FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN 2021 STRATEGY DAN AKSI KEBIJAKAN PERIKANAN TANGKAP UNTUK IMPLEMENTASI RENCANA PENGELOLAAN PERIKANAN TCT 2021-2026 Ir. Muhamad Zaini Hanafi, MM Plt. Dirjen Perikanan Tangkap
Definisi RPP (Rencana Pengelolaan Perikanan)
Dokumen resmi yang memuat status perikanan dan rencana strategis pengelolaan perikanan di bidang penangkapan ikan. Kesepakatan antara pemerintah dan para pemangku kepentingan, sebagai arah dan pedoman dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya ikan di bidang penangkapan ikan Urgensi 1. Urgensi legal Keputusan MKP no. 107/KEPMEN-KP/2015 tentang RPP TCT akan berakhir masa berlakunya pada 28 Agustus 2020 2. Urgensi operasional : Penyesuaian dan pemutakhiran substansi status SDI TCT dan serta rencana strategis TCT untuk masa lima tahun kedepan (2020-2025) 3. Urgensi kebijakan : Mempertahankan Tingkat Produksi o Mempertahankan Akses Sumber Daya Ikan di Laut Lepas, empertahankan Akses Pemasaran Tujuan Pengelolaan Dalam Rpp TCT Aspek Sumber Daya Terwujudnya pengelolaan Tuna dan Cakalang dan ekosistemnya secara Berkelanjutan. Aspek Tata Kelola Meningkatnya kepatuhan terhadap pelaksanaan peraturan perundang- undangan penangkapan tuna dan cakalang, bycatch dan ERS. Aspek Persyaratan Pasar Terpenuhinya persyaratan pasar untuk tuna dan cakalang. Produksi Tct Rerata 2012-2018 Tuna Cakalang Tongkol TCT Global sebanyak 7.9 Juta Ton dengan rerata 16,01% Kontribusi Tct Indonesia atau sebanyak 1.538.845 Ton Sebaran Isu Dan Permasalahan Sumber daya ikan : Belum tersedianya estimasi tingkat pemanfaatan dan alokasi sumber daya tongkol Belum adanya pengaturan pemanfaatan sumberdaya tongkol di perairan kepulauan yang didasarkan pada ketersediaan stock. Persyaratan Pasar: Pelaksanaan sistem rantai pasok (dalam cakupan aspek CPIB, sistem informasi dan Peningkatan mutu hasil tangkapan) belum terpenuhi Tata Kelola: kepatuhan penerapan logbook penangkapan ikan belum optimal Akurasi data logbook penangkapan ikan masih rendah Minimalisasi dampak operasional perikanan tangkap terhadap perubahan iklim Kapasitas Sumberdaya Manusia dalam kegiatan ilmiah (scientific) terkait pengelolaan (management) masih kurang sehingga berimplikasi kepada akurasi data dan pelaporan kepada RFMO Pemahaman pelaku usaha dan asosiasi terhadap ketentuan pemerintah dan RFMO, kurang Ringkasan Ran Rpp TCT & Unit Kerja (Pj) Jumlah Rencana Aksi pada Rencana Strategis RPP TCT: 170 Rencana Aksi TC di Samudera Hindia, 155 rencana Aksi TC di Perairan Kepulauan, 173 Rencana Aksi TC di Samudera Pasifik, 52 Rencana Aksi Tongkol di WPPNRI Strategy Implementasi Sesuai Arah Dan Fokus Kebijakan Pengelolaan Perikanan TCT Perbaikan Data Tuna, (Monitoring dan Pelaporan), Perbaikan Sistem Pendaftaran dan Penandaan Kapal Tuna, Implementasi Harvest Strategy untuk tuna di P. Kepulauan, Kemudahan Berusaha dan Persyaratan Pasar TCT, Pengelolaan Rumpon dan Juvenil Tuna Ecologically Related Species, Pemanfaatan Peluang Penangkapan Ikan Tuna di ZEE dan Laut Lepas, Pemberantasan IUU Fishing Pembentukan mekanisme formal untuk koordinasi stakeholder perikanan TCT, Pengelolaan Umpan Hidup pada perikanan Huhate, dan Strategi adaptasi pengurangan emisi karbon Strategy Implementasi Sesuai Arah Dan Fokus Kebijakan Pengelolaan Perikanan Tct 1, perbaikan Data Tuna, (Monitoring dan Pelaporan) 2. Perbaikan Sistem Pendaftaran dan Penandaan Kapal Tuna 3. Implementasi Harvest Strategy untuk tuna di P. Kepulauan 4. Persyaratan Pasar TCT 5. Pengelolaan Rumpon dan Juvenil Tuna 6. ecologically Related Species 7. Pemanfaatan Peluang Penangkapan Ikan Tuna di ZEE dan Laut Lepas 8. Pemberantasan IUU Fishing 9. Kegiatan monitoring dan tindakan terhadap aktivitas kapal yang melakukan pelanggaran IUU Pembentukan mekanisme formal untuk koordinasi stakeholder perikanan TCT 10. Pembentukan kelembagaan tuna yang melibatkan stakeholder perikanan tuna Pengelolaan Umpan Hidup pada perikanan Huhate 11. Dukungan perikanan budidaya untuk penyediaan umpan hidup Strategi adaptasi pengurangan emisi karbon
IDENTIFIKASI DAN PEMETAAN ENABLING FACTORS UNTUK IMPLEMENTASI RPP
TCT Tri Wiji Nurani
1. RPP TCT 2021-2026
Dokumen : Sudah selesai disusun Menunggu pengesahan Segera diberlakukan Ruang Lingkup : Sumber daya ikan dan lingkungan, Tata Kelola, dan Persyaratan Pasar Isi : Status Perikanan, Rencana Strategis (Isu pengelolaan, Tujuan dan Sasaran, Indikator dan Tolok Ukur, Rencana Aksi Pengelolaan Tujuan RPP TCT 2021-2026 Sumber Daya • Terwujudnya pengelolaan tuna dan cakalang danekosistemnya secara berkelanjutan Tata Kelola • Meningkatnya kepatuhan terhadap pelaksanaan peraturan perundangu ndangan penangkapan tuna dan cakalang, bycatch dan ERS Persyaratan Pasar • Terpenuhinya persyaratan pasar untuk tuna dan cakalang RPP TCT 2021-2026 (Sasaran: WPP 571,572, 573) Sumber Daya : Pemantauan hasil tangkapan tuna sirip biru selatan, Data dan informasi hasil tangkapan dan upaya tuna dan cakalang, Bycatch dan ERS, Hiu, Tuna mata besar dan madidihang berukuran kecil Tata Kelola : Monitoring pengembangan armada, Penandaan alat tangkap, Kepatuhan pelaksanaan log book, Peningkatan pemantauan di atas kapal, Pendaftaran IMO number, Port state measures, Peningkatan kapasitas SDM, Pemahaman pelaku usaha terhadap ketentuan nasional dan RMFO, Survey sosial ekonomi, IUU Fishing, dan Koordinasi stakeholder Persyaratan Pasar : Pelaporan ekspor-impor tuna, Sertifikasi Ecolabelling, Supply chain system, Tag dan Catch Documentation Scheme untuk tuna sirip biru selatan, Pemantauan ketertelusuran dan legalitas hasil tangkapan nelayan skala kecil 2. Kondisi Perikanan Tuna Saat Ini 1. Penghentian sementara (Moratorium) Perizinan Usaha Perikanan Tangkap di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (PERMEN-KP Nomor 56 Tahun 2014). 2. Pemberhentian kegiatan alih muatan (transhipment) di laut (Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 57/PERMEN-KP/2014 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Per.30/Men/2012 Tentang Usaha Perikanan Tangkap di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia) kini diizinkan kembali, diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 58/PERMEN-KP/2020. 3. Pandemi covid-19 sehingga distribusi logistik ikan nasional terkendala 3. Faktor-Faktor Penting Keberhasilan Implementasi untuk Mendukung Rencana Strategis KKP 2020-2024 Rencana Strategis KKP 2020- 2024 : Peningkatan kontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap perekonomian nasional dan Indikator: peningkatan nilai ekspor hasil perikanan dari dari 6,17 USD miliar pada tahun 2020 menjadi 8,00 USD miliar tahun 2024 Faktor yang ada : Posisi tuna dalam perdagangan internasional, Hambatan perdagangan internasional, RPP sudah dibuat, Perangkat Kelembagaan yang sudah diatur. Tuna Tujuan Ekspor Utama Indonesia, 2019 USA 37,05% (USD 1,828,98 Juta) JAPAN 13.48% (USD 665,19 Juta) ASEAN 11,09% (USD 547,31 Juta) CHINA 16,78% (USD 828,36 Juta) EU 7.69% (USD 379.67 Juta) Ekspor Komoditas Utama Tahun 2019 Volume ekspor terbesar tahun 2019 adalah rumput laut, sedangkan nilai ekspor terbesar yaitu udang. Tuna urutan no. 3 baik untuk volume maupun nilai ekspor. Volume ekspor terbesar tahun 2019 adalah rumput laut, sedangkan nilai ekspor terbesar yaitu udang. Tuna urutan no. 3 baik untuk volume maupun nilai ekspor. Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan Di WPPNRI Potensi SDI Estimasi Potensi, JTB, dan Tingkat Pemanfaatan SDI di masing-masing WPP. Tata Kelola Berdasarkan angka estimasi potensi tersebut perlu untuk dikelola. RPP disusun dari aspirasi semua stakeholders sesuai perannya masing-masing. Wadah Perlu wadah koordinasi & sinergi pengelolaan perikanan di masing-masing WPPNRI. LPP WPPNRI Wadah koordinasi & sinergi stakeholders sesuai kewenangannya. ATP Arah Tindakan Pengelolaan. Optimalisasi Pengelolaan Perikanan Faktor-Faktor Penting Keberhasilan Implementasi untuk Mendukung Rencana Strategis KKP 2020-2024 1. Tujuan : Peningkatan nilai ekspor, ketaatan kesepakatan internasional, sumber daya tuna lestari. 2. Tolok Ukur : Keseimbangan manfaat sosial, ekonomi dan keberlanjutan sumber daya; dunia usaha dan industri berkembang; terwujudnya pengelolaan tuna. 3. Kendala : Keterbatasan data dan informasi, kapasitas SDM, teknologi, jaminan mutu produk, ketergantungan pasar, konflik kepentingan. 4. Perubahan yang dimungkinkan : Peningkatan kerjasama regional dan internasional, penciptaan kondisi kondusif untuk berusaha, penyediaan sarana prasara, pengembangan SDM 5. Kebutuhan : Keberpihakan pemerintah, kelembagaan, koordinasi antar sektor, peran serta stakeholder, pendanaan, kebijakan/peraturan, penegakan hukum. 6. Aktivitas : Basis data terintegrasi, pemenuhan persyaratan pasar, peningkatan akses pasar, peningkatan akses teknologi/informasi. 7. Stakeholder (pelaku usaha) : Pengusaha tuna, ABK, industri pendukung (hulu), industri hilir, tenaga kerja, masyarakat. 8. Lembaga/Institusi : Pemerintah Pusat (KKP dan Kementerian terkait), Pemerintah Daerah, PT, Lembaga Penelitian, NGO, organisasi kemasyarakatan lainnya.
STRATEGI IMPLEMENTASI RPP TCT
Aktivitas Industry menuju MSC AP2HI • Komitmen perusahaan • Keterlibatan di FCMC/Forum • Ketersediaan data (kapal, tangkapan, by-catch, ETP, umpan) • Kepatuhan terhadap kode etik: • Pendaftaran kapal • Penempatan observer • Pendataan rumpon • Pelatihan • Dll • Rantai pasok perikanan yang jelas Tujuan & Sasaran RPP TCT Terbentuknya mekanisme formal kordinasi stakeholder • Tersedianya informasi hasil tangkapan dan upaya • Tersedianya informasi mengenai biologi spasial dan temporal ikan tuna dan cakalang + by-catch & ERS • Teridentifikasinya kebutuhan umpan hidup dan penyediaannya • Harmonisasi peraturan spesies hiu • Peningkatan jumlah penempatan observer sebesar 25% • Perbaikan pengelolaan rumpon • Tersusunnya HS & HCR