POTENSI
POTENSIPERIKANAN
PERIKANANINDONESIA
INDONESIA
LAUT
Potensi Lestari (MSY) = 6,4 Juta ton/tahun
JTB (Jumlah Tangkapan yang
Diperbolehkan) = 5,12 juta ton/tahun (80%
MSY)
PERAIRAN
UMUM
Peluang
= + 1,5 juta ton/tahun
Ukuran lingkaran
menunjukkan tingkat
pelanggaran
Modus operandi
Tanpa dokumen izin
Memiliki izin tapi melanggar ketentuan:
alat tangkap, fishing ground, port of call
Pemalsuan dokumen
Manipulasi persyaratan (DC, Bill of sale)
Transhipment di laut tdk pernah lapor di
PP
Double flagging
KONDISI
Pengawasan
SAAT INI
KEBIJAKAN
STRATEGI
PROGRAM
Internal:
SDM lemah
Sar-pras terbatas
KKP baru solid
Renstra
RKA-KL
APBN
Pengawasan
EFEKTIF &
EFISIEN
LAUT
SEJAHTERA
& AMAN
KEBIJAKAN UMUM
Wasdal SDKP diarahkan untuk menekan
IUU fishing secara signifikan, dengan
mengerahkan sumber daya yang ada,
menggalang kerjasama dg mitra penegak
hukum, mengoptimalkan kekuatan sendiri
dengan menerapkan prioritas, efektif &
efisien guna terwujudnya pengelolaan
SDKP yang bermanfaat bagi
kesejahteraan dan keamanan.
Strategi Penanganan
Preemptive pencegahan offensif sebelum
PERMASALAHAN IUU
FISHING
Sumber
1. PENGADAAN KAPAL
2. PENDAFTARAN KAPAL
3. PERIZINAN
4. OPERASI KAPAL
SUMBERDAYA PENGAWASAN
Vessel Monitoring System
VMS
KAPAL
PENGAWAS
MSA
PESAWAT/UAV
RADAR
SATELIT/PANTAI
VMS
ALAT
KOMUNIKASI
SLO (SURAT LAIK OPS)
LBP (LOGBOOK PERIKANAN)
POKMASWA
S
PENGAWAS/
PPNS
PROSES PENANGANAN
PELANGGARAN
PEMERIKSAAN
DI SIDANG
PENGADILAN
PENUNTUTAN
PENYIDIKAN
15
KUHP
PENYIDIKAN
60 hari
RUU
PERIKANAN
30 hari
PENUNTUTAN
50 hari
25 hari
PEMERIKSAAN DI
PENGADILAN
BANDING
90 hari
30 hari
90 hari
30 hari
KASASI
110 hari
30 hari
KETENTUAN PIDANA
TERIMA KASIH
BERFIKIR
MENGANALISIS
BERORGANISASI
BERUSAHA
SASARAN PENYULUHAN
Pelaku utama
Sasaran
utama
Pihak yang
paling berhak
memperoleh
manfaat
penyuluhan
meliputi:
Nelayan,Pembudidaya,
Pengolah Ikan
Pelaku usaha
Sasaran
antara
Penjelasan
pemangku kepentingan
lainnya yang meliputi
kelompok atau
lembaga pemerhati
pertanian, perikanan,
dan kehutanan serta
generasi muda dan
MATERI PENYULUHAN
Materi penyuluhan dibuat berdasarkan
kebutuhan dan kepentingan pelaku utama dan
pelaku usaha dengan memperhatikan
kemanfaatan dan kelestarian sumber daya
pertanian, perikanan, dan kehutanan.
Materi penyuluhan berisi unsur pengembangan
sumber daya manusia dan peningkatan modal
sosial serta unsur ilmu pengetahuan, teknologi,
informasi, ekonomi, manajemen, hukum, dan
pelestarian lingkungan.
(Pasal 4)
Sustainable
12.957
Sebaran Penyuluh
AgenPerubahan
Developmen
Penyuluh
PNS/CPNS
Penyuluh
PPTK
Penyuluh
SWADAYA
Penyuluh Swasta
3.212
1.213
8.492
40
24,79%
9,36%
65,54%
0,31%
www.pusluh.kkp.go.id
CyberExtension
SIM LUH
SMS gateway
Data per 9 Februari 2015
TERIMA
KASIH
PUSAT PENYULUHAN KP
BADAN PENGEMBANGAN
SUMBERDAYA MANUSIA KELAUTAN DAN
PERIKANAN
DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN
KERJASAMA PENYULUHAN
ILLEGAL FISHING
Indonesia - Australia
Program Sosialisasi Bersama
D E PAR T M E N T O F AG R I C U L T
U R E , F I S H E R I E S AN D F O R E S
TRY
PUSAT PENYULUHAN KP
BPSDMKP,
PERKENALAN :
Nama : Sofyan Rivai
Tempat Tanggal Lahir : Garut, 9 Agustus 1961
Jabatan : Penyuluh rangkap Kepala Sub.Bidang Program Pusat
Penyuluhan KP
Riwayat Pendidikan :
- Diploma III Ahli Penyuluhan Pertanian Jurusan Perikanan (APP
Sidoarjo Jatim)
- S1 (Sarjana Ekonomi) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Adhy Niaga
Jakarta
Riwayat Jabatan/Pekerjaan ;
Kepala Sub Bidang Program Penyuluhan KP (KKP) sampai saat ini
(Men KP).
Kepala Sub. Bidang Materi Penyuluhan BPSDM KP (KKP)
Kepala Laboratorium Diseminasi Teknologi Pertanian Ambon
Maluku; (DEPTAN)