Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KOMUNIKASI BISNIS

Ghassani
Nadhilah
NIM. 2231600673

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS KOMUNIKASI DAN DESAIN KREATIF
UNIVERSITAS BUDI LUHUR
2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Latar belakang makalah tentang komunikasi bisnis sangat penting karena


memperkenalkan topik dan menjelaskan mengapa topik ini penting untuk dipelajari.
Berikut adalah latar belakang yang mungkin cocok untuk makalah tentang komunikasi
bisnis:

Komunikasi bisnis adalah keterampilan kunci yang dibutuhkan dalam dunia bisnis saat
ini. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan perlu memiliki komunikasi
yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan mereka. Komunikasi bisnis yang baik
dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi konflik, dan memperkuat hubungan
antara perusahaan dan klien.

Namun, komunikasi bisnis yang buruk dapat menyebabkan masalah seperti kegagalan
proyek, hilangnya pelanggan, dan konflik di antara karyawan dan manajemen. Karena
itu, penting bagi perusahaan untuk memiliki pemahaman yang baik tentang komunikasi
bisnis dan bagaimana menerapkannya secara efektif.

Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang
komunikasi bisnis, termasuk definisi, tujuan, dan strategi yang diperlukan untuk
menciptakan komunikasi bisnis yang efektif. Makalah ini juga akan membahas beberapa
tantangan yang mungkin dihadapi dalam komunikasi bisnis dan bagaimana mengatasi
tantangan tersebut.

Dengan membaca makalah ini, pembaca akan memiliki pemahaman yang lebih baik
tentang pentingnya komunikasi bisnis dalam lingkungan bisnis yang kompetitif dan
bagaimana meningkatkan keterampilan komunikasi bisnis mereka untuk mencapai tujuan
bisnis yang sukses.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah #yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah:

1. Pengertian komunikasi antarpribadi?


2. Apa saja komponen-komponen yang ada dalam komunikasi antarpribadi?
3. Bagaimana ciri-ciri komunikasi antarpribadi?
4. Bagaimana sifat-sifat komunikasi antarpribadi?
5. Apakah fungsi dari komunikasi antarpribadi?
6. Bagaimana proses komunikasi antarpribadi?
7. Bagaimana macam-macam bentuk komunikasi antarpribadi?
8. Apa saja bentuk pesan komunikasi antarpribadi?
C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, makalah ini bertujuan :

1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian komunikasi pribadi


2. Agar mahasiswa memahami komponen-komponen yang ada dalam
komunikasi antarpribadi
3. Agar mahasiswa mengetahui ciri-ciri komunikasi antarpribadi
4. Agar mahasiswa mengetahui sifat-sifat komunikasi antarpribadi
5. Agar mahasiswa memahami fungsi komunikasi antarpribadi
6. Agar mahasiswa mengetahui proses komunikasi antarpribadi
7. Agar mahasiswa mengetahui macam-macam bentuk komunikasi
antarpribadi
8. Agar mahasiswa mengetahui bentuk pesan komunikasi antarpribadi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian komunikasi antarpribadi

Komunikasi antarpribadi adalah proses komunikasi yang terjadi antara dua orang atau
lebih yang saling berinteraksi secara langsung atau tatap muka. Komunikasi antarpribadi
ini sering disebut juga dengan komunikasi interpersonal, yang melibatkan pertukaran
informasi, ide, atau perasaan antara individu yang terlibat dalam percakapan.

Komunikasi antarpribadi dapat terjadi dalam berbagai situasi dan konteks, seperti dalam
hubungan percintaan, hubungan keluarga, persahabatan, atau dalam lingkungan kerja.
Dalam komunikasi antarpribadi, orang saling berbagi informasi dan perasaan secara
langsung, yang memungkinkan untuk membangun hubungan yang lebih dekat dan saling
memahami.

Komunikasi antarpribadi juga melibatkan beberapa unsur, seperti bahasa verbal dan
nonverbal, ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan intonasi suara. Selain itu, komunikasi
antarpribadi juga melibatkan keterampilan mendengarkan yang aktif dan empati,
sehingga individu yang terlibat dalam percakapan dapat memahami perspektif dan
perasaan satu sama lain.

Penting untuk dipahami bahwa komunikasi antarpribadi tidak selalu mudah dan sering
kali melibatkan tantangan dan konflik. Oleh karena itu, keterampilan komunikasi yang
baik dan kesadaran diri dapat membantu individu untuk membangun hubungan yang
sehat dan produktif dengan orang lain.

B. Komponen-komponen yang ada dalam komunikasi antarpribadi

Ada beberapa komponen dalam komunikasi antarpribadi yang perlu dipahami, di


antaranya:

1. Pesan: Pesan adalah informasi atau ide yang ingin disampaikan oleh pengirim pesan
kepada penerima pesan. Pesan bisa berupa kata-kata, simbol, atau bahasa tubuh.
2. Pengirim Pesan: Pengirim pesan adalah individu atau orang yang mengirimkan
pesan kepada penerima pesan. Pengirim pesan bertanggung jawab untuk mengemas
pesan dan memilih bahasa yang sesuai untuk dapat dipahami oleh penerima pesan.

3. Penerima Pesan: Penerima pesan adalah individu atau orang yang menerima pesan
dari pengirim pesan. Penerima pesan bertanggung jawab untuk memperhatikan dan
memahami pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan.

4. Saluran Komunikasi: Saluran komunikasi adalah media yang digunakan untuk


mengirimkan pesan antara pengirim dan penerima pesan. Saluran komunikasi bisa berupa
lisan, tulisan, atau bahasa tubuh.

5. Konteks: Konteks mengacu pada situasi atau lingkungan di mana komunikasi


antarpribadi terjadi. Konteks bisa mempengaruhi bagaimana pesan diterima dan
diinterpretasikan oleh penerima pesan.

6. Keterampilan Komunikasi: Keterampilan komunikasi mengacu pada kemampuan


individu dalam mengirimkan dan menerima pesan dengan efektif. Keterampilan
komunikasi yang baik meliputi keterampilan mendengarkan, bahasa tubuh yang tepat,
serta kemampuan untuk mengatasi konflik dan kebingungan.

7. Umpan Balik: Umpan balik adalah informasi yang diberikan oleh penerima pesan
kepada pengirim pesan tentang bagaimana pesan telah diterima dan diinterpretasikan.
Umpan balik bisa membantu pengirim pesan untuk memperbaiki pesan dan memastikan
pesan dipahami oleh penerima pesan.

Memahami komponen-komponen ini dapat membantu individu untuk memahami dan


meningkatkan keterampilan mereka dalam komunikasi antarpribadi.

C. Ciri-ciri komunikasi antarpribadi

Beberapa ciri-ciri dari komunikasi antarpribadi adalah sebagai berikut:


1. Dilakukan secara langsung atau tatap muka: Komunikasi antarpribadi terjadi secara
langsung antara dua individu atau lebih dalam bentuk tatap muka atau bertatap muka.
Dalam situasi ini, individu dapat saling melihat, mendengar, dan merasakan interaksi
komunikasi secara lebih intim.

2. Bersifat interaktif: Komunikasi antarpribadi melibatkan saling interaksi antara


pengirim pesan dan penerima pesan. Dalam komunikasi ini, kedua belah pihak saling
berbagi informasi, ide, atau perasaan secara langsung, sehingga terjadi interaksi dua arah.

3. Bersifat personal: Komunikasi antarpribadi bersifat personal, di mana individu saling


berinteraksi dan berkomunikasi dengan cara yang lebih intim. Interaksi ini bisa
melibatkan emosi, perasaan, dan pengalaman personal dari setiap individu.

4. Dilakukan dalam konteks hubungan interpersonal: Komunikasi antarpribadi terjadi


dalam konteks hubungan interpersonal yang terjalin antara individu. Hubungan ini bisa
berupa hubungan percintaan, hubungan keluarga, persahabatan, atau hubungan kerja.

5. Dilakukan dengan menggunakan bahasa verbal dan nonverbal: Komunikasi


antarpribadi dilakukan dengan menggunakan bahasa verbal, seperti kata-kata dan bahasa
tubuh, serta bahasa nonverbal, seperti ekspresi wajah dan gerakan tubuh.

6. Dilakukan dengan tujuan tertentu: Komunikasi antarpribadi dilakukan dengan tujuan


tertentu, seperti untuk membangun hubungan yang lebih dekat, untuk memperbaiki
hubungan yang sudah rusak, atau untuk mencapai tujuan bersama.

7. Bersifat dinamis: Komunikasi antarpribadi bersifat dinamis, di mana setiap individu


saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunikasi ini bisa berubah-ubah
tergantung pada konteks, tujuan, dan perubahan hubungan interpersonal antara individu.

D. Sifat-sifat komunikasi antarpribadi

Berikut adalah beberapa sifat-sifat komunikasi antarpribadi:


1. Sifat Interpersonal: Komunikasi antarpribadi terjadi dalam konteks hubungan
interpersonal yang terjalin antara individu. Hubungan ini bisa berupa hubungan
percintaan, hubungan keluarga, persahabatan, atau hubungan kerja.

2. Sifat dinamis: Komunikasi antarpribadi bersifat dinamis, di mana setiap individu


saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunikasi ini bisa berubah-ubah
tergantung pada konteks, tujuan, dan perubahan hubungan interpersonal antara individu.

3. Sifat personal: Komunikasi antarpribadi bersifat personal, di mana individu saling


berinteraksi dan berkomunikasi dengan cara yang lebih intim. Interaksi ini bisa
melibatkan emosi, perasaan, dan pengalaman personal dari setiap individu.

4. Sifat bilateral: Komunikasi antarpribadi bersifat bilateral atau dua arah, di mana
kedua belah pihak saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.

5. Sifat emosional: Komunikasi antarpribadi bisa bersifat emosional, di mana individu


saling berbagi perasaan dan emosi secara langsung.

6. Sifat kontekstual: Komunikasi antarpribadi sangat tergantung pada konteks atau


situasi di mana komunikasi terjadi.

7. Sifat intuisional: Dalam komunikasi antarpribadi, individu sering menggunakan intuisi


atau perasaan untuk memahami pesan yang disampaikan oleh pihak lain.

Dengan memahami sifat-sifat dari komunikasi antarpribadi, individu dapat lebih


memahami bagaimana proses komunikasi antarpribadi terjadi dan dapat meningkatkan
kemampuan mereka dalam berkomunikasi dengan orang lain secara efektif.

E. Fungsi dari komunikasi antarpribadi

Komunikasi antarpribadi memiliki beberapa fungsi penting dalam hubungan


interpersonal, antara lain:

1. Membangun dan memperkuat hubungan: Komunikasi antarpribadi memungkinkan


individu untuk membangun dan memperkuat hubungan
interpersonal, baik itu dalam konteks hubungan keluarga, persahabatan, atau hubungan
percintaan. Dengan berkomunikasi secara langsung dan terbuka, individu dapat saling
memahami, menghargai, dan mempererat hubungan dengan orang lain.

2. Meningkatkan pemahaman: Komunikasi antarpribadi juga berfungsi untuk


meningkatkan pemahaman antara individu. Melalui komunikasi ini, individu dapat saling
berbagi informasi, pandangan, dan pengalaman, sehingga memungkinkan mereka untuk
memahami sudut pandang orang lain dan merespons dengan cara yang tepat.

3. Memecahkan masalah: Komunikasi antarpribadi juga berguna dalam memecahkan


masalah antara individu atau dalam konteks hubungan interpersonal. Dengan
berkomunikasi secara langsung, individu dapat mencari solusi yang tepat dan mengatasi
konflik dengan lebih efektif.

4. Memberikan dukungan emosional: Dalam situasi yang sulit atau stres, komunikasi
antarpribadi dapat memberikan dukungan emosional yang sangat penting. Dengan
berbicara dengan orang yang dipercayai, individu dapat meredakan kecemasan, stres,
atau ketegangan emosional dan merasa lebih tenang dan terhubung dengan orang lain.

5. Meningkatkan keterampilan komunikasi: Komunikasi antarpribadi dapat membantu


individu untuk meningkatkan keterampilan komunikasi mereka. Dengan berlatih
berkomunikasi secara langsung dan terbuka, individu dapat meningkatkan kemampuan
mereka dalam memahami orang lain dan menyampaikan pesan dengan cara yang efektif
dan tepat.

Dengan memahami fungsi-fungsi dari komunikasi antarpribadi, individu dapat


memanfaatkan komunikasi ini secara lebih efektif dan meningkatkan kualitas hubungan
interpersonal mereka dengan orang lain.

F. Proses komunikasi antarpribadi


Proses komunikasi antarpribadi adalah suatu rangkaian kegiatan atau aktivitas yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam berinteraksi secara langsung untuk saling
berkomunikasi dan berbagi informasi. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam proses
komunikasi antarpribadi:

1. Pengkodean: Proses komunikasi antarpribadi dimulai dengan pengkodean, yaitu


proses mengubah pesan yang ingin disampaikan ke dalam bentuk bahasa atau tindakan.
Individu harus memilih kata-kata atau tindakan yang sesuai dengan situasi dan konteks,
serta sesuai dengan tujuan komunikasi yang ingin dicapai.

2. Pengiriman: Setelah pesan dikodekan, individu harus mengirimkannya ke pihak lain


melalui berbagai cara, seperti dengan menggunakan bahasa verbal, bahasa nonverbal,
atau kombinasi keduanya. Dalam proses ini, individu perlu memperhatikan bagaimana
pesan disampaikan, termasuk intonasi, ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan kontak mata.

3. Penerimaan: Setelah pesan dikirimkan, pihak lain harus menerima dan memahami
pesan tersebut dengan benar. Penerimaan pesan ini tergantung pada seberapa baik
individu mengkodekan dan mengirimkan pesan, serta seberapa baik pihak lain mampu
menerima dan memahami pesan tersebut.

4. Decoding: Setelah pesan diterima, pihak lain harus mendekode atau memahami
pesan tersebut. Pada tahap ini, pihak lain akan mengartikan pesan tersebut berdasarkan
pengalaman, pengetahuan, dan pemahaman mereka terhadap konteks dan situasi yang
ada.

5. Respon: Setelah pesan didekripsi, pihak lain akan memberikan respon terhadap pesan
tersebut. Respon ini bisa berupa tanggapan verbal atau nonverbal, seperti ucapan terima
kasih, senyuman, atau bahkan diam.

6. Feedback: Setelah respon diberikan, individu akan menerima feedback atau umpan
balik dari pihak lain. Feedback ini bisa berupa tanggapan terhadap pesan dan respon
individu, dan membantu individu untuk memperbaiki atau meningkatkan komunikasi
mereka ke depan.
7. Konteks: Konteks juga memainkan peran penting dalam proses komunikasi
antarpribadi. Konteks meliputi faktor-faktor seperti tempat, waktu, hubungan
interpersonal, budaya, dan situasi yang dapat memengaruhi bagaimana pesan dikodekan,
dikirimkan, diterima, dan direspons.

Dalam proses komunikasi antarpribadi, penting bagi individu untuk memperhatikan


semua tahapan ini dan memastikan bahwa pesan yang ingin disampaikan dapat diterima
dengan benar oleh pihak lain. Hal ini akan membantu memperkuat hubungan
interpersonal dan meningkatkan efektivitas komunikasi mereka ke depan.

G. Macam-macam bentuk komunikasi antarpribadi

Komunikasi antarpribadi dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Berikut adalah beberapa
bentuk komunikasi antarpribadi yang umum:

1. Komunikasi Tatap Muka: Bentuk komunikasi antarpribadi yang paling umum adalah
komunikasi tatap muka. Dalam bentuk ini, individu berinteraksi secara langsung dengan
pihak lain, menggunakan bahasa verbal dan nonverbal untuk saling berkomunikasi.

2. Komunikasi Telepon: Komunikasi telepon juga merupakan bentuk komunikasi


antarpribadi yang umum. Dalam bentuk ini, individu berkomunikasi melalui telepon dan
menggunakan suara sebagai media untuk berbicara.

3. Komunikasi Video: Komunikasi video memungkinkan individu untuk


berkomunikasi secara visual dan audio dengan pihak lain meskipun berada di lokasi yang
berbeda. Bentuk ini biasanya melibatkan penggunaan aplikasi video chat, seperti Skype,
Zoom, atau FaceTime.

4. Komunikasi Tulis: Bentuk komunikasi antarpribadi lainnya adalah komunikasi tulis,


yang melibatkan penggunaan tulisan sebagai media untuk berkomunikasi. Bentuk ini
termasuk dalam bentuk surat, email, pesan teks, atau pesan instan.

5. Komunikasi Nonverbal: Komunikasi antarpribadi juga dapat terjadi dalam bentuk


nonverbal, seperti bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan kontak mata.
Bentuk ini sangat penting dalam membantu memperkuat atau merusak hubungan
interpersonal.

6. Komunikasi Elektronik: Komunikasi elektronik adalah bentuk komunikasi


antarpribadi yang melibatkan penggunaan teknologi, seperti email, pesan instan, dan
media sosial. Bentuk ini memungkinkan individu untuk berkomunikasi dengan cepat dan
mudah tanpa harus bertemu secara langsung.

Bentuk-bentuk komunikasi antarpribadi ini dapat berbeda dalam hal tingkat keintiman,
keakuratan, dan keefektifannya. Pilihan bentuk komunikasi yang tepat tergantung pada
konteks dan tujuan komunikasi yang ingin dicapai.

H. Bentuk pesan komunikasi antarpribadi

Ada beberapa bentuk pesan komunikasi antarpribadi yang dapat digunakan, yaitu:

1. Pesan Verbal: Pesan verbal adalah bentuk pesan komunikasi antarpribadi yang
menggunakan kata-kata yang diucapkan secara lisan. Pesan verbal dapat terdiri dari
percakapan, diskusi, atau presentasi.

2. Pesan Nonverbal: Pesan nonverbal adalah bentuk pesan komunikasi antarpribadi


yang tidak menggunakan kata-kata. Bentuk pesan nonverbal meliputi bahasa tubuh,
ekspresi wajah, kontak mata, gerakan tangan, dan posisi tubuh.

3. Pesan Tertulis: Pesan tertulis adalah bentuk pesan komunikasi antarpribadi yang
dituliskan dalam bentuk surat, email, pesan teks, atau catatan. Pesan tertulis biasanya
digunakan untuk memberikan informasi tertentu atau untuk menegaskan atau mencatat
kesepakatan yang telah dicapai.

4. Pesan Elektronik: Pesan elektronik adalah bentuk pesan komunikasi antarpribadi


yang disampaikan melalui media elektronik, seperti email, pesan instan, atau media
sosial. Pesan ini dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, dan biasanya digunakan untuk
komunikasi yang tidak memerlukan kehadiran fisik.
Pilihan bentuk pesan komunikasi antarpribadi yang tepat tergantung pada konteks dan
tujuan komunikasi yang ingin dicapai. Penggunaan pesan verbal lebih cocok untuk situasi
yang memerlukan interaksi tatap muka, sementara pesan tertulis atau pesan elektronik
lebih cocok untuk situasi yang memerlukan dokumentasi atau komunikasi jarak jauh.
Sedangkan pesan nonverbal dapat digunakan untuk memperkuat pesan verbal atau untuk
mengekspresikan emosi atau sikap tanpa menggunakan kata-kata.
BAB III

KESIMPULAN

Komunikasi bisnis adalah salah satu aspek penting dalam keberhasilan suatu perusahaan.
Dalam komunikasi bisnis, terdapat berbagai macam bentuk dan teknik yang digunakan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Komunikasi bisnis dapat berupa komunikasi
internal antara karyawan dan manajemen atau komunikasi eksternal dengan pelanggan,
investor, dan stakeholder lainnya.

Pentingnya komunikasi bisnis terletak pada kemampuan untuk memberikan informasi


yang jelas dan akurat, membangun hubungan baik dengan pelanggan dan stakeholder,
serta mempengaruhi perilaku karyawan dan manajemen. Dalam komunikasi bisnis,
diperlukan keterampilan dan strategi yang efektif untuk menyampaikan pesan dengan
jelas dan tepat sasaran.

Komunikasi bisnis yang baik dapat membantu meningkatkan produktivitas,


meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan keuntungan. Oleh karena itu,
perusahaan harus memperhatikan dan mengembangkan kemampuan komunikasi bisnis
mereka agar dapat bersaing di pasar yang semakin ketat. Dengan memahami konsep dan
teknik komunikasi bisnis yang tepat, perusahaan dapat memperbaiki komunikasi internal
dan eksternal mereka, dan pada akhirnya meningkatkan kinerja bisnis mereka secara
keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai