Modifikasi HIPPAM Menurut Teori Birokrasi Ideal Max Webber
Modifikasi HIPPAM Menurut Teori Birokrasi Ideal Max Webber
200413623384
ABSTRAK
HIPPAM sebagai salah satu bentukan grup sosial masyarakat yang telah mampu
membuktikan diri dalam memenuhi tujuan dari dibentuknya grup sosial tersebut, dengan
demikian HIPPAM memiliki potensi yang tidak dapat dilalaikan. Dengan bentuk
dasarnya yang merupakan grup sosial, HIPPAM memiliki ruang pengembangan yang
besar. Memahami hal tersebut, penyusunan karya tulis yang membahas tentang
kemungkinan pemodifikasian HIPPAM ini dilakukan.
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Di sisi lain, bukti konkrit dari HIPPAM sebagai grup sosial dapat dilihat dari
pendekatan yang dipilih oleh pengurusnya dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu,
salah satu contohnya adalah, dalam mengatasi permasalahan dari pembayaran rekening
air oleh pelanggannya yang menunggak, pendekatan yang dipilih oleh pengurus HIPPAM
untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan mendatangi konsumen yang
bersangkutan, dan membicarakan solusi terbaik, yang dapat disimpulkan dengan
persepektif lain, pendekatan yang dipilih oleh HIPPAM adalah pendeketan dengan asas
kekeluargaan seperti paguyuban pada umumnya. Hal tersebut dapat dimaklumi jika
memahami asal mula dari berdirinya HIPPAM yang didorong oleh inisiatif warga sekitar
dalam menyelesaikan masalah bersama, yaitu kebutuhan air yang dipergunakan warga
untuk kegiatan konsumsi dan industri pertanian maupun peternakan.
PEMBAHASAN
Penjabaran dari ciri formalitas organisasi yang dapat dikaitkan, beserta dengan
bentuk-bentuk modifikasi yang dapat dipergunakan untuk mengkaitkan grup sosial
HIPPAM dengan struktur formal organisasi sebagai berikut:
Dapat kita lihat bahwa HIPPAM telah memenuhi ciri formalitas dari suatu organisasi
tersebut. Dengan fungsi dan tujuan untuk mengayomi dan memenuhi kebutuhan air bersih
masyarakat dengan menerapkan sistem distribusi yang baik. Di sisi lain tujuan khas yang
dimaksud dapat berupa tujuan untuk memenuhi kebutuhan golongan masyarakat tertentu.
Mempunyai dan mengembangkan susunan status hirarkhi
HIPPAM dapat terlihat telah mulai menerapkan ciri formalitas tersebut, meski tidak
dalam taraf yang kompleks. Hal tersebut dapat dimaklumi dikarenakan volume
keanggotaan dan tujuan yang terbatas. Dengan demikian cara yang bisa diambil adalah
dengan peningkatan cakupan pelayanan yang mendorong dibutuhkannya anggota
maupun tujuan baru yang menyebabkan peningkatan kompleksitas, dan dibutuhkan
manajerial berhirarkhi.
Sebagai sebuah grup sosial, HIPPAM belum memenuhi ciri formalitas tersebut, dengan
pendekatan operasional yang diterapkan bergantung pada inisiatif dan dorongan mandiri
dari pengurus. Secara realistis kebijakan tidak dapat diterapkan tanpa adanya struktur
hirarkhi pada suatu organisasi, dengan demikian penetapan struktur hirarkhi akan secara
tidak langsung menimbulkan adanya kebijakan yang harus ditaati dalam pelaksanaa
operasional HIPPAM.
Mempunyai wewenang
Penarikan anggaran rekening air yang diberlakukan oleh HIPPAM merupakan salah satu
bentuk demonstrasi dari kepemilikan wewenang terhadap infrastruktur pendistribusian
air yang grup sosial tersebut miliki.
HIPPAM memiliki properti material berupa pipa dan pompa yang dipergunakan untuk
pendistribusian air, dan properti non-material yang berupa tenaga kerja sukarela, maka
dari itu dapat disimpulkan bahwa HIPPAM secara menyeluruh memenuhi ciri formalitas
organisasi ini.
HIPPAM yang merupakan singkatan dari Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum
merupakan nama dari grup sosial tersebut. Maka dapat dengan singkat disimpulkan
bahwa HIPPAM telah memenuhi ciri formalitas tersebut.
KESIMPULAN
Albrow, Martin. (1989). Birokrasi. alih bahasa M Rusli Karim dan Totok Daryanto.
Yogyakarta: Tiara Wacana