari


semua anak
bebas karies dan minimal 90% anak mempunyai
3 sextan sehat CPITN
Pada usia 12 tahun DMF-T < 3,0 dan
minimal
70% anak mempunyai 3 sextan gusi sehat
Pada kelompok usia 18 tahun minimal
90% anak
mempunyai lengkung gigi lengkap dan minimal 50%
anak mempunyai 3 sextan gusi sehat
Pada kelompok usia 35-44 tahun
minimal 90% masyarakat
memiliki 20 gigi berfungsi

Indikator yang berhubungan dengan upaya


kesehatan gigi dan mulut

Pembinaanperan serta masyarakat dalam


upaya pelihara
diri (program UKGMD) dilaksanakan di 60% desa
Peran serta masyarakat (kader keehatan)
dalam
penyuluhan/pengobatan sederhana/rujukan mencakup
20% penduduk desa binaan
Frekuensi pembinaan petugas kesehatan
ke desa
dilaksanakan minimal 3 x setahun
Upaya peningkatan pencegahan pada
anak sekolah (kegiatan
menyikat gigi bersama) dilaksanakan di 30% SD
Upaya pelayanan pengobatan

KEGIATAN

Program Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas pada dasarnya dibagi dalam 3
(4).

Upaya Pelayanan Kesehatan Gigi Pada Masyarakat dan


Keluarga (UKGMD)
Pengertian
Upaya pelayanan kesehatan gigi dengan mengembangkan upaya pelayanan
yang bersumber pada oto-aktivitas nayarakat dengan pendekatan PKMD dalam
wadah LKMD
(5)

Pelayanan Asuhan
pada Kelompok Rawan (Rentan)

a). Pada Anak Sekolah (UKGS)


(6)

Kegiatan :

Berdasarkan kemapuan sarana/tenaga kesehatan di Puskesmas, kegiatan


UKGS dibagi dalam 3 tahapan, yaitu :
(7)

b). Pada Kelompok KIA.

Pengertian
Upaya pelayana asuhan kesehatan gigi dan mulut yang ditujukan kepada
(8)

Pelayanan Medik Gigi Dasar

Pelayanan ini dilaksanakan terhadap masyarakat yang


mencari
III. PERENCANAAN UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT
DI PUSKESMAS MELALUI MIKROPLANNING/PTP
(PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS)
Sebagai salah satu kegiatan pokok Puskesmas, perencanaan Upaya Kesehatan
Gigi dilaksanakan secara terpadu melalui PTP dengan pentahapan dan format-format
sebagai terlampi

Contoh

Perencanaan Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas Kuningan Jawa Barat

KEADAAN :

1) Tenaga

(a) Dokter Kepala Puskesmas


(b) Dokter Gigi merangkap 2 Puskesmas
(c) Bidan
(d) Pembantu Bidan
(e) Petugas UKS
(f) Perawat
(g) Jururawat Imunisasi
(h) Petugad Laboratorium

2) Situasi Wilayah

(a) Luas Wilayah Kerja : 2. 000 Km persegi


(b) Jumlah Penduduk Wilayah Puskesmas : 30. 000 orang
(c) Jumlah Desa : 3 Desa
(d) Jumlah Sekolah Dasar (SD) ; 20 SD
(e) Jumlah Murid : 10. 000 orang
(f) Jumkah Guru ORKES : 8 orang

3) Hasil kegiatan Kesehatan gigi dan mulut (Stratifikasi) Tahun 1994 :

(a) % murid Kelas Selektif selesai perawatan lengkap = 40%


(b) % SD yang melaksanakan sikat gigi massal = 8 SD (50% target)
(c) % Masyarakat yang mendapat pelayanan kader 10%
(d) % Penduduk yang mendapat pelayanan = 3%
(e) Pembinaan/Bimbingan ke Sekolah 1 x per Tahun per SD (1 x /Th/SD)
(f) Pembinaan/Bimbingan ke Desa : 1 x per Tahun per Desa (1 x /Th/Desa)

Anda mungkin juga menyukai