Anda di halaman 1dari 48

CIPUTRA WORLD SURABAYA

Jenis proyek : Superblock, mixed-use building


Konsultan
a. Konsultan arsitek: DP Architect Singapore.
b. Konsultan lokal (arsitek, struktur,
mekanikal, elektrikal) : Arkonin.
c. Konsultan biaya konstruksi dan quantity
surveyors: PT. Reynolds Partnership.
Pemilik dan Pengembang : PT. Ciputra Surya Tbk.
Kontraktor : PT. Adhikarya (Persero) Tbk.
Lokasi : Jl. Mayjen Sungkono No. 89, Surabaya
Pembangunan :
- Tahun 2009 (dimulai)
- Tahun 2011 (selesai)
- 22 Juli 2011 (peresmian)

Ciputra World Surabaya merupakan proyek komersial pertama dan terbaru dari PT.
Ciputra Surya Tbk. Proyek ini merupakan kerjasama dari PT. Ciputra Surya Tbk. dengan 9
perusahaan ternama lainnya. Ciputra World Surabaya dibangun di atas lahan seluas 7,7 ha
dan berlokasi di Jalan Mayjend. Sungkono, tepatnya di pintu gerbang Surabaya Barat. Tema
dari proyek ini adalah mengangkat semangat Surabaya sebagai kota pesisir. Sehingga
bentukan dasar massanya diilhami bentukan kapal layar tradisional. Nantinya tempat ini
akan menjadi dunia rekaan yang akan menampung aktivitas warga sekaligus sebagai ikon
kawasan tersebut.

Struktur Bangunan II | 1
Ciputra World Surabaya berlokasi di CBD Mayjen Sungkono Surabaya, dibangun
dengan konsep Superblock. Superblock yang terdiri dari Mall Ciputra World, Hotel Ciputra
World, Skyloft-SOHO,The Voila Apartment, Ciputra World Office dan juga VieLoft- a New
SOHO melengkapi Ciputra World sebagai fungsi entertainment, perhotelan, perkantoran,
dan hunian. Superblock ini memenuhi kebutuhan hunian, sekaligus tempat kerja, serta pusat
gaya hidup seperti tempat belanja dan rekreasi. Masterplan dan desain superblock Ciputra
World dirancang DP Architect Singapura. Gaya arsitektur yang dimunculkan menciptakan
image Ciputra World yang modern serta artistik.

MAL CIPUTRA WORLD SURABAYA

Mal Ciputra World di bangun di


atas tanah seluas 3 Hektar, dengan luas
90.000 meter persegi yang dilengkapi
dengan blok apartemen, ahotel bintang
5 dibawah manajemen Swiss-Belhotel
International, dan SOHO (Small
Office Home Office) untuk memenuhi
kebutuhan konsumen modern saat ini.
Resmi dibuka pada tanggal 22 Juli 2011, Mal Ciputra World memuat lebih dari 215 retail
dan merepresentasikan pusat perbelanjaan kelas atas yang memuat retal-retail entertainment
serta tempat makan.

Denah Mal Ciputra World Surabaya

Mal Ciputra World terdiri atas 6 lantai utama, yaitu lower ground (LG), ground floor
(lantai dasar), serta lantai 1 hingga lantai 4. Setiap denah di tiap lantainya memiliki
karakteristik bentuk dan posisi retail/tenant yang berbeda-beda.

Struktur Bangunan II | 2
Lower Ground

Ground Floor

Struktur Bangunan II | 3
Lantai 1

Lantai 2

Struktur Bangunan II | 4
Lantai 3

Lantai 4

Struktur Bangunan II | 5
Foto bagian dalam mal

Atrium di dalam mal

Koridor dan atrium di dalam mal

Struktur Bangunan II | 6
Atrium dan bukaan pada atrium di dalam mal

Beberapa retail yang terdapat di dalam mal

Struktur Bangunan II | 7
SUPERBLOCK (APARTEMEN, SOHO, DAN HOTEL)

The Via and The Vue Apartments

The Via and The Vue Apartments adalah apartemen phase pertama yang dimiliki oleh
Superblock Ciputra World Surabaya. Apartemen ini sudah beroperasi semenjak tahun 2011
dan saat ini sudah terdapat penghuninya. Disamping itu, fasilitas The Via and The Vue
Apartments yang lengkap, serta letaknya yang berdekatan dengan mall.

Apartemen yang dilengkapi dengan kolam renang

Struktur Bangunan II | 8
Proses konstruksi The Via and The Vue Apartments

Skyloft –A lifestyle
SOHO

Skyloft –A lifestyle SOHO merupakan soho pertama di Surabaya, memiliki ketinggian


floor to floor 5,8 m untuk setiap unitnya dengan penggunaan double glass pada bagian
fasade. Dengan konsep SOHO (Small Office Home Office), bangunan ini memberikan
beberapa fungsi alternative yang dapat digunakan sebagai hunian dan kantor sekaligus.
SOHO dapat digunakan sebagai tempat usaha jasa professional seperti dokter, pengacara,
biro jasa, dll. Selain itu dapat digunakan sebagai galeri, design grafis, rumah mode, dan juga
arsitek. Skyloft – a lifestyle SOHO, juga dihadirkan 2 lantai fasilitas umum pada lantai 7
dan 8 dengan berbagai pilihan fasilitas, seperti swimming pool, games room, playground,
lounge, meeting room.

Gambar render SOHO yang masih


dalam tahap

Struktur Bangunan II | 9
Struktur Bangunan II | 10
Ciputra World Hotel

Ciputra World Hotel ini dikelola oleh Swiss Belhotel International. Ciputra World Hotel
memiliki 3 tipe, yaitu tipe Saphire 43 m2, tipe Emerald 47 m2, hingga 54 m2 tipe Diamond
A.

Tampak hotel dari depan

Jenis kamar hotel

Struktur Bangunan II | 11
Selain tiga produk tower di atas, terdapat 3 produk tower lainnya yang masih dalam proses
perencanaan dan konstruksi, yaitu VieLoft SOHO, The Voila Apartment, serta Ciputra
World Office

SPESIFIKASI MATERIAL DAN FINISHING


a. Pondasi
Pondasi pada bangunan mal ini berupa pondasi tiang pancang yang terbuat dari beton
bertulang.

Foto proses pengerjaan pemasangan pondasi

b. Superstructure
Seluruh struktur bangunan mal ini terbuat dari beton bertulang.

Proses pengerjaan proyek

Struktur Bangunan II | 12
Proses pengerjaan proyek

Struktur Bangunan II | 13
c. Material lantai
Lantai yang terdapat baik di luar, maupun di dalam mal itu sendiri berasal dari batu
alam, lapisan marmer dan granit, lantai kayu laminasi, dan berbagai jenis keramik.

Penggunaan lantai di dalam Mal Ciputra World

d. Material dinding dan fasade


Material dinding dan fasade bangunan terbuat dari beton pracetak yang sudah di cat,
dinding kaca, aluminum composite panel, dinding batu bata plester yang sudah di
cat, serta dinding gipsum yang sudah di cat.

Struktur Bangunan II | 14
e. Material ceiling
Gypsum board in paint finish, wood in paint finish, fiberglass in paint finish, metal
sheet powder coating, expose concrete paint finish.

(a)

(b)

(c)

Material pengatapan (ceiling) terdiri atas (a) dak beton, (b)


fiber glass, (c) metal sheet, serta gipsum, dan kayu.

Struktur Bangunan II | 15
f. Material pintu
Material pintu pada bangunan ini terdiri atas pintu kaca, pintu kayu dengan berbagai
macam finishing, pintu baja, dan PVC.

g. Material atap
Atap yang digunakan pada bangunan ini menggunakan material atap metal dan dak
beton.

Struktur Bangunan II | 16
SISTEM STRUKTUR PODIUM, TOWER, DAN BENTANG PANJANG PADA
BANGUNAN

A. Struktur tower dan podium

Struktur tower dimodelkan sebagai sistem kombinasi antara dinding geser dan
sistem rangka pemikul momen atau yang biasa disebut sebagai “dual system” yang
berfungsi untuk menahan beban gravitasi maupun beban gempa, sesuai dengan
kelakuan dari masing-masing sistem. Sedangkan, struktur podium dimodelkan
sebagai sistem rangka pemikul momen (open frame structure) dengan
pertimbangan bahwa bangunan tersebut tidak terlalu tinggi (kurang dari 40 m).
Masing-masing dari struktur tower dan struktur podium disatukan oleh pelat lantai
yang juga berfungsi sebagai diafragma yang kaku, sehingga pergerakan translasi
maupun rotasi pada lantai akan seragam.

Struktur Bangunan II | 17
Pada kawasan superblock Ciputra World Surabaya ini, terlihat ada dua jenis
bentuk bangunan. Bagian-bagian tersebut terdiri atas bangunan yang berdiri sendiri
dan bangunan yang menyatu (terdapat podium dan tower). Bangunan yang berdiri
sendiri pada bangunan ini hanya satu bangunan, yaitu gedung Ciputra World Office,
yang saat ini masih dalam fase pengerjaan.

Struktur Bangunan II | 18
Sedangkan, bangunan yang menyatu dalam bentuk podium dan tower adalah
gedung parkir yang berfungsi juga sebagai podium (ditandai garis putus-putus
warna merah) untuk gedung-gedung di atasnya, yaitu Skyloft SOHO (ditandai garis
putus-putus warna kuning; sebelah kiri) dan Ciputra World Hotel (ditandai garis
putus-putus warna kuning; sebelah kanan). Gedung parkir berfungsi sebagai
podium untuk dua tower sekaligus. Struktur rangka podiumnya mengikuti bentuk
struktur rangka tower di atasnya.

Struktur Bangunan II | 19
Struktur bangunan keseluruhannya menggunakan struktur rigid frame yang
mempunyai dilatasi.

Sedangkan, struktur yang diterapkan pada bangunan Ciputra World Hotel ini
merupakan struktur gantung membentuk busur yang bergantung pada inti bangunan
(core).

Struktur Bangunan II | 20
B. Struktur bentang panjang/bentang lebar
Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan
penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan
bentang lebar secara umum terdiri dari 2 yaitu bentang lebar sederhana dan bentang
lebar kompleks. Bentang lebar sederhana berarti bahwa konstruksi bentang lebar
yang ada dipergunakan langsung pada bangunan berdasarkan teori dasar dan tidak
dilakukan modifikasi pada bentuk yang ada. Sedangkan bentang lebar kompleks
merupakan bentuk struktur bentang lebar yang melakukan modifikasi dari bentuk
dasar, bahkan kadang dilakukan penggabungan terhadap beberapa sistem struktur
bentang lebar. Guna dan fungsi bangunan bentang lebar dipergunakan untuk
kegiatan-kegiatan yang membutuhkan ruang bebas kolom yang cukup besar, seperti
untuk kegiatan olah raga berupa gedung stadion, pertunjukan berupa gedung
pertunjukan, audiotorium dan kegiatan pameran atau gedung exhibition.

Garden Cafe XXI Mal Ciputra World

Pada Ciputra World Surabaya ini, contohnya terdapat pada Garden Cafe XXI
Cineplex. Bagian pengatapan terlihat menggunakan baja ringan yang membentang
lebar yang termasuk dalam struktur bentang lebar, serta adanya membran di atasnya.
Hal ini karena fungsi Garden Cafe ini tidak hanya tempat untuk makan saja, tetapi
terdapat live stage yang memungkinkan jumlah penonton yang banyak sehingga
Garden Cafe dapat menampung orang yang cukup banyak.

Struktur Bangunan II | 21
Live stage dan layar lebar yang terdapat di dalam
Garden Cafe XXI Mal Ciputra World

Struktur Bangunan II | 22
JAVA SUPERMALL II SEMARANG

Nama Proyek : Mixed Used Java Mall Extension


Lokasi Proyek : Jl Letjen MT Haryono No 992-994, Semarang, Jawa Tengah
Pemilik Proyek : PT. Java Prima Indah International
Arsitek : PT. Anggara Architeam
Struktur : PT. Gistama Intisemesta
Mechanical & Electrical: PT. Sigmatec Tatakarsa
Luas : 7.500 m2
Deskripsi Singkat : Bangunan dengan dua Tower yang masing-masing difungsikan
sebagai bangunan hotel dan apartement. Masing-masing tower
memiliki 21 lantai + 1 atap yang berdiri diatas 12 lantai podium mall
+ 1 basement.
Fungsi Lantai :
a) Lantai Basement difungsikan sebagai parkir dan area Water Tank, STP
b) Lantai Podium (semi basement ~ Lt 10) umumnya difungsikan sebagai
retail dan area parkir serta sebagian area difungsikan sebagai cinema
dan conventions hall.
c) Tower difungsikan sebagai apartemen dan hotel.
d) Lantai atap difungsikan sebagai atap dan ruang mesin.
Elevasi Lantai :
a) Lantai Tipikal podium (retail) : 4,6 m
b) Lantai Tipikal podium (parkir) : 3,2 m
c) Lantai Tipikal Tower : 3,2 m
Batas-batas Administrasi :
a) Sebelah Timur: Jalan Jambu
b) Sebelah Selatan: Jalan Jomblang Timur
c) Sebelah Barat: Jalan Jambu
d) Sebelah Utara: Jalan MT Haryono

Struktur Bangunan II | 23
Proyek prestigius di Kota Semarang baru akan berdiri. Java Supermall, yang dulunya
disebut sebagai Java Mall, akan membanguna extension mixed use yang terdiri dari Hotel,
Apartemen, dan Mall yang rencananya akan dibangun bersebelahan dengan Java Supermall
yang sudah ada. Proyek dengan total luas 7.500 m2 ini memiliki lantai berjumlah hingga 30
lantai dan akan menjadi bangunan tertinggi di Jawa Tengah mengalahkan Best Western
Hotel Semarang yang berjumlah 29 lantai.
Mall, Apartemen, dan Hotel ini bertaraf bintang 5 yang berkonsep one stop shopping.
Rencananya akan dibagi menjadi 4 lantai parkir, 6 lantai Mall dan sisnya untuk hotel dan
apartemen. Pada Hotel akan dibangun 285 kamar yang dilengkapi pula dengan convention
Hall yang dapat menampung lebih dari 2.000 orang. Sedangkan pada apartemen akan
dibangun sebanyak 250 unit hunian. Diperkirakan proyek ini menghabiskan dana sekitar 800
miliar rupiah.

Pembangunan Fisik Bangunan


Pembangunan fisik bangunan terdiri atas dua tahapan yaitu pembangunan struktur bawah
(Sub Structure) dan pembangunan struktur atas (Upper Structure). Pembangunan struktur
atas direncanakan sebanyak 32 lantai, yang terdiri dari 30 lantai bangunan dan 2 basement.
1. Pekerjaan pembersihan lahan dan pembuatan basement
Pada pekerjaan pembersihan (persiapan) lahan ini adalah melakukan pembersihan
terhadap tanaman maupun sisa material bangunan yang masih berserakan di lahan akibat
pembongkaran bangunan. Setelah selesai dilakukan pembersihan lahan, akan dilakukan
pekerjaan pembuatan basement dengan melakukan kegiatan penggalian tanah/lahan sesuai
dengan rencana pembuatan bangunan basement. Kegiatan penggalian lahan ini diperkirakan

Struktur Bangunan II | 24
volume tanah yang dibuang sebanyak 72.000 meter kubik. Pembuangan material tanah dan
lokasi pembuangan dilakukan oleh pihak ketiga.
2. Pekerjaan Pondasi Bangunan (Sub Structure)
Pondasi bangunan menggunakan tipe pondasicor beton penuh (Full Slab Concrete). Pada
pondasi cor beton penuh ini memiliki kedalaman yang berbeda menurut fungsi dan bobot
dibebankannya. Kedalaman pondasi ini antara 1 m s/d 2 m. Pada bangunan induk pondasi
cor beton penuh berada dikedalaman 1 meter, sedangkan pada area bangunan 30 lantai
pondasi berada di kedalaman 2 meter. Untuk penggunaan dinding penahan tanah basement
dengan membuat sheetpile yang menggunakan cor beton bertulang dengan ketebalan
40centimeter pada kedalaman sekitar ± 6 meter mengelilingi site area. Pelaksanaan
pekerjaan pondasi dengan sistem Full Slab Concrete ini diharapkan meminalisir dampak
getaran, sehingga dapat meminimalkan resiko kerusakan bangunan disekitarnya.

3. Pekerjaan Konstruksi Bangunan (upper structure)


a) Pekerjaan Struktur Bangunan
Pekerjaan struktur bangunan menggunakan beton bertulang, dengan menggunakan ready
mix. Pada pekerjaan struktur ini terbagi menjadi pekerjaan struktur kolom, sloof, lantai beton
dan balok. Pada struktur bangunan ini terdapat balok prestressed dengan ukuran 1mx3m
yang dipergunakan untuk memikul beban kolam renang.
b) Pekerjaan Dinding

Struktur Bangunan II | 25
Dinding bangunan menggunakan bata ringan yang disertai dengan finishing.
c) Pekerjaan Kusen
Pemasangan kusen pintu dan jendela dilakukan setelah pekerjaan dinding selesai. Adapun
material yang digunakan adalah kayu, kaca, alumunium, UPVC dan besi.
d) Pekerjaan Lantai
Untuk pekerjaan lantai menggunakangranite tile, parkit kayu, karpet, batu alam dan beton
rabat tergantung pada fungsi ruangannya.
Lantai granite tile digunakan pada ruangan lantai semi basement s/d lantai 4 diteruskanpada
lantai 9 hingga 11, pemasangannya menggunakan campuran semen dan pasir. Lantai rabat
beton digunakan pada ruang parkir dan dak pada atap bangunan, pekerjaan lantai ini dengan
pemasangan besi bertulang dan dicor beton. sedangkan lantai parkit kayu dan karpet
digunakan pada lantai 12 s/d lantai 30 pada ruangan typical
e) Pekerjaan langit langit
Untuk pekerjaan langit-langit ini lebih pada penggunaan bahan gypsum.
f) Pekerjaan Pengecatan
Pengecatan dilakukan setelah pekerjaan dinding dan kusen selesai dengan menggunakan roll
cat, semprot dan kuas.

4. Pekerjaan Sarana Penunjang & Utilitas


a) Pekerjaan Pagar

Struktur Bangunan II | 26
Pagar pada bagian samping dan belakang, menggunakan perpaduan dinding beton precast
serta finishing dilakukan pengecatan.
b) Penataan Parkir
Pengelolaan parkir kendaraan terdiri dari 8 lantai (basement, semi basement, dan lantai 4-9).
Total luas lantai gedung parkir seluas19.444,1526 m2 dan diprakirakan mampu menampung
mobil sebanyak ± 1.192 unit dan Sepedamotor sebanyak ±1.252 unit.
c) Jalan Lingkungan
Pekerjaan jalan area ini dilaksanakan pada saat konstruksi bangunan telah selesai. Pekerjaan
ini dapat berupa pekerjaan rabat beton maupun lantai
d) Prasarana Air Bersih
Prasarana air bersih menggunakan sumber air baik dari sumur dalam maupun PDAM. Untuk
pengambilan air bersih dari sumur dalam direncanakan dengan menggunakan pompa dengan
kapasitas 1833,33 LPM (Liter per menit) sebanyak 2 unit. Pada jaringan air bersih dari sumur
dalam ini juga diolah dengan jaringan filter antara lain proses pemberian clorine melalui
dozing pump, kemudian disaring pada sand filter, proses carbon filter yang kemudian
disalurkan pada tangki (clean water tank). Untuk jaringan PDAM direncanakan memiliki
kapasitas 1.260 LPM. Pada jaringan air PDAM juga melalui proses pengelolaan namun lebih
sederhana dengan menggunakan penyaringan pasir (sand filter) dan proses penyaringan
karbon (filter carbon) yang kemudian dialirkan juga pada tangki (clean water tank). Pada
jaringan air sumur dalam dan PDAM ini pada masing-masing 1 (satu) clean water tank yang
terpisah. Tangki (water tank) ini berada di basement dengan ukuran volume clean water ±
500 meter kubik dan volume tangki resevoir ± 500meter kubik sebanyak 2 unit.
Untuk mengalirkan air pada clean water tank pada ruang yang membutuhkan jaringan air
bersih dengan menggunakan transfer pump dengan kapasitas 1833,33 LPM total 2 pompa.
Sistem perpipaan ini menggunakan pipa pralon (PVC) dengan 50 mm, dan 80 mm, untuk
jaringan dalam ruangan dan pipa cabang serta 100 mm dan 150 mm untuk jaringan utama.
Pada pipa jaringan utama ini terdapat yang disalurkan untuk tandon atas pada level +109.200
sebanyak 10 tangki (Roof tank). Terdapat juga boster pump set pada roof tank ini serta
instalasi untuk jaringan air panas
e) Prasarana air panas
Grand Java Mall, Apartemen, dan Hotel dilengkapi dengan fasilitas air panas. Pada instalasi
air panas ini terdapat dua bagian terpisah dalam pelayanannya. Untuk level basement sampai
dengan level 11 dilayani dengan menggunakan electricheat pump (heating cap9 Kw),
unpressurestorage tank dengan kapasitas 1000 liter. Untuk pelayanan air panas level 12

Struktur Bangunan II | 27
sampai level 30 dengan dilayani electricheat pump (heating cap 9,6 Kw), unpressure storage
tank dengan kapasitas 1000 liter. Tangki ini menjadi satu kesatuan dengan prasarana air
bersih.
f) Prasarana Air Kotor (Air Limbah)
Untuk air kotor(air limbah) dari WC (Black-water), dapur dan laundry akan diolah terlebih
dahulu dalam STP (Sewage Treatment Plant) yang dilengkapi dengan Grease-trap dan
bangunan terletak dibawah lantai dasar. Ruang STP akan dibangun dengan kapasitas ± 30
m3 dan air hasil olahan STP akan dimanfaatkan untuk penyiraman tanaman dan air
pendingin (cooling water). Secara tekni skebutuhan air tersebut masih kurang.
g) Saluran air hujan dan drainase
Dalam rangka menata aliran air hujan di lingkungan gedung ini maka akan dibangun sistem
jaringan drainase. Saluran dari atas dengan lubang roof drain (RD) dibeberapa titik sekitar
atap gedung diberi jaringan pipa ke bawah. Pada jaringan pipa air hujan tersebut jadi satu
kesatuan dengan sistem drainase secara horisontal. Pada perencanaan sistem jaringan
drainase ini dialirkan pada Sumur Resapan (SR) dengan jumlah 6 unit.

Struktur Bangunan II | 28
5. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
a) Sistem Elektrikal
Untuk pemasangan kabel listrik, AC/Ventilasi, Lift & Escalator, kabel jaringan telepon,
kabel jaringan komputer (MATV & CCTV) dan jaringan sound system serta fire alarm
masing-masing menggunakan cable tray. Sumber listrik akan dipasok melalui PLN,
dengan pemasangan gardu terpisah. Kapasitas trafo PLN terdapat 2 unit trafo yang
masing-masing kapasitas 1000 KVA. Selain menggunakan sumber energi utama dari

Struktur Bangunan II | 29
PLN juga terdapat penggunaan genset diesel (solar) sebagai energi cadangan dengan
sebanyak 2 unit dengan masing-masing output daya sebesar 1000KVA. Trafo dan Panel
elektrikal akan ditempatkan pada Ruang Trafo dan genset dilantai basement (ruang
ME).
b) Sistem Plumbing
Sistem plumbing ini menggunakan pipa dengan diameter beragam seperti 25 mm, 40
mm, 50 mm, 80 mm, 100 mm dan150 mm. Pipa air hujan akan menggunakan pipa pvc
– aw, termasuk roof drain di dak atap dan talang datar.
c) Sistem Proteksi kebakaran
Grand Java Mall, Apartemen, dan Hotel dilengkapi dengan sistem proteksi kebakaran
antara lain sistem hydrant, splinkler, dan fire alarm. Terdapat 4 jenis hydrant box yaitu
fire hidrant pump 1&2 (horisontal spliy casing type) dengan kapasitas 1500 GPM
dengan quality 1 NOS. Electric jockey pump 1 (vertical multi-stage type 1) dengan
kapasitas 1500 LPMdengan quality 1 NOS, Fire hydrant pump 3&4 (horisontal split
casing type 1) dengan kapasitas 1800 GPM dengan quality 2 NOS, dan terakhir type
electric jockey pump 2 (vertical inline type) dengan kapasitas 1800 LPM dengan quality
1 NOS.
d) Sistem Tata Udara
Sistem tata udara diruangan hotel, akan menggunakan sistem chilled water yang
dialirkan dibeberapa titik tiap ruang yang ada menjadi bagian dari ruang hotel. Mesin
chiller yang digunakan sebanyak 684 unit dengan pertimbangan 1 chiller dengan kondisi
bekerja dan 1 (satu) sebagai cadangan (standby).

Struktur Bangunan II | 30
Bahan Material

Pembangunan proyek ini dilakukan di lahan kosong tanpa harus menghancurkan


bangunan lainnya. Diharapkan proyek ini dapat meningkatkan pendapatan Kota Semarang.
Dan juga memfasilitasi warga kota serta memberikan lapangan kerja baru yang dapat
mengurangi angka tunausaha di Kota Semarang.

Struktur Bangunan II | 31
MENARA KEMBAR PETRONAS ‘MANTAN’ BANGUNAN
TERTINGGI DI DUNIA

Arsitek : Cesar Pelli


Pemilik & Pengembang: KLCC Holdings Sdn Bhd
Lokasi : Kuala Lumpur Malaysia
Koordinat : 3,15785° LU dan 101,71165° BT
Peletakan batu : 1 Januari 1992
Pembangunan : - 1 Maret 1993 (Pondasi)
- 1 April 1994 (Superstructure)
- Maret 1996 (Interior dan perabotannya)
Direnovasi : 1 Januari 1997
Diresmikan : 31 Agustus 1999 (oleh YAB Dato Seri Dr
Mahathir Mohamad, Perdana Menteri ke-4 Malaysia)
Tahun Proyek : 1998
Biaya : US$1.6 miliar
Tinggi : - Arsitektural : 451,9 m (14,826 ft)
- Atap : 378,6 m (12,421 ft)
- Lantai teratas: 375 m (1,230 ft)
Luas lantai : 395,000 m2 (4,252,000 sq ft)
Jumlah lantai : 88 (+5 bawah tanah)
Lift : 78 buah
Teknisi struktur: Thornton Tomasetti
Kontraktor utama: Menara 1: Hazama Corporation
Menara 2: Samsung Engineering & Construction dan Kukdong
Engineering & Construction
City Center: B.L. Harbert International

Menjadi salah satu bangunan pencakar langit tertinggi selama tahun 1998 hingga 2004,
Menara Kembar Petronas menjadi sebuah icon budaya dan arsitektural di Kuala Lumpur, Malaysia.
Nama ‘Petronas’ sendiri berasal dari perusahaan minyak dan gas Malaysia yang merupakan
kependekan dari Petroliam Nasional Berhad. Perusahaan ini dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah
Malaysia yang akhirnya berkantor di Menara Kembar Petronas di bagian towernya bersama kantor-
kantor sewa perusahaan lainnya. Selain itu di bagian podium bangunan difungsikan sebagai pusat
perbelanjaan Suria KLCC dan Dewan Filharmonik Petronas..
Ide Desain

Struktur Bangunan II | 32
Bangunan yang selesai dibangun tahun 1998 ini
merupakan refleksi dan penghormatan terhadap budaya Islami
yang dominan di Malaysia. Pelli menggunakan symbol Rub el Hizb
sebagai footprint pada kedua tower. Rub el Hizb dikarakteristikkan
dengan dua persegi yang bertumpuk, yang salah satunya diputar
45o, dilengkapi dengan sebuah lingkaran di tengahnya. Bentuk ini
mendeskripsikan prinsip penting dalam Islam, yaitu Kesatuan
diantara persatuan, harmoni, stabilitas, rasionalitas. Ia
menghilangkan kedelapan sudut pada persegi-persegi yang
merefleksikan kesenian Islami sehingga menimbulkan kesan
lengkung.
Dengan ketinggian 452 meter ini, Puncak tower
diruncingkan untuk menstabilkan kedua menara secara struktural
sekaligus menambah keeleganan dan kekuatan skyline Kuala
Lumpur. Pembangunan pun dilakukan. Menara 1 dibangun oleh
konsorsium Jepang yang dipimpin oleh Hazama Corporation
sementara Menara 2 dibangun oleh dua kontraktor Korea Selatan,
yaitu Samsung C&T dan Kukdong Engineering & Construction.
Jembatannya pun dikerjakan oleh Kukdong.

Struktur Bangunan II | 33
Eksterior dan Interior
Setiap Tower diatur lima kali dalam setiap
kenaikan untuk mengatur sumbu vertikal dan
desain yang runcing. Dinding pada lantai paling
memiliki kemiringan ke dalam sehingga
membentuk sudut lancip hingga menjadi puncak.
Dinding pada kedua menara memiliki fasad ganda
yang terbuat dari 33.000 stanless steel dan 55.000
panel kaca. Panel dispesialisasikan dengan filter
cahata dan penyaring kebisingan sehingga
lingkungan di dalam terasa lebih nyaman..Kaca
dilapisi dengan stainless steel visor untuk
melindungin pengunjung dari sinar matahari
tropis.
Desain dan pola-pola pintu masuk hall
sebagai foyer merefleksikan kerajinan tangan
tradisinal dan ‘songket’ atau tenunan. Sebagai
pelengkap, panel dinding dn laya-layar itu juga
terinspirasi oleh ukiran kayu dari Pantai Timur
Semenanjung Malaysia. Desain lantai berdasarkan
dari pola-pola rumit tenun pandan dan anyaman
dinding kelapa sait Bertam.

Sky Bridge
Tak seperti bangunan menara kembar lain
di dunia, Menara Petronas ini tidak berdiri mandiri
satu sama lain. Ada sebuah jembatan layang
penghubung kedua menara tersebut pada lantai 41
dan 42 yang menggunakan konstruksi bentang
panjang. Jembatan ini terletak 170 meter (558 ft)
dari permukaan jalan dan panjangnya 58.4 meter
(192 ft), sedangkan beratnya 750 tonne (750,000
kg). Para pengunjung hanya diperbolehkan berada
di lantai 41 karena lantai 42 hanya diperuntukkan
bagi staf penghuni bangunan. Jembatan ini menjadi
batas tempat akses pengunjung tertinggi yang
berjalan-jalan di sekitar kantor-kantor perusahaan. Dari sini dapat terlihat pemandangan kota yang
mempesona.

Struktur Bangunan II | 34
Kedua lantai ini dikenal sebagai podium karena
para pengunjung yang ingin ke lantai lebih tinggi harus
berganti lift di sini. Atas dasar kemampuan jangkauan
muatan, lift hanya bisa membawa 20 orang pengunjung
dalam satu waktu ke jembatan. Lift ini adalah lift
berkecepatan tinggi yang bergerak hanya 41 detik ke
podium jembatan. Jembatan ini tidak hanya berfungsi
sebagai penghubung bisnis tetapi berlaku sebagai tempat
penyelamatan darurat terhadap bahaya kebakaran. jika
terjadi kebakaran atau keadaan gawat darurat semacamnya
di salah satu menara, maka para penghuni bisa
mengosongkannya dengan menaiki jembatan ke menara
yang satu lagi. Jembatan ini dilengkapi sistem utilitas
keamanan berupa alat pemadam api mutakhir, sistem
pendeteksi panas, asap dan suhu, dengan alarm keamanan
dan alat penyemprot air. Terdapat juga panel penyedot
asap di sisi jembatan untuk menyedot asap kebakaran jika
kebakaran terjadi di dalam kompleks jembatan.
Yang lebih menarik dari jembatan ini adalah
strukturnya tidak melekat permanen pada kedua menara
sehingga saat angin kencang dan cuaca tidak terkendali
jembatan ini dapat bergerak bebas. Hal ini juga
diperhitungkan untuk tubuh menara itu sendiri. Para
kontraktor membangun menara dengan kekuatan beton
untuk mengurangi getaran dan tegangan struktural oleh
angin kencang.

Struktur Bangunan II | 35
Pondasi
Sebagai bangunan pencakar langit, pastinya pondasi
yang digunakan juga sangat dalam secara signifikan. Petronas
menjadi salah satu contoh bagaimana seharusnya bangunan
tinggi berpondasi. Penghargaan diberikan sebagai pemilik
pondasi terbesar, yaitu 120 meter sehingga dalamnya,
menciptakan hutan akar beton. Pondasi-pondasi tersebut
menahan berat beton hingga mencapai 160.000 m3 dan berat
baja hingga 36.910 ton.
Dikarenakan kekurangan baja serta biaya
pengimporan baja yang mahal, menara kembar ini dibangun
dengan beton bertulang yang sangat kukuh berdesain radikal
yang lebih murah. Beton yang sangat kukuh dikenal oleh
banyak kontraktor Asia dan dua kali lebih efektif mengurangi
guncangan dibandingkan baja, namun bangunan ini menjadi
dua kali beratnya pada fondasi dibandingkan bangunan baja
sejenisnya. Didukung oleh inti beton 23 X 23 meter dan
lingkaran luar dengan tiang penopang super berjarak lebar,
menara-menara ini menggunakan sistem struktur canggih
yang sesuai dengan profil bangunannya yang ramping serta
menyediakan ruang kantor tanpa tiang seluas 560,000 m2
(669,754 sq yd)

Lift
Poros utama lift buatan Otis terletak di pusat setiap
menara. Semua lift utama merupakan lift dua tingkat yang
terdiri dari dek bawah yang mengangkut penumpang ke lantai
bernomor ganjil dan dek atas untuk ke lantai bernomor genap.
Untuk mencapai lantai bernomor genap dari tingkat bawah,
penumpang harus menaiki eskalator ke dek atas lift.
Dari lantai bawah, terdapat tiga kelompok lift. Kelompok
enam lift "jarak pendek" mengangkut penumpang ke antara
lantai 2/3 dan lantai 16/17. Kelompok enam lift "jarak
sederhana" pula mengangkut penumpang ke antara lantai
18/19 dan lantai 37/38. Terdapat juga lima lift segera yang
membawa penumpang terus ke lantai 41/42. Untuk ke lantai-
lantai melebihi 41/42, penumpang perlu menaiki lift segera,
kemudian menukar lift ke lantai-lantai tinggi itu. Lift-lift
penyambung ini melebihi paras tertinggi lift-lift yang
mencapai lantai 2 hingga 38. Corak pelayanan lift berulang
dengan lantai-lantai atas, yaitu satu set ke lantai antara 43/44
dan 57/58 dan satu set lagi ke lantai antara 59/60 dan 73/74.
Selain lift-lift utama ini, terdapat juga sejumlah lift
"penyambung" yang mengangkut penumpang di antara
kelompok tingkat lift utama. Berbeda dengan lift utama
tersebut, lift tambahan ini bukan berjenis dua tingkat. Dua buah
lift disediakan untuk mengangkut penumpang dari lantai 37/38

Struktur Bangunan II | 36
ke lantai 41/42 (lantai 39 dan 40 tidak bisa dimasuki). Oleh karena itu, tidak perlu seseorang di paruh
bawah bangunan untuk turun ke tingkat bawah untuk sampai ke paruh atas bangunan.
Lift-lift ini dilengkapi beberapa fitur keamanan, seperti
kemampuan mengeluarkan orang dari lift yang macet di antara
lantai dengan membimbing salah satu lift yang bersebelahan
secara manual ke sisinya, kemudian membuka panel pada
dinding untuk membuka rute kepada penumpang dalam lift yang
macet agar melintas ke gerbong lift yang lain. Ketika
mengosongkan bangunan, hanya lift darurat yang bisa
digunakan, karena hanya dilengkapi pintu keluar di lantai G/1
dan lantai 41/42; oleh karena itu jika terjadi kebakaran di paruh
bawah bangunan, poros yang terlindung ini tidak akan
terpengaruh. Lift pemadam kebakaran turut disediakan untuk
tujuan darurat
Sayangnya, kini Menara Kembar Petronas sudah tidak
lagi menjadi bangunan tertinggi di dunia. Akan tetapi, bangunan
ini tetap menjadi icon untuk Malaysia yang menaruh arsitektur
dan kebudayaan Malaysia dalam benak setiap orang. Tidak
dapat dipungkiri, rancangan bangunan ini pasti menjadi preseden mula-mula untuk membangun
bangunan pencakar langit.

Struktur Bangunan II | 37
MENARA PINHISI UNM

Data bangunan

Arsitek : AKANOMA

Lokasi : Universitas Negeri Makasar

Director : Yu Sing Lim

Tahun Proyek : 2009

Struktur Bangunan II | 38
Menara Pinhisi adalah bangunan mix use building yang terletak di Universitas
Negeri Makasar, di dalam bangunan ini terdapat perkantoran, retail, RTH.

GPPA UNM atau yang terkenal dengan naman Menara Phinisi UNM merupakan
gedung tinggi pertama di Indonesia dengan sistem fasade Hiperbolic Paraboloid, yang
merupakan ekspresi futuristik dari aplikasi kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bangunan hasil sayembara ini sebagai perwujudan dari serangkaian makna, fungsi, dan
aplikasi teknologi yang ditransformasikan ke dalam sosok arsitektur. Kekayaan makna
tersebut akan meningkatkan nilai arsitektur GPPA UNM menjadi lebih dari sekedar sosok
estetis, tetapi juga memiliki keagungan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Ide Desain

Menara Phinisi ini mengambil konsep Perahu Phinisi, yakni perahu khas Bugis –
Makassar yang terkenal sejak dulu kala. Perahu Phinisi dipakai oleh Orang Bugis-Makassar
dalam menjelahaji samudra nusantara. Sementara untuk filosofi arsitekturnya diambil seperti
pada rumah tradisional Makassar yang terdiri dari 3 bagian (kolong/awa bola, badan/lotang,
dan kepala/rakkeang) dan dipengaruhi struktur kosmos (alam bawah, alam tengah, dan alam
atas), GPPA UNM juga terdiri dari 3 bagian.

Secara umum bangunan ini terdiri dari 3 bagian. Pertama, bagian bawah berupa
kolong/panggung. Bagian ini posisinya terletak sekitar 2 meter di atas jalan agar bangunan
terlihat lebih megah dari lingkungan sekitar. Lantai kolong ini didesain menyatu dengan
lansekap yang didesain miring sampai ke pedestrian keliling lahan.

Kedua, bagian badan berupa podium, terdiri dari 3 lantai, simbol dari 3 bagian
badan pada Rumah Tradisional Makassar (bagian depan/lotang risaliweng, ruang
tengah/Lotang ritenggah, dan ruang belakang/Lontang rilaleng). Bagian podium ini juga
bermakna ganda sebagai simbol dari tanah dan air.

Ketiga, bagian kepala berupa menara, terdiri dari 12 lantai yang merupakan
metafora dari layar perahu pinisi dan juga bermakna ganda sebagai simbol dari angin dan
api.

Struktur Bangunan II | 39
Sistem Struktur

- Struktur Utama

Sistem struktur utama yang digunakan GPPA Menara Phinisi ini ialah
sistem struktur bangunan tinggi yang menggunakan tower dan podium, serta
sistem struktur inti (core). Hal tersebut terlihat dari peletakan ruang-ruang
utilitas dalam bangunan yang diletakkan dalam satu zona khusus berupa inti
bangunan. Pada bagian podiumnya berfungsi sebagai fasilitas perkantoran,
retail, RTH, dan parkir. Kemudian bagian tower bangunan berfungsi sebagai
perkantoran setinggi 17 lantai.

Struktur Bangunan II | 40
Upper Structure

Upper Structure pada GPPA Menara Phinisi menggunakan Rigid Frame

Struktur Bangunan II | 41
Modul yang digunakan pada bangunan GPPA menara phinisi adalah 8m x
8m dan menggunakan beton bertulang. Untuk penghubung gedung tower dan
podium menggunakan kantilever.

Bangunan kaki terdiri dari 2 bagian yaitu bagian landasan dan kolong.
Bagian landasan merupakan 1 lantai semi besmen yang berfungsi sebagai area
parkir dan servis. Bagian landasan ini didesain seolah-olah terletak di bawah
lansekap yang ditinggikan sampai 2 meter, membentuk pagar alami sekeliling
lahan. Seluruh lahan di sekeliling bangunan difungsikan sebagai hutan universitas.
Di depan landasan bagian Barat terdapat danau buatan yang cukup luas berbentuk
segitiga dengan kolam-kolam yang berundak mengalir ke arah kolam. Danau
buatan ini berfungsi sebagai kolam penyaringan alami dari air hujan dan air kotor
bekas pakai yang akan digunakan kembali sebagai sumber air bersih untuk
penyiraman toilet dan taman.
Bagian kolong merupakan ruang terbuka di bawah podium sebagai ruang sosialisasi
bersama. Ketinggiannya 1,5 kali ketinggian lantai lainnya untuk memberikan kesan
luas dan lega. Di lantai ini terdapat fungsi kantin kampus yang sifatnya semi
terbuka. Bagian landasan yang menghadap ke arah kampus eksisting didesain
sebagai amphitheater dengan tangga-tangga sebagai tempak duduk di sepanjang sisi
Timur bangunan.

Struktur Bangunan II | 42
Bangunan menara memiliki denah berbentuk trapesium simetris, dengan façade pada
kedua sisi miringnya (sisi Utara dan Selatan) menggunakan sistem struktur Hiperbolic
Paraboloid.

Hyperbolic Paraboloid Conoid adalah Shell dengan single curvature yang arah
lengkungannya dalam satu arah serta permukaannya tidak diputar/digeser, dan dibentuk
oleh konus yang sama.

Struktur Bangunan II | 43
ROSEWOOD ABU DHABI

Data Bangunan
Arsitek : Handel Architects
Kontraktor : Arabian Construction Company
Pemilik Proyek : Mubadala Development Company
Lokasi : Abu Dhabi – Uni Emirat Arab
Luas area : 102.000 m2
Tahun Proyek : 2008 – 2013

Rosewood Abu Dhabi terletak di pulau Al Maryah diantara Abu Dhabi Security
Exchange dan klinik Cleveland, Abu Dhabi. Rosewood Abu Dhabi adalah bangunan dengan
fungsi mixed-use building yang terdiri dari Hotel Rosewood berbintang lima, apartemen,
fasilitas pesta, pertemuan, spa, fitness center, retail, restoran dan parkir.

Ide Desain
Desain bangunan ini terinspirasi dari burung elang dan seni perburuan dengan elang
yang memiliki sejarah panjang di daerah Timur Tengah dan hingga saat ini masih menjadi
bagian dari warisan budaya setempat. Bentuk, garis serta tekstur dari tubuh dan bulu elang

Struktur Bangunan II | 44
menjadi ide awal untuk bentuk dan ekspresi dari tower bangunan. Bagaimana sayap elang
yang tumpang tindih dengan tubuhnya menjadi inspirasi dalam membentuk eksterior massa
bangunan serta tekstur dan volume yang tumpang tindih pada dinding eksteriornya. Desain
yang dibuat ini bukanlah pengartian sebuah ide secara harfiah, namun sebuah manifestasi
skulptural yang mencerminkan keindahan, keeleganan, dan ketelitian dari seekor elang.
Inspirasi tersebut memberikan sebuah bentuk dinamis yang dapat ditemukan di alam serta
memiliki makna daerah dan budaya.

Sistem Struktur
Sistem struktur utama yang digunakan Rosewood Abu Dhabi ini ialah sistem struktur
bangunan tinggi yang menggunakan tower dan podium, serta sistem struktur inti (core). Hal
tersebut terlihat dari peletakan ruang-ruang utilitas dalam bangunan yang diletakkan dalam
satu zona khusus berupa inti bangunan.
Bagian podium pada bangunan ini terletak pada lantai dasar hingga lantai 3
bangunan. Podium bangunan ini memiliki tinggi 4 lantai dengan fungsi sebagai fasilitas
pesta, pertemuan, spa, fitness center, retail, restoran dan parkir setinggi 4 lantai. Selain
podium sebagai sistem stabilitas bangunan, podium pada bangunan ini juga menggunakan
sistem struktur bentang-panjang. Sistem struktur tersebut diperlukan untuk ruang-ruang
yang memerlukan luas ruang yang besar seperti ruang-ruang ballroom yang ada pada lantai
1 bangunan.

Struktur Bangunan II | 45
Bagian tower bangunan terdiri dari lantai 5 hingga lantai teratas yakni lantai 22.
Tower bangunan ini sebagai fungsi utama dari Rosewood Abu Dhabi, yakni fungsi
residensial berupa hotel dan apartemen.
Sistem struktur inti yang digunakan yaitu satu inti bangunan yang berada di sisi
bangunan tower dengan bentuk persegi panjang. Letaknya yang berada di sisi bangunan
tersebut memberikan ruang lantai yang lebih bebas daripada letak inti bangunan yang berada
di tengah bangunan.

Struktur Bangunan II | 46
INTI
BANGUNAN

Struktur Bangunan II | 47
DAFTAR PUSTAKA

http://www.archdaily.com/105895/ad-classics-petronas-towers-cesar-pelli

https://id.wikipedia.org/wiki/Menara_Kembar_Petronas

http://www.pipitwidya.com/2015/01/ada-apa-saja-di-petronas.html

http://www.petronastwintowers.com.my/facts#quickFacts

https://id.wikipedia.org/wiki/Petronas

http://ciputraworldsurabaya.com/

http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=505293&page=11

https://adampriyadi.wordpress.com/2013/05/24/arsitektur-bentang-lebar/

http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/555/jbptitbpp-gdl-dorisanton-27711-5-2007ta-4.pdf

Struktur Bangunan II | 48

Anda mungkin juga menyukai