Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Kreativitas merupakan salah satu hal yang masih menarik untuk


diperbincangkan dalam perannya bagi dunia kewirausahaan. Kreativitas juga
merupakan suatu objek yang perlu untuk dipikirkan, yaitu berpikir kreatif. Di dunia
yang semakin global ini, telah terbukti bahwa banyak wirausaha yang tidak berjalan
dikarenakan tidak berpikir kreatif, yaitu hanya memikirkan ide yang biasa dan
merupakan ide yang umum digunakan oleh masyarakat luas.

Oleh karena itu, berpikir kreatif sangat diperlukan dalam kewirausahaan karena
hal tersebut merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam berwirausaha, yaitu
merupakan dasar pemikiran dalam berwirausaha. Apabila kita mampu berpikir
kreatif dalam berwirausaha, tentu barang/jasa yang akan kita produksi dapat
diterima oleh masyarakat. Selain itu, diperlukan kiat ataupun langkah yang strategis
dalam berpikir kreatif agar dapat direalisasikan dalam dunia wirausaha.

I.2. Rumusan Masalah

Penyusunan makalah ini adalah untuk mengatasi masalah, yaitu:


- Kurangnya perhatian wirausahawan tentang berpikir kreatif
- Kurang paham tentang konsep berpikir kreatif yang tepat
- Belum mengetahui langkah untuk berpikir kreatif

I.3 Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah:


a. Mempelajari apakah yang dimaksud berpikir kreatif.
b. Mempelajari konsep serta langkah yang tepat untuk berpikir kreatif bagi
wirausahawan.
c. Pemenuhan tugas mata kuliah Kewirausahaan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Dan Penerapan Kreativitas


A. Pengertian Kreativitas
Dibawah ini pendapat para ahli tentang kreativitas, yaitu:
1. Goman (1991), menjelaskan bahwa inovasi merupakan penerapan
secara praktis mengenai gagasan kreatif, sedangkan kreativitas
adalah kemampuan untuk membawa sesuatu yang baru dalam
kehidupan.
2. Cony Semiawan (1984), menjelaskan bahwa kreativitas itu adalah
sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru.
3. Edward de Bono, mengatakan pemikiran kreatif merupakan
motivator yang sangat besar karena membuat orang sangat tertarik
akan pekerjaannya.
Keberhasilan seorang wirausahawan dalam mengelola usahanya
terletak pada sikap dan kemampuan berusaha serta mempunyai
semangat etos kerja yang tinggi. Dan semangat etos kerja yang tinggi
terletak pada kreativitas dan rasa percaya terhadap diri sendiri untuk
maju. Kita tidak mungkin mempunyai gambaran yang lengkap
mengenai masa depan, tetapi tindakan kita akan mempunyai
konsekuensi di masa depan. Pemikiran kreatif berhubungan secara
langsung dengan penambahan nilai serta penemuan peluang bisnis
dan dapat mendorong dalam pengembangan lingkungan usahanya
menjadi berhasil.
Wirausaha yang kreatif dapat mencari informasi yang penting bagi
usahanya, yaitu:
a. Informasi tentang kepribadian dan kemampuannya.
b. Peluang usaha yang menguntungkan perusahaan.
c. Kebutuhan dan keinginan para konsumen terhadap produk.
d. Lingkungan usaha yang dihadapi.

2
e. Persaingan dalam dunia bisnis.
f. Peluang-peluang pasar yang bisa diraih, dan lain-lain.
Setelah cukup memperoleh informasi yang dibutuhkan, selanjutnya
kreativitas seorang wirausaha perlu dirangsang dengan pertanyaan
apa dan bagaimana seterusnya?
Mengapa seorang wirausahawan perlu melakukan kreativitas?
a. Keberhasilan dalam persaingan dapat dikembangkan dengan
mengembangkan daya kreatif.
b. Kreativitas merupakan sumber yang berharga dan tidak ada
habisnya.
c. Tantangan-tantangan baru selalu muncul dan harus dihadapi
dengan kreativitas baru.

Dalam kalangan wirausaha, tingkat kreativitas akan sangat mempengaruhi


dalam kemajuan bisnis. Dalam lingkungan bisnis global dimana
perubahan begitu cepat, organisasi dipaksa membutuhkan orang-orang
kreatif yang dapat mengatasi dan tanggap terhadap perubahan. Sebagai
contoh bangsa Jepang terkenal karena kreativitasnya yang tinggi.
Keberhasilannya luar biasa sehingga dapat mendominasi dalam dunia
bisnis. Oleh karena itu, sebenarnya kreativitas adalah sebuah proses yang
dapat dikembangkan yang dipengaruhi oleh kemampuan, bakat, ilmu
pengetahuan, dan pengalaman.

B. Melatih Kreativitas
Edward de Bono mengungkapkan empat tahapan dalam proses
kreatif, yaitu:
1. Tahap I : Latar belakang atau akumulasi pengetahuan
2. Tahap II : Proses inkubasi
3. Tahap III : Melalui ide
4. Tahap IV : Evaluasi dan implementasi

3
Untuk menambah pengertian tentang kreativitas, Solomon dan Wislow
(1988) mengemukakan beberapa ciri wirausahawan yang kreatif, antara
lain:
a. Memiliki pandangan positif terhadap diri sendiri.
b. Termotivasi oleh masalah-masalah yang menantang.
c. Pintar walau tidak harus berlian.
d. Peka terhadap lingkungan dan perasaan orang-orang yang ada
disekitarnya.
e. Berkemampuan dalam menjalankan ide yang berbeda dalam waktu
yang singkat.
f. Dapat memendam keputusan sampai fakta-faktanya cukup
terkumpul.

C. Penerapan Kreativitas
Berdasarkan analisis Guliford menyebabkan ada 5 faktor sifat yang
menjadi ciri kemampuan berfikir kreatif, yaitu:
1. Kelancaran (fluency) : Kemampuan untuk menghasilkan
banyak gagasan.
2. Keluwesan (fleksibility) : Kemampuan untuk mengemukakan
bermacam-macam pemecahan
terhadap suatu masalah.
3. Keaslian (originality) : Kemampuan untuk mencetuskan
gagasan dengan cara-cara yang asli
dan tidak klise.
4. Penguraian (elaboration) : Kemampuan untuk menguraikan
sesuatu secara lebih rinci.
5. Perumusan kembali (redefinition) : Kemampuan untuk meninjau
kembali suatu persoalan berdasarkan
prespektif yang berbeda dengan apa
yang sudah diketahui oleh orang
banyak.

4
Terdapat tiga tipe kreativitas yang berbeda, yaitu:
1. Menciptakan, yaitu proses membuat sesuatu yang tidak ada menjadi
ada.
2. Memodifikasi, dengan cara membentuk fungsi-fungsi baru dan
menjadi berbeda dari yang sudah ada.
3. Mengkombinasikan, yaitu menghubungkan dua hal atau lebih yang
sebelumnya tidak saling berhubungan

Cara menerapkan kreativitas


Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menerapkan dan meningkatkan
kreativitas para calon wirausaha, diantaranya sebagai berikut:
1. Menggunakan akal
Proses kreativitas meliputi pemikiran logis dan analitis trhadap
pengetahuan evaluasi dan tahap implementasi sehingga wirausaha
harus melatih diri mengembangkan kemampuannya melalui kegiatan
usaha.
2. Hapus perasaan ragu-ragu
Agar tidak menghambat pemikiran kreatif maka jangan ragu-ragu
terhadap pemikiran ide-ide positif.
3. Mengenali lingkungan
Dengan melihat lingkungan teman-temannya dapat berguna
membantu memenuhi keinginannya menciptakan suatu kreativitas.

Beberapa kebiasaan yang dapat menghambat kreativitas


wirausahawan:
1. Pemikiran kemungkinan (probabilitas)
2. Stereotype
3. Pemikiran lain
4. Mencari selamat

5
2.2. Latihan Berpikir Kreatif
Kata Kreatif menjadi kata yang banyak dipakai dalam perkembangan
bisnis dan pengelolaan sumber daya manusia. Berbagai tinjauan dari berbagai
disiplin ilmu banyak mengupas tentang kreatifitas. Kreatifitas manusia
dikaitkan dengan sistem berpikir yang didominasi otak kanan. Kemampuan
otak kanan akhir - akhir ini menjadi kajian serius dunia pendidikan karena
dirasakan produk kurikulum yang dipergunakan sangat berorientasi dengan
pengembangan kemampuan berpikir otak kiri.
Dari berbagai teori Otak manusia dibagi menjadi dua bagian dengan dua
fungsi yang sangat berbeda. Otak kiri akan bekerja bila menangkap sinyal -
sinyal yang sudah dikenal dengan cara - cara sebab akibat atau rasional.
Sesuatu input yang tidak relevan dengan cara otak kiri bekerja, akan di tolak
dan dibuang. Sangat berbeda dengan otak kanan, justru otak kanan lebih
merespon input yang dianggap remeh oleh otak kiri. Apa yang dianggap
remeh oleh otak kiri?. Otak kiri adalah sisi serius dari kita. Humor, kegilaan,
atau yang dianggap tidak menghasilkan, dianggap tidak atau kurang perlu.
Mengapa kita masih tetap merespon hal - hal yang dianggap remeh oleh otak
kiri? Karena kita punya sisi lain selayaknya manusia yang perlu hiburan,
humor, hobby atau bahkan hal - hal yang menyenangkan lainnya walau
kelihatan sia - sia.
Manusia paripurna, salah satunya sanggup mengelola dan
mengoptimalkan kedua cara berpikir diatas. Kalau terlalu ektrim kiri, biasanya
akan membentuk manusia yang pandai, profesional tetapi hanya sanggup
bekerja dengan pedoman yang sudah dikuasainya. Persoalannya, kehidupan ini
sangat tidak statis, sehingga manusia seperti ini akan selalu bergantung dengan
aturan dan pedoman. Jadi kalau problem yang datang lebih hebat
tantangannya, harus ada manusia yang mampu memecahkan persoalan
tersebut dengan menciptakan solusi baru.
Itulah kenapa kita perlu melatih juga cara berpikir dengan otak kanan.
Cara berpikir ini yang disebut cara berpikir kreatif. Melatih berpikir kreatif
artinya membiasakan pengelolaan input dengan rasio dan intuisi untuk

6
memilih - memilah info relevan yang diperlukan untuk mengubah ide yang
datang menjadi sesuatu yang nyata."
2.3. Empat Langkah Inspiratif untuk Berpikir Kreatif
Dalam kondisi seperti saat ini, dimana dunia sedang mengalami resesi
global. Ada satu hal penting yang seharusnya dapat kita lakukan untuk dapat
bertahan maupun keluar dari keadaan krisis seperti ini yakni berpikirlah lebih
KREATIF. Celakanya, banyak orang yang kemudian menolaknya dengan
berkata “Pak, saya khan orangnya tidak kreatif!”. Atau, pernah pula seorang
pengusaha sepatu yang diekspor, berkeluh kesah panjang soal bisnisnya yang
turun baru-baru ini “Pak, sudah upaya segala macam cara. Rasa – rasanya
pikiran saya sudah deadlock, saya tidak punya ide lagi! Kita udah terlalu lama
main di bisnis ini!”
Kita lihat, begitu banyaknya respon negatif yang lebih mudah
terlontarnya dibandingkan respon yang positif dan membangun. Sebenarnya
kuncinya adalah bukanlah masalah bisa atau tidak bisa, tetapi apakah kita
MAU untuk berpikir lebih kreatif dalam situasi sekarang. Dalam artikel
berikut ini, saya akan membagikan kepada pembaca sekalian apa yang
menjadi tips yang tentunya sudah saya aplikasikan untuk menjadi pribadi yang
lebih kreatif dalam berbisnis. Intinya, ada 4 langkah inspiratif yang bisa
membuat Anda lebih kreatif berbisnis. Mari siapkan pikiran Anda, terima dan
aplikasikan semaksimal mungkin, percayalah dengan proses berjalannya
waktu, Anda bisa membangun otot-otot kreatif Anda.
Pertama, Sedikanlah waktu untuk berpikir!
Inilah langkah pertama untuk menjadikan diri lebih kreatif!
Konon, Thomas Alva Edison yang begitu terkenal dengan berbagai
paten temuannya, sering meluangkan waktu untuk merenung dan berpikir.
Begitu pula, guru leadership terkenal, John Maxwell yang menulis puluhan
buku, selalu memberi waktu luang berpikir sehingga tetap punya ide-ide yang
`fresh’. Bagaimana dengan Anda? Begitu banyak orang yang saya temukan
dan berbincang – bincang dengan saya yang selalu mengatakan begitu

7
sibuknya dia sehingga sampai – sampai tidak memiliki waktu sedikit pun
untuk berpikir.
Janganlah anggap bahwa waktu untuk jeda berpikir ini adalah waktu
yang tidak produktif. Hal ini berbeda dengan malas. Proses jeda ini seringkali
menjadi tahapan inkubasi untuk mendapatkan ide cemerlang. Bahkan,
beberapa ide ilmiah Albert Einstein diperoleh saat ia bermain biola dan
bercukur. Jadi, untuk menjadi seorang yang dapat berpikir secara kreatif,
mulailah dengan kemauan meluangkan waktu jeda di antara sela-sela
pekerjaan Anda. Bisa dimulai dengan 5 menit, 10 menit, 30 menit. Lama –
kelamaan jika Anda mulai terbiasa, pastilah Anda akan menikmati proses
berpikir ini. Mungkin pada awalnya akan terasa berat dan membosankan,
tetapi ingat kembali tujuan Anda kalau mau menjadi lebih kreatif maka harus
meluangkan waktu Anda, tidak bisa tidak! Percayalah, dengan meluangkan
waktu semacam ini, berbagai ide yang tidak terpikirkan, cara yang tidak
terbayangkan, bisa tiba-tiba muncul untuk mengatasi masalah yang ada.
Kedua, temukan tempat untuk berpikir kreatif!
Diketahui, Walt Disney yang terkenal dengan Disneyland-nya
mempunayi 3 kursi yang sudah dibiasakan menjadi tempat latihan berpikir
kreatifnya. Begitupun, dalam langkah kedua ini Anda bisa berusaha temukan
tempat yang bisa dipakai untuk berpikir kreatif. Ini kembali lagi kepada
kesukaan maupun karakter Anda. Mungkin saja Anda lebih suka berpikir
sendiri di ruang pribadi yang tenang, atau mungkin sambil mendengarkan
musik, atau perlu pergi ke suatu tempat misalnya pergi ke gunung, pantai
untuk dapat berpikir secara kreatif, atau mungkin juga dengan pergi rekreasi
maupun jalan – jalan ke pusat perbelanjaan untuk menjadikan Anda lebih
kreatif.
Intinya adalah pertama – tama dimulai dengan menyediakan terlebih
dahulu waktunya, kemudian carilah tempat dimana bisa membuat Anda secara
bebas berpikir secara kreatif. Begitu banyak tempat yang bisa menjadikan
Anda penuh dengan ide – ide. Atau jika Anda diberkati dengan memiliki uang
lebih, Anda dapat pula pergi ke luar kota ataupun ke luar negri untuk

8
mendapatkan ide – ide sehingga menjadi lebih kreatif. Dengan Anda
merenung, memperhatikan apa yang dilakukan orang lain, mengamati suatu
peristiwa, pastilah Anda akan menjadi lebih kreatif. Bahkan sekarang dengan
kemajuan teknologi informasi, ide – ide untuk berpikir secara kreatif pun
dapat ditemukan melalui Internet.
Ketiga, Paksakan diri untuk berpikir!
Dua langkah di atas saja sebenarnya sudah dapat menjadikan Anda
kreatif! Tetapi selalu ada satu kata yang membuat kita belum menjadi kreatif,
yaitu M-A-L-A-S. Ayo, paksakan diri Anda keluar dari rasa malas! Paksa diri
Anda untuk menyediakan waktu dan tempat untuk berpikir. Awalnya mungkin
terasa berat, tetapi terus dan teruslah mencoba dan berusaha. Biasakan terus
diri Anda dengan memaksakan sehingga dalam diri Anda tercipta suatu pola
untuk disiplin berpikir kreatif!
Saya pun jadi teringat oleh salah satu pembicara dunia yang mengarang
buku 7 Habits, Stephen R. Covey yang pernah mengatakan, “We are limited
but we can push back the borders of our limitations”. Betul sekali kalau kita
adalah orang yang terbatas, tetapi jika kita memaksakan diri kita, maka kita
akan bisa keluar dari batasan – batasan yang ada.
Keempat, Mintalah bantuan orang lain yang lebih kreatif untuk
membantu!
Langkah terakhir, jika Anda tetap saja masih belum bisa berpikir kreatif,
gunakanlah kemampuan Social Intelligence Anda. Mintalah bantuan kepada
orang – orang, rekan, sahabat yang Anda nilai lebih kreatif, sehingga Anda
akan mendapatkan ide – ide segar dan menarik darinya. Intinya adalah setiap
orang Tuhan ciptakan dengan penuh kreatifitas! Pertanyaannya apakah kita
mau untuk menyediakan waktu untuk berpikir – menyediakan tempat untuk
berpikir – memaksakan diri untuk berpikir – serta meminta bantuan kepada
orang lain yang lebih kreatif untuk membantu. Mulailah dahulu dari diri Anda
sendiri. Mulai hari ini jadikanlah diri Anda menjadi pribadi yang penuh
dengan kreatifitas, sehingga dari Anda akan muncul banyak ide – ide yang
akan berguna baik untuk pekerjaan, usaha, bisnis, dan sebagainya.

9
BAB III
PENUTUP

III. 1 Kesimpulan
Kreativitas yaitu Keinginan/kebutuhan untuk mengubah atau
mengembangkan, melihat sebuah situasi dari sisi lain, terbuka pada berbagai
gagasan bahkan yang tidak umum/aneh sekalipun, serta mengimplementasikan
ide perbaikan. Dalam kalangan wirausaha, tingkat kreativitas akan sangat
mempengaruhi dalam kemajuan bisnis. Dalam lingkungan bisnis global dimana
perubahan begitu cepat, organisasi dipaksa membutuhkan orang-orang kreatif
yang dapat mengatasi dan tanggap terhadap perubahan. Sebagai contoh bangsa
Jepang terkenal karena kreativitasnya yang tinggi. Keberhasilannya luar biasa
sehingga dapat mendominasi dalam dunia bisnis. Oleh karena itu, sebenarnya
kreativitas adalah sebuah proses yang dapat dikembangkan yang dipengaruhi oleh
kemampuan, bakat, ilmu pengetahuan, dan pengalaman. Banyak hal yang dapat
dilakukan untuk menerapkan dan meningkatkan kreativitas para calon wirausaha,
diantaranya sebagai berikut: menggunakan akal, menghapus perasaan ragu –
ragu, dan mengenali lingkungan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Arlinah. 2004. Berpikir Kritis dan Kreatif. Universitas Petra : Surabaya

http://blog.nazmi.web.id diakses pada tanggal 28 September 2011 pukul 19.00 WIB

11

Anda mungkin juga menyukai