Anda di halaman 1dari 9

KISI-KISI TES KARAKTERISTIK PRIBADI (TKP)

Berdasarkan Permenpan nomor 27 Tahun 2021, Tes Karakteristik


Pribadi (TKP) merupakan tes yang bertujuan untuk menilai
penguasaaan pengetahuan dan kemampuan mengimplementasikan:

a) pelayanan publik, dengan tujuan mampu menampilkan perilaku


keramahtamahan dalam bekerja yang efektif agar bisa memenuhi
kebutuhan dan kepuasan orang lain sesuai dengan tugas dan
wewenang yang dimiliki;
b) jejaring kerja, dengan tujuan mampu membangun dan membina
hubungan, bekerja sama, berbagi informasi dan berkolaborasi dengan
orang lain secara efektif;
c) sosial budaya, dengan tujuan mampu beradaptasi dan bekerja secara
efektif dalam masyarakat majemuk, terdiri atas beragam agama, suku,
budaya, dan sebagainya;
d) teknologi informasi dan komunikasi, dengan tujuan mampu
memanfaatkan teknologi informasi secara efektif untuk meningkatkan
kinerja; e
e) profesionalisme, dengan tujuan mampu melaksanakan tugas dan
fungsi sesuai dengan tuntutan Jabatan; dan
f) anti radikalisme, dengan tujuan menjaring informasi dari individu
tentang pengetahuan terhadap anti radikalisme, kecenderungan
bersikap, dan bertindak saat menanggapi stimulus dengan beberapa
alternatif situasi
ANTI RADIKALISME

TUJUAN

Tes Karakteristik Pribadi dengan tema anti radikalisme bertujuan menjaring informasi
dari individu tentang pengetahuan terhadap anti radikalisme, kecenderungan

bersikap, dan bertindak saat menanggapi stimulus dengan beberapa alternatif situasi.

PENGERTIAN

Anti radikalisme adalah gerakan anti kekerasan yang biasanya gerakannya

berdasarkan sila-sila pancasila yang sangat menentang adanya sebuah radikalisme


atau gerakan perpecahan antar bangsa.

Secara umum, radikalisme adalah suatui deologi, ide ataupun gagasan dan paham
yang ingin melakukan perubahan pada system sosial dan politik dengan

menggunakan cara-cara ekstrem. Tindakan seseorang atau kelompok tertentu yang


bersifat radikal tersebut cenderung menggunakan kekerasan dalam melaksanakan

perubahan yang diinginkan. Kelompok radikal tersebut umumnya menginginkan


perubahan dilaksanakan dengan cepat, secara drastis dan seringkali bertentangan

dengan sistem sosial yang berlaku.

Yang paling sering mendapat sorotan adalah radikalisme agama. Radikalisme agama

dipicu oleh hadirnya semangat menjadikan suatu agama tertentu sebagai agama
sekaligus sebagai negara. Gerakan ini dikatakan radikal karena lebih mengedepankan

pemahaman literal terhadap teks dan cenderung mudah menggunakan kekerasan


dalam melaksanakan pemahaman mereka. Semangat Bergama tersebut berlebihan

tanpa dibarengi pengetahuan agama yang memadai sehingga munculah klaim


kebenaran tunggal. Pihak yang tidak sepemikiran dengan mereka dianggap sesat dan

harus dimusnahkan.
CIRI-CIRI

Ciri-ciri radikalisme yaitu:

1. Dapat berupa tanggapan yang diwujudkan dalam bentuk evaluasi, penolakan atau

perlawanan yang disampaikan dengankeras.

2. Upaya penolakan yang dilakukan secara terus menerus dan menuntut perubahan

drastik sesuai yang diinginkan.

3. Orang-orang yang menganut paham radikalisme biasanya memiliki keyakinan yang

kuat terhadap ide atau program yang mereka ingin jalankan.

4. Penganut radikalisme tidak segan-segan menggunakan cara kekerasan dalam

mewujudkan keinginan mereka.

5. Umumnya mereka beranggapan bahwa pihak yang berbeda pandangan dengan

meraka adalah salah.

6. Intinya, tindakan radikalisme itu mencakup intoleransi, anti ideolopi Pancasila, anti

NKRI dan perbuatan yang bisa menyebabkan disintegrasi bangsa.

UPAYA PEMERINTAH DALAM ANTI RADIKALISME

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai strategi sebetulnya, salah satunya

dibentuknya Unit Kerja PresidenPembinaanIdeologi Pancasila. Pemerintah juga


melakukan pendekatan terhadap narapidana terorisme di lapas-lapas.

Pada tanggal 12 November 2019 telah terbit Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang
Penanganan Radikalisme ASN Dalam Rangka Penguatan Wawasan Kebangsaan ASN,

yang ditandatangani oleh 10 kementerian lembaga, yaitu Kementerian Dalam Negeri,


Kementerian Agama, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Hukum

dan HAM, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Intelijen Negara, Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Badan
Kepegawaian Negara dan Komisi Aparatur Sipil Negara. SKB tersebut mengatur

sinergitas K/L dalam rangka penanganan tindakan radikalisme ASN. Berdasarkan SKB
tersebut tim Satgas lintas K/L yang bertugas menerima laporan, menindaklanjuti dan

memberikan rekomendasi penanganan kepada pimpinan K/L terkait, dengan


tembusan ke Kemenpan RB, Kemendagri, BKN dan Komisi ASN.

11 JENIS PELANGGARAN RADIKALISME OLEH ASN

1. Penyampaian pendapat baik lisan maupun tulisan, dalam format teks, gambar,
video, ataupun audio, melalui media sosial yang bermuatan ujaran kebencian terhadap

Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan Pemerintah

2. Penyampaian pendapat baik lisan maupun tulisan dalam format teks, gambar, audio

maupun video melalui media sosial yang bermuatan ujaran kebencian terhadap salah
satu suku, agama, ras dan antar golongan

3. Penyebarluasan pendapat yang bermuatan ujaran kebencian sebagaimana pada


poin 1 dan 2 di atas melalui media sosial (share, broadcast, u[;oad, retweet, repost, dan

sejenisnya)

4. Tanggapan atau dukungan sebagai tanda setuju pendapat sebagaimana poin 1 dan

2 dengan memberikan likes, dislikes, love, retweet atau comment di media sosial.

5. Pemberitaan yang menyesatkan baik secara langsung maupun tidak langsung

melalui media sosial

6. Penyebarluasan pemberitaan yanhg menyesatkan baik secara langsung maupun

tidak langsung

7. Penyelenggaraan kegiatan yang mengarah pada perbuatan menghina, menghasut,

memprovokasi dan membenci Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan
Pemerintah
8. Keikutsertaan pada organisasi dan atau kegiatan yang diyakini mengarah pada

perbuatan menghina, menghasut, memprovokasi dan membenci Pancasila, UUD 45,


Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan Pemerintah

9. Penggunaan atribut yang bertentangan dengan Pancasila, UUD 45, Bhinneka


Tunggal Ika, NKRI dan Pemerintah

10.Pelecehan terhadap simbol Negara baik secara langsung maupun tidak langsung
melalui media sosial dan atau media lainnya

11.Perbuatan sebagaimana dimaksud pada angka 1-10 dilakukan secara sadar oleh
ASN

✍🏻 Contoh soal :

1. Suatu hari anda memutuskan untuk memasukkan anak ke sebuah lembaga


pendidikan yang berbasis keagamaan namun ternyata lembaga tersebut
menolak adanya penghormatan bendera dan juga menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia raya hal yang anda lakukan yaitu:

A. Membiarkan anak tersebut untuk tetap masuk ke sekolah lembaga


agama tersebut

B. Memastikan bahwa anak tidak masuk ke sekolah dengan basis


radikalisme dan tidak menjunjung tinggi pancasila

C. Mencoba menegur pihak sekolah bahwa lembaga tersebut telah


mengarah ke radikalisme dan menolak untuk sekolah disana

D. Menjelaskan bahwa sekolah tersebut radikalisme kepada anak

E. Ada tidak paham mengenai apapun sehingga biarkan saja

Jawaban : C - B - D - E - A

Pembahasan : Pancasila dan juga ketuhanan merupakan dua hal yang harus
berjalan secara seimbang. Terutama di lembaga resmi yang ada di Indonesia
seperti sekolah atau lembaga pendidikan tentu apabila tidak menggunakan.
Hal ini maka sudah dipastikan menuju ke arah radikalisme

2. Hendri mengatakan bahwa ia tidak senang dengan adanya program


bantuan sosial pemerintah karena dirasa tidak tepat sasaran, dan juga tidak
mendapatkan bantuan tersebut padahal membutuhkan. Hal ini
menyebabkan Hendri mengajak Dedi untuk melakukan protes kepada
kelurahan setempat demikian juga melakukan perusakan kantor kelurahan
agar tidak hal-hal yang akan dilakukan Dedi yaitu

A. Langsung percaya dan juga setuju akan pendapat ataupun usulan dari
Hendri

B. Memilih untuk tidak terlibat dan diam saja karena bukan urusan menjadi

C. Menjelaskan bahwa tindakan tersebut masuk ke dalam tindakan


radikalisme dan juga mencoba untuk menanyakan secara baik-baik ke kantor
kelurahan

D. Membagi bantuan sosial yang didapatkan oleh dedi dengan henry


agar bisa terbagi dua dan cukup adil

E. Mencoba menanyakan informasi dan juga kejelasan yang Hendri


maksud serta mengajaknya untuk mengkonfirmasi secara baik-baik ke kantor
kelurahan

Jawaban : C - E - D - B - A

Pembahasan : Radikalisme berawal dari kekerasan dan juga sikap main hakim
sendiri tanpa mengkonfirmasi adanya berita dan juga informasi yang ada
sehingga apa yang dilakukan hendri mengarah ke radikalisme

3. Ani memiliki tugas untuk menyanyikan lagu kebangsaan nasional dan


diserahkan ke gurunya. Namun hanya menganggap bahwa tugas tersebut
tidak terlalu penting bagaimana pendapat anda
A. Lagu kebangsaan Indonesia merupakan salah satu cara menghormati
nasionalisme dan juga menghindari adanya paham radikalisme yang dimiliki
oleh anak-anak

B. Lembaga pendidikan merupakan tempat yang penting untuk


mengatasi paham radikalisme sehingga tugas ini sangatlah penting untuk
dilakukan oleh anak-anak

C. Radikalisme harus ditumpas di mana saja termasuk sekolah

D. Setuju dengan Ani karena tugas tersebut merupakan salah satu tugas
yang tidak terlalu penting

E. Menganggap bahwa tugas Anii penting hanya untuk menilai

Jawaban : A - B - C - E - D

Pembahasan : Mencintai negara dan juga meningkatkan nasionalisme yang


dimiliki oleh seseorang dapat membantu mengatasi adanya paham
radikalisme terutama jika dilakukan sejak di bangku sekolah.

4. Menurut informasi terdapat 228 penangkapan terorisme sepanjang tahun


2020 yang berencana untuk meledakkan lembaga resmi pemerintah maupun
tempat-tempat ibadah. Hal ini tentu saja menjadi gambaran yang cukup
berbahaya. Bagaimana pendapat anda

A. Hal tersebut wajar terjadi karena munculnya ketidakpercayaan


masyarakat terhadap pemerintah

B. Adanya gambaran kasus ini menjadi polemik karena radikalisme telah


masuk di tengah masyarakat Indonesia

C. Kita harus mengantisipasi adanya paham radikalisme dan juga ujaran


kebencian mengingat adanya kasus ini menjadi bukti bahwa di tengah
masyarakat telah terjadi penyebaran radikalisme

D. Biasa saja karena kasus tersebut tidak terlalu menimbulkan efek yang
besar
E. radikalisme tidak bisa diangkat dari beberapa oknum yang terbukti
melakukan terorisme

Jawaban : C - B - E - A - D

Pembahasan : Selain memahami bahwa radikalisme adalah hal yang


berbahaya kita juga harus mengantisipasi dan juga menghindari adanya
kemungkinan terpapar radikalisme di manapun dan kapanpun

5. Seorang Pria, menjadi lulusan sebuah pesantren besar yang ada di Jawa
Timur. Selama ini pesantren tersebut menjunjung tinggi pancasila dan juga
berlandaskan agama islam dalam pembelajaran. Namun menurut pria
tersebut, pancasila tersebut tidak berguna karena negara Indonesia adalah
negara islam

A. Hal ini tentu saja salah karena negara Indonesia dilandasi oleh bhinneka
tunggal ika dan memiliki agama serta suku dan ras yang beragam

B. Pria tersebut memiliki resiko terpapar radikalisme karena pemikirannya


tersebut

C. Hal ini sebenarnya wajar terjadi karena ia keluar dari pesantren ataupun
sekolah agama

D. Radikalisme tidak sejalan dengan adanya sekolah agama yang dirilis

E. Jelas apa yang anda pikirkan sangat berbahaya karena mengarah ke


radikalisme

Jawaban : A - B - E - D - C

Pembahasan : berencana menjadikan Indonesia sebagai negara agama


sesuai agama islam saja tentu saja sudah mengarah ke paham radikalisme.
Karena hal ini mengabaikan adanya pancasila dan juga memaksakan untuk
terbentuknya negara yang diinginkan oleh sebuah organisasi ataupun paham
tertentu.

Anda mungkin juga menyukai