Anda di halaman 1dari 3

1.

Syarat-Syarat Komunikasi Efektif


Komunikasi yang efektif dapat berjalan dengan lancar bila memenuhi berbagai persyaratan.
Persyaratan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1. Persepsi atau pandangan


Komunikasi harus memperkirakan apakah pesan-pesan yang akan disampaikannya dapat
diterima komunikan dengan tepat.
2. Ketepatan
Komunikasi dapat mencapai sasaran bila komunikator dapat mengekspresikan atau
menuangkan hal yang ingin disampaikan sesuai dengan kerangka berfikir komunikan.
Apabila hal ini tidak sesuai maka terjadi miscomunication.
3. Kredibilitas
Dalam komunikasi, komunikator harus mempunyai keyakinan bahwa komunikannya
termasuk orang yang dapat dipercaya.
4. Pengendalian
Ketika berkomunikasi, komunikan tentunya akan memberikan tanggapan terhadap pesan
yang disampaikan. Reaksi komunikan tergantung pada berhasil atau tidaknya komunikator
mengendalikan komunikator pada saat melakukan komunikasi.
5. Kecocokan atau keserasian
Yang dimaksud dengan kecocokan disini adalah apabila komunikator dapat menjaga
hubungan persahabatan yang menyenangkan dengan komunikan sehingga komunikasi dapat
berjalan lancar dan mencapai tujuan.
Seorang komunikator dapat dikatakan baik, jika menghormati dan berhasil memberi kesan
yang baik kepada komunikan.

2. a. Bentuk komunikasi bisnis yang digunakan manager adalah Komunikasi Internal ke Bawah

Komunikasi internal ke bawah mengalir dari atasan ke satu atau lebih bawahan. Jenis
komunikasi ini bisa dalam bentuk surat, memo atau arahan verbal.

Saat berkomunikasi dengan karyawan, pemimpin harus menjaga komunikasi tetap


profesional dan jelas. Contoh dari jenis komunikasi ini dapat mencakup memo tentang
prosedur operasi perusahaan baru seperti persyaratan keselamatan dan peraturan baru.

b. Dasar-dasar perilaku manager dalam organisasi bisnis


 Organisasi merupakan suatu sistem, terdiri dari sub sistem atau bagian-bagian yang
dalam melaksanakan aktifitasnya saling berkaitan satu sama lain. Demi keberhasilan
misinya, suatu organisasi harus selalu peka dan beradaptasi dengan perubahan
lingkungan eksternal, seperti : selera konsumen, teknologi, sosial politik, penduduk,
sosial budaya, dan lain sebagainya. Ada kecenderungan semakin besar dan kuat
suatu organisasi akan semakin mampu untuk beradaptasi dengan faktor lingkungan.
 Pola aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang didalam organisasi pada umumnya
mengikuti pola tertentu dengan urutan pola kegiatan relatif teratur dan berulang-
ulang. Sedangkkan aktivitas yang dilakukan secara temporer/sementara tidak dapat
dikatakan organisasi, seperti kegiatan demo dll.
 Sekelompok orang, organisasi pada dasarnya merupakan kumpulan orang-orang,
setiap manusia mempunyai keterbatasan baik kemampuan fisik, daya pikir maupun
waktu. Oleh karena itu mereka berorganisasi, agar dapat saling bekerja sama dan
melengkapi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
 Tujuan organisasi. Organisasi didirikan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan
organisasi terbagi dua, yaitu :
o Tujuan jangka panjang bersifat abstrak – Misi
o Tujuan jangka pendek = Tujuan operasional (obyektif)

3. Aspek-aspek Komunikasi yang Efektif

Sedikitnya ada lima aspek yang harus dipahami dalam membangun komunikasi yang
efektif:

A. Kejelasan (Clarity) : bahasa maupun informasi yang disampaikan harus jelas. Dalam
kehidupan kita sehari-hari, seringkali kita mendengar ucapan-ucapan seperti ini :
”Masalahnya ininya belum dianu” Apa yang di maksudkan dengan ini dan anu? Akan
lebih mudah dipahami maknanya bila, misalnya, kata ini diganti dengan buku dan
kata anu diganti dengan beri. Jadi kalimatnya akan berbunyi: ”Masalahnya bukunya
belum diberika.”
B. 2. Ketepatan (accuracy) : bahasa dan informasi yang disampaikan harus betul-betul
akurat atau tepat. Bahasa yang digunakan harus sesuai dengan informasi yang
disampaikan harus benar. Benar disini artinya bahwa sesuai dengan apa yang
sesungguhnya ingin disampaikan. Bisa saja informasi yang disampaikan belum pasti
kebenarannya, tetapi apa yang kita sampaikan adalah benar-benar apa yang kita
ketahui. Itulah yang dimaksud dengan akurasi disini.
C. Konteks (contex) : bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan
keadaan danlingkungan dimana komunikasi itu terjadi. Bisa saja kita menggunakan
bahasa dan akurasi yang tepat tetapi karena konteksnya tidak tepat, reaksi yang kita
dapatkan tidak sesuai dengan yang di harapkan. Contohnya, sepulang dari kantor
seorang suami berkata pada istrinya: ”Dindaku, tolong kanda diberikan segelas air nan
jernih, kanda haus sekali.” Dari segi kejelasan dan keakuratan bahasa dan informasi
tidak ada masalah. Tetapi konteksnya tidak tepat, sehingga reaksinya sang istri mungkin
tidak segera mengambilkan air melainkan bertanya tentang keadaan suami.
D. Alur (Flow) : keruntutan alur bahasa dan informasi akan sangat berarti dalam menjalin
komunikasi yang efektif. Sewaktu kita meminjam uang, misalnya, kita cenderung
mengemukakan kesulitan-kesulitan kita terlebih dahulu sebelum kita menyampaikan
maksud kita untuk meminjam uang. Mungkin begitu juga pada saat kita pertama kali
menyampaikan perasaan jatuh cinta pada seseorang.
E. Budaya (culture) : aspek ini tidak hanya menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga
tata karama atau etika. Bersalaman dengan satu tangan bagi orang Sunda mungkin
terkesan kurang sopan, tetapi bagi etnis lain mungkin suatu hal yang biasa.

4.

Anda mungkin juga menyukai