Anda di halaman 1dari 20

Program

Bimbingan dan Konseling


Tahun Pelajaran 2021/2022

Disusun Oleh:
Muhammad Adli Rizky, S.Pd

SMPN 14 Kota Tangerang


Jl. Perum Sekneg RI No. 33 Cikokol, Kota Tangerang - Banten
TANGERANG
Lembar Pengesahan

Program Bimbingan dan Konseling SMPN 14


Kota Tangerang 2021/2022

www.approling.com Muhammad Adli Rizky, S.Pd, SMPN 14


Kota Tangerang [Hal. 1]
Telah disetujui dan disahkan pada:

Hari :
Tanggal :

Menyetujui, TANGERANG,
Kepala Sekolah

Blewuk S.Nugroho, M.Pd Muhammad Adli Rizky, S.Pd


NIP. 196409101987031008 NIK. 3671112211970001
Kata Pengantar

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karuniaNya sehingga
kami dapat menyusun program Bimbingan dan Konseling ini. Penyusunan rencana program BK ini dimaksudkan sebagai
cara untuk memperlancar layanan BK dan mencari dukungan terhadap jalannya program BK.

Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini didahului diskusi internal guru BK. Setelah itu dilakukan asesmen
kebutuhan siswa dan mengolah data yang sudah dikumpulkan menjadi sebuah program menggunakan aplikasi
approling. Prosedur tersebut dilakukan agar program BK yang disusun sesuai dengan kondisi sekolah dan kebutuhan
konseli/peserta didik.

Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, maka izinkan kami
untuk mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Blewuk S.Nugroho, M.Pd selaku Kepala SMPN 14 Kota Tangerang


2. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMPN 14 Kota Tangerang
3. Siswa SMPN 14 Kota Tangerang yang telah mengisi instrumen kebutuhan

Kami berharap program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini dapat bermanfaat untuk kita semua terutama
konseli/ peserta didik. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari teman-teman guru Bimbingan dan Konseling untuk
peningkatan mutu dan sebagai dasar pertimbangan penyusunan program Bimbingan dan Konseling yang akan datang.

Program Tahunan

www.approling.com Muhammad Adli Rizky, S.Pd, SMPN 14


Kota Tangerang [Hal. 2]
A. Rasional

Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta
rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Sejalan dengan Tujuan Pendidikan Nasional, Guru BK SMPN 14
Kota Tangerang berupaya untuk memberikan pembekalan perkembangan peserta didik beserta faktor yang
mempengaruhinya.

Dalam implementasi Kurikulum 2013 peranan pelayanan BK lebih difokuskan sehingga benar-benar mampu
menunjang pengembangan potensi peserta didik secara optimal, lebih memberdayakan upaya pendidikan melalui
proses pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik dalam
berdinamika berpikir, merasa, bersikap, bertindak, dan bertanggung jawab. Penyusunan program BK merujuk pada
pedoman kurikulum dan berdasarkan kondisi objektif yang berkaitan dengan kebutuhan nyata di sekolah yang
disesuaikan dengan tahapan perkembangan peserta didik.

Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam membantu peserta didik dalam mencapai
tugas-tugas perkembangan sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan
Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam upaya mendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut, program BK
dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah. Bimbingan konseling di sekolah sangat
dibutuhkan keberadaannya khususnya untuk membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kehidupan sosial,
kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan

Peserta didik difasilitasi untuk memiliki keberanian bertindak dan bertanggung jawab serta mengembangkan
kemampuan untuk memperbaiki dan mengubah perilakunya sendiri. Tujuannya adalah agar perkembangan individu
dapat berjalan secara optimal. Bukan semata-mata pencapaian secara intelektual yang tinggi melainkan individu
mampu mengenal dan memahami diri sendiri, mampu menerima kenyataan diri secara objektif. Mampu mengarahkan
diri sesuai dengan kemampuan, kesempatan, sistem nilai, dan mampu melakukan pilihan dan mengambil keputusan
atas tanggung jawab sendiri.

Rancangan program yang dideskripsikan secara rinci dalam dokumen ini merupakan bukti dari komitmen untuk
memberikan layanan bimbingan dan konseling yang profesional bagi peserta didik. Orang tua mempercayai BK
membantu anak-anaknya berkembang sesuai dengan potensinya masing-masing. Hubungan guru dengan orang tua
cenderung transparan dalam menangani Problema peserta didik, guru berusaha cepat tanggap mencari solusi.

B. Dasar Hukum

Paradigma Bimbingan dan Konseling dewasa ini lebih berorientasi pada pengenalan potensi, tugas perkembangan,
dan pemenuhannya. Perubahan tersebut menunjukan adanya upaya perbaikan pelaksanaan BK di sekolah sekaligus
menegaskan betapa pentingnya program BK. Walaupun demikian, pada praktiknya kebijakan sekolah terkadang tidak
mencerminkan urgensi keberadaan BK di sekolah. Untuk mengaskan kembali keberadaan BK maka telah dibuat
sejumlah aturan pelaksanaan BK. Adapun dasar hukum sebagai berikut:

www.approling.com Muhammad Adli Rizky, S.Pd, SMPN 14


Kota Tangerang [Hal. 3]
1. Konselor sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1 angka 6 dinyatakan bahwa "Pendidik adalah tenaga
kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur,
fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan
pendidikan".

2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 tentang StandarKualifikasi
Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan bahwa "Kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan
pada jalur pendidikan formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan
Konseling; (ii) berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional, yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi".

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling
padapendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan bahwa "Komponen layanan Bimbingan dan
Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan
individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan sistem. Bidang layanan Bimbingan dan Konseling
mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidang layanan belajar, (c) bidang layanan sosial, (d) bidang layanan karir".

4. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMP, 2016, Dirjen Guru dan
TenagaKependidikan (GTK). Pada POP BK SMP ini berisi mengenai prosedur teknis bagi guru BK / Konselor dalam
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan, dan menindaklanjuti layanan bimbingan dan konseling.
Oleh karena itu, pelaksanaan BK dan rancangan program ini mengacu pada POP BK tersebut.

C. Visi Misi

1. VISI dan Misi Sekolah

a. Visi Sekolah
Terwujudnya murid yang mandiri dan agamis

b. Misi Sekolah
1. Mengoptimalkan potensi murid untuk mencapai prestasi
2. Mengoptimalkan potensi murid untuk mencapai perilaku yang sehat2. Visi Misi

Program Bimbingan dan Konseling

a. Visi Bimbingan dan Konseling


Terwujudnya kehodupan siswa yang sejahtera psikis (well being)

b. Misi Bimbingan dan Konseling


1. Layanan BK memberi pelayanan tanpa pelabelan
2. Mengutamakan layanan langsung pada siswa
3. Menggunakan teknologi dalam pemberian layanan

www.approling.com Muhammad Adli Rizky, S.Pd, SMPN 14


Kota Tangerang [Hal. 4]
D. Deskripsi Kebutuhan

Asesmen kebutuhan (needs assesment ) digunakan untuk mengetahui kebutuhan peserta didik dan sebagai dasar
dalam menyusun program Bimbingan dan Konseling. Instrumen yang digunakan dalam penyusunan program ini yaitu
AGM-U (Angket Gejala Masalah Umum). Instrumen AGM-U memiliki fungsi serupa dengan instrumen lainnya di BK
yaitu sebagai alat asesmen kebutuhan. Kelebihan instrumen AGMU yaitu disusun perjenjang kelas untuk pemetaan
kebutuhan program dan sekaligus dapat mengukur gejala masalah secara umum. Adapun hasil asesmen pengukuran
adalah sebagai berikut:

1. Profil Kebutuhan Program Peserta Didik

www.approling.com Muhammad Adli Rizky, S.Pd, SMPN 14


Kota Tangerang [Hal. 5]
a. Tabel Layanan Dasar
No Kriteria Persentase Kategori Strategi Layanan Banyaknya Tema Persentase
1 Tertinggi Semua Bimbingan Lintas Kelas / Seminar 1 3,1%
2 Menengah Mayor Bimbingan Klasikal 26 81,3%
3 Terendah Minor Papan Bimbingan 3 9,4%
4 Terbawah Konfirm Leaflet 2 6,3%
Jumlah 32 100%
b. Tabel Layanan Responsif dan Perencanaan Individu
No Kriteria Persentase Kategori Strategi Layanan Konseli yang Membutuhkan Persentase
1 75-100% Sangat Segera Konseling Individual 192 41.83%
2 50-74% Segera Konseling Kelompok 76 16.56%

www.approling.com Muhammad Adli Rizky, S.Pd, SMPN 14


Kota Tangerang [Hal. 6]
3 25-49% Kurang Segera Bimbingan Kelompok 181 39.43%
4 0-24% Tidak Segera Layanan Konsultasi 10 2.18%
Jumlah 459 100%

c. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil asesmen kebutuhan siswa diketahui kebutuhan layanan dasar terdiri dari empatstrategi
layanan yaitu seminar, klasikal, papan bimbingan dan pembuatan leaflet dengan komposisi seperti yang tertera pada
tabel 2.1.

2. Berdasarkan hasil asesmen kebutuhan siswa juga diketahui bahwa kebutuhan layanan responsif,perencanaan
individual dan pemintaan terdiri dari empat strategi yaitu Konseling Individual, Konseling Kelompok, Bimbingan
Kelompok dan Layanan Konsultasi dengan komposisi seperti yang tertera pada tabel
2.2.

www.approling.com Muhammad Adli Rizky, S.Pd, SMPN 14


Kota Tangerang [Hal. 7]
2. Profil Kebutuhan Peserta Didik Perbidang Gejala Masalah Umum

Kebutuhan peserta didik/konseli juga dapat dilihat berdasarkan bidang gejala masalah umum. Hasil analisis
kebutuhan perbidang dan prioritas gejala masalah juga dapat dijadikan dasar pertimbangan pembuatan banyaknya
layanan BK serta tema layanannya. Adapun hasil analisisnya sebagaiberikut:

a. Hasil Analisis
No Bidang Masalah Persentase

1 Pribadi 30.73%

2 Sosial 27.46%

www.approling.com Muhammad Adli Rizky, S.Pd, SMPN 14


Kota Tangerang [Hal. 8]
3 Karier 23.81%

4 Belajar 29.24%

Jumlah 111.23%

E. Rumusan Tujuan Program BK

Rumusan tujuan dibuat berdasarkan pada hasil deskripsi kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan
merupakan bentuk internalisasi yang diharapkan dari layanan BK yang akan dilakukan yang terdiri atas tiga tingkatan
Pengenalan (pemahaman), Akomodasi (sikap), dan Tindakan (perilaku) yang sebaiknya dikuasai peserta didik/konseli
setelah memperoleh layanan Bimbingan dan Konseling. Berikut rumusan tujuannya yang dimaksud:

Tabulasi Rumusan Tujuan


Rank Tujuan Akhir Layanan Tema Layanan Persen
Peserta didik menyenangi kemampuan bekerjasama dengan teman
1 Kerjasama 59.83%
baru
Peserta didik melatih memahami cara belajar yang cocok untuk diri
2 Gaya Belajar 58.26%
sendiri
3 Peserta didik mengelola memiliki sikap asertif pada teman Asertif 54.47%
Peserta didik melatih kesulitan memilih teman belajar kelompok
4 Belajar Kelompok 53.29%

Peserta didik melatih memiliki kemandirian untuk merencanakan


5 Orientasi Karier 52.90%
cita-cita
Peserta didik melatih kemampuan beradaptasi dengan lingkungan
6 Lingkungan Sekolah 52.24%
sekolah
Peserta didik menyenangi memiliki perasaan setara dalam belajar
7 Pemilihan 50.20%

Peserta didik menciptakan kemampuan membina hubungan dengan Kesulitan Beradaptasi dengan
8 50.11%
teman baru Tem
Peserta didik melatih memiliki kesadaran pada perubahan primer
9 Ciri Perkembangan Primer 49.63%

10 Peserta didik melatih meningkatkan motivasi melajar Semangat Belajar 47.63%


Peserta didik menyenangi meningkatkan sikap pantang menyerah
11 Sungguh-sungguh 47.45%

Peserta didik melatih pemahaman terhadap bahaya stereotype


12 Kepintaran 46.32%
budaya
13 Peserta didik menciptakan mengenali potensi diri sendiri Bakat 46.06%
Peserta didik menciptakan mampu menjalin persahabatan dengan
14 Pemahaman Peran Sosial 45.84%
lawan jenis
Peserta didik menciptakan memiliki kemampuan mengelola emosi Kemampuan Berekspresi Marah
15 45.14%

Peserta didik menyenangi sikap yang mencerminkan kesadaran


16 Peran Laki-laki 44.62%
kesetaraan gender
Peserta didik melatih mempunyai kesadaran beribadah dengan
17 Disiplin Ibadah 44.49%
disiplin
18 Peserta didik melatih kesadaran keragaman gender Kerjasama 43.49%
Peserta didik menciptakan menanamkan kesadaran bahaya bully
19 Bully 41.79%

www.approling.com Muhammad Adli Rizky, S.Pd, SMPN 14


Kota Tangerang [Hal. 9]
Peserta didik melatih memiliki kesadaran pada perubahan sekunder
20 Ciri Perkembangan Sekunder 41.57%

Peserta didik menyenangi sikap menjalin silaturahim sebagai ibadah


21 Memaafkan Kesalahan 41.09%
dalam bermasyarakat
Peserta didik melatih kesadaran bahwa perbedaan sebagai anugerah
22 Perbedaan sebagai Anugerah 39.00%
tuhan
23 Peserta didik menciptakan memiliki rencana pengeluaran Hemat 38.78%
24 Peserta didik melatih termotivasi untuk menyelesaikan tugas Motivasi Menyelesaikan Tugas 35.82%
25 Peserta didik melatih manfaat organisasi di smp Organisasi 35.64%
Peserta didik melatih menanamkan sikap bersyukur pada kondisi diri
26 Bersyukur 35.34%

27 Peserta didik menyenangi kesadaran untuk bersikap jujur Menyontek 31.98%


Peserta didik melatih meningkatkan pemahaman mengenai jejak
28 Jejak digital 31.50%
digital
Peserta didik menyenangi menanamkan sikap bijak dalam bermedia
29 Kerahasiaan 30.33%
sosial
Peserta didik melatih kesadaran penting untuk terus belajar Kerja itu Lebih Baik dari
30 28.71%
sepanjang hayat Bersek
31 Peserta didik melatih kesadaran untuk bersekolah Tujuan Sekolah 27.84%
Peserta didik melatih meningkatkan kecintaan pada sekolah tempat
32 Penyesalan Masuk SMP 27.28%
belajar
Keterangan:
Dibutuhkan Semua : 75-100%
Dibutuhkan Kebanyakan : 50-74%
Kurang Dibutuhkan : 25-49%
Sedikit Dibutuhkan : 0-24%

www.approling.com Muhammad Adli Rizky, S.Pd, SMPN 14


Kota Tangerang [Hal. 10]
F. Komponen Program

Komponen program Bimbingan dan Konseling di SMA/MAN yaitu Layanan Dasar, Layanan Peminatan dan
Perencanaan Individual, Layanan Responsif, dan Dukungan Sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing
komponen:

1) Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli yang berkaitan dengan
pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karier. Layanan Dasar
dilaksanakan dalam aktivitas yang terencana. Kegiatan langsung kepada peserta didik/konseli dapat berupa Bimbingan
Kelompok, Bimbingan Klasikal, dan Bimbingan Lintas Kelas. Aktivitas yang dilaksanakan secara tidak langsung misalnya
melalui Papan Bimbingan, Leaflet atau Media lainnya.

2) Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan bersifat segera dan bisa sewaktu-waktu sesuai
kebutuhan peserta didik. Kebutuhan datang dapat dari dua hal pertama optimalsiasi tugas perkembangan dan kedua
masalah yang bersumber dari lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karier. Layanan secara langsung terdiri
atas Konseling Individual, Konseling Kelompok, Konsultasi, Konferensi Kasus, Referal, dan Advokasi. Sementara aktivitas
Layanan Responsif melalui media adalah Konseling melalui Elektronik dan Kotak Masalah.

3) Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik


Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian bantuan kepada semua peserta
didik/konseli dalam membuat dan mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar, dan karier. Tujuan utama
layanan ini ialah membantu peserta didik belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya
sendiri dan mengambil tindakan secara proaktif terhadap informasi tersebut. Layanan peminatan dan perencanaan
individual berisi aktivitas membantu setiap peserta didik untuk mengembangkan dan meninjau minat dan perencanaan
pribadi, sosial, belajar, dan karier.

4) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja infrastruktur dan
pengembangan keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang secara tidak langsung memberikan bantuan
kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik.

G. Bidang Layanan

Secara umum Bimbingan dan Konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang layanan, yaitu bidang
layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karier yang merupakan satu kesatuan utuh yang
tidak dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta didik/konseli.

1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor kepada peserta didik atau konseli
untuk memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara

www.approling.com Muhammad Adli Rizky, S.Pd, SMPN 14


Kota Tangerang [Hal. 11]
bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan secara optimal
dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya.

2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli untuk memahami lingkungannya dan
dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial
yang dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya sehingga
mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya.

3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri untuk belajar, memiliki sikap
dan keterampilan belajar, terampil merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan
belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan
kebahagiaan dalam kehidupannya.

4. Karier
Proses pemberian bantuan oleh guru Bimbingan dan Konseling atau konselor kepada peserta didik/konseli untuk
mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi, dan pengambilan keputusan karier sepanjang rentang
hidupnya secara rasional dan realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan
hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.

H. Tema Layanan Dasar

Tema atau topik layanan merupakan cerminan pokok bahasan atau materi yang akan disampaikan oleh guru BK baik
secara langsung maupun melalui media. Tema ini digunakan dalam layanan dasar seperti pada seminar, layanan
klasikal, maupun layanan berbasis media. Tema merupakan rincian lanjut dari rumusan kebutuhan dan tujuan peserta
didik atau konseli dalam aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karier. Tema-tema ini selanjutnya akan
dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Layanan
Bimbingan dan Konseling (RPL BK)

Tataran
No Bidang Aspek Perkembangan Jumlah Pertemuan Topik / Tema
Internalsiasi
Kematangan Teman Sebaya
1 Sosial Akomodasi 1 x pertemuan Kerjasama

2 Belajar Kematangan Intelektual Pengenalan 1 x pertemuan Gaya Belajar


3 Pribadi Kematangan Emosi Tindakan 2 x pertemuan Asertif
Kematangan Teman Sebaya
4 Belajar Pengenalan 1 x pertemuan Belajar Kelompok

5 Karir Wawasan Karier Pengenalan 1 x pertemuan Orientasi Karier


6 Pribadi Perilaku Etis Pengenalan 1 x pertemuan Lingkungan Sekolah
Kematangan Teman Sebaya
7 Belajar Akomodasi 1 x pertemuan Pemilihan

Kesulitan Beradaptasi dengan


8 Pribadi Perilaku Etis Tindakan 1 x pertemuan
Tem
9 Pribadi Kesadaran Gender Pengenalan 1 x pertemuan Ciri Perkembangan Primer

www.approling.com Muhammad Adli Rizky, S.Pd, SMPN 14


Kota Tangerang [Hal. 12]
10 Belajar Tanggung Jawab Sosial Pengenalan 1 x pertemuan Semangat Belajar
11 Karir Wirausaha Akomodasi 1 x pertemuan Sungguh-sungguh
12 Belajar Kesadaran Gender Pengenalan 1 x pertemuan Kepintaran
13 Karir Pengembangan Diri Tindakan 1 x pertemuan Bakat
14 Sosial Kesadaran Gender Tindakan 2 x pertemuan Pemahaman Peran Sosial
Kemampuan Berekspresi Marah
15 Pribadi Kematangan Emosi Tindakan 1 x pertemuan

16 Sosial Kesadaran Gender Akomodasi 1 x pertemuan Peran Laki-laki


17 Pribadi Religiusitas Pengenalan 1 x pertemuan Disiplin Ibadah
18 Belajar Kesadaran Gender Pengenalan 1 x pertemuan Kerjasama
Kematangan Teman Sebaya
19 Sosial Tindakan 1 x pertemuan Bully

Ciri Perkembangan Sekunder


20 Pribadi Kesadaran Gender Pengenalan 1 x pertemuan

21 Sosial Religiusitas Akomodasi 2 x pertemuan Memaafkan Kesalahan


Perbedaan sebagai Anugerah
22 Sosial Religiusitas Pengenalan 1 x pertemuan

23 Karir Wirausaha Tindakan 1 x pertemuan Hemat


Motivasi Menyelesaikan Tugas
24 Belajar Tanggung Jawab Sosial Pengenalan 1 x pertemuan

25 Karir Pengembangan Diri Pengenalan 1 x pertemuan Organisasi


26 Pribadi Religiusitas Pengenalan 1 x pertemuan Bersyukur
27 Belajar Kematangan Intelektual Akomodasi 1 x pertemuan Menyontek
28 Sosial Tanggung Jawab Pengenalan 1 x pertemuan Jejak digital
29 Sosial Tanggung Jawab Akomodasi 1 x pertemuan Kerahasiaan

Kerja itu Lebih Baik dari


30 Karir Kematangan Intelektual Pengenalan 1 x pertemuan
Bersek
31 Karir Wawasan Karier Pengenalan 1 x pertemuan Tujuan Sekolah
32 Karir Kematangan Intelektual Pengenalan 1 x pertemuan Penyesalan Masuk SMP

www.approling.com Muhammad Adli Rizky, S.Pd, SMPN 14


Kota Tangerang [Hal. 13]
I. Rencana Kegiatan (Action Plan) atau Silabus

Rencana kegiatan (action plan) atau silabus Bimbingan dan Konseling merupakan rencana yang menguraikan
tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat dari hasil asesmen. Rencana tindakan terhadap
kondisi peserta didik/konseli serta standar kompetensi kemandirian Konseli. Rencana kegiatan (action plan) terdiri dari
dua bagian yaitu layanan dasar dan responsif serta perencanaan dan peminatan. Rencana kegiatan Bimbingan dan
Konseling terdiri dari beberapa komponen, yaitu :

a. Tujuan Layanan
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen dan tugas perkembangan atau standar
kompetensi kemandirian Konseli.

b. Bidang Layanan
Berisi tentang bidang layanan Bimbingan dan Konseling.

c. Komponen Layanan
Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan responsif, (3) peminatan dan perencanaan
individual, (4) dukungan sistem.

d. Strategi Layanan
Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan dengan komponen layanan.
Contohnya untuk komponen layanan dasar, strategi layanan yang dapat dilaksanakan adalah bimbingan. e. Kelas

Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan Bimbingan dan Konseling. f. Materi

Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai tujuan. g. Metode

Berisi teknik/strategi kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling yang akan dilakukan. h.

Alat/media

Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point presentation, kertas kerja dan sebagainya.

i. Evaluasi
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian tujuan layanan
Silabus Layanan Dasar Sekolah SMPN 14 Kota Tangerang tahun ajaran 2021/2022

Tujuan Layanan Bidang Intensitas Tema Materi


Peserta didik menyenangi kemampuan bekerjasama dengan
Sosial 1 x pertemuan Kerjasama
teman baru
Peserta didik melatih memahami cara belajar yang cocok
Belajar 1 x pertemuan Gaya Belajar
untuk diri sendiri
Peserta didik mengelola memiliki sikap asertif pada teman
Pribadi 2 x pertemuan Asertif

Peserta didik melatih kesulitan memilih teman belajar


Belajar 1 x pertemuan Belajar Kelompok
kelompok
www.approling.com Muhammad Adli Rizky, S.Pd, SMPN 14
Kota Tangerang [Hal. 14]
Peserta didik melatih memiliki kemandirian untuk
Karir 1 x pertemuan Orientasi Karier
merencanakan cita-cita
Peserta didik melatih kemampuan beradaptasi dengan
Pribadi 1 x pertemuan Lingkungan Sekolah
lingkungan sekolah
Peserta didik menyenangi memiliki perasaan setara dalam
Belajar 1 x pertemuan Pemilihan
belajar
Peserta didik menciptakan kemampuan membina hubungan Kesulitan Beradaptasi dengan
Pribadi 1 x pertemuan
dengan teman baru Tem
Peserta didik melatih memiliki kesadaran pada perubahan
Pribadi 1 x pertemuan Ciri Perkembangan Primer
primer
Peserta didik melatih meningkatkan motivasi melajar Belajar 1 x pertemuan Semangat Belajar
Peserta didik menyenangi meningkatkan sikap pantang
Karir 1 x pertemuan Sungguh-sungguh
menyerah
Peserta didik melatih pemahaman terhadap bahaya
Belajar 1 x pertemuan Kepintaran
stereotype budaya
Peserta didik menciptakan mengenali potensi diri sendiri
Karir 1 x pertemuan Bakat

Peserta didik menciptakan mampu menjalin persahabatan


Sosial 2 x pertemuan Pemahaman Peran Sosial
dengan lawan jenis
Peserta didik menciptakan memiliki kemampuan mengelola Kemampuan Berekspresi
Pribadi 1 x pertemuan
emosi Marah
Peserta didik menyenangi sikap yang mencerminkan
Sosial 1 x pertemuan Peran Laki-laki
kesadaran kesetaraan gender
Peserta didik melatih mempunyai kesadaran beribadah
Pribadi 1 x pertemuan Disiplin Ibadah
dengan disiplin
Peserta didik melatih kesadaran keragaman gender Belajar 1 x pertemuan Kerjasama
Peserta didik menciptakan menanamkan kesadaran bahaya
Sosial 1 x pertemuan Bully
bully
Peserta didik melatih memiliki kesadaran pada perubahan Ciri Perkembangan Sekunder
Pribadi 1 x pertemuan
sekunder
Peserta didik menyenangi sikap menjalin silaturahim sebagai
Sosial 2 x pertemuan Memaafkan Kesalahan
ibadah dalam bermasyarakat
Peserta didik melatih kesadaran bahwa perbedaan sebagai Perbedaan sebagai Anugerah
Sosial 1 x pertemuan
anugerah tuhan
Peserta didik menciptakan memiliki rencana pengeluaran
Karir 1 x pertemuan Hemat

Peserta didik melatih termotivasi untuk menyelesaikan Motivasi Menyelesaikan Tugas


Belajar 1 x pertemuan
tugas
Peserta didik melatih manfaat organisasi di smp Karir 1 x pertemuan Organisasi
Peserta didik melatih menanamkan sikap bersyukur pada
Pribadi 1 x pertemuan Bersyukur
kondisi diri

Peserta didik menyenangi kesadaran untuk bersikap jujur


Belajar 1 x pertemuan Menyontek

Peserta didik melatih meningkatkan pemahaman mengenai


Sosial 1 x pertemuan Jejak digital
jejak digital
Peserta didik menyenangi menanamkan sikap bijak dalam
Sosial 1 x pertemuan Kerahasiaan
bermedia sosial

www.approling.com Muhammad Adli Rizky, S.Pd, SMPN 14


Kota Tangerang [Hal. 15]
Peserta didik melatih kesadaran penting untuk terus belajar Kerja itu Lebih Baik dari
Karir 1 x pertemuan
sepanjang hayat Bersek
Peserta didik melatih kesadaran untuk bersekolah Karir 1 x pertemuan Tujuan Sekolah
Peserta didik melatih meningkatkan kecintaan pada sekolah
Karir 1 x pertemuan Penyesalan Masuk SMP
tempat belajar

www.approling.com Muhammad Adli Rizky, S.Pd, SMPN 14


Kota Tangerang [Hal. 16]
J. Evaluasi

Evaluasi program BK dapat diartikan sebagai segala upaya atau tindakan yang disengaja untuk mengukur, menilai,
dan mengambil keputusan pada program BK melalui serangkaian prosedur yang mengacu pada kriteria tertentu yang
bertujuan untuk memperbaiki program. Evaluasi secara umum memiliki tujuan sebagai cara untuk mengetahui tingkat
keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian program yang telah dilaksanakan. Jenis evaluasi sangat banyak dan di dalam
Panduan Operasional Pelaksanaan BK terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil untuk
mengevaluasi program BK.

Evaluasi proses merupakan kegiatan evaluasi yang dilakukan selama kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling
masih berlangsung. Evaluasi proses program bimbingan bertujuan untuk mengukur sejauh mana efektivitas suatu
proses kegiatan bimbingan klasikal yang telah dilaksanakan di dalam kelas. Evaluasi hasil merupakan kegiatan yang
dilakukan setelah layanan selesai diberikan kepada konseli/peserta didik bisa dalam satu semester atau satu tahun
sekali atau bahkan pertiga tahun sekali. Evaluasi hasil bertujuan untuk memperoleh informasi tentang keefektifan
layanan Bimbingan dan Konseling pada aspek pencapaian perubahan kondisi peserta didik terutama layanan klasikal.

Fokus pengukuran dan penilaian pada evaluasi proses dan hasil dapat meliputi :
a. Evaluasi proses meliputi aspek emosi konseli/peserta didik, kebermanfaatan topik, kesesuaian materidan
metode serta kebermaknaan konseli/peserta didik melalui refleksi.
b. Evaluasi hasil meliputi perubahan pemahaman diri, sikap dan perilaku yang terkait dengan tema atautopik
yang telah diberikan.
c. Keduanya juga dapat diukur melalui adanya rencana kegiatan dari konseli/peserta didik dalam
upayapengembangan diri.

Evaluasi memiliki beberapa tahapan yang tergantung pada model evaluasi yang digunakan. Secara umum evaluasi
memiliki lima tahapan:
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan data
c. Analisis data dan interpretasi data
d. Rekomendasi atau tindak lanjut
e. Pelaporan Hasil Evaluasi

Pada program BK di sekolah ini maka evaluasi akan dilakukan pada akhir semester 2 (genap) dan berakhir pada awal
tahun pelajaran baru dengan melibatkan beberapa unsur stakeholder. Instrumen yang digunakan adalah angket
dengan menggunakan alat bantu google form. Hasil yang diberikan akan dilaporkan kepada stakeholder sesuai dengan
kebutuhannya.

Lampiran 1
Tanggal Pengisian

Angket Gejala Masalah Umum (AGM-U) Nama

Kelas

www.approling.com Muhammad Adli Rizky, S.Pd, SMPN 14


Kota Tangerang [Hal. 17]
Jenis Kelamin P L

Jenjang NIS

Kelas NISN

Deskripsi Angket Gejala Masalah Umum (AGM-U) merupakan alat pengumpul data non tes yang berisi tentang
tugas pekembangan dan potensi hambatan yang dihadapi siswa. AGM-U dirancang oleh team
approling.com secara khusus. Item angket ini didasarkan pada teori tugas perkembangan, teori kesulitan
belajar dan hasil penelitian mengenai masalah siswa di Indonesia. Hasil jawaban dari angket ini dapat
dijadikan dasar pembuatan program dan dasar pemberian layanan konseling untuk siswa

Petunjuk 5) Sangat Sering (SS)


4) Sering (S)
3) Kadang-Kadang (KK)
2) Jarang (J)
1) Sangat Jarang (SJ)

Komitmen Jawablah dengan kondisi sebenarnya yang Anda rasakan atau alami. Jawaban Anda akan dirahasiakan
dan tidak mempengaruhi penilaian hasil belajar.

Quesioner
SS S KK J SJ
No Pernyataan
5 4 3 2 1
1 Saya kesulitan belajar dengan teman secara online

2 Saya kesulitan belajar di rumah dengan sistem online

3 Saya merasa kesulitan mengungkapkan hal yang tidak disukai

4 Saya kesulitan berkomunikasi dengan teman belajar kelompok saat ini

5 Saya merasa bingung cita-cita berubah-ubah

6 Saya khawatir tidak mampu mengikuti sistem belajar saat ini

7 Saya merasa minder kalau belajar dengan yang lebih pintar

8 Saya merasa takut tidak memiliki teman baru di SMP

9 Saya bingung terhadap perubahan fisik saat ini

10 Saya merasa semangat terus menurun dalam hal belajar

11 Saya mudah pesimis dalam menyelesaikan persoalan

12 Saya merasa perempuan lebih pintar dari pada laki-laki

13 Saya merasa tidak memiliki bakat

14 Saya kesulitan memiliki teman lawan jenis

15 Saya mudah marah pada kesalahan yang dibuat orang lain

www.approling.com Muhammad Adli Rizky, S.Pd, SMPN 14


Kota Tangerang [Hal. 18]
16 Saya merasa laki-laki lebih tinggi derajatnya dari perempuan

17 Saya sering menunda waktu ibadah saat ini

18 Saya hanya ingin belajar dengan teman berjenis kelamin sama

19 Saya berkata atau berbuat kasar pada teman dengan maksud bercanda

20 Saya merasa bingung mulai tertarik dengan lawan jenis

21 Saya berat memaafkan kesalahan orang lain

22 Saya merasa bingung mengapa harus diciptakan berbeda-beda

23 Saya berbelanja meski tidak barang tidak dibutuhkan

24 Saya malas mengerjakan tugas atau Pekerjaan Rumah (PR)

25 Saya merasa ikut serta dalam organisasi adalah hal percumah

26 Saya menyesal memiliki kondisi fisik yang tidak menarik

27 Saya menyontek saat ujian

28 Saya memposting di medsos tanpa berpikir akibatnya

29 Saya merasa lega memposting masalah pribadi di medsos

30 Saya merasa saat ini lebih baik bekerja dari pada bersekolah

31 Saya merasa melanjutkan sekolah saat ini merupakan tindakan sia-sia

32 Saya terpaksa bersekolah di SMP ini

www.approling.com Muhammad Adli Rizky, S.Pd, SMPN 14


Kota Tangerang [Hal. 19]
Angket Gejala Masalah Umum (AGM-U)

Prioritas Dari gejala masalah yang Anda pilih pada lembar sebelumnya, pilihlah lima gejala masalah utama yang
menurut Anda menjadi sumber persoalan yang dihadapi saat ini. Dimulai dari peringkat 1 dengan
kategori masalah terberat.

Petunjuk Cara menuliskannya satu kolom untuk satu nomor item, misalnya peringkat 1 No 12 tulis saja dengan
angka 12

Quesioner

Peringkat No Item Pernyataan


1 Pada tabel sebelah kiri
nomor item pernyataan
2 yang ditulis hanya item
yang dipilih sebagai
masalah pada lembar
3 sebelumnya

Jika peserta didik/konseli merasa masih ada gejala masalah yang belum tercantum dalam angket maka dapat
menuliskannya pada kolom di bawah ini. Tulis dengan bahasa yang baik dan benar tanpa ada singkatan.

TANGERANG,
Guru Bimbingan dan Konseling

Muhammad Adli Rizky, S.Pd


NIK. 3671112211970001

www.approling.com Muhammad Adli Rizky, S.Pd, SMPN 14


Kota Tangerang [Hal. 20]

Anda mungkin juga menyukai