Anda di halaman 1dari 5

Nama : I Gede Karisma Nanda

Nim : C1120005

Ket : Tugas Komunikasi Efektif

2. jawaban :

Komunikasi Efektif

Tujuan Maanfaat Ciri-ciri

Untuk mengubah -pemecahan masalah -pengertian


pengetahuan, sikap lebih cepat
dan prilaku si -kesenangan
penerima pesan -pengambilan
(komunikan) sesuai -hubungan social
keputusan lebih
harapan pemberi mantap yang baik
pesan Mengubah sikap
(komunikator) -produktivitas lebih
meningkat -tindaka

3. jawaban :

1. Jalur komunikasi formal

Salah seorang penulis, Raymond V Lesikar dalam bukunya A General Sematic Apporoach
to Communication Barries (1997), menjelaskan bahwa salah satu faktor yang bisa
mempengaruhi komunikasi organisasi adalah jalur komunikasi formal yang dimiliki oleh
organisasi tersebut.

2. Struktur wewenang

Faktor kedua adalah adanya struktur wewenang pada suatu organisasi. Struktur
wewenang bisa berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi karena bisa kewenangan
membuat seorang individu memiliki kemampuan dan tentunya kebolehan untuk
melakukan berbagai hal termasuk salah satunya adalah membatasi siapa saja yang akan
berkomunikasi dengan siapa dan tentunya apa saja yang bisa dikomunikasikan.

3.Spesialisasi pekerjaan

Spesialisasi pekerjaan yang dimiliki oleh individu yang terlibat dalam komunikasi
organisasi juga bisa mempengaruhi efektivitas komunikasi yang dilakukan.
4. Kemampuan komunikasi komunikator

Salah satu hal lain yang juga mempengaruhi efektivitas komunikasi yang dilakukan
dalam suatu organisasi adalah kemampuan komunikasi yang dimiliki oleh komunikator
itu sendiri. Maksudnya adalah, apabila komunikator yang melakukan komunikasi
organisasi tersebut memiliki kemampuan yang baik dalam komunikasi, maka efektivitas
komunikasi organisasi bisa lebih mudah dicapai

5. Wawasan

Wawasan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi komunikasi organisasi yang lain.

6. Konteks

Konteks melingkupi peristiwa yang mengiri komunikasi sebelum dilakukan, dan berbagai
macam hal lain seperti artefak atau benda-benda yang diperhatikan dalam suatu proses
komunikasi oleh komunikator.

7. Bahasa

Bahasa dalam hal ini berperan sebagai bentuk pesan yang disampaikan oleh
komunikator terhadap komunikan, seperti misalnya bahasa Indonesia, bahasa Inggris,
dan berbagai macam bahasa yang lain.

8. Media

Media yang dimaksud adalah sarana atau saluran yang digunakan untuk melakukan
suatu proses komunikasi dalam suatu proses komunikasi organisasi yang dilakukan oleh
orang-orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut.

9. Pesan yang berbeda

Pesan yang berbeda, dalam hal ini bisa berarti pesan dari kompetitor, atau pesan yang
bertolak belakang dengan pesan yang disampaikan oleh organisasi, dan lain sebagainya
bisa memicu hasil komunikasi yang tidak efektif apabila dibiarkan begitu saja.

10. Tingkat kedekatan komunikator dan komunikan

Masalah berikutnya yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas
komunikasi organisasi adalah tingkat kedekatan komunikator dan komunikan.

4. jawana :

1. Clear (Jelas)

Ketika kita berbicara atau menyampaikan pesan dengan orang lain, pesan kita
menyampaikan pesan atau tujuan secara lengkap dan jelas. Pastikan juga seluruh objek
di dalam komunikasi kita tersampaikan dengan detail. Dalam komunikasi, kurangi juga
jumlah kata-kata yang memiliki berbagai macam makna ganda agar tidak ada orang lain.
2. Concise (Ringkas)

Komunikasi harus disampaikan seefisien mungkin. Termasuk dalam penggunaan kata-


katanya. Kurangi menggunakan kata-kata repetitif. Ketika kita sedang berkomunikasi
dengan orang lain, tetap berpegang pada poin-poin yang akan kita sampaikan. Hal ini
harus kita lakukan sebagai komunikator agar tidak bicara lawan bicara kita karena kita
terlalu bertele-tele dalam berkomunikasi.

3. Concrete (Konkret)

Semua poin-poin dalam komunikasi yang kita lakukan harus benar adanya. Pesan yang
disampaikan harus konkret. Baik lawan bicara kita memiliki gambaran gambaran dan
jelas mengenai pesan yang telah kita sampaikan. Beberapa detail harus kita sampaikan
dengan apa adanya, sesuai dengan fakta agar tidak disalahartikan oleh lawan bicara kita

4. Correct (Benar)

Pesan yang kita sampaikan ke lawan bicara kita harus menggunakan tata bahasa dan
cara komunikasi yang benar. Jika kita berkomunikasi menggunakan bahasa, pesan yang
kita pesan sudah bebas dari kesalahan tata bahasa. Termasuk juga nama, nama, dan lain
sebagainya yang harus dijabarkan dengan benar sehingga komunikasi kita menjadi
komunikasi yang bebas dari kesalahan.

5. Coherent (Masuk Akal)

Dalam komunikasi sesuai dengan poin yang konkret, komunikasi harus benar apa
adanya. Sedangkan di poin koheren, komunikasi harus logis atau masuk akal. Itu harus
logis !. Poin Semua dan pesan-pesannya terhubung satu sama lain dan memiliki relevansi
atau hubungan dengan topik utama yang sedang kita sampaikan. Sehingga pesan yang
kita sampaikan tetap konsisten , lawan bicara kita tidak kebingungan dengan pesan yang
kita berikan.

6. Complete (Lengkap)

Kelengkapan sebuah pesan juga menjadi salah satu keharusan dalam tata cara
berkomunikasi yang efektif. Sehingga lawan bicara kita mendapatkan seluruh informasi
dan data yang telah kita berikan sehingga respon yang nantinya akan mereka berikan
sesuai dengan pesan kita. Segala subjek dan objek dalam pesan komunikasi kita harus
tersampaikan semua. Dari nama, tempat, tanggal, semuanya harus lengkap.

7. Courteous ( Sopan )

Nilai etika juga penting dalam sebuah komunikasi efektif. Komunikasi tersebut harus
berifat terbuka, jujur, dan ramah. Nilai kesopanan ini memegang kunci penting ketika
kita sedang berkomunikasi dengan pimpinan sebuah perusahaan, atau orang yang lebih
tua dari kita. Kesopanan tersebut akan menjaga komunikasi tetap pada jalurnya. Nilai
kesopanan ini juga dapat membuat kita tetap bisa memperhatikan sudut pandang dari
lawan bicara kita.

5. jawaban

1 Situation (S) :

-Nama : Tn.A umur 35 tahun, tanggal masuk 8 Desember 2013 sudah 3 hari perawatan,

-DPJP : dr Setyoko, SpPD, diagnosa medis : Gagal ginjal kronik.

Masalah keperawatan:

1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit lebih

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

2 Background (B) :

-Pasien bedrest total , urine 50 cc/24 jam, balance cairan 1000 cc/ 24 jam.

-Mual tetap ada selama dirawat, ureum 300 mg/dl.

-Pasien program HD 2x seminggu Senin dan Kamis.

-Terpasang infuse NaCl 10 tetes/menit

-Dokter sudah menjelaskan penyakitnya tentang gagal ginjal kronik

-Diet : rendah protein 1 gram

3 Assessment (A) :

-Kesadaran composmentis, TD 150/80 mmHg, Nadi 100x/menit, suhu 37 0C, RR 20


x/menit, oedema pada ekstremitas bawah, tidak sesak napas, urine sedikit, eliminasi
faeses baik.

-Hasil laboratorium terbaru : Hb 9 mg/dl, albumin 3, ureum 237 mg/dl

-Pasien masil mengeluh mual.

4 Recommendation (R) :

-Awasi balance cairan

-Batasi asupan cairan

-Konsul ke dokter untuk pemasangan dower kateter

-Pertahankan pemberian pemberian deuritik injeksi furosemit 3 x 1 amp

-Bantu pasien memenuhi kebutuhan dasar pasien


-Jaga aseptic dan antiseptic setiap melakukan prosedur

Anda mungkin juga menyukai